Kalkulus
Kalkulus
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kalkulus
2.1.1 Pengertian Kalkulus
Kalkulus dental adalah plak dental terkalsifikasi yang melekat ke permukaan
gigi asli maupun gigi tiruan. Biasanya kalkulus terdiri dari plak bakteri yang telah
mengalami mineralisasi.1Kerusakan awal pada margin gingiva pada penyakit
periodontal adalah disebabkan oleh efek patogenik mikroorganisme di dalam plak.2
Namun, efeknya bisa menjadi lebih besar yang disebabkan oleh akumulasi kalkulus
karena lebih memberikan retensi mikroorganisme plak. Pada dasarnya,kalkulus dibagi
menjadi dua yaitu kalkulus supragingiva dan kalkulus subgingiva.2,6
30% terdiri dari bahan organik yaitu karbohidrat, protein dan lemak dimana bahan
organik yaitu kalsium, fosfor, magnesium, potasium dan sodium.1,2
Kalkulus supragingiva mengandung bahan organik dan anorganik. Proposi
anorganik yang mayor pada kalkulus sekitar 76% kalsium fosfat, Ca3(PO4)2; 3%
kalsium karbonat, CaCO3 dan sisanya magnesium fosfat, Mg3(PO4)2 serta bahan lain.3
Persentase komponen anorganik pada kalkulus adalah sama dengan jaringan
terkalsifikasi yang lain di dalam tubuh. Komponen anorganik mengandungi 39%
kalsium, 19% fosforus, 2% karbon dioksida dan 1% magnesium serta sisanya adalah
natrium, seng, strontium, bromin, tembaga, magnesium, tungsten, emas, aluminium,
silikon, besi dan fluor.1,16
Komponen organik pada kalkulus terdiri dari campuran kompleks polisakarida
protein, deskuamasi sel epitel, lekosit dan berbagai jenis mikroorganisme.Komposisi
kalkulus subgingiva hampir sama dengan kalkulus supragingiva. Rasio kalsium
biladibandingkan dengan fosfat adalah lebih tinggi pada kalkulus subgingiva,
kandungan natrium meningkat sejalan dengan bertambahnya kedalaman poket
periodontal.11
pelikel, tetapi bakteri melekat dan membentuk koloni dalam waktu yang singkat setelah
pelikel terbentuk.16
Empat tahapan pembentukan pelikel yaitu : tahap 1: Permukaan gigi atau
gingiva dilengkapi cairan saliva, tahap 2: Glikoprotein (bermuatan positif dan negatif)
diserap ke permukaan krista-kristal hidrosiapatit saliva, tahap 3: Glikoprotein
kehilangan daya larutnya dan tahap 4: Glikoprotein dirubah oleh aksi dari enzim-enzim
bakteri.
Pembentukan kalkulus selalu didahului oleh pembentukan plak. Awalnya
terbentuk pelikel pada permukaan gigi atau sementum akar yang tidak teratur dan ketika
pelikel ini terkalsifikasi, kristal kalsifikasi menciptakan ikatan yang kuat ke
permukaan.22
Akumulasi plak akan menjadi matriks organik untuk mineralisasi deposit
selanjutnya. Kristal kecil muncul di dalam matriks intermikrobial antara bakteri. Pada
awalnya, pada matriks akan terjadi kalsifikasi dan kemudian plak yang terjadi
termineralisasi. Pembentukan kalkulus supragingiva dapat terjadi dalam waktu 12 hari,
dimana 80% dari bahan anorganik dapat terlibat. Namun, pengembangan dan
pematangan komposisi kristal dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama.23
Mineralisasi membutuhkan nukleasi benih kristal sebelum pertumbuhan kristal.
Ion untuk kalkulus supragingiva berasal dari saliva. Plak membentuk lingkungan untuk
nukleasi heterogen kristal kalsium dan fosfat, yang terjadi bahkan dengan saliva yang
supersaturasi sehingga plak tersebut berperan di dalam pembentukan kalkulus. Ion lain
dapat dimasukkan ke dalam struktur tergantung pada kondisinya. Fosfolipid asam dan
proteolipid tertentu dalam membran sel memiliki peran dalam mineralisasi mikroba.
Cairan sulkus gingiva menghasilkan kalsium, fosfat, dan protein untuk pembentukan
kalkulus subgingiva.23,24
2.2. Saliva
Saliva adalah cairan kompleks yang terdiri dari kelenjar saliva dan cairan sulkus
gingiva,90% dari saliva dihasilkan oleh kelenjar saliva mayor yang terdiri dari kelenjar
parotis,submandibular dan sublingual.17 Sekitar 10% dihasilkan oleh kelenjar saliva
minor dimukosa mulut(lingual,labial, bukal, palatinal, glossopalatinal), mukus (dari
kelenjar saliva minor), atau campuran yaitu serus dan mukus (dari kelenjar
submandibular dan sublingual).17,23
Gambar 3. Periodontitis16
Saliva
Kadar Kalsium
Saliva yang tinggi
Mineralisasi Plak ↑
21
Kerangka Konsep
Variabel Tergantung :
-Pembentukan kalkulus
Variabel Bebas :
-Indek kalkulus (VMI)
Kadar kalsium saliva
-Indek periodontal (PDI)