Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dengan memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dokumen kajian ini
disusun berkenaan dengan pengajuan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan
Operasional Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan Rumah Sakit (RS) Islam
Harapan Sehat an. PT. Nuguna Elmoe Aulia telah kami selesaikan dengan mengkaji
aspek-aspek yang dipersyaratkan untuk memenuhi kriteria yang diharuskan dalam
mengolah air limbah sebelum dibuang ke badan air penerima atau lingkungan.
Dokumen kajian ini merupakan dokumen yang menjelaskan tentang uraian kegiatan
penghasil limbah dan jenis limbah yang dihasilkan, penggunaan neraca air, sumber
limbah dan karakteristiknya, metode pengolahan air limbah yang dilakukan, teknis
pengolahan, analisa mengenai hasil air limbah olahan serta kajian mengenai hasil air
limbah olahan yang berdampak pada lingkungan maupun saluran air penerima, standar
pengelolaan dan tanggap darurat pengelolaan air limbah. Dokumen kajian ini menjadi
salah satu persyaratan dalam mengajukan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan
Operasional Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan untuk Rumah Sakit (RS)
Islam Harapan Sehat am PT. Nuguna Elmoe Aulia sesuai dengan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 Tentang
Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan.
Besar harapan kami agar kajian ini dapat bermanfaat dan memenuhi kriteria yang
dipersyaratkan dalam teknis pembahasan untuk mengajukan Persetujuan Teknis dan
Surat Kelayakan Operasional Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan. Atas
berbagai pihak yang telah membantu penyusunan kajian ini kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
Tabel 2.1. Kegiatan Utama dan Penunjang RS Islam Harapan Sehat ...................................................... 17
Tabel 2.3. Penggunaan Air Bersih RS Islam Harapan Sehat pada Occupational Rate 40% ........... 33
Tabel 2.4. Penggunaan Air Bersih RS Islam Harapan Sehat pada Occupational Rate 80% ........... 34
Tabel 6.1. Biaya Lingkungan RS Islam Harapan Sehat a.n. PT. Nuguna Elmoe Aulia ....................... 72
Gambar 2.2. Peta Situasi Lingkungan Kegiatan RS Islam Harapan Sehat ........................... 16
Gambar 2.3. Diagram Alir Proses Pelayanan di RS Islam Harapan Sehat .......................... 25
Gambar 2.4. Neraca Air RS Islam Harapan Sehat Berdasarkan Occupational Rate 40%
............................................................................................................................................................................. 27
Gambar 2.5. Neraca Air RS Islam Harapan Sehat Berdasarkan Occupational Rate 80%
............................................................................................................................................................................. 30
Gambar 2.5. Denah Umum Lokasi Kegiatan RS Islam Harapan Sehat .................................. 36
Gambar 2.6. Tata Letak Sumber Air Limbah dan Saluran Drainase ...................................... 37
Gambar 2.7. Tata Letak IPAL, Saluran Air Limbah, Lokasi Pembuangan Air Limbah
(Outfall)............................................................................................................................................................ 38
Gambar 4.2. Saringan Karbon Aktif di IPAL RS Islam Harapan Sehat .................................. 46
Gambar 4.7. Saringan Mangan Zeolit di IPAL RS Islam Harapan Sehat ............................... 54
Gambar 4.8. Saringan Karbon Aktif di IPAL RS Islam Harapan Sehat .................................. 55
Gambar 4.9. Alur Proses Pengolahan Limbah RS Islam Harapan Sehat .............................. 57
Gambar 4.10. Skema Unit Pengolahan Air Limbah RS Islam Harapan Sehat .................... 45
Gambar 4.6. Titik Outfall Pembuangan Air Limbah IPAL RS Islam Harapan Sehat......... 59
Gambar 5.1. Struktur Organisasi RS Islam Harapan Sehat a.n. PT. Nuguna Elmoe Aulia
............................................................................................................................................................................. 63
Kegiatan RS Islam Harapan Sehat an. PT. Nuguna Elmoe Aulia menempati lahan
seluas ±2.170,7 m2 dan luas bangunan 2 lantai seluas ±2620 m2, sehingga
terkategori kegiatan yang tidak wajib AMDAL. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 34 Ayat 1 menyatakan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
termasuk dalam kriteria wajib AMDAL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
ayat (1) wajib memiliki UKL-UPL. Saat ini RS Islam Harapan Sehat an. PT.
Nuguna Elmoe Aulia sudah memiliki dokumen UKL-UPL yang menjadi salah satu
bukti kepatuhan dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Kajian pembuangan air limbah ini dibuat sebagai bentuk nyata pihak RS Islam
Harapan Sehat an. PT. Nuguna Elmoe dalam upaya melakukan pengendalian
pencemaran air limbah terhadap lingkungan. Sehingga dapat memastikan bahwa
kegiatan yang dilakukan dan limbah cair yang dihasilkan tidak mencemari
lingkungan khususnya badan air penerima.
Laboratorium 80%
3,82 m3/hari 3,056 m3/hari
Filter
Adsorbent
Laundry 80%
7 m3/hari 5,6 m3/hari
Toilet Poliklinik
0,28 m3/hari 0,18 m3/hari
0,04 m3/hari
Utility dan
Meresap ke
Penyiraman
dalam tanah
Aliran Air Bersih 2 m3/hari
Aliran Air Kotor
Aliran Black Water
Gambar 2.4. Neraca Air RS Islam Harapan Sehat Berdasarkan Occupational Rate 40%
Dokumen Standar Teknis Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan
RS Islam Harapan Sehat a.n. PT Nuguna Elmoe Aulia 27
Pengolahan air limbah domestik sangat diperlukan sebelum dibuang ke lingkungan
atau badan air penerima karena air limbah domestik dapat membahayakan
kehidupan makhluk hidup serta mengganggu kelestarian lingkungan. Air limbah
yang berasal dari toilet karyawan terdiri dari dua jenis, yaitu black water dan grey
water. Air limbah jenis black water merupakan air limbah yang berasal dari toilet
dan akan dialirkan ke septic tank, sedangkan air limbah jenis grey water akan
dialirkan ke IPAL. Seluruh air limbah yang dihasilkan dari kegiatan domestik akan
dialirkan ke IPAL.
Air limbah dari kegiatan laboratorium dan laundry mengalir pada saluran screen
untuk memisahkan padatan dan suspensi kemudian ditampung dalam bak yang
sama, lalu diolah pada unit pengolahan pertama dengan sistem fisik adsorbsi
filtrasi untuk mengurangi senyawa MBAS dan Anorganik yang biasanya
terkandung pada limbah Laundry dan Laboratorium. Kemudian dipompa ke bak
ekualisasi. Untuk air limbah dari dapur terlebih dahulu melalui unit grease oil trap
untuk memisahkan padatan lemak agar tidak terbawa ke unit IPAL.
Berdasarkan data neraca air RS Islam Harapan Sehat dengan kondisi Occupational
Rate sebesar 40%, data air baku yang diambil sebesar 31,58 m3/hari yang
bersumber dari sumur bor di lokasi kegiatan. Air sumber yang diambil tersebut
ditampung di bak penampungan, kemudian didistribusikan ke masing-masing unit
pelayanan di gedung dan utility sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing
unit. Black water yang dihasilkan dari WC toilet karyawan, toilet pasien rawat inap,
toilet penunggu pasien rawat inap, dan toilet poliklinik (estimasi 20% dari limbah
WC) diolah di Septic Tank) sebanyak 2,36 m3/hari yang akan diangkut oleh pihak
ketiga berizin secara berkala, sedangkan Grey Water (estimasi 80% dari limbah
toilet) sebanyak 9,45 m3/hari dialirkan menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah.
Unit kegiatan yang menghasilkan air limbah yang diolah terlebih dahulu melalui
IPAL adalah limbah dari kegiatan domestik, seperti laundry, dapur, grey water dari
toilet karyawan, toilet pasien rawat inap, toilet penunggu pasien rawat inap, dan
toilet poliklinik. Limbah cair yang dihasilkan oleh aktivitas dapur dan pantry
Laboratorium 80%
7,64 m3/hari 6,11 m3/hari
Filter
Adsorbent
Laundry 80%
14 m3/hari 11,2 m3/hari
Toilet Poliklinik
0,56 m3/hari 0,36 m3/hari
0,09 m3/hari
Utility dan
Meresap ke
Penyiraman
dalam tanah
Aliran Air Bersih 2 m3/hari
Aliran Air Kotor
Aliran Black Water
Gambar 2.5. Neraca Air RS Islam Harapan Sehat Berdasarkan Occupational Rate 80%
Dokumen Standar Teknis Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan
RS Islam Harapan Sehat a.n. PT Nuguna Elmoe Aulia 30
Pengolahan air limbah domestik sangat diperlukan sebelum dibuang ke lingkungan atau
badan air penerima karena air limbah domestik dapat membahayakan kehidupan
makhluk hidup serta mengganggu kelestarian lingkungan. Air limbah yang berasal dari
toilet karyawan terdiri dari dua jenis, yaitu black water dan grey water. Air limbah jenis
black water merupakan air limbah yang berasal dari toilet dan akan dialirkan ke septic
tank, sedangkan air limbah jenis grey water akan dialirkan ke IPAL. Seluruh air limbah
yang dihasilkan dari kegiatan domestik akan dialirkan ke IPAL.
Air limbah dari kegiatan laboratorium dan laundry mengalir pada saluran screen untuk
memisahkan padatan dan suspensi kemudian ditampung dalam bak yang sama, lalu
diolah pada unit pengolahan pertama dengan sistem fisik adsorbsi filtrasi untuk
mengurangi senyawa MBAS dan Anorganik yang biasanya terkandung pada limbah
Laundry dan Laboratorium. Kemudian dipompa ke bak equalisasi. Untuk air limbah dari
dapur terlebih dahulu melalui unit grease oil trap untuk memisahkan padatan lemak
agar tidak terbawa ke unit IPAL.
Berdasarkan data neraca air RS Islam Harapan Sehat dengan kondisi Occupational Rate
sebesar 80%, data air baku yang diambil sebesar 61,16 m3/hari yang bersumber dari
sumur bor di lokasi kegiatan. Air sumber yang diambil tersebut ditampung di bak
penampungan, kemudian didistribusikan ke masing-masing unit pelayanan di gedung
dan utility sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing unit. Black water yang
dihasilkan dari WC toilet karyawan, toilet pasien rawat inap, toilet penunggu pasien
rawat inap, dan toilet poliklinik (estimasi 20% dari limbah WC) diolah di Septic Tank)
sebanyak 4,72 m3/hari yang akan diangkut oleh pihak ketiga berizin secara berkala,
sedangkan Grey Water (estimasi 80% dari limbah toilet) sebanyak 18,89 m3 dialirkan
menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah. Unit kegiatan yang menghasilkan air limbah
yang diolah terlebih dahulu melalui IPAL adalah limbah dari kegiatan domestik, seperti
laundry, dapur, grey water dari toilet karyawan, toilet pasien rawat inap, toilet
penunggu pasien rawat inap, dan toilet poliklinik. Limbah cair yang dihasilkan oleh
aktivitas dapur dan pantry diolah terlebih dahulu menggunakan grease trap untuk
mengeliminasi minyak dan lemak sebelum dialirkan ke dalam IPAL. Dengan asumsi
limbah cair yang dihasilkan merupakan 80% dari penggunaan air bersih, maka limbah
Tabel 2.3. Penggunaan Air Bersih RS Islam Harapan Sehat pada Occupational Rate 40%
Kriteria
Kapasitas Total
No Penggunaan Kebutuhan Satuan
(Orang) (m3/hari)
Air Bersih
Utama
1 Pasien Rawat
200 *) L/bed/hari 23 4,6
Inap
Penunggu
2 Pasien Rawat 200 L/orang/hari 23 4,6
Inap
3 Poliklinik 5 *) L/orang/hari 56 0,28
Pendukung
Dokter dan
karyawan RS
1 120 **) L/orang/hari 44 5,28
Islam Harapan
Sehat
2 Laboratorium 3,82 m3/hari - 3,82
3 Laundry 7 m3/hari - 7
4 Dapur 4 m3/hari - 4
Utility dan
5 2 m3/hari - 2
Penyiraman
Jumlah Kebutuhan Air Harian 31,58
Keterangan :
* Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
** Berdasarkan Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura, 2005 dalam Dewi Ratnasari, 2020
1 Pasien Rawat
200 *) L/bed/hari 46 9,2
Inap
Penunggu
2 Pasien Rawat 200 L/orang/hari 46 9,2
Inap
3 5
Poliklinik L/orang/hari 112 0,56
*)
Pendukung
Dokter dan
karyawan RS
1 120 **) L/orang/hari 88 10,56
Islam Harapan
Sehat
2 Laboratorium 7,64 m3/hari - 7,64
3 Laundry 14 m3/hari - 14
4 Dapur 8 m3/hari - 8
Utility dan
5 2 m3/hari - 2
Penyiraman
Jumlah Kebutuhan Air Harian 61,16
Keterangan :
* Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
** Berdasarkan Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura, 2005 dalam Dewi Ratnasari, 2020
Gambar 2.7. Tata Letak Sumber Air Limbah dan Saluran Drainase
Sumber: Dokumen UKL-UPL PT. Nuguna Elmoe Aulia, 2021
= Outfall
= Saluran
Air Limbah
Gambar 2.8. Tata Letak IPAL, Saluran Air Limbah, Lokasi Pembuangan Air Limbah (Outfall)
Sumber: Dokumen UKL-UPL PT. Nuguna Elmoe Aulia, 2021
Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan/atau jumlah
unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang
atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha dan/atau kegiatan.
Setiap usaha/kegiatan yang menghasilkan air limbah wajib melakukan pengolahan air
limbah yang dihasilkannya dan wajib memenuhi baku mutu air limbah sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Baku mutu air limbah setiap saat tidak boleh terlampaui.
Limbah cari rumah sakit adalah segala macam limbah cair yang berasal dari kegiatan
rumah sakit. Limbah cair rumah sakit dibedakan menjadi 2, yaitu limbah cair klinis dan
limbah cair non klinis. Sumber limbah cair klinis berasal dari kegiatan klinis rumah
sakit, misalnya hemodialisa, air bekas cucian luka, dll. Sedangkan sumber limbah cair
non klinis berasal dari limbah cair domestik, dapur, dan limbah laboratorium. Karena
sifatnya yang merupakan campuran beragam material organik, maka limbah rumah
sakit memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. TSS cukup tinggi > 100 ppm.
b. COD tinggi, berkisar 40 – 1200 ppm
c. BOD tinggi, berkisar 30 – 700 ppm
d. pH terkadang Asam, < 7
e. Mengandung bakteri pathogen
Selain pencemaran secara kimiawi, air limbah rumah sakit juga berpotensi untuk
mencemari lingkungan secara bakteriologis, karena mengandung bakteri
patogen.Berdasakan karakteristik limbah rumah sakit seperti diuraikan diatas, maka
dapat diketahui bahwa air limbah tersebut mengandung senyawa organik yang tinggi.
Untuk mengolah air limbah dengan kandungan organik yang tinggi, umumnya
digunakan pengolahan biologi. Khusus untuk limbah laboratorium, karena mengandung
logam berat, maka sebelum diolah dalam pengolahan biologis, diperlukan pengolahan
Pemantauan kualitas inlet dan outlet IPAL RS Islam Harapan Sehat akan dilaksanakan
setiap bulan untuk mengevaluasi operasional IPAL berfungsi secara optimal dan untuk
menjamin kualitas air limbah hasil olahan yang dibuang ke badan air memenuhi baku
mutu yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 68 Tahun
2016 Lampiran I Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik Tersendiri.
Dengan kapasitas pengolahan air limbah terpasang sebesar 69,21 m3, air
limbah yang telah diolah dapat memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan. Saluran pembuangan dari bak outlet ke badan air
menggunakan pipa diameter 6 inci dengan jarak dari titik outlet ke titik
outfall sekitar 90 meter, sedangkan estimasi debit air limbah yang akan
diolah pada kondisi Occupational Rate 40% sebesar 21,77 m3/hari,
sedangkan pada kondisi Occupational Rate 80% sebesar 43,55 m3/hari.
Berdasarkan kapasitas IPAL terpasang dibandingkan dengan estimasi
beban cemaran tertinggi selama ini, IPAL RS Islam Harapan Sehat masih
mampu menampung jumlah debit yang ada dengan maksimal daya
tampung sebesar 69,21 m3.
1. Laboratorium
2. Laundry
3. Medis
Air limbah dari kegiatan laboratorium dan laundry mengalir pada saluran
screen untuk memisahkan padatan dan suspense kemudia ditampung
dalam bak yang sama, lalu diolah pada unit pengolahan pertama dengan
sistem fisik adsorbsi filtrasi untuk mereduce senyawa MBAS dan
Anorganik yang biasanya terkandung pada limbah Laundry dan
Laboratorium. Kemudian dipompa ke bak equalisasi. Untuk air limbha
dari dapur terlebih dahulu melalui unit grease oil trap untuk memisahkan
padatan lemak agar tidak terbawa ke unit IPAL.
Pada unit bak equalisasi ini air limbah dari semua kegiatan dicampur
dalam satu tangka dengan maksud untuk menghomogenkan karakteristik
air limbah dan mengatur wastewater flow. Dari unit tangka equalisasi ini
air limbah di pompa ke unit pengolahan secara biologi yaitu unit
anaerobic dengan sistem pertumbuhan melekat pada media tumbuh
bakteri honeycomb yang memiliki luas permukaan spesifik 150-240
m2/m3. Setelah melalui unit anaerobik air limbah kemudian dialirkan ke
unit pengolahan dengan bakteri aerob yaitu dengan sistem activated
sludge dengan bantuan suplai oksigen dari blower melalui diffuser yang
kemudian lumpur yang terbentuk akan mengendap di unit sedimentasi
dan lumpur yang terbentuk dilakukan ratio circulation ke unit aerasi dan
ke penampungan lumpur disesuaikan dengan perhitungan HRT dan age
sludge. Dekantasi air limbah pada unit sedimentasi kemudian mengalir
pada unit tangka transisi penampungan untuk kemudian dipompa ke unit
difiltrasi dengan tipe multi media rapid sand filter. Air olahan setelah
melalui filter kemudian ditampung pada tangka outlet dan ditambahkan
desinfektan untuk membunuh bakteri pathogen sebelum kemudian
mengalir ke saluran badan air.
Diagram alir proses pengolahan dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut.
( )
( )
Kriteria Perencanaan :
Interval Pengurasan : 7 Hari
Removal : 95%
Minyak dan Lemak out : 2.5 mg/l
= 1,050 g
H Minyak =( )
= 0,218 cm
= 500.000 cm3
H Air =( )
= 83.33 cm
33 33 33
60
TAMPAK ATAS
103
0.2
0.2 33 33 33
TAMPAK SAMPING
250 250
200 200
125 125
Kriteria Desain:
Hydraulic retention time (HRT) = 15 – 20 jam
Up-flow velocity (Vup) = ≤ 2 m/jam
Organic load = 2.5 kgBOD/m3 .hari
Perhitungan :
= 21.6 kg/hari
- Diameter = 2.1 m
- Panjang =7m
- Kedalaman efektif = 2 m
- Volume = 21.98 m3
Waktu Tinggal : = 13.11 Jam
Media filter yang digunakan adalah media tipe sarang tawon yang
memiliki spesifikasi:
Material : PVC
Ukuran lubang : 2 cm × 2 cm
Ketebalan : 0,2 mm – 0,5 mm
Luas permukaan spesifik : 150 – 240 m2 /m3
Porositas Media (Pm) : 0,98
30 30 30
TAMPAK SAMPING
Gambar 4.6. Desain Biofilter Anaerob
Kriteria Desain:
MLSS = 1500 - 2000 mg/l
Ratio F/M = 0.2 – 0.5 kgBOD/kgMLSS.hari
BOD Vol. Loading = 0.3 – 0.8 kg/m3.hari
Ratio Sirkulasi Lumpur = 20 – 40 %
: 15.3 m3
Dimensi Anaerob Tank :
- Diameter = 2.1 m
- Panjang =5m
- Kedalaman efektif =2m
- Volume = 15.7 m3
Waktu Tinggal : = 9.42 Jam
Kebutuhan Oksigen :
Kebutuhan oksigen di dalam reaktor biofilter aerob sebanding
dengan jumlah BOD yang dihilangkan.
Jadi : Kebutuhan teoritis = (135 mg/l – 20.25 mg/l) x 40 m3/hari
= 2.868 kg/hari.
Faktor keamanan ditetapkan + 4,0
Kebutuhan Oksigen Teoritis = 4 x 2.868 kg/ hari = 11.475
kg/hari.
Temperatur udara rata-rata = 28 o C
Berat Udara pada suhu 28 o C = 1,1725 kg/m3.
Di asumsikan jumlah oksigen di dalam udara 23,2 %.
Jadi :
Jumlah Kebutuhan Udara Teoritis: =
= m3/hari = m3/jam
Q in = 40 m3 /hari
Waktu Tinggal = 3 - 4 Jam (Nusa Idaman, 1999:249)
Desain = Rectangular Tank (Ronald L. Droste, 1997:323)
Over Flow Rate = 16 – 29 m3/m2.hari
Perhitungan Desain :
Dimensi Bak :
Diameter : 2.0 m
Tinggi silinder : 1.40 m
Tinggi kerucut : 0.30 m
Tinggi Jagaan : 0.50 m
Cek Volume :
Volume Silinder : ¼ x μ x 2.02 x 1.40
: 4.40 m3
Volume Kerucut : 1/3 x μ x 2.02 x 0.40
: 1.67 m3
Volume Total : 4.40 m3+ 1.67 m3
: 6.07 m3
Cek Beban Permuukaan (Surface Loading) :
= 12.73 m3/m2.hari
700
RETURN ACTIVE SLUDGE
10 10 10
140 120
210
TAMPAK SAMPING
Gambar 4.7. Unit Bak Aerasi – Sedimentasi
Grey Water
Air Limbah RS
Islam Harapan Dapur IPAL
Grease Trap
Sehat
Badan Air Cicau
4.5.6 FREKUENSI PEMANTAUAN MUTU AIR LIMBAH DAN MUTU AIR PADA
BADAN AIR PERMUKAAN
Untuk kegiatan pemantauan mutu air limbah, terutama untuk
pemantauan kualitas air limbah di titik outlet, rencananya RS Islam
Harapan Sehat akan dilakukan secara rutin, yaitu setiap satu bulan sekali
selalu melakukan pengujian di laboratorium yang sudah teregistrasi dan
terakreditasi KAN, untuk memastikan bahwa kualitas air limbah sudah
sesuai dengan baku mutu air limbah domestik yang mengacu pada
Permen LHK No. 68 Tahun 2016.
Gambar 5.1. Struktur Organisasi RS Islam Harapan Sehat a.n. PT. Nuguna Elmoe Aulia
Koordinator pengawas
pelaksanaan kegiatan dan
bertanggung jawab untuk Divisi Teknik
melapor pada Building
Manager
7. Pelatihan Karyawan
Reaksi cepat dan tepat perlu diterapkan dalam pengoperasian IPAL guna untuk
mencegah dan mengendalikan dampak akibat keadaan darurat IPAL. Peran
operator IPAL perlu dibekali pengetahuan melalui pelatihan, sebagai berikut :
- Pelatihan dasar : seperti pengenalan limbah, peralatan pelindung, keadaan
darurat prosedur inspeksi, P3K, K3 dan peraturan perundangan limbah B3.
- Pelatihan khusus : seperti pemeliharaan peralatan, pengoperasian alat
pengolahan, laboratorium lingkungan, dokumentasi dan pelaporan.
Tabel 6.1. Biaya Lingkungan RS Islam Harapan Sehat a.n. PT. Nuguna Elmoe Aulia
7.1.STRUKTUR ORGANISASI
Secara umum struktur organisasi yang ada di RS Islam Harapan Sehat dipimpin
oleh Wakil Manajemen yang langsung membawahi Building Manager yang
mengatur keseluruhan operasional RS Islam Harapan Sehat. Struktur organisasi
RS Islam Harapan Sehat dapat dilihat pada Gambar 7.1. di bawah ini.
Pengelolaan lingkungan termasuk Divisi Kesehatan Lingkungan, Divisi Teknik,
pengelolaan limbah dan IPAL berada di bawah pengawasan Tata Usaha dan
Administrasi.
7.2.SUMBERDAYA MANUSIA
7.2.1. PENANGGUNG JAWAB PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Sesuai dengan struktur organisasi yang dimiliki RS Islam Harapan Sehat,
penanggung jawab pengendalian pencemaran air adalah Divisi Teknik
yang akan berkoordinasi langsung dengan Divisi Kesehatan Lingkungan
serta Tata Usaha dan Administrasi apabila membutuhkan eskalasi.
1. Perencanaan
a. Menentukan lingkup dan menerapkan sistem manajemen lingkungan terkait
pengendalian pencemaran terutama pencemaran air.
b. Menetapkan kebijakan pengendalian pencemaran terutama pencemaran air.
c. Memastikan kepemimpinan dan komitmen dari manajemen puncak terhadap
pengendalian pencemaran terutama pencemaran air.
d. Memastikan adanya struktur organisasi yang menangani pengendalian
pencemaran terutama pencemaran air.
e. Menetapkan tanggungjawab dan kewenangan untuk peran yang sesuai.
f. Menentukan aspek menetapkan kebijakan pengendalian pencemaran terutama
pencemaran air.
g. Identifikasi dan memiliki akses terhadap kewajiban penaatan menetapkan
kebijakan pengendalian pencemaran air.
h. Menentukan risiko dan peluang yang perlu ditangani.
i. Merencanakan untuk mengambil aksi menangani risiko dan peluang serta
evaluasi efektifitas dari kegiatan tersebut; dan/atau
j. Menetapkan sasaran menetapkan kebijakan pengendalian pencemaran air,
menentukan indikator dan proses untuk mencapainya
3. Pemeriksaan
a. Memantau, mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja menetapkan
kebijakan pengendalian pencemaran air.
b. Mengevaluasi pemenuhan terhadap kewajiban penaatan menetapkan kebijakan
pengendalian pencemaran air.
c. Melakukan internal audit secara berkala; dan mengkaji sistem manajemen
lingkungan organisasi terkait menetapkan kebijakan pengendalian pencemaran
air untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan.
4. Tindakan
a. Melakukan tindakan untuk menangani ketidaksesuaian; dan
b. Melakukan tindakan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem manajemen
lingkungan yang sesuai dan efektif untuk meningkatkan kinerja pengendalian
pencemaran air.
Berdasarkan data dan kajian mengenai karakteristik air limbah, jumlah dan sumber air
limbah, sistem pengolahan air limbah, serta evaluasi efektifitas sistem pengolahan air
limbah secara kualitatif maupun kuantitatif, dapat disimpulkan bahwa IPAL yang akan
dibangun oleh RS Islam Harapan sehat dapat melakukan pengolahan air limbah secara
efektif dan efisien, dilihat dari kriteria desain serta debit maksimum yang akan diolah di
IPAL tersebut. Hasil akhir olahan air limbah diharapkan dapat memenuhi Baku Mutu
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 68 Tahun 2016 Lampiran I Tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik Tersendiri.
Debit maksimal air limbah harian yang terolah pada sistem pengolahan air limbah
dengan kondisi Occupational Rate 40% sebesar 21,77 m3/hari, sedangkan pada kondisi
Occupational Rate 80% sebesar 43,55 m3/hari berdasarkan estimasi produksi air
limbah Rumah Sakit Islam Harapan Sehat. Kapasitas IPAL yang akan dibangun memiliki
daya tampung pengolahan air limbah mencapai 69,21 m3/hari. Dengan demikian debit
air limbah yang dihasilkan berada pada kisaran 31,46 % hingga 62,92% dari kapasitas
IPAL sesuai kriteria desainnya, sehingga kapasitas maksimum IPAL yang akan dibangun
masih berada di atas kapasitas produksi air limbah pada kondisi Rumah Sakit Islam
Harapan Sehat.
Maka berdasarkan data tersebut pada kajian ini akan diajukan besaran debit yang akan
dibuang, mengacu pada besaran debit air limbah maksimal berdasarkan data
literatur pada kondisi Rumah Sakit Islam Harapan Sehat dengan Occupancy Rate
80%, besaran debit yang akan diajukan untuk dibuang ke badan air sebesar 43,55
m3/hari.
1. NIB merupakan identitas Pelaku Usaha dalam rangka pelaksanaan kegiatan berusaha dan berlaku selama
menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. NIB adalah bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha yang sekaligus merupakan pengesahan Tanda
Daftar Perusahaan.
3. Lembaga OSS berwenang untuk melakukan evaluasi dan/atau perubahan atas izin usaha (izin
komersial/operasional) sesuai ketentuan perundang-undangan.
4. Seluruh data yang tercantum dalam NIB dapat berubah sesuai dengan perkembangan kegiatan berusaha
Dokumen ini diterbitkan melalui Sistem OSS atas dasar data dari pelaku usaha. Kebenaran dan keabsahan atas data yang ditampilkan
dalam dokumen ini dan data yang tersimpan dalam Sistem OSS menjadi tanggung jawab pelaku usaha sepenuhnya.
STANDAR.
TanggalTerbit I
t
OPERASIONAL
23 November 2021 I
3l
PROSEDUR 4
Prosedur ini digunakan untuk mengatur tata cara melaksanakan kesiagaan dan
tanggapan dalam mencegah, mengendaiikan, menanggulangi, dan mengevaluasi
terulangnya kembali suatu keadaan darurat pencemaran lingkungan yang
TUJUAN
disebabkan oleh keberadaan IPAL RS Islam Harapan Sehat a.n. PT. Nuguna Eimoe
Aulia yang dapat menyebabkan darnpak penting terhadap lingkungan, kesehatan/
keselamatan baik pekerja ataupun penduduk sekitar lokasi IPAL.
KEBIJAKAN
Mencegah terjadinya suatu keadaan darurat pada lingkungan sekitar IPAL RS Islam
Harapan Sehat a.n. PT. Nuguna Elmoe Aulia yang dapat menyebabkan terganggunya
ketlerlangsungan operasional kerja dan terganggunya Kesehatan atau keselamatan
lingkungan sekitar lokasi IPAL.
PROSEDUR 1. Apabila aliran listrik utama di IPAL RS Islam Harapan Sehat a.n. PT" Nuguna
Elmoe Aulia padam lebih dari 1 jam, petugas [operator) untuk menghidupkan
genset atau dapat langsung menghubungi PLN terdekat. Tutup aliran pompa
masuk dan keluar.
2^ Apabila kerusakan pada alat equipment dan elektrikair
a. Cek kondisi alat dan equipment yang mengalami kerusakan dan siapkan
lslam Harapan Sehat a.n. PT. Nuguna Elmoe Auiia [akibat gempa bumi, abrasi
pada kolam, dll) maka proses IPAL diberhentikan sementara, selanjutnya
dilakukan pemeriksaan terhadap iingkungan sekitar dan perbaikan setelah
kondisi dinilai aman.
4. Apabila ada limbah iain masuk, pompa dapat dimatikan dan selanjutnya air
yang masuk ke IPAL diperiksa oleh BagianTeknik.
5. Apabila terjadi kebakaran di lokasi IPAL RS Islam Harapan Sehat a.n. PT.
qlf,1r, 1/2
(
TanggalTerbit: *
STANDAR
23 Agustus 2021
OPERASIONAL
PROSEDUR
Keadaan Darurat adalah suatu kejadian, kondisi, atau peristiwa yang akan
membahayakan kesehatan/ keselamatan iingkungan dan akan mengganggu
PENGERTIAN keberlangsungan operasional kerja, di manabila terjadi keadaan tersebut harus
dilakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan sesegera mungkin.
Prosedur ini digunakan untuk mengatur tata cara melaksanakan kesiagaan dan
tanggapan dalam mencegah, mengendalikan, menanggulangi, dan mengevaluasi
terulangnya kembali suatu keadaan darurat pencemaran lingkungan yang
TUJUAN disebabkan oleh keberadaan IPAL RS Isiam Harapan Sehat a.n. PT. Nuguna Elmoe
Aulia yang dapat menyebabkan dampak penting terhadap iingkungan, kesehatan/
keselamatan baik pekerja ataupun penduduk sekitar lokasi IPAL.
KEBIJAKAN Mencegah terjadinya suatu keadaan darurat pada lingkungan sekitar IPAL RS Isiam
Harapan Sehat a.n. PT. Nuguna Elmoe Aulia yang dapat menyebabkan terganggunya
keberlangsungan operasional kerja dan terganggunya kesehatan atau keselamatan
lingkungan sekitar lokasi IPAL.
PROSEDUR 1. Apabila hasil anaiisa air limbah melebihi standard baku mutu:
a. Periksa proses yang berlangsung di IPAL RS Islam Harapan Sehat a.n. PT.
Nuguna Elmoe Auiia, lakukan penanganan sesuai penyimpangan yang
ditemukan.
b. Periksa seluruh mesin [pompa) dan peralatan pada IPAL, lakukan
penanganan sesuai penyimpangan yang ditemukan.
c. Tutup aliran yang menuju kesaluran outlet untuk mencegah air limbah
mengaiir kebadan air.
d. Evaluasi unit system pengolahan yang tidak optimal.
e. Padaunit pengolahan yang tidak optimal ditambahkan bakteri pengurai
untuk menambah jurnlah bakteri dan mengoptimaikan penguraian
senyawa organik.
f. