Anda di halaman 1dari 114

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KESEJAHTERAAN

PENGEMUDI OJEK ONLINE DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

Universitas Sumatera Utara

Oleh:

Syaira Meilia Sari

170902051

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

Universitas Sumatera Utara


DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KESEJAHTERAAN
PENGEMUDI OJEK ONLINE DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Sosial dalam Program Studi Kesejahteraan Sosial pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Oleh

SYAIRA MEILIA SARI

170902051

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

MEDAN

2021

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada

Tanggal: 5 Agustus 2021

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Dr. Bengkel, M.Si

Anggota : 1. Drs. Matias Siagian, M.Si., Ph.D

2. Agus Suriadi, S.Sos., M.Si

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KESEJAHTERAAN
PENGEMUDI OJEK ONLINE DI KOTA MEDAN

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan terhadap kehidupan manusia.
Perubahan-perubahan tersebut dikuatkan dengan kebijakan-kebijakan yang diterbitkan
oleh Pemerintah sebagai usaha untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Baik Pandemi Covid-19 maupun kebijakan yang diterbitkan telah berdampak terhadap
kondisi ekonomi, sosial serta psikologis masyarakat terutama pada pekerja sektor
informal khususnya pengemudi ojek online. Penelitian ini dilakukan di Kota Medan.
Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif.
Teknik penarikan sampel menggunakan rumus unknown people sehingga sampel
berjumlah 100 responden yaitu para pengemudi ojek online di Kota Medan. Instrumen
penelitian yang digunakan ialah kuesioner dengan skala Likert. Uji persyaratan analisis
data dilakukan dengan uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas. Metode analisis
data yang digunakan ialah Uji Linieritas dan diperoleh hasil F hitung 1,419 < F tabel
1,719. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara Dampak
Pandemi Covid-19 terhadap Kesejahteraan Pengemudi Ojek Online di Kota Medan.
Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis Ha dapat diterima dan H0 ditolak. Diketahui
nilai sumbangan efektif dengan melihat hasil R Square (R 2) berjumlah 0, 346 yang
artinya Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Tingkat Kesejahteraan Pengemudi Ojek
Online di Kota Medan sebesar 34,6% dan masih ada 65,4% faktor lain yang
mempengaruhi tingkat kesejahteraan pengemudi ojek online di Kota Medan.
Kata Kunci: Dampak, Pandemi Covid-19, Tingkat Kesejahteraan, Pengemudi
Ojek Online

Universitas Sumatera Utara


THE IMPACT OF COVID-19 PANDEMIC ON THE WELFARE LEVEL
OF OJEK ONLINE DRIVERS IN MEDAN
ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has brought changes to human life. These changes are
reinforced by policies issued by the Government as an effort to break the chain of
the spread of the Covid-19 virus. Both the Covid-19 pandemic and the policies
issued have had an impact on the economic, social and psychological conditions
of the community, especially for informal sector workers, especially online
motorcycle taxi drivers. This research was conducted in the city of Medan. This
type of research is an explanatory research with a quantitative approach. The
sampling technique used the unknown people formula so that the sample
consisted of 100 respondents, namely online motorcycle taxi drivers in Medan.
The research instrument used was a questionnaire with a Likert scale. The data
analysis requirements test was carried out with validity, reliability and normality
tests. The data analysis method used is Linearity Test and the results obtained are
F count 1,419 < F table 1,719. So, it can be concluded that there is a linear
relationship between the Impact of the Covid-19 Pandemic on the Welfare Level
of Online Ojek Drivers in Medan. Based on this, the hypothesis Ha can be
accepted and H0 is rejected. It is known that the effective contribution value by
looking at the results of R Square (R2) is 0,346 which means that the Impact of the
Covid-19 Pandemic on the Welfare Level of Online Ojek Drivers in Medan is
34,6% and there are still 65,4% of other factors that affect the welfare level.
online motorcycle taxi drivers in Medan.
Keywords: Impact, Covid-19 Pandemic, Welfare Level, Online Motorcycle Taxi
Driver

ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan kasih sayangnya penulis diberikan kesehatan, kesempatan serta
kecerdasan untuk dapat merampungkan skripsi dengan judul “Dampak Pandemi
Covid-19 terhadap Kesejahteraan Pengemudi Ojek Online di Kota Medan”.

Selama masa penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari pihak-pihak lain, baik secara moril maupun materil. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara

2. Bapak Drs. Hendra Harahap M.Si Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Agus Suriadi, S.Sos, M.Si selaku ketua program studi Ilmu
Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara, juga selaku dosen pembimbing. Terimakasih telah bersedia memberikan
pengarahan, bimbingan, serta meluangkan waktu, tenaga, dan kesabaran selama
proses pengerjaan skripsi penulis.

4. Bapak Drs. Matias Siagian, M.Si, Ph.D. selaku Dosen Penguji. Terimakasih
telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan kesabaran dalam memberikan
masukan, kritikan dan saran dalam pengerjaan skripsi saya untuk menjadi lebih
baik lagi.

5. Seluruh dosen dan staf administrasi Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial
USU yang selama ini telah memberikan pembelajaran serta bantuannya selama
masa perkuliahan.

6. Orang Tuaku tersayang Ibu Sri Astuti dan Bapak Rudi Hartono, S.Sos yang
telah melimpahkan segala kasih sayangnya sepenuh hati kepada anak semata
wayangnya ini. Terimakasih atas doa sekaligus repetan dan omelan Mamak yang

iii

Universitas Sumatera Utara


tak henti-hentinya menanyakan perihal skripsi, juga segala usaha Mamak dan
Papa dalam membesarkan penulis hingga bisa menyelesaikan skripsi ini. I do
love you Mak, Pa.

7. Agung Maliki Herman, S.Psi yang turut membantu penulisan skripsi ini.
Terimakasih karena telah bersedia direpotkan dalam segala hal. My other half and
human diary who’s been there since day one. Thankyou for always see the good
side in me everytime I feel like I’m nothing. Life is not easy but I’m sure we can
go through it. Semoga segala kebaikan dan keberkahan menyertaimu.

8. Azhar dan Mas Denis selaku narasumber untuk Pra-Penelitian dan seluruh
pengemudi ojek online di Kota Medan yang bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini, semoga selalu diberikan kesehatan dan rezeki oleh Allah SWT.

9. Kucing-kucing alias majikan yang hinggap di rumah. Terimakasih Mon,


Bulbul, Kaiden, Moeza dan Pompom yang bersedia bermain dengan penulis setiap
kali merasa jenuh selama masa penulisan skripsi.

10. Tim Halu sesama pejuang skripsi Ayu, Yeni, dan Zeny yang selalu
memberikan semangat, bantuan dan hiburan dengan kelakuan kocaknya. Tetap
semangat dalam menghadapi hari-hari baru ya Bun.. Yok bisa yok!

11. Sisa-sisa Cacingmen seperkartikaan Minyak alias Shania Aurelia, Mamak


alias Maghfira Annisa, Amd. Par dan Inong alias Siti Salma Wiyani. Terimakasih
atas kebaikan kalian selama masa pengerjaan skripsi ini, tetaplah menjadi teman
yang absurd ya.

12. Dinda Tarissa selaku my beautiful and smart bestie yang hobinya research
journals and reading sooo many books. Thankyou for being a good listener who’s
always been there everytime I needed someone to talk to. I know you’ve been
through a lot, Din. May Allah SWT give you happiness and strength to live this
life and be the best version of yourself.

13. Indah Widyanti yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis selama ini.
Semoga mimpi dan harapan-harapan kita menjadi nyata ya wen

iv

Universitas Sumatera Utara


14. Seluruh teman-teman seperjuangan Kesejahteraan Sosial 2017. Tidak terasa
akhirnya kita merasakan semester tua, semoga kedepannya kita semua dapat
meraih cita-cita dan bertemu kembali dengan lembaran baru.

15. Playlist spotify yang selalu siap sedia menemani setiap momen penulisan
skripsi ini. GOT7, Yerin Baek, aespa, Itzy, Day6 dan perkipopan duniawi yang
jedag-jedug.

16. Terimakasih kepada seluruh pihak yang ikut berkontribusi, membantu, serta
meluangkan waktunya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna ,
baik dalam penyusunan maupun materinya. Penulis berharap adanya kritik dan
saran dari para pembaca agar kedepannya penelitian ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat kedepannya.

Medan, Juli 2021

Penulis

Syaira Meilia Sari

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
1.3.1 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8
1.3.2 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
1.4 Sistematika Penulisan....................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 11
2.1 Landasan Teori ................................................................................................. 11
2.1.1 Dampak ...................................................................................................... 11
2.1.2 Pandemi Covid-19 ...................................................................................... 11
2.1.2.1 Pengertia Pandemi................................................................................ 11
2.1.2.2 Pengertian Covid-19............................................................................. 12
2.1.2.3 Penyebaran dan Gejala ......................................................................... 12
2.1.2.4 Upaya Pencegahan ............................................................................... 13
2.1.2.5 Dampak Pandemi Covid-19 ................................................................. 13
2.1.3 Kesejahteraan Sosial .................................................................................. 16
2.1.3.1 Pengertian Kesejahteraan .................................................................... 16
2.1.3.2 Pengertian Kesejahteraan Sosial .......................................................... 17
2.1.3.3 Fungsi Kesejahteraan Sosial ................................................................ 18
2.1.3.4 Tujuan Kesejahteraan Sosial ................................................................ 19
2.1.3.5 Indikator Kesejahteraan ....................................................................... 19
2.1.4 Pengemudi Ojek Online ............................................................................. 22

vi

Universitas Sumatera Utara


2.1.4.1 Pengertian Pengemudi Ojek Online ..................................................... 22
2.2 Penelitian Yang Relevan .................................................................................. 23
2.3 Pengajuan Hipotesis ......................................................................................... 24
2.4 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 25
2.5 Definisi Konsep ................................................................................................ 26
2.6 Definisi Operasional......................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 31


3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................. 31
3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................................. 31
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................................ 31
3.3.1 Populasi ...................................................................................................... 31
3.3.2 Sampel ........................................................................................................ 32
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel .......................................................................... 33
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 33
3.4.1 Skala Pengukuran ....................................................................................... 34
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ......................................... 35
3.5.1 Uji Validitas ............................................................................................... 35
3.5.2 Uji Reliabiltas............................................................................................. 38
3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................................ 39
3.6.1 Uji Normalitas ............................................................................................ 40
3.6.2 Uji Linearitas.............................................................................................. 40
3.6.3 Sumbangan Efektif .................................................................................... 40

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ................................................. 41


4.1 Letak Geografis Lokasi Penelitian ................................................................... 41
4.2 Sejarah Perkembangan Lokasi Penelitian ........................................................ 41
4.3 Profil Lokasi Penelitian .................................................................................... 42
4.4 Visi, Misi, dan Tujuan Lokasi Penelitian ......................................................... 42
4.4.1 Visi Kota Medan ........................................................................................ 42

vii

Universitas Sumatera Utara


4.4.2 Misi Kota Medan........................................................................................ 42
4.5 Kondisi Umum Tentang Klien ......................................................................... 43
4.6 Keadaan Sarana dan Prasarana Lokasi Penelitian ............................................ 43
4.6.1 Pendidikan .................................................................................................. 43
4.6.2 Kesehatan ................................................................................................... 43
4.6.3 Mobilitas dan Transportasi......................................................................... 44

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................ 45


5.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................................................... 45
5.2 Karakteristik Responden .................................................................................. 45
5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................... 45
5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 46
5.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .................................... 46
5.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ............................................ 47
5.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan...................... 47
5.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Asuransi Kesehatan ...................... 48
5.2.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kondisi Rumah ............................. 48
5.2.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Rumah ..................... 49
5.2.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Menjadi Pengemudi Ojek Online
Merupakan Pekerjaan Utama atau Sampingan ........................................ 49
5.2.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Hubungan Kemitraan (Gojek atau
Grab) ........................................................................................................ 50
5.3 Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pengemudi Ojek Online di Kota Medan
......................................................................................................................... 50
5.3.1 Dampak Pandemi Covid-19 (Variabel X) .................................................. 50
5.3.1.1 Dampak Ekonomi................................................................................. 50
5.3.1.2 Dampak Sosial ..................................................................................... 52
5.3.1.3 Dampak Psikologis............................................................................... 54
5.3.2 Tingkat Kesejahteraan ................................................................................ 56
5.3.2.1 Kesehatan ............................................................................................. 56

viii

Universitas Sumatera Utara


5.3.2.2 Pendidikan ............................................................................................ 58
5.3.2.3 Aktivitas Personal ................................................................................ 60
5.3.2.4 Kondisi Lingkungan ............................................................................. 62
5.3.2.5 Ketidakamanan Ekonomi ..................................................................... 64
5.4 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 67
5.4.1 Uji Normalitas ............................................................................................ 67
5.4.2 Uji Linieritas .............................................................................................. 68
5.4.3 Sumbangan Efektif ..................................................................................... 69
5.5 Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 69
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 71
6.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 71
6.2 Saran................................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74

ix

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Definisi Operasional ............................................................................ 28
Tabel 3.1 Skala Likert Untuk Pernyataan Favorable............................................ 34
Tabel 3.2 Skala Likert Untuk Pernyataan Unfavorable ........................................ 35
Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Independen (X) ................................................. 36
Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Dependen (Y).................................................... 37
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Variabel Independen (X) ............................................. 38
Tabel 3.6 Uji Reabilitas Variabel Dependen (Y) .................................................. 39
Tabel 5.1 Usia Responden..................................................................................... 45
Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 46
Tabel 5.3 Pendidikan Responden .......................................................................... 46
Tabel 5.4 Status Responden .................................................................................. 47
Tabel 5.5 Jumlah Tanggungan Responden ........................................................... 47
Tabel 5.6 Asuransi Kesehatan Responden ............................................................ 48
Tabel 5.7 Kondisi Rumah Responden................................................................... 48
Tabel 5.8 Kepemilikan Rumah Responden ........................................................... 49
Tabel 5.9 Pengemudi Ojek Online Merupakan Pekerjaan Utama atau Sampingan
............................................................................................................................... 49
Tabel 5.10 Hubungan Kemitraan Responden ....................................................... 50
Tabel 5.11 Pendapatan Tidak Menurun Saat Pandemi Covid-19 ......................... 50
Tabel 5.12 Jumlah Penumpang Menurun Dikarenakan Munculnya Pandemi
Covid-19 ............................................................................................. 51
Tabel 5.13 Pandemi Covid-19 Menyebabkan Pendapatan Berkurang.................. 51
Tabel 5.14 Jumlah Penumpang Tidak Berkurang Saat Pandemi Covid-19 .......... 52
Tabel 5.15 Kegiatan Berkumpul Dengan Kerabat Menjadi Terganggu Akibat
Pandmei Covid-19 .............................................................................. 52
Tabel 5.16 Kita Harus Mengucilkan Orang Yang Pernah Tertular Covid-19 ...... 53
Tabel 5.17 Kita Tidak Harus Mengucilkan Orang Yang Pernah Tertular Covid-19
............................................................................................................ 53

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.18 Kegiatan Berkumpul Dengan Kerabat Tidak Terganggu Meskipun
Ada Pandemi Covid-19 ...................................................................... 54
Tabel 5.19 Saya Merasa Cemas Dengan Kemunculan Pandemi Covid-19 Karena
Perekonomian Belum Pulih ................................................................ 54
Tabel 5.20 Saya Merasa Aman dan Tidak Takut Tertular Virus Covid-19 .......... 55
Tabel 5.21 Pandemi Covid-19 Tidak Menyebabkan Kecemasan Meskipun
Perekonomian Belum Pulih ................................................................ 55
Tabel 5.22 Saya Merasa Tidak Aman dan Takut Akan Tertular Virus Covid-19
............................................................................................................ 56
Tabel 5.23 Saya Cukup Sering Memeriksakan Kondisi Kesehatan Saya Sejak
Adanya Pandemi Covid-19 ................................................................ 56
Tabel 5.24 Saya Jarang Minum Vitamin Karena Kesehatan Saya Sudah Terjaga
Dengan Baik Di Masa Pandemi ......................................................... 57
Tabel 5.25 Saya Jarang Memeriksakan Kondisi Kesehatan Saya Meskipun
Pandemi Covid-19 Masih Ada ........................................................... 57
Tabel 5.26 Saya Selalu Meminum Vitamin Untuk Menjaga Kesehatan Saya di
Masa Pandemi Covid-19 .................................................................... 57
Tabel 5.27 Pembelajaran Daring Tidak Memberatkan Karena Saya Bisa
Menyediakan Smartphone dan Kuota Internet Agar Anak/Adik/Saya
Dapat Belajar Dengan Baik ................................................................ 58
Tabel 5.28 Belajar Dengan Tatap Muka Lebih Baik Daripada Pembelajaran
Daring ................................................................................................. 58
Tabel 5.29 Pembelajaran Daring Cukup Memberatkan Karena Saya Harus
Menyediakan Smartphone dan Membeli Kuota Internet Agar
Anak/Adik/Saya Dapat Belajar Dengan Baik .................................... 59
Tabel 5.30 Pembelajaran Daring Lebih Baik Daripada Belajar Tatap Muka ....... 59
Tabel 5.31 Waktu Bekerja Menjadi Berkurang Semenjak Covid-19 ................... 60
Tabel 5.32 Saya Banyak Menghabiskan Waktu Untuk Mencari Kegiatan atau
Pekerjaan Lain Karena Jumlah Penumpang Yang Berkurang ........... 60
Tabel 5.33 Waktu Bekerja Tetap Sama Bahkan Bertambah Setelah Adanya
Pandemi Covid-19 .............................................................................. 61
Tabel 5.34 Saya Tetap Fokus Bekerja Menjadi Pengemudi Daripada Mencari
Kegiatan atau Pekerjaan Lain di Masa Pandemi Covid-19 ................ 61
Tabel 5.35 Lingkungan Tempat Tinggal Saya Cukup Aman Dari Penyebaran
Pandemi Covid-19 .............................................................................. 62

xi

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.36 Cukup Banyak Orang Yang Terjangkit Virus Covid-19 di Lingkungan
Tempat Saya Tinggal ......................................................................... 62
Tabel 5.37 Lingkungan Tempat Tinggal Saya Memiliki Akses Air Bersih dan
Listrik Yang Terjamin ........................................................................ 62
Tabel 5.38 Lingkungan Tempat Tinggal Saya Tidak Aman Dari Penyebaran
Covid-19 ............................................................................................. 63
Tabel 5.39 Lingkungan Tempat Tinggal Saya Tidak Memiliki Akses Air Bersih
dan Listrik Yang Terjamin ................................................................. 63
Tabel 5.40 Tidak Ada Orang Yang Terjangkit Virus Covid-19 di Lingkungan
Tempat Saya Tinggal ......................................................................... 64
Tabel 5.41 Saat Pandemi Covid-19 Pendapatan Jadi Menurun ........................... 64
Tabel 5.42 Cukup Sulit Untuk Memunuhi Kebutuhan Sehari-hari Semenjak
Adanya Covid-19 ............................................................................... 65
Tabel 5.43 Pandemi Covid-19 Tidak Berpengaruh Terhadap Jumlah Pendapatan
............................................................................................................ 65
Tabel 5.44 Saya Harus Berhemat Agar Dapat Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari
............................................................................................................ 66
Tabel 5.45 Saya Mampu Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari Meskipun
Adanya Pandemi Covid-19 ................................................................ 66
Tabel 5.46 Saya Tidak Perlu Berhemat Karena Kebutuhan Sehari-hari Terpenuhi
Dengan Baik ....................................................................................... 67
Tabel 5.47 Kolmogorov-Smirnov Test ................................................................. 67
Tabel 5.48 Test of Linearity (ANOVA Table)...................................................... 68
Tabel 5.49 Sumbangan Efektif .............................................................................. 69

xii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Alur Pikir................................................................................ 26

xiii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Pernyataan (Kuesioner) .............................................................................. 78
Dokumentasi ......................................................................................................... 88
Rekapitulasi skoring .............................................................................................. 90
Nilai R Tabel ......................................................................................................... 94

xiv

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada awal dasawarsa ketiga abad ke-21 ini umat manusia dihadapkan
dengan perang melawan virus penyakit yang menyerang saluran pernafasan
manusia. Coronavirus Desease 2019 atau lebih dikenal dengan Covid-19 pertama
kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 ini telah menyebar ke
berbagai penjuru dunia. Berdasarkan data dari WHO (World health Organization)
sampai dengan April 2021 tercatat lebih dari 143 juta juta kasus dengan 3 juta
kematian di seluruh dunia. (World Health Organization, 2021)

Penyebarannya yang tergolong cepat dan meluas hampir di seluruh dunia


menyebabkan Covid-19 dideklarasikan sebagai pandemi oleh WHO (World health
Organization) pada Maret 2020. Di Indonesia, virus ini pertama kali terkonfirmasi
pada Maret 2020. Presiden Joko Widodo sendiri yang mengumumkannya di
Istana Negara. Setelahnya, Indonesia seperti dihantui virus ini. Jumlah kasus
positif serta kematian meningkat tajam. Berdasarkan peta sebaran Covid-19 di
Indonesia tercatat 1,6 juta kasus terkonfirmasi, diikuti dengan 1,4 juta
kesembuhan dan 44 ribu kematian (Satgas Penanganan Covid-19, 2020).

Pemerintah Indonesia sendiri menerbitkan beberapa kebijakan sebagai


bentuk kepedulian dan upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Darmin
Tuwu (2020) menyebutkan beberapa kebijakan pemerintah tersebut diantaranya
berdiam diri dirumah (stay at home), pembatasan sosial (social distancing),
pembatasan fisik (physical distancing), penggunaan alat pelindung diri seperti
masker, menjaga kebersihan diri dengan rutin mencuci tangan, bekerja dan belajar
dari rumah (work/study from home), menunda semua kegiatan yang
mengumpulkan orang banyak, pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dan
pemberlakuan kebijakan New Normal.

Beberapa kota di Indonesia memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala


Besar (PSBB). Sedangkan pada provinsi Sumatera Utara, melalui Instruksi

Universitas Sumatera Utara


Gubernur Sumut nomor 188.54/1/INST/2021 yang ditandatangani Gubernur
Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menerbitkan peraturan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai bentuk usaha untuk
mengendalikan penyebaran virus Covid-19 di Sumatera Utara. Setelah peraturan
tersebut diterbitkan, Pelaksana Tugas (plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution,
menerbitkan surat edaran (SE) nomor 440/0404 tentang Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Pada Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Surat edaran tersebut
mengatur pembatasan jam operasional mall, restoran hingga hiburan malam serta
kantor dengan menerapkan Work From Home (WFH) sebesar 50% dan 50% lagi
dengan memberlakukan protokol kesehatan.

Pandemi Covid-19 membawa perubahan melalui kebijakan-kebijakan


yang diterbitkan pemerintah. Perubahan ini yang kemudian berdampak pada
berbagai sektor seperti ekonomi, sosial, pariwisata, politik hingga psikologis
masyarakat. Berbagai kegiatan seperti belajar-mengajar, perkantoran, hingga
kegiatan keagamaan harus dilakukan di rumah untuk menghindari kerumunan.
Keadaan tersebut juga memaksa masyarakat untuk melakukan perubahan perilaku
seperti pemenuhan kebutuhan yang biasanya bersifat konsumtif menjadi
memenuhi kebutuhan pokok atau basic needs saja, pembayaran yang dilakukan
secara cashless, berbelanja secara online, menggunakan alat pelindung diri,
hingga perubahan cara berkomunikasi yang dilakukan secara digital melalui
media sosial dalam gadget (Priantoro, 2020).

Darmin Tuwu (2020) mengatakan bahwa kebijakan pemerintah ini


kemudian menimbulkan kegaduhan psikologis dan cultural shock dalam
masyarakat, terutama masyarakat perkotaan (urban society) yang diketahui
memiliki mobilitas tinggi (high mobility). Proses adaptasi tidak dapat dihindari
dan dalam proses adaptasi inilah ditemukan berbagai respon yang berbeda dalam
masyarakat. Perbedaan respon tersebut memunculkan masalah-masalah baru
seperti ketidakpercayaan akan pandemi dan menganggap pandemi Covid-19
hanya rekayasa. Akibatnya timbul perdebatan dalam masyarakat untuk patuh
terhadap kebijakan pemerintah atau tidak.

Universitas Sumatera Utara


Khususnya pada kebijakan social distancing atau pembatasan sosial.
Perkasa (2020) telah merangkum beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat
cenderung abai, diantaranya adalah masyarakat belum merasakan keseriusan
pandemi covid-19, ketidaksinkronan kebijakan antara pemerintah pusat dengan
daerah, pejabat daerah yang membangkang, tidak sinerginya hubungan antara
pemerintah dengan lembaga non pemerintah (Non Governmental Organizations),
sanksi yang kurang tepat bagi para pelanggar, serta melemahnya kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah (Limbong, 2020). Akibatnya adalah kemunculan
klaster baru hingga lamanya sektor-sektor terdampak untuk bangkit kembali.

Pandemi Covid-19 juga telah menyebabkan disorganisasi dalam


masyarakat dan mengakibatkan timbulnya situasi sosial yang tak beraturan dan
berdampak dalam tatanan sosial masyarakat. Masyarakat cenderung lebih mudah
untuk merasa curiga terhadap indivdu yang terlihat memiliki gejala Covid-19
seperti batuk dan bersin. Masyarakat akan menjauhi bahkan memberi stigma
terhadap individu tersebut (Fajar, 2020). Selain itu, Covid-19 juga menyebabkan
terjadinya pembatasan komunikasi antar individu. Interaksi sosial seperti bertatap
muka dan bersentuhan mulai berkurang dan beralih menjadi komunikasi jarak
jauh melalui dunia maya (Dani & Mediantara, 2020).

Penyebaran pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negatif terhadap


aktivitas sosial masyarakat, diantaranya ruang gerak masyarakat yang semakin
mengecil, komunikasi yang berkurang, kegiatan yang tertunda, adanya pengucilan
atau stigma terhadap individu yang sakit, ditutupnya tempat ibadah, hubungan
masyarakat merenggang, hingga terjadinya tindak kekerasan di dalam rumah
tangga (Anisa, Rusdinal & Firman, 2021)

Secara ekonomi, International Labor Organization (ILO) telah


memperkirakan pengurangan jam kerja secara global sebesar 5,4 persen pada
kuartal pertama tahun 2020. Sedangkan, pada kuartal kedua mencapai 14 persen
di seluruh dunia. ILO juga mempresiksi bahwa ada 25 juta pekerjaan akan hilang
sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Selain itu, berdasarkan hasil survei Pusat
Penelitian Kependudukan LIPI bersama dengan Lembaga Demografi Universitas
Indonesia (LD-UI) menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan 15,6

Universitas Sumatera Utara


persen pekerja di Indonesia terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) bahkan
13,8 persennya tidak mendapatkan pesangon (Ngadi, Meilianna, & Purba, 2020).

Masyarakat yang bekerja di sektor informal seperti pengemudi ojek online,


sopir taksi, sopir angkot, pedagang kuliner hingga pelaku UMKM (Usaha Kecil
dan Menengah) menjadi kelompok yang paling terdampak karena penghasilan
mereka yang turun drastis (Syafrida, Syafrizal, & Suryani, 2020). Pengemudi ojek
online sebagai salah satu pekerja informal yang terdampak cukup menarik
perhatian dan mendapat spotlight, tidak hanya karena jumlah pengemudi ojek
online yang cukup besar namun juga karena masyarakat sudah sangat dekat
kehadiran ojek online.

Jumlah penduduk kota Medan yang mencapai 2.435. 252 jiwa (BPS,
2020), menjadikan kota Medan sebagai area ekspansi Gojek. Berdasarkan hasil
riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
(LD FEB UI), mitra Gojek berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) kota Medan sebesar 7 triliun rupiah atau menggerakkan 3,1 persen
PDRB kota Medan pada tahun 2019. Selain itu, sektor UMKM yang tergabung
dengan layanan GoFood juga mengalami kenaikan omzet sebesar 36 persen.

Hasil riset tersebut juga menunjukkan bahwa kontribusi mitra Gojek


melalui lima layanan seperti GoRide, GoCar, GoFood, GoSend dan GoPay telah
meciptakan efek domino ke berbagai sektor bahkan di luar ekosistem Gojek itu
sendiri seperti bengkel yang juga merasakan manfaat kehadiran Gojek. Bahkan di
tingkat nasional, mitra Gojek dari lima layanan tersebut telah menyumbang 104,6
triliun rupiah pada ekonomi Indonesia.

Begitu pula pada aplikator rival dari Gojek yaitu Grab, yang juga ikut
berkontribusi terhadap kota Medan. Hal ini dilihat dari jumlah pendapatan
GrabBike mengalami peningkatan sebesar 72%, GrabDriver sebesar 86%, serta
mitra merchant GrabFood yang juga mengalami peningkatan penjualan sebesar
19% per minggunya. Selain itu, Grab juga telah menciptakan dan meningkatkan
lapangan pekerjaan sebesar 31%. Peningkatan tersebut diketahui berdasarkan

Universitas Sumatera Utara


hasil riset yang dilakukan oleh Tenggara Institute dengan CSIS (Centre for
Strategic and International Studies). (Laraspati, 2020, chap. 1)

Pandemi Covid-19 yang telah mengubah tatanan kehidupan dan cara hidup
manusia telah memaksa pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti work/study
from home yang secara langsung berdampak pada menurunnya jumlah
penumpang transportasi online khususnya pengemudi ojek online. Karyawan yang
biasanya pergi bekerja tidak lagi mengerjakan pekerjaannya di kantor, begitu pula
dengan mahasiswa dan siswa sekolah karena kegiatan belajar-mengajar dilakukan
di rumah. Hal ini kemudian menimbulkan masalah karena pengemudi ojek online
sangat mengandalkan jumlah penumpang untuk mendapatkan penghasilan
dibandingkan dengan mengantar barang, paket ataupun makanan.

Besarnya jumlah pengeluaran yang harus dikeluarkan perbulan serta


banyaknya jumlah tanggungan menjadi masalah lain bagi pengemudi ojek online.
Selain itu, tidak sedikit pengemudi ojek online yang menjadikan pekerjaan
tersebut sebagai pekerjaan utama. Penghasilan yang berkurang tidak selaras
dengan jumlah pengeluaran yang tetap bahkan bertambah. Keadaan ini
menyebabkan munculnya tekanan ekonomi yang harus dihadapi pengemudi ojek
online.

Keadaan tersebut akhirnya membuat Gojek mengucurkan dana 100 miliar


rupiah untuk membantu mitranya yang terdampak pandemi Covid-19. Co-CEO
Gojek, Andre Soelistyo, mengatakan bahwa dana tersebut berasal dari seperempat
jumlah gaji manajemen senior Gojek dalam kurun waktu setahun dan anggaran
kenaikan gaji karyawa Gojek tahun 2020. Dana tersebut dikelola oleh Yayasan
Anak Bangsa Bisa untuk memastikan transparansi dan tata kelola pencairan dana
yang baik (Samboh, 2020, chap. 1). Yayasan ini merupakan organisasi non-profit
yang dibentuk oleh Gojek untuk membantu masyarakat yang mengandalkan
pendapatan sehari-hari agar mendapatkan kesempatan yang sama dan membantu
membangun mata pencaharian yang berkelanjutan bagi mereka.

Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Demografi FEB UI


menunjukkan bahwa 74 persen mitra Gojek merasa bantuan sosial tersebut

Universitas Sumatera Utara


bermanfaat dan mengapresiasi bantuan sosial yang mereka terima. Pemberian
bantuan sosial tersebut menunjukkan bahwa adanya usaha agar kebutuhan akan
sosial dan ekonomi mitra Gojek dapat tetap terpenuhi. Apabila kebutuhan sosial
dan ekonomi terpenuhi maka mitra Gojek akan berada pada kondisi sejahtera.

Rival Gojek yaitu Grab juga mengalami hal yang serupa. Pada Juli 2020,
perusahaan ini telah memberhentikan 360 karyawannya (Cahyani, 2020, chap. 1).
Grab melancarkan strategi dengan meningkatkan standar keamanan dan higienitas
untuk penumpang. Hal ini tidak lain dilakukan agar penumpang merasa aman dan
terhindar dari virus Covid-19 sehingga tetap memilih untuk bepergian dengan
mitra Grab. Hal tersebut juga dilakukan sebagai bukti mematuhi protokol
kesehatan dan bukti kepedulian Grab dengan mitranya.

Mitra pengemudi Grab yakni GrabBike juga dilindungi dengan


menawarkan subsidi biaya pengobatan bagi mitra yang merasa kurang sehat agar
dapat segera berobat ke dokter, menyediakan pendampingan finansial jika mitra
harus dikarantina atau dirawat di rumah sakit, serta menyediakan konsultasi
kesehatan gratis melalui layanan GrabHealth. Mitra GrabBike yang didiagnosis
suspek atau terkonfirmasi positif Covid-19 akan diberikan bantuan sebesar Rp. 1.
500.000

Penurunan pendapatan serta kesulitan ekonomi yang dialami mitra Gojek


maupun Grab dimitigasi dengan gotong royong yang dilakukan masing-masing
perusahaan aplikator kepada mitranya. Terlihat bahwa perusahaan cukup
memperhatikan kesehatan maupun kesejahteraan mitranya. Meskipun begitu,
pandemi Covid-19 masih berlangsung dan belum berakhir. Keadaan yang masih
belum diketahui kapan akan kembali normal masih menjadi momok yang
mengancam. Pemberian bantuan sosial yang tidak diketahui jangka waktunya,
jumlah penumpang dan pendapatan yang terus menurun serta pengeluaran yang
tetap dan cenderung bertambah dapat menimbulkan tekanan ekonomi pada
pengemudi ojek online.

Berdasarkan hasil pra-penelitian yang dilakukan dengan wawancara


langsung pada masing-masing mitra aplikator baik Gojek maupun Grab

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap menurunnya
pendapatan para pengemudi ojek online. Terutama pada saat memasuki Maret
2020, kedua mitra menuturkan bahwa untuk mendapatkan orderan sangatlah
susah, baik makanan, penumpang maupun pengiriman barang. Hal ini sangat
berbanding terbalik ketika sebelum adanya pandemi Covid-19, mitra Gojek
menuturkan bahwa sebelumnya beliau bisa mendapatkan 20 sampai 25 orderan
per harinya.

Ketiadaan insentif atau bonus menjadi masalah lain bagi para pengemudi
ojek online. Kedua pengemudi dari masing-masing aplikator menuturkn bahwa
setelah adanya pandemi Covid-19, insentif atau bonus tidak lagi diberlakukan
sehingga para pengemudi ojek online hanya bisa mengandalkan pendapatan dari
penumpang atau customer.

Mitra Gojek juga mengatakan bahwa pemberian bantuan hanya diberikan


pada awal pandemi atau sekitar Maret dan April 2020. Bantuan tersebut berupa
voucher belanja kebutuhan pokok seperti beras, gula dan minyak makan sebesar
Rp. 100.000 di Alfamart. Sedangkan mitra Grab menuturkan bahwa bantuan dari
pihak aplikator berupa voucher belanja kebutuhan pokok di Indomaret sebesar Rp.
100.000. Bantuan ini diberikan rutin setiap bulannya dengan beberapa ketentuan
seperti melihat performance dan rating dari mitranya. Selain itu, voucher bantuan
ini memiliki beberapa level yang setiap levelnya memiliki nilai bantuan yang
berbeda-beda. Pemberian bantuan serta level voucher tersebut ditentukan oleh
sistem.

Berdasarkan penuturan para mitra dari masing-masing aplikator Gojek dan


Grab menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 berdampak langsung terhadap para
pengemudi ojek online. Terlebih melihat jumlah pengemudi ojek online yang
cukup besar membuat dampak negatif yang dibawa pandemi Covid-19 semakin
terlihat nyata. Selain itu, banyaknya pengemudi ojek online yang menjadikan
pekerjaan tersebut menjadi pekerjaan utama menjadikannya tidak berdaya.

Tekanan ekonomi yang terjadi kemudian diperparah dengan aktivitas


sosial yang terganggu juga menghampiri pengemudi ojek online. Pengemudi ojek

Universitas Sumatera Utara


online dianggap sebagai pembawa atau carrier dari virus Covid-19 dapat
menimbulkan stigma negatif yang semakin mempersulit ruang gerak para
pengemudi ojek online. Hal ini akan semakin mengurangi jumlah penumpang
ojek online. Akibatnya adalah terganggunya kesejahteraan ojek online.

Kesejahteraan yang terganggu dapat memunculkan kondisi-kondisi seperti


ketidakberdayaan, ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok, tidak
mampu mengakses fasilitas kesehatan dan pendidikan yang baik, ketakutan akan
kemiskinan, hingga timbulnya domestic violence. Covid-19 yang masih
berlangsung hingga kini, masih akan menjadi momok menakutkan bagi para
pengemudi ojek online. Oleh karena itu, topik ini menjadi semakin menarik untuk
diteliti.

Lokasi penelitian ini dilakukan di kota Medan karena kota Medan


merupakan kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya serta jumlah
penduduknya yang cukup besar menunjukkan bahwa kota ini memiliki mobilitas
yang tinggi. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian
lebih lanjut terkait Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kesejahteraan
Pengemudi Ojek Online di Kota Medan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya,


maka rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada Dampak
Pandemi Covid-19 terhadap Kesejahteraan Pengemudi Ojek Online di Kota
Medan?”

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pernyataan mengenai apa yang ingin dicapai.


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada dampak pandemi Covid-19
terhadap kesejahteraan pengemudi ojek online di kota Medan.

Universitas Sumatera Utara


1.3.2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat atau kegunaan dari hasil


penelitian ini dibagi atas dua bagian yaitu:

a. Manfaat Teoritis
1. Memberikan sumbangsih positif bagi dunia keilmuwan serta menjadi literatur
bagi akademisi yang berminat untuk meneliti terkait dampak dari pandemi
Covid-19 terhadap pengemudi transportasi online.
2. Mampu menambah wawasan serta memberikan gambaran kepada masyarakat
umum tentang bagaimana pandemi Covid-19 memberikan dampak pada
berbagai sektor khususnya transportasi online.
b. Manfaat Praktis

Menjadi bahan acuan dan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan atau


penanganan oleh pihak-pihak terkait seperti pemerintah maupun Non-
Governmental Organization (NGO) dalam usaha untuk menangani dampak dari
pandemi Covid-19 sehingga para pengemudi transportasi online merasa bahwa
negara hadir dan memperhatikan rakyatnya.

