Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah dan
pertolongan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Dampak Globalisasi
Ekonomi di Indonesia sebagai tugas sosiologi. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada
sang tauladan sejati Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan ilmu untuk kesuksesan
dunia maupun akhirat.

Makalah Dampak Globalisasi Ekonomi di Indonesia merupakan makalah yang kami


susun untuk memenuhi tugas terstruktur mata pelajaran sosiologi yang tentu menjadi baham
pelatihan kami dalam menyusun makalah yang baik dan benar.

Dalam penyusunan makalah ini kami tentunya menghadapi berbagai hambatan dan
rintangan namun dengan bantuan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas
ini dalam batas waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, kami sampaikan terima kasih atas
bantuan materil maupun non materil dari pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya
tugas ini dan kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada guru mata pelajaran
sosiologi yang telah membimbing kami dengan penuh kesabaran.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas sosiologi ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami meminta maaf atas kekurangannya dan kami mengharapkan saran dan
kritik dari semua pihak demi perbaikan pada makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini
dapat dijadikan acuan bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua, setidaknya
untuk membuka cara berpikir kita tentang memproduksi usaha kerajinan berdasarkan kebutuhan
lokal. Untuk menumbuhkan daya nalar, kreatifitas, dan pola berpikir saya sajikan aktivitas yang
menurut peran aktif dalam melakukan suatu kegiatan.

Penyusun,

|MAKALAH SOSIOLOGI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................3

1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4

2.1 Pengertian Globalisasi............................................................................................................4

2.2 Pengertian Globalisasi Ekonomi............................................................................................4

2.3 Kondisi Pasar Tradisional di Era Pandemi............................................................................4

2.4 Kondisi Pasar Modern di Era Pandemi..................................................................................5

2.5 Permasalahan Pasar Tradisional dan Pasar Modern..............................................................6

2.6 Tindakan dalam Menjaga Keseimbangan Pasar di Era Pandemi...........................................7

2.7 Dampak Globalisasi Ekonomi terhadap Pasar.......................................................................8

2.7.1 Dampak Positif..............................................................................................................8

2.7.2 Dampak Negatif ...........................................................................................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................10

3.2 Saran.....................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

|MAKALAH SOSIOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi ekonomi merupakan proses yang akan terus-menerus berlangsung dengan laju
yang semakin cepat beriringan dengan perubahan teknologi yang semakin berkembang. Proses
globalisasi ekonomi pastinya akan memengaruhi perubahan pola kebutuhan masyarakat dunia
termasuk Indonesia. Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses yang berada di luar pengaruh
dan jangkauan pemerintah. Karena proses globalisasi didukung serta digerakkan oleh kekuatan
pasar global. Bukan dari kebijakan atau peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun
individu.
Perkembangan peristiwa perdagangan bebas di era globalisasi yang berlangsung dalam masa
pandemi. Mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan untuk semua negara baik dalam
negeri maupun luar negeri. Perubahan yang dimaksud seperti tatanan perekonomian yang
mencakup perdagangan bebas juga pasar tradisional dan pasar modern. Perdagangan bebas
adalah perdagangan dimana penjualan produk antarnegara tidak dikenakan pajak ekspor-impor
ataupun hambatan perdagangan lainnya.
Negara maju dan negara berkembang menyadari jika perdagangan bebas di era globalisasi
masa pandemi membawa dampak yang mengambang dan meningkat. Namun di samping itu
perdagangan bebas membawa keuntungan untuk negara Indonesia dimana negara kita tidak lagi
terisolasi dengan negara-negara lain. Hal ini menimbulkan peluang bagi Indonesia untuk
melakukan penjualan dan pembelian ke negara lain tanpa adanya tarif bea masuk.
Pada era 90-an di kota-kota besar maupun pedesaan, pasar tradisional merupakan tempat
yang selalu dikunjungi. Pasar tradisional menjadi pusat kegiatan ekonomi bagi semua kalangan
masyarakat. Bahkan dibeberapa daerah pasar tradisional telah dapat mengubah perekonomian
domestik. Di era ini pasar tradisional memuncak masa kejayaannya orang-orang sangat
bergantung dengan pasar tradisional untuk memenuhi segala kebutuhan hidup sehari-hari.
Pasar tradisional juga memiliki keunikan tersendiri dimana penjual dan pembelinya bertemu
secara langsung serta dapat terjadinya mekanisme tawar-menawar harga sesuai kesepakatan
kedua pihak. Pasar tradisional di Indonesia tersebar sejak dahulu dimana-mana. Selain terjadi
pertemuan secara langsung pasar tradisional juga menuntut kita untuk melakukan proses
interaksi sosial di dalamnya.
Dengan zaman yang terus berkembang kejayaan pasar tradisional lama kelamaan mulai
menurun, seiring dengan munculnya pusat pembelanjaan yang baru. Pasar modern adalah pasar
swalayan di mana pelayanan dilakukan oleh masing-masing individu sebagai konsumen serta
dibantu oleh para pramuniaga. Keberadaan pasar modern di kota-kota besar di Indonesia kian
hari kian meluas seperti beberapa contoh Carrefour, Giant, Hypermart, dan minimarket
Alfamart/Indomaret yang sudah tersebar di mana-mana.

