Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

research), karena relevan dengan upaya pemecahan masalah pembelajaran.

Menurut Arikunto (2014) bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersama. Langkah-langkah tindakan yang ditempuh

merupakan kerja yang berulang (siklus-siklus) yaitu perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi.

B. Lokasi dan subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022, di SD

Inpres Pakkolompo yang terletak di Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.

Lokasi penelitian ini dipilih dengan alasan:

a. Sekolah ingin mengembangkan metode eksperimen untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran di kelas.

b. Adanya dukungan dari kepala sekolah dan para guru terhadap penelitian ini.

2. Subjek Penelitian

Siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di

kelas V SD Inpres Pakkolompo dengan jumlah siswa sebanyak 17 orang yang


terdiri dari 7 laki-laki dan 10 perempuan. Peneliti memilih kelas V sebagai subjek

dengan alasan:

a. Adanya masalah dalam pembelajaran IPA yang dialami oleh siswa di kelas V.

b. Hasil belajar siswa masih rendah pada mata pelajaran IPA

C. Faktor Yang Diselidiki

Ada beberapa faktor yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Penerapan Metode Eksperimen

Metode Eksperimen Adalah cara mengajar yang dirancang dengan maksud

melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan

mengecek sejauh mana pemahaman siswa mengenai isi pelajaran.

2. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Dengan melihat bagaimanakah hasil belajar

siswa di dalam mata pelajaran IPA setelah diterapkan metode eksperimen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research), yaitu rancangan penelitian berdaur ulang (siklus).

(Arikunto, 2014) menyatakan bahwa, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengikuti

proses siklus atau daur ulang mulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi. Adapun skema dari model penelitian ini, yaitu

sebagai berikut:
Perencanaan

Refleksi Siklus I Tindakan

Observasi

Perecanaan

Refleksi Siklus II Tindakan

Observasi

Hasil

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2014)

Adapun penjelasan untuk masing masing tahap adalah sebagai berikut:

1. Gambaran Umum Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan mencakup:

1) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran.

2) Membuat LKS.

3) Menyusun kisi-kisi soal.

4) Menyusun lembar observasi guru.

5) Menyusun lembar observasi siswa.


6) Mempersiapkan alat/media dan bahan yang akan dipergunakan pada waktu

perbaikan pembelajaran.

7) Menyusun alat evaluasi berupa soal tes essay

b. Tindakan

Tindakan dilaksanakan dengan berdasarkan pada skenario pembelajaran

yang telah di buat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk pelaksanaan siklus I

adalah

1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan kelas untuk belajar.

b) Guru mengabsensi kehadiran siswa.

c) mengadakan apersepsi dengan membangkitkan motivasi siswa dengan

pertanyaan tentang gaya.

d) Guru menyampaiakan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran dan

materi pokok yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti

a) Dengan metode eksperimen, guru bertanya jawab dengan siswa tentang

sifat dan perubahan wujud benda.

b) Siswa diminta membaca buku pelajaran IPA tentang perubahan wujud

benda

c) Tanya jawab tentang perubahan wujud benda

3) Kegiatan Akhir

a) Guru bersama siswa menarik kesimpulan tentang materi yang sudah

dipelajari.

b) Guru memberikan tugas berupa latihan.


c) Guru menutup pelajaran.

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap aktivitas siswa

selama pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

dibuat. Selanjutnya pada tahap ini juga dilaksanakan evaluasi berupa tes untuk

mengetahui hasil belajar IPA setelah berlangsungnya tindakan pada siklus.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi terhadap hasil tindakan dan pengamatan untuk mengkaji

dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan.

Hasil atau dampak ini dijadikan dasar untuk merencanakan siklus II. Jika hasil

tindakan siklus I tidak memenuhi target, maka perlu dilaksanakan siklus II sebagai

kelanjutan dan penyempurnaan serta perbaikan dan pelaksanaan tindakan siklus I.

2. Gambaran Umum Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan mencakup

1) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran.

2) Membuat LKS.

3) Menyusun kisi-kisi soal.

4) Menyusun lembar observasi guru.

5) Menyusun lembar observasi siswa.

