Anda di halaman 1dari 3

Morientsya E.

29/ XII MIPA 1

Berita 1: Bosan Belajar Daring, Belasan Siswa Di Pohuwato


Memilih Menikah
Dampak buruk akibat adanya pandemi terus dirasakan terutama dalam dunia pendidikan.

Sekolah maupun kampus yang mengharuskan pembelajaran dari rumah tentu dampaknya sangat
berpengaruh pada siswa.

Seperti yang terjadi di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Gorontalo, sebagian siswa memilih
menikah muda karena sekolah tak kunjung dibuka.

Diakui oleh Kepala SMK 1 Marisa Kabupaten Pohuwato Mirhan H Bumulo. Dari total 670 siswa yang
terdaftar di sekolahnya, ada 9 orang memilih berhenti sekolah dan menikah mudA

Mirhan mengatakan, pernikahan dini itu terjadi bukan karena faktor pergaulan bebas, melainkan
menurut penelusuran pihak sekolah, siswa tersebut merasa jenuh belajar di sekolah dan memilih
langsung berkeluarga.

“Siswa itu mengaku mendingan mereka memilih menikah, ketimbang sekolah tapi hanya di rumah,” kata
Mirhan.

“Mereka hanya menyampaikan kepada kami, bahwa selama di rumah tidak ada lagi yang memberikan
motivasi layaknya guru,” ujarnya lagi.

Melansir dari Merdeka.com, selain 9 orang di SMK 1 Marisa Pohuwato, 6 siswa lainnya yang memilih
menikah muda antara lain 4 orang di SMA 1 Tilamuta Kabupaten Boalemo, dan 2 orang lagi di SMK 1
Gorontalo.

SUMBER: Bosan Sekolah Daring, Belasan Siswa Ini Memilih Menikah Muda - alexanews.co.id

Berita 2: Bosan Belajar Daring, Belasan Siswa Di Pohuwato


Memilih Menikah

Hanya karena bosan belajar daring dan tidak memiliki motivasi belajar secara daring, belasan siswa di
Pohuwato, memilih untuk menikah. Data yang dihimpun dulohupa.id, di SMKN 1 Marisa misalnya,
tercatat sudah ada sembilan siswa yang memilih menikah, sementara di SMAN 1 Marisa, ada enam
siswa. Artinya, dalam masa pandemi COVID-19, sudah tercatat ada 15 siswa yang memilih untuk
menikah.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMKN 1 Marisa, Mirhan Bumulo mengungkapkan, bahwa pernikahan
tersebut memang kehendak siswa. Ia mengungkapkan, bahwa keputusan menikah tersebut dipicu oleh
rasa bosan siswa yang hanya belajar daring selama pandemi COVID-19.

“Ada sembilan siswa-siswi SMK memilih berhenti sekolah karena telah menikah. Di antaranya kelas XII
sebanyak lima orang yang memilih menikah, (dan) empat orang kelas XI,” tutur Mirhan Bumulo, belum
lama ini.

Makanya kata Mirhan, untuk mencegah praktik tersebut, pihaknya segera melakukan gerakan
monitoring siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran daring. Kata dia, meski hasrat untuk menikah
tidak bisa dibendung, namun setidaknya sekolah sudah melakukan pencegahan. Minimal dengan aksi-
aksi kontrol.

Senada dengan Mirhan, Kepala Sekolah SMA 1 Marisa, Saiful Hudodo juga mengatakan hal yang sama. Ia
menjelaskan bahwa pernikahan tersebut dipicu oleh jarangnya ada pembelajaran tatap muka atau
belajar di sekolah.

“Sesuai data kita itu ada yang nikah. Ada enam orang menikah pada tahun 2020 kemarin. Terdiri dari
kelas X dua orang, kelas XI dua orang, kelas XII dua orang. Penyebabnya karena siswa sudah jarang
bertemu tatap muka dengan pihak sekolah. Karena (kan) sistem pembelajaran secara daring,” ujar Saiful
kepada Dulohupa.id, Senin (8/3).

Saiful pun menjelaskan, bahwa pihaknya memang mengaku kesulitan memotivasi siswa dengan metode
belajar dari rumah.“Pembelajaran dari rumah juga sangat sulit, apalagi untuk kita pihak sekolah
memberikan motivasi kepada mereka. Pihak sekolah juga selalu melibatkan para guru BK juga
melakukan monitoring kepada siswa yang sudah tidak aktif dalam pembelajaran, dan selalu kita evaluasi
tiap bulannya,” jelasnya.Pihak sekolah kejuruan tersebut telah bekerja sama dengan pihak komite dan
orang tua, dalam hal mengawasi siswa.

SUMBER: Bosan Belajar Daring, Belasan Siswa di Pohuwato Memilih Menikah - Dulohupa.id

Fakta
No Berita 1 Berita 2
1. Sebagian siswa di SMA gorontalo memilih di SMKN 1 Marisa misalnya, tercatat sudah
menikah muda karena sekolah tak kunjung ada sembilan siswa yang memilih menikah,
dibuka. sementara di SMAN 1 Marisa, ada enam
siswa
2. . Dari total 670 siswa yang terdaftar di keputusan menikah tersebut dipicu oleh
sekolahnya, ada 9 orang memilih berhenti rasa bosan siswa yang hanya belajar daring
sekolah dan menikah mudA selama pandemi COVID-19

3. 6 siswa lainnya yang memilih menikah muda


antara lain 4 orang di SMA 1 Tilamuta
Kabupaten Boalemo, dan 2 orang lagi di SMK 1
Gorontalo.
Isu
No Isu Berita 1 Berita 2
1. Aktual Dari total 670 siswa yang
terdaftar di sekolahnya, ada
di SMKN 1 Marisa misalnya,
tercatat sudah ada sembilan siswa
9 orang memilih berhenti yang memilih menikah, sementara
sekolah dan menikah muda di SMAN 1 Marisa, ada enam siswa

2. Fenomenal pernikahan dini itu terjadi


bukan karena faktor
bahwa keputusan menikah
tersebut dipicu oleh rasa bosan
pergaulan bebas menurut siswa yang hanya belajar daring
penelusuran pihak sekolah selama pandemi COVID-19.

3. Kontroversial  siswa tersebut


merasa jenuh
. Pihak sekolah selalu melibatkan
para guru BK juga melakukan
belajar di sekolah monitoring kepada siswa yang
dan memilih sudah tidak aktif dalam
langsung pembelajaran, dan selalu kita
berkeluarga evaluasi tiap bulannya,
 “Mereka hanya
menyampaikan
kepada kami, bahwa
selama di rumah
tidak ada lagi yang
memberikan
motivasi layaknya
guru,”

Anda mungkin juga menyukai