M E
C
G
B
H
A
RF
Risiko, p
8
Untuk memahami hubungan return dan
risiko dalam kondisi pasar yang seimbang,
dapat dipandang dari 2 konteks, yaitu:
1. Konteks portofolio efisien hubungan
return dan risiko portofolio efisien akan
menghasilkan Garis Pasar Modal/GPM
(Capital Market Line/CML)
2. Konteks sekuritas individual hubungan
return dan risiko individual akan
menghasilkan Garis Pasar Sekuritas/GPS
(Security Market Line/SML)
9
Garis pasar modal (capital market line =
CML) garis yang menggambarkan
hubungan antara return harapan dengan
risiko total dari portofolio efisien pada pasar
yang seimbang
Jika kurva efficient frontier pada
Gambar 1 dihilangkan, dan titik M
sebagai portofolio aset berisiko yang
optimal diambil, maka kita akan
mendapatkan garis Rf-L yang
merupakan garis pasar modal (CML),
seperti disajikan pada Gambar 2.
10
E(Rp) Q
M
E(RM) Garis pasar modal
(GPM)
Premium risiko
portofolio=
R(BR) E(Rm) - RBR
12
Utk CML diasumsikan investor tidak melakukan short
selling sehingga pada CML pilihan portofolio investor akan
berada pada titik-titik disepanjang garis RBR dan M
Jika portofolio pasar hanya berisi aktiva bebas risiko
(pilihan investor berada pada titik RBR) risikonya = nol
(σp = 0) dan return ekspektasinya = RBR
Jika portofolio pasar terdiri atas semua aktiva yang ada
risikonya = σM dan return ekspektasinya = E(RM)
Selisih antara E(RM) dgn RBR merupakan tingkat return
tambahan yang bisa diperoleh investor sebagai
kompensasi atas risiko portofolio pasar (σM) yang harus
ditanggungnya
Selisih antara E(RM) dgn RBR merupakan premium dari
portofolio pasar karena menanggung resiko lebih besar
(yaitu sebesar σM)
13
Slope dari GPM harga pasar dari risiko (market price of risk)
untuk portofolio efisien atau harga keseimbangan risiko di
pasar menunjukkan tambahan return yang dituntut oleh
pasar karena adanya kenaikan risiko portofolio relatif
terhadap risiko pasar dapat dinyatakan dalam rumus:
E(RM ) - RF
Slope CML
σM
Slope CML mengindikasikan tambahan return yang
disyaratkan pasar untuk setiap 1% kenaikan risiko portofolio.
terhadap risiko pasar dapat dinyatakan dalam rumus:
14
CONTOH SLOPE CML
E(R M ) - R F
Slope CML
M
17
Beberapa kesimpulan penting tentang garis pasar modal (CML):
1) Garis pasar modal terdiri atas portofolio efisien yang merupakan
kombinasi dari aset yang berisiko dan aset yang bebas risiko. Titik
M merupakan portofolio aset berisiko, titik R BR merupakan pilihan
aset bebas risiko. Kombinasi atau titik-titik portofolio disepanjang
garis RBR-M merupakan portofolio yang efisien bagi investor
2) Slope CML akan cenderung positif karena adanya asumsi
bahwa investor bersifat risk averse artinya investor hanya akan
mau berinvestasi pada aset yang berisiko jika mendapatkan
kompensasi berupa return harapan yang lebih tinggi
3) Berdasarkan data historis adanya risiko akibat perbedaan
return aktual dan return harapan akan dapat menyebabkan
slope CML yang negatif. Dengan kata lain slope CML negatif
terjadi jika tingkat return aktual portofolio pasar < tingkat return
bebas risiko
4) Garis pasar modal dapat digunakan untuk menentukan tingkat
return harapan untuk setiap risiko portofolio yang berbeda
18
Garis pasar sekuritas (Security Market
Line = SML) garis yang
menghubungkan tingkat return harapan
dari suatu sekuritas dengan risiko
sistematis (beta)
SML digunakan untuk menilai sekuritas
secara individual pada kondisi pasar
yang seimbang menilai tingkat return
harapan suatu sekuritas individual pada
suatu tingkat risiko sistematis (beta)
tertentu
19
SML dapat digunakan untuk menilai keuntungan
suatu aset individual pada kondisi pasar yang
seimbang. Sedangkan CML dapat dipakai untuk
menilai tingkat return harapan dari suatu portofolio
yang efisien, pada suatu tingkat risiko tertentu (P).
Formula untuk mendapatkan E(R) dari suatu
sekuritas menurut model SML adalah:
E(R i ) R F i (ERM) R F )
20
SML
A
kM
B
Return yang diharapkan
kRF
Aset yang risikonya
Aset yang risikonya lebih besar dari
lebih kecil dari pasar pasar
22
A; β =1,5
M; β =1
Return Sekuritas
B; β =0,5
Return Pasar
23
Berdasarkan hubungan antara return dengan beta dapat
disimpulkan bahwa return harapan dari sekuritas i terdiri atas 2
komponen utama penyusun tingkat return yang disyaratkan
investor (required rate of return), yaitu tingkat return bebas risiko
dan premi risiko
Tingkat return yang disyaratkan jumlah minimum return yang
disyaratkan investor untuk berinvestasi pada suatu sekuritas
tertentu dapat dirumuskan:
ki = tingkat risiko aset bebas risiko + premi risiko
= Rf + βi [E(RM) – Rf]
dalam hal ini:
ki = tingkat return yang disyaratkan investor pada
sekuritas i
E(RM)= return portofolio pasar yang diharapkan
i = koefisien beta sekuritas i
RF = tingkat return bebas risiko
24
Pada kondisi pasar yang seimbang
harga-harga sekuritas harusnya berada
pada SML karena titik-titik pada SML
menunjukkan tingkat risiko sistematis
tertentu
Namun kadang terjadi suatu sekuritas tidak
berada pada SML karena sekuritas tersebut
undervalued atau overvalued
Sekuritas yang terletak diatas SML
sekuritas yang dinilai terlalu rendah
(undervalued), dan sebaliknya
25
SML
Return yang diharapkan
E(RB)
E(RA’) A
E(RB’) B
E(RA)
(A) (B)
Beta
Gambar 4. Menilai sekuritas yang undervalued atau overvalued
dengan menggunakan SML
Persamaan CAPM dpt digunakan untuk
menentukan apakah suatu sekuritas dinilai
terlalu tinggi atau terlalu rendah dr yg
seharusnya.
Contoh:
Saham A Saham B Saham C
Realized Return 21% 17% 28%
Beta 1,2 0,80 1,5
E(Rm) = 20%
Rf = 15%
27
E(Ra) = 0,15 + (0,2 -0,15) 1,2 = 21 %
E(Rb) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 0,8 = 19 %
E(Rc) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 1,5 = 22,5 %
Saham C dikatakan undervalued krn
Return ekspetasi < return realisasi shg
Investor akan membeli saham C tsb
Saham B dikatakan overvalued krn
return ekspetasi > return realisasi shg
investor akan menjual saham B tsb.
Saham A berada pd titik keseimbangan.
28
DITUNDA PENJELASANNYA DAN DIGABUNG
DENGAN PENJELASAN BAB 21 KOREKSI
BETA
29
Untuk menguji validitas CAPM perlu
dilakukan penelitian –penelitian empiris
mengenai CAPM
Jika CAPM valid hasil penelitian
empiris akan menunjukkan bahwa return
yang terjadi (realized return) akan sama
dengan estimasi return dengan
menggunakan CAPM
30
Elton dan Gruber (1995)
mendokumentasikan kesimpulan dari hasil-
hasil penelitian empiris untuk menguji CAPM
sbb:
1) SML yang terbentuk cenderung linier
2) Sebagian besar hasil penelitian menunjukkan
bahwa intersep SML > dari return bebas risiko
3) Slope CAPM yang dihasilkan cenderung < dari
slope hasil perhitungan dari teori CAPM
4) Meskipun hasilnya beragam tetapi dapat
disimpulkan bahwa investor hanya akan
mendapatkan return berdasarkan risiko
sistematis yang diasumsikan
31
APT menggambarkan hubungan
antara risiko dan return tetapi dengan
menggunakan asumsi dan prosedur
yang berbeda
Dalam APT estimasi return harapan
tidak terlalu dipengaruhi portofolio pasar
seperti halnya dalam CAPM karena
terdapat beberapa faktor lain yang
berpengaruh terhadap return harapan
32
Beberapa asumsi CAPM yang tidak dipakai
dalam APT:
1) Adanya satu periode waktu tertentu
2) Tidak ada pajak
3) Investor bisa meminjam dan menginvestasikan
dananya pada tingkat return bebas risiko
4) Investor memilih portofolio berdasarkan return
harapan dan variannya
Beberapa asumsi CAPM yang dipakai dalam
APT:
1) Investor memiliki kepercayaan bersifat homogen
2) Investor adalah risk averse yang berusaha
memaksimalkan utilitas
3) Pasar dalam kondisi sempurna
4) Return diperoleh dengan menggunakan model
faktorial
33
Model APT mengasumsikan bahwa investor
percaya bahwa return sekuritas akan
ditentukan oleh sebuah model faktorial
dengan n faktor risiko
Return harapan dalam APT dapat dirumuskan:
E(Ri) = a0 + bi1 1 + bi2 2 +......+ bin n
Hubungan return dan risiko dalam APT dapat
dirumuskan:
E(Ri) = Rf + bi1(premi risiko untuk faktor 1)+
bi2(premi risiko untuk faktor 2) +.............+
bin(premi risiko untuk faktor n)
34
Salah satu kritik atas model APT
adanya kesulitan dalam menentukan
faktor-faktor risiko yang relevan karena
faktor-faktor tsb adalah ex ante
APT mengasumsikan bahwa sekuritas
yang berbeda akan memiliki sensitivitas
terhadap faktor-faktor risiko sistematis
yang berbeda pula
35