1.4. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


2. Rumusan Masalah
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
4. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teoritis
2. Penelitian Yang Relevan
3. Pengajuan Hipotesis
4. Kerangka Pemikiran

Universitas Sumatera Utara


5. Definisi Konsep
6. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Populasi dan Sampel
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
6. Teknik Analisis Data

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Temuan Umum
1. Letak Geografis Lokasi Penelitian
2. Sejarah Perkembangan Lokasi Penelitian
3. Profil Lokasi Penelitian
4. Visi, Misi, dan Tujuan Lokasi Penelitian
5. Struktur Organisasi/Lembaga Lokasi Penelitian
6. Kondisi Umum Tentang Klien
7. Kondisi Umum Tentang Petugas
8. Keadaan Sarana dan Prasarana Lokasi Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian


2. Pengujian Hipotesis
3. Pembahasan Hasil Penelitian
4. Keterbatasan Penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

10

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ladasan Teori

2.1.1. Dampak

Arti kata dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah


benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik negatif maupun positif.
Berdampak juga berarti mempunyai pengaruh kuat yang mendatangkan akibat
(KBBI Online, 2008). Dampak juga berarti memiliki pengaruh terhadap sesuatu,
sebuah pengaruh yang besar terutama sesuatu yang baru terhadap seseorang atau
sesuatu (Cambridge Dictionary Online, 2021). Sedangkan menurut Gorys Kerap,
dampak adalah pengaruh yang kuat dari seseorang atau kelompok orang di dalam
menjalankan tugas dan kedudukannya sesuai dengan statusnya dalam masyarakat,
sehingga akan membawa akibat terhadap perubahan baik positif maupun negatif
(Soemarwoto, 1998).

Berdasarkan pengertian dampak yang telah dijabarkan, maka dapat


disimpulkan bahwa dampak merupakan sebuah pengaruh ataupun konsekuensi
dari suatu aktivitas, tindakan maupun peristiwa yang kemudian membawa akibat
positif maupun negatif. Peristiwa yang dimaksud peneliti adalah peristiwa
munculnya Covid-19 yang berdampak pada berbagai sektor termasuk pekerja
informal khususnya pengemudi ojek online.

2.1.2. Pandemi Covid-19

2.1.2.1. Pengertian Pandemi

11

Universitas Sumatera Utara


Kata pandemi berasal dari bahasa Yunani yakni pan yang berarti semua
dan demos yang berarti masyarakat atau orang-orang. Pandemi dapat diartikan
sebagai wabah penyakit menular yang menyebar melalui populasi di wilayah yang
luas, misalnya pada suatu benua atau bahkan seluruh dunia. Suatu penyakit atau
kondisi tertentu bukanlah sebuah pandemi hanya karena menyebar luas atau
menghabiskan banyak nyawa, namun juga harus menular. Misalnya saja kanker
yang telah membunuh banyak orang namun bukanlah sebuah pandemi karena
tidak menular (Dumar, 2009).

Sedangkan Last (1989) mendefinisikan pandemi sebagai sebuah epidemi


yang terjadi di seluruh dunia atau di wilayah yang sangat luas, melintasi batas-
batas internasional, dan biasanya menulari banyak orang. Epidemi sendiri
mengacu kepada peningkatan secara tiba-tiba pada jumlah kasus suatu penyakit di
atas yang biasanya diharapkan dalam populasi di suatu daerah (U.S. Department
of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention,
2012).

2.1.2.2. Pengertian Covid-19

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus korona atau


coronavirus jenis baru yang bernama SARS-CoV-2 (World Health Organization,
2020). Virus korona merupakan virus RNA besar beruntai tunggal positif yang
tidak hanya menginfeksi manusia, namun juga berbagai jenis hewan. Virus ini
pertama kali dideskripsikan oleh Tyrell dan Bynoe dengan membudidayakan virus
dari pasien flu biasa pada tahun 1966. SARS-CoV-2 atau lebih dikenal dengan
Covid-19 ini ternyata berhasil melakukan transisi dari hewan ke manusia di pasar
seafood Huanan di Wuhan, China (Meyer dan Velavan, 2020). Berdasarkan
definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 adalah wabah
penyakit menular yang menyerang saluran pernafasan dan disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2 yang telah menyebar hampir di seluruh dunia.

2.1.2.3. Penyebaran dan Gejala

Virus ini menyebar melalui droplet atau percikan air liur yang berasal dari
orang yang terinfeksi ketika batuk, bersin, atau mengembuskan nafas. Droplet

12

Universitas Sumatera Utara


yang berat tidak bisa bertahan di udara sehingga akan jatuh dan menempel pada
permukaan lantai maupun permukaan lainnya. Apabila seseorang menghirup
droplet yang terjatuh, menyentuh permukaan benda yang telah terkontaminasi
kemudian menyentuh mata, hidung, dan mulut atau melakukan kontak langsung
dengan orang yang terinfeksi, maka besar kemungkinan seseorang tersebut dapat
tertular (World Health Organization, 2020).

Seseorang yang terinfeksi Covid-19 biasanya memiliki gejala yang terlihat


dalam kurun waktu kurang dari seminggu. Gejala ini meliputi demam, batuk,
hidung tersumbat, kelelahan dan tanda-tanda infeksi saluran pernapasan atas.
Selain itu, gejala ini dapat berkembang dan menjadi peyakit yang lebih parah
setelah minggu kedua atau ketiga yaitu munculnya pneumonia dengan gejala
seperti penurunan saturasi oksigen, deviasi gas darah, perubahan yang terlihat
melalui sinar X dada, dan lain sebagainya (Meyer dan Velavan, 2020).

2.1.2.4. Upaya Pencegahan

Upaya pencegahan untuk melindungi diri dari virus ini dapat dilakukan
dengan mencuci tangan secara rutin dengan menggunakan sabun dan air mengalir
atau selalu menyedikan hand sanitizer, menjaga jarak aman setidaknya 1 meter
dari orang lain, hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, mengenakan masker
saat berada di luar rumah dan menjaga diri dengan sebisa mungkin tidak keluar
rumah untuk urusan yang kurang penting (World Health Organization, 2020).

Pemerintah juga melakukan upaya pencegahan agar virus ini tidak


menyebar luas di dalam masyarakat dengan mengeluarkan serangkaian kebijakan.
Kebijakan tersebut berupa pembatasan sosial berskala besar (PSBB),
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), pembatasan sosial
(social distancing), belajar dan bekerja dari rumah (study/work from home), dan
lain sebagaina (Darmin Tuwu, 2020).

2.1.2.5. Dampak Pandemi Covid-19

Karakteristik dari virus dan pola penularan yang langsung antar manusia
menyebabkan Covid-19 lebih sulit untuk dikendalikan, terlebih mengingat

13

Universitas Sumatera Utara


mobilitas manusia yang bersifat lintas batas negara sangat tinggi (Mas’udi et al.,
2020). Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pandemi Covid-19 berdampak
sangat besar dan massif, bersifat global dan tidak hanya berpengaruh terhadap
tingkat kesehatan masyarakat secara umum, tetapi juga berpengaruh terhadap
aktivitas ekonomi, sosial, psikologis, politik, bahkan pendidikan (Darmin Tuwu,
2020). Berikut ini merupakan dampak pandemic Covid-19 terhadap beberapa
sektor:

1. Dampak Ekonomi

Ekonomi menjadi salah satu faktor penting yang erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Keberadaan ekonomi diperlukan dalam memenuhi
kebutuhan hidup seperti makanan, pakaian, tempat tinggal dan sebagainya
(Hanoatubun, 2020). Indonesia tidak dapat menghindari dampak negatif pandemi
Covid-19 terhadap perekonomiannya. Dampak yang dialami oleh sektor ekonomi
diantaranya 1,5 juta pekerja formal maupun informal dirumahkan bahkan terkena
PHK, PMI Manufacturing Indonesia mengalami kontraksi atau penurunan sebesar
45,3 persen pada Maret 2020, terjadinya inflasi dan penurunan kegiatan impor
(Hanoatubun, 2020).

Lebih jelasnya berdasarkan hasil survei Pusat Penelitian Kependudukan


LIPI bersama dengan Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LD-UI) terlihat
bahwa pandemi Covid-19 megakibatkan 15,6 persen pekerja di Indonesia
mengalami pemutusan hubungan kerja. Kalangan pekerja usia muda yakni 15-24
tahun menjadi yang paling merasakan imbasnya. Beberapa sektor membutuhkan
perhatian khusus seperti sektor konstruksi (29,3 persen), sektor perdagangan,
rumah makan, dan jasa (28,9 persen), sektor transportasi, pergudangan dan
komunikasi (26,4 persen).

Berdasarkan data IMF (International Monetary Fund), pada tahun 2020


terlihat bahwa pertumbuhan GDP Indonesia turun 4,5 persen dibandingkan
dengan tahun 2019. Pertumbuhan GDP Indonesia pada tahun 2020 hanya
menyentuh angka 0,5 persen (Sumarni, 2020). Dampak lainnya dari sisi ekonomi
ialah beberapa perusahaan BUMN mengalami kerugian dan terjadi pelemahan

14

Universitas Sumatera Utara


indeks harga saham.. World Bank memprediksi 35 juta orang di dunia akan tetap
berada dalam garis kemiskinan. Selain itu, 922 juta orang dipresiksi akan hidup
dalam kemiskinan ekstrem (Yamali & Putri, 2020).

2. Dampak Sosial

Dampak pandemi Covid-19 tentunya tidak hanya memengaruhi pada


aspek ekonomi, namun juga memengaruhi dalam sisi sosial di masyarakat. Anne
Kerr (dalam Fajar, 2020) menjelaskan bahwa fenomena wabah penyakit yang
terjadi di masyarakat dapat membuat masyarakat mengalami kecemasan (anxiety)
dan ketakutan (fear) yang kemudian berujung pada timbulnya antipati secara
sosial di dalam masyarakat.

Fajar (2020) mengatakan fenomena Covid-19 memberikan dampak yang


sangat kompleks bagi setiap individu atau pun terhadap hubungan antar individu
yakni berpengaruh terhadap bagaimana pandangan seseorang kepada sesamanya.
Hal tersebut terjadi ketika individu menjumpai individu lain yang sedang atau
menunjukkan gejala virus Covid-19, yang kemudian menimbulkan perasaan takut
akan tertular, rasa curiga hingga diskriminatif. Beberapa hal tersebut
menyebabkan disorganisasi pada masyarakat kemudian mengarah pada keadaan
sosial yang tidak menentu dan berdampak pada tatanan sosial dalam masyarakat.

3. Dampak Psikologis

Januari hingga Februari 2020 negara lain sudah memulai perang melawan
Covid-19, sedangkan Indonesia masih merasa baik-baik saja karena belum
terdeteksinya virus ini di Indonesia kemudian memunculkan pertanyaan dan
cenderung menganggap remeh dengan dampak yang dapat diakibatkan oleh virus
ini. Pemeritah Indonesia cenderung overconfidence dan bias optimistic. Sharot
(dalam Agung, 2020) mengatakan bahwa bias optimistic terjadi apabila harapan
lebih besar daripada realitas. Hal tersebut membuat kebijakan awal yang diambil
pemerintah menjadi kurang tepat, kurang sigap, serta tidak siap dalam penyediaan
alat pelindung diri yang berdampak pada meningkatnya intensitas penyebaran dan
masyarakat yang meninggal karena pandemi Covid-19 (Agung, 2020).

15

Universitas Sumatera Utara


Selain itu masyarakat juga cenderung mengalami perubahan emosi seperti
timbulnya kekhawatiran, rasa cemas, hingga stress. Hal-hal tersebut dapat
dikatakan sebagai respon yang normal dalam menghadapi suatu situasi seperti
pandemi Covid-19. Keadaan tersebut akan menjadi lebih buruk ketika pandemi
berdampak pada sektor ekonomi dan menyebabkan pekerja baik formal maupun
informal terkena PHK dan kebutuhan hidupnya terganggu. Saat kebutuhan hidup
terganggu maka akan lebih berakibat fatal yakni menimbulkan kerentanan dan
gangguan psikologis yang lebih hebat dibandingkan Covid-19 itu sendiri (Agung,
2020).

Pandemi Covid-19 menyebabkan relasi sosial terbatas, hingga


menimbulkan perasaan kehilangan, kesendirian dan kesepian. Selain itu,
berdasarkan hasil studi Brooks (2020) menunjukkan bahwa dampak psikologis
yang diterima masyarakat berupa ketakutan akan infeksi, kebosanan, persediaan
yang tidak memadai, informasi yang tidak memadai, kerugian finansial hingga
stigma (Agung, 2020, p. 74).

2.1.3. Kesejahteraan Sosial

2.1.3.1. Pengertian Kesejahteraan

Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera yang berarti aman sentosa dan
makmur, selamat (terlepas dari segala macam gangguan), sedangkan
kesejahteraan berarti hal atau keadan sejahtera, keamanan, keselamatan,
ketentraman, kesehatan jiwa (KBBI Online, 2008). Kesejahteraan juga berarti
kebahagiaan dan kesehatan fisik dan mental, khususnya bagi seseorang
(Cambridge Dictionary Online, 2021). Fahruddin (2012) menyebutkan bahwa
sejahtera mengandung pengertian dari bahasa sansekerta yakni “catera” yang
berarti payung. Maka dalam konsteks ini, seseorang yang sejahtera hidupnya yaitu
mereka yang terbebas dari kemiskinan, kebodohan, ketakutan, atau kehawatiran
sehingga merasa hidupnya aman tentram secara lahir dan batin.

Van Praag & Frijerts (1999) dalam Greve (2014) menjelaskan bahwa
kesejahteraan adalah evaluasi yang diberikan oleh individu terhadap pendapatan,
atau secara umum berarti kontribusi terhadaap keadaan sejahtera (well-being)

16

Universitas Sumatera Utara


yang didapatkan dari barang dan jasa yang bisa dibeli dengan uang. Uang bukan
sebuah tujuan akhir melainkan sebuah instrumen untuk mencapai kesejahteraan.
Hal ini kemudian menjadi bahan perdebatan dalam menafsirkan kesejahteraan
secara lebih luas termasuk PDB (produk domestik bruto) perkapita, rata-rata
pendapatan, populasi yang hidup di bawah garis kemiskinan, angka melek huruf,
indeks persepsi korupsi, kemungkinan meninggal sebelum usia 60 tahun, dan
sebagainya (Greve, 2014).

Greve (2014) mendefinisikan kesejahteraan sebagai kemampuan


mengakses sumber daya ekonomi setinggi mungkin, tingkat kesejahteraan yang
tinggi termasuk kebahagiaan, serta jaminan untuk mendapatkan pendapatan
minimum agar dapat menghindari kemiskinan dan akhirnya memiliki kemampuan
untuk hidup dalam keadaan yang baik. Berdasarkan beberapa definisi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan merupakan suatu keadaan dimana
seseorang memiliki kesempatan dan kemampuan untuk mencapai sumber daya
ekonomi sehingga memiliki akses untuk dapat hidup dalam keadaan yang aman,
tentram serta bahagia, terlepas dari segala kekhawatiran akan kemungkinan hidup
dalam garis kemiskinan.

2.1.3.2. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Umumnya kesejahteraan sosial sering diartikan sebagai kondisi sejahtera,


yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup khususnya yang
bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan
perawatan kesehatan (Suharto, 2005). Midgley (1997) melihat kesejahteraan
sosial sebagai suatu keadaan atau kondisi kehidupan manusia yang tercipta ketika
berbagai permasalahan sosial dapat dikelola dengan baik yakni ketika kebutuhan
manusia dapat terpenuhi dan ketika kesempatan sosial dapat dimaksimalkan (Adi,
2013, p. 23).

Wickenden (dalam Friedlander, 1974, p. 4) mendefinisikan kesejahteraan


sosial sebagai suatu sistem perundang-undangan, kebijakan, program, pelayanan,
dan batuan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan sosial yang dikenal sebagai

17

Universitas Sumatera Utara


kebutuhan dasar bagi kesejahteraan manusia dan bagi berfungsinya ketertiban
sosial secara lebih baik (Wibhawa, Raharjo, Budiarti S., 2010, p. 23).

Sedangkan Friedlander (1980) mengemukakan bahwa kesejahteraan sosial


merupakan sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan sosial dan
institusi-institusi yang dirancang untuk membantu individu-individu dan
kelompok-kelompok guna mencapai standar hidup dan kesehatan yang memdai
dan relasi-relasi personal dan sosial sehingga memungkinkan mereka dapat
mengembangkan kemampuan dan kesejahteraan sepenuhnya (Fahruddin, 2012, p.
9). Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan oleh para ahli tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa kesejahteraan sosial merupakan sebuah regulasi, program, dan
pelayanan sosial yang bertujuan untuk membantu individu agar dapat berfungsi
sosial sebagaimana mestinya sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.

2.1.3.3. Fungsi Kesejahteraan Sosial

Friedlander & Apte (1982) menyebutkan bahwa fungsi dari kesejahteraan


sosial tidak lain bertujuan untuk mengurangi tekanan, masalah serta konsekuensi
negatif yang dibawa oleh perubahan sosio-ekonomi maupun pembangunan
sehingga mampu menciptakan kondisi yang dapat mendorong masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraannya (Fahruddin, 2012, p. 12). Fahruddin (2012) juga
merumuskan beberapa fungsi kesejahteraan sosial diantaranya:

1. Fungsi Pencegahan (Preventive)

Melakukan aktivitas atau kegiatan yang bertujuan membentuk pola-pola


baru di dalam hubungan sosial dan lembaga sosial yang baru agar individu,
keluarga dan masyarakat dapat terhindar dari masalah-masalah sosial baru.

2. Fungsi Penyembuhan (Curative)

Fungsi ini berupaya untuk membantu individu yang mengalami masalah


dan berada pada kondisi seperti ketidakmampuan fisik, emosional dan sosial
dengan mengurangi bahkan menghilangkan masalah tersebut sehingga individu
dapat berfungsi kembali secara wajar di dalam masyarakat.

18

Universitas Sumatera Utara


3. Fungsi Pengembangan (Development)

Kesejahteraan sosial berfungsi untuk memberikan sumbangan langsung


maupun tidak langsung dalam proses pembangunan dn sumber daya sosial dalam
masyarakat.

4. Fungsi Penunjang (Support)

Melakukan aktivitas yang berguna dalam mencapai tujuan sektor


pelayanan kesejahteraan sosial yang lain.

2.1.3.4. Tujuan Kesejahteraan Sosial

Zastrow (2010) mengemukakan bahwa tujuan kesejahteraan sosial adalah


untuk memenuhi kebutuhan sosial, keuangan, kesehatan, dan rekreasi semua
individu dalam masyarakat, serta berupaya untuk meningkatkan fungsi sosial
semua kelompok umur baik kaya maupun miskin. Saat lembaga-lembaga dalam
kelompok sosial seperti ekonomi pasar dan keluarga tidak mampu memenuhi
kebutuan dasar individu atau kelompok orang, maka keberadaan layanan sosial
sangat dibutuhkan (Setiawan, 2019, p. 212).

Selain itu, Fahruddin (2012) juga merumuskan beberapa tujuan dari


kesejahteraan sosial yaitu:

1. Untuk mencapai kehidupan yang sejahtera yakni terpenuhinya standar


kehidupan pokok seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan, dan relasi sosial
yang harmonis dengan ligkungannya.

2. Agar individu dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan baik terutama
di dalam masyarakat sekitar lingkungannya, seperti menggali sistem sumber,
meningkatkan, dan mengembangkan taraf hidup yang memuaskan.

2.1.3.5. Indikator Kesejahteraan

Untuk menentukan apakah kehidupan seorang individu sudah sejahtera


diperlukan suatu pengukuran dan perhitungan yang mencakup aspek status
fungsional yang multidimensi. Dengan kata lain, diperlukan suatu indikator

19

Universitas Sumatera Utara


sebagai acuan untuk menilai tingkat kesejahteraan individu. Indikator berarti
sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan (KBBI
Online, 2008). Sedangkan menurut Cambridge Advance Learner’s Dictionary
(2013), indikator berarti sebuah fakta, ukuran, atau kondisi yang menunjukkan
seperti apa sesuatu hal dan bagaimana hal tersebut dapat berubah.

