PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
Rumah sakit adalah institusi yang fungsi utamanya memberikan
pelayanan kepada pasien, diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit
dan masalah kesehatan, baik yang bersifat bedah maupun non bedah. Rumah
sakit harus dibangun dan dilengkapi, serta dipelihara dengan baik untuk
menjamin pelayanan kesehatan, keselamatan pasiennya, harus menyediakan
fasilitas yang lapang, tidak berdesak desakan, dan terjamin sanitasinya untuk
kesembuhan pasien (Aditama, 2003)
Menurut Azwar (1996), rumah sakit adalah suatu organisasi yang
memiliki tenaga medis profesional yang terorganisasi suatu sarana kedokteran
yang permanen, menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan
keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis, serta pengobatan penyakit
yang diderita pasien.
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
tanggal 28 Oktober 2009 tentang Rumah Sakit, menyebutkan bahwa rumah
sakit umum adalah instistusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat serta memberikan
pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Rumah sakit
mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugasnya adalah melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan
dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
peningkatan dan pencegahan penyakit serta penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat sekitarnya
Instalasi rawat inap merupakan unit pelayanan non struktural yang
menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan dan
rehabilitasi medik. Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan rumah sakit
dimana penderita tinggal mondok sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan
1
dari pelaksanaan pelayanan kesehatan atau rumah sakit pelaksanaan
pelayanan kesehatan lain (Patria Jati, 2009). Rawat inap menurut Crosby
dalam Nasution (2005) adalah kegiatan penderita yang berkelanjutan ke
rumah sakit untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang berlangsung lebih
dari 24 jam. Secara khusus pelayanan rawat inap ditujukan untuk penderita
atau pasien yang memerlukan asuhan keperawatan secara terus menerus
(Continous Nursing Care) hingga terjadi penyembuhan. Pasien mulai masuk
ruangan perawatan hingga pasien dinyatakan boleh pulang maka pasien
mendapat pelayanan sebagai berikut, pelayanan tenaga medis, tenaga
perawat, pelayanan penunjang medik, lingkungan langsung pasien serta
pelayanan administrasi/keuangan. Loho dalam Ayunda (2009)
mengidentifikasikan kegiatan rawat inap meliputi pelayanan dokter, pelayanan
keperawatan, pelayanan makanan, fasilitas perawatan dan lingkungan
perawatan. Pelayanan rawat inap harus menerapkan prosedur yang jelas,
mudah dan terorganisir.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Sebagai pedoman dan panduan dalam penyelenggaraan tata kelola di
Instalasi Rawat Inap RSUD Kardinah Kota Tegal
2. Tujuan Khusus
a. Memperjelas alur proses tata kelola di Instalasi Rawat Inap RSUD
Kardinah Kota Tegal
b. Mewujudkan pelayanan Medis dan Keperawatan yang sistematis,
efektif dan efisien.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
4
RSUD Kardinah dibangun di atas tanah seluas 50.038 meter persegi
dengan luas bangunan 36.690,6 meter persegi. Rumah Sakit ini mempunyai
daya listrik sebesar 1,3 MgWatt dan generator set sebesar 1.330 KVA yang
menopang seluruh pelayanan. Untuk kebutuhan air tersedia jaringan PDAM
sebanyak 6 buah, sumur artesis dan pompa dangkal juga tersedia sebanyak
26 buah. Dalam operasionalnya didukung oleh ambulance sebanyak 7 unit.
1. GAWAT DARURAT
Buka 24 Jam, dengan kapasitas 13 tempat tidur, Dokter jaga IGD
bersertifikat ACLS/ATLS/PPGD Perawat IGD bersertifikat BTLS/ PPGD
2. RAWAT JALAN
a. Pelayanan Medik Dokter Spesialis:
1) Spesialis Penyakit Dalam
2) Spesialis Paru
3) Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
4) Spesialis Anak
5) Spesialis Bedah
6) Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi
7) Spesialis Bedah Saraf
8) Spesialis Urologi
9) Spesialis Obstetri & Genekologi
10) Spesialis Mata
11) Spesialis Kulit & Kelamin
12) Spesilais THT
13) Spesialis Saraf
14) Spesilais Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Medik Dokter Gigi Spesialis
1) Bedah Mulut
2) Konservasi Gigi
c. Pelayanan Rehabilitasi Medik
1) Spesialis Rehabilitasi Medik
2) Okupasi Terapi
3) Fisioterapi
4) Ortotik Prostetik
d. Pelayanan VCT-CST
e. Pelayanan Psikologi
f. Pelayanan Medical Check-Up
5
g. Pelayanan Kosmetik Medik
h. Pelayanan Rehabilitasi Narkoba
3. RAWAT INAP
Jumlah Tempat Tidur Tiap Kelas Tahun 2017
Selama tahun 2017 dalam rangka meningkatkan kualitas layanan
maka RSUD Kardinah melaksanakan beberapa penataan ruangan
perawatan disesuaikan dengan penambahan gedung, yakni :
6
h. Imunologi
i. Tumor Marker
8. BANK DARAH
a. Crossmatch
b. Pemenuhan Darah
1) Whole Blood
2) PRC
c. Perencanaan Kebutuhan Kantong Darah
7
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A. VISI
Menjadi Rumah Sakit bertaraf Nasional, Berwawasan Pendidikan dan
Penelitian, Profesional serta Mandiri Dengan Pelayanan Prima.
