Sistem Informasi
Manajemen (3 sks)
Tatap Muka
02
Fakultas: FBIS Kode Mata Kuliah: W1119024
Program Studi: Manajemen Disusun Oleh: Agus Arijanto,SE,MM
ABSTRAK
Pengertian, definisi sistim Informasi untuk Keunggulan Bersaing dan Tantangan Informasi Global.
TUJUAN
Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan, sistem informasi untuk keunggulan
bersaing dan menetagui bagaimana menghadapi tantangan informasi global sehingga perusahaan
dapat tetap eksis dalam persaingan.
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan
tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E.
Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan
kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan
sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas
perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi
tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak,
spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi
memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan
kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan
organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut
pula chief technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan
strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan
tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun
mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan
uang. Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi
melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku
memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi, yang
kemudian dijual kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan dan pada
akhirnya dijual dalam bentuk penerimaan penjualan investasi pemegang saham, dan pinjaman
lalu diubah menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan
pengembalian kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan, sumber
daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan
kepada para pelanggannya.
Lingkaran Umpan Balik (feedback loop) terdiri atas sumber-sumber daya virtual. Data
dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan ke dalam pemroses
informasi, yang mengubahnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian diberikan kepada
para manajer, yang melakukan pengambilan keputusan yang akan memengaruhi perubahan-
2022 Sistem Informasi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Agus Arijanto,SE,MM http://www.undira.ac.id
perubahan yang dibutuhkan pada sistem fisik. Manajemen akan dipandu dalam pengambilan
keputusannya oleh standar-standar kinerja perusahaan. Standar kinerja ini juga dapat
dipergunakan oleh pemroses informasi untuk mengetahui apabila perusahaan tidak
memberikan kinerja sesuai dengan yang diharapkan.
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan
dan selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain). Aliran
sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut
terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien. proses ini disebut sebagai manajemen rantai
pasokan (supply chain management). Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktivitas-aktivitas
berikut ini :
Sistem Elektronik
Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka mereka akan
dapat dilacak secara elektronis, langkah demi langkah. Seiring dengan bergeraknya sumber
daya melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan dicatat dalam terminal komputer yang
terdapat di lokasi pemasok, di dalam area penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan
dan produksi perusahaan, di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang
digunakan oleh transportir, dan di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal
melalui input keyboard, pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Seiring dengan
terkumpulnya data, sistem informasi perusahaan akan diperbarui untuk menggambarkan
lokasi terakhir dari sumber daya yang sedang dilacak. Kemampuan untuk melacak aliran
sumber daya seiring dengan terjadinya, akan memberikan kontribusi pada manajemen rantai
pasokan.
Keunggulan Kompetitif
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga
yang lebih rendah, memberikan kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar
tertentu. Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah
perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber
daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive
advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan
(leverage) di dalam pasar. Ingat bahwa para manajer perusahaan-perusahaan menggunakan
sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis perusahaan.
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur perusahaan,
bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas utama. Selain itu,
tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam bentuk
terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi, dan
3. pengadaan (atau pembelian).
Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga unsur
penting, yaitu :
1) input yang di beli, sumber daya manusia, dan
2) teknologi.
Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh,
spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian
komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan
sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.
1. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat
memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga dapat
meningkatkan keuntungan dari penjualan.
Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para
pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu
sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga
akan meningkatkan profitabilitas.
Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global.
Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya di seluruh
dunia dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat
meraih kesuksesan dalam perekonomian internasional. Kabar buruk bagi para eksekutif
MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar bagi MNC dibandingkan sebuah perusahaan
yang membatasi aktivitasnya hanya di negara asalnya. Kesulitan timbul dari adanya
kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan oleh MNC sangat luas terdistribusi. Sumber
daya informasi yang tersebar-peranti keras, peranti lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk
dikelola dan dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis yang saling bertentangan. Kabar baiknya
adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi, dan komunikasi telah
membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi bahkan dengan kemajuan-
kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.
Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki kemampuan
pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya dalam berkoordinasi.
Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :
Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.
Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu
negara lain atau satu wilayah dalam satu negara lain.
Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara.
Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan.
Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan
juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan.
Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya komunikasi
yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi perusahaan.
Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri, bukan
dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.
Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah pembatasan yang
dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara (transborder data flow-TDF),
adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.
f. Masalah-masalah teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi
yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang
dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan
listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan
yang rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah.
Karena banyak negara tidak memerhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata
pada peranti lunak berjalan, beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di
beberapa negara tertentu.
Terakhir, manajer akan membuang informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini-
mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan mengomunikasikan
informasi dengan cara yang paling efektif, dan menghapus informasi pada waktu yang tepat
disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).
Dimensi Informasi
Ketetapan waktu
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting
berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh
informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang telah terjadi
di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai
yang bermanfaat.
Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu
gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya
juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan
informasi (information overload) menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak
juga dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian
yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan
2022 Sistem Informasi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning
18 Agus Arijanto,SE,MM http://www.undira.ac.id
mendukung semua area di mana keputusan akan diambil. Biasanya yang terbaik adalah
membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi informasi yang dibutuhkannya. Bilamana
dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu pengguna melakukan pendekatan atas
pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.
Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi yang
akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung jumlah gaji,
dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki “tingkat
rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada organisasi
di “tingkat rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan
pengetahuan yang terdapat di dalam suatu organisasi, dan organisasi harus mengelola
pengetahuan tersebut.
Sistem informasi awal serta peranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya
sesuai secara parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai sistem warisan
(legacy systems). Meskipun data yang dikumpulkan oleh sistem warisan terutama
memproduksi informasi historis, informasi tersebut masih dianggap berharga.
Kebanyakan data warisan dapat diubah dan dipergunakan oleh teknologi-teknologi
baru. Teks dan angka yang sering kali menyusun file-file warisan dapat diimpor ke dalam basis
data modern. Pengambilan data dapat mengharuskan nilai-nilai data yang lama diperbarui
menjadi nilai-nilai baru. Sebagai contoh, nomor-nomor produk yang sudah tidak terpakai
dapat diganti dengan nomor-nomor yang berlaku saat ini. Langkah-langkah lainnya mungkin
perlu untuk dilakukan untuk menggabungkan data teks dan numerik ke dalam basis data
sekarang. Perusahaan mengambil keputusan mengenai jumlah data warisan yang akan
diambil berdasarkan perkiraan mereka atas tambahan keuntungan yang dapat direalisasikan
dari data warisan. Satu masalah dalam mengubah data warisan adalah bahwa data seperti ini
bisa jadi tidak tersedia dalam format digital. Beberapa data warisan dapat hanya tersedia
dalam bentuk cetakan kertas.
Chief information officer (CIO) atau chief technology officer (CTO) adalah manajer dengan
tingkat tertinggi di layanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan keahlian manajerialnya
dalam memecahkan masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan dengan layanan
informasi saja, melainkan juga area-area operasi perusahaan lainnya. CIO atau CTO dapat
memosisikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital dalam struktur organisasi
perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :
Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari pula bisnisnya, bukan
hanya teknologinya saja.
Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini, jangan
menunggu untuk diundang.
Fokus pada perbaikan proses bisnis.
Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.
Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi (Strategic Planning
for Information Resources-SPIR) Adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi
layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan
dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan
permintaan dukungan sistem di masa mendatang.
Dalam misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan mengejar sasaran-sasaran berikut
ini :
1. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi.
2. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh tingkat
organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis.
3. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan
para pelanggan kami.
4. Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya
informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan peranti lunak.
5. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk meraih
penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif.
c. Layanan Teknologi
Sudah diidentifikasikan tujuh proyek penting yang akan diselesaikan dalam jangka waktu 3
tahun ke depan. Sebelum memulai setiap proyek, akan dikembangkan terlebih dahulu suatu
mekanisme manajemen proyek yang akan menentukan hal-hal berikut ini :
2. Diane Mayo and Jeanne Goodrich. Staffing for Result : A Guide to Working Smarter,
Chicago: ALA, 2002
3. Roger Fisher and Willian Ury. Getting to Yes : Negotiaating Agreement Without Giving
In. New York: Penguin Books, 1999
4. Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for
Business Revolution, 2004
8. Diane Mayo and Jeanne Goodrich. Staffing for Result : A Guide to Working Smarter,
Chicago: ALA, 2002
9. Roger Fisher and Willian Ury. Getting to Yes : Negotiaating Agreement Without Giving
In. New York: Penguin Books, 1999
10. Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for
Business Revolution, 2004
12. Berger, Lance, The Change Mangement handbook : A Road Map to Corporate
Transformation, Mc.Graw Hill, 2003