Setiawan (2019) menjelaskan bahwa kondisi sejahtera terjadi ketika


kehidupan seorang individu aman dan bahagia, karena kebutuhan dasar akan gizi,
kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan pendapatan dapat terpenuhi serta
terlindungi dari risiko yang mengancam kehidupannya. Kesejahteraan juga erat
kaitannya dengan kualitas kehidupan (quality of life). Individu yang sejahtera,
dapat dipastikan memiliki kualitas hidup yang baik. World Health Organization
mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu terhadap kehidupannya di
masyarakat dalam konteks budaya dan sistem nilai yang ada, terkait dengan
tujuan, harapan, standar, dan juga perhatian terhadap kehidupan (Fahruddin, 2012,
p. 44).

Noll (2004) dalam Setiawan (2019, p. 214) merumuskan dimensi


kesejahteraan sosial diantaranya kualitas hidup (quality of life), kohesi sosial
(social cohesion), keberlanjutan (sustainability), dan dimensi perubahan sosial
(dimensions of social change). Selain itu, Badan Pusat Statistik juga merumuskan
tingkat kesejahteraan masyarakat yang mencakup delapan bidang yakni
kependudukan, kesehatan dan gizi, pendidikan, ketenagakerjaan, taraf dan pola
konsumsi, perumahan dan lingkungan, serta kemiskinan yang menjadi acuan
dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat (BPS, 2019).

Pegukuran kualitas dapat menjadi acuan untuk menentukan kesejahteraan


individu. Stiglitz, Sen & Fitoussi (2011) merumuskan beberapa indikator untuk
mengukur kualitas hidup diantaranya kesehatan, pendidikan, aktivitas personal,
hak suara politik dan tata kelola pemerintahan, koneksi sosial, ketidakamanan
pribadi, dan ketidakamanan ekonomi. Berikut ini adalah beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan dalam penelitian ini, yang
dibatasi menjadi lima indikator yaitu:

20

Universitas Sumatera Utara


1. Kesehatan

Gambaran mutu pembangunan manusia dalam suatu wilayah dapat dilihat


dari tingkat kualitas kesehatannya (Indikator Kesejahteraan Rakyat, 2015). Durasi
dan kualitas hidup seseorang dapat dilihat dari indikator kesehatan. Tingkat
mortalitas dan morbiditas menjadi penilaian yang penting dalam indikator ini.
Usia dan jenis kelamin menjadi faktor pengukuran tingkat harapan hidup individu
dalam statistik mortalitas. Sedangkan pada morbiditas, pengukuran dilakukan
dengan berbagai sumber seperti catatan mengenai catatan tinggi dan berat badan,
diagnosa oleh praktisi kesehatan, hingga merebaknya suatu penyakit.

2. Pendidikan

Umumnya masyarakat yang terdidik memiliki status kesehatan yang lebih


baik, pengangguran yang lebih sedikit, koneksi sosial yang lebih banyak, serta
keterlibatan yang lebih banyak dalam kehidupan sipil dan politik. Hal-hal tersebut
menunjukkan bahwa pendidikan merupakan salah satu indikator yang cukup
penting. Kemampuan mengakses pendidikan dan memperoleh pendidikan yang
baik menjadi suatu priviledge yang menjadikan seorang individu memiliki
kompetensi sehingga membuka jalan bagi individu tersebut untuk mendapatkan
kesempatan hidup lebih baik.

3. Aktivitas Personal

Setiap waktu yang dihabiskan oleh individu untuk berkegiatan atau


melakukan aktivitas akan mempengaruhi kualitas kehidupannya, terlepas dari
apakah dari aktivitas tersebut individu akan memperoleh pendapatan atau tidak.
Misalnya saja seorang individu yang menghabiskan separuh waktunya untuk
bekerja, dan sisa waktunya untuk bermain dan melakukan hobinya akan memiliki
kualitas hidup yang berbeda dengan individu yang hanya menghabiskan waktunya
untuk bermain saja.

4. Kondisi Lingkungan

21

Universitas Sumatera Utara


Kondisi lingkungan menjadi hal yang penting dalam menentukan tingkat
kesejahteraan. Hal tersebut dikarenakan faktor-faktor seperti kondisi lingkungan
berpengaruh terhadap kesehatan individu baik secara langsung maupun tidak
langsung. Selain itu, jasa yang disediakan lingkungan seperti akses air bersih,
pilihan tempat tinggal, higga variasi iklim dan bencana alam.

5. Ketidakamanan Ekonomi

Ekonomi menjadi alat bagi individu untuk memenuhi kebutuhan dasar


seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, hingga rekreasi. Individu
yang memiliki kesempatan untuk mengakses sumber daya ekonomi setinggi
mungkin lebih berpeluang untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan
mengarah pada kehidupan yang sejahtera. Sejatinya individu hidup dalam
ketidakpastian, hal ini yang kemudian menjadi salah satu pemiu munculnya
ketidakamanan ekonomi. Ketidakpastian ini meliputi hal-hal yang terjadi di luar
perkiraan seperti hilangnya pekerjaan, pengurangan jam kerja, munculnya
penyakit, hingga bencana alam akan menimbulkan goncangan dan dapat
mempengaruhi kesejahteraan individu bahkan keluarga dan komunitas di
sekitarnya.

2.1.4. Pengemudi Ojek Online

2.1.4.1. Pengertian Pengemudi Ojek Online

Ojek berarti sepeda atau sepeda motor yang ditambangkan dengan cara
memboncengkan penumpang atau penyewanya (KBBI Online, 2008). Ojek
merupakan salah satu jenis transportasi yang cukup diminati karena memiliki
kelebihan yakni dapat menyalip kendaraan lain disela-sela kemacetan dan sampai
ke tujuan dengan lebih cepat. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, ojek online
mulai berkembang. Ojek online bernanung di bawah aplikator seperti Gojek dan
Grab.

Ojek online merupakan ojek sepeda motor yang dapat dipesan


menggunakan teknologi internet dengan memanfaatkan aplikasi pada telepon
genggam (Amrihani et al., 2020). Berbeda dengan ojek konvensional yang hanya

22

Universitas Sumatera Utara


mengangkut penumpang, ojek online juga mengaantarkan barang dan makanan
sesuai dengan pesanan pengguna jasa. Ojek online yang hadir di tengah
masyarakat telah memudahkan aktivitas para pengguna jasanya. Selain itu,
transparansi mengenai pengemudi, jarak, higga tarif yang harus dibayar menjadi
nilai plus tersendiri bagi ojek online.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengemudi ojek


online adalah individu yang memiliki sepeda motor dan dimanfaatkan jasanya
untuk mengangkut penumpang, makanan, maupun barang melalui pemesanan
pada aplikasi yang terdapat di dalam smartphone para pengguna jasanya.

2.2. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan gambaran hubungan antara masalah


yang diteliti dengan landasan teori dalam penelitian serta hubungannya antara
penelitian terdahulu yang dengan penelitian yang berlangsung saat ini. Adapun
kajian penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang saat ini diteliti
antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fery Andrianus yang berjudul “Analisis


Kesejahteraan Driver Go-Jek di Kota Padang” pada tahun 2019. Dalam
pengukuran kesejahteraan, penelitian tersebut menggunakan indikator objektif
yaitu pendapatan dan 10 indikator subjektif yaitu kesehatan, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan, kondisi lingkungan, keamanan, hubungan sosial,
keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu, dan kondisi rumah. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendapatan pengemudi gojek
perbulannya diatas rata-rata upah minimum provinsi. Waktu kerja yang fleksibel
juga berdampak pada meningkatnya keharmonisan kehidupan pengemudi di
dalam keluarga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kehidupan pengemudi gojek
di Kota Padang dapat dikatakan sudah sejahtera.

23

Universitas Sumatera Utara


2. Penelitian yang dilakukan oleh Retnowati W. D. Tuti yang berjudul “Analisis
Implementasi Kebijakan Work From Home pada Kesejahteraan Pengemudi
Transportasi Online di Indonesia” pada tahun 2020. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa kebijakan work from home (WFH) telah menurunkan tingkat
kesejahteraan pegemudi transportasi online. Hal tersebut terlihat dari banyaknya
kebutuhan mereka yang belum terpenuhi, bahkan untuk kebutuhan fisik yang
merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang. Hal tersebut terjadi karena
pendapatan mereka yang menurun drastis semenjak kebijakan WFH diberlakukan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Ramadhan dan Eri Bukhari yang
berjudul “Analisis Komparasi Penghasilan Driver Go-Jek dan Grab terhadap
Standar Upah Minimum Regional Kota Bekasi Pada Saat Pandemi Covid-19”
pada tahun 2020. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan
pendapatan pada pegemudi Gojek dan Grab. Saat keadaan normal, pendapatan
pengemudi Gojek maupun Grab berada di atas besarnya UMR yang berlaku di
Kota Bekasi. Sedangkan pada saat pandemi Covid-19 melanda, pendapatan
pengemudi Gojek dan Grab mengalami penurunan yang drastis bahkan berada di
bawah besarnya UMR yang berlaku di Kota Bekasi.

Adapun perbandingan penelitian ini dengan penelitian yang relevan adalah


pada penelitian yang dilakukan Fery Andrianus dilaksanakan sebelum munculnya
Pandemi Covid-19 sehingga temuan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
kehidupan pengemudi ojek online telah sejahtera, sedangkan pada penelitian ini
dilaksanakan pada saat pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia khususnya di
Kota Medan dan telah menyebabkan terganggunya kesejahteraan pengemudi ojek
online di Kota Medan.

Pada penelitian yang dilakukan Retnowati W. D. Tuti hanya menganalisis


implementasi kebijakan work from home saja dan bagaimana dampaknya terhadap
kesejahteraan pengemudi ojek online sedangkan pada penelitian ini, dilakukan
penelitian mengenai dampak pandemi Covid-19 dalam hal ekonomi, sosial dan
psikologis terhadap kesejahteraan pengemudi ojek online yang dinilai dari
beberapa indikator kesejahteraan.

24

Universitas Sumatera Utara


Metode penelitian yang dilakukan juga berbeda, dalam penelitian tersebut
metode penelitian yang digunakan ialah studi literatur dari media massa online
dengan pendekatan kualitatif, sedangkan pada penelitian ini metode penelitian
yang digunakan ialah penelitian eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Aditya Ramadhan dan Eri Bukhari
hanya mengkomparasikan jumlah pendapatan pengemudi ojek online sebelum dan
sesudah masa pandemi Covid-19, sedangkan pada penelitian ini yang dilihat
dalam salah satu indikator kesejahteraan adalah apakah terjadi penurunan atau
kenaikan pendapatan sebelum dan sesudah masa pandemi Covid-19.

2.3. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis adalah suatu kesimpulan penelitian yang masih belum sempurna


sehingga perlu disempurnakan, penyempurnaan ini dilakukan dengan pembuktian
melalui penelitian yakni dengan menguji hipotesis yang dimaksud dengan data di
lapangan (Bungin, 2005). Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merumuskan
hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H0 = Tidak ada dampak pandemi Covid-19 terhadap kesejahteraan pengemudi


ojek online di Kota Medan

Ha = Ada dampak pandemi Covid-19 terhadap kesejahteraan pengemudi ojek


online di Kota Medan

2.4. Kerangka Pemikiran

Virus Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China telah


menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia. Covid-19 tidak hanya mencancam
kesehatan namun juga membawa perubahan yang signifikan terhadap kehidupan
manusia. Perubahan tersebut kemudian diatur dalam beberapa kebijakan yang
bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Keadaan ini
memaksa masyarakat untuk mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan baru yang berbeda
jauh dengan kehidupan normal sebelumnya.

25

Universitas Sumatera Utara


Diantara perubahan-perubahan tersebut memiliki dampak terhadap
ekonomi, sosial, bahkan kondisi psikologis masyarakat. Pandemi Covid-19 telah
menyebabkan pekerja informal maupun formal kehilangan mata pencahariannya.
Terlebih pada pekerja informal yang mengalami penurunan pendapatan secara
signifikan, salah satunya adalah pengemudi ojek online. Pengemudi ojek online
umumnya memiliki kehidupan yang cukup sejahtera yakni memiliki kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs).

Setelah pandemi Covid-19 menyebar, pengemudi ojek online kehilangan


penumpang dan mengalami penurunan pendapatan secara drastis. Keadaan ini
diperparah ketika karyawan, siswa hingga mahasiswa yang biasanya
menggunakan jasa pengemudi ojek online untuk pergi ke kantor atau sekolah
mulai melakukan aktivitas seperti bekerja dan belajar dari rumah. Ketika
pendapatan berkurang, maka kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar juga
terganggu. Hal ini kemudian mempengaruhi kesejahteraan pengemudi ojek online.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana kesejahteraan


pengemudi ojek online sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang dinilai dari
lima indikator yaitu kesehatan, pendidikan, aktivitas personal, kondisi lingkungan
dan ketidakamanan ekonomi. Kerangka pemikiran yang telah diuraikan akan
digambarkan melalui bagan alur pikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Alur Pikir

Pandemi Covid-19

Kebijakan Pemerintah:

 Berdiam Diri di Rumah (stay at home)


 Pembatasan Sosial (social distancing)
 Pembatasan Fisik (physical distancing)
 Bekerja dan Belajar dari Rumah (work/study from
home)
 Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Dampak Ekonomi Dampak Sosial Dampak Psikologis

26

Universitas Sumatera Utara


Kesejahteraan Pengemudi Ojek Online:

 Kesehatan
 Pendidikan
 Aktivitas Personal
 Kondisi Lingkungan
 Ketidakamanan Ekonomi

2.5. Definisi Konsep

Definisi konsep adalah pembatasan akan makna atau arti dari suatu konsep
dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan pengertian
akan konsep yang digunakan dalam penelitian. Dilakukan upaya untuk
menggiring pembaca untuk memakai konsep yang sesuai dengan keinginan
peneliti (Siagian, 2001). Adapun definisi konsep yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:

a. Pandemi Covid-19 adalah wabah penyakit menular yang menyerang saluran


pernafasan dan disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang telah menyebar hampir
di seluruh dunia.

b. Dampak adalah sebuah pengaruh ataupun konsekuensi dari suatu aktivitas,


tindakan maupun peristiwa yang kemudian membawa akibat positif maupun
negatif.

c. Dampak Ekonomi adalah menurunnya pendapatan serta daya beli sebagai


akibat dari kemunculan pandemi Covid-19

d. Dampak Sosial adalah merenggangnya hubungan antar individu yang


dikarenakan munculnya pandemi Covid-19 serta adanya stigma negatif terhadap
seseorang yang pernah atau sedang tertular virus Covid-19

e. Dampak Psikologis adalah munculnya perubahan emosi pada individu seperti


khawatir dan rasa cemas yang berlebih hingga menyebabkan stress yang
diakibatkan oleh munculnya pandemi Covid-19

27

Universitas Sumatera Utara


f. Kesejahteraan adalah suatu keadaan dimana seseorang memiliki kesempatan
dan kemampuan untuk mencapai sumber daya ekonomi sehingga memiliki akses
untuk dapat hidup dalam keadaan yang aman, tentram serta bahagia, terlepas dari
segala kekhawatiran akan kemungkinan hidup dalam garis kemiskinan.

g. Kesejahteraan dipengaruhi oleh beberapa indikator diantaranya kesehatan yaitu


frekuensi individu melakukan pemeriksaan kesehatan serta kepemilikan asuransi
kesehatan, pendidikan yaitu jenjang pendidikan terakhir individu serta
keluarganya, aktivitas personal yaitu frekuensi antara waktu bekerja dan waktu
luang, kondisi lingkungan yang meliputi kualitas serta keamanan tempat tinggal,
dan ketidakamanan ekonomi yang meliputi jumlah pendapatan dan pemenuhan
kebutuhan dasar atau pokok

h. Pengemudi Ojek Online adalah individu yang memiliki sepeda motor dan
dimanfaatkan jasanya untuk mengangkut penumpang, makanan, maupun barang
melalui pemesanan pada aplikasi yang terdapat di dalam smartphone para
pengguna jasanya.

2.6. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan proses operasionalisasi konsep yang


semula bersifat statis kemudian menjadi dinamis. Ketika suatu konsep telah
bersifat dinamis, maka akan memungkinkan untuk dioperasikan (Siagian, 2001).
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang berpengaruh


terhadap variabel lain dan biasanya disimbolkan dengan “X”

2. Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh


variabel lain dan biasanya disimbolkan dengan “Y”

Tabel 2.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Variabel Indikator Definisi Indikator Sub Indikator

28

Universitas Sumatera Utara


(X) Pengaruh dan a. Dampak Dampak - Penurunan
Dampak konsekuensi dari Ekonomi Ekonomi adalah pendapatan
Pandemi penyebaran menurunnya - Penurunan
Covid-19 penyakit menular pendapatan serta jumlah
yang menyerang daya beli penumpang
saluran sebagai akibat
pernafasan dan dari kemunculan
disebabkan oleh pandemi Covid-
virus SARS- 19
CoV-2.

b. Dampak Dampak Sosial - Hubungan


Sosial adalah antarindividu
merenggangnya yang
hubungan antar merenggang
individu yang - Stigma
dikarenakan
munculnya
pandemi Covid-
19 serta adanya
stigma negatif
terhadap
seseorang yang
pernah atau
sedang tertular
virus Covid-19
c. Dampak Dampak - Perubahan
Psikologis Psikologis Emosi seperti
adalah kekhawatiran
munculnya dan rasa cemas
perubahan - Stress
emosi pada
individu seperti
khawatir dan
rasa cemas yang
berlebih hingga
menyebabkan
stress yang
diakibatkan oleh
munculnya
pandemi Covid-
19
(Y) Keadaan dimana a. Kesehatan Suatu kondisi - Frekuensi
Kesejahter seseorang sejahteranya pemeriksaan
aan memiliki fisik dan mental kesehatan
kesempatan dan serta kualitas - Kepemilikan

29

Universitas Sumatera Utara


kemampuan hidup individu asuransi
untuk mencapai khususnya di kesehatan
sumber daya masa pandemi
ekonomi Covid-19
sehingga
memiliki akses
untuk dapat
hidup dalam
keadaan yang
aman, tentram
serta bahagia,
terlepas dari
segala
kekhawatiran
akan
kemungkinan
hidup dalam
garis
kemiskinan.
b. Pendidikan Suatu proses - Pendidikan
pengembangan terakhir
diri yang - Pendidikan
bertujuan anak atau
untuk keluarga
mendapatkan
ilmu dan
pengetahuan
c. Aktivitas Merupakan - Frekuensi
Personal waktu yang waktu untuk
dihabiskan bekerja
seorang - Waktu luang
individu dalam
berkegiatan
atau
beraktivitas
d. Kondisi Sebuah - Tempat
Lingkungan keadaan pada tinggal
wilayah tempat - Akses air
tinggal bersih dan
individu yang listrik
dapat menjadi - Kualitas
suatu tempat tinggal
gambaran - Kondisi
kualitas keamanan
hidupnya tempat tinggal

e.Ketidakama Merupakan - Pendapatan


sebuah kondisi - Pemenuhan

30

Universitas Sumatera Utara


nan Ekonomi keadaan serta kebutuhan
cara-cara dasar
individu dalam
memenuhi
kebutuhan
dasarnya di
masa pandemi
Covid-19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif dengan pendekatan


kuantitatif. Penelitian dengan format eksplanasi merupakan penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan suatu hubungan, pengaruh dan perbedaan satu
variabel dengan variabel lainnya. Oleh karena itu, penelitian eksplanasi
menggunakan sampel dan hipotesis. Hipotesis yang telah diajukan akan diuji dan
dibuktikan dengan analisis statistik inferensial (Bungin, 2005).