6) Mempersiapkan alat/media dan bahan yang akan dipergunakan pada waktu

perbaikan pembelajaran.

7) Menyusun alat evaluasi berupa soal tes essay.


b. Tindakan

Tindakan dilaksanakan dengan berdasarkan pada skenario pembelajaran

yang telah di buat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk pelaksanaan siklus II

adalah:

1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan kelas untuk belajar.

b) Guru mengabsensi kehadiran siswa.

c) Guru mengadakan apersepsi dengan membangkitkan motivasi siswa dengan

pertanyaan tentang sudut.

d) Guru menyampaiakan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran dan materi

pokok yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti

a) Dengan metode eksperimen guru memberikan lembar kerja siswa

b) Dengan tanya jawab, guru meminta siswa siswa untuk memahami sifat dan

perubahan wujud benda

c) Tanya jawab tentang perubahn wujud benda

3) Kegiatan Akhir

a) Guru bersama siswa menarik kesimpulan tentang materi yang sudah

dipelajari.

b) Guru memberikan tugas berupa latihan.

c) Guru menutup pelajaran

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap aktivitas siswa

selama pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah


dibuat. Selanjutnya pada tahap ini juga dilaksanakan evaluasi berupa tes untuk

mengetahui hasil belajar IPA setelah berlangsungnya tindakan pada siklus.

d. Refleksi

Refleksi merupakan tahap yang dilakukan untuk mengkaji hasil dari

pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Metode

pembelajaran Eksperimen dan untuk membandingkan hasil yang dicapai pada

siklus I. Kegiatan ini dilakukan guna mengukur keberhasilan dalam pembelajaran

IPA Dengan menerapakan Metode pembelajaran eksperimen pada siswa kelas IV

SD Inpres Pakkolompo.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam

penelitian tindakan kelas ini berupa:

1. Lembar observasi

Pada penelitian ini peneliti memakai lembar penelitian observasi yang

digunakan untuk mengamati guru, siswa dan metode eksperimen yang

berlangsung di kelas. Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan

tingkat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

Lembar observasi disusun berdasarkan pedoman pengamatan proses

pembelajaran proses pembelajaran yang digunakan untuk mengamati tindakan

guru dan siswa pada saat pembelajaran metode eksperimen. Pedoman lembar

pengamatan sebagai berikut:


Tabel 3.1 Instrument Observasi Aktivitas Guru

Siklus I Siklus II
NO. Aspek Yang Diamati
Kategori Kategori

1. Menarik perhatian siswa

2. Memberikan motivasi

3. Memberikan apersepsi

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan


eksperimen
5. Kejelasan artikulasi suara

6. Antusiasme dalam penampilan

7. Menggunakan metode eksperimen sesuai


langkahlangkah pembelajaran
8. Menjelaskan apa yang harus diperhatikan
dan tahapan yang dilakukan termasuk yang
dilarang dalam eksperimen
9. Membimbing dan mengawasi siswa,
memberi saran dan arahan yang menunjang
eksperimen
10. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespon pertanyaan
11. Ketetapan dalam pemilihan alokasi waktu
yang telah ditentukan
12. Memberi kesimpulan kegiatan bersama siswa

13. Memberi tugas baik individu maupun


kelompok
14. Penilaian sesuai dengan RPP

Rata-Rata
Tabel 3.2 Instrument Observasi Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran

Siklus I Siklus II
NO. Aspek Yang Diamati
Kategori Kategori

1. Mempersiapkan alat/media yang akan


digunakan eksperimen
2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Mengajukan dan menjawab pertanyaan

4. Mencatat materi yang disampaikan

5. Antusiasme dalam mengikuti eksperimen

6. Bekerja kelompok mengerjakan LKS

7. Mengumpulkan laporan hasil eksperimen

8. Mempresentasikan hasil eksperimen dan


mendiskusikan masalah yang ditemukan
9. Menanggapi hasil diskusi kelompok

10. Mengerjakan tugas individu secara teliti

11. Memperhatikan alokasi waktu yang


ditetapkan
12. Memperbaiki jawaban salah dan mempelajari
tugas yang dijelaskan
Rata-Rata
Tabel 3.3 Instrumen Respon Siswa terhadap Pengguaan Metode Eksperimen

