NIM : 1901110119
Kelas : PAI 5/B
Mata Kuliah : Metodologi Pembelajaran Fiqh
Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Muslimah, S.Ag., M.Pd.I
Hari/Tanggal : Jum’at, 05 November 2021
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (akidah Islamiyah).
2. Mengembangkan akhlak (adab) yang baik dalam beribadah dan berinteraksi dengan
diri sendiri, keluarga, teman, guru, masyarakat, lingkungan sosial dan alamnya serta
menunjukkan sikap partisipatif atas berbagai permasalahan bangsa serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu:
1. Peserta didik mampu menjelaskan ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
2. Peserta didik mampu mendemonstrasikan tata cara bersucidari hadas dan najis.
Setelah pembelajaran menggunakan model Discovery/Inquiri Learning maka peserta
didik dapat:
1. Mengembangkan kreatifitas siswa dalam kegiatan belajarnya.
2. serta melatih siswa untuk belajar sendiri.
3. Melatih kemampuan berpikir siswa dalam mempraktekan/mendemostrasikan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Terlampir
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : ceramah, diskusi, demonstrasi.
3. Model : Discovery/Inquiri Learning
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Sikap : Observasi
b. Pengetahuan : Tes Soal
c. Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Penilaian:
a. Sikap : Lembar observasi
b. Pengetahuan : Lembar Soal
c. Keterampilan : Rubrik presentasi
3. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi
tentang “Memahami Ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar”. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada
waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih
ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai)
4. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah
disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan Ketentuan bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik
yang berhasil dalam pengayaan).
Meliputi: mandi wajib, wudhu dan, tayamum. Adapun sarana yang dapat digunakan untuk
thaharah, yakni: air, debu, dan batu. Pada umumnya, orang bersuci menggunakan air. Adapun
air yang bisa dipakai untuk bersuci adalah air yang suci sekaligus menyucikan. Air jenis ini
merupakan air yang bersumber dari alam, baik yang keluar dari bumi maupun yang turun dari
langit, seperti air sumur, air sungai, air hujan, air laut, air danau, air embun, air salju, dan
sebagainya. Di bawah ini akan dijelaskan secara rinci tata cara thaharah dari hadas.
1. Mandi Wajib
Mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar. Sering disebut juga
mandi janabat/ junub. Adapun cara mandi wajib adalah sebagai berikut.
a. Niat mandi untuk menghilangkan hadas besar. “Saya niat mandi menghilangkan
hadas besar fardu karena Allah ta’ala”.
b. Menghilangkan najis apabila terdapat di badannya seperti bekas tetesan darah.
c. Membasahi seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pada saat
mandi wajib, kita juga disunahkan untuk mambaca basmalah, mencuci kedua
tangan sebelum dimasukkan ke dalam bejana, ber-wudhu terlebih dahulu,
mendahulukan yang kanan dari yang kiri, menggosok tubuh, dan sebagainya.
2. Wudhu
Wudhu adalah cara bersuci untuk menghilangkan hadas kecil. Adapun tatacara wu«u
adalah sebagai berikut.
a. Niat: “Saya niat wu«u menghilangkan hadas kecil far«u karena Allah ta’ala”.
b. Disunahkan mencuci kedua telapak tangan, berkumur-kumur dan membersihkan
lubang hidung.
c. Membasuh muka.
d. Membasuh kedua tangan sampai siku.
e. Mengusap kepala.
f. Disunahkan membasuh telinga.
g. Membasuh kaki sampai mata kaki
h. Tertib (dilakukan secara berurutan).
i. Berdoa setelah wudhu.
3. Tayamum
Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib. Hal ini dilakukan sebagai
rukh¡ah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat memakai air karena beberapa
halangan (uzur). Cara ini boleh dilakukan jika:
a. Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya.
b. Berhalangan menggunakan air, misalnya karena sakit.
c. Telah masuk waktu şalat.
a. Niat (untuk dibolehkan mengerjakan salat); “Aku niat bertayamum untuk dapat
mengerjakan şalat, fardu karena Allah ta’ala”.
b. Mengusap muka dengan tanah (debu yang suci)
c. Mengusap dua tangan kanan hingga siku-siku dengan debu;
d. Mengusap dua tangan kiri hingga siku-siku dengan debu.