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, provinsi Sumatera Utara.


Penelitian dilaksanakan dengan membagikan kuesioner kepada para pengemudi
ojek online yang sedang berada di beberapa titik kumpul yang telah ditentukan.
Beberapa titik kumpul tersebut diantaranya sepanjang Jalan Gagak Hitam, Tj.
Rejo Kecamatan Medan Sunggal dan sepanjang Jalan Pangeran Diponegoro,

31

Universitas Sumatera Utara


Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Jalan K. H. Zainul Arifin, Madras
Hulu, Kecamatan Medan Polonia serta Jalan Sekip, Kecamatan Medan Petisah.

Kota Medan dipilih menjadi lokasi penelitian karena merupakan ibu kota
provinsi Sumatera Utara dan memiliki mobilitas yang tinggi serta masih
berkembang hingga saat ini. Alasan lainnya ialah kehidupan masyarakat di Kota
Medan yang cukup melekat dan terbiasa dengan kehadiran pegemudi ojek online.
Jumlah pengemudi ojek online di Kota Medan pun tidak sedikit sehingga ketika
pandemi Covid-19 melanda, maka dampak negatif tidak dapat dihindari.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah objek atau subjek yang terletak dalam suatu tempat atau
wilayah serta memenuhi syarat-syarat khusus yang berhubungan dengan masalah
penelitian (Riduwan, 2018). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
pengemudi ojek online yang bermitra dengan aplikator Gojek maupun Grab di
Kota Medan.

3.3.2 Sampel

Sugiyono (1997) dalam Riduwan (2018) mengemukakan bahwa sampel


merupakan sebagian dari keseluruhan jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Data atau informasi yang didapat dan dimiliki tentunya tidak adakan
diolah dan diteliti seluruhnya melainkan diwakilkan oleh sampel, sehingga sampel
haruslah representatif (Riduwan, 2018).

Dalam penelitian ini, tidak diketahui jumlah pasti dari pengemudi ojek
online di Kota Medan. Maka jumlah populasi dari penelitian ini tidak dapat
diketahui. Oleh karena itu, pengambilan sampel dari penelitian ini menggunakan
rumus unknown populations (Riduwan, 2004) dalam (Prasetyo & Jannah, 2007) :

n= [ ]2

Keterangan:

32

Universitas Sumatera Utara


n = Jumlah Sampel

Za = Ukuran tingkat kepercayaan dengan a = 0,05 (tingkat kepercayaan 95%


berarti Z0,05 = 1,96)

= Standar Deviasi

e = Standart error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% = 0,05)

Perhitungan:

n=[ ]2

n=[ ]2

n = 96,04

Dengan tingkat kepercayaan 95% penulis yakin bahwa sampel random


berukuran 96,04. Agar memudahkan perhitungan data, jumlah sampel dibulatkan
menjadi 100 responden.

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-
probability sampling dengan teknik accidental sampling. Non-probability
sampling berarti tidak semua populasi diberikan peluang atau kesempatan yang
sama untuk dijadikan sampel. Sedangkan accidental sampling merupakan
pemilihan sampel yang didasari faktor spontanitas yakni siapa saja yag memiliki
kesamaan atas kriteria yang telah ditetapkan dan secara kebetulan ditemukan oleh
peneliti, maka dapat digunakan sebagai sampel (Riduwan, 2018).

Dalam penelitian ini, pengemudi ojek online yang memenuhi kriteria


tertentu akan dijadikan sampel. Kriteria-kriteria tersebut antara lain:

1. Seorang pengemudi ojek online yang bermitra dengan Gojek atau Grab

2. Seorang pengemudi ojek online dengan rentang usia 20-55 tahun

3. Sudah menjadi pengemudi ojek online minimal satu tahun

33

Universitas Sumatera Utara


4. Berdomisili di Kota Medan

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini


adalah sebagai berikut:

1. Studi Lapangan

Merupakan pengumpulan data atau informasi dengan melakukan


penelitian secara langsung ke lapangan guna mendapatkan fakta yang berkaitan
dengan masalah yang sedang diteliti. Berikut beberapa instrumen yang digunakan
untuk menunjang studi lapangan, yakni:

a. Observasi, yaitu metode pengumpulan data yang berguna menghimpun atau


mengumpulkan data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan peneliti
melalui penggunaan pancaindra (Bungin, 2005).

b. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan tertulis dan telah dirumuskan sebelumnya


untuk kemudian direspon oleh responden melalui beberapa alternatif jawaban
yang telah disediakan, umumnya berupa mencatat atau menuliskan jawaban
(Sekaran, 2003) dalam Zulganef (2008).

c. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data melalui laporan kegiatan, dokumen,


foto-foto, dan data yang relevan dengan penelitian yang ditujukan untuk
mendukung data hasil observasi dan kuesioner.

2. Studi Kepustakaan

Merupakan metode pengumpulan data atau informasi yang dilakukan


dengan mempelajari dan menelaah isi buku, jurnal, maupun karya tulis ilmiah
lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

3.4.1. Skala Pengukuran

Dalam mengukur sikap, pendapat serta persepsi kelompok atau seseorang


mengenai gejala-gejala sosial (Riduwan, 2003). Suatu variabel yang akan diukur
kemudian dijabarkan untuk menjadi indikator yang dapat terukur. Indikator inilah

34

Universitas Sumatera Utara


yang menjadi dasar pembuatan item instrument baik berupa pertanyaan maupun
pernyataan yang akan dijawab oleh reponden. Dalam penelitian ini, pernyataan-
pernyataan tersebut akan diukur dengan cara sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert untuk Pernyataan Favorable

No. Keterangan Skor


1. Setuju 3
2. Kurang Setuju 2
3. Tidak Setuju 1

Tabel 3.2 Skala Likert untuk Pernyataan Unfavorable

No. Keterangan Skor


1. Setuju 1
2. Kurang Setuju 2
3. Tidak Setuju 3

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.5.1. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh alat pengukur


dapat mengukur apa yang ingin diukurnya (Singarimbun & Effendi, 1989). Data
dapat dikatakan valid apabila terdapat korelasi yang signifikan antara skor
totalnya yang menunjukkan bahwa terdapat dukungan pada data tersebut untuk
mengungkap sesuatu yang ingin diungkap (Priyatno, 2014).

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen


penelitian adalah:

(∑ ) (∑ ∑ )
r=
√[ ∑ (∑ ) ] [ ∑ (∑ ) ]

35

Universitas Sumatera Utara


Keterangan:

N = Jumlah Responden

X = Jumlah Variabel (jawaban responden)

Y = Skor Total dari Variabel

Ketentuan pengujian validitas instrumen adalah sebagai berikut:

a. Apabila r hitung > r tabel maka instrumen dikatakan valid

b. Apabila r hitung < r tabel maka instrument dikatakan tidak valid

Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan 100 orang pengemudi ojek


online untuk kemudian diolah dengan program komputer SPSS. Perhitungan
validitas dilakukan dengan membandingkan r hitung dan r tabel. Valid (df = n-2
maka df sampel = 100-2 yaitu 98, nilai r tabel 0,195 dengan tingkat signifikansi
5%)

Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Independen (X)

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

Item_1 23.50 25.141 .304 .815


Item_2 23.30 25.182 .428 .806
Item_3 23.37 24.660 .460 .803
Item_4 23.43 24.813 .392 .808
Item_5 23.60 23.636 .486 .800
Item_6 24.66 25.075 .303 .816
Item_7 24.87 25.791 .326 .813
Item_8 23.89 24.321 .344 .814
Item_9 23.83 22.102 .634 .786
Item_10 24.28 21.295 .700 .778

36

Universitas Sumatera Utara


Item_11 24.12 22.531 .511 .798
Item_12 24.14 21.293 .682 .780

(Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24)

Berdasarkan tabel tersebut, seluruh nilai pada Corrected Item-Total


Correlation berada di atas nilai r tabel (0,195) sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua pernyataan dalam kuesioner penelitian pada variabel independen (X) dapat
dikatakan valid.

Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Dependent (Y)


Item-Total Statistics

Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

Item_13 54.61 47.230 .398 .788

Item_14 54.45 47.664 .361 .790

Item_15 54.88 47.460 .421 .786

Item_16 54.09 47.275 .407 .787

Item_17 53.91 49.497 .239 .796

Item_18 53.79 48.168 .443 .786

Item_19 53.61 50.766 .291 .794

Item_20 53.83 47.395 .472 .784

Item_21 55.16 49.065 .340 .791

Item_22 53.91 49.840 .207 .798

Item_23 55.13 49.286 .279 .794

Item_24 54.90 48.475 .303 .793

Item_25 53.86 48.364 .360 .790

37

Universitas Sumatera Utara


Item_26 53.83 49.476 .274 .794

Item_27 53.74 50.013 .255 .795

Item_28 54.01 49.061 .261 .795

Item_29 53.92 47.387 .453 .785

Item_30 53.93 47.298 .442 .785

Item_31 53.74 47.891 .504 .784

Item_32 53.87 49.932 .217 .797

Item_33 53.62 49.794 .422 .790

Item_34 53.62 49.794 .422 .790

Item_35 54.87 49.932 .211 .797

Item_36 53.76 50.204 .221 .796

(Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24)

Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa seluruh nilai pada Corrected Item-
Total Correlation berada di atas nilai r tabel. Maka dapat dikatakan bahwa seluruh
pernyataan pada kuesioner penelitian untuk variabel dependen (Y) adalah valid.

3.5.2. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui konsistensi dari alat ukur maka dilakukan uji


reliabilitas, yakni apakah alat ukur dapat tetap konsisten dengan hasilnya apabila
dilakukan pengukuran secara berulang (Priyatno, 2014). Reliabilitas merupakan
indeks yang dapat memperlihatkan seberapa besar alat ukur dapat diandalkan atau
dipercaya (Sugiyono, 2017).

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas ialah:

( )
ri = ( )
{ }

Keterangan:

r = reliabilitas instrument

k = jumlah item dalam instrument

38

Universitas Sumatera Utara


M = mean skor total

St = varians total

Jika nilai Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items lebih dari 0,600
maka dapat dikatakan bahwa alat ukur atau kuesioner tersebut reliable. Atau
dengan kata lain, sebuah alat ukur dapat dikatakan reliable apabila nilai
Cronbach’s Alpha > r tabel.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Variabel Independen (X)


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items

.816 12

(Sumber: Pengolahan Data SPSS 24)

Berdasarkan tabel tersebut, Cronbach’s Alpha bernilai 0,816 yang berarti


lebih besar dari 0,600 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner dalam penelitian
ini adalah reliable.

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel Dependen (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.798 24

(Sumber: Pengolahan Data SPSS 24)

Pada tabel tersebut, nilai Cronbach’s Alpha mencapai 0,798 yang berarti
lebih besar dari 0,600. Maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner dalam penelitian
ini telah reliable.

3.6. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis atau mengolah data hendaknya diawali dengan


mentabulasikan data, mengklasifikasikan data, menganalisis secara deskriptif,
menguji hipotesis penelitian kemudian menyimpulkan hasil analisis untuk
kemudian menjadi dasar penerimaan ataupun penolakan hipotesis serta untuk

39

Universitas Sumatera Utara


dibahas, diuraikan dan diinterpretasikan untuk pemecahan masalahnya (Azwar,
2009).

Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan


statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif merupakan statistik
yang dilakukan dengan cara menggambarkan data yang telah dihimpun tanpa
berniat untuk menyimpulkan maupun melakukan generalisasi terhadap data
tersebut. Dalam penelitian ini, data hanya digambarkan atau dideskripsikan
kemudian disajikan dengan mencari frekuensinya. Sedangkan statistik inferensial
digunakan untuk menganalisis data kemudian digeneralisasikan secara luas ke
dalam wilayah populasi serta untuk menguji hipotesis dan korelasi antar variabel.
Data tersebut dianalisis dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution).

3.6.1. Uji Normalitas

Dalam analisis parametrik, normalitas data merupakan sesuatu yang


penting dan menjadi syarat wajib yang harus dipenuhi. Hal tersebut dikarenakan
apabila data terdistribusi normal, maka data tersebut dapat mewakili populasi
(Priyatno, 2014). Selain itu, normalitas data juga menunjukkan bahwa jumlah
sampel telah representative dan dapat dipertanggungjawabkan (Rusman, 2015).
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan denga menggunakan metode One
Sample Kolmogorov-Smirnov. Dengan pedoman pengambilan keputusan:

a. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi normal

b. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal

3.6.2. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara dua


variabel linier atau tidak secara signifikan (Priyatno, 2014). Pengujian ini juga
bertujuan untuk melihat bagaimana variabel independen (X) mempengaruhi
variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini, uji linieritas dilakukan dengan
menggunakan program SPSS Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05.
Dengan pedoman pengambilan keputusan:

40

Universitas Sumatera Utara


a. Apabila nilai F Hitung < F Tabel maka terdapat hubungan yang linear antara
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y)

b. Apabila nilai F Hitung > F Tabel maka tidak terdapat hubungan yang linier
antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y)

3.6.3. Sumbangan Efektif

Sumbangan Efektif (SE) merupakan besaran sumbangan variabel


independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dalam analisis regresi melalui
nilai R Square dengan nilai koefisien determinasi R Square atau R2 yang
sempurna adalah 100%. Untuk pengujian sumbangan efektif dalam penelitian ini
digunakan program SPSS agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak Geografis Lokasi Penelitian

Kota Medan memiliki luas daerah sebesar 265,10 km 2 dengan ketinggian


2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Kota Medan terletak antara 3º.27’ -3º.47’
Lintang Utara dan 98º.35’ -98º.44’ Bujur Timur dan berbatasan langsung dengan
Kabupaten Deli Serdang di sebelah utara, selatan, barat, dan timur. Sebagian besar
wilayahnya merupakan dataran rendah serta menjadi tempat pertemuan dua
sungai penting yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli. Kota Medan beriklim tropis
dengan suhu minimum 21ºC dan suhu maksimum 36ºC (BPS, 2020).

4.2. Sejarah Perkembangan Lokasi Penelitian

Dahulu Kota Medan hanya dipenuhi oleh rawa-rawa seluas 4000 Ha yang
dikenal dengan Tanah Deli. Dari sinilah didirikan sebuah kampung yang terletak
di pertemuan Sungai Babura dan Sungai Deli pada tahun 1590 oleh Guru
Patimpus Sembiring Pelawi. Kampung tersebut diberi nama Medan. Hingga tahun
1860 disebutkan bahwa Kota Medan masih dipenuhi hutan rimba yang diselingi
pemukiman penduduk yang berasal dari Karo dan Semenanjung Malaya di sekitar

41

Universitas Sumatera Utara


muara-muara sungai. Pada tahun tersebut pula, para penguasa Belanda mulai
membebaskan tanah untuk ditanami tembakau.

Posisi kampung Medan yang terletak diantara pertemuan Sungai Deli dan
Sungai Babura menjadikannya tempat yang strategis dan semakin berkembang
menjadi pelabuhan transit yang cukup penting. Perkampungan tersebut kemudian
diberi nama Medan Puteri. Sultan Deli yang memerintah saat itu kemudian
memberikan sebuah tanah berukuran 4.000 bahu (1 bahu = 0,74 Ha) di Labuhan
kepada Nienhuys Van der Falk dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz &
Co untuk kemudian ditanami tembakau.

Pada 1864 dikirimlah tembakau hasil perkebunan tersebut ke Rotterdam,


Belanda untuk diuji kualitasnya dan ternyata tembakau tersebut memiliki kualitas
yang sangat baik sehingga mlambungkan nama Deli di Eropa. Kemudian pada
1866 Jannsen, P.W. Clemen, Cremer dan Nienhuys mendirikan de Deli
Maatscapij di Labuhan. Hingga pada 1874 telah berdiri 22 perusahan perkebunan
dan berdampak pada semakin ramai dan berkembang perekonomian Kota Medan
saat itu. Selain itu, beberapa fasilitas seperti hubungan Kereta Api Pangkalan
Berndan – Besitang, Pusat Pasar, Konsulat Amerika, dan sebagainya. Pada tahun
1942 kekuasaan Belanda atas Medan telah berakhir yang kemudian digantikan
oleh Jepang. Hingga saat kemerdekaan tiba, Kota Medan telah berkembang pesat
hingga saat ini. Kota Medan mejadi kota dengan industri, bisnis, dan perdagangan
yang penting di Indonesia.

4.3. Profil Lokasi Penelitian

Secara administratif, Kota Medan dipimpin oleh seorang Walikota. Saat


ini terdapat 21 kecamatan dan 151 kelurahan yang kemudian dibagi menjadi 2.100
lingkungan di Kota Medan. Jumlah penduduk Kota Medan sendiri sebanyak
2.435. 252 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 9.186 jiwa/km 2. Pada
tahun 2020, terdapat 1.012.820 penduduk Kota Medan yang bekerja dan 121. 823
penduduk yang mengangur. Sedangkan sebanyak 183,54 ribu atau sekitar 7,54
persen masyarakat Kota Medan masih hidup di bawah garis kemiskinan (BPS,
2020)

42

Universitas Sumatera Utara


4.4. Visi dan Misi Lokasi Penelitian

4.4.1. Visi Kota Medan

Menjadi Kota Masa Depan yang Multikultural, Berdaya Saing, Humanis,


Sejahtera dan Religius

4.4.2. Misi Kota Medan

a. Menumbuh kembangkan stabilitas, kemitraan, partisipasi, dan


kebersamaan seluruh pemangku kepentingan pembangunan kota
b. Menumbuh kembangkan harmonisasi, kerukunan, solidaritas, persatuan
dan kesatuan serta keutuhan sosial, berdasarkan kebudayaan daerah dan
indentitas lokal multikulturialisme
c. Meningkatkan efisiensi melalui deregulasi dan debirokratisasi sekaligus
penciptaan iklim investasi yang semakin kondusif termasuk
pengembangan kreatifitasdan inovasi daerah guna meningkatkan
kemampuan kompetitif serta komparatif daerah
d. Mewujudkan tata ruang kota yang konsisten serta didukung oleh
ketersediaan infrastruktur dan utilitas kota yang semakin modern dan
berkelanjutan
e. Mendorong peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat
melalui peningkatan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat secara
merata dan berkeadilan
f. Mengembangkan kepribadian masyarakat kota berdasarkan etika dan
moralitas keberagaman agama dalam bingkai kebhinekaan.

4.5. Kondisi Umum Tentang Klien

Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang pengemudi ojek online yang
bermitra dengan Gojek dan Grab serta berdomisili dan bekerja di wilayah Kota
Medan. Selain itu, terdapat kriteria lainnya seperti sudah bekerja menjadi ojek
online minimal satu tahun dan berusia 22-55 tahun.

4.6. Keadaan Sarana dan Prasarana Lokasi Penelitian

4.6.1. Pendidikan

43

Universitas Sumatera Utara


1. Sekolah Dasar: 961
2. Sekolah Menengah Pertama : 476
3. Sekolah Menengah Atas: 250
4. Sekolah Menengah Kejuruan: 163
5. Perguruan Tinggi: 72

4.6.2. Kesehatan

Fasilitas kesehatan di Kota Medan sudah cukup memadai. Terdapat 77


Rumah Sakit, 39 Puskesmas, dan 1.390 Posyandu. Selain itu terdapat 284 tenaga
dokter umum, 580 perawat dan 383 bidan.

