Anda di halaman 1dari 5

ZAKAT

A. Pengertian Zakat
Zakat menurut istilah agama Islam artinya "kadar harta yang tertentu, yang
diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat."
Hukumnya: Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima, fardu 'ain atas tiap-tiap
orang yang cukup syarat-syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriah.
Firman Allah Swt.:

Artinya : “ dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat “ (QS. An-Nisa’ : 77)

Artinya : “ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. At-Taubah : 103)

Sabda Rasulullah Saw.:

Artinya : "Islam itu ditegakkan di atas 5 dasar: (1) bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang
hak kecuali Allah, dan bahwasanya Nabi Muhammad itu utusan Allah, (2)
mendirikan salat, (3) membayar zakat, (4) mengerjakan ibadah haji ke Baitullah,
(5) berpuasa dalam bulan Ramadan." (Mutafaqun ‘alaih)

B. Zakat Fitrah
Pada setiap Hari Raya Idul Fitri, setiap orang Islam, laki-laki dan perempuan, besar
kecil, merdeka atau hamba, diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3,1 liter dari
makanan yang mengenyangkan menurut tiap-tiap tempat (negeri).

1|Pesantren Ramadhan SMK Negeri 1 Kras


Artinya : Dari Ibnu Umar. Ia berkata, "Rasulullah Saw. mewajibkan zakat fitri (berbuka)
bulan Ramadan sebanyak satu sa' (3,1 liter) kurma atau gandum atas tiap-tiap
orang muslim merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan." (Riwayat Bukhari
dan Muslim).

Artinya : Dari Abu Said. Ia berkata, `Kami mengeluarkan zakat fitrah satu sa' dari
makanan, gandum, kurma, susu kering, atau anggur kering." (Diketengahkan oleh
Bukhari dan Muslim)

C. Syarat-syarat wajib zakat fitrah


1. Islam. Orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah.
2. Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadan. Anak yang
lahir sesudah terbenam matahari tidak wajib fitrah. Orang yang kawin sesudah
terbenam matahari tidak wajib membayarkan fitrah istrinya yang baru dikawininya
itu. Karena yang dimaksud dalam hadis di atas ialah "zakat fitri" (berbuka) bulan
Ramadan. Yang dinamakan berbuka dari bulan Ramadan ialah malam hari raya. Jadi,
malam hari raya itulah waktu wajibnya fitrah.
3. Dia mempunyai lebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan untuk
yang wajib dinafkahinya, baik manusia ataupun binatang, pada malam hari raya dan
siang harinya. Orang yang tidak mempunyai lebihan tidak wajib membayar fitrah.

D. Waktu Membayar fitrah


1. Waktu yang diperbolehkan, yaitu dari awal Ramadan sampai hari penghabisan
Ramadan.
2. Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan Rama
3. Waktu yang lebih baik (sunat), yaitu dibayar sesudah salat Subuh sebelum pergi salat
hari raya.
4. Waktu makruh, yaitu membayar fitrah sesudah salat hari raya, tetapi sebelum
terbenam matahari pada hari raya.
5. Waktu haram lebih telat lagi, yaitu dibayar sesudah terbenam matahari pada hari
raya.

2|Pesantren Ramadhan SMK Negeri 1 Kras


E. Menta’khirkan zakat
Apabila terlambat membayar zakat sesudah sampai tahunnya dan harta sudah di
tangannya, begitu pun yang berhak menerima zakat sudah ada, maka jika barang itu
hilang, ia wajib mengganti zakatnya karena kelalaiannya.
Membayar fitrah dengan harganya.

F. Membayar Fitrah dengan Uang ?


Berfitrah dengan uang seharga makanan, menurut mazhab Syafii tidak boleh, karena
yang diwajibkan dalam hadis ialah sesuatu yang mengenyangkan. Dalam mazhab Hanafi
tidak ada halangan, karena fitrah itu hak orang-orang miskin; untuk menutup hajat
mereka, boleh dengan makanan dan boleh dengan uang, tidak ada bedanya.

G. Orang yang berhak menerima zakat


Orang-orang yang berhak menerima zakat hanya mereka yang telah ditentukan Allah
SWT. dalam Al-Qur'an. Mereka itu terdiri atas delapan golongan.
Firman Allah SWT :

Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang


miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. At-
Taubah : 60)

Dari ayat tersebut Imam Safi’I menjelaskan, bahwa yang menerima zakat adalah :
1. Fakir : Orang yang tidak mempunyai harta dan usaha, atau mempunyai harta dan
usaha yang kurang dari seperdua kecukupannya, dan tidak ada orang yang
berkewajiban member belanjanya.
2. Miskin: Orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak dua kecukupannya atau
lebih, tetapi tidak sampai mencukupi.
3. Amil: Semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedangkan dia tidak mendapat upah
selain dari zakat itu.
4. Muallaf
Muallaf Ada 4 (empat) macam:
a. Orang yang baru masuk Islam, sedangkan imannya belum teguh.
b. Orang Islam yang berpengaruh dalam kaumnya, dan kita berpengharapan kalau dia
diberi zakat, maka orang lain dari kaumnya akan masuk Islam.
c. Orang Islam yang berpengaruh terhadap kafir. Kalau dia diberi zakat, kita akan
terpelihara dari kejahatan kafir yang di bawah pengaruhnya.
d. Orang yang menolak kejahatan orang yang anti zakat.

3|Pesantren Ramadhan SMK Negeri 1 Kras


5. Hamba Sahaya (budak) : Hamba yang dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh
menebus dirinya. Hamba itu diberi zakat sekadar untuk penebus diri.

6. Ghorim (Berutang):
Ghorim ada ada 3 (tiga) macam:
a. Orang yang berutang karena mendamaikan dua orang yang sedang berselisih.
b. Orang yang berutang untuk kepentingan dirinya sendiri pada keperluan yang
mubah; atau yang tidak mubah, tetapi dia sudah tobat.
c. Orang yang berutang karena menjamin utang orang lain, sedangkan dia dan orang
yang dijaminnya itu tidak dapat membayar utang. Yang dua (b dan c) diberi zakat
kalau dia tidak mampu membayar utangnya. Tetapi yang pertama (a) diberi,
sekalipun dia kaya.
7. Sabilillah: Balatentara yang membantu dengan kehendaknya sendiri sedangkan dia
tidak mendapat gaji yang tertentu dan tidak pula mendapat bagian dari harta yang
disediakan untuk keperluan peperangan dalam kesatuan balatentara. Orang ini diberi
zakat meskipun dia kaya sebanyak keperluannya untuk masuk ke medan peperangan,
seperti biaya hidupnya, membeli senjata, kuda, dan alat perang lainnya.
Kata Al-Gulayaini, "Memberikan sedekah di jalan Allah meliputi semua usaha
kebaikan untuk kemaslahatan umum atau untuk menghindarkan segala kejahatan,
kesulitan umum, seperti persediaan perlengkapan pertahanan, membangun madrasah,
dan sebagainya yang manfaat dan kebaikannya berguna untuk umat (rakyat)."
Ulama Muhammad Rasyid Rida berkata, "Sesungguhnya yang dimaksud sabilillah di
sini ialah beberapa kemaslahatan muslimin umumnya yang menambah kekuatan agama
Islam dan negaranya, bukan untuk perseorangan, yang paling penting di masa
sekarang ini ialah persediaan untuk propaganda penyiaran Islam dengan jalan
mengirimkan mubalig-mubalig ke negeri-negeri yang bukan negeri Islam, sebagai
organisasi-organisasi yang teratur, seperti yang dilakukan oleh pemeluk agama lain di
negeri kita untuk menyiarkan agama mereka." Perkataan ini diambil dengan perubahan
dari kitab Al-Mu'inul Mubin karangan Abdul Hamid Hakim yang beliau ambil pula dari
beberapa buku.

8. Musafir: Orang yang mengadakan perjalanan dari negeri zakat atau melalui negeri
zakat. Dalam perjalanannya itu dia diberi zakat untuk sekadar ongkos sampai pada
yang dimaksudnya, atau sampai pada hartanya dengan syarat bahwa ia memang
membutuhkan bantuan. Perjalanannya itu pun bukan maksiat (terlarang), tetapi
dengan tujuan yang sah, misalnya karena berniaga dan sebagainya.

H. Hikmah Zakat
1. Menolong orang yang lemah dan susah agar dia dapat menunaikan kewajibannya
terhadap Allah dan terhadap makhluk Allah masyarakat).
2. Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela, serta mendidik diri agar
bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan membayarkan amanat kepada orang
yang berhak dan berkepentingan.
3. Sebagai ucapan syukur dan terima kasih atas nikmat kekayaan yang diberikan
kepadanya.
4. Guna menjaga kejahatan-kejahatan yang akan timbul dari si miskin dan yang susah.

4|Pesantren Ramadhan SMK Negeri 1 Kras


Guna mendekatkan hubungan kasih sayang dan cinta-mencintai antara si miskin
dengan si kaya. Rapatnya hubungan tersebut akan membuahkan beberapa kebaikan
dan kemajuan, serta berfaedah bagi kedua golongan dan masyarakat umum.

5|Pesantren Ramadhan SMK Negeri 1 Kras

Anda mungkin juga menyukai