Juknis Pemberdayaan Orangtua Ra
Juknis Pemberdayaan Orangtua Ra
MAHAESA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN
ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERDAYAAN
ORANGTUA DI RAUDHATUL ATHFAL.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 7 Mei 2019
DIREKTUR JENDERAL
P.EN.PIDIKAN ISLAM,
- "Jr/.,.
-i
LAMPIRANI
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 2769 TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERDAYAAN ORANGTUA DI
RAUDHATULATHFAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan amanah yang harus diperhatikan gizi dan
kesehatannya, dirawat, diasuh, dididik, dan dilindungi secara optimal.
Layanan optimal terhadap anak mencakup pada seluruh aspek
kebutuhan hidup. Layanan tersebut dilakukan sejak usia dini.
Salah satu aspek kebutuhan hidup anak yang perlu diperhatikan
adalah pendidikan. Pendidikan terhadap anak merupakan tanggung
jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi
anak. Pendidikan anak pada keluarga dilakukan sejak dalam
kandungan. Oleh karena itu, keluarga memiliki peran yang sangat
mendasar dalam mengoptimalkan semua potensi anak.
Keluarga sebagai lembaga pendidikan informal dilindungi dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Sebagaimana dikernukakan oleh Ki Hadjar Dewantara:
"Keluarga adalah lingkungan pendidikan yang pertama dan utama."
Dengan demikian, peran keluarga dalam hal pendidikan bagi anak,
tidak dapat tergantikan sekalipun anak telah dididik di lembaga
pendidikan formal maupun nonforrnal. Untuk itu, keluarga harus
memiliki kemampuan dalam melaksanakan proses peningkatan
gizi dan kesehatan, perawatan, pengasuhan, pendidikan
dan perlindungan.
Masyarakat memiliki peran penting dalam mewarnai kehidupan
anak. Lingkungan masyarakat menjadi penentu terbentuknya karakter
anak. Lingkungan masyarakat yang kondusif akan mampu
-2
B. Tujuan
Petunjuk Teknis Pemberdayaan Orang Tua di RA bertujuan
menjadi acuan bagi pengelola RAuntuk melibatkan peran serta orang
tua dalam pembelajaran RA.
-3
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi konsep keluarga
sebagai dasar untuk memahami pendidikan keluarga (parenting) dan
penyelenggaraan program pemberdayaan orangtua (parenting) di RA.
E. Sasaran
Sasaran petunjuk teknis ini adalah pelaksana, penyelenggara dan
pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan RA
-4
BAB II
KONSEP KELUARGA
A. Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga
yang berarti "anggota", "kelompok kerabat". Keluarga adalah
lingkungan tempat beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah bersatu. Keluarga inti (nuclear family) terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak, Konsep keluarga dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Keluarga adalah dasar kelompok sosial di masyarakat yang
biasanya terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.
2. Keluarga terbentuk atas dua atau lebih orang yang berbagi tujuan
hidup dan memiliki komitmen jangka panjang.
3. Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak.
4. Keluarga merupakan lembaga pendidikan terdekat yang amat
besar peranannya.
B. Fungsi Keluarga
Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamm
kehidupan moral dan emosional anak. Hubungan emosional antara
anak dan orang tua akan menjadi wahana pendidikan dalam
membentuk karakter anak di masa kehidupannya. Pola-pola
perilaku dan kebiasaan yang diterapkan dalam keluarga akan
dijadikan acuan anak dalam bersikap dan berperilaku, sehingga
peranan pendidikan keluarga sangatlah penting didalam
pembentukan-karakter anak.
Tanggung jawab orang tua kepada anak tertuang dalam
Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 tahun 2014 Pasal 26
ayat (1) yang berbunyi sebagai berikut:
a Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: a.
mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi Anak; b.
menumbuhkembangkan Anak sesuai dengan kemampuan, bakat,
dan minatnya; c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia Anak;
dan d. memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi
pekerti pada Anak" .
-
BAB III
PROGRAM PEMBERDAYAAN ORANGTUA (PARENTING)
RAUDHATUL ATHFAL
Keterangan:
1. Tahap Persiapan Program
Tahap pertama ini berisi pendataan kelompok Sasaran dimana
program parenting akan dilaksanakan, pendataan sumber-sumber
dukungan, dan peta sosial berupa informasi mengenai
pelaksanaan program sekurang-kurangnya menggambarkan
sebaran kelompok sasaran program, potensi individu, potensi
kelembagaan, dan potensi sosial lainnya.