4.6.3. Mobilitas dan Transportasi

Terdapat Bandar Udara International Kualanamu yang menjadi pintu


keluar masuk para pendatang melalui jalur udara. Sedangkan untuk jalur laut,
terdapat Pelabuhan International Belawan. Untuk perjalanan antar kota melalui
jalur darat terdapat Stasiun Medan Kota serta beberapa terminal seperti Terminal
Sambu, Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris.

Transportasi umum di Kota Medan meliputi mobil angkot (angkutan kota),


Trans Mebidang, Trans Metro Deli, Bentor (becak motor), serta layanan
transportasi online seperti ojek online dan taxi online. Kemudahan dalam
mengakses transportasi umum di kota ini menjadi suatu kelebihan yang cukup
membantu mobilitas masyarakat Kota Medan.

44

Universitas Sumatera Utara


BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian melalui observasi dan
pembagian kuesioner akan dijabarkan dan dibahas pada bab ini. Data akan
dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Kemudian
diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian di lapangan.
Pada bab ini pula akan disajikan data yang diperoleh melalui kuesioner yang
dibagikan pada responden yaitu 100 orang pengemudi ojek online. Untuk
memudahkan pembahasan, maka penulis membagi bab ini menjadi beberapa sub-
bab yaitu:

1. Karakteristik Responden
2. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kesejahteraan Pengemudi Ojek
Online
3. Pengujian (analisa data kuantitatif)

5.2. Karakteristik Responden

45

Universitas Sumatera Utara


5.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1 Usia Responden


Usia Frekuensi Persen (%)
20 - 29 48 48
30 - 39 36 36
40 - 49 12 12
50 - 55 4 4

Jumlah 100 100


Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.1, terdapat 48 responden berusia 20-29 tahun, 36


responden berusia 30-39 tahun, 12 responden berusia 40-49 tahun, dan 4
responden berusia 50-55 tahun. Mayoritas pengemudi ojek online berada pada
usia produktif (15-64 tahun).

5.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persen (%)

Laki – Laki 98 98

Perempuan 2 2

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.1 terlihat bahwa 98% responden dalam penelitian ini
berjenis kelamin laki-laki sedangkan 2% responden berjenis kelamin perempuan.
Dapat disimpulkan bahwa, mayoritas pengemudi ojek online khususnya di Kota
Medan adalah laki-laki.

5.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.3 Pendidikan Responden

46

Universitas Sumatera Utara


Pendidikan Frekuensi Persen (%)

Tamat Perguruan Tinggi 22 22

Tamat SMA 76 76

Tamat SMP 1 1

Tamat SD 1 1

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa 22% responden merupakan tamatan


perguruan tinggi, 76% tamatan SMA, 1% tamatan SMP dan 1% tamatan SD. Data
tersebut memperlihatkan jika pengemudi ojek online di Kota Medan berasal dari
tingkat pendidikan yang bervariasi, tidak hanya dari tingkat pendidikan yang
tinggi ataupun rendah saja.

5.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Tabel 5.4 Status Responden

Status Frekuensi Persen (%)


Belum Menikah 43 43
Sudah Menikah 57 57
Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Pada tabel 5.4 terlihat bahwa 43 responden masih berstatus lajang atau
belum menikah sedangkan 57 responden berstatus sudah menikah. Data mengenai
status inilah yang kemudian berkorelasi dengan karakteristik responden
selanjutnya yaitu jumlah tanggungan.

5.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Tabel 5.5 Jumlah Tanggungan Responden

Jumlah Tanggungan Frekuensi Persen (%)

47

Universitas Sumatera Utara


1 orang 12 12
2 orang 25 25
3 orang 22 22
5 orang 1 1
Biaya Kuliah 2 2
Tidak Ada 38 38

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.5 sebanyak 12 responden memiliki 1 orang sebagai


tanggungan, 25 responden memiliki 2 orang sebagai tanggungan, 22 responden
memiliki 3 orang sebagai tanggungan, 1 orang responden memiliki 5 orang
sebagai tanggungan, 2 orang memiliki biaya kuliah sebagai tanggungan dan 38
orang tidak memiliki tanggungan.

Data ini selaras dengan data mengenai status responden, dimana responden
yang sudah menikah biasanya memiliki minimal 1 orang sebagai tanggungannya,
sedangkan responden yang belum menikah biasanya belum memiliki individu
sebagai tanggungan bahkan beberapa responden bekerja sebagai pengemudi ojek
online untuk dapat membiayai pendidikannya.

5.2.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Asuransi Kesehatan

Tabel 5.6 Asuransi Kesehatan Responden

Asuransi Kesehatan Frekuensi Peesen (%)


Asuransi 1 1
BPJS 71 71
KIS 6 6
Tidak Ada 22 22
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.6 terlihat bahwa sebanyak 71 responden memiliki


asuransi kesehatan BPJS, 6 responden memiliki asuransi kesehatan KIS, 1

48

Universitas Sumatera Utara


responden memiliki asuransi kesehatan swasta, dan selebihnya tidak memiliki
asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan dapat turut membantu dan mempermudah
individu saat berada dalam kondisi sakit agar bisa mendapatkan perawatan yang
lebih baik.

5.2.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Kondisi Rumah

Tabel 5.7 Kondisi Rumah Responden

Kondisi Rumah Frekuensi Persen (%)


Permanen 79 79
Semi Permanen 21 21
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Pada tabel 5.7 terlihat bahwa sebanyak 79% reponden telah tinggal rumah
permanen dan selebihnya yakni 21% tinggal di rumah semi permanen.

5.2.8. Karakteristik Respoden Berdasarkan Kepemilikan Rumah

Tabel 5.8 Kepemilikan Rumah Responden

Kepemilikan Rumah Frekuensi Persen (%)


Mengontrak 26 26
Milik Keluarga 46 46
Milik Sendiri 28 28
Total 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat bahwa 26 responden tinggal di rumah


kontrakan, 46 responden tinggal di rumah milik keluarga dan selebihnya yakni 28
reponden tinggal di rumah milik sendiri. Kebanyakan pengemudi ojek online yang
berstatus lajang dan belum menikah masih tinggal di rumah keluarga besar,
sedangkan pengemudi ojek online yang sudah menikah umumnya sudah tinggal di
rumah sendiri maupun mengontrak meskipun masih ada yang tinggal di rumah
kekuarga besar (extended family).

49

Universitas Sumatera Utara


5.2.9. Karakteristik Responden Berdasarkan Menjadi Pengemudi Ojek
Online Merupakan Pekerjaan Utama atau Sampingan

Tabel 5.9 Pengemudi Ojek Online Merupakan Pekerjaan Utama atau Sampingan
Responden

Pekerjaa Utama atau Sampingan Frekuensi Persen (%)


Pekerjaan Utama 68 68

Pekerjaan Sampingan 32 32

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.9 dapat dilihat bahwa sebanyak 68% reponden


menjadikan pengemudi ojek online sebagai pekerjaan utama, sedangkan sisanya
yakni 32% sebagai pekerjaan sampingan.

5.2.10. Karakteristik Responden Berdasarkan Hubungan Kemitraan (Gojek


atau Grab)

Tabel 5.10 Hubungan Kemitraan Responden

Hubungan Kemitraan Frekuensi Persen (%)


Gojek 50 50
Grab 50 50
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.10 didapati bahwa jumlah responden yang bermitra


dengan Grab adalah sebesar 50%, sedangkan untuk responden yang bermitra
dengan Gojek adalah sebesar 50%.

5.3. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pengemudi Ojek Online di Kota


Medan
5.3.1. Dampak Pandemi Covid -19 (Variabel X)
5.3.1.1. Dampak Ekonomi
Tabel 5.11 Pendapatan Tidak Menurun Saat Covid-19

50

Universitas Sumatera Utara


Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 14 14

Kurang Setuju 13 13

Tidak Setuju 73 73

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.11 di atas, didapati bahwa terdapat responden yang


memilih respon Setuju adalah sebanyak 14 orang yakni sebesar 14%. Selain itu
pada responden yang memilih Kurang Setuju adalah sebanyak 13 orang dengan
persentase 13%. Sedangkan untuk respon Tidak Setuju adalah sebanyak 73 orang
dengan persentase 73% dari total 100 responden.

Tabel 5.12 Jumlah Penumpang Menurun Dikarenakan Munculya Pandemi Covid-


19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 86 86

Kurang Setuju 5 5

Tidak Setuju 9 9

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.12 dapat dilihat bahwa sebanyak 86 responden


memilih jawaban Setuju untuk pernyataan ini dengan persentase sebesar 86%.
Selain itu sebanyak 5 dengan persentase 5% memilih jawaban Kurang Setuju dan
sebanyak 9 responden memilih jawaban Tidak setuju dengan persentase 9%.

Tabel 5.13 Pandemi Covid-19 Menyebabkan Pendapatan Berkurang

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 81 81

51

Universitas Sumatera Utara


Kurang Setuju 8 8

Tidak Setuju 11 11

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.13 di atas dapat dilihat bahwa responden yang berasal
dari pengemudi ojek online memilih jawaban Setuju dengan persentase 81% yakni
sebanyak 81 orang. Kemudian, untuk respon jawaban lain di dapati 8% sebanyak
8 orang untuk jawaban Kurang Setuju dan 11% dengan 11 orang responden
menjawaban Tidak Setuju. Layaknya efek domino, jumlah penumpang yang
menurun berpengaruh terhadap jumlah pendapatan yang juga ikut berkurang.

Tabel 5.14 Jumlah Penumpang Tidak berkurang Saat Pandemi Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 11 11

Kurang Setuju 12 12

Tidak Setuju 77 77

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.14 didapati bahwa sebanyak 11 responden menjawab


Setuju dengan persentase 11%, sedangkan untuk 12 responden menjawab Kurang
Setuju yang memiliki nilai persentase sebesar 12%. Kemudian, sebanyak 77
responden pengemudi ojek online menjawab Tidak Setuju dengan persentase
sebesar 77%.

5.3.1.2. Dampak Sosial

Tabel 5.15 Kegiatan Berkumpul Dengan Kerabat Menjadi Terganggu akibat


Pandemi Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

52

Universitas Sumatera Utara


Setuju 66 66
Kurang Setuju 14 14
Tidak Setuju 20 20

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.15 di atas menyatakan bahwa responden yang


memilih jawaban Setuju sebanyak 66 orang atau sebesar 66%, sedangkan untuk
responden yang memilih jawaban Kurang Setuju adalah sebanyak 14 orang
dengan persentase sebesar 14%. Kemudidan sisanya, untuk responden yang
memilih jawaban Tidak Setuju yakni sebanyak 20 orang dengan jumlah
persentase sebesar 20%. Kondisi tersebut dapat terjadi karena adanya himbauan
mengenai social distancing dan larangan berkerumun.

Tabel 5.16 Kita Harus Megucilkan Orang Yang Pernah Tertular Virus Covid -19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 15 15

Kurang Setuju 13 13

Tidak Setuju 72 72

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.16 maka dapat dijelaskan bahwa sebanyak 15


responden yang memliih jawaban dengan kategori Setuju. Kemudian, sebanyak
13 responden memilih jawaban dengan kategori Kurang Setuju. Sedangkan untuk
pilihan jawaban kategori Tidak Setuju adalah sebanyak 72 responden.
Pemahaman mengenai stigma tersebut dapat dikatakan tidak berlaku di dalam
lingkup pengemudi ojek online.

Tabel 5.17 Kita Tidak Harus Mengucilkan Orang Yang Pernah Tertular Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)


Setuju 84 84

53

Universitas Sumatera Utara


Kurang Setuju 10 10

Tidak Setuju 6 6

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.17 di atas didapati bahwa sebanyak 84 responden


memilih kategori jawaban Setuju atau sebesar 84%, kemudian sebanyak 10
responden dengan nilai persentase 10% memilih kategori jawaban Kurang Setuju.
Sedangkan untuk kategori jawaban Tidak Setuju hanya sebanyak 6 orang dengan
persentase sebesar 6%.

Tabel 5.18 Kegiatan Berkumpul Dengan Kerabat Tidak Terganggu Meskipun Ada
Pandemi Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)


Setuju 27 27
Kurang Setuju 22 22
Tidak Setuju 51 51

Jumlah 100 100


Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.18 di atas menyatakan bahwa sebanyak 27 responden


memilih jawaban Setuju atau sebesar 27%. Sedangkan untuk pilihan jawaban
Kurang Setuju yaitu sebanyak 22 responden dengan persentase nilai sebesar 22%.
Kemudian sisanya, sebanyak 51 responden memilih jawaban Tidak Setuju dengan
persentase nilai sebesar 51%.

5.3.1.3. Dampak Psikologis


Tabel 5.19 Merasa Cemas Dengan Kemunculan Pandemi Covid-19 karena
Perekonomian Belum Pulih
Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)
Setuju 60 60

54

Universitas Sumatera Utara


Kurang Setuju 17 17
Tidak Setuju 23 23

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Pada tabel 5.19 terlihat bahwa sebesar 60% responden setuju atau dapat
dikatakan merasa cemas atas kemunculan pandemi Covid-19, sedangkan 17%
responden kurang setuju dan selebihnya yakni 23% tidak setuju atau tidak merasa
cemas atas munculnya Pandemi Covid-19. Kondisi tersebut diakibatkan karena
pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan namun juga berdampak
terhadap kondisi perekonomian seperti berkurangnya pendapatan dan menurunnya
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.

Tabel 5.20 Merasa Aman dan Tidak Takut Tertular Virus Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 54 54

Kurang Setuju 14 14

Tidak Setuju 32 32

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 5.20 terlihat bahwa 54% responden memberikan jawaban


setuju, 14% kurang setuju dan 32% menjawab tidak setuju. Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas pengemudi ojek online di Kota Medan merasa aman dan tidak
takut akan tertular virus Covid-19. Keadaan ini dikarenakan pekerjaan pengemudi
ojek online yang memaksa dan mau tidak mau pengemudi ojek online harus
berhadapan dengan orang atau individu yang berbeda-beda setiap harinya.

Tabel 5.21 Pandemi Covid-19 Tidak Menyebabkan Kecemasan Meskipun


Perekonomian Belum Pulih

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

55

Universitas Sumatera Utara


Setuju 34 34

Kurang Setuju 15 15

Tidak Setuju 51 51

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.21, sebanyak 34% responden menjawab setuju, 15%


kurang setuju dan 51% tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa pengemudi
ojek online di Kota Medan merasa bahwa Pandemi Covid-19 telah menyebabkan
kecemasan karena perekonomi belum juga pulih.

Tabel 5.22 Merasa Tidak Aman dan Takut Tertular Virus Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 37 37

Kurang Setuju 17 17

Tidak Setuju 46 46

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Terlihat bahwa 37% responden menjawab setuju, 17% menjawab kurang


setuju dan 46% menjawab tidak setuju.

5.3.2. Tingkat Kesejahteraan (Variabel Y)

5.3.2.1 Kesehatan

Tabel 5.23 Saya Cukup Sering Memeriksakan Kondisi Kesehatan Saya Sejak
Adanya Pandemi Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 31 31

56

Universitas Sumatera Utara


Kurang Setuju 16 16

Tidak Setuju 53 53

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.23 dapat dilihat bahwa responden yang memilih


jawaban Setuju sebanyak 31%, kemudian yang memilih jawaban Kurang Setuju
sebanyak 16%. Sedangkan sisanya memilih jawaban Tidak Setuju dengan nilai
sebesar 53%. Frekuensi pemeriksaan kesehatan pada pengemudi ojek online
cukup rendah. Kondisi ini terjadi karena berbagai alasan diantaranya kebiasaan
untuk berobat dan beristirahat di rumah saja saat sakit ataupun takut untuk ke
rumah sakit di masa pandemi Covid-19.

Tabel 5.24 Saya Jarang Minum Vitamin Karena Kesehatan Saya Sudah Terjaga
Dengan Baik Di Masa Pandemi

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)


Setuju 35 35
Kurang Setuju 27 27
Tidak Setuju 38 38
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.24 dapat dilihat bahwa responden yang memilih


jawaban Setuju adalah sebanyak 35%, sedangkan untuk yang memilih jawaban
Kurang Setuju sebanyak 27%, kemudian sisanya sebanyak 38% memilih jawaban
Tidak Setuju.

Tabel 5.25 Saya Jarang Memeriksakan Kondisi Kesehatan Saya Meskipun


Pandemi Covid-19 Masih Ada

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)


Setuju 59 59
Kurang Setuju 22 22
Tidak Setuju 19 19
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

57

Universitas Sumatera Utara


Dari tabel 5.25 dapat diketahui bahwa responden sebagian besar memilih
respon Setuju dengan nilai sebesar 59%, kemudian sisanya memilih menjawab
Kurang Setuju dengan nilai sebesar 22%, dan Tidak Setuju dengan nilai sebesar
19%.

Tabel 5.26 Saya Selalu Meminum Vitamin Untuk Menjadi Kesehatan Saya di
Masa Pandemi Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)


Setuju 62 62
Kurang Setuju 15 15
Tidak Setuju 23 23
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.26 dapat diketahui bahwa sebanyak 62% responden


memilih jawaban Setuju, kemudian 15% memilih jawaban Kurang Setuju. Selain
itu, sebanyak 23% responden memilih jawaban Tidak Setuju.

5.3.2.2. Pendidikan

Tabel 5.27 Pembelajaran Daring Tidak Memberatkan Karena Saya Bisa


Menyediakan Smartphone dan Kuota Internet Agar Anak/Adik/Saya Dapat
Belajar Dengan Baik

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)


Setuju 17 17
Kurang Setuju 9 9
Tidak Setuju 74 74
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Pada tabel 5.27 dapat dilihat bahwa responden memilih Setuju dengan
nilai sebesar 17%, kemudian Kurang Setuju dengan nilai sebesar 9%, dan sisanya
memilih Tidak Setuju dengan nilai sebesar 74%.

Tabel 5.28 Belajar Dengan Tatap Muka Lebih Baik Daripada Pembelajaran
Daring

58

Universitas Sumatera Utara


Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)
Setuju 80 80
Kurang Setuju 9 9
Tidak Setuju 11 11
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.28 di atas diketahui bahwa sebanyak 80% responden


memilih jawaban Setuju, 9% memilih jawaban Kurang Setuju, dan sisanya dengan
nilai sebesar 11% memilih jawaban Tidak Setuju.

Kondisi ini terjadi karena banyak pengemudi ojek online yang sudah
memiliki anak ataupun sanak saudara yang masih sekolah ataupun pengemudi
ojek online yang masih berstatus mahasiswa merasa pembelajaran daring tidak
efektif. Terutama pada anak-anak karena lebih banyak menghabiskan waktunya
untuk bermain game online dibandingkan untuk belajar.

Tabel 5.29 Pembelajaran Daring Cukup Memberatkan Karena Saya Harus


Menyediakan Smartphone dan Membeli Kuota Internet Agar Anak/Adik/Saya
Dapat Belajar Dengan Baik

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)


Setuju 90 90
Kurang Setuju 7 7
Tidak Setuju 3 3

Jumlah 100 100


Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan hasil dari tabel 5.29 dapat diketahui bahwa 90% responden
memilih jawaban Setuju, dengan sisanya 7% memilih jawaban Kurang Setuju dan
3% memilih jawaban Tidak Setuju. Hal tersebut menunjukkan banyaknya
pengemudi ojek online khususnya di Kota Medan merasa terbebankan akibat
adanya pembelajaran daring dengan persentase 90%.

Kondisi ini dinilai memberatkan karena pembelajaran daring


membutuhkan pengeluaran berupa smartphone dan kuota internet untuk belajar

59

Universitas Sumatera Utara


serta pembayaran uang sekolah yang normal atau sama seperti sebelum adanya
pandemi sementara jumlah penumpang dan pendapatan pengemudi ojek online
menurun drastis.

