Standar Nasional Pendidikan Strata Satu Kebidanan Indonesia ini telah disepakati oleh
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) sebagai organisasi profesi dan Asosiasi Institusi Pendidikan
Kebidanan Indonesia (AIPKIND) sebagai wadah institusi pendidikan kebidanan di
Indonesia. Isi dari Standar pendidikan ini akan ditinjau secara periodik setiap 5 tahun
sesuai dengan perkembangan profesi, kebijakan – kebijakan yang berlaku dan
kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK).
2
KELOMPOK KERJA
STANDAR PENDIDIKAN STRATA SATU KEBIDANAN INDONESIA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan Hidayah-
Nya, maka penyusunan Standar Nasional Pendidikan Strata Satu Kebidanan Indonesia telah
dapat diselesaikan.
Dengan adanya perkembangan pendidikan kebidanan saat ini dan dengan dikeluarkannya
Standar Pendidikan Kebidanan internasional yang dikeluarkan oleh Internasional Confederation
of Midwives (ICM) dan World Health Organization (WHO), maka diperlukan ada penguatan
tentang standar pendidikan strata satu kebidanan yang berlaku dalam skala nasional.
Standar pendidikan strata satu kebidanan disusun oleh Assosiasi Institusi pendidikan
Kebidanan yang berkoordinasi dengan Ikatan Bidan Indonesia dan institusi penyelenggara
pendidikan Strata Satu Kebidanan yang ada di Indonesia. Standar Nasional Pendidikan Strata
satu Kebidanan ini sebagai acuan penyelenggaraan pendidikan kebidanan strata satu di
Indonesia.
Ucapan terima kasih kepada Direktur Direktorat Pembelajaran dan Mahasiswa Dirjen Dikti,
Pimpinan Proyek HPEQ yang telah memberikan fasilitasi dan dukungan sehingga Standar
Nasional Pendidikan Strata Satu Kebidanan ini dapat terwujud.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada berbagai pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu, atas kontribusinya dalam penyusunan Standar Nasional Pendidikan
Strata Satu Kebidanan di Indonesia ini.
Lembar Kesepakatan
Kelompok Kerja Standar Pendidikan Strata-1 Kebidanan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Dasar Hukum
BAB 4 : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai mana telah diketahui bahwa bidan adalah salah satu tenaga kesehatan
yang ada dalam sistem kesehatan dan memiliki posisi penting/ strategis dalam penurunan
AKI dan AKB, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya perempuan dan
anak. Dalam pelayanannya bidan harus mampu menghadapi tuntutan yang terus
berubah seiring perkembangan masyarakat dan dinamika kemajuan pengetahuan dan
teknologi.
Berdasarkan Kepmenkes 369 tahun 2007 bidan adalah " seorang perempuan yang lulus
dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara
Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi
dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan” . Bidan
memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus
pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap
melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada.
Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang
bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan, pendidikan dan
konseling selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan
atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi dan anak balita.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi
pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta
melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya
pada perempuan yang mencakup pendidikan antenatal, kesehatan bayi, anak dan
remaja, persiapan menjadi orang tua, kesehatan reproduksi serta kesehatan keluarga
dan masyarakat.
Pengembangan peran dan fungsi serta kompetensi bidan dipersiapkan melalui pendidikan,
sehingga perlu disusun standar pendidikan yang menjadi acuan penyelenggaraan
pendidikan kebidanan di semua jenjang. Pendidikan Kebidanan saat ini mulai dari tingkat
Diploma 3, tingkat Strata-1 profesi, dan tingkat Strata-2 Akademik. Pada standar ini khusus
membahas standar pendidikan kebidanan untuk tingkat Strata-1 Kebidanan. Standar ini
mengacu pada dokumen resmi International Confederation of Midwives (ICM) tentang
Standar Internasional Pendidikan Kebidanan1, standar pendidikan WHO, kebijakan
kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan kebijakan Kementerian Kesehatan.
1.2. TUJUAN
Tujuan Standar Nasional Pendidikan Strata-1 Kebidanan adalah :
a. Sebagai acuan dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi mutu
proses pendidikan kebidanan serta pengembangan program pendidikan
kebidanan yang berkesinambungan
b. Sebagai upaya peningkatan mutu lulusan pendidikan strata-1
kebidanan c. Sebagai upaya penguatan otonomi profesi kebidanan
d. Sebagai pertanggung-jawaban publik
Selain dokumen diatas, standar pendidikan kebidanan ini juga disusun berdasarkan
pada Standar Internasional Pendidikan yang ditetapkan oleh International
Confederation of Midwives tahun 2010 dan Standar Internasional Pendidikan WHO.
BAB II KERANGKA
KERJA
WHO, 2009 menyatakan ada empat syarat standar pendidikan bagi tenaga kesehatan :
Berdasarkan Global Standard for the initial education of Profesional Nurses and Midwives,
yang dikeluarkan WHO tahun 2009, terdapat 5 komponen standar pendidikan untuk
pendidikan kebidanan, yaitu :
Kepmenkes No. 369 tahun 2007 tentang standar profesi bidan, menyebutkan terdapat
Sembilan komponen standar pendidikan terkait pendidikan kebidanan di Indonesia :
Untuk menyusun komponen standar pendidikan, dibawah ini adalah komparasi / perbandingan
komponen standar pendidikan :
WHO (Global Standard for the initial education of ICM (Global standards for Midwifery Education,
Profesional Nurses and Midwives, 2009) 2010)
1. Organisasi dan administrasi
1. Programmes graduate 2. Midwifery Faculty
2. Programme development and revision 3. Student Body
3. Programme curriculum 4. Curriculum
4. Academic faculty and staff 5. Resource, Faculty and services
5. Programme admission 6. Assesment strategies
Standar Nasional Pendidikan (Peraturan pemerintah RI Kepmenkes No. 369 tahun 2007 tentang standar
no. 19 tahun 2005 profesi bidan
3.1 TERMINOLOGI
1. Pendidikan kebidanan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sebagai bidan yang memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara dalam
mengembangkan kemampuannya sebagai Communicator, Care Provider,
community leader, Decision Maker dan Manager
6. Kompetensi Bidan adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki oleh seorang bidan sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
untuk melaksanakan tugas sebagai bidan.
7. Kurikulum Pendidikan Kebidanan adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan kebidanan.
10. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
11. Uji kompetensi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian
dari suatu satuan pendidikan.
12. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
13. Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah evaluasi internal yang diselenggarakan oleh
unit jaminan mutu institusi pendidikan sendiri
1.2 Sasaran
Stakeholders meliputi pimpinan institusi, senat, staf akademik,
mahasiswa, lembaga pemerintah dan swasta terkait dan organisasi
profesi bidan
1.3 Strategi
Strategi pencapaian yang terukur, ada batas waktu yang jelas dan
relevan terhadap visi dan misi
2.2 Kepemimpinan
Memiliki karakteristik kepimimpinan yang operasional, kepemimpinan
organisasi, dan kepemimpinan publik
2.5 Kerjasama
Penyelenggara pendidikan kebidanan memiliki kebijakan untuk
melakukan kerjasama dengan berbagai institusi lain seperti institusi
pendidikan sejenis, profesi lain yang terkait, wahana praktik klinik dan
komunitas, organisasi profesi, dan mitra kerja luar negeri dalam bentuk
pengembangan penelitian, penggunaan sumber daya bersama
(resources sharing) , pertukaran dosen dan mahasiswa.
3.2 Lulusan
3.2.1 Profil Lulusan
a. Lulusan program pendidikan strata-1 kebidanan memiliki
gelar akademik Sajana Kebidanan dan gelar profesi
Bidan
b. Lulusan program pendidikan kebidanan memenuhi profil
bidan (five star) yaitu Communicator, Midwifery Care
Provider, Decision Maker; Community Leader; Manager
3.3 Kompetensi
Lulusan Bidan mampu melaksanakan praktik kebidanan yang
professional sesuai dengan nilai dan prinsip ketuhanan, budi yang
luhur, etika, disiplin, sesuai dengan hukum dan social budaya.
3.4 Kemahasiswan
3.4.1 Pembimbing Akademik
a. Memiliki kebijakan tertulis tentang hak dan kewajiban
peserta didik selama mengikuti program pendidikan
strata-1 kebidanan
b. Memiliki mekanisme umpan balik dari mahasiswa kepada
pihak penyelenggara, pengelola, dan dosen untuk
peningkatan kualitas Pendidikan
4.1 Dosen
Institusi pendidikan strata-1 kebidanan harus memiliki kebijakan
penerimaan dosen dan pengembangan karier dosen dengan prinsip
yang relevan, transparan, akuntabel, serta bertanggung jawab
akademik dan social
4.3.2. Rasio
Rasio maksimal 20% dari jumlah dosen tetap
4.4 Pembimbing Klinik/ Preseptor Mentor
Institusi pendidikan strata-1 kebidanan harus memiliki kebijakan dalam
penetapan pembimbing klinik/ preseptor mentor.
6.1 Sarana
Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses
administrasi dan pembelajaran serta penyelenggaraan kegiatan
tridharma perguruan tinggi secara efektif.
6.2 Prasarana
Ruang kerja dosen yang memenuhi kelayakan dan mutu untuk
melakukan aktivitas kerja, pengembangan mandiri dan pelayanan
akademik
6.4 Evaluasi
6.4.1 Evaluasi dilakukan oleh Institusi pendidikan strata-1 kebidanan
minimal satu kali dalam satu tahun
6.4.2 Hasil evaluasi di analisis dan digunakan sebagai umpan balik
bagi civitas akademika untuk merencanakan perbaikan
selanjutnya
7.1 Pembiayaan
7.1.1 Institusi pendidikan strata-1 kebidanan mempunyai alur yang
jelas mengenai tanggung jawab dan otoritas dalam
penyelenggaraan pendidikan dan sumber dayanya termasuk
alokasi pembiayaan yang transparan dan akuntabel yang
menjamin tercapainya visi, misi dan tujuan pendidikan
7.1.2 Institusi pendidikan strata-1 kebidanan menjamin adanya
pembiayaan yang mencukupi sehingga menjamin kualitas
proses pembelajaran
7.1.3 Pembiayaan pendidikan kebidanan menjadi tanggung jawab
bersama antara Pemerintah, dan masyarakat. Sumber
pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan
prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan.
8.1 Kebijakan
8.1.1 Institusi pendidikan strata-1 kebidanan harus memiliki
kebijakan yang mendukung berkaitan dengan penelitian serta
menetapkan prioritas penelitian dan sumber daya
penunjangnya
8.1.2 Institusi pendidikan strata-1 kebidanan harus memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian
dibawah bimbingan dosen
9.1 Kebijakan
9.1.1 Institusi pendidikan strata-1 kebidanan harus memiliki
kebijakan yang mendukung kegiatan pengabdian masyarakat
9.1.2 Institusi pendidikan strata-1 kebidanan harus memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan pengabdian
masyarakat bersama dengan bimbingan dosen
Standar pendidikan strata-1 kebidanan adalah dokumen yang bersifat dinamis dan dapat
dilakukan peninjauan serta direvisi secara periodik sesuai dengan perkembangan keilmuan dan profesi
kebidanan.