B. MISI
Dalam mencapai Visi yang telah ditetapkan, maka RSUD Kardinah
melaksanakan beberapa langkah yang dirumuskan dalam Misi. Ada 4 (empat)
misi yang diharapkan akan memudahkan seluruh elemen yang ada di RSUD
Kardinah dalam mencapai Visi, yakni :
1. Misi “Mengembangkan manajemen rumah sakit yang efektif dan
profesional (Good Corporate Governance)” bertujuan Meningkatkan
kemandirian organisasi dan manajemen yang efektif dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan sasaran Meningkatnya
pendapatan operasional BLUD.
2. Misi “Memberikan Pelayanan Prima kepada seluruh lapisan
masyarakat pengguna jasa Rumah Sakit dengan menjunjung tinggi
Standar dan Etika Profesi serta Berkeadilan”(Good Clinical
Governance)adalah Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan yang
berorientasi pada Kepuasan Pengguna Jasa dengan sasaran Tercapainya
kepuasan Pengguna Jasa.
3. Misi “Mengembangkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
perkembangan teknologi kedokteran terkini berwawasan
lingkungan”( Countinuous Improvement ) bertujuan Meningkatkan
8
Mutu Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada Standar Mutu
Pelayanan dan Keselamatan Pasien dengan sasaran Tercapainya mutu
pelayanan kesehatan sesuai SPM.
4. Misi “Menyelenggarakan pendidikan dan Penelitian di bidang
Kedokteran yang profesional”(Good Health Education) adalah
bekerjasama denga perguruan tinggi dalam rangka menunjang pendidikan
bagi mahasiswa kedokteran guna menghasilkan SDM yang profesional.
C. FALSAFAH
Falsafah yang di anut oleh RSUD Kardinah adalah bahwa Pelayanan
Kesehatan yang diselenggarakan atas dasar keikhlasan, kesungguhan,
beretika dan amanah, menjadikan setiap langkah pelayanan menjadi ibadah
D. NILAI NILAI
Dalam bekerja untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa, RSUD
Kardinah menjunjung tinggi nilai-nilai; Kerjasama tim, Integritas, Manusiawi,
dan Profesional.
9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
10
DIREKTUR
KOMITE - SPI
KOMITE
SEKSI RM & PDE SEKSI ETIKA & SUB. BAG. SUB. BAG.
MUTU KEPEGAWAIAN, PENDAPATAN,
KEPERAWATAN HUKUM & HUMAS BELANJA &
Saptono, S.ST.Kp PEMBIAYAAN
IBS IPLRS
INST. LABORATORIUM
11
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI RAWAT INAP RSUD KARDINAH KOTA TEGAL
A. TUGAS POKOK
12
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP
RSUD KARDINAH KOTA TEGAL
KA RUANG KA RUANG
CENDANA 1 EDELWEIS A
_ _
KA RUANG KA RUANG
CENDANA 2 EDELWEIS B
_ _
KA RUANG KA RUANG
CENDANA 3 ROSELLA
_ _
KA RUANG KA RUANG
UNIT STROKE PUSPANIDRA
_ _
KA RUANG KA RUANG
DEWADARU LAP
_ _
KA RUANG KA RUANG
WK ATAS LAW
_ _
KA RUANG KA RUANG
WK BAWAH LBP
_ _
KA RUANG KA RUANG
MAWAR LBW
_ _
KA RUANG
DAHLIA
_
13
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
RUANG RAWAT INAP RSUD KARDINAH KOTA TEGAL
WADIR PELAYANAN
14
ADMIN/ TRASPORTER PERAMU SAJI
BAB VI
URAIAN JABATAN
15
dianggap perlu
6. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan
arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.
18
d. Menandatangani surat-surat/dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang kepala ruangan.
e. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/Kepala
Seksi/ Kepala Bidang Keperawatan/ Wadir Pelayanan
Medis & Keperawatan/ Rumah Sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
20
untuk disampaikan kepada institusi pendidikan
11. Melaksanakan ujian akhir praktek klinik keperawatan.
12. Memberikan nilai akhir kepada semua mahasiswa yang
telah dibimbingnya.
13. Mengevaluasi program untuk ditindak lanjuti kebagian
keperawatan.
Tanggung jawab. : Dalam melaksanakan tugasnya Instruktur Klinik bertanggung
jawab kepada Kepala Diklat dalam hal:
1. Tindak lanjut surat ijin praktek klinik.
2. Pengelolaan pelaksanaan praktek klinik
3. Jadwal praktek mahasiswa.
4. Hasil evaluasi praktek
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Instruktur Klinik Keperawatan
mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Mengikuti kontrak program dengan institusi pendidikan
dan kepala bidang keperawatan.
2. Membuat jadwal bimbingan.
3. Melakukan pre dan post conference, orientasi, bimbingan,
bedside Teaching, supervisi, evaluasi dan post confrence
mahasiswa.
4. Mengambil tindakan tegas dan sportif terhadap
mahasiswa yang melanggar aturan atau melakukan
tindakan tidak terpuji selam di rumah sakit serta membuat
laporan secara tertulis dari semua kejadian, sebagai
bahan pertanggung jawabannya
5. Menerapkan disiplin yang baik terhadap mahasiswa
6. Melaksanakan evaluasi praktek klinik keperawatan/
kebidanan
7. Memberikan nilai hasil praktek klinik
8. Melakukan evaluasi program praktek klinik.
Persyaratan : A. Pendidikan:
Berijazah pendidikan formal keperawatan/ kebidanan dan
semua jenjang pendidikan yang disahkan oleh pemerintah/
yang berwenang
B. Pelatihan:
Sesuai dengan area keperawatan tempat bekerja
C. Pengalaman Kerja:
≥ 1 tahun
D. Kondisi fisik:
Sehat jasmani rohani
Uraian Tugas : 1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan
lingkungannya
21
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar
selalu dalam keadaan siap pakai
4. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan
diagnose keperawatan, sesuai batas kewenangannya.
5. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan
kemampuannya
6. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
sesuai kebutuhan dan batas kemampuannya antara lain:
Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan.
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien
dan keluarganya mengenai penyakitnya.
7. Melatih/ membantu pasien untuk melakukan latihan
gerak
8. Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara
lain panas tinggi, kolaps, pendarahan, keracunan, nafas
& henti jantung) sesuai protap yang berlaku selanjutnya
segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan
kepada dokter ruang rawat/ dokter jaga.
9. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai
batas kemampuan.
10. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil observasi
tersebut, sesuai bats kemampuannya.
11. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam
membahas kasus dalam upayah meningkatkan mutu
asuhan keperawatan.
12. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur
secara bergilir sesuai jadwal dinas
13. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
kepala ruang rawat.
14. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang
keperawatan antara lain melaui pertemuan ilmiah dan
penataran atas izin / persetujuan atasan
15. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat dan benar sesuai
standar asuhan keperawatan
16. Melaksnakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti kepada lisan maupun tertulis pada saat
pergantian dinas.
17. Memberikan penyuluhan keehatan kepada kepada
paien dan keluarganya sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan pasien mengenai :
a. Program diet
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara
penggunaannya.
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di Rumah sakit,
Puskesmas atau Institusi kesehatan lainnya.
d. Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat,
makanan yang bergizi atau bahan pengganti sesuai
dengan keadaan social ekonomi
e. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang
dibutuhkan seperti :
22
1) Rollstoel
2) Tongkat penyangga
3) Protesa
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan
keperawatan di rumah misalnya.
a. Merawat luka
b. Melatih anggota gerak.
19. Menyiapkan pasien yang akan pulang.
20. Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi,
seperti :
a. Resume medis
b. Surat keterangan istirahat sakit.
c. Petunjuk diet
d. Resep obat untuk di rumah, jika
diperlukan
e. Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
(Kontrol)
Tanggung jawab : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana di ruang
perawatan bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan
terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan
keperawatan/ kebidanan sesuai standar.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasi
pelaksanaan asuhan keperawatan / kebidanan dan
kegiatan lain yang dilakukan.
23
sebelum diberikan ke keluarga pasien untuk diserahkan
ke kasir.
9. Memberikan perincian biaya/ berkas rincian ke keluarga
pasien untuk diserahkan ke bagian keuangan/ kasir
10. Memeriksa dan mendokumentasikan kwitansi pasien
yang pulang
11. Melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkan oleh
atasan (Ka. Ruangan)
Bertanggung Jawab Kepada Kepala Ruangan dalam hal:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam administrasi keuangan
di ruang perawatan.
Tanggung jawab :
2. Kebenaran dan ketepatan dalam administrasi umum di
ruang perawatan
3. Melaksanakan Inventaris alat tulis kantor ( ATK)
Dalam melaksanakan tugasnya Administrasi di ruang
perawatan mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
Wewenang :
2. Memberikan informasi administrasi kepada
pasien/keluarga pasien sesuai kemampuan dan batas
kewenangannya.
25
BAB VII
DPJP
DOKTER
RUANGAN
26
2. Hubungan Antar Bagian/Instalasi Dengan Instalasi Rawat inap.
INSTALASI
IGD RAWAT JALAN
INSTALASI INSTALASI
PENUNJANG INTENSIVE
LABORATORIUM
& RADIOLOGI
INSTALASI
BEDAH SENTRAL
INSTALASI
FARMASI INSTALASI
INSTALASI GIZI
RAWAT
INAP
HAEMODIALISA LAUNDRY
IKF
CSSD
DIKLAT KASIR
28
BAB VIII
29
Tabel. Contoh Perhitungan dalam satu ruangan Berdasarkan Klasifikasi
pasien
No Jenis / Kategori Rata-rata Rata-rata jam Jumlah
. pasien/hari perawatan/ perawatan/
pasien/hari hari
a b c d e
1 Pasien penyakit 10 3,5 35
dalam
2 Pasien bedah 8 4 32
3 Pasien gawat 1 10 10
4 Pasien anak 3 4,5 13,5
5 Pasien kebidanan 1 2,5 2,5
Jumlah 23 93,0
Jumlah jam perawatan 93 = 13 perawat
Jam kerja efektif per shif 7
Jumlah Hr minggu dlm 1 TH + Cuti + Hari besar X Jumlah Perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
52 + 12 + 14 X 13 = 3,5
286
31
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut ditambah (faktor koreksi) dengan :
· Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
52 + 12 + 14 X 12,5 = 3,4
286
32
B. Kualifikasi Personil
33
S1 Keperawatan 17
24. D3/
Perawat Assosiet/ pelaksana
S1 Keperawatan
25. Transporter SMA 2
26. Administrasi SMA 2
34
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
NARA
WAKTU MATERI
SUMBER
36
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
Laporan Instalasi Rawat Inap A dibedakan atas laporan rutin dan laporan
insidentil.
A. Laporan Rutin
Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh Instalasi.
Terdiri atas :
1. Laporan Harian, berisi tentang :
a. Sensus
b. BOR
2. Laporan Bulanan, terdiri dari :
a. Pencapaian Indikator mutu Instalasi Rawat Inap , berisi tentang :
NO INDIKATOR STANDAR
Dokter
1. Pemberi pelayanan di Rawat Inap
Perawat minimal D3
Dokter penanggung jawab Pasien rawat
2. 100 %
Inap
3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
08.00-14.00 setiap
4. Ketepatan jam visite dokter spesialis
hari kerja
5. Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1.5 %
Tidak adanya Pasien yang jatuh dari
tempat tidur, kamar mandi & lingkungan
6. 100 %
Rumah sakit yang berakibat kecacatan/
kematian
Kejadian kematian pasien rawat inap
7. ≤ 0.24 %
>48 jam
Kejadian pasien pulang paksa dlm 1
8. ≤5%
bulan
Waktu tunggu operasi yg direncanakan
9. 100 %
(elektif) dalam 2 hari
10. Kumulatif kepuasan pasien yg disurvei ≥ 90 %
Asesmen awal medis dalam 24 jam
11. 100 %
pada pasien Rawat Inap
Asesmen awal keperawatan dalam 24
12. 100 %
jam pada pasien Rawat Inap
13. Pelaksanaan skrining nutrisional 100 %
14. Assesmen nyeri pada pasien rawat inap 100 %
Asesmen resiko jatuh pada pasien
15. 100 %
Rawat Inap
Operasi bersih tanpa pemberian
16. 100 %
profilaksis antibiotik
17. Ketepatan identifikasi pasien 100 %
Peningkatan komunikasi efektif;pasien
18. 100 %
kritis yg dilaporkan dg metode CABAK
19. Peningkatan keamanan obat yang perlu 100 %
38
diwaspadai
B. Laporan Insidentil
Adalah laporan mengenai kejadian di Instalasi Rawat Inap antara lain;
1. Kejadian yang berkaitan dengan keselamatan pasien
(sentinel)
2. Komplain tentang pelayanan di Rawat inap
39
KEPUSTAKAAN
Adisasmito, Wiku. 2007. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Aditama, Tjanda Yoga. 2005. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: UI-
Press
Depertemen Kesehatan Republik Indonesia; Standar Tenaga Keperawatan di
Rumah Sakit; Jakarta 2005
Press
Kepmenkes Nomor: 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit
40