Tabel 5.30 Pembelajaran Daring Lebih Baik Daripada Belajar Tatap Muka
Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)
Setuju 15 15
Kurang Setuju 5 5
Tidak Setuju 80 80

Jumlah 100 100


Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.30 responden yang berasal dari pengemudi ojek online
mayoritas memilih Tidak Setuju dengan nilai sebesar 80%, selebihnya memilih
jawaban Setuju dengan nilai sebesar 15%. Kemudian sisanya memilih jawaban
Kurang Setuju dengan nilai sebesar 5%.

5.3.2.3. Aktivitas Personal

Tabel 5.31 Waktu Bekerja Menjadi Berkurang Semenjak Pandemi Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 11 11

Kurang Setuju 10 10

Tidak Setuju 79 79

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.31 diketahui bahwa responden yang memilih jawaban


Setuju sebanyak 11%, kemudian untuk pilihan jawaban Kurang Setuju sebanyak
10%, dan sisanya memilih jawaban Tidak Setuju dengan nilai sebesar 79%.
Kondisi ini terjadi karena jumlah penumpang yang berkurang, sehingga
pengemudi ojek online harus lebih lama berada di jalan dan menambah waktu
bekerja untuk mendapat penumpang.

60

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.32 Saya Banyak Menghabiskan Waktu Untuk Mencari Kegiatan atau
Pekerjaan Lain Karena Jumlah Penumpang Yang Berkurang

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 17 17

Kurang Setuju 9 9

Tidak Setuju 74 74

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.32 dapat diketahui bahwa sebanyak 17% responden


memilih untuk menjawab Setuju, kemudian dengan nilai sebesar 9% memilih
untuk menjawab Kurang Setuju, dan sisanya memilih jawaban Tidak Setuju
dengan persentase 74%.

Tabel 5.33 Waktu Bekerja Tetap Sama Bahkan Bertambah Setelah Adanya
Pandemi Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 80 80

Kurang Setuju 5 5

Tidak Setuju 15 15

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan hasil dari tabel 5.33 dapat dilihat bahwa sebanyak 80%
responden memilih jawaban Setuju, diikuti dengan jawaban Kurang Setuju
sebanyak 5%. Kemudian sisanya, responden memilih jawaban Tidak Setuju
dengan nilai sebesar 15%.

Tabel 5.34 Saya Tetap Fokus Bekerja Menjadi Pengemudi Daripada Mencari
Kegiatan atau Pekerjaan Lain di Masa Pandemi Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

61

Universitas Sumatera Utara


Setuju 64 64
Kurang Setuju 14 14
Tidak Setuju 22 22

Jumlah 100 100


Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan hasil data tabel 5.34 maka dapat disimpulkan bahwa


sebanyak 64% responden memilih jawaban Setuju, sedangkan sebanyak 14%
memilih jawaban Kurang Setuju. Sisanya, sebanyak 22% responden memilih
jawaban Tidak Setuju.

Sistem baru yang diterapkan pihak aplikator khususnya Gojek memaksa


pengemudi ojek online untuk berfokus pada pekerjaannya sebagai pengemudi
ojek online agar selalu mendapat pesanan atau orderan yang cukup banyak serta
kondisi akun ojek mereka agar tetap stabil dan mendapatkan rating yang baik.

5.3.2.4. Kondisi Lingkungan

Tabel 5.35 Lingkungan Tempat Tinggal Saya Cukup Aman Dari Penyebaran
Pandemi Covid-19
Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)
Setuju 78 78
Kurang Setuju 6 6
Tidak Setuju 16 16
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 5.35 dapat diketahui bahwa sebanyak 78% responden memilih
jawaban Setuju, sedangkan sebanyak 6% responden memilih jawaban Kurang
Setuju, lalu sebanyak 16% responden memilih jawaban Tidak Setuju.

Tabel 5.36 Cukup Banyak Orang Yang Terjangkit Virus Covid-19 di Lingkungan
Tempat Saya Tinggal
Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)
Setuju 13 13
Kurang Setuju 9 9
Tidak Setuju 78 78

62

Universitas Sumatera Utara


Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.36 di atas dapat dilihat bahwa responden yang berasal
dari pengemudi ojek online memilih jawaban Setuju dengan nilai sebesar 13%,
kemudian responden yang memilih jawaban Kurang Setuju sebanyak 9%.
Sedangkan untuk responden yang memilih jawaban Tidak Setuju adalah sebanyak
78%.

Tabel 5.37 Lingkungan Tempat Saya Memiliki Akses Air Bersih dan Listrik Yang
Terjamin
Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)
Setuju 84 84
Kurang Setuju 6 6
Tidak Setuju 10 10
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.37 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 84%


responden memilih jawaban dengan kategori Setuju, sedangkan sebanyak 6%
memilih jawaban Kurang Setuju. Sisanya, sebanyak 10% responden memilih
jawaban Tidak Setuju.

Tabel 5.38 Lingkungan Tempat Tinggal Saya Tidak Aman Dari Penyebaran
Pandemi Covid-19
Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 20 20
Kurang Setuju 13 13
Tidak Setuju 67 67
Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.38 di atas dapat dilihat bahwa responden yang


memilih jawaban Setuju adalah sebanyak 20%, kemudian responden yang

63

Universitas Sumatera Utara


memilih jawaban Kurang Setuju adalah sebanyak 13%, sedangkan untuk pilihan
jawaban Tidak Setuju adalah sebanyak 67%.

Tabel 5.39 Lingkungan Tempat Tinggal Saya Tidak Memiliki Akses Air Bersih
dan Listrik Yang Terjamin

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 16 16

Kurang Setuju 12 12

Tidak Setuju 72 72

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 5.39 diketahui bahwa sebanyak 16% jawaban dari responden
adalah Setuju, sedangkan sebanyak 12% memilih jawaban Kurang Setuju,
kemudia sebanyak 72% responden memilih jawaban Tidak Setuju.

Tabel 5.40 Tidak Ada Orang Yang Terjangkit Virus Covid-19 di Lingkungan
Tempat Saya Tinggal

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 73 73

Kurang Setuju 9 9

Tidak Setuju 18 18

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.40 diketahui bahwa responden memilih jawaban


Setuju dengan nilai sebesar 73%, dan sebanyak 9% responden memilih jawaban
Kurang Setuju. Sisanya, 18% responden memilih jawaban Tidak Setuju.

5.3.2.5. Ketidakamanan Ekonomi

Tabel 5.41 Saat Pandemi Covid-19 Pendapatan Jadi Menurun

64

Universitas Sumatera Utara


Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 84 84

Kurang Setuju 6 6

Tidak Setuju 10 10

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.41 di atas dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab Setuju sebanyak 84%, dan yang menjawab Kurang Setuju sebanyak
6%, sedangkan yang menjawab Tidak Setuju adalah sebanyak 10%. Anjuran
untuk bekerja dan belajar dari rumah menjadi penyebab utama kondisi ini dapat
terjadi.

Tabel 5.42 Cukup Sulit Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari Semenjak


Adanya Pandemi Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 75 75

Kurang Setuju 11 11

Tidak Setuju 14 14

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebanyak 75% responden menjawab


Setuju, sedangkan 11% menjawab Kurang Setuju dan sisanya sebanyak 14%
menjawab Tidak Setuju. Jumlah pendapatan yang menurun tertunya berpengaruh
terhadap kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Tabel 5.43 Pandemi Covid-19 Tidak Berpengaruh Terhadap Jumlah Pendapatan

65

Universitas Sumatera Utara


Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 4 4

Kurang Setuju 6 6

Tidak Setuju 90 90

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.43 di atas terlihat bahwa sebanyak 4% responden


memilih jawaban Setuju, dan 6% memilih jawaban Kurang Setuju. Sedangkan
sebanyak 90% responden menjawab Tidak Setuju. Hal tersebut dapat dikatakan
bahwa pengemudi ojek online merasa selama pandemi Covid-19 pendapatan yang
mereka hasilkan berpengaruh jumlahnya.

Tabel 5.44 Saya Harus Berhemat Agar Dapat Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

Setuju 90 90

Kurang Setuju 6 6

Tidak Setuju 4 4

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel di atas diketahui bahwa responden yang merupakan pengemudi


ojek online memilih jawaban Setuju sebanyak 90%, dan sisanya memilih jawaban
Kurang Setuju sebanyak 6% dan 4% memilih jawaban Tidak Setuju.

Tabel 5.45 Saya Mampu Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari Meskipun


Adanya Pandemi Covid-19

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)

66

Universitas Sumatera Utara


Setuju 54 54

Kurang Setuju 31 31

Tidak Setuju 15 15

Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan hasil dari tabel 5.45 di atas, diketahui bahwa responden


menjawab Setuju sebanyak 54%, sedangkan yang menjawab Kurang Setuju
adalah sebanyak 31%, dan responden yang menjawab Tidak Setuju yaitu
sebanyak 15%. Meskipun menemui kesulitan dalam hal pemenuhan kebutuhan
dasar, mayoritas pengemudi ojek online masih merasa mampu untuk membiayai
dirinya serta keluarganya.

Tabel 5.46 Saya Tidak Perlu Berhemat Karena Kebutuhan Sehari-hari Terpenuhi
Dengan Baik

Jawaban Responden Frekuensi Persen (%)


Setuju 11 11
Kurang Setuju 6 6
Tidak Setuju 83 83
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.46 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 11%


responden memilih jawaban Setuju, dan sebanyak 6% memilih jawaban Kurang
Setuju, kemudian sisanya sebanyak 83% responden memilih jawaban Tidak
Setuju. Kondisi ini terjadi pada pengemudi ojek online yang hanya menjadikan
pekerjaan tersebut sebagai pekerjaan sampingan dan memiliki pekerjaan utama
yang lain.

5.4. Pembahasan Hasil Penelitian

5.4.1. Uji Normalitas

Tabel 5.47 Kolmogorov-Smirnov Test

67

Universitas Sumatera Utara


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 5.87084023

Most Extreme Differences Absolute .049

Positive .045

Negative -.049

Test Statistic .049

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 24

Berdasarkan hasil tes uji normalitas yang telah dilakukan, nilai signifikansi
yang didapatkan untuk variabel X (Dampak Pandemi Covid-19) dan variabel Y
(Tingkat Kesejahteraan) adalah sebesar 0,200. Dengan kata lain, nilai signifikansi
variabel X (Dampak Pandemi Covid-19) dan variabel Y (Tingkat Kesejahteraan)
> 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

5.4.2. Uji Linieritas

Tabel 5.48 Test of Linearity (ANOVA Table)

ANOVA Table

Sum of Mean F Sig.


Squares df Square

Tingkat Kesejahteraan Between (Combined) 2671.165 20 133.558 4.148 .000


* Dampak Pandemi Groups
Linearity 1802.750 1 1802.75 55.986 .000
Covid-19
0

Deviation from 868.415 19 45.706 1.419 .142


Linearity

68

Universitas Sumatera Utara


Within Groups 2543.795 79 32.200

Total 5214.960 99

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 24

Berdasarkan hasil olah data tersebut, diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 1,419
seperti yang terlihat pada tabel Deviation from Linearity dibagian frekuensi.
Dalam merumuskan keputusan hasil uji linieritas harus ditentukan nilai F Tabel
dengan cara sebagai berikut:

F Tabel = (df deviation from linearity ; df within groups )

= (19 ; 79) → dilihat pada distribusi nilai F Tabel

= 1,719

Diketahui nilai F hitung 1,419 < F tabel 1,719. Maka, dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang linear antara Dampak Pandemi Covid-19 terhadap
Tingkat Kesejahteraan Pengemudi Ojek Online di Kota Medan.

Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis Ha dapat diterima karena


hubungan yang linear yakni adanya dampak pandemi Covid-19 terhadap tingkat
kesejahteraan pengemudi ojek online di Kota Medan.

5.4.3. Sumbangan Efektif

Besarnya sumbangan efektif variabel independen (Dampak Pandemi


Covid-19) pada variabel dependen (Tingkat Kesejahteraan) dapat diketahui
melalui koefisien sumbangan efektif yang bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.49 Sumbangan Efektif

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

69

Universitas Sumatera Utara


Dampak Pandemi Covid-19 .588 .346 .716 .512
terhadap Tingkat
Kesejahteraan

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 24

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.49 tersebut, dapat dilihat
bahwa nilai R Square (R2) Dampak Pandemi Covid-19 sebesar 0,346 atau 34,6.
Maka dapat disimpulkan bahwa, sumbangan variabel Dampak Pandemi Covid-19
terhadap Tingkat Kesejahteraan Pengemudi Ojek Online adalah sebesar 34,6%.
Dengan demikian, masih terdapat 65,4% faktor lain yang mempengaruhi tingkat
kesejahteraan pada pengemudi ojek online di Kota Medan.

5.5. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah, meskipun


begitu masih terdapat keterbatasan pada penelitian ini diantaranya:

1. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu


terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak merepresentasikan
keadaan sesungguhnya.
2. Dampak Pandemi Covid-19 yang dibahas dalam penelitian ini hanya
mencakup tiga dampak saja yaitu dampak ekonomi, dampak sosial dan
dampak psikologis
3. Penelitian ini hanya dilakukan di tiga kecamatan saja yaitu kecamatan
Medan Sunggal, Medan Polonia, dan Medan Petisah
4. Responden berdasarkan gender masih belum proporsional yaitu mayoritas
berjenis kelamin laki-laki.

70

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, adapun kesimpulan


yang dapat dirangkum dalam penelitian ini adalah:

1. Gambaran pengaruh dampak pandemi Covid-19 terhadap Pengemudi Ojek


Online:

a. Dampak Ekonomi yaitu pengemudi ojek online mengalami penurunan


penumpang yang berpengaruh terhadap menurunnya pendapatan akibat
pandemi Covid-19.
b. Dampak Sosial yaitu waktu berkumpul dengan keluarga atau kerabat
mulai berkurang. Selain itu, pengemudi ojek online beranggapan bahwa
stigma dan pengucilan yang melekat bahkan terjadi pada individu yang
terpapar Covid-19 adalah tidak benar dan tidak selayaknya dilakukan.

71

Universitas Sumatera Utara


c. Dampak Psikologis yaitu munculnya rasa cemas yang diakibatkan oleh
kemunculan pandemi Covid-19 serta berdampak terhadap kondisi
perekonomian yang menurun.

2. Gambaran tingkat kesejahteraan pada para pengemudi ojek online:

a. Hasil indikator kesehatan menunjukkan bahwa frekuensi pemeriksaan


kesehatan pada pengemudi ojek online menurun sedangkan frekuensi
konsumsi vitamin meningkat.
b. Indikator pendidikan mengungkapkan bahwa pengemudi ojek online
menganggap belajar dengan tatap muka lebih efektif dibandingkan belajar
secara daring karena memberatkan.
c. Hasil indikator aktivitas personal menunjukkan bahwa pandemi Covid-19
menyebabkan meningkatnya frekuensi waktu bekerja.
d. Indikator kondisi lingkungan mengungkapkan bahwa baik sebelum
maupun setelah adanya pandemi Covid-19, tempat tinggal pengemudi ojek
online memiliki akses terhadap air bersih dan listrik serta aman karena
tidak banyak yang terpapar Covid-19.
e. Hasil indikator ketidakamanan ekonomi menunjukkan bahwa pandemi
Covid-19 telah menyebabkan pendapatan pengemudi ojek online
berkurang dan berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar (basic needs).

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa variabel


independen (dampak pandemi Covid-19) memberikan dampak terhadap variabel
dependen (tingkat kesejahteraan). Atau dengan kata lain, ada dampak pandemi
Covid-19 terhadap tingkat kesejahteraan pengemudi ojek online.

Terdapat hubungan yang linear antara dampak pandemi Covid-19 dengan


tingkat kesejahteraan pengemudi ojek online di Kota Medan. Diketahui Nilai R
Square (R2) sebesar 0,346. Maka Dampak Pandemi Covid-19 berpengaruh
sebesar 34,6% terhadap Tingkat Kesejahteraan Pengemudi Ojek Online di Kota
Medan. Sehingga terdapat 65,4% faktor lain yang mempengaruhi tingkat
kesejahteraan pada pengemudi ojek online di Kota Medan.

72

Universitas Sumatera Utara


6.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti diantaranya:

1. Sedikit banyak kondisi ekonomi masyarakat khususnya pengemudi ojek online


dipengaruhi oleh kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah seperti social
distancing, work from home dan study from home. Sehingga diharapkan
pemerintah dapat memberlakukan kebijakan karantina wilayah atau lockdown
selama satu bulan penuh dan menaati Pasal 55 ayat (1) UU Nomor 6 Tahun
2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dimana disebutkan bahwa kebutuhan
hidup dasar masyarakat dan makanan hewan ternak di wilayah karantina
menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Kemudian melakukan tracing
untuk mengetahui masyarakat yang terpapar virus Covid-19 sehingga dapat
segera diisolasi dan ditangani. Selanjutnya memberikan vaksinasi yang merata
berdasarkan usia pada masyarakat umum serta mengedepankan tenaga
kesehatan. Apabila kebijakan tersebut diterapkan dengan kerjasama yang
sinergis antara pemerintah dan masyarakat, maka diharapkan adanya
penurunan angka positivity rate serta keadaan yang semakin membaik dan
dapat kembali ke kondisi normal sehingga para pengemudi ojek online maupun
masyarakat yang terdampak dapat bangkit kembali.
2. Berkurangnya frekuensi pertemuan dengan kerabat merupakan langkah yang
cukup baik untuk memutus mata rantai virus Covid-19. Sehingga diharapkan
agar pengemudi ojek online dapat terus menjaga jarak aman, menghindari
kerumunan dan tetap mengurangi frekuensi pertemuan dengan kerabat.
3. Bagi pihak aplikator, rasa cemas dalam diri mitra pengemudi ojek online dapat
ditanggulangi dengan pemberian konsultasi kesehatan mental. Bagi keluarga,
agar dapat terus memberikan dukungan pada pengemudi ojek lain sebagai
tulang punggung keluarga.

73

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Adi, Isbandi R. (2013). Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial, Pembangunan
Sosial, dan Kajian Pembangunan) Suatu Pengantar. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.

Amin, Sitti J. (2020). Inovatif di Tengah Pandemi Covid-19. Parepare: IAIN


Parepare Nusantara Press.

Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,


Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (2nd Ed).
Jakarta: Prenadamedia Group.

Dumar, A. M. (2009). Swine Flu: What You Need to Know. Ney York:
Brownstone Books.

Fahruddin, Adi. (2014). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT. Refika


Aditama.

Last, John. M. (2008). A Dictionary of Epidemiology (5th ed). New York: Oxford
University Press.

74

Universitas Sumatera Utara


Mahyuddin. (2020). Bunga Rampai Pandemi: Menyingkap Dampak-Dampak
Sosial Kemasyarakatan Covid-19. Parepare: IAIN Parepare Nusantara
Pers.

Mas’udi, Wawan & Winanti, Poppy, S. (2020). Tata Kelola Penanganan Covid-
19 di Indonesia: Kajian Awal. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Narwoko, J. D., & Suyanto, B. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.
Jakarta: Prenadamedia Group.

Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Priyatno, Duwi. (2014). SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: CV.


Andi Offset.

Riduwan. (2018). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.


Rusman, Tedi. (2015). Statistika Penelitian: Aplikasinya Dengan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Siagian, Matias. (2011). Metode Penelitian Sosial. Medan: Grasindo Monoratama.

Singarimbun, Masri & Effendi, Sofian. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta:
Penerbit LP3ES.

Siyoto, Sandu & Sodik, Ali. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.

Soemarwoto, Otto. (1997). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:


Gajah Mada University Press.

Stiglitz, J. E., Sen, A., & Jitoussi, J. P. (2011). Mengukur Kesejahteraan:


Mengapa Produk Domestik Bruto Bukan Tolok Ukur yang Tepat untuk
Menilai Kemajuan (Mutiara Arumsari & Fitri Bintang Timur,
Penerjemah). Jakarta: Marjin Kiri.

Suharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian


Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.
Bandung: PT. Refika Aditama.

U. S. Department of Health and Human Services. (2012). An Introduction to


Applied Epidemiology and Biostatistics (3rd ed). Atlanta, GA: Authors.

Wibhawa, B., Raharjo, S. T., & Budiarti, M. (2010). Dasar-Dasar Pekerjaan


Sosial: Pengantar Profesi Pekerjaan Sosial. Bandung: Widya Padjadjaran.

Zulnagef. (2008). Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

75

Universitas Sumatera Utara


Sumber Jurnal

Agung, Muhammad I. (2020). Memahami Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif


Psikologi Sosial. Buletin Ilmiah Psikologi, 1(2), 68-84.

Andrianus, Fery. (2019). Analisis Kesejahteraan Driver Go-Jek di Kota Padang


(Pendekatan Objektif dan Subjektif). Jurnal Dinamika Sosial Budaya,
21(1), 1-12.

Greve, Bernt. (2008). What is Welfare?. Journal of Public Policy, 2(1), 50-73.

Hanoatubun, Silpa. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia.


Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 146-153.

Ngadi, Meilianna, R., & Purba, Y. A. (2020). Dampak Pandemi Covid-19


Terhadap PHK dan Pendapatan Pekerja di Indonesia. Jurnal
Kependudukan Indonesia, 43-48.

Ramadhan, A., & Bukhari, E. (2020). Analisis Komparasi Penghasilan Driver Go-
Jek dan Grab Terhadap Standar Upah Minimum Regional Kota Bekasi
Pada Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen,
16(2), 26-31.

Setiawan, Hari H. (2019). Merumuskan Indeks Kesejahteraan Sosial (IKS) di


Indonesia. Jurnal Sosio Informa, 5(3), 208-222.

Sumarni, Yenti. (2020). Pandemi Covid-19: Tantangan Ekonomi dan Bisnis.


Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 6(2), 46-58.

Syafrida, Syafrizal, & Suryani, R. (2020). Pemutusan Hubungan Kerja Masa


Pandemi Covid-19 Perusahaan Terancam Dipailitkan. Journal of Law,
3(1), 19-30.

Tuti, Retnowati W. D. (2020). Analisis Implementasi Kebijakan Work From


Home pada Kesejahteraan Pengemudi Transportasi Online di Indonesia.
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 3(1), 73-85.

Tuwu, D. (2020). Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Pandemi Covid-19.


Journal Publicuho, 3(2), 267-278.

Yamali, Fakrul R., & Putri, Ririn N. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap
Ekonomi Indonesia. Journal of Ecnomics and Business, 4(2), 384-388.

Sumber Website

Badan Pusat Statistik. (2020). Kota Medan Dalam Angka. 20 Mei, 2020.
https://medankota.bps.go.id/publication/2020/05/20/4d88114085e598abae

76

Universitas Sumatera Utara


23c3e5/kota-medan-dalam-angka-2020.html (diakses pada 8 Januari 2021
pukul 21.15 WIB)

BREAKING NEWS: Perwal No 440 Tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat


Diterbitkan, Ini Poin-poinnya.
https://medan.tribunnews.com/2021/01/17/breaking-news-perwal-no-440-
tentang-pembatasan-kegiatan-masyarakat-diterbitkan-ini-poin-
poinnya?page=2 (diakses pada 5 Januari 2021 pukul 12.14 WIB)

Cahyani, Dewi Rina. (2020). Grab PHK 360 Karyawan, Tutup Sejumlah Bisnis
Akibat Corona. 17 Juni, 2020. https://bisnis.tempo.co/read/1354465/grab-
phk-360-karyawan-tutup-sejumlah-bisnis-akibat-corona (diakses pada 14
April 2021 pukul 23.40 WIB)
Cambridge Dictionary Online.
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/impact (diakses pada 7
Februari 2021 pukul 10. 28 WIB)

Haryanti, Rosiana. ( 2021, Januari 24). Anies Perpanjang Masa PSBB Ketat di
Jakarta sampai 8 Februari.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/24/21563311/anies-
perpanjang-masa-psbb-ketat-di-jakarta-sampai-8-februari (diakses pada 5
Januari 2021 pukul 10.23 WIB)

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. https://kbbi.web.id/dampak


(diakses pada 7 Februari 2021 pukul 10.20 WIB)

Laraspati, Angga. (2020). Kontribusi Grab ke Mitra di Medan: Pendapatan dan


Penjualan Naik. 28 Februari, 2020. https://inet.detik.com/cyberlife/d-
4918805/kontribusi-grab-ke-mitra-di-medan-pendapatan-dan-penjualan-
naik (diakses pada 6 Maret 2021 pukul 00.12 WIB)

Lembaga Demografi FEB UI. (2019). Riset LD FEB UI tentang Kontribusi Gojek
ke Perekonomian Kota Medan.
https://drive.google.com/file/d/1UmWEYQKld4Bx9wpYUFBT4M8iPBtA
qgwF/view (diakses pada 8 januari pukul 22.11 WIB)

Peta Sebaran Covid-19. https://covid19.go.id/peta-sebaran. (diakses pada 22 April


2021 pukul 13.10 WIB)

Samboh, Esther. (2020). Gojek Bosses Give Up 25% of annual salary for drivers ,
partners as COVID-19 deals blow. 24 Maret, 2020.
https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/24/gojek-bosses-give-up-
25-of-annual-salary-for-drivers-partners-as-covid-19-deals-blow.html.
(diakses pada 15 April 2021 pukul 22.16 WIB)

Velavan, Thirumalaisamy P. & Meyer, Christian G. (2020). The Covid-19


Epidemic. Maret 25, 2020. United States National Library of Medicine:

77

Universitas Sumatera Utara


National Center for Biotechnology Information.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7169770/

WHO Corona Virus (Covid-19) Dashboard. https://covid19.who.int/ (diakses pada


22 April 2021 pukul 13.01 WIB)

LAMPIRAN

Daftar Pernyantaan (Kuesioner)

PENGANTAR
Salam sejahtera,

Perkenalkan saya Syaira Meilia Sari, mahasiswa tingkat akhir Program Studi Ilmu
Kesejahteraan Sosial FISIP USU yang sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir/skripsi saya.

Kuesioner ini merupakan alat pengumpulan data yang diperlukan untuk


melengkapi penelitian saya. Oleh karena itu, besar harapan saya pada
Bapak/Ibu/Mas/Mbak untuk bersedia membantu saya dengan menjawab
pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini dengan ketentuan:

- Seorang pengemudi ojek online yang bermitra dengan Gojek atau Grab

78

Universitas Sumatera Utara


- Seorang pengemudi ojek online dengan rentang usia 20-55 tahun

- Sudah menjadi pengemudi ojek online minimal satu tahun

- Berdomisili di Kota Medan

Tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Mohon untuk menjawab sesuai
dengan kondisi Anda saat ini. Identitas Anda tidak akan disebarluaskan dan
jawaban dari Anda hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian. Apabila
terdapat pertanyaan mengenai penelitian ini, dapat menghubungi peneliti melalui
email: itsmesyaira@gmail.com

Atas kesediannya saya ucapkan banyak terimakasih. Semoga kita sehat selalu.

Peneliti,

Syaira Meilia Sari

170902051

I. Petunjuk Pengisian

- Dengan melingkari (o) pernyataan SAYA BERSEDIA di bawah ini, maka saya
menyatakan bersedia menjadi responden penelitian

o Saya Bersedia

- Kuesioner ini terdiri atas dua bagian dengan bagian pertama berisi 12 pernyataan
dan bagian kedua berisi 24 pernyataan dengan masing-masing pernyataan terdiri
dari 3 pilihan yaitu Setuju, Kurang Setuju, dan Tidak Setuju.

- Lingkari (o) salah satu pilihan yang menunjukkan seberapa besar pernyataan
tersebut berlaku pada Anda.

- Tidak ada jawaban yang benar atau salah

Identitas Responden

1. Nama :

79

Universitas Sumatera Utara


2. Usia :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan terakhir :
5. Status (Sudah/Belum Menikah):
6. Jumlah Tanggunan :
7. Asuransi Kesehatan yang dimiliki (BPJS, KIS, Tidak Ada) :
8. Kondisi Rumah Saat Ini (Permanen/Semi Permanen) :
9. Kepemilikan Rumah (Milik Sendiri, Milik Keluarga/Mengontrak) :
10. Menjadi pengemudi ojek online merupakan pekerjaan utama atau
sampingan (Utama/Sampingan):
11. Merupakan pengemudi ojek online yang bermitra dengan (Grab/Gojek):

BAGIAN SATU

VARIABEL INDEPENDEN (X)

 Dampak Ekonomi

1. Pendapatan tidak menurun saat pandemi Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

2. Jumlah penumpang menurun dikarenakan munculnya pandemi Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

3. Pandemi Covid-19 menyebabkan pendapatan berkurang

80

Universitas Sumatera Utara


o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

4. Jumlah penumpang tidak berkurang saat pandemi Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

 Dampak Sosial

5. Kegiatan berkumpul dengan kerabat menjadi terganggu akibat pandemi Covid-


19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

6. Kita harus mengucilkan orang yang pernah tertular virus Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

7. Kita tidak harus mengucilkan orang yang pernah tertular Covid-1

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

8. Kegiatan berkumpul dengan kerabat tidak terganggu meskipun ada pandemi


Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju

81

Universitas Sumatera Utara


o Tidak Setuju

 Dampak Psikologis

9. Saya merasa cemas dengan kemunculan pandemi Covid-19 karena


perekonomian belum pulih

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

10. Saya merasa aman dan tidak takut tertular virus Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

11. Pandemi Covid-19 tidak menyebabkan kecemasan meskipun perekonomian


belum pulih

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

12. Saya merasa tidak aman dan takut akan tertular virus Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

BAGIAN DUA

VARIABEL Y (Tingkat Kesejahteraan)

82

Universitas Sumatera Utara


 Kesehatan

13. Saya cukup sering memeriksakan kondisi kesehatan saya sejak adanya
pandemi Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

14. Saya jarang minum vitamin karena kesehatan saya sudah terjaga dengan baik
di masa pandemi Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

15. Saya jarang memeriksakan kondisi kesehatan saya meskipun pandemi Covid-
19 masih ada

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

16. Saya selalu meminum vitamin untuk menjaga kesehatan saya di masa pandemi
Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

 Pendidikan

17. Pembelajaran daring tidak memberatkan karena saya bisa menyediakan


smartphone dan kuota internet agar anak/adik/saya dapat belajar dengan baik

83

Universitas Sumatera Utara


o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

18. Belajar dengan tatap muka lebih baik daripada pembelajaran daring

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

19. Pembelajaran daring cukup memberatkan karena saya harus menyediakan


smartphone dan membeli kuota internet agar anak/adik/saya dapat belajar dengan
baik

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

20. Pembelajaran daring lebih baik daripada belajar tatap muka

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

 Aktivitas Personal

21. Waktu bekerja menjadi berkurang semenjak pandemi Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

22. Saya banyak menghabiskan waktu untuk mencari kegiatan atau pekerjaan lain
karena jumlah penumpang yang berkurang

o Sangat Setuju

84

Universitas Sumatera Utara


o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

23. Waktu bekerja tetap sama bahkan bertambah setelah adanya pandemi Covid-
19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

24. Saya tetap fokus bekerja menjadi pengemudi daripada mencari kegiatan atau
pekerjaan lain di masa pandemi Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

 Kondisi Lingkungan

25. Lingkungan tempat tinggal saya cukup aman dari penyebaran pandemi Covid-
19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

26. Cukup banyak orang yang terjangkit virus Covid-19 di lingkungan tempat
saya tinggal

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

27. Lingkungan tempat tinggal saya memiliki akses air bersih dan listrik yang
terjamin

85

Universitas Sumatera Utara


o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

28. Lingkungan tempat tinggal saya tidak aman dari penyebaran pandemi Covid-
19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

29. Lingkungan tempat tinggal saya tidak memiliki akses air bersih dan listrik
yang terjamin

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

30. Tidak ada orang yang terjangkit virus Covid-19 di lingkungan tempat saya
tinggal

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

 Ketidakamanan Ekonomi

31. Saat pandemi Covid-19 pendapatan jadi menurun

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

32. Cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari semenjak adanya pandemi
Covid-19

86

Universitas Sumatera Utara


o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

33.Pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap jumlah pendapatan

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

34. Saya harus berhemat agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

35. Saya mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meskipun adanya


pandemi Covid-19

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

36. Saya tidak perlu berhemat karena kebutuhan sehari-hari terpenuhi dengan baik

o Sangat Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju

87

Universitas Sumatera Utara


Dokumentasi

88

Universitas Sumatera Utara


89

Universitas Sumatera Utara


Rekapitulasi Skoring
Variabel Independen (Dampak Pandemi Covid-19)

90

Universitas Sumatera Utara


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH
1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 28
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 35
3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 2 30
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 32
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 31
3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 32
3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 28
1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 30
3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 31
2 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 30
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 30
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 29
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 32
3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 32
3 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 20
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 32
2 3 3 2 2 3 1 1 3 1 1 3 25
3 3 3 3 3 1 1 2 2 1 1 1 24
1 3 3 1 3 1 1 3 1 2 3 2 24
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 30
2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 1 2 28
3 3 3 3 2 1 1 1 3 2 3 1 26
3 3 3 3 3 1 1 3 2 1 1 1 25
3 3 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 22
2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 28
3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 32
2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 28
2 3 3 3 2 1 1 2 3 1 3 2 26
2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 30
3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 31
1 3 2 2 3 3 1 2 3 1 2 2 25
3 3 3 3 2 1 1 1 2 1 1 1 22
3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 28
3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 3 31
3 3 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 22
3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 20
3 3 3 3 3 1 1 3 2 1 1 2 26
3 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 1 24
3 3 3 2 3 1 1 2 1 2 3 2 26
3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 33
3 3 3 3 2 1 1 2 1 1 2 1 23
3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 20
3 3 3 3 3 1 1 3 1 1 3 1 26
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 32
3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 2 1 24
2 3 2 3 1 2 1 1 2 1 3 1 22
3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 31
3 3 3 3 3 1 1 3 2 1 1 1 25
3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 21

91

Universitas Sumatera Utara


3 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 21
3 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 2 22
3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 2 3 30
3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 33
3 3 3 3 2 1 1 1 2 1 1 2 23
3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 31
3 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 1 24
3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 20
2 2 2 1 1 1 1 1 3 3 3 3 23
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 32
3 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 1 24
2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 16
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 13
3 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 1 24
3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 20
1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 16
3 3 3 3 3 1 1 2 2 2 3 2 28
3 3 3 3 3 1 1 3 1 1 2 1 25
3 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 1 24
3 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 1 24
1 2 2 1 3 1 1 3 2 1 1 1 19
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 32
3 3 3 3 2 1 1 2 1 1 1 1 22
3 3 3 3 2 1 1 1 2 1 1 1 22
1 2 1 1 3 1 1 3 3 2 3 3 24
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 32
1 1 1 2 3 1 1 3 3 3 3 3 25
3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 1 28
1 1 1 2 3 1 1 3 3 1 3 1 21
3 3 3 3 3 1 1 3 3 2 3 2 30
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 32
3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 1 28
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 32
1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 14
3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 21
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 32
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3 31
1 1 1 1 3 1 1 3 2 1 1 1 17
3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 21
3 3 3 3 2 1 1 1 2 1 1 1 22
1 3 2 1 3 1 1 1 3 2 3 3 24
3 3 3 3 3 1 1 3 3 2 3 3 31
2 2 3 2 3 1 1 2 2 1 1 1 21
3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3 31
2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 19
3 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 21
1 1 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 18
2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 16

Variabel Dependen (Tingkat Kesejahteraan)


13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 JUMLAH
3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 62

92

Universitas Sumatera Utara


2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 3 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 52
3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 62
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 69
3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 64
3 1 1 3 1 3 3 3 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 3 3 3 1 3 49
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 1 3 64
1 2 1 1 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 55
1 3 3 2 3 1 1 1 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 57
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 60
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 67
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 69
1 1 1 3 3 3 2 3 1 1 1 2 3 2 1 3 1 1 3 3 3 3 1 3 49
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 67
2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 68
3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 1 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 56
3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 65
1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 56
2 2 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 60
3 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 2 2 56
1 3 1 2 3 3 3 3 1 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 59
2 1 1 1 3 1 3 3 1 3 1 1 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 1 3 50
3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 58
3 2 2 3 2 2 3 2 1 1 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 56
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 65
2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64
1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 54
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 68
3 2 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66
3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 64
1 3 2 3 3 3 2 3 1 3 1 1 1 1 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 54
3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 65
3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64
3 1 2 2 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3 1 1 54
1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 1 2 2 3 1 48
1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 55
1 2 2 3 2 3 3 3 1 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 46
1 1 1 1 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 48
3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 2 2 1 1 48
1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62
1 2 2 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 51
3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 63
2 3 1 3 3 3 3 1 1 3 1 2 3 1 2 3 3 2 3 1 3 3 1 3 54
1 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 59
3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 60
3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 63
2 1 3 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 60
2 1 1 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 1 3 54
2 3 1 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 57
1 1 1 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 58
1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62
2 1 1 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 62
2 3 1 3 1 3 2 3 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 55
3 3 2 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 57

93

Universitas Sumatera Utara


2 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62
2 1 1 2 2 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 55
2 2 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 61
1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 56
2 2 1 3 2 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 58
1 3 1 3 1 2 2 1 1 3 1 1 3 3 3 1 2 1 1 1 3 3 1 3 45
1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 61
3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 63
1 1 1 1 3 1 3 1 3 3 3 1 3 1 3 2 1 3 2 3 3 3 1 3 50
1 3 1 3 1 2 3 2 1 3 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 52
1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 59
1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 58
1 1 1 1 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 1 2 1 1 3 3 3 3 3 47
1 2 1 2 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 55
1 1 1 2 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 51
1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 59
1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58
1 1 1 1 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 3 44
3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62
2 1 2 1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 58
1 1 1 1 1 3 2 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 52
3 3 2 3 3 2 3 1 1 3 1 1 3 3 3 1 1 1 2 1 3 3 1 3 51
2 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 60
1 1 1 1 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 1 2 1 1 3 3 3 1 3 45
1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 46
1 1 1 1 1 1 3 2 1 3 1 1 3 3 3 1 1 2 1 3 3 3 2 3 45
1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 56
1 2 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 57
1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 56
3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 64
1 1 1 1 1 2 3 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 2 3 42
1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 52
2 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62
2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 66
2 2 1 3 3 1 3 2 1 1 1 1 3 3 3 1 2 1 1 3 3 3 3 3 50
1 1 1 2 2 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 55
1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 62
3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 64
1 1 1 1 3 2 3 1 1 3 1 2 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 3 47
2 2 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 3 1 1 1 2 3 3 1 3 49
2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 58
2 2 2 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 3 2 2 1 3 43
1 1 1 1 1 3 2 3 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 46
3 2 2 3 3 1 3 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 3 1 3 3 3 1 3 48
1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 28

Nilai R tabel

94

Universitas Sumatera Utara


95

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai