Anda di halaman 1dari 2

Tuken uoaya terakhir datangi kantor redaksinya.

tremui pemprednya Jika kosong foto kantor


redaksinya. Trims

Upaya Mediasi Tidak Ditanggapi //


Dewan Pers Keluarkan Putusan Media Siber Fakta News.Com //jdl

FOTO : PDF PPR DEWAN PERS

GORONTALO (RGOL)-- Upaya mediasi dewan pers dengan salah satu media siber di Gorontalo Fakta
news.com atas aduan dari terlapor Haris Supartio Tome atas pemberitaan belum membuahkan titik
temu. Sekalipun sempat terjadi dialog (mediasi) antara dewan pers dengan pihak faktanews.com
(teradu ) dan Haris Suparo Tome (pengadu).Namun sejauh ini pihak teradu belum juga melaksanakan
hak jawab yang dilayangkan oleh pelapor Haris Suparto Tome.
Akibatnya dewan pers pada tanggal 10 mei mengeluarkan pernyataan Penilaian dan rekomendasi
(PPR) dewan pers no 12/PPR-DP’V/2021 tentang pengaduaan Haris Suparto Tome terhadap media
siber Faktanews.com

PPR Dewan Pers yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh pertanggal 10
mei.Memberikan dua putusan, dan 7 rekomendasi. Yang sebelumnya mengurai dasar penimbang dan
mengiggat.

Dua point dalam putusan tersebut. 1. Teradu melanggar pasal 1 dan 3 kode etik jurnalistik karena tidak
melakukan uji informasi, tidak ada konfirmasi/klarifikasi dan memuat opini yang menghakimi. 2. berita
teradu juga tidak sesuai dengan butir 2 huruf a dan b, peraturan dewan pers nomor
1/peraturan-DP/III/2012 tentang pedoman pemberitaan mediasiber terkait verifikasi dan berimbangan
berita. Bahwa setiap berita harus melalui verifikasi pada berita yang sana untuk memenuhi prinsip
akurasi dan perimbangan.

Adapun 7 poin rekomendasi diantaranya adalah 1. melayani hak jawab dari pengadu secara
proporsional disertai permintaan maaf kepada pengadu dan masyarakat pembaca,selambat lambat
lambatnya 2 x 24 jam setelah hak jawab diterimah.

2. Pengadu memberikan hak jawab kepada teradu selambat lambatnya 7 hari kerja setelah menerima
PPR ini.

3. Teradu wajib memuat catatan dibagian bawah berita yang diadukan hyang menjelaskan berita
bersangkutan dinilai oleh dewan pers melanggar kode etik juernalistik dengan menyertakan tautan
berisi hak jawab dari pengadu

4 Teradu wajib menautkan hak jawab dari pengadu dengan berita yang diadukan,sesuai dengan butir 4
huruf b peraturan dewan pers nomor 1 peraturan DP/III/2012 tentang pedoman pemberitaan media
siber yang menyatakan “ ralat koreksi dan atau hak jawab ditautkan pada berita yang diralat,dikoreksi
atau yang diberi hak jawab”
5 teradu.dalam, hal ini yang menjabat sebagai pemimpin redaksi,wajib memiliki sertifikat kompetensi
wartawan utama sesuai dengan peraturan dewan pers nomor 01./DP-peraturan x2018 tentang standar
kompetensi wartawan selambat lambatnya 3 bulan setelah menerima PPR ini.

6.apabila pengadu tidak memberikan hak jawab dalam batas waktu pada butir 2 maka teradu tidak
wajib untuk memuat hak jawab.

7 Teradu wajib melaporkan bukti tindaklanjut PPR ini ke dewan pers selambat lambatnya 3 x 24 jam
setelah hak jawab diunggah.

Dalam PPR tersebut juga dijelaskan tidak melayani hak jawab bisa dipidana denda sebanyak -
banyaknya Rp 500.000.000 (lima ratus juga rupiah). Sebagaimana disebutkan dalam pasal 18 ayat (2)
undang undang nomo 40 tahun 1999 tentang dewan pers.
Dalam hal rekomendasi butir 5 tidak dilaksanakan oleh teradu. Dewan pers mempertimbangkan tidak
akan menangani perkara yang melibatkan teradu.sehingga pihak yang merasa dirugikan oleh
pemberitaan teradu dapat langsung menempuh proses hukum tanpa melalui dewan pers.

MEMPERHATIKAN.
Dalam poin memperhatikan dewan pers sebelum putusan dewan pers mengeluarkan 6 poin.
Diantaranya 1. hasil analisa dewan pers dan penjelasan dari pengadu dan teradu. Dalam poin 3 pengadu
dalam pertemuan klarifikasi antara lain menyatakan berita yang diadukan diunggah tanpa konfirmasi
kepada dirinya dan tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya. Pengadu menyatakan belum memberikan
hak jawab keada teradu karena pernah mengalami ketika hak jawab yang dikirimkan ke media siber
tidak dimuat secara benar sebagaimana diharakan.
TANGGAPAN REDAKSI FAKTANEWS.COM
Sementara itu redaksi media siberfaktanews.com yang dimintai tanggapan atas turunya pernyataan
Penilaian dan rekomendasi (PPR) dewan pers no 12/PPR-DP’V/2021 tentang pengaduaan Haris
Suparto Tome………

Sementara itu Haris Suparto Tome yang coba dikonfirmasi membenarkan turunnya PPR dari Dewan
pers, yang merespon aduannya. Menurut Haris, ia menghormati dan berterimah kasih kepada dewan
pers karena ternyata masyarakat juga dilindungi oleh dewan pers atas produk jurnalistik, yang dianggap
merugikan dirinya.
Bagi Haris Tome ini satu pembelajaran bagi siapa saja, pembaca, atau orang yang menjadi objek berita
punya hak untuk meluruskan fakta yang dianggap tidak sesuai dengan pemberitaan pers. Disisi lain, ini
juga menjadi pelajaran untuk pekerja pers di Gorontalo khususnya untuk bisa meningkatkan
profesionalisme kerja didunia pers.
“ Pers itu salah satu pilar penegak demokrasi. Saya hormat dan respek terhadap para jurnalis, sepanjang
pekerja pers juga menjunjung tinggi prinsip prinsip kode etik jurnalistik,’ tegas Haris Tome. Adua saya
ke dewan pers itu bentuk penghormatan kepada pekerja pers. Karena aturan mengatakan demikian,
sehingga saya mengikuti mekanisme dan aturan yang nota bene juga disepakati dan dipahami oleh
pekerja pers.

Anda mungkin juga menyukai