A. Defenisi
infark serebrum (Kusuma, 2015). Stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal atau global dengan
terjadi karena sumbatan pembuluh darah otak akibat adanya trombus atau
B. Etiologi
1. Stroke Hemoragik
2. Stroke Iskemik
C. Patofisologi
2021).
D. Manefestasi klinik
1. Kelemahan otot
2. Nyeri kepala
3. Mual muntah
4. Pandangan kabur
6. Kesadaran menurun
E. Komplikasi
1. Depresi
2. Stroke berulang
stroke ulang masih sangat mungkin terjadi dalam kurun waktu 6 bulan
pasca serangan stroke yang pertama. Hal tersebut dapat terjadi jika
3. Dekubitus
4. Gagal jantung
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung
5. Pneumonia
F. Pemeriksaan penunjang
1. Angiografi serebri
2. Ct-scan
ke permukaan otak.
3. MRI
4. USG Doppler
Untuk mengidentifikasi adanya penyakit arteriovena (masalah
sistem karotis).
G. Penatalaksanaan
1. Stadium Hiperekuat
kerusakan jaringan otak tidak meluas. Pada stadium ini, pasien diberi
tenang.
2. Stadium Akut
H. Pencegahan
5. Berhenti merokok
BAB II
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Keluhan utama
terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar,
selain gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak
B. Diagnosa
nerfus hipoglosus.
facial/oral.
C. Intervensi
1 Gangguan menelan berhubungan Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 1. Posisi tegak 900
dengan penurunan fungsi nerfus vagus Jam pasien diharpakn mampu menelan 2. Menyuapkan makanan secara
atau hilangnya refluks muntah dengan baik. Dengan kriteria hasil : perlahan
2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 1. Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh berhubungan dengan jam diharapkan nutrisi dapat terpenuhi 2. Anjurkan pasien untuk
dibutuhkan
3 Hambatan mobilitas fisik berhubungan Setelah dilakukan intervensi selama 3x24jam 1. Monitoring vital sign sebelum
dengan hemiparesis, kehilngan Diharapkan pasien mampu melakukan dan sesudah Latihan dan lihat
keseimbangan dan koordinasi, aktivitas, dengan kriteria hasil : respon paien saat Latihan
spastisitas dan cederan otak. 1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik 2. Konsultasikan dengan terapi fisik
2. Mengerti tujuan dari peningkatan tentang rencana ambulasi sesuai
ambulasi
memerlukan
4 Kerusakan integritas kulit berhubungan Setelah dilakukan intervensi 3x24jam 1. Anjurkan pasien untuk
5 Resiko jatuh berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 1. Mengidentifikasi perilaku dan
ketajaman penglihatan jam diharapkan pasien mampu menjaga faktor yang mempengaruhi
kursi roda
6 Hambatan komunikasi verbal Setelah dilakukan intervensi selama 3x24jam 1. Gunakan penerjemah jika
berhubungan dengan penurunan otot diharapkan pasien mampu berbicara , yang diperlukan
facial/oral. ditandai dengan kriteria hasil : 2. Beri satu kalimat simpek setiap
Pathway
DAFTAR PUSTAKA
id=cO9ZEAAAQBAJ
Mutiari, S. E., Roshinta, D., Dewi, L., Zakiah, M., Neurologi, S. M. F., &