DISUSUN OLEH :
Marijan Afandi S
NIM : 100018 PAI
SEMESTER VII
STAI PALABUHANRATU
PALABUHANRATU – SUKABUMI
2021
1
TAFSIR AL-IKHLAS
A. Redaksi Ayat
Surat Al-Ikhlas termasuk dalam kategori surat makiyah. Dalam susunan
mushaf Usmani surat ini terletak pada urutan 112 sebelum surat Al-Falaq. Surat ini
berisi tentang keesaan Allah swt dan sekaligus perintah kepada Nabi Muhammad saw
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan orang kafir mengenai ketahuidan. Berikut ini
merupakan bunyi surat Al-Ikhlas beserta tulisan latin dan terjemahannya.
Katakanlah dialah (Allah) Yang Maha Esa “ قُ ْل ه َُو اهَّلل ُ َأ َح ٌد
Allah adalah tuhan yang bergantung kepadanya sesuatu ُاهَّلل ُ ا َّلص َمد
Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan ْ ل َ ْم يَدِل ْ َول َ ْم يُودَل
Dia tidak ada seorang pun yang setara dengan dia َول َ ْم يَ ُك ْن هَل ُ ُك ُف ًوا َأ َح ٌد
B. Terjemahan Perkata
Berikut ini terjemahan perkata surat Al-Ikhlas mulai dari ayat 1 sampai dengan
ayat 4
Allah ُ َاهّٰلل
2
Tempat meminta segala sesuatu ُالص َمد
َّ
Surat Al-Ikhlas Ayat 3
1. Nama Surat
Surat Al-Ikhlas
Surat ini dinamai dengan nama Al-ikhlas , mengapa surat ini dinamai
surat Al-ikhlas padahal didalamnya tidak ada kata ikhlas ? Karena ikhlas
adalah tauhid , beribadah hanya kepadanya. Dan surat ini berisi tentang
pokok-pokok tauhid.
2. Jumlah Ayat
Setiap umat muslim selalu dianjurkan untuk senantiasa membaca kitab
suci Alquran. Selain mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT,
membaca Alquran juga merupakan upaya untuk mencapai kelapangan hidup
agar terhindar dari segala kesempitan.
Hampir semua surah di dalam Alquran memiliki keutamaan bagi umat
muslim yang mau membaca dan memahaminya, tak terkecuali surat Al-
Ikhlas. Arti surat Al-Ikhlas yaitu memurnikan keesaan Allah. Surat Al-
3
Ikhlas merupakan surat ke-112 dalam Al Quran dan terletak di antara surat
Al-Lahab dan surat Al-Falaq. Diturunkan di Mekah, surat ini terdiri dari 4
ayat.
Al-Ikhlas, ayat 1-4
)4( َول َ ْم يَ ُك ْن هَل ُ ُك ُف ًوا َأ َح ٌد )3( ْ ل َ ْم يَدِل ْ َول َ ْم يُودَل )2( ُالص َمد
َّ ُ اهَّلل )1( قُ ْل ه َُو اهَّلل ُ َأ َح ٌد
Katakanlah, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula-diperanakkan, dan tidak
ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Yakni Dialah Tuhan Yang Satu, Yang Esa, Yang tiada tandingan-Nya,
tiada pembantu-Nya, tiada lawan-Nya, tiada yang serupa dengan-Nya, dan tiada yang
setara dengan-Nya. Lafaz ini tidak boleh dikatakan secara i'sbat terhadap seseorang
kecuali hanya Allah (Subhanahu wa Ta'ala) Karena Dia Mahasempurna dalam segala
sifat dan perbuatan-Nya.
} ُالص َمد
َّ ُ {اهَّلل
4
Ikrimah telah meriwayatkan dari lbnu Abbas, bahwa makna yang
dimaksud ialah yang bergantung kepada-Nya semua makhluk dalam kebutuhan dan
sarana mereka. Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari lbnu Abbas, bahwa
makna yang dimaksud ialah Tuhan Yang Mahasempurna dalam perilaku-Nya,
Mahamulia yang Mahasempurna dalam kemuliaan-Nya, Mahabesar yang
Mahasempurna dalam kebesaran-Nya, Maha Penyantun yang Mahasempurna dalam
sifat penyantun-Nya, Maha Mengetahui yang Mahasempurna dalam pengetahuan-
Nya, dan Mahabijaksana yang Mahasempurna dalam kebijaksanaan-Nya. Dialah
Allah Yang Mahasempurna dalam kemuliaan dan akhlak-Nya. Dan hanya Dialah
Allah (Subhanahu wa Ta'ala) yang berhak memiliki sifat ini yang tidak layak bagi
selain-Nya. Tiada yang dapat menyamai-Nya dan tiada yang setara dengan-Nya,
Mahasuci Allah Yang Maha Esa lagi Mahamenang.
5
} ْ {ل َ ْم يَدِل ْ َول َ ْم يُودَل
Pendapat ini merupakan pendapat yang jayyid. Dalam hadis terdahulu telah
disebutkan melalui riwayat Ibnu Jarir, dari Ubay ibnu Ka'b sebuah hadis mengenainya
yang menerangkannya dengan jelas.
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Sa'id ibnul Musayyab, Mujahid, Abdullah ibnu
BuraidaJi dan Ikrimah juga, serta Sa'id ibnu Jubair, Ata ibnu Abu Rabah, Atiyyah Al-
Aufi, Ad-Dahhak, dan As-Saddi telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-
Nya: Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (Al-Ikhlas: 2) Yakni tiada
berongga.
6
itu benartermasuk sifat Rabb kita; yaitu yang menjadi tempat bergantung bagi segala
keperluan. Dia adalah menjadi tujuan semuanya. Dia tidak berongga, tidak makan,
dan tidak minum. Dan Dia kekal sesudah semua makhluk fana. Hal yang semisal
dikatakan oleh Baihaqi.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia. (Al-Ikhlas: 3-4)
Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal
Dia tidak mempunyai istri, Dia menciptakan segala sesuatu. (Al-An'am: 101)
ُّق اَأْل ْر ُضI ُه َوتَن ْ َشIْاموات ي َ َت َف َّط ْر َن ِمن ُ Iالس َّ يْئ ًا ِإ دًّا تَاك ُدIدْ ِجْئمُت ْ َشIرمْح ُن َودَل ًا ل َ َقIال
َّ َذIَ َوقالُوا اخَّت
رمْح ِن َأ ْن يَتَّخِ َذ َودَل ًا ْن لُك ُّ َم ْن يِفIَّ Iا يَن ْ َب ِغي ِللIIرمْح ِن َودَل ًا َومIَّ Iوا ِللIْ I دًّا َأ ْن َد َعIال َهI ُ Iَوخَت ِ ُّر الْجِ ب
ِإ
ِةIو َم الْ ِقيا َمIْ Iَ ِه يIدًّا َولُك ُّه ُْم آ ِتيIَ َّدمُه ْ عIَامُه ْ َوعIدْ َأ ْحصIIد ًا ل َ َقIاموات َواَأْل ْر ِض اَّل آيِت َّالرمْح ِن َع ْب
ِ الس َّ
ِإ
فَ ْرد ًا
7
Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil
(mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang
sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan
gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah
mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil
(mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang
kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah
menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan
tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.
(Maryam: 88-95)
Dan mereka berkata, " Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil
(mempunyai) anak, " Mahasuci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah
hamba-hamba Allah yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan
perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (Al-Anbiya: 26-27)
َ ُ َ{و َج َعلُوا بَيْنَ ُه َوبَنْي َ الْجِ نَّ ِة ن َ َس ًبا َول َ َقدْ عَ ِل َم ِت الْجِ نَّ ُة هَّن ُ ْم ل َ ُم ْحرَض
َ ون ُس ْب َح َان اهَّلل ِ مَع َّا ي َ ِص ُف
}ون
ِإ
Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. Dan
sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka).
Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan. (Ash-Shaffat: 158-159)
» َ ُ«اَل َأ َحدَ َأ ْصرَب ُ عَىَل َأ ًذى مَس ِ َع ُه ِم َن اهَّلل ِ هَّن ُ ْم جَي ْ َعل
ون هَل ُ َودَل ً ا َوه َُو يَ ْر ُزقُه ُْم َويُ َعا ِف ِهي ْم
ِإ
8
Tiada seorangpun yang lebih sabar daripada Allah terhadap perlakuan yang
menyakitkan: sesungguhnya mereka menganggap Allah beranak, padahal Dialahy ang
memberi mereka rezeki dan kesejahteraan.
َع ْن َأيِب،ِرجIَْ َع ِن اَأْلع،و ّ ِالزاَن ِدIُ َّدثَنَا َأبI َحI، َع ْي ٌبI َّدثَنَا ُشI َح، َح َّدثَنَا َأبُو الْ َي َم ِان :قَا َل الْ ُبخ َِار ُّي
َّذبَيِن ا ْب ُن آ َد َم َول َ ْمI َك : َّلIز َو َجIَّ I َع، ُ ا َل اهَّللIIَ "ق:ا َلIIَمَّل َ قI ِه َو َسIىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْيI َع ِن النَّيِب ِ ّ َص،ه َُريرة
، دَ َأيِنIIَ دَ ين اَمَك بIIل َ ْن يُعي :ُ ُه اَّي َي فَ َق ْوهُلI فََأ َّما تَ ْك ِذي ُب، َ َو َش َت َميِن َول َ ْم يَ ُك ْن هَل ُ َذكِل، َ يَ ُك ْن هَل ُ َذكِل
ِإ
َوَأاَن .ذ اهَّلل ُ َودَل ً اIَ I َ اخَّت :ُ َوَأ َّما َش ْت ُم ُه اَّي َي فَ َق ْوهُل .ق بَِأه َْو َن عَيِل َّ ِم ْن عَادَتِ ِهIِ I َْولَيْ َس َأ َّو ُل الْ َخل
ِإ ِإ
."الص َمدُ اذَّل ِ ي ل َ ْم يَدِل ْ َول َ ْم يُودَل ْ َول َ ْم يَ ُك ْن هَل ُ ُك ُف ًوا َأ َح ٌد
َّ ُاَأْل َحد
D. Asbabun Nuzul
9
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id alias
Muhammad ibnu Maisar As-Saghani, telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ar-
Razi, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Abu Aliyah, dari
Ubay ibnu Ka'b, bahwa orang-orang musyrik berkata kepada Nabi (shallallahu 'alaihi
wasallam)”Hai Muhammad, gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu. Maka
Allah menurunkan firman-Nya: Katakanlah, "Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan
tiada pula diperanakan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya."(Al-
Ikhlas: 1-4)
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Jarir, dari
Ahmad ibnu Mani' —Ibnu Jarir menambahkan— dan Mahmud ibnu Khaddasy, dari
Abu Sa'id Muhammad ibnu Maisar dengan sanad yang sama.
10
(Subhanahu wa Ta'ala).: Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Esa.”(Al-lkhlas: 1),
hingga akhir surat.
Ubaid ibnu Ishaq Al-Attar telah meriwayatkan dari Qais ibnur Rabi'. dari
Abu Asim, dari Abu Wa-il, dari Ibnu Mas'ud r.a. yang menceritakan bahwa orang-
orang Quraisy berkata kepada Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam).,
"Gambarkanlah keadaan Tuhanmu kepada kami." Maka turunlah surat ini yang
diawali dengan firman-Nya: Katakanlah, "Dialah Allah Yang MahaEsa.” (Al-lkhlas:
1)
»الص َمدُ لَيْ َس ِبَأ ْج َو َف َّ ُ اهَّلل .« ِللُك ِّ يَش ْ ٍء ِن ْس َب ٌة َو ِن ْس َب ُة اهَّلل ِ قُ ْل ه َُو اهَّلل ُ َأ َح ٌد
َّ الص َمدُ َو
E. Perkataan Salaf
11
(tabi’in) dan al-Tabari. Namun, jika melihat mushaf al-Qur`an secara umum, surat ini
masuk dalam kategori Makkiyah. Latar belakang turunnya surat ini sebagaimana yang
dijelaskan dalam kitab Lubab al-Nuqul Fi Asbab al-Nuzul karya Jalal al-Din al-
Suyuthi. Dasarnya adalah Riwayat At-Tirmizi, al-Hakim dan ibn Khuzaymah dari
jalur Abu al-‘Aliyah dari Ubayy ibn Ka’ab berkenaan dengan pertanyaan kaum
musyrik kepada Nabi Saw. mengenai asal usul Allah Swt. Kemudian turunlah surat al
Ikhlas untuk merespon juga jawaban tegas Allah terhadap pertanyaan tersebut.
Selain itu, terdapat pula riwayat dari Ibn Abu Hatim dari ibn ‘Abbas
berkenaan tentang pertanyaan tokoh Yahudi Madinah seperti Ka’ab al-Asyraf dan
Huyay bin Akhtab kepada Nabi Muhammad Saw. Mengenai eksistensi Allah Swt.
Apakah terbuat dari emas, perak atau permata. Lalu Allah Swt. Menurunkan surat ini
kepada beliau sebagai respon terhadap pertanyaan kedua tokoh Yahudi.
12
berarti satu. Namun, penggunaan kata Ahad dalam surat tersebut memiliki alasan
tersendiri. Kata wahiid merupakan kata berbilang, sedangkan Ahad bukan merupakan
kata berbilang. Sehingga Allah Swt. Adalah Dzat yang berdiri sendiri dan tidak ada
yang dapat menyamai-Nya maupun menyerupai.
13
Dengan demikian, telah jelas bagi kita bahwa surat al-Ikhlas yang dalam
riwayat hadis disebut sebagaisepertiga dari al-Qur’an (tsulutsu al-Qur’an) terbukti
dengan isinya yang menegaskan dengan singkat dan padat bahwa ia mengandung
nilai-nilai tauhid. Sehingga surah ini pun mengajarkan kepada kaum Muslimin agar
benar-benar memahami hakikat Allah Swt. Yang Maha Esa dan Maha Suci dari segala
sifat yang mengarah maknanya pada kemusyrikan.
14
Imam Bukhari mengatakan di dalam kitab salat-nya, bahwa Ubaidillah
telah meriwayatkan dari Sabit, dari Anas r.a. yang telah mengatakan bahwa pernah
ada seorang lelaki menjadi imam suatu jamaah di Masjid Quba, manakala dia
Lelaki itu menjawab, "Aku tidak akan meninggalkannya (surat Al-lkhlas), jika engkau
mau menjadikan diriku imam kalian, maka aku akan tetap melakukannya. Dan jika
kalian tidak suka, maka aku tidak mau menjadi imam kalian." Sedangkan mereka
memandang lelaki ini sebagai orang yang paling diutamakan oleh mereka, dan mereka
tidak suka bila diimami oleh selainnya.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari secara ta'liq
dengan tegas dan sanad yang sama. Abu Isa At-Tirmidzi di dalam kitab Jami'nya telah
meriwayatkan hadis ini dari Al-Bukhari, dari Ismail ibnu Abu Uwais, dari Abdul Aziz
ibnu Muhammad Ad-Darawardi, dari Ubaidillah ibnu Umar, lalu disebutkan hal yang
15
semisal. Kemudian Imam Tirmidzi mengatakan bahwa riwayat melalui Ubaidillah, dari
Sabit berpredikat garib.
Hadis yang diriwayatkan secara ta'liq oleh Imam Tirmidzi ini telah
diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya secara muttasil; untuk itu ia
mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abun Nadr, telah menceritakan
kepada kami Mubarak ibnu Fudalah, dari Sabit, dari Anas r.a. yang mengatakan bahwa
pernah ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam)., lalu
bertanya, "Sesungguhnya aku menyukai surat Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlas)."
Maka Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: Kesukaanmu kepadanya dapat
memasukkanmu ke dalam surga.
16
Ismail ibnu Ja'far menambahkan dari Malik, dari Abdur Rahman ibnu
Abdullah, dari ayahnya, dari Abu Sa'id yang mengatakan bahwa telah menceritakan
kepadaku saudaraku Qatadah ibnun Nu'mah, dari Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam)
Imam Bukhari telah meriwayatkannya pula dari Abdullah ibnu Yusuf dan Al-Qa'nabi.
Imam Abu Daud meriwayatkannya dari Al-Qa'nabi, dan Imam Nasai dari Qutaibah;
seluruhnya dari Malik dengan sanad yang sama. Hadis Qatadah ibnun Nu'man di-
musnad-kan oleh Imam Nasai melalui dua jalur, yaitu dari Ismail ibnu Ja'far, dari
Malik, dari Qatadah ibnun Nu'man.
17
»-َُأ ْو ثُلْثَه -َ«واذَّل ِ ي ن َ ْفيِس ِب َي ِد ِه إهنا ل َ َت ْع ِد ُل ِن ْص َف الْ ُق ْرآ ِن
Maka sebagian dari kami berkata kepada sebagian yang Lain, bahwa
Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam) telah bersabda, "Sesungguhnya aku akan
membacakan kepada kalian sepertiga Al-Qur'an," sesungguhnya aku merasa yakin
bahwa berita ini datang dari langit. Kemudian Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam)
muncul lagi dan bersabda:
»« يِّن قُلْ ُت َسَأ ْق َرُأ عَلَ ْيمُك ْ ثُلْ َث الْ ُق ْرآ ِن َأاَل َو هَّن َا تَ ْع ِد ُل ثُلْ َث الْ ُق ْرآ ِن
ِإ ِإ
18
Sesungguhnya aku telah mengatakan bahwa aku akan membacakan
kepadamu sepertiga Al-Qur’an. Ingatlah, sesungguhnya surat Al-lkhlas itu sebanding
dengan sepertiga Al-Qur’an.
َّ ُ ٌد اهَّللIو اهَّلل ُ َأ َحIَ Iل ُهIْ Iُرَأ قIَ Iَ«َأي َ ْع َج ُز َأ َحدُ مُك ْ َأ ْن ي َ ْق َرَأ ثُلْ َث الْ ُق ْرآ ِن يِف ل َ ْيةَل ٍ ؟ فَ ن َّ ُه َم ْن ق
َمدُ يِفIالص
ِإ
»ل َ ْيةَل ٍ فَ َقدْ قَ َرَأ ل َ ْيلَ َتِئ ٍذ ثُلْ َث الْ ُق ْرآ ِن
Hadis ini termasuk yang bersanad sembilan bagi Imam Ahmad. Imam
Tirmidzi dan Imam Nasai telah meriwayatkan dari Muhammad ibnu Basysyar Bandar
menambahkan, Imam Tirmidzi dan Qutaibah, keduanya dari Abdur Rahman ibnu
Mahdi dengan sanad yang sama, sehingga dengan adanya sanad ini hadis menjadi
bersanad sepuluh. Menurut riwayat lain, Imam Tirmidzi melalui istri Abu Ayyub, dari
Abu Ayyub disebutkan hal yang semisal, dan Imam Tirmidzi menilainya hasan.
Kemudian Imam Tirmidzi mengatakan bahwa dalam bab yang sama telah diriwayatkan
oleh Abu Darda, Abu Sa'id, Qatadah ibnun Nu'man, Abu Hurairah, Anas, Ibnu Umar,
dan Abu Mas'ud. Hadis ini hasan dan kami tidak mengetahui ada seseorang yang
meriwayatkan hadis ini dengan predikat yang lebih baik dari riwayat Zaidah, dan Imam
Tirmidzi dalam riwayatnya mengikutkan Israil dan Al-Fudail ibnu Iyad. Syu'bah dan
19
lain-lainnya yang bukan hanya seorang saja dari kalangan orang-orang yang
berpredikat 'siqah telah meriwayatkan hadis ini dari Mansur, tetapi mereka mengalami
idtirab padanya.
، َع ْن َع ْب ِد الرمحن ا ْب ِن َأيِب ل َ ْيىَل، َع ْن ِهاَل لِ ْب ِن ي ََساف، َع ْن ُح َصني، َح َّدثَنَا ه َُشمْي : ُقَا َل َأمْح َد
" َم ْن: َ مَّلI ِه َو َسIىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْيIول اهَّلل ِ َص
ُ Iقَا َل َر ُس :قَا َل- َر ُج ٍل ِم َن اَأْلن َْص ِار :َأ ْو- َع ْن ُأيَب ِ ّ ْب ِن َك ْع ٍب
"فََأَكن َّ َما قَ َرَأ ِبثُلْ ِث الْ ُق ْرآ ِن " قُ ْل ه َُو اهَّلل ُ َأ َح ٌد " قَ َرَأ ِب
ٍ I ِرو ْب ِن َم ْي ُمIْ َع ْن َأيِب قَيْ ٍس َع ْن مَع، ْف َي َانI َع ْن ُس،عII َّدثَنَا َوكيI َح : ُدIIَ ا ُم َأمْحIIا َل ا َمIIَق
َع ْن َأيِب،ونI
ِإْل
دُ ل ثلثIIتع " ٌدIو اهَّلل ُ َأ َحIَ Iل ُهIْ Iُق " " :ملII ِه وسIىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْيIول اهَّلل ِ َص
ُ Iا َل َر ُسIIَق :َم ْس ُعو ٍد قَا َل
"الْ ُق ْرآ ِن
Ibnu Majah telah meriwayatkan hal yang sama dari Ali ibnu
Muhammad Attanafisi, dari Waqi' dengan sanad yang sama. Dan Imam Nasai
20
meriwayatkannya di dalam kitab Al-Yaum wal Lailah melalui jalur lain dari Amr ibnu
Maimun sacara marfu' dan mauquf.
َّ ري ْب ُن َأيِبII َّدثَنَا بُ َكI َح،زIIْ َّدثَنَا هَبI َح : ُقَا َل ا َما ُم َأمْح َد
ا ِل ِم ْب ِن َأيِبI َع ْن َسI،ا َد َةIIَ َّدثَنَا قَتIميط َحIالس
ِإْل
َ مَّلI ِه َو َسIىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْيIو َل اهَّلل ِ َصI َأ َّن َر ُس، َع ْن َأيِب ادلَّ ْردَا ِء، َةIدَ ان ْب ِن َأيِب َطلْ َحII َع ْن َم ْع،الْ َج ْع ِد
ُ حَن ْ ُن أ، ِ ن َ َع ْم اَي َر ُسو َل اهَّلل :قَالُوا ." يعجز أحدُ مك َأ ْن يَقرأ لُك َّ ي َ ْو ٍم ثُلْ َث الْ ُق ْرآ ِن؟
عفIIض ُ "أ:قَا َل
ثُلْ ُث " ٌدIو اهَّلل ُ َأ َحIَُ ل هIْ ُق " َف،زا ٍءIَ I َة َأ ْجIَرآ َن ثَاَل ثIْ زأ الْ ُقII "فَ َّن اهَّلل َ َج:قَا َل .ِم ْن َذكِل َ َوَأجْع َ ُز
ِإ
."الْ ُق ْرآ ِن
ا ْب ِن َأيِخ ا ْب ِن- ٍ مِلI ِد اهَّلل ِ ْب ِن ُم ْسI َّدثَنَا ُم َح َّمدُ ْب ُن َع ْبI َح، ٍ َح َّدثَنَا ُأ َميَّ ُة ْب ُن َخادِل : ُقَا َل ا َما ُم َأمْح َد
ِإْل
ُأ ِّم : َ ويِه-َ َع ْن ُأ ّمِ ِه-و ٍفIْ Iو ا ْب ُن َعIَ I ُه- رمْح َ ِنIَّ I ِد الIد ْب ِن َع ْبII َع ْن مُح َي، َع ْن مَع ِّ ِه ُّالز ْه ِر ِ ّي- ِشه ٍَاب
وIَ Iل ُهIْ Iُق " " : َ مَّلIول اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َس
ُ قَا َل َر ُس :قَال َ ْت- لُك ْثُو ِم ِبن ْ ِت ُع ْق َب َة ْب ِن َأيِب ُم َعيط
."َعدل ثُلُ َث الْ ُق ْرآ ِن
ُ ت " اهَّلل ُ َأ َح ٌد
21
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Umayyah
ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Muslim
keponakan Ibnu Syihab, dari pamannya (yaitu Az-Zuhri), dari Humaid ibnu Abdur
Rahman ibnu Auf, dari ibunya (yaitu Ummu Kalsum binti Uqbah ibnu Abu Mu'it yang
mengatakan bahwa Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam) pernah bersabda: Qul
Huwallahu Ahad sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Nasai di dalam kitab Al-
Yaum wal Lailah, dari Amr ibnu Ali, dari Umayyah ibnu Khalid dengan sanad yang
sama. Kemudian Imam Nasai meriwayatkannya melalui Jalur Malik, dari Az-Zuhri,
dari Humaid ibnu Abdur Rahman dan dikatakan sebagai perkataannya.
مَس ِ ْع ُت :ا َلIIَد ْب ِن ُحنَني قII َع ْن عُبي،رمْح َ ِنIَّ I ِد الI َع ْن ُع َب ْي ِد اهَّلل ِ ْب ِن َع ْب،قَا َل ا َما ُم َماكِل ُ ْب ُن َأن َ ٍس
ِإْل
ُ و اهَّللIَ Iل ُهIْ Iُق " رُأIَ I ِم َع َر ُجاًل ي َ ْقI فَ َس، َ مَّلI ِه َو َسIىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْيI َع النَّيِب ِ ّ َصIَأ ْق َبلْ ُت َم :ولI
ُ Iر َة ي َ ُقIَ Iَأاَب ه َُر ْي
." "الْ َجنَّ ُة: قَا َلI َو َما َو َجبت؟ :قُلْ ُت ." َ"و َج َب ْت: َ ول اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل ُ فَ َقا َل َر ُس " َأ َح ٌد
Imam Malik ibnu Anas telah meriwayatkan dari Ubaidillah ibnu Abdur
Rahman, dari Ubaid ibnu Hunain yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu
Hurairah mengatakan bahwa ia datang bersama Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam).,
lalu mendengar seorang lelaki membaca Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlas dalam
22
salatnya). Maka Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: "Telah pasti
baginya.” Aku bertanya, "Apanya yang telah pasti?” Rasulullah (shallallahu 'alaihi
wasallam) menjawab, "Surga.”
َّ َّدثَنَاI َح،ديمII ٍر امل ُ َقI َّدثَنَا ُم َح َّمدُ ْب ُن َأيِب بَ ْكI َح : َدIIَ قَا َل َع ْبدُ اهَّلل ِ ْب ُن ا َما ِم َأمْح
، ٍ َّحاكُ ْب ُن َم ْخدَلIالض
ِإْل
ِهIII َع ْن َأبِي،بيبIII ِد اهَّلل ِ ْب ِن ُخIIIا ِذ ْب ِن َع ْبIII َع ْن ُم َع، عن أس يدُ ابن َأيِب َأ ِس ي ٍد،دثنا ابن أيب ذئبIIIح
23
، ِديIذ ِب َيIَ I فَخ ََر َج فََأ َخ،ول اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ يُ َصيِّل ِبنَا
ُ فَانْ َت َظ ْراَن َر ُس،َأ َصابَنَا َطش َو ُظلْ َم ٌة :قَا َل
و َذتَنْي ِ ِح َنيIِّ َوالْ ُم َع " ٌدIو اهَّلل ُ َأ َحIَُ ل هIْ ُق " " :ا َلIَول؟ قI ُ ُ َما َأق : ُقلْ ُت ." "قُ ْل:قَا َل . ُّفَ َس َكت ." "قُ ْل:فَ َقا َل
ِ تَ ْك ِف َك لُك َّ ي َ ْو ٍم َم َّرتَنْي، "تُ ْميِس َو ِح َني ت ُْصب ُِح ثَاَل اًث.
ل ْب ُنIُ I َّدثَيِن الْ َخ ِليI َح، ْع ٍدIث ْب ُن َسIُ َّدثَنَا ل َ ْيI َح، َح َّدثَنَا حْس َُاق ْب ُن ِعيىَس : ُقَا َل ا َما ُم َأمْح َد
ِإ ِإْل
ِهIىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْيI ول اهَّلل ِ َص
ُ قَا َل َر ُس : َع ْن تَ ِم ٍمي ادلَّ ِار ِ ّي قَا َل، ِ َع ِن اَأْل ْز َه ِر ْب ِن َع ْب ِد اهَّلل،َُم َّرة
24
ومل يكن،ا ِح َب ًة َواَل َودَل ً اI ل َ ْم يَتَّ ِخ ْذ َص،اَل هَل َ اَّل اهَّلل ُ َوا ِحدً ا َأ َحدً ا مَص َ دً ا : " َم ْن قَا َل: َ َو َسمَّل
ِإ ِإ
"ون َألْ َف َألْ ِف َح َسنَ ٍة َ ُك ِتب هَل ُ َأ ْرب َ ُع، َعرْش َ َم َّر ٍات،هل كفوا أحدا
ه ِْلI َع ْن َس،فَاِئ ٍد دثنا َزاَّب ن بنII ح، َح َّدثَنَا ا ْب ُن لَهِي َعة، َح َّدثَنَا َح َس ُن ْب ُن ُموىَس :قَا َل َأمْح َدُ َأيْضً ا
" َم ْن:ا َلIIَمَّل َ قII ِه َو َسI ىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْيI ولِ اهَّلل ِ َصII َع ْن َر ُس، ِهII َع ْن َأبِي، ّ ِ ا ِذ ْب ِن َأن َ ٍس الْ ُجهَيِنIIْب ِن ُم َع
ا َلIIفَ َق ." بَىَن اهَّلل ُ هَل ُ قَرْص ً ا يِف الْ َجنَّ ِة،ر ٍاتIَّ I َعرْش َ َم،اIIَ َحىَّت خَي ْ ِت َمه " ٌدIو اهَّلل ُ َأ َحIَ Iل ُهIْ Iُق " رَأIَ Iَق
." "اهَّلل ُ َأ ْكرَث ُ َوَأ ْط َي ُب: َ فَ َقا َل َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل . ِ اَي َر ُسو َل اهَّللIُ َذ ْن ن َ ْس َت ْكرِث :مُع َ ُر
ِإ
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan
ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada
kami Zaban ibnu Fa-id, dari Sahl ibnu Mu'az ibnu Anas Al-Juhani, dari ayahnya, dari
Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam) yang telah bersabda: Barang siapa yang
membaca Qul Huwallahu Ahad sampai akhir surat sebanyak sepuluh kali, maka Allah
akan membangunkan baginya sebuah gedung di dalam surga. Maka Umar berkata,
"Kalau begitu, kami akan memperbanyak bacaannya, wahai Rasulullah." Rasulullah
(shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: (Pemberian) Allah jauh lebih banyak dan jauh
lebih baik.
25
Imam Ahmad meriwayatkannya secara munfarid.
َواَك َن ِم َن :قَا َل ادلَّ ِار َم ُّي- َحدَّ ثَنَا َأبُو ُع َق ْيلٍ َزه َْر ُة ْب ُن َم ْع َب ٍد،ُ َح َّدثَنَا َح ْي َوة، َ َح َّدثَنَا َع ْبدُ اهَّلل ِ ْب ُن يَ ِزيد :َو َر َوا ُه َأبُو ُم َح َّم ٍد ادلَّ ا ِر ِم ُّي يِف ُم ْسنَ ِد ِه فَ َقا َل
ُ بَىَن اهَّلل ُ هَل، َعرْش َ َم َّر ٍات " قُ ْل ه َُو اهَّلل ُ َأ َح ٌد " " َم ْن قَ َرَأI:َأ َّن نَيِب َّ اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ قَا َل :َأن َّ ُه مَس ِ َع َس ِعيدَ ْب َن الْ ُم َسي َّ ِب ي َ ُقو ُل- ِاَأْلبْدَ ال
فَ َقا َل ."ور يِف الْ َجنَّ ِة
ٍ َو َم ْن قَ َرَأهَا ثَاَل ِث َني َم َّر ًة بَىَن اهَّلل ُ هَل ُ ثَاَل ثَ َة قُ ُص، َو َم ْن قَ َرَأهَا ِعرْش ِ َين َم َّر ًة بَىَن اهَّلل ُ هَل ُ قَرْص َ ْي ِن يِف الْ َجنَّ ِة،قَرْص ً ا يِف الْ َجنَّ ِة
" َ "اهَّلل ُ َأ ْو َس ُع ِم ْن َذكِلI: َ َذا ِل ُت ْكرُث ْ قُ ُص ُوراَن ؟ فَ َقا َل َر ُسو ُل اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل :مُع َ ُر ْب ُن الْخ ََّط ِاب
ِإ
ع َْن، ٍ ع َْن َأن َ ُس ْب ُن َماكِل، أَ ْخرَب َ تْيِن ُأ ُّم َك ِث ٍري اَأْلن َْص ِاري َّ ُة، َأ ْخرَب َ يِن ُم َح َّم ٌد الْ َع َّط ُار،ُوح ْب ُن قَي ٍْس
ُ َحدَّ ثَيِن ن، ّ ٍ َحدَّ ثَنَا نَرْص ُ ْب ُن عَيِل : قَا َل الْ َحا ِفظُ َأبُو ي َ ْعىَل
ُ ُذن .ُ مَخ ْ ِس َني َم َّر ًة غُفرت هَل " قُ ْل ه َُو اهَّلل ُ َأ َح ٌد " " َم ْن قَ َرَأ:َر ُسولِ اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ قَا َل
"ُوب مَخ ْ ِس َني َسنَ ًة
26
Sanad hadis berpredikat daif.
قُ ْل " : " َم ْن قَ َرَأ يِف ي َ ْو ٍم: َ قَا َل َر ُسو ُل اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل : ع َْن َأن َ ٍس قَا َل، َح َّدثَنَا اَث ب ٍِت،ون ٍ َح َّدثَنَا َحامِت ُ ْب ُن َم ْي ُم،ِ َح َّدثَنَا َأبُو َّالربِيع : قَا َل َأبُو ي َ ْعىَل
"ون عَلَ ْي ِه َد ْي ٌن
َ َك َت َب اهَّلل ُ هَل ُ َألْ ًفا َومَخ ْ َس ِماَئ ِة َح َسنَ ٍة اَّل َأ ْن يَ ُك، ِماَئيَت ْ َم َّر ٍة " ه َُو اهَّلل ُ َأ َح ٌد
ِإ
ع َْن، َحدَّ ثَنَا َع ْبدُ اهَّلل ِ ْب ُن بُ َريدة، َحدَّ ثَيِن َماكِل ُ ْب ُن ِمغْول، َح َّدثَنَا َزيْدُ ْب ُن الْ ُح َب ِاب، ٍ َحدَّ ثَنَا َع ْبدُ َّالرمْح َِن ْب ُن َخادِل :قَا َل الن َّ َسايِئ ُّ ِع ْندَ تَ ْف ِس ِريهَا
، يِّن َأ ْسَأكُل َ ِبَأيِّن َأ ْشهَدُ َأ ْن اَل هَل َ اَّل َأن َْت،اللَّه َُّم : يَدْ عُو ي َ ُقو ُل، َأن َّ ُه َد َخ َل َم َع َر ُسولِ اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ الْ َم ْسجِ دَ فَ َذا َر ُج ٌل يُ َصيِّل :َأبِي ِه
ِإ ِإ ِإ ِإ
َو َذا، ا ِ ي َذا ُسِئ َل ِبه َأع َْطى، لَقَدْ َسَأهَل ُ اِب مْس ِ ه اَأْلع َْظ َم، َ"وا ِ ي نَفْيِس ِب َي ِد ِهI:قَا َل .ٌ َولَ ْم يَ ُك ْن هَل ُ ُك ُف ًوا َأ َحد، ْ اذَّل ِ ي لَ ْم يَدِل ْ َولَ ْم يُودَل، ُالص َمد
ِ ذَّل ِ ذَّل َّ ُاَأْل َحد
ِإ ِإ
"اب َ ُد ِع َي ِب ِه َأ َج
Imam Nasai telah mengatakan di dalam tafsir surat ini bahwa telah
menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Khalid, telah menceritakan-kepada
kami Zaid ibnul Habbab, telah menceritakan kepadaku Malik ibnu Magul, telah
menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya, bahwa ia masuk ke
dalam masjid bersama Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam) Tiba-tiba beliau
menjumpai seorang lelaki sedang berdoa dalam salatnya seraya mengucapkan: Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau demi kesaksianku yang
menyatakan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau Yang Maha
Esa, bergantung kepada Engkau segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak
diperanakkan, dan tiada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah
(shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam
genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya dia telah memohon kepada-Nya dengan
27
menyebut asma-Nya yang terbesar, yang apabila dimintakan dengannya pasti diberi
dan apabila didoakan dengannya pasti diperkenankan.
ع َْن، ع َْن َأيِب ُأ َما َم َةI، ِ ع َِن الْ َقامِس، َ َح َّدثَيِن عَيِل ِ ّ ْب ِن يَ ِزيد، َح َّدثَنَا ُم َعا ُذ ْب ُن ِرفَاعَ َة، َح َّدثَنَا َأبُو الْ ُم ِغ َري ِة : ُقَا َل ا َما ُم َأمْح َد
ِإْل
، "اَي ُع ْق َب ُةI: مِب َ جَن َا ُة الْ ُمْؤ ِم ِن؟ قَا َل، ِ اَي َر ُسو َل اهَّلل : فَ ُقلْ ُت،خذت ِب َي ِد ِه
ُ فَابْ َتدَ ْأتُ ُه فأ، َ اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل يت َر ُسو َل اهَّلل ِ َصىَّل
ُ لَ ِق :ُع ْق َب َة ْب ِن عَا ِم ٍر قَا َل
ُ مُث َّ لَ ِق َييِن َر ُس I:قَا َل ."خ َِطيَئ ِت َك
"اَي ُع ْق َب َة ْب َن: فَ َقا َل، فَابْ َتدَ َأيِن فََأخ ََذ ِب َي ِدي، َ ول اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل وابْ ِك عَىَل،ْاح ُر ْس ِل َسان ََك َو ِلي ََس ْع َك بي ُتك
I: فََأ ْق َرَأيِن :قَا َل . َ َج َعلَيِن اهَّلل ُ ِفدَ اك، بَىَل :قُلْ ُت I:قَا َل ." َوالْ ُق ْرآ ِن الْ َع ِظ ِمي؟، َو َّالزبُو ِر ، واإلجنيل، َأاَّل َأعُ ِل ّ ُم َك َخرْي َ ثَاَل ِث ُس َور ُأ ْن ِزلَ ْت يِف التوراة،عَا ِم ٍر
ْ اَل تَن ْ َسهُن َواَل ت، "اَي ُع ْق َب ُةI:مُث َّ قَا َل " قُ ْل َأعُو ُذ ب َِر ِ ّب النَّ ِاس " َو " قُ ْل َأعُو ُذ ب َِر ِ ّب الْ َفلَ ِق " َو " قُ ْل ه َُو اهَّلل ُ َأ َح ٌد "
ُبت لَ ْيةَل ً َحىَّت
ُ مُث َّ لَ ِق،قَا َل ُع ْق َب ُة . َو َما بِتُّ لَ ْيةَل ً قَطُّ َحىَّت َأ ْق َرَأه َُّنI،" "اَل تَن ْ َسه َُّنI:فَ َما ن َ ِسيهُت ُ َّن ُمنْ ُذ قَا َل I:قَا َل I."تَ ْق َرَأه َُّن
َ ل اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّلIَ يت َر ُسو
28
َوَأ ْع ِر ْض مَع َّ ْن، وأ ْعطِ َم ْن َح َر َمك، ِص ْل َم ْن قَ َط َع َك، "اَي ُع ْق َب ُة:فَ َقا َل I. ِ َأ ْخرَب ْ يِن ِب َف َو ِاضلِ اَأْلمْع َ ال، ِ ل اهَّللIَ اَي َر ُسو : فَ ُقلْ ُت، فََأخ َْذ ُت ِب َي ِد ِه،ُفَابْ َتدَ ْأتُه
"ظلَ َم َك َ
29
Imam Ahmad telah meriwayatkannya melalui jalur lain, bahwa telah
menceritakan kepada kami Husain ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abbas, dari Usaid ibnu Abdur Rahman Al-Khas'ami, dari Farwah ibnu Mujahid
Al-Lakhami, dari Uqbah ibnu Amir, dari Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam)., lalu
disebutkan hai yang semisal; Imam Ahmad meriwayatkannya secara munfarid.
Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh para pemilik kitab sunnah
melalui hadis Uqail dengan sanad yang sama.
F. Faedah
IفIَ I ْيI َكIوIَ IاIوIُلIاIَ قI.I» ِنI آIرIْ I ُقIْلI اIثIَ IُلIُ ثIٍ ةَلI ْيIََأ ىِف لIرIَ I ْقIَ يIنIْ َأIْ مُكIدIُ I َأ َحIزIُ ِجI I ْعIَ َأ يI« I َلIاIَ قI-ملIسI وIهIيIلI عIىل هللاIصI- ِّ َّىِبIنIلIِن اI I َعI ِءIاI َدIرIْ َّدلI َأ ىِب اIنIْ Iَع
ِنI آIرIْ I ُقIْلI اIثIَ IُلIُ ثIلIُ I ِدI ْعIَ يI)I ٌدI َأ َحIُ هَّللI اIوIَ I ُهIلIْ I ُقI( I« I َلIاIَِن قI آIرIْ I ُقIْلI اIثIَ IُلIُُأ ثIرIَ I ْقIَ» ي.
30
Dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW mengutus seorang lelaki
dalam suatu sariyyah (pasukan khusus yang ditugaskan untuk operasi
tertentu). Laki-laki tersebut ketika menjadi imam shalat bagi para
sahabatnya selalu mengakhiri bacaan suratnya dengan ‘Qul Huwallahu
Ahad.’ Ketika mereka pulang, disampaikan berita tersebut kepada
Rasulullah SAW, maka beliau bersabda:
Iَ كِلI َذI ُعIَ نIصIْ Iَ يI ٍءIْ يَشI َأِل ِّيI ُهIوIُ لIسIَ
Iُّ Iَأ اَن ُأ ِحIَِن فI Iَ َّر مْحI IلI اI ُةI َفI ِصI اIَ َأِل هَّن
I اIَ َأ هِبIرIَ I َأ ْقIنIْ َأIب
I ُهI حُي ِ ُّبIَ هَّللIَّن اI َأI ُهI وIُ رِبIَأ ْخ
Iَّر ًةI I َمI اَل ِصI ْخI اI َةIرIَ IوIْ IسIُ َأIرIَ Iَ قIنIْ I َمI: I َلIاIَ قIَّ ُهI َأ نIَمَّلIسIَ IوIَ I ِهI ْيIَلIَ عIهللا Iُ ىَّلIصIَ َّيِبIنIلIِن اI I َعI ُهI ْنI َعIهللا Iُ Iَ يِضIرIَ Iٍ كِلIاIِن َمI I ْبIسIٍ Iَ َأ نIنIْ I َعIيIَ I ِوIرIُ
ِإْل
Iِن لُك َّ ُهI آIرIْ I ُقIْلIَأ اIرIَ Iَ قIاIَّ َمIَأَك نIIَ فIتIٍ Iَّر اI I َمIثIَ اَلIَ ثIاIَأ َهIرIَ Iَ قIنIْ I َمIوIَ ِنI آIرIْ I ُقIْلIىَث اIُلIَُأ ثIرIَ Iَ قIاIَّ َمIَأَك نIIَنْي ِ فIََّر تI I َمIاIَأ َهIرIَ Iَ قIنIْ I َمIوIَ ِنI آIرIْ I ُقIْلI اI ِثIُلIَُأ ثIرIَ Iَ قIاIَّ َمIَأَك نIIَف
َأIرIَ Iَ قIنIْ I َمI: I َلIاIَ قIَمًّلIسIَ IوIَ I ِهI ْيIَلIَ عIهللا
Iُ I َّلIصIَ ِّ َّيِبIنIلIِن اI I َعIَمًّلIسIَ IوIَ I ِهI ْيIَلIَ عIهللاIُ I َّلIصIَ Iْ َّيِبIنIلI اIبIُ I ِحIاIصIَ يِنI ْهI َجIْلI اIسIَ َأ نIنIُ I ْبN ْذN اN َعNُم
اَيIُ رِثI ْكIأس َتIْ IاI َذI: IبIاIطIَ IَخلI اIنIُ I ْبIرIُ Iَ مُعI َلIاI َقIَ فI.Iَّ ًةI نI َجIْلI اIْ يِفI اIً رْصIIَ قIُ هَلIهللا
Iُ ىنI بIتIَ َّرI I َمIَ رَشII َعIاI َهI ُمIِ تIْ ىَّت خَيI َحI ٌدI َحI َاIهللا
Iُ IوIَ I ُهIلIْ Iُق
ِإ
IبIُ I ْيI َأ ِطIوIَ Iَ رَثI َأ ْكIهللا
Iُ I: IَمَّلIسIَ IوIَ I ِهI ْيIَلIَ عIهللا
Iُ ىَّلIصIَ I هللاI ُلIوIْ IسIُ IرIَ I َلIاI َقI فI,I هللاI َلIوIْ IسIُ IرIَ
Iُ IوIَ I ُهIلIْ Iَأ ُقIرIَ Iَ قIنIْ I َمI: IَمَّلIسIَ IوIَ I ِهI ْيIَلIَ عIهللا
IرIَ I َفIَ غIَّر ًةI I َمIَ نْيI ِسIْ مَخI ٌدI َحI َاIهللا Iُ ىَّلIصIَ Iهللا
ِ I ُلIوIْ IسIُ IرIَ I َلIاIَ قI: I َلIاIَكِل ِ قIاI َمIنIُ I ْبI ِسIَ َأ نNنNْ Nَع
I ًةIَس نIَ Iَ نْيI ِسIْ مَخIبIُ IوIْ Iُ نI ُذIُ هَلIهللا
Iُ
Tafsir Juz ‘Amma, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, Darul Kutub
Al ‘Ilmiyyah.
32
Diangkat dari Khulashatul Atsari Fi Ta’wili Qaulihi Ta’ala Inna A’thainaakal
Kautsar dari Majalah Al-Ashalah Th. V edisi 29, 15 Sya’ban 1421H.
Diterjemahkan oleh Suhaib Singapuri hafidzahullah.
Al-Fawaid Al-Musyawwiq hlm. 253-255
Daqaiqu At-Tafsir (6/311-312)
Al-Wasith Fi Tafsiri Al-Quranil Majid (4/565)
Jami’u Al-Bayan Fi Tafsiri Al-Qur’an (30 : 208-209)
Al-Jami’u Li Ahkamil Qur’an (20/218)
HR Muslim (400) kitab shalat bab hujjatu man qaala al-basmalah ayatun min
awwali kulli surat siwa bara’ah.
HR Bukhari (8/731 – Fathul Bari), kitab at-tafsir bab surat Inna A’thainaakal
Kautsar Al-Muharrar Al-Wajiz Fi Tafsiri Al-Kitabi Al-Aziz (16/372-373)
Tafsiru Al-Quranil Azhim (4/596)
Fathul Bari (8/732)
Daqaiqu At-Tafsir (6/312-313)
Al-Jami’u Li Ahkamil Quran (20/318)
HR Muslim (2300) kitab al-fadhail bab itsbati haudh nabiyyina washfan
Al-Muslim (6/90) [16]. Syarah Shahih Muslim (15/52-53)
https://almanhaj.or.id/2548-tafsir-surat-al-Ikhlas.html
https://www.orami.co.id-5keutamaan-surat-Al-Ikhlas
https://bincangsyariah.com.tafsir-surat-Al-Ikhlas,penegasan-keesaan-Allah
33