Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN GIGI


MENYIKAT GIGI

DOSEN PEMBIMBING:
Siti Hidayati, S.SiT., M.Kes

DISUSUN OLEH:
Yola Melanie Azzahra
P07125219003

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI

2020/2021
Skenario atau Fase Tahapan Komunikasi Keperawatan Gigi

tentang Menyikat Gigi

Suatu hari ada seorang pasien, yaitu seorang remaja putri yang berusia 23 tahun. Ia
datang di Kinik JKG dengan keluhan pasien merasa bagian permukaan gigi agak kasar yang
membuat tidak nyaman (terdapat plak sedikit), bau mulut, mudah sariawan, dan terkadang saat
mengunyah mudah terselip diantara gigi dan susah hilang walaupun sudah sikat gigi.

Sebelum pasien tersebut diperiksa, pasien terlebih dahulu mendaftar dan mengisi atau
melengkapi data pribadi terlebih dahulu di resepsionis.

A. Fase Pra Interaksi


a) Pasien Mendaftar di Resepsionis
Resepsionis : “Selamat pagi Kak, selamat datang di Klinik JKG, sebelumnya
ada yang bisa saya bantu?”
Pasien : “Selamat pagi Mbak. Saya ingin memeriksakan gigi saya”
Resepsionis : “Baik Kak, apakah sebelumnya Kakak pernah periksa gigi di
Kinik JKG?”
Pasien : “Belum pernah Mbak”
Resepsionis : “Baik Kak, dikarnakan Kakak belum pernah mendaftar dan
memeriksakan diri di Klinik JKG maka dari itu mohon Kakak
untuk mengisi formulir data pribadi Kakak ya”
Pasien : “Baik Mbak”

Kemudian pasien langsung mengisi formulir pendaftaran Klinik JKG


Pasien : “Ini Mbak formulirnya, sudah saya isi”
Resepsionis : “Baik Kak saya terima, mohon ditunggu sebentar ya Kak, nanti
saya panggil dan bisa langsung masuk ke ruangan untuk
pemeriksaan gigi. Sebelumnya Kakak bisa duduk di kursi yang
telah disediakan” (Resepsionis sambil menunjukkan kursi
tunggu)
b) Evaluasi Diri Operator
1. Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang Cara Menyikat Gigi yang
Baik dan Benar
2. Perawat gigi mengekplorasi perasaan, harapan, dan kecemasan
3. Perawat gigi menyiapkan mental dan rasa percaya diri
4. Memikirkan cara menghadapi pasien
c) Menentukan Tahapan Hubungan
1. Perawat gigi menentukan tujuan untuk dilakukannya Menyikat Gigi
2. Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan
(mempersiapkan alat dan bahan untuk Menyikat Gigi)
3. Menentukan teknik observasi
4. Menentukan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan
d) Rencana Interaksi
1. Persiapan diri operator sebelum komunikasi langsung
2. Menyiapkan langkah-langkah tindakan prosedur Menyikat Gigi

B. Fase Orientasi (Perkenalan)


1. Mengucapkan salam kepada pasien
Operator : “Selamat Siang Kak, silahkan duduk” (Operator terseyum dan
mempersilahkan pasien duduk)
Pasien : “Pagi Mbak, baik terimakasih” ( Pasien kemudian duduk di kursi
yang telah disediakan)

2. Memperkenalkan diri kepada pasien


Operator : “Selamat datang di Klinik JKG. Sebelumnya perkenalkan nama
saya Yola Melanie Azzahra. Jadi saya perawat gigi yang akan
merawat Kakak”.
Pasien : “Baik Mbak”

3. Mengecek Kembali Data


Operator : “Sebelumnya benar ini dengan Kakak Raina Br. Rajagukguk?”
Pasien : “Benar Mbak”
Operator : “Oke, sebelum ke tahap selanjutnya saya cek data Kakak terlebih
dahulu ya”
Kemudian operator membacakan identitas pasien, mulai dari nama, jenis
kelamin, tempat tanggal lahir, pekerjaan, alamat, No. telepon, agama, dan
golongan darah.

Operator : “Apakah datanya sudah sesuai semua Kak?”

Pasien : “Sudah Mbak”

4. Mencari tahu alasan pasien datang


Operator : “Sebelumnya, apa keluhan Kakak datang ke Klinik JKG?”
Pasien : “Begini Mbak, saya merasa tidak nyaman dengan permukaan gigi
saya. Soalnya saya merasa gigi saya kotor, padahal saya sudah
rajin sikat gigi”
Operator : “Selain itu apakah Kakak juga merasakan sakit gigi atau sakit
disekitar gigi?”
Pasien : “Tidak Mbak. Hanya saja saya mudah sariawan, terus bau mulut
juga, dan kalau mengunyah makanannya suka terselip dan susah
hilang”

5. Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan perawatan


Operator : “Maaf sebelumnya, kalau boleh tahu Kakak sikat gigi berapa hari
dalam sehari ya?”
Pasien : “Dua kali Mbak”
Operator : “Untuk waktu sikat giginya kapan ya Kak?”
Pasien : “Pagi dan sore saat mandi Mbak”
Operator : “Apakah sebelumnya Kakak pernah melakukan perawatan gigi di
klinik atau puskesmas sebelumnya?”
Pasien : “Belum Mbak”
Operator : “Apakah Kakak sering minum kopi atau teh?
Pasien : “Sering Mbak”
Operator : “Kalau makan makanan yang manis?”
Pasien : “Itu juga sering Mbak”
Operator : “Oke Baik. Sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut, saya
meminta izin untuk mengecek tekanan darah Kakak ya”
Pasien : “Baik Mbak, silahkan”
Kemudian operator mengecek tekanan darah pasien.
Operator : “ Baik, tekanan darah Kakak saat ini normal ya”
Pasien : “Iya Mbak”
Kemudian operator menanyakan tentang keadaan umum pasien seperti
jantung, alergi, gula, tekanan darah dan yang lainnya.

