TUGAS 3
Dosen:
Kelompok 17:
1.1 Tujuan.......................................................................................................................... 1
2.3 Layout.......................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 34
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Denah Lantai Basement ......................................................................................... 1
Gambar 1.2 Denah Lantai Typical ............................................................................................. 2
Gambar 1.3 Denah Lantai Rooftop ............................................................................................ 2
Gambar 2.1 Peraturan Susunan Sprinkler .................................................................................. 7
Gambar 2.2 Layout Sistem Pemadam Kebakaran Lantai Basement .......................................... 9
Gambar 2.3 Layout Sistem Pemadam Kebakaran Lantai Typical ........................................... 10
Gambar 2.4 Layout Sistem Pemadam Kebakaran Lantai Rooftop ........................................... 10
Gambar 2.5 Diagram Moody ................................................................................................... 19
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rentang Luas Penempatan Hidran ............................................................................. 8
Tabel 2.2 Bill of Quantity......................................................................................................... 11
Tabel 2.3 Diameter Pipa Berdasarkan Panjang Pipa Terjauh dari Keluaran ........................... 12
Tabel 2.4 Schedule Pipa Bahaya Kebakaran Sedang ............................................................... 13
Tabel 2.5 Diameter Pipa per Segmen pada Lantai Basement .................................................. 13
Tabel 2.6 Schedule Pipa Bahaya Kebakaran Ringan ............................................................... 15
Tabel 2.7 Diameter Pipa per Segmen pada Lantai Typical ...................................................... 15
Tabel 2.8 Diameter Pipa per Segmen pada Lantai Rooftop ..................................................... 16
Tabel 2.9 Debit Kepala Springkler .......................................................................................... 17
Tabel 2.10 Perhitungan Debit pada Lantai Basement .............................................................. 17
Tabel 2.11 Perhitungan Debit pada Lantai Typical ................................................................. 17
Tabel 2.12 Perhitungan Debit pada Lantai Rooftop ................................................................. 18
Tabel 2.13 Headloss Pompa pada Lantai Basement ................................................................ 19
Tabel 2.14 Headloss Pompa pada Lantai Typical .................................................................... 26
Tabel 2.15 Friction Headloss Pompa pada Lantai Rooftop ..................................................... 29
Tabel 2.16 Total Friction Headloss Pompa ............................................................................. 30
Tabel 2.17 Ekuvalensi Fitting Pipa.......................................................................................... 31
Tabel 2.18 Headloss Minor Lantai Teratas.............................................................................. 31
Tabel 2.19 Head Pompa Lantai Teratas ................................................................................... 31
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Dalam kerja praktik ini, terdapat beberapa tujuan yang dimiliki oleh penulis sehingga
penulisan laporan ini dilakukan, yaitu:
1. Mengetahui jumlah dan lokasi springkler dan hidran pada setiap lantai.
2. Menentukan ukuran pipa untuk setiap segmen pada sistem.
3. Menentukan kapasitas pompa yang dibutuhkan.
4. Menentukan head pompa yang dibutuhkan.
5. Melakukan estimasi bill of quantity peralatan.
1
Gambar 1.2 Denah Lantai Typical
3
BAB 2
ANALISIS SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
Desain sistem pemadam kebakaran dilandaskan oleh seberapa tinggi risiko suatu hunian
terbakar berdasarkan bahan bagunan, banyaknya bahan yang disimpan, sifat bahan yang mudah
terbakar, dan jumlah dan sifat penghuninya. Menurut SNI 03-3989-2000, klasifikasi tingkat
risiko bahaya kebakaran dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
Suatu hunian yang memiliki kepadatan hunian rendah, benda-benda dengan sifat mudah
terbakar rendah, dan api cenderung lambat untuk menjalar. Contoh klasifikasi bahaya
kebakaran ringan adalah sekolah, rumah sakit, museum, perpustakaan, perkantoran,
perumahan, resotran, dan bioskop.
a. Kelompok 1
Suatu hunian yang memiliki benda-benda dengan sifat mudah terbakar sedang, menyimpan
material mudah terbakar dengan tinggi tidak melebihi 2,5 m, dan kemampuan api menjalar
sedang. Contoh kelompok ini adalah basement, toko kue, pabrik minuman, dan pabrik
elektronik.
b. Kelompok 2
Suatu hunian yang memiliki benda-benda dengan sifat mudah terbakar sedang, menyimpan
material mudah terbakar dengan tinggi tidak melebihi 4 m, dan kemampuan api menjalar
sedang. Contoh kelompok ini adalah gudang penyimpanan dingin, toko xerox, pabrik baju, dan
pabrik rokok.
c. Kelompok 3
Suatu hunian yang memiliki benda-benda yang mudah terbakar sehingga api mudah menjalar
ketika terjadi kebakaran.
