Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Decision Making berasal dari dua suku kata yaitu “decision” yang artinya
keputusan dan “making” artinya membuat, mengambil. Jadi secara bahasa decision
making yaitu pembuatan keputusan atau pengambilan keputusan. Dalam Kamus
Besar Ilmu Pengetahuan pengambilan keputusan didefinisikan sebagai pemilihan
keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas kriteria tertentu. Menurut George R.
Terry (2000) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemelihan
alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif. Sedangkan
Sondang P. Siagian (2000) memaparkan bahwa pengambilan keputusan adalah
suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling
tepat.
Herbert A. Simon (1916-2001) dalam proses pengambilan keputusan ada tiga
tahapan, yang pertama Intelegence Acitivity atau proses penelitian situasi dan
kondisi dengan wawasan yang inteligen. Kedua, Design Acitivity yaitu proses
menemukan masalah mengembangkan pemahaman dan menganalisis
kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah yang akan terjadi serta
tindaklanjutnya, adanya perencanaan pola kegiatan. Ketiga, Choice Acitivity yakni
memilih salah satu tindakan terbaik dari banyaknya alternatif atau kemungkinan
pemecahan. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan hasil keputusan biasanya dilaksanakan
oleh orang lain (stakeholder).
Dalam pengambilan keputusan memiliki dasar-dasar yang dijadikan metode.
Menurut George R. Terry, ada empat dasar metode dalam pengambilan keputusan
yang kemudian disusun menjadi alternatif pemecahan masalah yaitu :
a) Intuisi, dapat diartikan sebagai perasaan akan sesuatu hal (kausalitas)
yang dihadapi atau akan terjadi. Pengambilan keputusan berdasarkan
intuisi yaitu merujuk suatu istilah untuk kemampuan memahami sesuatu
tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas.
b) Fakta, pengambilan keputusan berdasarkan fakta yaitu segala sesuatu
yang tertangkap oleh indra manusia atau data kenyataan keadaan yang
terbukti. Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak sebagai hal yang
sebenarnya, karena kenyataan yang dialami orang sesungguhnya.
c) Pengalaman, ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia
yang meungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasilnya kemudian
disebut pengetahuan (vardiansyah, 2008). Pengambilan keputusan
berdasarkan pengalaman merujuk pada pengetahuan empirikal atau
pengetahuan posteriori.
d) Kekuasaan, adalah kemampuan seseorang atau sekolompok untuk
meemngaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lainnya sedemikian
rupa hingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan
dari yang memiliki kekuasaan.
e) Keputusan rasional, yaitu dengan menganalisis variabel terkait
menggunakan metode tertentu dengan tahapan yang jelas dan dikerjakan
oleh profesional. Dengan proses tersbeut makan keputusan rasional
mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi dan dapat diakuntabilitaskan.
Metode rasional yang digunakan berupa analisis SWOT, Cause and Effect
Analysis, Value Chain Analysis dan sebagainya. Proses dasar
pengambilan keputusan rasional hampir sama dengan keputusan
strategik.
Tahap pertama, pemahaman dan perumusan masalah yaitu para
pemimpin mengidentifikasi masalah dengan mudah dengna menguji
hubungan sebab akibat, mencari penyimpangan dan berkonsultasi dengan
pihak yang dapat memberikan pandangan berbeda. Tahap kedua,
pengumpulan dan analisis data yang relevan yaitu menentukan data-data
apa yang dibutuhkan dalam membuat keputusan yang tepat kemudian
mendapatkan informasi. Tahap ketiga, pengembangan alternatif-alternatif.
Tahap keempat, evaluasi alternatif yaitu menilai efektivitas setiap
alternatif. Tahap kelima, pemilihan alternatif terbaik. Tahap keenam,
impelementasi keputusan yaitu membuat rencana-rencana untuk
mengatasi masalah yangn akan dijumpai dalam pelaksanaan. Tahap
terakhir, evaluasi hasil keputusan yaitu memonitor secara berkala
keputusan-keputusan. Apakah impelementasi dilakukan secara lancar dan
hasil yang diinginkan.
Supranto (1998) mengemukanan empat kategori keputusan, yaitu: a)
keputusan kepastian (certainly), b) keputusan risiko (risk), c) keputusan
ketidakpastian (uncertainly), d) keputusan konflik (conflict). Secara kompleks
menurut Sondang P. Siagian (1988), teknik-teknik pengambilan keputusan yang
paling umum digunakan antara lain sebagai berikut :
a) Brainstorming
Teknik ini telah digunakan sejak dahulu dan cukup alternatif dalam
persepsi masalah yang dihadapi. Brainstorming merupakan bentuk diskusi
dalam menghimpun informasi, pengalaman, dan pendapat. Langkah-
langkah metode brainstorming yaitu : pemberian informasi dan motivasi,
identifikasi, klasifikasi, verifikasi dan konklusi (penyepakatan).
b) Teknik Delphy
Teknik Delphy dilakukan dengan tidak melibatkan orang dalam organisasi
dalam pengambilan keputusan melainkan dengan pihak luar contohnya
yaitu sekelompok ahli dibidang tertentu. Teknik Delphy dikembangkan
sebagai pendekatan analisis permasalahan ketika data yang tersedia
sangat sedikit atau sistem yang dipertimbangkan. Dalam teknik ini
sekelompok ahli terpilih membentuk panel yang menghasilkan jawaban
konsensus terhadap pertanyaan yang diajukan. Teori Delphi ini sangat
baik untuk memecahkan masalah yang bersifat general, dimana rencana
kebijakan tersebut berkaitan erat dengan ahli-ahli bidang tertentu.
c) Teknik Kelompok Nominal
Teknik kelompok nominal adalah salah satu teknik peran serta dalam
pengambilan keputusan yang lebih jarang dipakai dibanding dengan teknik
sumbang saran. Teknik ini dimaksudkan sebagai suatu cara untuk
mengumpulkan pandangan dan penilaian perorangan dalam suasana
ketidakpastian dan ketidaksepakatan mengenai inti persoalan suatu
masalah, lalu mencari jalan penyelesaian yang terbaik. Teknik kelompok
ini adalah proses terstruktur yang mengharuskan anggota kelompok
menulis ide secara perseorangan, kemudian melaporkannya kepada
kelompok .
d) Teknik Synetics
Teknik ini merupakan modifikasi dari teknik brainstorming, melibatkan
seorang ahli dalam pengambilan keputusan, baik dari organisasi sendiri
atau orang luar yang bertindak sebagai nara sumber.
KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAFTAR PUSTAKA
Abevit, M., & Afriansyah, H. (2019). Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan
Keputusan. Jurnal Universitas Negeri Padang, 1-4.