Anda di halaman 1dari 3

TABEL UPAYA HUKUM

I Putu Alit Arsana1

UPAYA HUKUM
BIASA LUAR BIASA
NO INDIKATOR BANDING KASASI KASASI DEMI PK
KEPENTINGAN
HUKUM
1 Pengaturan Pasal 233 – 243 KUHAP Pasal 244 – 258 KUHAP Pasal 259 – 262 KUHAP Pasal 263 – 269 KUHAP

2 Pengertian Pasal 67 KUHAP Pasal 244 KUHAP Pasal 259 KUHAP Pasal 263 ayat 1
- Terdakwa atau PU berhak - Terdapat putusan perkara - Demi kepentingan hukum - Terhadap putusan
meminta Banding terhadap pidana yang diberikan pada terhadap semua putusan pengadilan yang telah
putusan pengadilan tk. tingkat terakhir oleh pengadilan yang telah memperoleh memperoleh kekuatan
Pertama kecuali terhadap lain selain daripada Mahkamah kekuatan hukum tetap dari hukum tetap, kecuali
putusan bebas, lepas dari Agung, Terdakwa atau PU dapat pengadilan lain selain putusan bebas atau lepas
segala tuntutan hukum yang mengajukan permintaan Mahkamah Agung, dapat dari segala tuntutan
menyangkut masalah kurang pemeriksaan kasasi kepada diajukan satu kali hukum, terpidana atau
tepatnya penerapan hukum Mahkamah Agung kecuali permohonan Kasasi oleh ahli warisnya dapat
dan putusan pengadilan dalam terhadap putusan bebas. Jaksa Agung mengajukan Peninjauan
acara cepat. Kembali (PK) kepada
Mahkamah Agung.
3 Prosedur Pasal 233 KUHAP (fokus ke Pasal 245 KUHAP Pasal 260 KUHAP Pasal 264 KUHAP
permohonan ayat 1 & 2) - Permohonan kasasi - Permohonan Kasasi demi - Permintaan PK oleh
- Diajukan ke PT oleh disampaikan oleh pemohon kepentingan hukum Pemohon diajukan kepada
terdakwa atau yang khusus kepada Panitera pengadilan disampaikan secara tertulis Panitera pengadilan yang
dikuasakan untuk itu pada yang telah memutus perkaranya oleh Jaksa Agung kepada telah memutus perkaranya
Penuntut Umum (PU) (ayat 1) di tingkat pertama, dalam waktu Mahkamah Agung melalui dalam tk. Prtama dengan
- Diajukan kepada Panitera 14 hari setelah putusan Panitera yang telah menyebutkan secara jelas
PN, maks 7 hari setelah dibacakan. (ayat 1) memutus perkara dalam tk. alasannya. (ayat 1)
1
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram
putusan dibacakan. (ayat 2) - Permintaan ditulis oleh Pertama disertai risalah - Permintaan ditulis oleh
panitera dalam sebuah surat yang memuat alasan. (ayat panitera dalam sebuah
keterangan yang ditandatangani 1) surat keterangan yang
oleh panitera dan pemohon. (ayat - Salinan risalah segera ditandatangani oleh
2) disampaikan oleh Panitera panitera dan pemohon.
kepada pihak yang - permintaan PK tidak
berkepentingan. (ayat 2) dibatasi dengan jangka
- Ketua pengadilan ybs waktu.
kemudian meneruskan
permintaan itu kepada
Mahkamah Agung. (ayat 3)
4 Gugur - Pasal 233 ayat 2 (permintaan - pasal 245 ayat 1 (Permintaan - *tidak dibatasi dengan
banding boleh diterima Kasasi diajukan oleh pemohon suatu jangka waktu (pasal
panitera PN dalam waktu kepada panitera pengadilan tk. 264 ayat 3)
tujuh (7) hari setelah putusan Pertama dalam waktu 14 hari
dibacakan) setelah putusan dibacakan)
- Pasal 234 (Apabila dalam - pasal 246 (Apabila tenggang
tenggat waktu yang dimaksud waktu sbg yg dimaksud dlm pas
dalam pasal 233 ayat 2 telah 245 ayat 1 telah lewat tanpa
lewat tanpa mengajukan mengajukan permohonan kasasi,
permintaan banding, maka ybs maka ybs dianggap menerima
dianggap menerima putusan) putusan)
5 Pencabutan Pasal 235 KUHAP (Selama Pasal 247 KUHAP (permintaan - -
Banding belum di putus, maka kasasi dapat dicabut, ketika telah
permintaan banding dapat dicabut tidak bisa diajukan
dicabut) kembali)
6 Memori Pasal 237 KUHAP Pasal 248 KUHAP - -
- selama PT belum mulai - Memori kasasi wajib diajukan
memeriksa perkara, terdakwa dengan memuat alasan
atau kuasanya atau PU dapat permohonan kasasinya dalam
menyerahkan memori waktu 14 hari setelah
banding atau kontra memori mengajukan permohonan (ayat1)
banding kepada PT.
7 Hakim Pasal 239 Pasal 251 KUHAP *lengkapi *lengkapi
mengundurka - Hakim wajib mengundurkan
n diri diri jika memiliki hubungan
darah atau garis keturunan
sampai ke 3 dengan si terdakwa.
- pasal 251 berhubungan dengan
pasal 157 KUHAP.
8 Alasan Pasal 240 KUHAP Pasal 253 KUHAP Pasal 259 ayat 1 (Demi Pasal 263 ayat 2
permohonan - kelalaian dalam penerapan kepentingan hukum - keadaan baru (novum)
hukum terhadap semua putusan - telah terbukti saling
- kekeliruan yang telah memperoleh bertentangan
- kurang lengkap kekuatan hukum tetap dari - kehilafan yang dilakukan
pengadilan lain selain dari hakim secara nyata (co.
pengadilan MA, …) saksi tidak disumpah)

9 Jenis putusan Pasal 241 ayat 1 *lengkapi *lengkapi Pasal 266 ayat 2
- memutuskan 1. menolak (menguatkan
- menguatkan putusan terdahulu)
- menambah 2. menerima
- membatalkan putusan PN Maka putusannya bisa saja
- Bebas
- Melepaskan
- Meirngankan

Anda mungkin juga menyukai