|MAKALAH SOSIOLOGI
Dengan adanya globalisasi di dunia menjadi faktor pendorong terciptanya perdagangan
bebas, hal ini menjadi tonggak persaingan ketat antara pasar tradisional dan pasar modern. Di
samping itu pasar modern mendapat perhatian dan sambutan yang sangat besar dari masyarakat,
terutama masyarakat ekonomi menengah atas. Pasar modern juga menyajikan kualitas yang lebih
baik seperti lokasi yang strategis, nyaman, adanya AC, dan promosi yang ditawarkan lebih
murah dari pada harga yang ada di Pasar tradisional.
Terlihat jelas jika pasar modern memberikan banyak kenyamanan dan kemudahan bagi
konsumen yang menjadikan sebagian orang enggan berbelanja ke pasar tradisional. Dengan
adanya globalisasi ekonomi juga sangat berdampak bagi pedagang eceran. Hal ini menyebabkan
peralihan para konsumen dari awalnya pasar tradisional sekarang lebih memilih ke pasar
modern. Perlu diketahui juga jika pasar tradisional di Indonesia masih kelihatan tatanannya
kurang rapih dan kurang bersih.
Sebuah survey dilakukan oleh The Nielsen Company pada tahun 2009 perdagangan yang
terjadi di pasar modern tumbuh hingga 13,4%, sementara perdagangan di pasar tradisional hanya
tumbuh 4,1%. Sementara di tahun 2019 WHO menetapkan virus COVID-19 sebagai pandemi, di
mana kondisi perekonomian dunia tergoncang di seluruh dunia. Karena adanya pandemi ini
sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan pemasokan pasar tradisional dan pasar modern.
Kedua pasar tersebut jelas sangat terdampak bermula dari penurunan produksi dan
pemasukan yang sangat drastis. Hingga dua tahun berlangsungnya pandemi sangat memengaruhi
pola kehidupan manusia menjadi serba virual yang mengharuskan adanya masa transisi dan
adaptasi. Hal ini juga diterapkan oleh berbagai pemilik niaga yang berupaya memaksimalkan
keadaan demi tetap berjalannya pasar tradisional dan pasar modern di era Pandemi ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sasalah di atas maka rumusan masalah yang diajukan penulis
adalah:
1. Bagaimana respon pedagang lokal di pasar tradisional dalam persaingan dengan pasar
modern akibat perdagangan bebas di era pandemi?
2. Apa tindakan yang diambil pedagang lokal untuk menjaga keseimbangan keberadaan
pasar tradisional di samping pasar modern yang kian berkembang di era pandemi?
3. Bagaimana respon, strategi, dan kebijakan dari pemerintah yang mereka ambil dalam
menghadapi permasalahan pasar tradisional dan pasar modern di era pandemi?

|MAKALAH SOSIOLOGI
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui dan memahami respon pedagang lokal di pasar tradisional dalam persaingan
dengan pasar modern sebagai dampak perdagangan bebas di era pandemi
2. Memberikan penjelasan terkait tindakan-tindakan yang diambil demi menjaga
keseimbangan pasar tradisional dan pasar modern yang kian berkembang di era pandemi
3. Mendapatkan informasi tentang sejauh mana langkah pemerintah dalam merespon,
mengatur strategi, dan membuat kebijakan yang mereka ambil dalam menghadapi
permasalahan pasar tradisional dan pasar modern di era pandemi.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah sosiologi tentang Dampak Globalisasi
Ekonomi di Indonesia bagi penyusun adalah dapat mengetahui informasi seputar topik yang
dibahas. Bermanfaat juga untuk melatih cara kami berpikir dalam menganalisa secara kritis,
cermat, rinci, dan detail terkait berita yang kami baca untuk ditulis kembali menjadi makalah.
Selain itu juga tentunya menambah wawasan lebih luas tentang kondisi perekonomian yang
terjadi dalam kurang lebih dua tahun di era pandemi ini.
Manfaat untuk pembaca baik dari kalangan remaja ataupun masyarakat makalah ini dapat
memberikan informasi terkait kondisi perekonomian di Indonesia. Khususnya tentang topik
bagaimana respon para pedagang lokal menanggapi globalisasi serta persaingan yang terjadi
dengan pasar modern. Topik yang lainnya yaitu tindakan apa yang diambil oleh pasar tradisonal
dan pasar modern dalam menjaga keseimbangan pasar dalam globalisasi di masa pandemi ini.
Tidak lupa juga mengenai respon, strategi, dan kebijakan dari pemerintah yang mereka ambil
dalam menghadapi permasalahan pasar tradisional dan pasar modern di era pandemi ini.
Dalam makalah ini dijelaskan dengan bahasa yang sederhana dan bersumber dari yang
terpecaya sehingga informasi yang disampaikan ternilai akurat dan pasti. Di samping itu juga
makalah ini dapat menjadi acuan dan pengingat untuk kita semua masyarakat Indonesia. Untuk
menyikapi pandemi COVID-19 yang sedang melanda ini dengan sikap waspada, penuh kehati-
hatian, dan inovatif. Apalagi dalam menjalankan kegiatan ekonomi di masa pandemi harus
benar-benar bijak dalam mengatur strategi, sigap dalam segala bentuk kebijakan yang
diterapkan, dan bertransisi menjadi digitalisasi dalam proses pelayanan di pasar.

|MAKALAH SOSIOLOGI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) globalisasi adalah proses masuknya ke
ruang lingkup dunia. Globalisasi secara bahasa terdiri dari kata “global”. Arti kata global adalah
secara umum dan keseluruhan, secara bulat, secara garis besar, bersangkut paut, mengenai,
meliputi seluruh dunia. Kata global berasal dari “globe”, yaitu bola bumi buatan, peta bumi yang
buat seperti bola (tiruan bumi), dunia (planet bumi).
Defini globalisasi menurut parah ahli salah satunya menurut Cohen dan Kennedy,
berpendapat globalisasi adalah seperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia, yang
meliputi perubahan konsep ruang dan waktu, kebergantungan pasar dan produksi ekonomi di
negara-negara yang berbeda, peningkatan interaksi kultural, meningkatnya masalah bersama
dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan permasalahan lazim lainnya.
2.2 Pengertian Globalisasi Ekonomi
Globalisasi dalam bidang ekonomi merupakan proses masuknya ilmu ekonomi ke dalam
suatu negara. Ilmu ekonomi ini biasanya mencakup tiga hal yaitu mengenai cara produksi,
distribusi, dan konsumsi. Perkembangan globalisasi bisa mempengaruhi sistem ekonomi suatu
negara dan segala kebijakan yang dibuat oleh pemerintahnya termasuk kebijakan moneter negara
tersebut.
Globalisasi ekonomi berhubungan erat dengan perdagangan bebas antarnegara yang
berusaha menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional. Hambatan itu
misalnya tarif ekspor atau impor yang terlalu tinggi sehingga membuat harga produk menjadi
tidak kompetitif dan cenderung tinggi. Pada prinsipnya globalisasi mencoba menghilangkan atau
meminimalisir permasalahan ekonomi yang terjadi dalam perdagangan internasional.
2.3 Kondisi Pasar Tradisional di Era Pandemi
Kita ketahui bahwa COVID-19 ini memberikan dampak yang sangat berpengaruh bagi
masyarakat terutama sangat terasa pada sektor ekonomi. Pada awal masa COVID-19 muncul di
Indonesia menimbulkan keresahan dan ketakutan dari masyarakat. Seketika tiba-tiba pemerintah
langsung mengambil tindakan dengan mengeluarkan kebijakan lockdown selama 14 hari.
Kebijakan ini membuat seluruh masyarakat Indonesia tidak boleh beraktivitas seperti biasanya
dan hanya boleh menetap di rumah masing-masing.
Kedatangan virus COVID-19 menyebabkan penurunan dalam hal ekonomi karena para
pedagang di Pasar tradisional tidak bisa beroperasi seperti biasanya. Ditambah tingkat daya beli
masyarakat di Pasar tradisional cenderung berkurang. Kondisi ini terjadi selama masa Pandemi
COVID-19 di Indonesia. Penurunan konsumsi di Pasar tradisional akibat ketakutan masyarakat

|MAKALAH SOSIOLOGI
akan penyebaran virus corona sehingga masyarakat memilih tidak datang berbelanja ke pasar
tradisional seperti kegiatan rutin sebelumnya.
Prediksi penurunan tingkat daya beli masyarakat hanya terjadi di awal-awal Pandemi
COVID-19. Diperkirakan pada momen lebaran Idul Fitri dan Idul Adha akan membuat daya beli
meningkat. Namun prediksi tersebut salah. Ternyata pada saat hari raya pun tak ada bedanya
dengan hari biasanya.
Penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia yang terjadi lebih dari 1 tahun berdampak
serius pada kondisi pedagang pasar tradisional. Selain dari pembeli, pedagangnya juga sama ada
batasan penjualan. Kadang buka, kadang tidak. Pedagang pasar yang mempunyai sumbangsih
utama dalam ketahanan ekonomi rakyat, saat ini keadaannya sangat memprihatinkan dan nyaris
kolaps. Terlebih saat ini pemerintah sedang menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Darurat.
Terdapat beberapa fakta lapangan dari pasar tradisional dalam era pandemi seperti pasar
buka dari pagi hingga malam hari. Para pedagang sayur dan kebutuhan pokok masih berjualan
hingga malam hari. Biasanya para pedagang bergantian jadi ada yang dari pagi hingga sore dan
malamnya pedagang lain. Tetapi para pedagang yang ada didalam gedung seperti penjual baju,
kosmetik, dan toko elektronik biasanya sudah tutup menjelang maghrib.
Masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan dengan kondisi pasar yang cukup
ramai dalam masa pandemi ini. Para pedagang dan pembeli masih banyak yang tidak
menggunakan masker. Ketika kita memasuki pasar tidak ada pengecekan suhu serta minimnya
tempat cuci tangan. Kebersihan pasar masih belum terjaga masih ada sampah yang berserakan
dan kurang menjaga kebersihan pada tempat jualannya.
2.4 Kondisi Pasar Modern di Era Pandemi
Kehadiran pasar modern (supermarket, hipermarket, minimarket) dianggap oleh berbagai
kalangan telah menyudutkan keberadaan pasar tradisional di perkotaan. Jika awal
berkembangnya pasar modern lebih banyak ditujukan untuk penduduk berpendapatan menengah
ke atas, kini mereka mulai masuk ke segmen masyarakat kelas menengah ke bawah dengan
membuka gerai-gerai sampai wilayah kecamatan seperti Indomaret dan Alfamart.
Kondisi ini tentunya memicu persaingan untuk memperebutkan konsumen, bahkan dengan
munculnya gerai-gerai pasar modern tersebut sedikit banyak akan memberikan dampak pada
keberadaan pedagang di sekitar pasar tradisional yang memiliki karakteristik barang dagangan
mirip dengan pada pasar modern.
Saat pandemi COVID-19 mulai masuk ke Indonesia tidak dapat dipungkiri jika tadinya
pasar modern di Indonesia kian berkembang. Di masa pandemi ini menjadi terhalang dan
mengalami penurunan omzet yang drastis. Banyak perusahaan besar yang sudah memiliki nama
terancam bangkrut karena adanya pandemi ini. Termasuk di Indonesia ada beberapa dari mereka
yang terpaksa harus menutup perusahaannya serta melakukan PHK terhadap sebagian pegawai.

|MAKALAH SOSIOLOGI
Para pemilik pasar modern sangat kebingungan dan linglung memutar otak sebab dengan
adanya peraturan dari pemerintah PSBB. Menandakan bahwa tidak adanya aktivitas operasi
seperti seharusnya. Hal ini memicu mereka mengalami penurunan dalam segala aspek
perusahaan pasar modern. Hingga mereka harus menutup pasar modern untuk beberapa waktu
hingga situasi dan kondisi memungkinkan.
2.5 Permasalahan Pasar Tradisional dan Pasar Modern
Adanya pandemi COVID-19 memberikan permasalahan yang sangat kompleks di bidang
ekonomi. Permasalahan terjadi di pasar tradisional maupun pasar modern tingkat daya beli
masyarakat kurang sekarang. Masyarakat ebih memilih belanja online ketibang datang ke pasar
karena masyarakat ketakutan akan virus COVID-19.
Hasil pengecekan pada pasar tradisonal yang beroperasi masih kurang menerapkan protokol
kesehatan pencegahan COVID-19 dengan baik. Para pedagang dan pengunjung masih sangat
sedikit yang memakai masker. Tidak tersedianya tempat pencuci tangan dan mereka tidak
menjaga jarak serta kontak fisik. Hal ini terjadi dikarenakan masyarakat belum menganggap
virus COVID-19 sebagai ancaman besar. Ditambah minimnya pengetahuan dan himbauan dari
pihak pemerintah dalam protokol kesehatan yang diterapkan.
Sudah ada beberapa pasar tradisional yang ditutup karena ditemukan beberapa pedagang
yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada kendala soal
pembatasan fisik di pasar tradisional yang kerap dipadati warga, apalagi tidak jarang jarak antara
pembeli dan pedagang cukup berdekatan. Pemerintah pusat meminta pemerintah daerah,
pengelola pasar, dan masyarakat agar menerapkan pola protokol kesehatan sesuai dengan kondisi
di pasar tradisional masing-masing.
Karena hanya itu yang kita jadikan dasar untuk memastikan bahwa semua kegiatan pasar
tradisional untuk bisa bergerak, agar ekonomi kita jangan sampai terpuruk, karena tidak mungkin
kita terus dihantui COVID-19 ini. Selain itu terjadinya persaingan pasar tradisional dan pasar
modern. Di era pandemi seperti ada banyak masyarakat yang memilih untuk berbelanja online di
pasar modern sebab lebih aman, praktis, dan terjangkau.
Dibalik persaingan antara kedua pasar, maraknya terjadinya penutupan pasar baik tradisional
dan modern. Ditambah penurunan pendapatan yang masuk ke pasar menyebabkan beberapa para
pegawai terpaksa di PHK dan tidak diberi tunjangan sama sekali. Selain itu peran pemerintah
dalam menghadapi masa pandemi di awal-awal masih sangat kaku dan tidak stabil. Dengan
dikeluarkannya kebijakan seperti PSBB atau PPKM ternyata tidak mencapai tujuan yang
diharapkan. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya, tidak punya penghasilan, dan
kekurangan kebutuhan pokok sehari-hari.

