3Mengkudu
Mengkudu (Morinda citrifolia) tanaman ini tumbuh
didaerah dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m.
Tinggi pohon ini mencapai 3-8 m, memiliki bunga
bongol berwarna putih .buahnya merupakan buah
majemuk,yang masih muda berwarna hijau mengkilap
dan memiliki tol-tol,dan ketika sudah tua berwarna putih
dengan bintik-bintik hitam.
Khasiat dari buah mengkudu:
: obat jantung koroner
: obat kolestrol
4.jahe
5.sambiloto
Sambiloto Andrographis paniculata merupakan tumbuhan berkhasiat
obat berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 sentimeter.
Asalnya diduga dari Asia tropika. Penyebarannya dari India meluas ke
selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya,
kemudian ditemukan Jawa. Tumbuh baik di dataran rendah sampai
ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Sambiloto dapat tumbuh
baik pada curah hujan 2000-3000 mm/tahun dan suhu udara 25-32
derajat Celcius. Kelembaban yang dibutuhkan termasuk sedang, yaitu
70-90% dengan penyinaran
manfaat dari samboloto
1. Mengatasi gatal-gatal
2. Mengobati malaria
3. Meningkatkan daya tahan tubuh
4. Menjaga stamina
5. Mengobati sakit perut
6. Kencing manis (DM)
1. Gejala penyakit hepatitis
6.mahkota dewa
Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dikenal
sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari
Papua/Irian Jaya.
anaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai
tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi
mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah
menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.
Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa,
dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan
pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi
kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup
mikroba perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang
masa simpan buah mahkota dewa tersebut.
2.brutowali
ratawali, brotowali, atau akar aliali (Tinospora crispa (L.)
Miers ex Hoff.f.; juga T. cordifolia (Thunb.) Miers dan T.
rumphii Boerl.) adalah tanaman obat tradisional Indonesia
yang biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh liar di hutan.
[2]
Rebusan batangnya yang terasa sangat pahit biasa
dijadikan obat rematik, mengurangi gula darah, menurunkan
panas, dan membantu mengurangi gejala kencing manis.[3]
Di Indonesia, selain dikenal dengan nama bratawali,
tanaman ini juga dikenal dengan nama daerah andawali, antawali, putrawali atau daun gadel.
[2]
Klasifikasi dari tanaman ini termasuk kedalam famili tanaman Menispermaceae.[4]
Tanaman ini kaya kandungan kimia antara lain alkaloid (berberina dan kolumbina yang
terkandung di akar dan batang, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin,
hars, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin).[5]
3.daun dewa
daun Dewa mempunyai nama latin (Gynura divaricata), orang China menyebutnya Samsit.
Tinggi tanaman ini sekitar 30-40 cm, merupakan tumbuhan tegak, batang daun pendek lunak
berbentuk segi lima, dengan penampang berbentuk lonjong dan berambut pada sisi luar.
Daun Dewa memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm, dengan tangkai pendek, bulat lonjong
berdaging, berbulu halus, ujung daunnya lancip, bertoreh pada tepi daun serta warna hijau
keunguan. Daun dewa juga memiliki bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang,
berkelopak hijau berbentuk cawan, dan benang sari berwarna kuning berbentuk jarum.
Manfaat dari daun dewa
4.kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma
domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah-
rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini
kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia,
Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang
Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah
mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap
bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae.
Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris),
kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), janar (Banjar), kunir (Jawa), koneng
(Sunda), konyet (Madura).