Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FIQIH

SYIRKA DAN PERSEWAAN

DISUSUN OLEH :
1.Adli Aldiansyah (2020.01.003)
2.Nana Khofifah (2020.01.046)
3.Tika Wiranti (2020.01.066)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QURAN AL-ITTIFAQIAH
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul SYIRKA DAN
PERSEWAAN diadalam studi fiqih  ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen AWALUDDIN,M.Pd
selaku guru/dosen dalam bidang studi fiqih yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Indralaya,
……………….2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Syirkah artinya al-ikhtilath yang artinya campur atau percampuran Yang dimaksud
dengan percampuran adalah seseorang mencampurkan hartanya dengan harta orang lain
sehingga tidak mungkin untuk dibedakan.sedangkan sewa Urusan sewa menyewa yang
jelas manfaatnya dan tujuannya, dapat diserahterimakan, boleh diganti dengan upah yang
telah diketahui ( gajian tertentu ).

B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian syirkah dan persewaa?
2. Apa Hukum syirkah dan persewaan?
3. Apa Rukun syirkah dan persewaan?
4. Apa Syarat syirkah dan persewaan?

C.TUJUAN MASALAH
1. Untuk Mengetahui Pengertian Syirkah Dan Persewaan
2. Untuk Mengetahui Hukum Syirkah Dan Persewaan
3. Untuk Mengetahui Rukun Syirkah Dan Persewaan
4. Untuk Mengetahui Syirkah Dan Persewaan
BAB II
PEMBAHASAN

A.pengertian Syirkah dan persewaan

1. Pengertian Syirkah
Menurut bahasa syirkah artinya al-ikhtilath yang artinya campur atau
percampuran. Yang dimaksud dengan percampuran adalah seseorang
mencampurkan hartanya dengan harta orang lain sehingga tidak mungkin untuk
dibedakan. Jumhur ulama kemudian menggunakan istilah ini untuk menyebut
transaksi khusus, meskipun tidak terjadi percampuran kedua harta itu, karena
yang menyebabkan bercampurnya harta adalah transaksi.
Menurut istilah, para ulama fiqih berbeda pendapat dalam mengartikan istilah
syirkah, sebagai berikut:
Menurut ulama Malikiyah, syirkah adalah pemberian izin kepada kedua mitra
kerja untuk mengatur harta (modal) bersama. Setiap mitra memberikan izin
kepada mitra lainnya untuk mengatur harta keduanya. Menurut ulama Hanabilah,
syirkah adalah persekutuan hak atau pengaturan harta.
Menurut ulama Syafi’iyah, syirkah adalah tetapnya hak kepemilikan antara
dua orang atau lebih sehingga tidak dapat dibedakan antara hak pihak yang satu
dengan hak pihak yang lainnya.
Menurut ulama Hanfiyah, syirkah adalah transaksi antara dua orang yang
bersekutu dalam modal dan keuntungan.
Sayyid Sabiq berpendapat bahwa musyarakah disebut pula dengan syirkah
yang artinya bersekutu atau bekerjasama. Dalam bahasa ekonomi ada yang
menyebutnya dengan cooperation atau koperasi. Koperasi adalah kerja sama
diantara anggota yang terhimpun dalam suatu lembaga ekonomi tertentu yang
segala wewenang dan hak-haknya berada ditangan seluruh anggota lembaga
tersebut.
Menurut Dewan Syariah Nasional, Musyarakah adalah pembiayaan
berdasarkan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih dalam suatu usaha
terentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan.
2. Pengertia sewa-menyewa
Sewa menyewa  atau Al-Ijarah berasal dari kata al-Ajru yang berarti
Al’Iwadhu ( ganti )dari sebab itu Ats Tsawab ( pahala ) dinamai Ajru ( upah).
Menurut etimologi, ijarah adalah menjual manfaat. Demikian pula artinya
menurut terminologi syara’. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dikemukakan
beberapa definisi ijarah menurut pendapat beberapa ulama fiqih :
 Ulama Hanafiyah, akad atas suatu kemanfaatan dengan pengganti
 Ulama  Asy-Syafi’iyah, akad atas suatu kemanfaatan yang mengandung
maksud tertentu an mubah, serta menerima pengganti atau kebolehan
dengan pengganti tertentu.
 Ulama Malikiyah dan Hanabilah, menjadikan milik sesuatu kemanfaatan
yang mubah dalam waktu tertentu dengan pengganti.  

Menurut pengertian syara’, Al-Ijarah ialah ; Urusan sewa menyewa yang jelas
manfaatnya dan tujuannya, dapat diserahterimakan, boleh diganti dengan upah yang telah
diketahui ( gajian tertentu ).seperti halnya barang itu harus bermanfaat, misalkan: rumah
untuk di tempati, mobil untuk di naiki.

B.Hukum Syirkah dan sewa-menyewa

1.Hukum Syirkah
Dalam pandangan Islam, hukum adanya perseroan atau syirkah adalah
mubah (boleh) karena syirkah termasuk dalam kegiatan muamalah atau urusan
duniawi. Syirkah memupuk kerjasama dan sikap saling tolong menolong kepada
kedua belah piha Hal ini diperbolehkan selama tidak ada hal-hal yang diharamkan
seperti penggunaan riba, judi, penipuan, dan sebagainya.

Syirkah hukumnya jaiz (mubah), berdasarkan dalil hadist Nabi saw. Berupa
taqrir (pengakuan) beliau terhadap syirkah. Pada saat beliau diutus sebagai Nabi,
orang-orang pada saat itu telah bermu’amalah dengan cara syirkah dan Nabi
membenarkannya. Nabi bersabda sebagaimana dituturkan Abu Hurairah r.a:

Artinya: “Dari Abi Hurairah r.a. ia merafa’kannya kepada Nabi, beliau


bersabda: sesungguhnya Allah berfirman: “Aku adalah pihak ketiga dari kedua
orang yang bersekutu, selagi salah satu diantara keduanya tidak berkhianat kepada
temannya. Apabila dia berkhianat kepada temannya, maka Aku keluar dari
diantara keduanya.” (HR. Abu Dawud).
Syirkah boleh dilakukan antar sesama muslim, antara sesama kafir dzimmi
atau antara seorang muslim dan kafir dzimmi. Maka dari itu seorang muslim juga
boleh melakukan syirkah dengan orang yang berbeda agama seperti Nasrani,
Majusi dan kafir dzimmi yang lainnya selagi usahanya tidak diharamkan bagi
kaum muslim. Seperti hadist Nabi yang diriwayatkan oleh dari Abdullah bin
Umar:

Artinya: “Dari Ibnu Umar sesungguhnya Rasulullah saw. Pernah


mempekerjakan penduduk Khaibar dengan upah separuh dari hasil panenan tanah
yang digarap berupa buah atau tanaman.” (Muttafaq ‘alaih).

2. Hukum sewa-menyewa
             Dasar-dasar hokum atau rujukan Ijarah  adalah Al-Qur’an, Al-Sunnah, dan
AL- Ijma’.
1.      Dasar hukum Ijarah dalam Al-Qur’an adalah :

)6 : ‫فا ن ارضعن لكم فاء توهن اجو رهن ( ا لطالق‬ 


  “Jika mereka menyusukan (anak-anakmu) untukmu, maka berikanlah
upahnya.”(Al-Talaq: 6).
2.      Dasar Hukun Ijarah Dari Al-Hadits:
 ( ‫هريرةأبيعنالرزاقعبدرواه‬ )‫اَجْ َرهُفَ ْليَ ْع َم ْل ِج ْيرًااَ َج َرا ْستَْأ َم ِن‬
“Barang siapa yang meminta untuk menjadi buruh, beritahukanlah upahnya.”
(HR. Abdul Razaqdari Abu Hurairah).

Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, bahwa Rasulullah SAW,
bersabda:

(‫َع َرقُهُيَ ِجفَّا َ ْنقَ ْباَل َجْ َرهُاْالَ ِج ْي َراُ ْعطُوْ ا)عمرابيعنماجهابنرواه‬
“Berikanlah olehmu upah orang bayaran sebelum keringatnya kering”

3.      Landasan Ijma’nya ialah :


Umat Islam pada masa sahabat telah ber ijma’ bahwa ijarah di perbolehkan sebab
bermanfaat bagi manusia.
C. Rukun Syirkah dan persewaan

1.. Rukun Syirkah


Para ulama berselisih pendapat mengenai rukun syirkah, menurut ulama Hanfiyah
rukun syirkah adalah ijab (ungkapan penawaran melakukan perserikatan) dan qabul
(ungkapan penerimaan perserikatan). Adapun mengenai dua orang yang berakad dan
harta benda diluar pembahasan akad seperti dalam akad jual beli. Jumhur ulama
menyepakati bahwa akad merupakan salah satu hal yang harus dilakukan dalam syirkah.
Adapun rukun syirkah menurut para ulama, yaitu:

1. Sighat (Ijab dan Qabul) Syarat sah dan tidaknya akad syirkah tergantung pada
sesuatu yang ditransaksikan dan juga kalimat akad hendaknya mengandung arti
izin buat membelanjakan barang syirkah dari peseronya.
2. Al-aqidain (subjek perikatan) Syarat menjadi anggota perserikatan yaitu: orang
yang berkal, baligh, dan merdeka atau tidak dalam paksaan. Disyaratkan pula
bahwa seorang mitra diharuskan berkompeten dalam memberikan kekuasaan
perwakilan, dikarenakan dalam musyawarah mitra kerja juga berarti mewakilkan
harta untuk diusahakan.
3. Mahallul aqd (objek perserikatan) Objek perserikatan bisa dilihat meliputi modal
maupun kerjanya. Modal dari masing-masing persero dijadikan satu yaitu menjadi
harta perseroan dan tidak dipersoalkan lagi dari mana asal usulnya.

2. Rukun Ijarah
            Menurut ulama Hanfiyah, rukun Ijarah adalah ijab dan qabul, antara lain dengan
menggunakan kalimat: al-ijarah, al-isti’jar, al-iktira; dan al-ikra.
Ada pun menurut jumhur ulama, rukun ijraha ada 4, yaitu :
a. Aqid (orang yang akad).
b. Shigat akad.
c. Ujrah (upah).
d. Manfaat.
D.Syarat Syirkah dan sewa menyewa

1.Syarat syirkah
Ulama Hanafiyah menetapkan syarat-syarat untuk syirkah uqud. Sebagian dari syarat-
syarat tersebut ada yang berlaku umum untuk semua jenis syirkah uqud dan sebagian lagi
berlaku khusus untuk masing-masing jenis syirkah. Adapun syarat-syarat syirkah sebagai
berikut:
1) Sesuatu yang bertalian dengan semua bentuk syirkah baik dengan harta maupun
dengan yang lainnya.
2) Sesuatu yang bertalian dengan syirkah amwal.
3) Sesuatu yang bertalian dengan syirkah mufawadhah bahwa dalam mufawadhah
disyaratkan.
4) Adapun syarat-syarat yang bertalian dengan syirkah abdan sama dengan syarat-
syarat syirkah mufawadhah apabila bentuk syirkah ini mufawadhah.
5) Syarat yang bertalian dengan syirkah wujuh.

3.Syarat sah Ijarah


    
Ada 5 syarat sah dari Ijarah, diantaranya  :
1. Kerelaan dari dua pihak yang melakukan akad ijarah tersebut,
2. Mengetahui manfaat dengan sempurna barang yang di akadkan, sehingga mencegah
terjadinya perselisihan,
3. Kegunaan dari barang tersebut,
4. Kemanfaatan benda di bolehkan menurut syarat,
5. Objek transaksi akad itu (barangnya) dapat di manfaatkan kegunaannya menurut
criteria, dan realita.

Anda mungkin juga menyukai