Disusun oleh :
Pendamping :
KABUPATEN PATI
JAWA TENGAH
2020
LEMBAR PENGESAHAN
F.3 Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak (Kia) Serta Keluarga Berencana (Kb)
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
PRAKATA..............................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang Masalah.......................................................................................1
1.2. Permasalahan.................................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
2.1. Kekurangan Energi Kronis (KEK)................................................................4
2.2 Etiologi...........................................................................................................4
2.3 Lingkar Lengkar Atas.....................................................................................5
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK)....6
2.5 Gizi pada ibu hamil.......................................................................................8
2.6 Penilaian Status Gizi Ibu Hamil.....................................................................9
2.7 Gizi Untuk Tumbuh Kembang Janin...........................................................10
2.8 Gizi Penting Saat Hamil..............................................................................10
2.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian KEK Pada Ibu Hamil..........10
BAB III..................................................................................................................17
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI.........................................17
BAB IV..................................................................................................................18
PELAKSANAAN INTERVENSI..........................................................................18
BAB V....................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
ABSENSI KEHADIRAN PESERTA PENYULUHAN.......................................23
LEAFLET..............................................................................................................24
FORM BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO...................................25
iii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
dengan baik laporan ini. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah salah satu
persyaratan dalam menempuh program dokter internsip di Pukesmas Gabus 1
Kabupaten pati.
Pada kesembpatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. dr. Pamuji Djoko Widodo selaku kepala Pukesmas Gabus 1
Kabupaten Pati .
2. dr. M. Wahib Hasyim selaku pembimbing di Pukesmas Gabus 1
Kabupaten Pati.
3. Peserta ibu hamil desa Tanjunganom pukesmas gabus 1
4. Semua rekan dokter internsip dan pegawai Pukesmas Gabus 1
Kabupaten Pati periode November 2019 – Maret 2020 yang telah
banyak membantu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat membatu
penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat menjadi bahan
informasi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu kedokteran, khususnya
dibidang kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kondisi ibu hamil KEK berisiko menurunkan kekuatan otot yang
membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya partus
lama dan perdarahan pascapersalinan, bahkan kematian ibu. Risiko pada bayi
dapat mengakibatkan terjadi keguguran, prematur, lahir cacat, Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) bahkan kematian bayi. Ibu hamil KEK dapat mengganggu
tumbuh kembang janin seperti pertumbuhan fisik, otak dan metabolisme yang
menyebabkan penyakit tidak menular saat dewasa (Kemenkes RI, 2013).
Data hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi
risiko KEK pada Wanita Usia Subur (WUS) usia 15-49 tahun sebesar 20,8%.
Prevalensi risiko KEK pada kelompok WUS usia20-24 tahun sebesar 30,6%.
Adapun prevalensi risiko KEK tertinggi ditemukan pada WUS remaja (15-19
tahun) yaitu sebesar 46,6%. Sedangkan prevalensi risiko KEK pada ibu hamil (15-
49 tahun) sebesar 24,2%. Prevalensi tertinggi risiko KEK pada ibu hamil
ditemukan pada ibu hamil usia remaja (15-19 tahun) yaitu sebesar
38,5%.Prevalensi risiko KEK pada kelompok ibu hamil usia 20-24 tahun sebesar
30,1%.
Data ibu hamil KEK di Kabupaten Pati dalam tiga tahun terakhir selalu
mengalami peningkatan. Prevalensi ibu hamil KEK di Kabupaten Pati dari tahun
2014-2016 berturut-turut yaitu 6,43%, 7,47%, dan 8,03%. Ibu hamil KEK tersebar
di 29 Puskesmas di kabupaten Pati. Prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas
Gabus I sejak tahun 2014 sampai tahun 2016 dan selalu masuk peringkat 5 besar
di Kabupaten Pati.Prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas Gabus I Pati dari
tahun 2014- 2016 berturut-turut yaitu 12,30%, 19,68%, dan 26,56% (Dinas
Kesehatan Kab. Pati, 2016). Oleh karena itu, masalah gizi kurang KEK pada ibu
hamil menjadi salah satu fokus perhatian untuk ditanggulangi.
2
1.2. Permasalahan
1.3 Tujuan
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kekurangan Energi Kronis (KEK)
2.2 Etiologi
Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa jenis
zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh
kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang, mutunya
rendah atau keduanya. Zat gizi yang dikonsumsi juga mungkin gagal untuk
diserap dan digunakan untuk tubuh (Helena, 2013).
Akibat KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin yang
dikandungnya yaitu meliputi:
2) Kesemutan
5
4) Kesulitan sewaktu melahirkan
5) Air susu yang keluar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi,
sehingga bayi akan kekurangan air susu ibu pada waktu menyusui.
b. Akibat KEK saat kehamilan terhadap janin yang dikandung antara lain :
1) Keguguran
2) Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan berat lahir rendah
6
mengetahui apakah remaja putri tersebut menderita KEK dengan mengukur IMT.
Selain itu remaja putri tersebut harus meningkatkan konsumsi makanan yang
beraneka ragam (Supriasa, 2002).
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Menurut (Djamaliah, 2008) antara lain : jumlah asupan energi, umur, beban
kerja ibu hamil, penyakit/infeksi, pengetahuan ibu tentang gizi dan pendapatan
keluarga. Adapun penjelasannya :
Semakin muda dan semakin tua umur seseorang ibu yang sedang
hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur
muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan
pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri, juga harus berbagi
dengan janin yang sedang dikandung. Sedangkan untuk umur tua perlu
energi yang besar juga karena fungsi organ yang melemah dan diharuskan
untuk bekerja maksimal, maka memerlukan tambahan energi yang cukup
guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung. Sehingga usia yang
paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun, dengan
diharapkan gizi ibu hamil akan lebih baik.
7
3) Beban kerja/Aktifitas
4) Penyakit /infeksi
8
studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu meningkat
maka pengetahuan nutrisi dan praktek nutrisi bartambah baik. Usaha-
usaha untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi semakin meningkat,
ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih
makanan yang lebih bergizi dari pada yang kurang bergizi.
6) Pendapatan keluarga
Kebutuhan gizi pada ibu hamil secara garis besar sebagai berikut :
a. Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada masa pre dan
perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida
dan anensepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun beresiko.
Pemberian suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan
berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan.
9
b. Energy
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi
pada susunan gizi seimbang energy juga protein. Hal ini juga efektif untuk
menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energy ibu
hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan
pada tubuh ibu.
c. Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu dibutukan
protein sebesa 910 gram dalam 6 bullan terakhir kehamilan. Dibutuhkan
tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah
untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sinesa darah
otot. Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan
zat besi. Jumlah zat besi yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat
meningkatnya volume darah adalah 500 mg.
e. Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah sebesar 500 mg sehari.
a. Berat badan dilihat dari quatelet atau body massa index (Index Masa
Tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering
10
dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat bada lahir rendah.
Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko atau komplikasi
dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi kesulitan
dalam persalinan.
c. Kadar Hemoglobin (Hb). Ibu hamil yang mempunyai Hb kurang dari 10,0
akan mengalami anemia. (Kusmiyati, 2008).
Status gizi ibu hamil yang baik selama proses kehamilan, harus mengalami
kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. yaitu pada trimester pertama kenaikan
kurang lebih dari 1 kg, sedangkan pada trimester kedua kurang lebih 3 kg dan
pada trimester ketiga kurang lebih mencapai 6 kg.
11
tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur (Maulana, 2008).
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu manusia, dan ini terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang
mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba yang sebagian
besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2007).
b. Tingkatan Pengetahuan
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Aplication)
4) Analisis (Analysis)
12
Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
komponen-komponen, tetapi masih ada dalam suatu organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
1) Cara Tradisional
2) Cara Modern
d. Pengukuran Pengetahuan
e. Kategori Pengetahuan
13
Pengetahuan dinyatakan baik bila 76-100% pertanyaan dijawab
benar, cukup bila 60-75% pertanyaan dijawab benar, dan kurang bila
pertanyaan dijawab benar < 60% (Arikunto, 2006).
2. Pendidikan
a. Pengertian
14
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mayasari (2014),
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan KEK mayoritas berpendidikan
dasar. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki mengenai gizi selama hamil. Pendidikan
yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap
nilai-nilai yang baru diperkenalkan termasuk mengenai gizi selama
hamil.
3. Umur
Umur adalah lamanya waktu hidup yaitu terhitung sejak lahir sampai
dengan sekarang. Penentuan umur dilakukan dengan menggunakan
hitungan tahun (Chaniago, 2002 ). Menurut Nursalam (2003), usia adalah
umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua
mengakibatkan kualitas janin atau anak yang rendah dan juga akan
merugikan kesehatan ibu (Baliwati, 2004). Pada ibu yang terlalu muda
(umur kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin
15
dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan dan adanya
perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Usia yang paling baik
untuk melahirkan adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun,
sehingga diharapkan status gizi ibu hamil akan lebih baik.
4. Paritas
16
hamil dan melahirkan, maka kemungkinan banyak akan ditemui keadaan
kesehatan terganggu (anemia, kurang gizi).
5. Aktivitas Fisik
17
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
18
BAB IV
PELAKSANAAN INTERVENSI
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kasus kurang energi kronik pada ibu hamil masih dipengaruhi pada
kurangnya kesadaran individu untuk memeriksakan secara rutin, serta usia
ibu hamil yang kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun banyak terjadi
kasus ini.
2. Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil akan pentingnya tanda tanda dari
kurang energi kronik
3. Penerapan pola hidup sehat, gizi yang cukup dan kegiatan penyuluhan
mampu memberikan dukungan sebagai suatu bentuk upaya peningkatan
kualitas hidup dan menurunkan kasus kurang energi kronik.
B. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Baliawati, Yayuk. (2004). Pengantar pangan dan gizi. Jakarta: Penebar Swadaya
Departemen Gizi & Kesmas FKMUI. (2007). Masalah gizi ibu dan anak.
Departemen Kesehatan RI. (2003). Gizi seimbang menuju hidup sehat bagi ibu
hamil dan menyusui. Pedoman Petugas Puskesmas. Jakarta : Depkes.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. (2016). Data Ibu Hamil KEK di Kabupaten Pati
Tahun 2014-2016. Pati: Dinas Kesehatan Kab. Pati
Djamaliah, 2008.Faktor-Faktor yang Beruhubungan dengan Kekurangan Energi
Kronis Pada Ibu Hamil.www. journal.unhas.ac.id. Diakses Tanggal 05
April 2015 Jam 17.00.wib.
21
Kartikasari, B.W. (2011). Hubungan pendidikan, paritas dan pekerjaan ibu dengan
status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu Kecamatan
Genuk Kota Semarang. Jurnal ilmiah. Tersedia di
http://jurnalunimus.ac.id
Kementerian Kesehatan RI. (2013).Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta:
Balitbang Kemenkes RI.
Lukman A D. (2008). Remaja hari ini adalah pemimpin masa depan. Jakarta:
BKKBN
Mayasari, A.T. (2014). Kejadian kurang energi kronis pada ibu hamil berdasarkan
umur, paritas dan pendidikan. Akademi kebidanan Griya Husada
Surabaya.
Musbikin, 2008. Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Mitra Pustaka:
Yogyakarta
22
Nursalam. (2003). Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan
professional. Jakarta: Salemba Medika.
DOKUMENTASI
23
ABSENSI KEHADIRAN PESERTA PENYULUHAN
24
LEAFLET
25
FORM BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
Mengetahui
Pembimbing
26