Siklus I Siklus II
NO. Aspek Yang Diamati
Ya Tidak Ya Tidak

1. Penerapan metode eksperimen


memudahkan pemahaman materi
2. Alat dan bahan yang digunakan mudah
diperoleh
3. Siswa mudah menggunakan alat dan bahan
yang digunakan
4. Metode eksperimen menambah semangat
belajar siswa
5. Metode eksperimen membuat siswa
senang dan puas mengikuti kegiatan
pembelajaran
6. Siswa antusias mengikuti kegiatan
eksperimen dari awal sampai akhi
Rata-rata

2. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar dilakukan dengan membuat 10 soal esai terkait dengan

perubahan wujud benda.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Observasi

Instrumen ini dirancang oleh peneliti bersama guru kelas dan meminta

pertimbangan kepada ahli (pembimbing). Lembar observasi ini digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai unjuk kerja guru dan mengamati kreativitas dan
aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar berlangsung dengan menggunakan

Metode eksperimen

2. Tes

Tes dapat digunakan dalam berbagai macam penilaian, dalam hal ini tes

merupakan alat ukur yang penting. Bentuk tes yang sering dipakai dalam proses

pembelajaran pada hakikatnya dapat dikempokkan menjadi tiga kelompok, yaitu;

tes lisan, tes tertulis, dan tes perbuatan/tindakan.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengetahui data

tentang hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA yaitu pada siklus I dan II

berupa soal isian sebanyak 10 nomor.

3. Dokumentasi

Dokumentasi memuat data-data yang diambil di sekolah berupa dokumen

fisik seperti daftar jumlah siswa, nilai siswa, nilai kriteria ketuntasan minimal

mata pelajaran IPA, kurikulum, silabus.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan data aspek guru

dan aspek siswa. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif

yang yang terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu: mereduksi data, menyajikan data,

menarik kesimpulan dan verifikasi. Berikut ini akan dijelaskan secara terperinci

tentang teknik yang akan digunakan dalam menganalisis data yaitu:

1. Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan dan

menyederhanakan semua data yang diperoleh mulai dari awal pengumpulan

data sampai penyusunan laporan penelitian.


2. Menyajikan data adalah kegiatan mengorganisasikan hasil reduksi dengan

cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari

hasil reduksi sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan.

3. Menarik kesimpulan dan verifikasi data adalah memberikan kesimpulan

terhadap hasil penafsiran dan evaluasi yang mencakup pencarian makna data

serta memberikan penjelasan selanjutnya dilakukan kegiatan verifikasi yaitu

menguji kebenaran, kekokohan makna-makna yang muncul dari data.

H. Indikator Keberhasialan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini meliputi indikator

proses dan hasil dalam penggunaan Metode Eksperimen dalam meningkatkan

hasil belajar siswa. Indikator proses ditandai oleh keaktifan siswa dan cara guru

dalam menerapkan Metode eksperimen. Pencapaian indikator dari segi proses

dapat dilihat dari terlaksananya aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi

dengan pengkategorian persentasi aktivitas pembelajaran dalam skala deskriptif.

Kriteria keberhasilan penelitian dari segi proses dikatakan berhasil apabila

persentase pelaksanaan pada lembar observasi guru dan siswa mencapai 85% atau

dalam kategori baik. Sedangkan dari segi hasil ditandai dari peningkatan hasil

belajar siswa setelah diterapkan metode eksperimen . Adapun kriteria yang

digunakan dalam menentukan keberhasilan siswa yaitu:


Tabel 3.4 Format Kategori Standar Hasil Belajar

Skor Kategori

90 – 100 Amat Baik

79 – 89 Baik

68 – 78 Cukup

< 68 Kurang

Sumber: Laporan penilaian hasil belajar SD Inpres Pakkolompo

Berdasarkan taraf indikator keberhasilan sebelumnya, maka dipilih dan

ditetapkan standar minimal keberhasilan dalam penelitian ini dari segi hasil adalah

70% dari jumlah siswa mendapatkan nilai > 68

Anda mungkin juga menyukai