Operator : “ Baik Kakak untuk kesehatan lainnya alhamdulillah sehat ya

Kak”

6. Mempersilahkan pasien duduk di dental chair


Operator : “Baik, kalau begitu Kakak silahkan duduk disini ya” (Operator
mempersilahkan pasien duduk di dental chair)
Pasien : “Baik Mbak”
Operator: “Bagaimana Kak, apakah posisinya sudah nyaman?”
Pasien : “Sudah Mbak”

C. Fase Kerja
1. Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk melakukan perawatan
kepada pasien (mencuci tangan sesuai SOP serta menyiapkan alat dan
bahan)

2. Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dan
menanyakan kesiapan pasien.
Operator : “Baik, Kakak akan memulai pemeriksaan ya. Apakah Kakak
sudah siap?”
Pasien : “Sudah Mbak”
Operator : “Jadi sebelum pemeriksaan, Kakak pakaikan slaber atau celemek
dulu. Ini fungsinya untuk melindungi pakaian Kakak selama
pemeriksaan”

3. Melakukan oral diagnose


Operator : “Mohon maaf sebelumnya, tolong buka mulut Kakak ya”
Pasien : “Baik Mbak”

4. Menjelaskan hasil oral diagnose


Operator : “ Setelah saya periksa gigi Kakak sebenarnya sehat kok, tidak ada
lubang gigi, hanya saja pada gigi geraham belakang Kakak
terdapat plak atau sisa makanan yang tertinggal. Hal itulah yang
menyebabkan bau mulut. Lalu untuk masalah Kakak sering
mengalami sariawan kemungkinan dikarenakan cara menyikat
gigi yang kurang tepat atau pemilihan sikat giginya. Kurang
optimal dalam menjaga kesehatan gigi dan waktu menyikat gigi
yang salah dapat menimbulkan beberapa masalah gigi Kak”
Pasien : “Oh begitu Mbak, lalu bagaimana ya Mbak cara mengatasinya?”

5. Operator meminta persetujuan untuk melakukan tindakan kepada ibu


pasien
Operator : “Untuk saat ini saya akan membimbing cara menyikat gigi yang
baik dan benar bagaimana, apakah Kakak setuju untuk tindakan
ini?”
Pasien : “Baik Mbak, saya setuju”

6. Melakukan tindakan perawatan

Operator : “Baik, sebelum saya membimbing menyikat gigi, saya akan

mengoleskan disclosing solution untuk melihat sisa makanan

yang menempel di gigi Kakak”


Pasien : “Baik Mbak”

Kemudian operator mengoleskan disclosing solution

Operator : “Setelah itu Kakak bisa melihat di cermin, jadi gigi yang

berwarna merah berarti gigi tersebut terdapat plak, ini

disebabkan karena kurang optimal dalam menjaga kesehatan

giginya, sehingga sisa makanan masih tertinggal di mulut”

Pasien : “Oalah begitu Mbak, Baik”

Operator : “Iya Kak, kalau begitu mari ikut saya, akan saya akan

membimbing menyikat gigi”

Pasien : “Baik Mbak” (Pasien turun dari dental chair)

Operator dan pasien menuju wastafel untuk menyikat gigi

Operator : “Sekarang silahkan Kakak berkumur terlebih dahulu ya”

Perawat : “Baik Mbak”

Setelah itu operator mengambil pasta gigi lalu meletakkan di sikat gigi
pasien secukupnya. Operator membimbing pasien dalam menyikat gigi
menggunakan phantom dan diikuti oleh pasien. Bagian dalam dengan cara
memutar lalu bagian depan dengan cara naik turun, setelah itu pasien disuruh
berkumur sampai bersih.

D. Fase Terminasi
Operator : “Baik Kakak bimbingan menyikat giginya sudah selesai. Saya izin
melepas celemek Kakak ya”
Pasien : “Baik Mbak”
Operator : “Bagaimana rasanya setelah menyikat gigi? apakah giginya terasa lebih
segar?”
Pasien : “Gigi saya terasa lebih segar Mbak”
Operator : “Setelah melakukan bimbingan ini saya sarankan Kakak untuk
melakukan perubahan pola menyikat gigi dua kali sehari yang
sebelumnya dilakukan pagi dan sore hari saat mandi untuk diganti pada
saat pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
Selain itu usahakan untuk memperbanyak makan yang berserat dan
berair ya Kak seperti sayuran dan buah-buahan, kurangi makan-
makanan yang manis, kebiasaan minum teh atau kopi, dan jangan lupa
untuk mengkontrol kesehatan gigi setiap 6 bulan sekali agar kesehatan
gigi dan mulut Kakak tetap terjaga.”

Pasien : “Baik Mbak terimakasih atas pemeriksaan dan saran yang telah

diberikan”

Operator : “Sama-sama Kak, mohon maaf jika selama pemeriksaan dan proses

bimbingan ini banyak kesalahan atau tutur kata yang kurang berkenan

yang saya lakukan. Dan terimakasih atas kepercayaan Kakak untuk

melakukan pemeriksaan di Klinik JKG kami. Selalu jaga kesehatan

dimanapun dan kapanpun ya Kak.”

Pasien : “Baik Mbak saya ijin keluar ya.”

Operator : “Mari Kak silahkan.” (Sembari mempersilahkan pasien untuk

meninggalkan ruang perawatan.)

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai