Disusun oleh:
Nuralim Paturakhman
C14140035
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui gambaran darah ikan
lele (Clarias spp) dengan mengukur parameter jumlah sel darah merah,
hemoglobin, dan konsentrasi hematokrit.
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 14 November 2016 pukul 12.00
sampai dengan 15.00 WIB bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan lantai 2
Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini ialah alat suntik (syringe),
gelas obyek, baki, gelas tutup (cover glass), mikrotube, pipa sahli, hemasitometer,
mikroskop, lilin cristace, sentrifuge, label. Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum kali ini ialah ikan lele, antikoagulan (Na-sitrat 3,8%), HCl,
Prosedur
Ikan yang digunakan pada praktikum kali ini ialah ikan lele (Clarias. Sp) .
Pertama-tama ikan diletakkan dibaki dengan posisi kepala disebelah kiri.
Kemudian isi alat suntik dengan antikoagulan (Na-sitrat 3,8%) sedikit, bilas dan
buang kembali. Lalu darah diambil pada bagian LL atau linea lateralis. Kemudian
darah yang ada pada syringe dipindahkan kedalam tube, darah diambil sebanyak
0,5 ml. Kemudian tambahkan larutan Hayem’s sampai skala 101, pengadukan
darah di dalam pipet dilakukan dengan mengayunkan tangan yang memegang
pipet seperti membentuk angka delapan selama 3-5 menitsehingga darah
tercampur rata. Larutan Hayem’s ini berfungsi untuk mematikan sel darah putih.
Kemudian buang dua tetes pertama larutan darah dalam pipet, selanjutnya
teteskan pada haemocytometer dan tutup dengan gelas penutup. Hitung jumlah sel
darah merah dengan bantuan mikroskop dengan pembesaran 400 kali. Jumlah
eritrosit dihitung sebanyak 10 kotak kecil dan dikonversikan menurut jumlah total
kotak kecil sehingga didapatkan jumlah sel darah merah permililiter. (contoh
perhitungan sel darah merah terlampir di lampiran 1)
Selanjutnya, berikut prosedur menentukan kadar hemoglobin pada darah
ikan lele yang telah diambil. Pertama larutan HCl 0,1 N dimasukkan ke dalam
tabung salinometer sampai batas skala merah lalu dimasukkan darah ikan lele
sebanyak 0,02 ml dan dihomegenkan. Setelah itu, tabung salinometer dimasukkan
kedalam kotak warna kontrol dan tabung salinometer yang telah berisi darah ikan
lele ditambahkan akuades sampai warnanya sama sesaui warna kontrol dan diukur
banyaknya larutan tersebut untuk menentukan kadar hemoglobin.
Prosedur terakhir yaitu perhitungan hematokrit. Pertama, pipa kapiler
diambil dan dicelupkan 45o kedalam mikrotube berisi darah ikan sampai ¾ ukuran
pipa kapiler. Setelah itu pipa kapiler ditempelkan pada lilin yang berfungsi untuk
menutup lubang kapiler dan setelah tersumbat, pipa kapiler di sentrifus selama 5
menit pada kecepatan 500 rpm. Hasil dari hermatokrit adalah pembagian antara
panjang sel darah dibagi dengan jumlah seluruh larutan yang ada dikapiler dikali
100. (contoh perhitungan terlampir di lampiran 2).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berikut di bawah ini tabel hasil gambaran darah berupa sel darah merah,
hemoglobin, dan hematokrit pada ikan lele.
Tabel 1 Hasil gambaran darah berupa sel darah merah, hemoglobin, dan hematokrit ikan
lele.
Kelomopok SDM (sel/mm2 ) Hemoglobin (g%) Hematokrit (%)
Pembahasan
Dopongtonung, A. 2008. Gambaran darah ikan lele (Clarias spp.) yang berasal
dari daerah Laladon-Bogor [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Irianto Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
1
= 230 1 0,5
×25 × ×
5 0,1 1 /100
= 2,30 x 106