2. Tahap Penyusunan Program
Pada tahap penyusunan program, dilakukan dengan sosialisasi
dan pendataan kebutuhan program. Kegiatan ini merupakan
pemberian informasi mengenai kekuatan dan kelemahan kelompok
sasaran yang dirumuskan dalam Peta Sosial. Program dilanjutkan
dengan penyusunan rancangan program untuk dirumuskan
-9 -
F. Kunjungan Rumah
Kegiatan kunjungan rumah dilakukan oleh pendidik/ pengelola
RAdalam rangka mempererat hubungan. antara RA dengan orang tua
dengan memanfaatkan berbagai kesempatan yang sesuai misal
menjenguk anak/ orang tua yang sakit, membantu menyelesaikan
permasalahan terten tu.
Tujuan Kunjungan Rumah adalah Menjalin silaturahmi antara
RA dan orang tua, menggali informasi tentang pola asuh orangtua
dalam keluarga, dan menemukan pemecahan masalah secara bersama
terhadap masalah yang dihadapi oleh anak di rumah.
- 14 -
BABIV
KOMUNIKASEIFEKTIFTERHADAP
ORANGTUA
A. Konsep Komunikasi
Komunikasi merupakan hal terpenting sebagai alat interaksi
manusia. Dengan komunikasi banyak hal yang bisa terselesaikan atau
terbantu. Komunikasi dapat menjadi intrumen untuk mencari
penyelesaian masalah.
Komunikasi efektif adalah terwujudnya pengertian yang sama
antara komunikator dan komunikan. Syarat-syarat berkomunikasi
secara efektif antara lain:
1. Menciptakan suasana yang menyenangkan pada kedua belah pihak.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di
pihak komunikan.
4. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di
pihak komunikan.
B. Komunikasi antara Pendidik dan Orang Tua di RA
Kewajiban pendidik dan orang tua RA adalah memastikan
anak mendapatkan pendidikan yang baik. Layanan tumbuh kembang
anak memerlukan kerja-sama yang baik antara pendidik dan orang
tua. Kerjasama tersebut perlu ditunjang dengan komunikasi yang
efektif antara pendidik dan orang tua.
Komunikasi efektif antara pendidik dan orang tua dilakukan
dengan tujuan:
1. Mengontrol kegiatan anak. Pendidik menanyakan kondisi anak
di rumah. Orang-tua menanyakan kondisi anaknya di RA.
2. Mengevaluasi kemajuan anak.
3. Melibatkan orang tua berperan serta dalam proses pendidikan
anak.
4. Membangun pengertian timbal balik antara pendidik dan orang
tua.
- 15 -
BABV
PENUTUP
DIREKTUR JENDERAL,
PENDIDIKAN ISLAM
Ttd
.r
~MaRUDDIN AMIN
- 17 -
0
lZi
Cl)
§
ro ~ §ro
E ·cro ..c::
~
;
~l
«l:J::2
Cl) Cl)
' ~§
~ § Sn'@ O 'O «s ·('lj :-;::::
.-:: ~
.µ
§~«s'v:t:
"Ci~O..O.. .bl)
~] «s «s& b.O ~]
~§~~--- § 'O~ «s "@
:-: : : ~ ~ c § . >,
'O ;l c,j v "@ b.O~ 'O
eoC l) ~ 0::: .c... «c;ls 1-..
s
§ «s@ al;l :r:~ «s .0 «s
5 '@ :.::l ~
§ 'O~ . .«.s.,..,o §@ @ c ~ .0
;::.., .....
~(i j ro v ~-. . , , ro c E
·6 fB' l l · Evro "cc ro al«s ~
s
;l
.....
~ ro~ro-o
~ §°~ §<s1-..""' ~
6'll ro en @
v :.::v. :..o
Ev::l roro'O-·-v ro
01 Ow 2
(
'I) 0. .0
1/) i)
,it
z (')
~
N
.-4
r-,
1/) ....-
,it
......
f;a;l (')
:
N
::,
i .-4
I
1/)
< ,it
~ ..::i
~ (')
~
e ~
z-
z
E--- N
~ .-4
:>
~
e0 II)
~
,it
I (')
.-4
~
0 <
z