4
Suatu hunian yang mudah terbakar karena menyimpan cairan mudah terbakar, sampah, fiber,
atau material lain yang memiliki sifat sangat mudah terbakar sehingga api sangat mudah
menjalar.
Hunian khusus yang menyimpan cairan mudah terbakar tetapi cairan tersebut digunakan
sebagai sistem pancaran serentak. Karena keadaan yang menguntungkan, beberapa hunian
mampu memperoleh keringanan satu klasifikasi lebih rendah dengan persetujuan instansi
berwenang.
Berdasarkan klasifikasi bahaya kebakaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa lantai biasa dan
lantai atap termasuk ke dalam klasifikasi bahaya kebakaran ringan dan lantai basement
termasuk ke dalam bahaya kebakaran sedang kelompok 1. Setelah diketahui klasifikasi bahaya
kebakaran setiap lantai, dapat dilakukan analisis lebih lanjut terkait pemasangan sistem
sprinkler dan hidran.
2.1 Sprinkler
Berdasarkan SNI 03-3989-2000, pemasangan sprinkler didasari oleh kapasitas jangkauan
setiap kepala sprinkler dalam barisan dan bersebalahan. Berikut adalah aturan pemasangan
kepala sprinkler berdasarkan klasifikasi bahaya kebakaran.
Bagian tertentu dari bangunan seperti ruang langit-langit, basement, dapur, gudang, dan
bengkel memiliki jangkauan maksimum sebesar 9 m2 dan jarak maksimum antar kepala
sprinkler sebesar 3,7 m.
5
o Sprinkler lain : 12 m2
b. Jarak maksimal antar kepala sprinkler dalam barisan dan kolom:
o Sprinkler dinding : lihat Gambar 2.1
o Sprinkler lain :
▫ Jika penempatan standar, 4m
▫ Jika kepala sprinkler dipasang selang-seling:
6
Gambar 2.1 Peraturan Susunan Sprinkler
Mengacu kepada SNI dan juga gambar di atas, dapat diketahui susunan kepala sprinkler di
setiap lantai. Pada lantai basement yang termasuk klasifikasi bahaya kebakaran sedang
kelompok 1, jarak maksimum antar kepala sprinkler dalam satu baris dan bersebelahan adalah
4 m. Sedangkan pada lantai biasa, yaitu pada lantai 1-10 dan lantai atap, jarak maksimum antar
kepala sprinkler dalam satu baris dan bersebelahan adalah 4.6 m. Adapun jarak minimum antar
kepala sprinkler yang diperbolehkan dalam satu ruangan adalah 2 m. Hal ini dilakukan untuk
mencegah masuknya air dari satu sprinkler ke satu sprinkler lainnya.[1]
7
yard hydrant system, city hydrant system. Kasus ini berfokus pada sistem hidran bangunan.
Sistem hidran bangunan diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Hidran Kelas 1
Sistem kelas 1 dilengkapi dengan sambungan untuk selang dengan ukuran 65 mm (21/2 inci).
2. Hidran Kelas 2
Sistem kelas 2 harus dilengkapi dengan kotak hidran dengan selang ukuran 40 mm (11/2 inci)
sedemikian serupa sehinga setiap bagian dari lantai bangunan berada 39,7 m (130 ft) dari
sambungan yang dilengkapi dengan selang 40 mm (11/2 inci).
3. Hidran Kelas 3
Sistem kelas 3 harus dilangkapi dengan sambungan selan sebagaimana disyaratkan untuk
sistem kelas 1 dan 2.
Jumlah kotak hidran yang diperlukan pada setiap luasan lantai dapat ditentukan berdasarkan
tingkat resiko pada lantai tersebut sesuai dengan Tabel 2.1 berikut.
Berdasarkan SNI 03-1745, sistem hidran kelas 1 direkomendasikan untuk dipasang dekat
tangga darurat dan pintu keluar. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan penanganan ketika
kebakaran terjadi. Bangunan ini merupakan sebuah gedung perkantoran, sehingga
diklasifikasikan sebagai sistem hidran kelas 1 dan level risiko ringan pada sebagian besar lantai
karena sistem perlindungan kebakaran yang cukup bagus.
Pada gedung ini, lantai basement memiliki risiko sedang, sehingga berdasarkan Tabel 2.1,
untuk 800-1600 m2 pertama diperlukan dua titik kotak hidran dan tambahan satu titik kotak
hidran untuk setiap penambahan 800 m2. Lantai basement memiliki luas kira-kira 3688 m2,
sehingga diperlukan 5 buah kotak hidran pada lantai tersebut.[2]
8
Lantai typical pada gedung ini memiliki level risiko ringan, sehingga berdasarkan Tabel 2.1,
untuk 1000-2000 m2 diperlukan 2 titik kotak hidran dan tambahan satu titik kotak hidran untuk
setiap penambahan 1000 m2. Lantai typical memiliki luas kira-kira 1000 m2, sehingga
diperlukan 2 buah kotak hidran untuk masing-masing lantai tersebut.
Lantai atap pada gedung ini memiliki level risiko ringan, sehingga berdasarkan Tabel 2.1,
untuk 1000-2000 m2 diperlukan 2 titik kotak hidran dan tambahan satu titik kotak hidran untuk
setiap penambahan 1000 m2. Lantai typical memiliki luas kira-kira 900 m2, sehingga
diperlukan 1 buah kotak hidran untuk masing-masing lantai tersebut.
2.3 Layout
9
Gambar 2.3 Layout Sistem Pemadam Kebakaran Lantai Typical
10
Tabel 2.2 Bill of Quantity
11
Pipa Cabang
24 meter Rp250,000 Rp6,000,000
1.25"
Pipa Cabang 1" 3 meter Rp240,000 Rp720,000
Elbow 1 Buah Rp270,000 Rp270,000
Tee 6 Buah Rp220,000 Rp1,320,000
Tabel 2.3 Diameter Pipa Berdasarkan Panjang Pipa Terjauh dari Keluaran
Untuk pipa sprinkler, kami akan menerapkan standar yang ditetapkan oleh NFPA.
Diameter pipa ini dipengaruhi oleh jumlah alat penyiram yang ada. dan jumlah sprinkler untuk
pipa sprinkler. Ada dua jenis standar yang diterapkan dalam analisis ini yang didasarkan pada
tingkat keparahan bahaya. Mereka adalah jadwal pipa bahaya biasa untuk ruang bawah tanah
dan jadwal pipa bahaya ringan untuk tanah serta lantai biasa.[3]
12
Tabel 2.4 Schedule Pipa Bahaya Kebakaran Sedang
Ordinary Hazard
Basement
Pipe
Segment No. of Sprinkler Pipe Diameter (in)
1 188 6
2 12 2,5
3 9 2
4 8 2
5 7 2
HYDRANT - 6
6 7 2
7 4 1,5
8 4 1,5
9 6 2
10 6 2
11 6 2
HYDRANT - 6
12 6 2
13 6 2
14 6 2
15 6 2
16 6 2
17 5 1,5
18 5 1,5
13
19 3 1,25
20 3 1,25
21 1 1
HYDRANT - 6
22 2 1
23 6 2
24 5 1,5
25 4 1,5
26 1 1
27 1 1
28 2 1
29 2 1
30 2 1
31 2 1
32 1 1
HYDRANT - 6
33 2 1
34 2 1
35 4 1,5
36 4 1,5
37 3 1,25
38 3 1,25
39 3 1,25
40 3 1,25
41 3 1,25
42 3 1,25
43 2 1
44 3 1,25
45 3 1,25
46 3 1,25
47 3 1,25
48 1 1
49 1 1
50 5 1,5
51 5 1,5
52 1 1
HYDRANT - 6
53 4 1,5
54 4 1,5
14
Tabel 2.6 Schedule Pipa Bahaya Kebakaran Ringan
Light Hazard
Typical Floor
Pipe
Segment No. of Sprinkler Pipe Diameter (in)
1 38 3
2 38 3
3 4 1,5
4 4 1,5
5 4 1,5
HYDRANT - 3
6 5 1,5
7 4 1,5
8 4 1,5
9 3 1,25
10 2 1
11 4 1,5
12 4 1,5
13 4 1,5
14 4 1,5
15 4 1,5
16 3 1,25
17 3 1,25
18 4 1,5
19 1 1
20 4 1,5
21 3 1,25
22 4 1,5
HYDRANT - 3
15
23 4 1,5
Light Hazard
Rooftop
Pipe
Segment No. of Sprinkler Pipe Diameter (in)
1 2 1
2 8 2
3 1 1
HYDRANT - 3
4 1 1
5 3 1,25
6 2 1
7 3 1,25
16
Tabel 2.9 Debit Kepala Springkler
Dari tabel tersebut, didapatkan bahwa besar debit setiap kepala sprinkler pada lantai biasa
adalah 20 gpm dan pada lantai basement adalah 40 gpm. Setelah mendapatkan debit setiap
kepala sprinkler dan hidran, dapat dihitung kebutuhan debit setiap lantai. Perhitungan debit
setiap lantai tertera pada tabel-tabel di bawah ini.
Basement
Jumlah Sprinkler 188 Unit
Kebutuhan Air per
40 GPM
Sprinkler
Jumlah Hydrant 5 Unit
Kebutuhan Air per
500 GPM
Hydrant
Total Kebutuhan Air 10020 GPM
Typical
Number of Sprinklers 76 Unit
Water Required per
20 GPM
Sprinkler
Number of Hydrants 2 Unit
17
Water Required per
150 GPM
Hydrant
Total Water Required 1820 GPM
Rooftop
Number of Sprinklers 10 Unit
Water Required per
20 GPM
Sprinkler
Number of Hydrants 1 Unit
Water Required per
150 GPM
Hydrant
Total Water Required 350 GPM
𝑝𝑑 − 𝑝𝑠 𝑉𝑑2 − 𝑉𝑠2
H= + + ∆z + ℎ𝑙
𝛾 2𝑔
𝐿 ⋅ 𝑓 ⋅ (1 + 𝑆𝐹)
ℎ𝐿 =
100
dengan L sebagai panjang pipa (m), f sebagai faktor gesekan dan SF sebagai faktor keamanan.
Nilai faktor keamanan adalah 10% untuk pipa biasa dan 20% untuk pipa poros. Untuk faktor
gesekan, kita dapat memperoleh nilainya menggunakan grafik Moody, rumus Colebrook atau
18
persamaan Haaland dengan bantuan kekasaran dan diameter relatif untuk pipa bulat, kecepatan
air serta bilangan Reynolds.
Dalam analisis ini, kita akan menggunakan persamaan Haaland yang didefinisikan oleh
Sehingga diperoleh,
Basement
Pipe
Pipe Q L SF Head Loss
Origin End Diameter f
Segment (gpm) (m) (%) (mH2O)
(in)
4A 4B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
Branch 4B 4C 2 80 4 10 0.02093 0.00092
4C 4D 2 120 4 10 0.02037 0.00090
19
4D 4E 2 160 4 10 0.02008 0.00088
4E 4F 2 320 4 10 0.01961 0.00086
4F 4G 2 80 4 10 0.02093 0.00092
4G 4H 2 40 4 10 0.02237 0.00098
5A 5B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
5B 5C 2 80 3.6 10 0.02093 0.00083
5C 5D 2 120 4 10 0.02037 0.00090
5D 5E 2 280 4 10 0.01968 0.00087
5E 5F 2 80 4 10 0.02093 0.00092
5F 5G 2 40 4 10 0.02237 0.00098
6A 6B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
6B 6C 2 80 3.6 10 0.02093 0.00083
6C 6D 2 120 4 10 0.02037 0.00090
6D 6E 2 280 4 10 0.01968 0.00087
6E 6F 2 80 4 10 0.02093 0.00092
6F 6G 2 40 4 10 0.02237 0.00098
7D 7C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
7C 7B 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
7B 7A 1.5 120 4 10 0.02130 0.00094
7A 1 1.5 160 2 10 0.02111 0.00046
8D 8C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
8C 8B 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
8B 8A 1.5 120 4 10 0.02130 0.00094
8A 1 1.5 160 2 10 0.02111 0.00046
9A 9B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
9B 9C 2 240 4 10 0.01977 0.00087
9C 9D 2 120 4 10 0.01977 0.00087
9D 9E 2 80 4 10 0.02093 0.00092
9E 9F 2 40 4 10 0.02237 0.00098
10A 10B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
10B 10C 2 240 4 10 0.01977 0.00087
10C 10D 2 120 4 10 0.02037 0.00090
20
10D 10E 2 80 4 10 0.02093 0.00092
10E 10F 2 40 4 10 0.02237 0.00098
11A 11B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
11B 11C 2 240 4 10 0.01977 0.00087
11C 11D 2 120 4 10 0.02037 0.00090
11D 11E 2 80 4 10 0.02093 0.00092
11E 11F 2 40 4 10 0.02237 0.00098
12A 12B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
12B 12C 2 240 4 10 0.01977 0.00087
12C 12D 2 120 4 10 0.02037 0.00090
12D 12E 2 80 4 10 0.02093 0.00092
12E 12F 2 40 4 10 0.02237 0.00098
13A 13B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
13B 13C 2 240 4 10 0.01977 0.00087
13C 13D 2 120 4 10 0.02037 0.00090
13D 13E 2 80 4 10 0.02093 0.00092
13E 13F 2 40 4 10 0.02237 0.00098
14A 14B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
14B 14C 2 240 4 10 0.01977 0.00087
14C 14D 2 120 4 10 0.02037 0.00090
14D 14E 2 80 4 10 0.02093 0.00092
14E 14F 2 40 4 10 0.02237 0.00098
15A 15B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
15B 15C 2 240 4 10 0.01977 0.00087
15C 15D 2 120 4 10 0.02037 0.00090
15D 15E 2 80 4 10 0.02093 0.00092
15E 15F 2 40 4 10 0.02237 0.00098
16A 16B 2 40 4 10 0.02237 0.00098
16B 16C 2 240 4 10 0.01977 0.00087
16C 16D 2 120 3.6 10 0.02037 0.00081
16D 16E 2 80 4 10 0.02093 0.00092
16E 16F 2 40 4 10 0.02237 0.00098
21
17A 17B 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
17B 17C 1.5 200 4 10 0.02099 0.00092
17C 17D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
17D 17E 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
18A 18B 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
18B 18C 1.5 200 4 10 0.02099 0.00092
18C 18D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
18D 18E 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
19A 19B 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
19B 19C 1.25 80 3.6 10 0.02233 0.00088
20A 20B 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
20B 20C 1.25 80 3.6 10 0.02233 0.00088
21A 1 1 40 1.6 10 0.02391 0.00042
22A 22B 1 40 4 10 0.02391 0.00105
22B 1 1 80 2 10 0.02334 0.00051
23A 23B 2 40 3.8 10 0.02237 0.00094
23B 23C 2 80 3.8 10 0.02093 0.00087
23C 23D 2 240 4 10 0.01977 0.00087
23D 23E 2 80 4 10 0.02093 0.00092
23E 23F 2 40 4 10 0.02237 0.00098
24A 24B 1.5 40 3.8 10 0.02268 0.00095
24B 24C 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
24C 24D 1.5 200 4 10 0.02099 0.00092
24D 24E 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
25A 25B 1.5 40 3.8 10 0.02268 0.00095
25B 25C 1.5 80 3.8 10 0.02167 0.00091
25C 25D 1.5 160 4 10 0.02111 0.00093
26A 1 1 40 2 10 0.02391 0.00053
27A 1 1 40 2 10 0.02391 0.00053
28A 28B 1 80 4 10 0.02334 0.00103
29A 29B 1 80 4 10 0.02334 0.00103
30A 30B 1 80 4 10 0.02334 0.00103
22
31A 31B 1 80 4 10 0.02334 0.00103
32A 1 1 40 4 10 0.02391 0.00105
33A 33B 1 80 4 10 0.02334 0.00103
34A 34B 1 80 4 10 0.02334 0.00103
35A 35B 1.5 40 3.6 10 0.02268 0.00090
35B 35C 1.5 160 4 10 0.02111 0.00093
35C 35D 1.5 40 3.6 10 0.02268 0.00090
36A 36B 1.5 40 3.6 10 0.02268 0.00090
36B 36C 1.5 160 4 10 0.02111 0.00093
36C 36D 1.5 40 3.6 10 0.02268 0.00090
37A 37B 1.25 120 4 10 0.02205 0.00097
37B 37C 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
38A 38B 1.25 120 4 10 0.02205 0.00097
38B 38C 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
39A 39B 1.25 120 4 10 0.02205 0.00097
39B 39C 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
40A 40B 1.25 120 4 10 0.02205 0.00097
40B 40C 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
41A 41B 1.25 120 4 10 0.02205 0.00097
41B 41C 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
42A 42B 1.25 120 4 10 0.02205 0.00097
42B 42C 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
43A 43B 1 80 4 10 0.02334 0.00103
44A 44B 1.25 120 4 10 0.02205 0.00097
44B 44C 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
45A 45B 1.25 120 4 10 0.02205 0.00097
45B 45C 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
46A 46B 1.25 120 4 10 0.02205 0.00097
46B 46C 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
47A 47B 1.25 120 4 10 0.02205 0.00097
47B 47C 1.25 40 4 10 0.02312 0.00102
48A 2 1 40 2 10 0.02391 0.00053
23
49A 2 1 40 2 10 0.02391 0.00053
50A 50B 1.5 200 4 10 0.02099 0.00092
50B 50C 1.5 120 4 10 0.02130 0.00094
50C 50D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
50D 50E 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
51A 51B 1.5 200 4 10 0.02099 0.00092
51B 51C 1.5 120 4 10 0.02130 0.00094
51C 51D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
51D 51E 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
52A 3 1 40 1.6 10 0.02391 0.00042
53A 53B 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
53B 53C 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
53C 53D 1.5 160 3.2 10 0.02111 0.00074
54A 54B 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
54B 54C 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
54C 54D 1.5 160 4 10 0.02111 0.00093
HYDR
1 6 500 3.8 10 0.01679 0.00070
ANT
HYDR
1 6 500 7.6 10 0.01679 0.00140
ANT
HYDR
1 6 500 9.6 10 0.01679 0.00177
ANT
HYDR
1 6 500 2 10 0.01679 0.00037
ANT
HYDR
3 6 500 0.3 10 0.01679 0.00006
ANT
4 5 6 320 4 10 0.01759 0.00077
5 6 6 1100 4 10 0.01587 0.00070
6 7 6 1380 4 10 0.01569 0.00069
Main 7 2 6 1540 2 10 0.01562 0.00034
2 8 6 2020 2 10 0.01546 0.00034
8 9 6 2180 4 10 0.01542 0.00068
9 10 6 2420 4 10 0.01538 0.00068
24
10 11 6 2660 4 10 0.01534 0.00067
11 12 6 3400 4 10 0.01525 0.00067
12 13 6 3640 4 10 0.01523 0.00067
13 14 6 3880 4 10 0.01521 0.00067
14 15 6 4120 4 10 0.01519 0.00067
15 1 6 4360 2 10 0.01518 0.00033
1 16 6 5660 2 10 0.01512 0.00033
16 17 6 5420 4 10 0.01513 0.00067
17 18 6 5220 4 10 0.01514 0.00067
18 19 6 5020 4 10 0.01514 0.00067
19 20 6 4900 4 10 0.01515 0.00067
20 21 6 4780 4 10 0.01516 0.00067
21 3 6 4740 1.8 10 0.01516 0.00030
3 22 6 3880 2.2 10 0.01521 0.00037
22 23 6 3300 4 10 0.01526 0.00067
23 24 6 3060 4 10 0.01528 0.00067
24 25 6 2860 4 10 0.01531 0.00067
25 26 6 2700 4.6 10 0.01533 0.00078
26 27 6 2660 2 10 0.01534 0.00034
27 28 6 2620 3 10 0.01534 0.00051
28 29 6 2540 4 10 0.01536 0.00068
29 30 6 2460 4 10 0.01537 0.00068
30 31 6 2380 4 10 0.01538 0.00068
31 32 6 2300 2 10 0.01540 0.00034
32 33 6 2260 4 10 0.01541 0.00068
33 34 6 1680 4 10 0.01556 0.00068
34 35 6 1600 4 10 0.01559 0.00069
35 36 6 1440 4 10 0.01566 0.00069
36 37 6 1280 4 10 0.01575 0.00069
37 38 6 1160 4 10 0.01582 0.00070
38 39 6 1040 4 10 0.01592 0.00070
39 40 6 920 4 10 0.01603 0.00071
25
40 41 6 800 4 10 0.01618 0.00071
41 42 6 680 4 10 0.01637 0.00072
42 43 6 560 4 10 0.01663 0.00073
43 44 6 480 4 10 0.01686 0.00074
44 45 6 360 4 10 0.01736 0.00076
45 46 6 240 4 10 0.01824 0.00080
46 47 6 120 4 10 0.02028 0.00089
51 50 2.5 200 3.6 10 0.01925 0.00076
50 49 2.5 400 4 10 0.01871 0.00082
49 48 2.5 440 4 10 0.01866 0.00082
48 1 2.5 480 2 10 0.01862 0.00041
54 53 2 160 3.8 10 0.02008 0.00084
53 52 2 820 4 10 0.01931 0.00085
52 1 2 860 3 10 0.01930 0.00064
PUMP
1 6 10020 6 20 0.01503 0.00108
ROOM
Typical
Pipe
Pipe Q L SF Head Loss
Origin End Diameter f
Segment (gpm) (m) (%) (mH2O)
(in)
3A 3B 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
3B 3C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
3C 3D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
4A 4B 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
Branch 4B 4C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
4C 4D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
5A 5B 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
5B 5C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
5C 5D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
26
6A 6B 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
6B 6C 1.5 40 3.6 10 0.02268 0.00090
6C 6D 1.5 60 4 10 0.02202 0.00097
6D 6E 1.5 100 4 10 0.02145 0.00094
HYDR
1 3 150 8 10 0.01929 0.00170
ANT
7A 7B 1.5 20 3.6 10 0.02440 0.00097
7B 7C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
7C 7D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
8A 8B 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
8B 8C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
8C 8D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
9A 9B 1.25 20 3.8 10 0.02452 0.00102
9B 9C 1.25 60 4 10 0.02261 0.00099
10A 10B 1 20 3.8 10 0.02495 0.00104
10B 1 1 40 0.2 10 0.02391 0.00005
11A 11B 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
11B 11C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
11C 11D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
12A 12B 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
12B 12C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
12C 12D 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
13A 13B 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
13B 13C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
13C 13D 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
14A 14B 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
14B 14C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
14C 14D 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
15A 15B 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
15B 15C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
15C 15D 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
16A 16B 1.25 60 4 10 0.02261 0.00099
27
16B 16C 1.25 20 4 10 0.02452 0.00108
17A 17B 1.25 60 4 10 0.02261 0.00099
17B 17C 1.25 20 4 10 0.02452 0.00108
18A 18B 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
18B 18C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
18C 18D 1.5 20 4 10 0.02440 0.00107
19A 2 1 20 8 10 0.02495 0.00220
20A 20B 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
20B 20C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
20C 20D 1.5 20 2.4 10 0.02440 0.00064
2 21A 1.25 20 8 10 0.02452 0.00216
21A 21B 1.25 40 3.8 10 0.02312 0.00097
21B 21C 1.25 60 3.8 10 0.02261 0.00094
22A 22B 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
22B 22C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
22C 22D 1.5 20 3.6 10 0.02440 0.00097
HYDR
2 150 6 10 0.01929 0.00127
ANT 3
23A 23B 1.5 80 4 10 0.02167 0.00095
23B 23C 1.5 40 4 10 0.02268 0.00100
23C 23D 1.5 20 3.6 10 0.02440 0.00097
SHAFT 1 3 910 7 20 0.01774 0.00149
1 6 3 490 1.6 10 0.01803 0.00032
6 5 3 390 4 10 0.01819 0.00080
5 4 3 160 4 10 0.01919 0.00084
4 3 3 80 4 10 0.02058 0.00091
Main 1 7 3 420 2.4 10 0.01814 0.00048
7 8 3 340 3.6 10 0.01830 0.00072
8 9 3 260 4 10 0.01856 0.00082
9 10 3 200 2.6 10 0.01887 0.00054
10 11 3 160 2.6 10 0.01919 0.00055
11 12 3 80 2.6 10 0.02058 0.00059
28
SHAFT 2 3 910 15 20 0.01774 0.00319
2 16 3 300 2 10 0.01841 0.00041
16 15 3 240 4 10 0.01864 0.00082
15 14 3 160 4 10 0.01919 0.00084
14 13 3 80 4 10 0.02058 0.00091
2 17 3 610 2 10 0.01791 0.00039
17 18 3 550 3.6 10 0.01797 0.00071
18 19 3 470 2.4 10 0.01806 0.00048
19 20 3 450 2.4 10 0.01809 0.00048
20 21 3 370 2 10 0.01823 0.00040
21 22 3 310 2 10 0.01838 0.00040
22 23 3 80 3.8 10 0.02058 0.00086
Rooftop
Pipe
Pipe Q L SF Head Loss
Origin End Diameter f
Segment (gpm) (m) (%) (mH2O)
(in)
3A 1 1 20 1 10 0.02495 0.00027
4A 1 1 20 1 10 0.02495 0.00027
5A 5B 1.25 20 3.8 10 0.02452 0.00102
5B 5C 1.25 40 2.6 10 0.02312 0.00066
5C 2 1.25 60 1.4 10 0.02261 0.00035
6A 6B 1 20 4 10 0.02495 0.00110
Branch
6B 2 1 40 4 10 0.02391 0.00105
7A 7B 1.25 20 3.8 10 0.02452 0.00102
7B 7C 1.25 40 2.6 10 0.02312 0.00066
7C 2 1.25 60 2 10 0.02261 0.00050
HYDR
1 150 1 10 0.01929 0.00021
ANT 3
Main SHAFT 1 1 190 0 20 0.02299 0.00000
29
1 4 1 190 1.8 10 0.02299 0.00046
4 3 1 170 3.8 10 0.02302 0.00096
SHAFT 2 2 160 0 20 0.02008 0.00000
2 5 2 160 2.2 10 0.02008 0.00049
5 6 2 100 3.6 10 0.02060 0.00082
6 7 2 60 3.6 10 0.02144 0.00085
Building
Pipe Head
Pipe Q L SF
Origin End Diameter f Loss
Segment (gpm) (m) (%)
(in) (mH2O)
Roofto Floor
10 350 4 20 0.01797 0.00086
p 10
Floor
Floor 9 10 1820 4 20 0.01476 0.00071
10
Floor 9 Floor 8 10 1820 4 20 0.01476 0.00071
Floor 8 Floor 7 10 1820 4 20 0.01476 0.00071
Floor 7 Floor 6 10 1820 4 20 0.01476 0.00071
Shaft
Floor 6 Floor 5 10 1820 4 20 0.01476 0.00071
Floor 5 Floor 4 10 1820 4 20 0.01476 0.00071
Floor 4 Floor 3 10 1820 4 20 0.01476 0.00071
Floor 3 Floor 2 10 1820 4 20 0.01476 0.00071
Floor 2 Floor 1 10 1820 4 20 0.01476 0.00071
Baseme
Floor 1 10 1820 4 20 0.01476 0.00071
nt
Baseme
Main PUMP 10 4 20 0.01371 0.00066
nt 10020
Total 0.27415
30
Pada perhitungan headloss ini kita hanya akan memasukkan headloss major dari basement dan
rooftop sebagai cakupan maksimum system perpipaan. Adapun kita asumsikan bahwa dari
jalur perpipaan yang kita hitung headlossnya terdapat fitting sebagai berikut:
Headloss Minor
Type Kuantitas Headloss Minor
Number of Elbow 3 9
Number of Tee 4 18
Total Headloss Minor 27
Static ΔP (m H2O) 48
Total Headloss ΔP (m H2O) 27.19422
Residual ΔP (m H2O) 45
Pump Head (m H2O) 116.1942222
31
Berdasarkan kebutuhan dari besar flow rate untuk disuplai ke tiap lantai, demand
terbesar terletak di lantai basement dengan kebutuhan flow rate sebesar 10200 GPM, sementara
untuk besar head pompa yang dibutuhkan adalah tidak boleh kurang dari 116.19 m, karena
head ini dibutuhkan untuk menyuplai air sistem pemadam kebakaran hingga ke lantai puncak
(rooftop) pada Gedung perkantoran ini.
Dalam pemilihan pompa, untuk mendapatkan pompa dengan spesifikasi kapasitas lebih
dari 10020 GPM dan head sebesar 116.19 m atau lebih tidaklah mudah. Dari hasil pencarian
pompa centrifugal berdasarkan katalog yang tersedia di pasaran melalui internet, pompa yang
dipilih adalah pompa industri berjenis Centrifugal dengan Multistage/Double Suction Pump.
Pompa ini memiliki head dan kapasitas yang lebih besar dari kebutuhan yang telah disebutkan.
Adapun bilamana menginginkan pompa kapasitas lebih kecil, kita dapat menyusunnya secara
parallel untuk meningkatkan kapasitas debit sesuai seperti yang diperlukan.
32
Gambar 2.6 Spesifikasi Pompa
33
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
kesimpulan untuk menjawab tujuan, yaitu:
1. Springkler, hidran, pompa dan tata letak perpipaan dapat dilihat pada Gambar 2.2,
Gambar 2.3, dan Gambar 2.4.
2. Ukuran pipa untuk setiap segmen dapat dilihat pada Tabel 2.5, Tabel 2.7, Tabel 2.8.
3. Kapasitas pompa yang dibutuhkan yaitu minimum 10.000 GPM dan diambil pompa
Goulds 3409 dengan kapaitas hingga 12.000 GPM
4. Head pompa yang dibutuhkan yaitu minimum 116.19 m dan diambil pompa Goulds
3409 dengan head 259 m.
5. Bill of quantity dapat dilihat pada Tabel 2.2.
34
DAFTAR PUSTAKA
[1] Badan Standar Nasional Indonesia, “SNI 03-1745-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan
dan Pemasangan Pipa Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung,” Badan Stand. Nas., pp. 1–83, 2000.
[2] Badan Standar Nasional Indonesia, “SNI 03-3989-2000 Tata cara perencanaan dan
pemasangan sistem springkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada
bangunan gedung .,” Badan Stand. Nas., pp. 1–83, 2000.
35