|MAKALAH SOSIOLOGI
2.6 Tindakan dalam Menjaga Keseimbangan Pasar di Era Pandemi
Pada kondisi pandemi yang telah ditetapkan WHO pemerintah mengeluarkan kebijakan
untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan diluar ruangan dan menghimbau kepada masyarakat
untuk tetap di rumah saja membuat masyarakat menyetok kebutuhan pokok mereka terutama
pangan. Hal ini menjadikan keuntungan bagi perusahaan sektor pangan untuk membuat
mekanisme harga pasar berpihak pada mereka. Jumlah permintaan yang tinggi terhadap produk
makanan terutama jenis fast food membuat perusahaan banjir orderan yang berakibat pada harga
yang ditetapkan.
Walaupun fast food tidak terlalu baik jika dikonsumsi berlebihan, namun masyarakat
cenderung memilih makanan jenis ini sebagai stok kebutuhan pangan karena dinilai memiliki
kelebihan dari segi penyimpanan dan pengolahannya yang mudah. Fast food sendiri menjadi
alternatif dan pembantu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Disamping itu pemerintah
mengintensifkan bentuk pasar tradisional dan pasar modern menjadi pasar digitalisasi.
Harapannya dengan adanya jenis pasar digitalisai ini dapat menarik daya beli masyarakat
bisa berangsur normal kembali. Sehingga tingkat perekonomian bisa tumbuh dan berdampak
pada kesejahteraan para pedagang yang mengeluh pengurangan penghasilan selama pandemi ini.
Serta masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan cukup tanpa adanya kekurangan
dan kesulitan karena pandemi ini.
Keberadaan pasar tradisional yang tetap bertahan dan berjalan di masa pandemi virus
COVID-19 ini menunjukkan ekonomi Indonesia dapat kembali pulih. Meskipun membutuhkan
proses adaptasi dan konsistensi yang cukup panjang serta beberapa kebijakan yang harus tetap
diterapkan. Pastinya juga pemerintah memerlukan bantuan dan partisipasi dari masyarakat
Indonesia dalam mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki penurunan dan kemerosotan
perekonomian sebagai dampak dari pandemi COVID-19 ini. Demi terciptanya juga
keseimbangan keberadaan antara pasar tradisional dan pasar modern yang mau tidak mau harus
tetap berjalan.
Pasar dan pedagang pasar yang jumlahnya belasan juta orang sampai dengan saat ini sudah
membuktikan keberadaannya baik dari sisi ekonomi dan sosial di tengah rakyat Indonesia. Oleh
karena itu jelas bahwa pasar adalah simbol ekonomi rakyat. Pihak pemerintah terus membangun
kekuatan ekonomi bersama dengan menggunakan teknologi informasi dan advokasi pedagang
pasar. Kita perlu melakukan digitalisasi pasar, mengaktifkan kembali simpan pinjam, distribution
centre, pengelolaan parkir, advertising dan pembangunan (perbaikan) pasar. Serta akan
dilakukan konsolidasi kemudian dilanjutkan dengan pembentukan koperasi-koperasi pedagang
pasar.

|MAKALAH SOSIOLOGI
2.7 Dampak Globalisasi Ekonomi terhadap Pasar
2.7.1 Dampak Positif
1. Kesejahteraan tenaga kerja meningkat, semakin banyaknya perusahaan global akan
berpengaruh terhadap permintaan pasar kerja yang menuntut kualitas tinggi dari para
pekerja.
2. Meningkatkan nilai ekspor dan impor pasar global membuat ketersediaan sebuah barang
dapat dimiliki oleh seluruh negara secara transnasional.
3. Biaya yang dikeluarkan sebuah negara menjadi lebih efisien dalam bersaing di pasar
dunia.
4. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang terlibat dalam globalisasi
tersebut.
5. Ikut mendorong pertumbuhan ekonomi dunia secara keseluruhan melalui perubahan
lokasi industri yang lebih efisien.
6. Menurunkan angka tingkat kemiskinan dunia. Hal ini dikarenakan oleh peluang naiknya
pendapatan suatu negara yang dihasilkan dari perdagangan bebas dengan skala
internasional.
7. Meningkatkan variasi komoditi barang dan jasa di suatu negara. Karena banyaknya
jumlah negara yang menawarkan berbagai barang dan jasa, tentu variasi di dunia
perdagangan internasional menjadi lebih banyak.
8. Meningkatkan pendapatan perkapita global.
9. Meningkatkan rasa kebersamaan dan ketenggangan rasa di antara masyarakat Indonesia
10. Terciptanya sistem perekonomian baru serta jenis pekerjaan baru yang dapat dipelajari
oleh kalangan manapun.
11. Terciptanya inovasi serta kreativitas dari masyarakat Indonesia dalam upaya mendorong
pertumbuhan ekonomi di era pandemi ini.
2.7.2 Dampak Negatif
1. Perilaku hidup konsumtif dengan banyaknya produk impor yang tersedia dengan harga
terjangkau di Indonesia, dapat memicu terjadinya perilaku hidup konsumtif.
2. Terjadi persaingan bisnis masuknya perusahaan dan bisnis luar negeri ke Indonesia, dapat
menimbulkan persaingan dengan bisnis lokal. Apalagi, jika lebih banyak orang menyukai
produk luar negeri ketimbang produk lokal.
3. Mudahnya mendapatkan barang dari luar negeri membuat pasar nasional akan dikuasai
barang-barang impor.
4. Terjadinya ketimpangan pendapatan perkapita antara negara maju dan negara
berkembang.
5. Meningkatkan ketimpangan pendapatan di sebuah negara. Hal ini dikarenakan yang
terdampak langsung oleh adanya globalisasi adalah wilayah perkotaan. Walaupun
globalisasi dapat berdampak pada ekonomi secara menyeluruh, namun risiko

|MAKALAH SOSIOLOGI
ketimpangan akan tetap terjadi karena hasil globalisasi tidak dirasakan semua lapisan
masyarakat.
6. Karena sebuah negara harus bersifat fleksibel dalam mengikuti perdagangan dunia maka
mekanisme penyesuaian ekonomi di negara tersebut bisa menjadi tidak efektif. Termasuk
juga Indonesia yang menganut Sistem Ekonomi Pancasila harus beradaptasi dengan
peraturan perdagangan global tersebut.
7. Berkurangnya tingkat keamanan pekerjaan sebagai akibat dari ruang lingkup pasar yang
sangat besar sehingga sulit untuk memastikan keamanan ketika melakukan pekerjaan atau
transaksi.
8. Kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan semakin tinggi karena banyaknya pihak
yang terlibat dalam proses produksi hingga konsumsi.
9. Meningkatkan sensitifitas dan instabilitas ekonomi terhadap berbagai fenomena yang bisa
terjadi.
10. Terjadi penurunan ekonomi dalam pasar modern dan pasar tradisional.
11. Adanya kebijakan yang mengharuskan beberapa perusahaan meng-PHK pegawainya.

|MAKALAH SOSIOLOGI
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi ekonomi sering disebut juga perdagangan bebas, yaitu tidak adanya hambatan
yang diterapkan pemerintah dalam perdagangan antar individu dan perusahaan yang berada di
negara yang berbeda. Globalisasi dapat memiliki dampak positif maupun negatif bagi suatu
negara. Hal ini tergantung seberapa besar kekuatan atau daya saing suatu negara dalam
menghadapi globalisasi ekonomi.
Melandanya pandemi COVID-19 di seluruh dunia menimbulkan suatu perubahan besar yang
signifikan terutama dalam perekonomian. Terjadi penurunan yang sangat drastis dalam
penghasilan di pasar tradisional dan pasar modern. Adanya perubahan masa transisi yang semula
dilakukan secara langsung kini menuntut kita semua untuk melakukannya serba digital. Maka
pasar tradisional dan pasar modern dilakukan secara digitalisasi untuk tetap mendapat
penghasilan dan pemasokan, menjaga persaingan yang terjadi antara kedua pasar, dan menjaga
keseimbangan keberadaan pasar tradisional dan pasar modern di era pandemi.
3.2 Saran
Dengan masuknya globalisasi ekonomi yang membawa berbagai dampak bagi Indonesia,
diharapkan pemerintah dapat mewujukan kemandirian ekonomi Indonesia dalam menghadapi
masalah global baru yakni adanya pandemi COVID-19, antara lain:
1. Mengembangkan produk lokal untuk kesejahteraan ekonomi
2. Perluasan pengembangan usaha bersama
3. Membuat pasar kebutuhan dan permintaan nasional
4. Pentingnya kebijakan protektif bagi industri dalam negeri
5. Perlunya pemerintah yang pro-rakyat untuk mendengarkan segala aspirasi rakyat
6. Meminimalkan impor dan memaksimalkan ekspor sebisa mungkin
7. Memaksimalkan masa transisi yang menjadi serba digital
8. Menyediakan fasilitas yang dapat mendukung terjadi pasar digital di era pandemi
9. Mengadakan dana untuk bantuan sosial yang disalurkan kepada masyarakat menengah
bawah dan yang kurang mampu
10. Mengoptimalkan serta menyelaraskan operasi aktivitas pasar tradisional dan pasar
modern dengan kebijakan yang diterapkan dari pemerintah.

|MAKALAH SOSIOLOGI
DAFTAR PUSTAKA
Ruswanti. 2021. Pengertian Globalisasi secara Umum dan Menurut Para Ahli Dunia,
https://www.harianhaluan.com/lifestyle/pr-101126962/pengertian-globalisasi-secara-umum-
dan-menurut-para-ahli-dunia , diakses pada 26 November 2021.
Octa,Vika, Khoirun,Siti. 2013. Globalisasi ekonomi dan perkembangan ekonomi global,
https://www.slideshare.net/Erizua/globalisasi-ekonomi-dan-perkembangan-ekonomi-global,
diakses pada 26 November 2021.
Widya Lisfianti. 2021. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi dan Sosial
Budaya, https://m.tribunnews.com/amp/pendidikan/2021/09/29/dampak-positif-dan-negatif-
globalisasi-di-bidang-ekonomi-dan-sosial-budaya?page=2, , diakses pada 26 November 2021.
Grace Eirin. 2021. Dampak Positif dan Negatif Adanya Globalisasi di Bidang Ekonomi,
https://bobo.grid.id/amp/082950534/dampak-positif-dan-negatif-adanya-globalisasi-di-bidang-
ekonomi?page=all, diakses pada 26 November 2021.
Fatimattuzahro. 2021. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi,
https://tirto.id/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi-di-bidang-ekonomi-geQl, , diakses pada
26 November 2021.
https://eprints.umm.ac.id/31351/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-suntarieka-21974-BAB%2BI.pdf,
diakses pada 26 November 2021.
https://media.neliti.com/media/publications/78596-ID-dampak-keberadaan-pasar-modern-
terhadap.pdf, diakses pada 28 November 2021.
Fatkul Mashur. 2020. Pasar Tradisional Dianjurkan Beroperasi di Masa Covid-19, Ini
Ketentuannya. https://ekonomi.bisnis.com/read/20200503/12/1235599/pasar-tradisional-
dianjurkan-beroperasi-di-masa-covid-19-ini-ketentuannya, diakses pada 28 November 2021.
Ali Ahmad. 2020. Strategi New Normal Pasar Tradisional dan Modern sedang Disiapkan,
https://bisnis.tempo.co/read/1351207/strategi-new-normal-pasar-tradisional-dan-modern-
sedang-disiapkan/full&view=ok, diakses pada 28 November 2021.
Zuli Istiqomah. 2021. Daya Beli Masyarakat di Pasar Tradisional Menurun,
https://www.republika.co.id/berita/qhibqk335/daya-beli-masyarakat-di-pasar-tradisional-
menurun, , diakses pada 28 November 2021.
Raissa Almira Amadea. 2020. Pasar Tradisional pada Masa Pandemi Covid-19 .
https://www.kompasiana.com/raissalmiraa/5f8accf2d541df504f2b4ef3/pasar-tradisional-pada-
masa-pandemi-covid-19, diakses pada 28 November 2021.
Dinda Wulandari. 2020. Omset Pedagang Pasar Tradisional Anjlok 40 Persen saat Pandemi
Covid-19", https://ekonomi.bisnis.com/read/20200729/12/1272678/omset-pedagang-pasar-
tradisional-anjlok-40-persen-saat-pandemi-covid-19, , diakses pada 28 November 2021.

|MAKALAH SOSIOLOGI
Anna Suci Perwitasari. 2021. Imbas pandemi Covid-19, 6,7 juta pedagang pasar alami
penurunan pendapatan hingga 70%, https://nasional.kontan.co.id/news/imbas-pandemi-covid-
19-67-juta-pedagang-pasar-alami-penurunan-pendapatan-hingga-70, diakses pada 28 November
2021.
Alif Yudhs. 2021. Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli, Ciri, dan Dampak yang Terjadi,
https://www.bola.com/ragam/read/4645787/pengertian-globalisasi-menurut-para-ahli-ciri-dan-
dampak-yang-terjadi#:~:text=Cohen%20dan%20Kennedy%2C%20berpendapat
%20globalisasi,bersama%20dalam%20bidang%20ekonomi%2C%20lingkungan%2C, diakses
pada 28 November 2021.

|MAKALAH SOSIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai