Anda di halaman 1dari 61

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

UMC
Kampus 2:
Jl. Fatahillah No. 40, Watubelah, Sumber, Cirebon, Jawa Barat.
Telepon/Fax: (0231) 209806

Email: ilmukomunikasi@umc.ac.id
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan panduan
penyusunan skripsi untuk mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon, tidak lupa
sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Amin.
Skripsi merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh mahasiswa Program S1
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Cirebon sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana. Penyusunan skripsi ini menjadi salah satu bagian yang penting
dalam pembelajaran karena mahasiswa diharapkan kompeten dalam melakukan analisis dan
sintesis suatu permasalahan dan menuangkannya dalam sebuah karya tulis ilmiah. Sehubungan
dengan hal tersebut Panduan Penyusunan Skripsi ini disusun sebagai pedoman atau panduan
bagi mahasiswa dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
panduan skripsi. Semoga panduan penyusunan skripsi ini dapat meningkatkan kualitas proses
penyusunan skripsi dan mendukung tercapainya kompetensi tugas akhir mahasiswa. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa panduan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diperlukan
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan penyusunan yang akan datang.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Cirebon, 2 Februari 2020

Tim Penyusun
Tim Penyusun:

Ida Ri’aeni, S.Sos, M.I.Kom (Ketua)


Yusuf Sapari, S.Sos, M.Si
Ahmad Yusron, S.Sos, M.Si
Rizki Budhi Suhara, S.Sos, M.I.Kom
Ririn Risnawati, S.Sos, M.Si.
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN

BAB I Struktur Proposal Skripsi ........................................................................... 1


1.1. Pendekatan Kuantitatif ........................................................................ 1
1.2. Pendekatan Kualitatif .......................................................................... 10

BAB II Struktur Skripsi .......................................................................................... 17


2.1. Pembukaan ............................................................................................ 17
2.2. Isi ........................................................................................................... 18
2.3. Penutup .................................................................................................. 19
2.4. Lampiran ............................................................................................... 19

BAB III Aspek Tipografis dalam Penulisan Proposal dan


Penulisan Skripsi ....................................................................................... 24
3.1. Pengaturan Halaman ............................................................................ 26
3.2. Pengaturan Paragraf ............................................................................ 27
3.3. Pembuatan Tabel .................................................................................. 34
3.4. Pembuatan Ilustrasi .............................................................................. 35

BAB IV Etika dan Teknik Pengutipan dalam Penulisan Proposal dan


Penulisan Skripsi ....................................................................................... 37
4.1. Prinsip Umum Pengutipan ................................................................... 37
4.2. TataCara Pengutipan Pusktaka .......................................................... 39
4.3. Kutipan Daftar Pustaka ....................................................................... 42
4.3.1. Sumber Informasi dari Sebuah Buku ....................................... 43
4.3.2. Sumber Informasi dari Majalah ............................................... 43
4.3.3. Sumber Informasi dari Pengarang Tak Dikenal ..................... 44
4.3.4. Sumber Informasi dari Jurnal Ilmiah ...................................... 44
4.3.5. Sumber Informasi Mencamtumkan Nama Editor .................. 44
4.3.6. Sumber Informasi Mencamtumkan Nama Pengarang
Gabungan ..................................................................................... 45
4.3.7. Sumber Informasi Mencamtumkan Judul dalam Judul ......... 45
4.3.8. Sumber Informasi Berupa Terjemahan ................................... 46
4.3.9. Sumber Informasi yang Ditulis Oleh Pengarang
yang Sama .................................................................................... 46
4.3.10. Sumber Informasi dari Media Elektronik .............................. 46
4.3.11. Makalah yang Dipresentasikan Diseminar ............................ 46
4.3.12. Tata Cara Penulisan Nama dalam Sistem Pengacuan .......... 47
4.4 Catatan Kaki dan Tanpa Catatan Kaki ............................................... 49

BAB V Penutup .......................................................................................................... 52

Daftar Referensi ....................................................................................................... 53


PENDAHULUAN

Filosofis pendidikan Universitas Muhammadiyah Cirebon adalah proses pembelajaran


untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
Profesional, Mandiri serta Islami. Universitas Muhammadiyah Cirebon meyakini bahwa kunci
sukses sebuah lembaga adalah bahwa semua aktivitas untuk mencapai tujuan pendidikan harus
dikelola dengan manajemen yang baik, terarah dan terencana dengan standar kualitas yang
tinggi. Prinsip pengelolaan lembaga yang dilaksanakan dengan mengadopsi dan
mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Quran sebagai pedoman dalam
mengelola seluruh aktivitas di kampus, maka tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik
yang bernilai dunia dan akhirat.
Skripsi merupakan tugas akhir yang diselesaikan oleh mahasiswa jenjang sarjana.
Penyusunan skripsi menjadi salah satu tugas yang harus diselesaikan dan menjadi salah satu
bagian yang penting dalam pembelajaran karena mahasiswa diharapkan kompeten dalam
melakukan analisis dan sintesis atau permasalahan dan menuangkan dalam sebuah karya tulis
ilmiah.
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan keilmuan dan praktik keilmuan serta memperkuat body of knowledge.
Mahasiswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian skripsi, yang meliputi
penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian, laporan hasil penelitian dan publikasi. Buku
pedoman penyusunan skripsi ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam menuliskan hasil
penelitian dalam bentuk dokumen akademis atau karya tulis ilmiah.
Tujuan Penyusunan Skripsi
1. Mahasiswa mampu mengungkapkan pola pikir ilmiah dan menuangkannya ke dalam
bentuk tulisan ilmiah atau laporan penelitian dalam upaya menyelesaikan masalah
sosial secara komprehensif
2. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan teoritik ke dalam praktik pelaksanaan
penelitian
3. Mahasiswa terampil menulis ilmiah berdasarkan kaidah-kaidah tulisan ilmiah ke dalam
laporan penelitian.
4. Mahasiswa lebih menghayati peran dan tugasnya sebagai anggota masyarakat sebagai
anggota masyarakat terdidik
5. Mahasiswa memiliki rasa tanggung jawab akademik yang lebi besar, baik dalam
hubungannya dengan etika ilmiah maupun penghargaan terhadap karya orang lain
2020 1
Definsi Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah mandiri yang harus diselesaikan oleh mahasiswa sebagai
tugas akhir sebelum menyelesaikan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Cirebon.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana terapan.
Penyusunan skripsi ini bertujuan agar mahasiswa memahami fenomena keilmuan sosial seusai
kompetensinya, sehingga skripsi yang disusun menunjukkan penguasaan penulis tentang
subtansi dan metodologi penelitian. Pendekatan yang digunakan untuk meneliti fenomena
dengan menggunakan kualitatif dan kuantitatif.
Pembimbing
Mahasiswa akan dibimbing oleh pembimbing selama proses penyusunan skripsi.
Pembimbing bertanggung jawab untuk membimbing mahassiswa tentang subtansi keilmuan
dan metodologi penelitian, mulai dari penyusunan proposal, perbaikan setalah ujian proposal,
penyusunan hasil penelitian, perbaikan setelah ujian hasil dan penyempurnaan skripsi.
Kualifikasi pembimbing skripsi adalah minimal magister atau master dengan yang relevan pada
kompetensinya, dengan jabatan akademik dosen minimal asisten ahli. Pembimbing skripsi
dapat dipertanggungjawabkan. Penggantian pembimbing juga dapat dilakukan oleh
Koordinator Skrsipsi dengan alasan dari pihak pembimbing mengajukan permohonan tidak
dapat melakukan beimbingan.

Hak Kepenulisan
Skripsi yang telah disusun oleh mahasiswa dapat diterbitkan ke dalam jurnal ilmiah.
Dalam penerbitan skripsi ini hak kepenulisan berada pada mahasiswa. Jika mahasiswa akan
memanfaaatkan skripsinya untuk menjadi naskah yang akan dipublikasikan, maka mahasiswa
menjadi pengarang pertama, sedangkan pembimbing menjadi pengarang kedua dan
selanjutnya. Bilamana dikehendaki, maka penguji menjadi pengarang ketiga. Penerbitan karya
ilmiah yang tidak sesuai dengan ketentuan hak kepenulisan disebut plagiat. Plagiat merupakan
bentuk pelanggaran hak cipta, dapat berupa pengambilan karangan atau ide milik orang lain
dan menjadikan seolah karangan sendiri, pengambilan kalimat, kata atau ide orang lain tanpa
menyebutkan sumber yang digunakan sebagai referensi.
Tata Cara Bimbingan
Kegiatan bimbingan skripsi dilakukan pada tahap penyusunan proposal, penyusunan
hasil penelitian untuk sidang akhir dan penyempurnaan skripsi
1. Pengajuan Usulan Topik dan Pembimbing Skripsi
- Mahasiswa mengajukan usulan topik penelitian (2-3 topik penelitian sesuai dengan

2020 2
urutan prioritas) dan pembombing kepada ketua program studi

- Ketua program studi mengadakan rapat engan penanggung jawab skripsi untuk
menetapkan topik dan pembimbing dan mengumumkan kepada mahasiswa
2. Proses Penyusunan Proposal
- Mahasiswa mengajukan masalah dan topik penelitian yang disertai latar belakang
(fenomena kejadian masalah, focus of the problem) kepada pembimbing
- Pembimbing melakukan seleksi dan menyepakati masalah dan topik penelitian yang
diajukan oleh mahasiswa
- Bagi mahasiswa yang memerlukan data melalui studi pendahuluan, dapat
mengajukan surat ijin studi pendahuluan kepada Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (ketentuan pengambilan data studi pendahuluan mengikuti ketentuan
masing-masing lokasi penelitian).
- Mahasiswa melengkapi proposal sesuai dengan masukan pembimbing
- Pertemuan dengan pembimbing minimal 3 (tiga) kali tatap muka sebelum seminar
proposal
- Setiap kali konsultasi, mahasiswa menuliskan hasil konsultasi pada logbook
penelitian. Mahasiswa membuat logbook sebagai catatan perkembangan penelitian.
Logbook berisi tentang kegiatan hasil dan tindak lanjut ditandangani oleh
pembimbing
- Setelah mendapat persetujuan pembimbing, mahasiswa mengurust surat untuk
pelaksanaan ujian proposal yang dihadiri oleh penguji, pembimbing, dan audiens
seminar
- Pengurusan proposal dengan membuat kesepakatan waktu pelaksanaan dengan
pembimbing dan penguji, mendaftar pada coordinator skripsi, konfirmasi jadwal
dan tempat ujian pada bagian perlengkapan, mengurus undangan pelaksanaan ujian
dengan coordinator skripsi dan mendistribusikan proposal skripsi pada pembimbing
selambat-lambatnya dua (2) hari sebelum pelaksanaan ujian
- Perbaikan proposal dilakukan berdasarkan masukan dari hasil seminar proposal.
Revisi proposal dilakukan dalam rentang waktu 1 minggu, terhitung 1 hari setelah
pelaksanaan ujian proposal
- Setelah revisi proposal peneliitian disetujui oleh pembimbing dan penguji,
mahasiswa daoat mengurus perijinan penelitian

3. Pengumpulan data penelitian dianggap sah apabila pengumpulan data dilakukan setelah
2020 3
perbaikan proposal yang telah disetujui dan ditandatangani oleh pembimbing.
Penyusunan Hasil Penelitian untuk Sidang Akhir Skripsi

- Sebelum melakukan penelitian atau pengumpulan data, jika memerlukan uji coba
instrument, maka mahasiswa melakukan uji coba instrument dan hasilnya
dilaporkan pada pembimbing. Apabila tidak menyampaikan hasil uji coba
instrumen, maka pembimbing berhak meminta mahasiswa untuk melakukan uji
coba instrument kembali
- Konsultasi dengan pembimbing untuk pengumpulan data dan pengolahan data,
pembimbing berhak meminta rekapan data dan program pengolahan data (dalam
bentuk softcopy)
- Konsultasi dengan pembimbing untuk penyusunan hasil penelitian dan persiapan
sidang akhir dilakukan minimal 4 kali tatap muka
- Hasil diskusi dan masukan selama konsultasi dengan pembimbing untuk penyajian
skripsi secara lengkap, dan siap diujikan dalam ujian pendadaran skripsi mahasiswa
membuat naskah publikasi jurnal dengan mengikuti gaya selingkung
- Penyusunan naskah publikasi dikonsultasikan pada pembimbing dengan membawa
gaya selingkung publikasi jurnal. Konsultasi naskah publikasi minimal
dilaksanakan sebanyak 1 kali tatap muka, hasil diskusi didokumentasikan pada
logbook penelitian
- Apabila pembimbing telah menyetujui skripsi dan layak untuk dilakukan ujian
pendadaran, maka pembimbing akan menandatangani surat persetujuan skripsi dan
dapat dilakukan uji pendadaran
- Mahasiswa mengurus surat untuk pelaksanaan ujian hasil skripsi yang dihadiri oleh
penguji dan pembimbing serta audiens secara terbuka
- Pengurusan ujian hasil skripsi dengan membuat kesempatan waktu pelaksanaan
dengan pembimbing dan penguji, mendaftar pada koordinator skripsi, konfirmasi
jadwal dan tempat ujian pada bagian akademik, mengurus undangan pelaksanaan
ujian pada koordinator skripsi dan menidstribusikan naskah skripsi lengkap disertai
dengan naskah publikasi pada pembimbing dan penguji selambat- lambatnya 3 hari
sebelum pelaksaaan ujian
4. Proses Penyempurnaan Skripsi
- Perbaikan hasil sidang kahir dilakukan berdasarkan masukan yang diperoleh saat
sidang akhir dari tim penguji dan selama proses konsultasi dengan pembimbing
- Pertemuan dengan pembimbing minimal 1 kali tatap muka. Hasil konsultasi
2020 4
didokumentasikan pada logbook penelitian.
- Mahasiswa diharuskan untuk menerjemahkan penulisan abstrak penelitian kedalam
bahasa Inggris
- Proses bimbingan berakhir atas kesepakatan pembimbing dan mahasiswa.
Selesainya proses bimbingan ini diakhiri dengan pembimbing memberikan tanda
tangan pada lembar persetujuan yang ditempatkan di halaman depan skripsi
- Mahasiswa mengurus untuk mendapatkan tanda tangan pengesahan dari dewan
penguji dan ketua program studi
- Menyerahkan naskah publikasi dalam bentuk 1 buah compat disc dengan file PDF
ke perpustakaan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti yudisium dan
wisuda serta menyerahkan compact disc PDF dana tau hard copy naskah publikasi
skripsi kepada program studi, pembimbing dan penguji bilamana dikehendaki.

Tata Cara Seminar Proposal dan Sidang Skripsi


Tata cara seminar dan sidang akhir meliputi tata tata tertib seminar proposal, sidang
skripsi, pembatalan sidang skripsi dan sanksi.

Prasyarat untuk mengikuti sidang hasil skripsi adalah: mampu membaca Al Quran yang
dinayatakan dengan surat keterangan dari Universitas Muhammadiyah Cirebon, mengikuti
pesantren/AIK/kegiatan Universitas, menyertakan sertifikat mengikuti pertemuan
ilmiah/sertifikat kompetensi, serta disarankan menyertakan karya publikasi yang pernah
dilakukan mahasiswa(publikasi ilmiah atau populer).
1. Seminar Proposal
a. Seminar proposal dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah menyelesaikan mata
kuliah, minimal sebanyak 123 SKS, IPK 3.00
b. Seminar proposal bersifat terbuka bagi mahasiswa lainnya
c. Seminar proposal dipimpin oleh pembimbing dan dihadiri oleh penguji Program
Studi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Cirebon atau penguji dari luar
Program Studi. Kualifikasi penguji proposal minimal magister dengan jabatan
fungsional asisten ahli yang sesuai dengan bidang keilmuannya
d. Mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian seminar proposal setelah menghadiri
minimal 2 kali seminar proposal yang dibuktikan dengan daftar hadir mengikuti
ujian proposal, kecuali, bagi dua orang mahsiswa pertama untuk seminar
proposal

2020 5
e. Daftar kehadiran mahasiswa pertama untuk seminar proposal ditandatangani
oleh penguji atau pembimbing

f. Permohonan seminar proposal diajukan melalui coordinator skripsi disertai


proposal yang telah ditandangani oleh pembimbing. Pelaksanaan seminar paling
cepat dilaksanaan 4 (empat) hari kerja setelah permohonan diajukan
2. Sidang Skripsi
a. Sebelum sidang skripsi dimulai, pembimbing meminta kesepakatan penguji
untuk menilai kelayakan skripsi yang telah disusun oleh mahasiswa. Jika belum
memenuhi persyaratan maka sidang skripsi dapat ditunda
b. Sidang Skripsi dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah menyelesaikan mata
kuliah, sebanyak 144 SKS, IPK 3.00 dan dibuktikan dengan surat keterangan
dari akademik, sertifikat mengikuti seminar ilmiah serta surat keterangan
Magang dan KKN
c. Sidang skripsi dihadiri oleh dua (2) orang penguji dari program studi
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Cirebon. Penguji dipersyaratakan
minimal berlatar belakang pendidikan magister dan memiliki jabatan fungsional
minimal berupa asisten ahli yang sesuai dengan bidangnya dan menguasai area
peneliltian
d. Permohonan untuk sidang skripsi diajukan pada koordinator skripsi program
studi komunikasi setelah mendapatkan persetujuan pada lembar yang
ditandatangani oleh pembimbing, minimal 4 hari kerja setelah permohonan
diajukan
e. Pada sidang skripsi mahasiswa telah menyiapkan hasil skripsi dan naskah
publikasi yang didistribusikan oleh mahasiswa kepada penguji dan pembimbing
selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum ujian dilaksanakan
3. Pembatalan hasil Sidang Proposal dan Skripsi
a. Hasil sidang proposal skripsi batal apabila selama 2 (dua) bulan (60 hari kerja),
mahasiswa tidak menyerahkan hasil revisi akhir proposal skripsi yang
ditandatangani oleh penguji I dan penguji II serta pembimbing kepada program
studi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Cirebon
b. Hasil sidang skripsi batal apabila 1 bulan (30 hari kerja) mahasiswa tidak
menyerahkan hasil akhir skripsi dan naskah publikasi yang telah ditandatangani
oleh penguji I dan penguji II serta pembimbing kepada program studi
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Cirebon
2020 6
c. Sebelum waktu 1 (satu) bulan pembimbing diwajibkan mengingatkan
mahasiswa yang bersangkutan baik lisan maupun tertulis

2020 7
d. Apabila batas waku 1 bulan sudah terlampaui, maka pembimbing membuat
pernyataan bahwa mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan batal dari
kelulusuannya, selanjutnya surat pernyataan disampaikan kepada ketua
program studi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Cirebon
e. Setelah dinyatakan batal, selambat-lambatanya dalam kurun waktu 2 (dua)
bulan mahasiswa mengajukan kembali untuk melakukan ujian ulang kepada
pembimbing dan selanjutnya diusulkan kepada Ketua Program Studi
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Cirebon
f. Apabila dalam waktu 2 bulan mahasiswa tidak menggunakan haknya, maka
semua proses (seminar proposal dan hasil penelitian serta naskah publikasi)
dinyatakan batal dengan mengisi form pernyataan pembatalan
4. Sanksi
- Sanksi diberikan kepada mahasiswa bila mahasiswa melakukan plagiat atau
pemalsuan data. Sanksi yang diberikan berupa pergantian judul penelitian atau
pembatalan skripsi
Penilaian Skripsi
Nilai akhir mata kuliah Skripsi adalah nilai dari penilaian seminar proposal dan nilai
sidang akhir skripsi
1. Seminar Proposal
a. Nilai seminar proposal diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh penguji I dan
penguji II
b. Perbedaan nilai di antara para penguji tidak boleh lebih dari 0,5 (skala nilai 4)
c. Jika terjadi perbedaan lebih dari 0,5 maka penguji II sebagai moderator akan
membahas dan menetapkan nilai yang diperoleh mahasiswa
d. Penilaian menggunakan form seminar proposal pada lampiran
2. Sidang Akhir Skripsi
a. Nilai sidang akhir skripsi diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh penguji
I dan penguji II, serta pembimbing I dan II.
b. Nilai sidang akhir skripsi diupayakan minimal sama atau lebih tinggi dari nilai
seminar proposal. Nilai batas lulus yang ditetapkan adalah 3 atau skor 70
c. Perbedaan nilai di antara para penguji tidak boleh lebih dari 0,5 (skala nilai 4)
d. Jika terjadi perbedaan lebih dari 0,5 maka penguji II sebagai moderator akan
membahas dan menetapkan nilai yang diperoleh mahasiswa
e. Penilaian menggunakan form ujian akhir skripsi .
2020 8
BAB I
STRUKTUR PROPOSAL SKRIPSI

PRODI ILMU KOMUNIKASI

Setiap mahasiswa di Jurusan Ilmu Komunikasi berkewajiban untuk menulis skripsi


sebagai tugas akhir guna mendapatkan gelar keserjanaan strata satu (S-1 di Jurusan Ilmu
Komunikasi. Skripsi merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan sebuah
kegiatan penelitian ilmiah. Sesuai dengan minatnya maka mahasiswa di Jurusan Ilmu
Komunikasi diperbolehkan untuk memilih pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam
menyelenggarakan kegiatan penelitian. Pendekatan penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.
Perbedaan pendekatan penelitian yang digunakan oleh mahasiswa akan memberikan
konsekuensi pada perbedaan format dan struktur proposal penelitian yang harus di susun oleh
mahasiswa. Bagian berikut dari buku panduan ini akan menjelaskan mengenai format dan
struktur proposal untuk penelitian yang akan diselenggarakan dengan pendekatan kuantitatif
ataupun pendekatan kualitatif.

1.1. STRUKTUR PROPOSAL DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF


Proposal penelitian yang disusun untuk kegiatan penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif akan mencakup beberapa bagian berikut ini:
A. Judul
B. Latar Belakang Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Penelitian Terdahulu
G. Kajian Pustaka
H. Kerangka Berpikir
I. Definisi Operasional
J. Hipotesis
K. Metode Penelitian
L. Daftar Pustaka

2020 9
KETERANGAN
A. Judul
Judul penelitian terdiri atas susunan kata yang mampu memberi gambaran atas
keseluruhan isi penelitian yang akan dikerjakan oleh mahasiswa. Judul penelitian dapat
disertai dengan sub judul yang menjelaskan judul utama.
Ada beberapa ketentuan yang ahrus diperhatikan ketika membuat judu penelitian:
1. Judul harus bisa menggambarkan substansi atau isi kegiatan penelitian yang akan
dilakukan atau isi karya tulis skripsi yang akan dibuat.
2. Judul tidk boleh dirumuskan terlalu umum. Sebuah judul harus dibuat secara lebih
spesifik untuk bisa memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pembaca.
3. Judul tidak boleh terlalu panjang sehingga tidak membingungkan pembaca.
4. Judul tidak boleh mengandung suatu singkatan kata atau kalimat yang bisa
membingungkan pembaca.
Berikut ini contoh sebuah judul penelitian yanga akan diselenggarakan dengan
pendekatan penelitian kuantitatif.

HUBUNGAN PERSEPSI PEROKOK AKTIF TERHADAP


KEPATUHAN MENANGGAPI PERATURAN KAWASAN TANPA
ROKOK (KTR) DI LINGKUNGAN KAMPUS
(Studi Korelasional Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Cirebon)

B. Latar Belakang
Latar belakang masalah harus mampu mendeskripsikan urgensi masalah yang akan diteliti.
Penulisan latar belakang masalah haruslah memperhatikan beberapa ketentuan dibawah
ini.
1. Penulisan harus mampu memperlihatkan adanya peristiwa atau fakta sebagai suatu
masalah yang layak untuk diteliti. Penulis bisa memperkuat fakta tersebut dengan cara
menampilkan data-data yang diperoleh dari sumber data primer (wawancara kepada
pihak yang terkait) maupun sumber data sekunder (dokumen atau media massa).
2. Penulis harus mampu memberikan alasan yang kuat bahwa masalah yang muncul pada
suatu tempat tertentu merupakan suatu masalah yang menarik atau layak untuk diteliti.
Penulis dapat menjelaskannya dengan cara menunjukkan adanya kesenjangan yang
muncul antara apa yang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi.

2020 10
3. Apabila penelitian yang akan diselenggarakan adalah basic research (penelitian yang
berorientasi pada pengembangan keilmuan) maka peneliti harus mampu memberikan
alasan yang kuat mengenai pentingnya untuk melakukan penelitian atas suatu teori atau
model yang dipilih oleh peneliti. Peneliti dapat memperkuat alasannya dengan cara
menggambarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atas teori atau
model yang akan diteliti. Selanjutnya peneliti dapat meyakinkan bahwa latar sosial dari
penelitian yang akan digunakan dalam penelitiannya memiliki kesamaan dengan latar
sosial dari penelitian sebelumnya sehingga relevan digunakan untuk menguji teori atau
model yang akan diteliti.

C. Rumusan Masalah
Setelah membuat latar belakang masalah peneliti harus mampu merumuskan masalah yang
telah diidentifikasikan tersebut ke dalam rumusan masalah penelitian.
1. Rumusan masalah penelitian merupakan pernyataan yang mampu menggambarkan
permasalahan yang telah diidentifikasi oleh peneliti di dalam latar belakang masalah
penelitian.
2. Rumusan masalah penelitian merupakan pernyataan permasalahan yang akan dijawab
oleh peneliti melalui kegiatan pengumpulan data yang akan dilakukan di dalam kegiatan
(dengan begitu maka).
3. Rumusan masalah harus dibuat dengan maksud untuk menentukan arah penelitian yang
dapat memberikan petunjuk mengenai cara pengumpulan data penelitian.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan mengenai capaian
konseptual yang akan diperoleh dari kegiatan penelitian yang akan diselenggarakan. Di
dalam pendekatan penelitian kuantitatif, kegiatan penelitian bertujuan untuk melakukan
pengujian terhadap keterkaitan antara seluruh konsep penelitian yang tercakup di dalam
model atau hipotesis penelitian.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian mencakup manfaat teoritis dan manfaat praktis yang dijanjikan oleh
kegiatan penelitian yang akan diselenggarakan.

2020 11
1. Manfaat teoritis adalah manfaat hasil penelitian dalam memberikan sumbangan pada
pengembangan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu yang digunakan di dalam kegiatan
penelitian.
2. Manfaat praktis adalah manfaat hasil penelitian berikutnya di dalam memberikan
rekomendasi kepada kegiatan penelitian berikutnya atau kepada pihak-pihak yang
terkait dengan masalah penelitian yang dijawab di dalam penelitian yang
diselenggarakan.

F. Kerangka Teori
Di dalam sub bab tinjauan pustaka, peneliti mendiskusikan secara rasional permasalahan
penelitian yang telah ditetapkannya dengan menggunakan konsep, model dan teori yang
diperoleh dari literatur-literatur ilmiah. Peneliti dapat menggunakan beragam literatur
ilmiah untuk menemukan konsep, model maupun teori, selama literatur tersebut dapat
dipertanggungjawabkan kredibilitasnya secara akademik.
Beberapa literatur ilmiah yang bisa digunakan sebagai sumber referensi adalah sebagai
berikut:
1. Buku teks ilmu pengetahuan atau textbook science atau tertiery literature, yaitu karya
tulis berbentuk buku yang kebenaran isinya sudah dianggap absolut sehingga bisa
dijadikan sebagai pengajaran dogmatis. Beberapa buku teks ilmu pengetahuan sering
menggunakan judul handbook of (misalnya handbook of public relation, dll).
2. Buku teks primer yang sudah banyak dijadikan sebagai rujukan dalam penulisan karya
ilmiah atau sering disebut sebagai secondary literature.
3. Artikel ilmiah hasil penelitian terdahulu yang dipublikasikan melalui jurnal-jurnal
ilmiah terakreditasi secara nasional maupun internasional.
4. Artikel ilmiah hasil penelitian terdahulu yang terpublikasikan secara elektronik melalui
internet (e-book, e-journal) dengan mempertimbangkan kredibilitas situs yang
memuatnya.
5. Penelitian yang tidak dipublikasikan.
Selain merupakan kajian rasional atas permasalahan penelitian, sub bab tinjauan pustaka
harus mampu menunjukkan konsistensi peneliti di dalam memilih konsep, model dan teori
yang akan digunakan sebagai pisau analisis atau temuan data penelitian.

2020 12
G. Kerangka Berpikir
Mengikuti diskusi yang telah dilakukan pada saat merumuskan hipotesis, maka peneliti
perlu menggambarkan secara sistematis keterkaitan yang ada diantara seluruh konsep
penelitian yang akan dibuktikan kebenarannya. Di dalam sub bab model penelitian ini
seorang peneliti harus mampu menggambarkan secara skematis kedudukan dan
keterkaitan antara seluruh konsep penelitian yang digunakannya.
Pada dasarnya sub bab ini disediakan supaya peneliti dapat memodelkan keterkaitan
antar konsep yang telah tergambarkan secara abstrak di dalam hipotesis, sehingga
keterkaitan antar konsep tersebut menjadi lebih mudah untuk dipahami. Model penelitian
juga diperlukan untuk menunjukkan cara pengujian hipotesis yang akan dilakukan oleh si
peneliti karena di dalamnya dipetakan hubungan atau keterkaitan antar variabel yang
digunakan di dalam penelitian.

H. Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Kebenaran dari sebuah hipotesis baru didasarkan pada teori-teori yang relevan dan belum
dibuktikan dengan fakta-fakta empiris dari kegiatan pengumpulan data. Dengan begitu
maka kebenaran hipotesis memerlukan pembuktian melalui kegiatan penelitian.
Hipotesis yang baik harus memenuhi kaidah-kaidah berikut ini:
1. Hipotesis harus dimunculkan dengan cara menghubungkan antara teori yang digunakan
oleh peneliti dengan masalah penelitian yang diangkat oleh peneliti.
2. Setiap hipotesis merupakan setiap kemungkinan jawaban terhadap persoalan yang
diteliti.
3. Setiap hipotesis harus memungkinkan untuk diuji guna membuktikan kebenarannya
secara empiris.
Untuk mendapatkan hipotesis yang baik peneliti harus mampu mengidentifikasi teori-
teori yang relevan untuk kemudian dijadikan sebagai landasan dalam mengembangkan
sebuah hipotesis. Sebuah hipotesis tidak bisa dimunculkan secara tiba-tiba tanpa ada
landasan teoritis yang tegas. Dengan begitu maka sebelum menuliskan hipotesisnya
seorang peneliti harus mendiskusikan logika hipotesisi yang akan dirumuskannya dengan
menggunakan teori-teori yang sudah diperoleh di dalam sub bab tinjauan pustaka.

2020 13
I. Definisi Operasional dan Pengukuran
Definisi operasional berisi penjelasan dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian
yang akan diselenggarakan. Setiap variabel penelitian telah teridentifikasi dan
tergambarkan di dalam model penelitian. Dengan begitu maka jumlah definisi operasional
yang ada di dalam sub bab ini harus konsisten dengan jumlah variabel yang tertuang di
dalam model penelitian. Definisi operasional dari setiap variabel harus mampu
menunjukkan pengertian dari setiap variabel secara tegas sesuai dengan konteks penelitian
yang akan diselenggarakan dan harus mencakup indikator yang menunjukkan variabelitas
masing-masing konsep. Di dalam membuat definisi operasional peneliti harus
menggunakan acuan yang secara akademis bisa dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.
Misalnya, peneliti dapat menggunakan definisi operasional yang telah banyak digunakan
dalam penelitian sebelumnya, yang diperoleh dari artikel-artikel ilmiah atau laporan
penelitian terdahulu yang telah terpublikasikan secara luas. Jika peneliti tidak memperoleh
definisi operasional dari penelitian sebelumnya, peneliti bisa mengembangkan definisi
operasional sendiri dengan prosedur yang ketat dalam mempertimbangkan validitas
konstruk maupun validitas isi.

J. Metode Penelitian
Sub bab metode penelitian harus mampu menjelaskan perihal cara yang akan ditempuh
oleh peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya. Supaya gambaran mengenai teknik
atau cara di dalam melaksanakan penelitian tersebut dapat dijelaskan mengenai kedudukan
pendekatan dari penelitian yang akan diselenggarakan.
Dengan begitu maka sub bab metode penelitian akan meliputi bagian-bagian berikut
ini:
1. Jenis Penelitian
Peneliti mempertegas dan menjelaskan bahwa pendekatan penelitian yang akan
digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Selanjutnya jelaskan jenis
penelitian yang akan diselenggarakan, apakah penelitian eksploratif, deskriptif,
eksplanatif ataukah evaluatif.
Peneliti juga harus menjelaskan metode yang akan digunakan di dalam penelitian
yang akan diselenggarakan. Kemukakan argumentasi yang kuat mengapa metode
tersebut dipilih. Di dalam pendekatan penelitian kuantitatif peneliti dapat menggunakan
metode penelitian eksperimen, survei, analisis isi, ataupun studi kasus kuantitatif.

2020 14
2. Desain Penelitian (jika menggunakan metode eksperimen)
Menjelaskan desain faktorial yang akan digunakan di dalam penelitian eksperimen
yang akan diselenggarakan. Selanjutnya menggambarkan desain faktorial tersebut ke
dalam sebuah gambar atrix.
3. Pengembangan Materi Stimulus Eksperimen (jika menggunakan metode
eksperimen)
Menjelaskan cara yang akan digunakan untuk mengembangkan materi stimulus
yang akan digunakan di dalam eksperimen. Misalnya, jika eksperimen yang akan
dilakukan adalah eksperimen mengenai efektifitas desain iklan cetak maka peneliti
harus menjelaskan perihal pengembangan materi desain iklan cetak sebagai stimulus
eksperimental yang akan diujikan kepada partisipan.
4. Populasi dan Sampel
Penelitian kuantitatif mengenal populasi yang merupakan keseluruhan subyek
penelitian. Di dalam sub bab ini peneliti harus menjelaskan populasi yang akan
dijadikan sebagai sarana pembuktian empiris di dalam penelitiannya. Jelaskan secara
detail perihal keberadaan populasi yang akan digunakan. Penjelasan tersebut meliputi
hal-hal berikut ini.
a. Unit analisis penelitian yang terhimpun di dalam populasi (individu, organisasi,
kelompok, dll).
b. Identitas populasi yang menghimpun unit analisis penelitian (masyarakat,
komunitas, perusahaan, dll).
Sementara itu, sampel adalah representasi atau wakil dari semua unit analisis yang
tercakup di dalam populasi. Dengan begitu maka di dalam sub bab ini peneliti juga
harus menjelaskan perihal teknik pengambilan sampel yang akan digunakan (acak
sederhana, acak sistematis, terstratifikasi, convenience, dll). Peneliti mengemukakan
alasan yang kuat berkaitan dengan pemilihan teknik pengambilan sampel yang akan
digunakan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Jelaskan mengenai teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Pemilihan
teknik pengumpulan harus disesuaikan dengan jenis data yang dibutuhkan. Teknik
pengumpulan data yang bisa digunakan di dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai
berikut:
a. Teknik kuesioner
b. Teknik wawancara
2020 15
c. Teknik observasi
d. Teknik dokumentasi
6. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian kuantitatif adalah teknik
analisis statistik. Teknik analisis statistik adalah teknik analisis data yang menggunakan
statistik sebagai alat analisisnya. Dengan begitu maka di dalam sub bab ini peneliti
harus menjelaskan alat statistik yang akan digunakan untuk melakukan analisis data.
Pemilihan alat statistik yang akan digunakan harus disesuaikan dengan tujuan penelitian
yang telah ditetapkan. Beberapa alat statistika yang dapat digunakan antara lain adalah:
uji korelasi product moment, uji korelasi spearman, uji regresi, uji beda, analisis faktor,
ANOVA, dll.
Setelah menjelaskan perihal alat statistik yang akan digunakan untuk melakukan
analisis data, di dalam sub bab ini peneliti juga harus menjelaskan bahwa hasil analisis
data yang telah diperoleh selanjutnya akan diinterpretasi oleh peneliti untuk
mendapatkan kedalaman penjelasan guna menjawab permasalahan penelitian yang
telah ditetapkan.
K. Daftar Pustaka
Tulisan seluruh literatur yang dijadikan sebagai sumber referensi dalam penulisan proposal
penelitian. Gunakan kaidah penulisan daftar pustaka sebagaimana akan dijelaskan di
dalam bab IV buku panduan ini perihal etika dan teknik pengutipan.

1.2. STRUKTUR PROPOSAL DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF


Proposal penelitian yang disusun untuk kegiatan penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif akan mencakup beberapa bagian berikut ini:
A. Judul
B. Latar Belakang Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Penelitian Terdahulu
G. Kajian Pustaka
H. Kerangka Berpikir
I. Metode Penelitian
J. Daftar Pustaka
2020 16
A. Judul
Judul penelitian terdiri atas susunan kata yang mampu memberi gambaran atas
keseluruhan isi penelitian yang akan dikerjakan oleh mahasiswa. Judul penelitian dapat
disertai dengan sub judul yang menjelaskan judul utama.
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan ketika membuat judul penelitian.
1. Judul harus bisa menggambarkan substansi atau isi kegiatan penelitian yang akan
dilakukan atau isi karya tulis skripsi yang akan dibuat.
2. Judul tidak boleh dirumuskan terlalu umum. Sebuah judul harus dibuat secara lebih
spesifik untuk bisa memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pembaca.
3. Judul tidak boleh terlalu panjnag sehingga tidak membingungkan pembaca.
4. Judul tidak boleh mengandung suatu singkatan kata atau diselenggarakan dengan
pendekatan kualitatif.

Strategi Komunikasi Sanggar Tari Sekar Pandan dalam


Melestarikan Seni Tari Tradisional Cirebon

B. Latar Belakang
Penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
kedalaman penjelasan atas suatu permasalahan atau fenomena sosial tertentu. Dengan
begitu maka pada umumnya pendekatan penelitian kualitatif merupakan pendekatan
penelitian yang digunakan ketika kemunculan masalah penelitian berasal dari realitas
empiris yang diidentifikasi oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti memiliki ketertarikan untuk
mendapatkan penjelasan atas permasalahan tersebut. Ketika teori yang berkenaan dengan
permasalahan tersebut sudah tersedia banyak, maka peneliti akan mengembangkan
kerangka konseptual yang selanjutnya digunakan untuk mengeksplorasi data empiris
terhadap permasalahan yang akan diteliti. Sebaliknya, ketika belum banyak tersedia teori
yang relevan untuk permasalahan yang akan diteliti maka peneliti akan melakukan
penelitian secara induktif untuk memunculkan teori baru mengenai permasalahan yang
akan diteliti.
Dengan begitu maka latar belakang masalah di dalam penelitian kualitatif harus mampu
mendeskripsikan urgennsi permasalahan yang akan diteliti secara empiris.

2020 17
Penulisan latar belakang masalah haruslah memperhatikan beberapa ketentuan dibawah
ini.
1. Penulis harus mampu memperlihatkan adanya peristiwa atau fakta sebagai suatu
masalah yang layak untuk diteliti. Penulis bisa memperkuat fakta tersebut dengan cara
menampilkan data-data yang diperoleh dari sumber data primer (wawancara kepada
pihak yang terkait) maupun sumber data sekunder (dokumen atau media massa).
2. Penulis harus mampu memberikan alasan yang kuat bahwa masalah yang muncul pada
suatu tempat tertentu merupakan suatu masalah yang menarik attau layak untuk diteliti.
Penulis dapat menjelaskannya dengan cara menunjukkan adanya kesenjangan yang
muncul antara apa yang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi.

C. Rumusan Masalah
Setelah membuat latar belakang masalah peneliti harus mampu merumuskan masalah yang
telah diidentifikasikan tersebut ke dalam rumusan masalah penelitian.
1. Rumusan masalah penelitian atau research questions atau disebut juga research problem
merupakan pertanyaan yang mampu menggambarkan permasalahan yang telah
diidentifikasi oleh peneliti di dalam latar belakang masalah penelitian.
2. Rumusan masalah penelitian merupakan pertanyaan permasalahan yang akan dijawab
oleh peneliti melalui kegiatan pengumpulan data yang akan dilakukan di dalam kegiatan
(dengan begitu maka).
3. Rumusan masalah harus dibuat dengan maksud untuk menentukan arah penelitian yang
dapat memberikan petunjuk mengenai cara pengumpulan data penelitian.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan mengenai capaian
konseptual yang akan diperoleh dari kegiatan penelitian yang akan diselenggarakan. Di
dalam pendekatan penelitian kualitatif, kegiatan penelitian bertujuan untuk mencapai
penjeleasan mendalam atas suatu permasalahan atau fenomena sosial tertentu. Dengan
begitu maka di dalam sub bab tujuan penelitian ini seorang peneliti harus bisa
menyebutkan dan menjelaskan kedalaman hasil penelitian yang akan dicapai.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian mencakup manfaat teoritis dan manfaat praktis yang dijanjikan oleh
kegiatan penelitian yang akan diselenggarakan.
2020 18
1. Manfaat teoritis adalah manfaat kegiatan penelitian dalam memberikan sumbangan
pada pengembangan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu yang digunakan di dalam
kegiatan penelitian.
2. Manfaat praktis adalah manfaat kegiatan penelitian di dalam memberikan rekomendasi
kepada kegiatan penelitian berikutnya atau kepada pembuat kebijakan yang terkait
dengan masalah penelitian yang di jawab di dalam penelitian yang diselenggarakan.

F. Kajian Pustaka
Di dalam sub bab tinjauan pustaka, peneliti mendiskusikan secara rasional permasalahan
penelitian yang telah ditetapkannya dengan menggunakan konsep, model dan teori yang
diperoleh dari literatur-literatur ilmiah. Peneliti dapat menggunakan beragam literatur
ilmiah untuk menemukan konsep, model maupun teori, selama literatur tersebut dapat
dipertanggungjawabkan kredibilitasnya secara akademik.
Beberapa literatur ilmiah yang bisa digunakan sebagai sumber referensi adalah sebagai
berikut:
1. Buku teks ilmu pengetahuan atau textbook science atau tertiery literature, yaitu karya
tulis berbentuk buku yang kebenaran isinya sudah dianggap absolut sehingga bisa
dijadikan sebagai pengajaran dogmatis. Beberapa buku teks ilmu pengetahuan sering
menggunakan judul handbook of... (misalnya handbook of public relation, dll).
2. Buku teks primer yang sudah banyak dijadikan sebagai rujukan dalam penulisan karya
ilmiah atau sering disebut sebagai secondary literature.
3. Artikel ilmiah hasil penelitian terdahulu yang dipublikasikan melalui jurnal-jurnal
ilmiah terakreditasi secara nasional maupun internasional.
4. Artikel ilmiah hasil penelitian terdahulu yang terpublikasikan secara elektronik melalui
internet dengan mempertimbangkan kredibilitas situs yang memuatnya.
Selain merupakan kajian rasional atas permasalahan penelitian, sub bab tinjauan pustaka
harus mampu menunjukkan konsistensi peneliti di dalam memilih konsep, model dan teori
yang akan digunakan sebagai pisau analisis atas temuan data penelitian.

G. Kerangka Berpikir
Di dalam sub bab model penelitian ini seorang peneliti harus mampu menggambarkan
secara skematis kedudukan dan keterkaitan antara seluruh konsep penelitian yang
digunakannya.

2020 19
Pada dasarnya sub bab ini disediakan supaya peneliti dapat memodelkan keterkaitan
antar konsep yang telah tergambarkan secara abstrak di dalam hipotesis, sehingga
keterkaitan antar konsep tersebut menjadi lebih mudah untuk dipahami. Model penelitian
juga diperlukan untuk menunjukkan cara pengujian hipotesis yang akan dilakukan oleh si
peneliti karena di dalamnya dipetakan hubungan atau keterkaitan antar variabel yang
digunakan di dalam penelitian.

H. Metode Penelitian
Sub bab metode penelitian harus mampu menjelaskan perihal cara yang akan ditempuh
oleh peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya. Supaya gambaran mengenai teknik
atau cara di dalam melaksanakan penelitian tersebut dapat dijelaskan secara menyeluruh,
maka di dalam sub bab ini juga harus dijelaskan mengenai kedudukan paradigmatis dari
penelitian yang akan diselenggarakan.
Dengan begitu maka sub bab metode penelitian akan meliputi bagian-bagian berikut
ini, kecuali penelitian aliran produksi makna.
1. Jenis Penelitian
Peneliti mempertegas dan menjelaskan bahwa jenis penelitian yang akan digunakan
adalah jenis penelitian kualitatif. Selanjutnya menjelaskan jenis penelitian yang akan
diselenggarakan, apakah penelitian eksploratif, deskriptif, ataukah eksplanatif,
evaluatif.
Peneliti juga harus menjelaskan metode yang akan digunakan di dalam
penelitian yang akan diselenggarakan. Kemukakan argumentasi yang kuat mengapa
metode tersebut dipilih. Di dalam paradigma penelitian kuantitatif peneliti dapat
menggunakan metode penelitian observasi, observasi partisipasionis, etnografi,
semiotika, analisis wacana, analisis framing, studi kasus kualitatif, dll. Hal terpenting
untuk dipertimbangkan di dalam memilih metode penelitian adalah pemahaman bahwa
metode penelitian adalah teknik penelitian yang dipilih secara apriori. Artinya, metode
penelitian dipilih menurut kesesuaiannya dengan masalah penelitian yang akan
dipecahkan.
2. Informan (kalau ada) atau Subyek, Obyek Penelitian
Di dalam sub bab ini peneliti harus bisa menjelaskan secara deskriptif mengenai latar
sosial yang melingkupi permasalahan atau fenomena sosial yang akan diteliti.
Penjelasan tersebut meliputi hal-hal berikut ini. Secara tegas peneliti harus mampu
menjelaskan mengenai unit analisis yang mencakup permasalahn penelitian.
2020 20
Selanjutnya, di dalam sub bab ini peneliti harus bisa menjelaskan identitas dan teknik
pengambilan informan yang akan dijadikan sebagai sumber data penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data


Jelaskan mengenai teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Pemilihan teknik
pengumpulan harus disesuaikan dengan jenis data yang dibutuhkan. Teknik
pengumpulan data yang biasa digunakan di dalam penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut.
a. Teknik wawancara
b. Teknik obseervasi
c. Teknik dokumentasi
d. Teknik questionaire
e. Focus Group Discussion (FGD)
4. Teknik Analisa Data
Analisa data menyesuaikan metode penelitian yang dipakai oleh peneliti. Salah satu
contoh teknik analisa data yang digunakan di dalam penelitian kualitatif adalah teknik
analisis interaktif. Teknik analisis interaktif ini dijalankan dengan cara sebagai berikut:
a. Reduksi data yang meliputi proses merangkum dan memilah data yang berkaitan
dengan hal-hal pokok serta memfokuskan pada hal-hal penting.
b. Penyajian data yang dapat diartikan sebagai pengorganisasian data yang telah
direduksi. Dalam penyajian data ini peneliti melakukan upaya untuk menyusun pola
hubungan dari seluruh data yang ada sehingga data lebih mudah dipahami.
c. Berdasarkan pada data yang telah terorganisir tersebut, peneliti memberikan
interpretasi dan kemudian menarik kesimpulan mengenai pola keteraturan ataupun
penyimpangan yang ada dalam fenomena yang diteliti. Melalui tahapan ini maka
peneliti akan dapat menjawab permasalah penelitian.

I. Daftar Pustaka
Tuliskan seluruh literatur yang dijadikan sebagai sumber referensi dalam penulisan
proposal penelitian. Gunakan kaidah penulisan daftar pustaka sebagaimana akan
dijelaskan di dalam bab IV buku panduan ini perihal etika dan teknik pengutipan.

2020 21
BAB II
STRUKTUR SKRIPSI
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UMC SKRIPSI
S-1 ILMU KOMUNIKASI

Secara umum skripsi terbagi menjadi tig bagian sebagai berikut.


A. PEMBUKAAN, terdiri atas berbagai bagian berikut ini
1. Cover, memuat (1) judul, (2) nama peneliti, (3) NIM, (4) Jurusan Fakultas, lambang
UMC dan tulisan Universitas Muhammadiyah Cirebon serta tahun pembuatan skripsi.
(contoh terlampir)
Warna sampul untuk jurusan Ilmu Komunikasi adalah .......... dengan tulisan
menggunakan tinta emas. Sampul dibuat dari kertas Bufalo atau yang sejenis dan dijilid
hard-cover.
2. Halaman Judul, isi dan susunan sama dengan cover.
3. Halaman Pengesahan, menunjukkan tanda tangan pengesahan dari para penguji.
4. Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi, berisi pernyataan peneliti mengenai
orisinalitas karya skripsi mereka dengan konsekuensi sanksi pencabutan gelar apabila
dikemudian hari diketahui karya tersebut adalah hasil jiplakan penelitian orang lain.
5. Halaman Persembahan, sebagai wujud ucapan terima kasih peneliti kepada pihak-
pihak tertentu.
6. Kata Pengantar, berisi tentang maksud penulisan skripsi dan tidak terdapat hal-hal
yang bersifat ilmiah.
7. Daftar Isi, di daftar isi tertera urutan bab, sub bab, dan anak sub bab disertai nomor
halamannya.
8. Daftar Tabel, (apabila ada) memuat urutan nomor, judul tabel beserta nomor
halamannya.
9. Daftar Gambar, (apabila ada) berisi nomor, judul gambar beserta nomor
halamannya.
10.Abstrak, dibuat dalam bahasa Indonesia. Abstrak berisi gambaran singkat tentang
penelitian dan tersusun dari 300-500 kata. Abstrak dilengkapi dengan kata kunci
minimal 3 buah.

2020 22
Beberapa ketentuan dalam penyusunan skripsi adalah sebagai berikut.
B. ISI, pada karya akhir seperti skripsi maka susunan isi adalah sebagai berikut
1. BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
e. Kerangka Kajian
2. BAB II. KAJIAN LITERATUR
Pada bagian ini peneliti menuliskan informasi mengenai konsep atau teori yang berhubungan dengan
penelitian, review penelitian sejenis, kerangka berpikir atau kerangka penelitian.

3. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagian ini peneliti menuliskan informasi mengenai pendekatan penelitian, teknik
analisis data, subyek, obyek penelitian ataupun profil informan yang memiliki relevansi
dengan penelitian tersebut.
4. BAB III. PEMBAHASAN
a. Sajian Data
b. Analisis
Mahasiswa atau peneliti harus menyampaikan hasil penelitian serta melakukan penafsiran dan
pemaknaan terhadap data atau hasil penelitian tersebut. Pada pembahasan peneliti tidak hanya
menjawab permasalahan atau memberi gambaran saja, tetapi harus memberi penafsiran untuk
menjelaskan mengapa dan bagaimana hasil-hasil penelitian itu terjadi.
5. BAB IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
Pada bagian ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian secara lugas dan tegas dan
dikembalikan kepada permasalahan yang diajukan diawal penelitian. Setelah hasil penelitian
disimpulkan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, peneliti juga harus mampu memberikan
saran atau rekomendasi yang konkret serta operasional yang merupakan tindak lanjut
sumbangan penelitian terhadap perkembangan teori maupun praktek ilmu komunikasi.
Kesimpulan dan saran dinyatakan secara terpisah.

6. LAMPIRAN, isi dari lampiran adalah hal-hal yang tidak termuat baik dalam

2020 23
pembukaan dan isi akan tetapi peneliti menganggap perlu dilampirkan, yakni

2020 24
a. Lembar Interview Guide/ Questionaire
b. Lembar Transkrip Wawancara
c. Surat Ijin Meneliti dari Jurusan Ilmu Komunikasi
d. Surat Keterangan Penelitian dari Perusahaan (jika diperlukan)
e. Dokumentasi (Foto/ Brosur/Leaflet/CD, dll)
f. Daftar Riwayat Hidup Peneliti.

C. FILM/VIDEO DOKUMENTER
a. Film/Video yang dihasilkan berdurasi 15-20 menit, termasuk pembukaan dan
bagian penutup (credit title)
b. Film/video yang dihasilkan harus orisinil, bukan jiplakan
c. Jika menggunakan ilustrasi music yang diambil dari karya orang lain, harus
menyertakan ijin pengunaan music tersebut dari pemillik hak ciptanya.
d. Menyertakan synopsis film 250-300 kata

D. IKLAN LAYANAN MASYARAKAT & TVC


a. Film/Video yang dihasilkan berdurasi 15-20 menit, termasuk pembukaan dan
bagian penutup (credit title)
b. Film/video yang dihasilkan harus orisinil, bukan jiplakan
c. Jika menggunakan ilustrasi music yang diambil dari karya orang lain, harus
menyertakan ijin pengunaan music tersebut dari pemillik hak ciptanya.
d. Menyertakan synopsis film 250-300 kata

2020 25
BAB III
ASPEK TIPOGRAFIS
DALAM PENULISAN PROPOSAL DAN PENULISAN SKRIPSI

Meskipun skripsi merupakan sebuah karya tulis ilmiah dan bukanlah dimaksudkan
sebagai sebuah karya seni, akan tetapi keberadaan aspek tipogtrafis sangatlah penting di dalam
penulisan skripsi. Di dalam sebuah makalah kerjanya, Suwarjono (2007) menyatakan bahwa
pentingnya aspek tipografis dalam penulisan karya tulis ilmiah sangat terkait dengan tingkat
keterbacaan (readibility) yang hendak dicapai oleh karya tulis ilmiah tersebut. Tampilan visual
dari sebuah karya tulis, salah satunya skripsi, mutlak diperlukan agar isi materi tulisan dapat
tersampaikan secara menyeluruh kepada para pembacanya. Selanjutnya Suwarjono (2007)
mengutip pendapat Plumley (1992) yang menekankan pentingnya penampilan tipografis dari
sebuah dokumen cetakan sebagai berikut.

“The main purpose of printed material, for example, is to convey a message to the reader.
Likewise, the main purpose of design is to convey a message that attracts your readers’
attention and persuade them to pick up the printed material and read it, creating readers than
browsers.”

Dalam kutipan tersebut Plumley menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari
sebuah karya tulis adalah untuk dapat menyampaikan pesan kepada para pembacanya. Begitu
juga, tujuan utama dari pemilihan desain yang baik dalam sebuah karya tulis adalah untuk
membuat agar pesan yang disampaikan melalui sebuah karya tulis bisa menarik perhatian para
pembacanya dan selanjutnya dapat membujuk mereka untuk mengambil karya tulis tersebut
serta mau membacanya untuk mengetahui isinya secara menyeluruh.
Secara umum pengertian tipografis merujuk pada pengetahuan mengenai seni tentang
pendesainan atau seni performatan sebuah karya tulis tercetak (Suwarjono, 2007). Pengertian
tersebut senada dengan pendefinisaian yang dibuat oleh Plumley (1992) sebagai berikut.

“Typografi, one of the most important elements of design, refers to the style, arrangement, or
appearance of typeset elements and the general appearance of printed page.”

2020 26
Mengacu pada pengertian tersebut maka Suwarjono (2007) mengidentifikasi adanya 11
elemen yang menjadi bagian dari desain tipografis. Kesebelas elemen desain tipografis tersebut
adalah sebagai berikut.

1. Typefaces/ Fonts (type style)


2. Kerning
3. Spacing (letter/word/line/paragraph)
4. Paragraph style (style sheet)
5. Text alignment
6. Indentation/ Tabs
7. Pagination (size/orientation)
8. Illustrations and tables (use of line types)
9. Headings, subheadings, and captions
10. Emphasis (attributes)
11. Typographic characters

Mengacu kepada beberapa elemen desain tipografis yang diidentifikasi oleh Suwarjono
tersebut maka selanjutnya buku panduan ini akan membedakan adanya empat pilar desain
tipografis yang di dalamnya tercakup beberapa elemen desain tipografis tertentu.

A. Pengaturan Halaman (Pagination)


1. Ukuran halaman (size)
Sesuai dengan konvensi yang sudah lama diberlakukan maka karya tulis skripsi dibuat
dengan menggunakan kertas A4. Ukuran kertas yang populer digunakan saat ini adalah
ukuran kertas A4 yang berukuran 21 cm x 29,7 cm (8,5 inchi x 11 inchi).
2. Orientasi halaman (orientation)
Di dalam membuat karya tulis ilmiah skripsi, kertas A4 digunakan dengan orientasi
halaman portrait. Orientasi halaman portrait adalah penggunaan kertas A4 dengan sisi
panjang (29,7 cm/11 inchi) sebagai sisi kanan dan sisi kiri halaman, serta sisi pendek
(21 cm/8,54 inchi) sebagai sisi atas dan sisi bawah halaman.
Penggunaan kertas A4 dengan orientasi halaman landscape bisa dilakukan untuk
penulisan bagan, tabel, atau gambar yang jika ditulis menggunakan orientasi halaman
portrait maka bagan, tabel atau gambar tersebut tidak bisa tercakup secara keseluruhan.

2020 27
3. Pengaturan batas kanan, kiri, atas dan bawah halaman (margin)
Pengertian margin adalah batas wilayah sisi kanan, kiri, atas dan bawah dari sebuah
halaman skripsi yang boleh diisi dengan tulisan. Supaya karya tulis skripsi dapat terlihat
rapi dan sistematis maka margin setiap halaman dalam karya tulis skripsi harus
diseragamkan. Untuk menyeragamkan maka margin untuk setiap halaman skripsi diatur
sebagai berikut.
Margin kiri : 4 cm
Margin kanan : 3 cm
Margin atas : 4 cm
Margin bawah : 3 cm
4. Penomoran halaman (page number)
Penomoran halaman merupakan hal yang penting untuk meningkatkan tingkat
keterbacaan sebuah karya tulis skripsi. Dengan pemberian nomor halaman pada karya
tulis skripsi maka pembaca akan dengan cepat dapat mencari isi tulisan yang ingin
dibacanya dengan mengacu pada daftar isi skripsi. Konvensi yang digunakan dalam
penomoran halaman adalah sebagai berikut:
a. Halaman-halaman pendahuluan tidak diberi nomor halaman. Halaman- halaman
pendahuluan mencakup halaman-halaman berikut ini.
1) Halaman sampul skripsi
2) Halaman judul skripsi
3) Halaman pengesahan skripsi
4) Halaman pernyataan skripsi
5) Halaman motto
6) Halaman persembahan
7) Kata pengantar
8) Daftar isi
9) Abstrak
b. Selanjutnya seluruh halaman yang merupakan isi karya tulis ilmiah skripsi diberi
penomoran halaman dengan angka latin. Letak nomor halaman dapat memilih
sebagai berikut:
1) Di sebelah tengah pada bagian bawah halaman, atau
2) Di sebelah kanan pada bagian atas halaman.

2020 28
B. Pengaturan Paragraf (Paragraph Style)
1. Jenis dan tampilan huruf (type style)
Istilah typeface digunakan untuk menunjuk pada penggunaan jenis huruf seperti times
new roman, arrial, dan lain-lain. Disamping itu, istilah typeface juga menunjuk pada
penggunaan atribut yang menyertai penggunaan suatu jenis huruf, misalnya jenis
normal, regular/plain, tebal, miring (italic) dan sebagainya. Namun saat ini istilah
tersebut digunakan secara bergantian untuk menunjuk pada penggunaan jenis hurud
(Suwarjono, 2007).
a. Menurut aspek ukuran karakter yang dicakupnya, jenis hurud dapat dibedakan
menjadi huruf proposional dan huruf nonproposional (monospace). Jenis huruf
proposional sesuai dengan ukuran karakter masing-masing karakternya. Contohnya
adalah jenis huruf times new roman yang jikan digukanakan memunculkan tampilan
lebih sejajar.
Sementara itu jenis huruf non proposional (monospace) adalah huru yang setiap
karakternya menempati lebar atau spasi yang sama luasnya tanpa membedakan
ukuran dari masing-masing karakter. Contohnya adalah jenis huruf courier yang
digunakan akan memunculkan tampilan lebih berjarak. Kedua jenis huruf tersebut
digunakan secara tepat untuk penulisan karya tulis ilmiah seperti buku, makalah,
laporan penelitian, skripsi, dan lain-lain, jenis huruf yang tepat untuk digunakan
adalah jenis huruf proposional.
b. Menurut desain karkaternya maka jenis huru dapat dibedakan menjadi jenis huruf
berekor (serif) dan jenis huruf tidak berekor (sans serif). Jenis huruf berekor (serif)
ditandai dengan adanya ujung runcing (ekor) pada setia karakter yang membuat
setiap karakter dapat menyautu dengan karakter lain yang tidak disela oleh spasi.
Desain huruf seperti itu memungkinkan kita untuk secara cepat mengidentifikasi
keberadaan setiap kata yang disusun dari beberap huruf yang dijajarkan tanpas
spasi, sehingga memungkinkan kita untuk membaca cepat (speed reading). Salah
satu jenis huruf berekor adalah times new roman.
Sementara itu huruf tidak berekor (sans serif) akan ditandai dengan tidak adanya
ujung runcing (ekor) pada setiap karakternya. Jenis huruf ini akan menyulitkan
pembaca untuk mengidentifikasi setiap kata yang tergabung dalam suatu halaman
tulisan. Salah satu jenis huruf tidak berekor (sans serif) adalah arrial narrow. Pada
prinsipnya kedua jenis huruf tersebut dapat digunakan dalam penulisan karya
ilmiah. Jenis huruf berekor (serif) lebih cepat lelah. Sementara jenis huruf tidak
2020 29
berekor (sans serif) dapat digunakan untuk penulisan judul ataupun sub judul,
terutama judul atau sub judul yang banyak kata.
c. Menurut watak atau suasana jiwa (mood) yang melekat pada tampilannya maka
jenis huru dapat dibedakan menjadi jenis huruf yang serius (formal), santai atau
dekoratif (fun) dan karakter khusus. Jenis huruf yang tepat digunakan dalam
penulisan karya tulis ilmiah seperti skripsi adalah jenis huruf serius (formal) seperti
times new roman, arial, Garamond, dan century schoolbook.
2. Penyendian (Kerning)
Pada umumnya jenis huruf serif (berekor) telah dibuat sebagai jenis huruf yang apabila
digunakan untuk menyusun sebauah kalimat maka kalimat yang tersusun akan tampil
sebagai susunan dari kata-kata yang terpisahkan dengan jelas antara satu dengan
lainnya. Masing-masing kata akan tersendi dari kata yang lain. Dengan begitu, tanpa
menggunakan fitur kerning atau penyendian sekalipun maka sebuah kalimat yang
dibuat dengan menggunakan jenis huruf berekor, atau serif relati akan lenih mudah
dibaca secara cepat dan tidak cepat membuat lelah pembacanya (fatigue).
Penyendian merpupakan sebuah fitur yang disediakan dalam program pengolah MS
Word. Kerning atau penyendian memungkinkan kita untuk membuat kata demi kata
yang ada dalam sebuah kalimat dapat tersusun dengan tingkat keterpisahakan yang
mencukupi sehingga memungkinkan bagi mata kita untuk dapat membaca dengan
cepat. Untuk memperjelas efek penggunaan fitur kerning dapat dicontohkan pada
penggunaan jenis font serif dan sans serif. Meskipun terdapat fitur kerning yang
memungkinkan tingkat keterbacaan dari penggunaan jenis huru sans serif menjadi lebih
tinggi, akan tetapi penggunaan jenis huruf serif untuk badan tulisan dalam sebuah karya
tulis ilmiah adalah lebih dianjurkan.
3. Pengaturan jarak antar kata/ baris (word/line spacing)
Penspasian adalah pemberian jarak antar objek dalam suatu tulisan. Terdapat beberapa
objek yang dikenai penspasian pada sebuah karya tulis tercetak, yang antara lain adalah
kata yang dirangkai dalam sebuah kalimat. Supaya setiap kata yang terangkai dalam
sebuah kalimat dapat dengan mudah diidentifikasi oleh mata pembaca maka masing-
masing kata tersebut haruslah dipisahkan oleh jarak tertentu. Untuk membuat jarak
antar kata dalam sebuah kalimat maka penulis dapat menggunakan tombol spasi (space
bar). Tombol spasi adalah tombol untuk pemberian jarak diantara setiap kata atau tanda
baca dalam suatu kalimat adalah sebanyak satu spasi (cukup dengan menekan tombol
spasi sebanyak satu kali)
2020 30
4. Pengaturan perataan teks (text alignment)
Fitur spasi baris (line spasi) adalah fitur yang bisa diatur untuk memilih jarak antar satu
baris tulisan dengan baris tulisan sebelumnya ataupun sesudahnya dalam paragraf yang
sama. Agar tampilan tulisan menjadi lebih rapid an sistematis, serta tingkat keterbacaan
tulisan menjadi lebih tinggi maka pengaturan spasi baris haruslah konsisten. Dalam
penulisan skripsi, jarak tau spasi baris yang digunakan untuk penulis badan tulisan
adalah spasi ganda (double space), sementara untuk penulisan judul dapat
menggunakan spasi baris yang lebih kecil
5. Pengaturan jarak antar paragraph (paragraph spacing)
Program computer pengolah kata menyediakan beberapa piihan perataan teks yang bisa
digunakan oleh penulis. Masing-masing pilihan perataan teks tersebut memiliki
kegunaan sesuai dengan jenis tulisan yang akan dihasilkan oleh seorang penulis. Untuk
kebutuhan penulisan karya tulisan ilmiah skripsi, maka penulis bisa menggunakan
peretaan teks sebagai berikut:
a. Perataan teks kana dan kiri tanpa pemenggalan (justified) digunakan untuk
penulisan badan tulisan. Sesuai dengan ukuran halaman dan pengaturan margin
halaman, maka badan tulisan dalam sebuah karya tulis skripsi akan ditampilkan
dalam bentuk satu kolom dengan ukuran yang lebar sehingga memungkinkan
penggunaan perataan teks justified. Dengan ukuran kolom tulisan yang lebar maka
penggunaan teks justified tidak akan terlalu menganggu kenyamanan mata dalam
membaca tulisan. Penggunana perataan teks justified dalam badan tulisan skripsi
akan memunculkan kesan interpersonal namun tetap serius, formal, objektif
sekaligus sistematis dan rapi.
b. Perataan teks terpusat tanpa pemenggalan (centered) akan memberikan kesan
penekana terhadap isi kalimat atau teks yang dituliskan perataan teks centered dapat
digunakan untuk penulisan kalimat atau teks yang ada pada:
- Judul skripsi pada halaman sampul maupun halaman pengesahan
- Judul bab
- Judul atau nama tabel
- Judul atau nama gambar
- Judul atau nama ilustrasi
c. Perataan teks kanan tanpa pemenggalan (right) dapat digynakan untuk penulisan
kalimat yang ada di dalam tabel dengan jumlah kolom lebih dari satu sehingga lebar
masing-masing kolom tulisan menjadi sempit. Di dalam tabel seperti itu,
2020 31
apabila digunakan perataan teks justified maka akan memunculkan fenomena aliran
sungai (river) yang sangat menganggu kenyamanan mata pembaca
6. Perpindahan antar paragraph
Setiap paragraph dalam karya tulis ilmiah skripsi haruslah dipisahkan secara jelas dari
paragraph lain. Secara tipografis pengertian adalah setiap kalimat atau sekumpulan
kalimat yang dipisahkan oleh tombol enter. Tombol enter adalah tombol untuk
menandai perpindahan antara paragrad yang satu dengan lainnya. Akan tetapi tetap
harus diingat bahwa tombol ini tidak boleh digunakan untuk memberikan jaraka antara
paragraph satu dengan paragraph lainnya. Ada dua teknik tipografis yang dapat
digynakan agar masing-masing paragraph dalam karya tulis ilmiah skripsi dapat
dipisahkan secara jelas antara satu dengan lainnya.
a. Menggunakan fitur indensasi khusus untuk baris pertama (first line special
indetation). Fitur ini disediakan untuk membuat agar jarak tepi baris pertama dalam
sebuah paragraph menjadi berbeda dengan jarak tepi baris kedua dan seterusnya
dalam paragraph yang sama. Dengan menggunakan fitur ini maka perpindahan satu
paragraph kepada paragraph lainnya akan menjadi jelas. Apabila penulis
menggunakan fitur first line special indentation untuk menandai perpindahan antar
paragraph dalam badan tulisan, maka gunakanlah pengaturan first lin pada 0.5”.
b. Menggunakan fitur spasi antar paragraph (before and after spacing). Fitur ini
disediakan untuk membuat jarak tertentu antara suatu paragraph dengan paragraph
sebelumnya atau paragraph sesudahnya. Dengan menggunakan fitur ini maka
perpindahan dari satu paragraph kepada paragraph lain akan menjadi semakin jelas.
Kelebihan fitur ini dibandingkan dengan fitur first line spcial indentation adalah
tampilannya yang lebih rapi, terutama ketika digunakan untuk perpindahan judul
sub bab sebagai salah satu bentuk paragraph dalam karya tulis skripsi.
7. Penekanan (emphasis)
Badan tulisan dalam sebuah karya tulis skripsi haruslah dibuat dengan atribut
penggunaan jenis huruf secara normal (regular/plain). Penggunaan jenis huruf secara
tebal (bold) semua, miring semua (italic), garis bahwa semua (underline) ataupun huruf
besar semua akan berlebihan dan bahkan mengakibatkan berkurangnya tingkat
keterbacaan (overkill). Atribut penggunaan jenis huruf hanyalah digunakan untuk kata-
kata yang dipandang sangat perlu ditekankan pada pembaca. Selain itu, atribut

2020 32
penggunaan jenis huruf miring (italic) adalah bersifat untuk digunakan ketika penulis
menyisipkan bahasa asing (selain bahasa Indonesia) di dalam karya tulisannya.
C. Pembuatan Tabel (Tables)
Tabel merupakan elemen penting dalam sebuah karya tulis skripsi. Hampir setiap karya
tulis skripsi selalu mencantummkan elemen tabel di dalamnya, baik karya skripsi tersebut
menggunakan metode penelitian kualitatif maupun metode penelitian kuantitatif. Agar
keberadaan tabel di dalam karya tulis skripsi tidak membingungkan dan memiliki tingkat
keterbacaan tinggi maka penulisannya harus mengikuti ketentuan sebagai berikut.
1. Setiap tabel haruslah diberi nomor tabel dengan menggunakan angka latin yang dimulai
dari nomor satu (1) hingga sejumlah tabel yang ada. Penomoran tabel diberlakukan
secara serial dalam satuan karya skripsi secara keseluruhan. Apabila di dalam sebuah
karya tulis skripsi si penulis mencamtumkan 12 tabe, maka penomoran terhadap
keduabelas tabel tersebut diberlakukan secara serial untuk tabel nomor satu
(1) hingga tabel nomor duabelas (12) tanpa membedakan keberadaan tabel tersebut
pada setiap bab. Penomoran ilustrasi dibuat dengan menggunakan kode “Tabel 1” dan
seterusnya.
2. Setiap tabel diberikan judul tabel yang ditulis dengan perataan teks terpusat (centered)
dan menggunakan spasi barus tunggal (1.0).
3. Teks yang dituliskan di dalam setiap kolom pada setiap tabel diketik dengan perataan
teks kanan (right) untuk menghindari fenomena aliran sungai (river) yang dapat
mengurangi tingkat keterbacaan.
4. Sesuai dengan kebutuhannya maka lebar dan jumlah kolom pada setiap tabel akan
berbeda-beda. Seberapapun luas tabel yang dibuat maka setiap tabel haruslah
diposisikan pada tengah halaman.
5. Upayakan agar setiap tabel tampil secara utuh pada satu halaman. Untuk itu maka
penulisan teks yang menjadi isi dalam setiap kolom dilakukan dengan menggunakan
spasi baris tunggal (1.0).
D. Pembuatan Ilustrasi (Ilustration)
Di dalam karya tulis skripsi seringkali penulis mencantumkan bagan, skema, grafik,
ataupun gambar sebagai ilustrasi untuk memperkuat penjelasan konseptual maupun
pembuktian empiris. Agar keberadaan ilustrasi tersebut di dalam karya tulis skripsi tidak
membingungkan dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi maka penulisannya harus
mengikuti ketentuan sebagai berikut.

2020 33
1. Setiap ilustrasi haruslah diberi nomor ilustrasi dengan menggunakan angka latin yang
dimulai dari nomor satu (1) hingga sejumlah ilustrasi yang ada. Penomoran ilustrasi
diberlakukan secara serial dalam satuan karya skripsi secara keseluruhan. Apabila di
dalam sebuah karya tulis skripsi di penulis mencantumkan 12 ilustrasi, maka
penomoran terhadap keduabelas ilustrasi tersebut diberlakukan secara serial untuk
ilustrasi nomopr satu (1) hingga ilustrasi nomor duabelas (12) tanpa membedakan
keberadaan ilustrasi tersebut pada setiap bab. Penomoran ilustrasi dibuat dengan
menggunakan kode “Gambar 1” dan seterusnya.
2. Setiap ilustrasi diberikan judul yang ditulis dengan perataan teks terpusat (centered) dan
menggunakan spasi baris tunggal (1.0).
3. Seberapapun ukuran ilustrasi yang dibuat maka setiap ilustrasi haruslah diposisikan
pada tengah halaman.
4. Upayakan agar setiap ilustrasi tampil secara utuh pada satu halaman. Untuk itu maka
penulis dapat mneggunakan orientasi halaman landscape apabila ilustrasi yang harus
dibuat membutuhkan luas halaman yang lebih lebar dan tidak memungkinkan untuk
dibuat dalam orientasi halaman portrait.

2020 34
BAB IV
ETIKA DAN TEKNIK PENGUTIPAN DALAM PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI

Karya tulis ilmiah merupakan sarana komunikasi yang bagi para ilmuwan untuk
mengkomunikasikan hasil pemikiran dan temuan-temuan ilmiah yang mereka peroleh. Dengan
begitu maka karya tulis ilmiah merupakan karya intelektual yang hak kepemilikannya harus
dilindungi. Salah satu mekanisme perlindungan terhadap karya tulis ilmiah adalah
pemberlakuan etika penulisan karya tulis ilmiah adalah pemberlakuan etika penulisan karya
ulis ilmiah yang secara akademis diberlakukan sebagai konvensi di antara para ilmuwan.
Prinsip yang digunakan dalam etika penulisan karya tulis ilmiah adalah perlindungan terhadap
kepemilikan gagasan dan temuan ilmiah bagi setiap individu yang harus senantiasa dijunjung
tinggi. Setiap penggunaan gagasan dan tamuan ilmiah dari individu lain oleh seorang penulis
haruslah diberi keterangan yang menunjukkan bahwa gagasan dan temuan ilmiah orang lain
yang ia kutip. Keterangan tersebut selanjutnya dikenal dengan konvensi pengutipan. Bagian
berikut dalam buku panduan ini akan menjelaskan mengenai teknik pengutipan dalam
penulisan karya tulis ilmiah skripsi.

Prinsip Umum Pengutipan


1. Karya tulis yang bisa dijadikan sebagai sumber kutipan dalam pembuatan karya tulis
ilmiah adalah karya tulis yang masuk dalam kategori karya tulis ilmiah. Karya tulis
ilmiah adalah karya tulis yang dibuat oleh seorang penulis dengan terlebih dahulu
melakukan kegiatan penelitian ilmiah, ataupun kara tulis yang tanpa didahului oleh
kegiatan penelitian ilmiah terlebih dahulu akan tetapi dibuat dengan menggunakan
pendekatan dan metode rasional yang berbasis pada pengetahuan-pengetahuan teoritis
yang bisa dipertanggungjawaban.
2. Karya tulis non ilmiah dapat digunakan sebagi sumber kutipan apabila karya tulis
tesebut hanya digunakan sebagai referensi pendukung untuk memperkuat deskripsi
penulis mengenai fenomena empiris yang ada. Karya tulis non ilmiah dapat berupa surat
kabar dan tabloid serta lainnya.
3. Pengutipan dari suatu karya tulis dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Pengutipan langsung adalah pengutipan yang dilakukan dengan cara
memindahkan suatu kalimat atau paragraph yang ada dalam sebuah sumber kutipan
tanpa mengurangi satupun kata, tanda baca, ataupun atribut lain yang ada dalam sumber
kutipan. Sementara pengutioan tidak langsung adalah peminjaman gagasan
2020 35
atau temuan ilmiah dari sebuah sumber kutipan dengan cara menuliskan ulang menurut
rumusan kalimat sendiri.
4. Untuk menghindari tuduhan plagiasi dan untuk menjaga hak intelektual individu maka
pengutipan langsung ataupun pengutipan tidak langsung harus menyertakan keterangan
yang dapat menginformasikan mengenai nama individu, penulis, judul, lembaga,
penerbit, tahun terbitan dari sumber kutipan.
5. Karya tulis ilmiah yang bisa dijadikan sebagai sumber kutipan adalah sebagai berikut:
a. Buku
b. Bab atau bagian suattu buku
c. Monografi: karya asli meneyluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa
tesisi ataupun disertai
d. Makalah dalam majalah atau yang berasal dari suatu simpsoium atau pertemuan
ilmiah lain
e. Laporan atau naskah penerbitan suatu badan atau lembaga resmi
f. Media elektronik: website, jurnal online
g. Resensi: adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan
manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca
h. Tesis
i. Disertasi
j. Naskah yang belum diterbitkan, namun tengah dipersiapkan untuk pencetakannya,
dapat dicantumkan dengan membubuhkan keterangan (sedang dicetak) pada akhir
acuan
k. Karya tulis non ilmiah yang bisa dijadikan sebagai sumber adalah sebagai berikut:
majalah, surat kabar, tabloid

Tata Cara Pengutipan Pustaka


1. Sumber data ataupun pengamatan yant tidak dipublikasikan atau yang berasal dari
komunikasi pribadi tidak dicantumkan dalam daftar acuan tersebut. Jika informasi ini
dimanfaatkan, maka pengacuannya dalam teks skripsi dinyatakan sebagai berikut: pada
akhir bagian yang menyatakan informasi tersebut dicantumkan keteranagn dalam tanda
kurung siku

Contoh: [Agung Suprihadi, Hasil Wawancara, 8 November 2019]

2020 36
2. Di dalam teks Skripsi, pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan bagian
kalimat dengan halaman yang diacu dinyatakan dalam tanda kurung mengikutinya, atau
nama penulis dan nomor halaman seluruhnya dicantumkan dalam tanda kurung di akhir
kutipan
Contoh: Mulyana (2006,9) menyatakan: “Paradigma adalah……………………..
Atau… ........................... ” (Mulyana, 2006:9)

3. Jika acuan ditulis oleh dua pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan dengan
menambhakn kata dan (dalam acuan buku berbahasa Indonesia atau kata “and” untuk
buku acaauan berbahasa Inggris) di antara nama kedua pengarang tersebut. Tetapi jika
aucan disusun oleh lebih dari dua pengarang, maka hanya nama pengarang pertama
dituliskan, diikuti keterangan dkk (untuk bahasa Indonesia) atau et al (untuk bahasa
Inggris) yang dicetak miring
Contoh: (Center and Jackson, 1995:19)
(Tjiptono dkk, 2008:125)
(Nadi dan Suryabrata, 1997:232)
(Baskin et al, 1997:21)

4. Cara penulisan kutipan diletakkan di dalam tanda kutip. Bila sebelum kutipan
digunakan kata “menulis” atau “mengatakan” maka biasanya diikuti dengan tanda
koma, sedangkan kata lainnya biasanya diikuti oleh tanda titik dua
Contoh:
- Aruman memberikan pendapatnya mengenai riset etnografi dalam pemesaran,
“Dari riset etnografi kita bisa mendapatkan gambaran misalnya bagaimana
kesalnya konsumen bila mendapati kemasan yang susah dibuka”
- Aruman menulis, “Dari riset etnografi kita bisa mendapatkan gambaran
misalnya bagaimana kesalnya konsumen bila mendapati kemasan yang susah
dibuka”
- Aruman berpendapat, “Dari riset etnografi kita bisa mendapatkan gambaran
misalnya bagaimana kesalnya konsumen bila mendapati kemasan yang susah
dibuka”
5. Kutipan sepanjang empat baris atau lebih biasanya ditulis dengan ketentuan tujuh
ketukan dari tepi kiri, jarak antarbarisnya satu spasi, dan tidak diletakkan di dalam tanda
kutip dalam teks aslinya. Bila terdapat kata yang dihilangkan maka dapat
2020 37
diberikan tanda yaitu tiga ketukan dengan tanda titik, Bila ingin mendapatkan kata
atau kalimar, dapat diletakkan di dalam tanda kurung siku
Contoh:
Menurut John Tondowijojo, bila humas diakui sebagai bagian jajaran kebijakan
pimpinan, maka humas harus berda langsung dibawah direksi. Humas harus mampu
menyampaikan kebijaksanaan pimpinan, sehingga ia harus langsung berada di pihak
yang berhubungan dengan pimpinan seluruh jajaran manajemen (Tondowijojo, 2004:9)
6. Kutipan yang berasal dari bahasa asing (Arab, Inggris, Belanda) harus diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia, langsung di bawah kalimat yang harus diterjemahkan. Teknik
penulisan kutipan sama dengan ketentuan di atas.
Contoh:
Sedangkan Harlow (dalam Grunig, James E, 1984:7) memberikan definisi dengan
mengkombinasikan berbagai elemen dari berbagai definisi sebagai berikut:
Public relations is the distinctive managenebr functions which helps establish and
maintain mutual line of communcations, acceptance and cooperation between and
organization ad its public.
Public Rekations adalah fungsi manajemen yang membantu, mendirikan dan
memelihara hubungan komunikasi yang saling menguntungkan, keterbukaan dan
kerjasama antara ogranisasi dan publiknya.
7. Pada kerangka teori, acuan utama harus bersumber dari buku. Jika akan memasukkan
kutipan dari internet, hanya digunakan sebagai acuan pendukung. Ketentuan penulisan
kutipan dari internet, sesuai dengan penulisan dari buku, lengkap dengan website
addres, tanggal dan jam mahasiswa mengakses kutipan tersebut.
8. Kutipan Tidak Langsung adalah inti atau sari pendapat yang dikemukakan. Sebab itu
tidak boleh mempergunakan tanda kutip. Beberapa syarat harus diperhatikan untuk
membuat kutipan tak langsung:
- Kutipan itu diintegrasikan dengan teks
- Jarak antar baris dua spasi
- Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip
- Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut setengah spasi ke atas atau dalam
kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman
kutipan itu

2020 38
Contoh:
Banyak definisi komunikasi organisasi menurut para ahli, salah satunya Wayne Pace
dan Don F Faules, menurut mereka, Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai
pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan
bagian dari suatu organisasi tertentu (Wayne, Pace dan Don F Faules, 2002:31)

Kutipan Daftar Pustaka


Berbagai sumber informasi yang menjadi acuan bagi penulisan skripsi harus
dicantumkan dalam suatu Daftar pustaka. Sumber informasi yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka hendaknya yang benar-benar diperiksa atau dibaca secara langsung serta relevan
dengan masalah penelitian. Pemanfaatan informasi berupa abstrak sedapat mungkin dihindari.
Apabila dirasakan sangat penting, maka di akhir acuan hendaknya dibubuhkan keterangan
(abstrak).

Tata cara penulisan daftar pustaka harus mengikuti ketentuan umum yang telah
ditetapkan. Judul DAFTAR PUSTAKA diketik secara simetris di batas atas bidang pengetikan.
Acuan pertama dimulai empat spasi dibawahnya, di batas kiri bidang pengetikan. Baris kedua
dan lanjutan tiap acuan dimulai tujuh ketukan ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan,
dengan jarak barus satu spasi. Acuan berikutnya dimulai dari batas kiri bidang pengetikan,
berjarak dua satu ketukan bebas, kecuali antara kependekan nama kecil pengarang atau inisial
namanya tanpa ketukan kosong. Judul buku dicetak miring (italic). Penulisan daftar pustaka
tidak menggunakan nomor atau pointers, tetapi daftar pustaka diurut berdasarkan abjad, (mulai
dari a, b, c, dst.) sesuai dengan nama pengarang.

1. Sumber Informasi dari Sebuah Buku

Unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah sebagai berikut:

Penulis. (Tahun Penerbitan). Judul (ditulis dalam cetakan miring). Tempat Penerbit:
Penerbit

a. Jarak antar unsur adalah satu ketukan kosong (setelah tanda titik)

b. Nama penulis ditulis terbalik atau berdasarkan nama keluarganya, Bila terdapat
beberapa penulis maka nama penulsi kedua dan selanjutnya tidak lagi dituliskan
terbalik melainkan berdasarkan nama yang tertulis di buku yang dijadikan acuan

c. Tahun penerbitan yangdipakai adalah tahun terakhir saat buku itu diterbitkan

2020 39
d. Jika acuan ditulis oleh dua pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan
dengan menambhakn kata dan (dalam acuan buku berbahasa Indonesia atau kata
“and” untuk buku acaauan berbahasa Inggris) di antara nama kedua pengarang
tersebut. Tetapi jika aucan disusun oleh lebih dari dua pengarang, maka hanya nama
pengarang pertama dituliskan, diikuti keterangan dkk (untuk bahasa Indonesia) atau
et al (untuk bahasa Inggris) yang dicetak miring pada penyunting kata.
Contoh:
Poerwanto, Hari (2006). Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Center Allen H and Patrick Jackson. (1996). Public Relations Practies 5th ed. New
Jersey: Prentice Hall.
Koonzt, Harlod Cyril O’Donell and Heinz Weirich. (1985). Management 8th ed.
Tokyo: MacGrwa Hill Kogakusha.

2. Sumber Informasi dari majalah

Unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah sebagai berikut:

Penulis. “Judul” (ditulis dalam cetakan miring, menggunakan tanda kutip). Nama
Majalah, Volume (Nomer), Halaman

Contoh:

Maulana, Amalia E. (2007). “Mengapa Harus Etnografi?”. Mix Marketing, 03,


Tahun V, 75-77

Palupi, Dyah Hasto. (2009). “Spiritualisme dalam Marketing”. Mix Marketing, O5,
Tahun VI, 56-58

3. Sumber Informasi dari Pengarang Tidak Dikenal

Apabila sumber infomrasi yang digunakan tidak mencamtumkan nama penulis


ataupun editor, maka penulisan sumber informasi adalah sebagai berikut:

Nama tim, nama penerbit, ataupun lembaga yang menerbitkan

Contoh:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1979). Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: P. N. Balai Pustaka

2020 40
4. Sumber Informasi dari Jurnal Ilmiah

Penulis sumberi informasi dari jurnal ilmiah dapat mengikuti atauran seperti yang
dicontohkan sebagai berikut:

Untuk jurnal yang dicetak miring adalah nama jurnal, bukan judul tulisan dan
nomornya. Urutannya sebagai berikut: nama pengarang, tahun terbit, judul tulisan,
nama jurnal, volume, nomor, halaman

Barker, R dan Camarata, M.R. (1998). The Role of Communication in Creating and
Maintainng a Learning Organization: Predictions, Indicator, and Disiplines. The
Journal of Bussiness Communications, 35 (4), 443-467. Dari CD Rom

Miles, Sandra and Manglod Glynn. (2004). A Cconceptualization of The Employye


Branding Process. Journal of Relationship Marketing, Vol 3, No. 2/3, 65-87. Dari
CD Rom

5. Sumber Informasi dengan mencatumkan nama editor

Unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah sama dengan
sumber informasi dari buku/majalah namun perlu pula dicantumkan nama editor. Nama
pengarang dan judul tulisan dicantumkan terlebih dahulu kemudian nama editor ditulis
dengan susunan nama biasa dan tertulis setelah judul buku. Contoh:

Brace, C.L dan Tracer D.P. (1992). Craniofacial continuity and change: a comparasion
of late Pleistonce and recent Europe and Asia. Dalam: The Evolution and Disperal
of Modern Human in Asia. Eds. T. Azakawa, K. Aoki and T. Kimura. 429-71.
Tokyo: Hokusen-Sha Publisihing Co

6. Sumber Informasi dengan mencantumkan nama pengarang gabungan

Unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah sama dengan
sumber informasi dari buku/majalah namun apabila suatu sumber informasi ditulis oleh
leibh dari seorang penulis, maka seluruh nama penulisnya harus dinyatakan dituliskan.
Contoh:

Ries, Al dan Laura Ries. (2004). The Fall of Advertising and the Rise of PR, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama

2020 41
7. Sumber Informasi dengan mencatumkan Judul dalam Judul

Apabila sumber informasi berupa karangan ilmiah yang dimuat dalam suatu himpunan
karangan, maka aturan penulisannya adalah sebagai berikut: nama penulis yang
karangannya digunakan kemudian keterangan lengkap mengenai himpunan karangan
yang menjadi asal acuan tersebut. Contoh:

Collier, Jane. (1998) “Researching Cultural Identity: Reconciling Interpretive and


Postcolonial Perspective”. Dalam: Dolores V. Tanno and Alberto Gonzales (eds).
Communcaitions and Identity Across Cultures. Thousand Oaks, California: Sage

Catatan: Penulisan kata “dalam” dicetak miring (dengan pengolah kta) dan diikuti tanda
baca titik dua

8. Sumber Informasi berupa Terjemahan

Apabila sumber informasi berupa karya terjemahan, maka penulisannya dalam daftar
pustaka adalah mencamtumkan nama pengarang buku terlebih dahulu, kemudian judul
buku, dan keterangan karya terjemahan tersebut. Contoh:

Schermerhon, John, R. (1999). Manajemen, Yogyakarta: Adni Offset

Daft, Richard. (2006). Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

9. Sumber Informasi dari Media Elektronik

Penulisan sumber informasi dari media elektronik dapat mengikuti aturan seperti yang
dicontohkan sebagai berikut:

Alamat Website:

Akande, A. (1994). The Glass Ceiling: Women and Mentoring in Management and
Bussiness. Employee Conselling today, 6(1), 21-28. Diakses dari www.emerlad-
library.com tanggal 5 Juni 2002, jam 17.00 WIB

Mayo, A. (1998). Memory Bankers. People Management, $ (24), 34-38. Diakses dari
www.emerlad-libary.com. Tanggal 5 Juni 2002, jam 17.00 WIB

2020 42
10. Makalah yang dipresentasikan di seminar

Rosilawati, Yeni (2009). Tantangan dan Peluang Public Relations di Era Digital
Makalah dipresentasikan pada Seminar Public Relations Komunikasi UMC, 3 Juni,
Yogyakarta

11. Sumber informasi yang ditulis oleh pengarang yang sama

Penulisan sumber infomrasi yang ditulis oleh pengarang yang sama maka nama
penagrang harus dituliskan lengkap dengan entry pertama. Contoh:

Mulyana Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya

(2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

12. Tata cara penulisan nama dalam sistem pengacuan

Nama penulis yang tercantum dalam daftar pustaka harus menulsikan nama keluarga
atau nama terakhirnya terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh huruf pertama nama
kecilnya (inisial). Contoh:

a. Sebutan Sr. (senior) ataupun Jr. (junior) dan urutan keturunana dicantumkan setelah
nama pengarang: Talmadge E. King. Jr menjadi King. Jr., T.E.

b. Nama yang dimulai dengan Mc, St, Ste. Diletakkan pada urutan nama dengan ejaan
Mac, Saint, Sainte menjadi: MacMilian, J. (dalam abjad M) mendahaului
Mc.Guiness

c. Nama ganda ditulis berdasarkan nama pertamanya: Bertrand Poirot-Deplech


menjadi Poirot-Deplech, B atau Sven-Erik Larsspm menjadi Larsson S. E.

d. Nama Spanyol yang mencantumkan nama ayah dan ibu dengan penanda prosesif
dituliskan sebagai berikut: Juan Perez Y Fernandes menjadi Perez Y Fernandez J.

e. Nama dengan perfiks berdasarkan perfiksnya (umumnya nama Inggris, Italia,


Perancis, Spanyol), J. E. De Vries menjadi De Vries, J.E.

f. Nama Indonesia, berdasarkan nama keluarga atau dianggap penggantinya: N. Sutan


Iskandar menjadi Iskandar, N.St. (untuk sutan) atau M. Lubis menjadi Lubis, M.

2020 43
Catatan kaki dan tanpa catatan kaki

Untuk memberikan keterangan tentang sumber kutipan atau sumber literature dan juga
untuk memberikan penjelasan atau penekanan yang dianggap pelru dibutuhkan catatan kaki
atau catatan tambahan dalam tubuh karangan. Catatan kaki ditempatkan di kaki halaman, diberi
nomor urut. Di isi nama keluarga didahulukan lahi seperti biografi: M.T. Zen, bukan Zen, M.T.
Untuk mengindarkan perulangan maka dipakai istilah-istilah yang khusus yaitu ibid., Op cit.
dan loc.cit.
- Ibid berasal dari istilah latin artinya ibidem atau sama dengan diatas
- Op.cit. (dari opera citato) artinya karya yang telah dikutip, telah disela oleh
catatan kaki lainnya. (tidak mengguakan ibid)
- Loc.cit (dari loco citato) artinya tempat yang telah dikutiop atau dikutio dari
halaman yang sama.
Perlu diingat bahwa hanya nama keluarga dicantumkan untuk mendahui op.cit dan
loc,cit, perhatikan contoh catatan kaki berikut:
1. M.T. Zen, Menuju kelestarian lingkungan hiduo Jakarta, PT Gramedia 1979, hal 36
2. Ibid, hal 53
3. A.Z. Abidin, “Tingkat partisipasi media: pengaruh dan prospeknya”, Prisma, 9(3),
Maret 1980, hal 39
4. Zen, op.cit., hal 62
5. Abidin,op.cit., hal 43
6. D.J. Bogue, Principles of Demograpy. New York, John Wiley and Sons 1969, hal
106
7. Abidin,loc.cit. (atau Abidin, op.cit., hal. 43)
Catatan kaki no 2 sumbernya sama dengan dia atasnya (no.1) tetapi halamannya lain.
Hal yang sama dengan catatan kaki no.4 sumbernya sama dengan catatan kaki
diatasnya, no.3, ctatan kaki no.5 bersumber pada no.1: harus pakai op.cit (bukan ibid)
karena sudah disela oleh catatan kaki lainnya, Catatan kaki no.8 bersumber pada no. 6,
halamannya sama jadi hal 43.

2020 44
BAB V
PENUTUP

Pada bab penutup buku pedoman penyusunan skripsi ini akan difokuskan pada
presentasi. Presentasi merupakan suatu cara atau metode untuk menyampaikan informasi
tentang proposal penelitian dan hasil penelitian kepada audience (dewan penguji dan
mahasiswa) dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik, tanggapan dan masukan dari
audience yang hadir dalam seminar.
1. Strategi Persiapan: Materi
a. Menyiapkan data kasar
b. Sistematika bab 1 sampai dengan 5 sesuai dengan aturan
c. Menyiapkan catatan kecil yang diperlukan
d. Jika penelitian menghasilkan produk kasat mata, sebaiknya dibawa
e. Menyiapkan handout untuk audience (mahasiswa yang menjadi audience sidang
proposal)
2. Power Point
a. Membuat power point sesuai dengan aturan
b. Ukuran huruf 28, jenis huruf arial atau yang mudah dibaca
c. Pemakaian gambar atau animasi disesuaikan dengan tema. Animasi supaya tidak
berlebihan yang akan menganggu perhatian audience
d. Setiap tampilan pada layar tidak lebih dari 8 (delapan) baris
e. Sebaiknya sederhana dan tidak terlalu ramai, hindari pemakaian warna-wrna yang
mencolok
f. Warna antara huruf dan latar belakang sebaiknya kontras
g. Jumlah tampilan Powerpoint tidak melebihi 30 tampilan dan disesuaikan dengan
waktu yang disampaikan (15-20 menit)
3. Multimedia
a. Latihan mengoperasikan computer dan LCD proyektor
b. Latihan mengopersikan powerpoint
c. Pertimbangkan waktu untuk mempersiapkan perangkat multimedia sebelum dewan
penguji dan audience dating

2020 45
4. Penampilan
Memakai pakaian yang sesuai dengan ketentuan, yaitu sesuai dengan aturan yang
berlaku dilengkapi dengan jas almamater beserta atribut identitas. Pakaian yang
dikenakan diusahakan bersih, rapi dan wangi serta tidak berbau
5. Mengelola Presentasi
a. Latihan presentasi di depan kaca atau didepan teman-teman untuk meminta
masukan
b. Presentasi dengan volume suara dan artikulasi yang jelas, irama berbicara, tidak
terlalu cepat dan aksentuasi (penekanan) pada hal-hal penting
c. Presentasi dengan posisi menghadap penonton, selalu menjaga kontak mata,
penampilan rileks dan menggunakan gerak tubuh seusai dengan kebutuhan
6. Strategi Menjawab Pertanyaan
a. Mendengarkan secara aktif semua pertanyaan atau pernyataan audience serta
penguji
b. Mengucapkan terimakasih atas pertanyaan atau komentarnya
c. Jika tidak dapat menjawab disarankan anda berkata sejujurnya bahwa tidak
mengetahui dan mintalah masukan
d. Biarkan penguji menyelesaikan pernyataan atau pertanyaannya dan jawablah
setelah penguji selesai berbicara
7. Strategi Menangani Rasa Cemas
a. Berdoa dan minta doa restu orang tua
b. Berlatih persentasi beberapa kali sebelum pelaksanaan ujian yang sesungguhnya
c. Melaksanakan sholat Dhuha sebelum pelaksanaan ujian
d. Datang 30 Menit sebelum presentasi dimulai, untuk mempersiapkan multimedia
dan kelengkapan presentasi
e. Tarik nafas panjang dan hempaskan secara perlahan-lahan 3 (tiga) kali dan rasakan
alur oksigen yang ada di dalam tubuh
f. Minum air putih untuk membantu menenangkan diri

2020 46
DAFTAR REFERENSI

Bungin, Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Jurusan Sastra Asia Barat. (2006).
Manual Prosedur Penulisan dan Pengajuan Proposal, Penentuan dan
Penggantian Pembimbing, Pembimbing, Pengauan Ujian, Penentuan dan
Penggantian Tim Penguji, Ujian, Penilaian dan Revisi, dan Penyerahan Skripsi.
Yogyakarta

Indriati, Etty. (2002). Menulis Karya Ilmiah, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama

Gorys, Keraf (2004). Komposisi, Ende: Nusa Indah

Moersaleh dan Musanef. (1985). Pedoman Pembuatan Skripsi, Jakarta: CV Haji


Masagung

Prayitno, Harun Joko, M. Thoyibi dan dyana Sunanda. (2001). Pembudayaan Penulisan
Karya Ilmiah, Surakarta: Muhammdiyah University Press

Singarimbun, Masri, dan Sofyan Effendi (ed). (1987) Metodologi Penelitian Survei,
Yogyakarta: LP3ES

Sugiyono. (2000). Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV. Alfabeta

Sugiyono. (2000). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,


BandungL Alfabeta

Widyamartaya, A.L. dan Veronica Suciati. (1997). Dasar-Dasar Menulis Karya Ilmiah,
Jakarta: Grasindo

Tim Penyusun. (2007). Pedoman Skripsi Fakultas Falsafah Peradaban, Jakarta

2020 47
Lampiran 1: Manual Naskah Publikasi Mahasiswa

JUDUL NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I


pada Jurusan Ilmu Komunikasi

Oleh:

NAMA LENGKAP MAHASISWA


NIM. ........................

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

2020

2020 48
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

NAMA LENGKAP MAHASISWA


NIM. ...................................

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dr. Dosen Pembimbing. Dosen Pembimbing, M.I.Kom.


NIK/ NIDN.04...... NIK/ NIDN.04......

2020 49
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA

OLEH
NAMA LENGKAP MAHASISWA
A310130000

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Fakultas ……………………………………….
Universitas Muhammadiyah
Cirebon Pada hari ……., 2020
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Dosen Pembimbing, M.Sc. (… ............... )


(Ketua Dewan Penguji)
2. Dosen Penguji, S. Pd. M.Hum. (… .............. )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Dr. Dosen Penguji, M. Ed. (… )
(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Dr. Dekan Fakultas, M. Si.


NIK. 123

ii

2020 50
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang

lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan

saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Cirebon, 25 Februari 2020

Penulis

Nama mahasiswa
NIM

iii

2020 51
JUDUL NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA
(style Judul)
(Judul Artikel, Memberi Gambaran Penelitian yang Telah Dilakukan, Times New Roman 12,
spasi 1, spacingafter 6 pt)

Abstrak (styleHeading Abstrak)

Gaya selingkung (stylesheet) adalah tata tulis yang dibakukan oleh editor sebuah jurnal ilmiah
tulisan agar tulisan-tulisan yang dimuat memiliki kesamaan gaya (style). Selanjutnya,
template adalah sumber baku penulisan ilmiah yang biasanya sudah disediakan dalam bentuk
file untuk memudahkan penulis memenuhi persyaratan gaya selingkung yang telah
ditetapkan. File ini dibuat untuk memudahkan mahasiswa S1 UMC menulis naskah publikasi
ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan. Berikut adalah gaya selingkung yang dimaksud,
dimulai dari Abstrak sampai Daftar Pustaka. Abstrak ditulis dengan paragraf tunggal dan
memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan
hasil. Abstrak harus menggambarkan rangkuman penelitian secara lugas yang ditulis dalam
bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Panjang abstrak yang baik adalah150sampai dengan
300 kata. Abstrak diketik menggunakan font Times New Roman dengan ukuran 12, spasi 1.
Abstrak sangat penting di era internet karena akan diindeks secara online dan akan sering
dibaca. Kata kunci harus dicantumkan di bawah abstrak untuk menunjukkan istilah-istilah
pokok atau spesifik yang terdapat di dalam bidang penelitian sebanyak 4 atau 5 buah kata atau
frasayang diurutkan sesuai alfabet dan dipisahkan dengan tanda koma.(style abstrak)

Kata Kunci: artikel, gaya selingkung, penulisan ilmiah, template.

Abstract(styleHeading Abstrak)

(stylesheet) Grammar is standardized by the editor of a scientific journal article that


contained writings have the same style (style). Next, the template is a raw source of
scientific writing is usually provided in the form of files to facilitate the writer meet the
requirements selingkung predefined styles. This file is designed to enable students to
write a script S1 UMS scientific publications as one of the graduation requirements. Here
is a question selingkung style, starting from Abstract to Bibliography. Abstract written
with a single paragraph and includes a brief description of the problem and research
objectives, methods, and results. Abstracts should describe in a straightforward summary
of the research that is written in Indonesian and English. Good abstract length is 150 to
300 words. Abstract typed using Times New Roman font size 12, line spacing
1. frasayang word or sorted by alphabet and separated by commas. (Style abstract)
(style abstrak)
Keywords: article, stylesheet, scientific publication, template.

1. PENDAHULUAN (STYLE HEADING)


1.1. Latar Belakang
Penulisan naskah publikasi ilmiah dimaksudkan sebagai syarat kelulusan mahasiswa S1 UMS sesuai
dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI No. 152/E/T/2012 tentang syarat kelulusan “Untuk program S1 harus ada makalah

2020 52
yang terbit dijurnal ilmiah”. Penulisan paragraf pertama pada setiap heading dan subheading
dibedakan, yaitu tanpa indentasi. Untuk memudahkan penulis, template ini menyediakan style “First
Paragraph” yang dapat digunakan dengan cara memblok teks satu paragraf secara utuh, kemudian
memilih menu styles dan memilih style “First Paragraph”.(style First Paragraph)

Bagian pendahuluan berisi pengantar topik penelitian yang dibahas, latar belakang
permasalahan, deskripsi permasalahan, rumusan tujuan penelitian serta rangkuman kajian teoritik
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat harapan
akan hasil dan manfaat penelitian.(styleBodyText)

Template ini dibuat dengan program komputer MS Word 2010, dan disimpan dalam format
docx. File template ini dapat diunduh di lamanhttp://skripsi.ums.ac.id. Template ini memungkinkan
anda untuk menyiapkan manuskrip artikel naskah publikasidengan cepat dan akurat untuk
kemudiandiunggah ke dalam repository ilmiah atau e-jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Manuskrip adalah naskah yang belum dipublikasikan dengan format seperti dalam template ini.
Penulisanparagraph kedua dan seterusnya pada setiap heading maupun sub-heading menggunakan
font: Times New Roman 12, regular, spasi 1.5, spacingbefore 0 pt, after 0 pt.(styleBodyText)
1.2. Teori Terkait
1.3. Tujuan Penelitian dan Rumusan Masalah
2. METODE (STYLE HEADING)
Bagian ini diawali dengan penjelasan latar belakang permasalahan penelitian dan rangkuman metode
yang akan digunakan. Setelah itu, akan dituliskan rincian prosedur, algoritma atau langkah- langkah
yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Penulisan bagian ini menggunakan fontTimes New
Roman 12, regular, spasi 1.5, spacingbefore 0 pt, after 0 pt. Penulisan paragraf pertama pada setiap
heading dan subheading dibedakan, yaitu tanpa indentasi. Untuk memudahkan penulis, template ini
menyediakan style “First Paragraph” yang dapat digunakan dengan cara memblok tekssatu paragraf
secara utuh, kemudian memilih menu stylesdan memilihstyle “First Paragraph”. (style First
Paragraph)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN (STYLE HEADING)


Bagian ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya secara lugas. Hasil penelitian dapat berupa
data hasil evaluasi metode yang telah digunakan atau data tambahan yang diambil dari metode lain yang
dijadikan acuan sebagai pembanding.Pembahasan hasil penelitian dapat berisi ringkasan hasil penelitian
secara menyeluruh. Pada bagian tersebut juga dapat ditambahkan perbandingan antara hasil penelitian
yang dilakukan dengan hasil penelitian sebelumnya yangtelah dijadikan acuan. Tabel dan grafikdapat
ditampilkan pada bagian ini dan harus diberi penjelasan/pembahasan secara verbal untuk memperjelas

2020 53
penyajian hasil penelitian.Jika ditemukan kekurangan atau batasan-batasandi dalam hasil penelitian, maka
perlu ditambahkan analisanya. Pada

bagian ini juga diijinkan untuk menuliskan pengembangan penelitian ke depan berdasarkan hasil
yang telah didapat. (style First Paragraph)

Sub-Heading (Diketik menggunakan fontTimes New Roman 12, Bold, spasi 1.5,
spacingbefore 6 pt, after 2 pt) (styleSub-Heading)
Penulis diperbolehkan menambahkan sub-heading jika diperlukan dan ditulis dengan penomoran
urut. Nomor pertama harus sama dengan nomor bagian dimana sub-judul itu ditulis.kemudian diikuti
tanda titik lalu nomor sub-judul tersebut. Jangan mengakhiri penomoran sub-judul dengan tanda titik
(contoh ‘1.1’ bukan ‘1.1.’). Batang tubuh teks menggunakan fontTimes New Roman 12, regular, spasi
1.5, spacingbefore 6 pt, after 6 pt. (style First Paragraph)

Singkatan dan Akronim (styleSub-Heading)


Singkatan yang sudah umum seperti seperti SD, UMS, TNI, UNICEF, tidak perlu diberi keterangan
kepanjangannya. Akan tetapi, akronim yang tidak terlalu dikenal atau akronim buatan penulis perlu
diberi keterangan kepanjangannya. Pemberian keterangan hanya dituliskan sekali di bagian paling
depan dan tidak perlu diulang-ulang di bagian lainnya. Jangan gunakan singkatan atau akronim pada
judul artikel, kecuali tidak bisa dihindari. (styleFirst Paragraph)

Persamaan (styleSub-Heading)
Tuliskan persamaan dalam font Symbol. Jika terdapat beberapa persamaan, beri nomor persamaan.
Nomor persamaan seharusnya berurutan, letakkan pada bagian paling kanan, yakni
(1), (2), dan seterusnya. Penomoran ditulis dalam tanda kurung dengan menggunakan marjin kanan.
Apabila dalam satu sistem terdapat dua persamaan atau lebih, baris penomoran disejajarkan dengan
persamaan terakhir. Anda direkomendasikan untuk menggunakan equation editor untuk membuat
sebuah persamaan. (style First Paragraph)

aa2 +bb 2 = cc 2 (1)


x1 − 2x2+ x3 = 8
2xx2 – 8xx3 = 8
−4xx1 + 5xx2 + 9xx3 = −9 (2)

Gambar dan Tabel (styleSub-Heading)


Tempatkan label tabel di atas tabel, sedangkan label gambar di bagian bawah gambar. Tuliskan tabel
tertentu secara spesifik, misalnya Tabel 1, saat merujuk suatu tabel. Disarankan untuk menggunakan fitur

2020 54
textboxpada MS Word untuk menampung gambar atau grafik, karena hasilnya cenderung stabil

terhadap perubahan format dan pergeseran halaman dibanding insert gambar secara langsung.
Contoh penulisan tabel dan keterangan gambar adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Nilai constant ratio untukberbagaikombinasipasangan

Id Pasangan Rata-Rata CR*


R1 a – c1 0,0193233
R2 b – c1 0,0132334
R3 c – c2 0,3423423
R4 d – d3 0,0234443
*CR – Constantratio

Gambar 1. Contoh keterangan gambar

Kutipan dan Acuan (styleSub-Heading)


Salah satu ciri naskah publikasi ilmiah yang baik adalah menampilkan gagasan orang lain untuk
memperkuat dan memperkaya gagasan penulisnya. Gagasan yang telah lebih dulu diungkapkan orang
lain ini diacu, dan sumber acuannya dimasukkan dalam Daftar Pustaka.(style First Paragraph)

Penyajian gagasan orang lain di dalam artikel dilakukan secara tidak langsung. Disarankan
menuliskan kutipan mengacu pada panduan penulisan referensi APA (American Psychological
Association) atau yang disarankan oleh program studi masing-masing dalam
lamanhttp://skripsi.ums.ac.id. Contoh penulisan kutipan dari pengarang tunggal dapat dilihat pada
kalimat berikut ini: Diani (2000) claims that the perspective of social movements is developed in
the sociology ytradition of religious movement. Sedangkan untuk penulisan kutipan dengan dua
pengarang dapat dilihat pada kalimat berikut ini: Understanding others' mental statesis a crucial
skill that enables the complex social relationships that characterize human

2020 55
Societies (Kidd & Castano, 2013). Untuk variasi pengutipan lainnya dapat dilihat pada
lamanhttp://www.apastyle.orgatau dapat dicari melalui Google dengan kata kunci “APA citation
style”.(styleBodyText)

Untuk mendapatkan hasil kutipan yang benar, konsisten dan rapi, penulis diwajibkan
menggunakan aplikasi referencemanager semisal Mendeley atau Zotero. (styleBodyText)

Penulisan Daftar Pustaka (styleSub-Heading)


Daftar Pustaka merupakan daftar karya tulis yang dibaca penulis dalam mempersiapkan artikelnya
dan kemudian digunakan sebagai acuan (dikutip). Dalam artikel ilmiah, Daftar Pustaka harus ada
sebagai pelengkap acuan dan petunjuk sumber acuan. Penulisan daftar pustaka mengacu pada
panduan penulisan referensi APA (American Psychological Association) atau yang disarankan oleh
pihak program studi masing-masing dalam laman http://skripsi.ums.ac.id. Untuk menulis daftar
pustaka dengan benar, konsisten dan rapi, penulis diwajibkan menggunakan aplikasi
referencemanager semisal Mendeley atau Zotero(style First Paragraph)

4. PENUTUP (STYLEHEADING)
Berisi kesimpulan yang menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan yang
mengacu pada tujuan penelitian. Tuliskan kesimpulan dari penelitian yang artikelnya Anda tulis ini
tanpa mengulang hal-hal yang telah disampaikan di Abstrak. Kesimpulan dapat diisi pula tentang
pentingnya hasil yang dicapai dan saran untuk aplikasi dan pengembangannya(style First
Paragraph)

PERSANTUNAN (styleHeading Persantunan)


Jika diperlukan, ucapan persantunan dapat disertakan kepada pihak-pihak yang telah memberi
bantuan untuk penelitian skripsi dan penulisan artikel ilmiah. (style First Paragraph)

DAFTAR PUSTAKA (styleHeading Daftar Pustaka)


Diani, M. (2000). The Concept of Social Movement. In K. Nash (Ed.), Reading in Contemporary
Political Sociology (p. 157). Massachusets: Blackwell Publisher.
Kidd, D. C., & Castano, E. (2013). Reading Literary iction improves theory of mind. Science (New
York, N.Y.), 342(6156), 377–80. http://doi.org/10.1126/science.1239918
(style Isi Daftar Pustaka)

2020 56
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Pembimbing :
NIM : Telp/Hp :
Judul :

Telp/Hp:

No Hari/Tanggal Materi Diskusi Rencana Pertemuan Berikutnya Paraf

2020 57

Anda mungkin juga menyukai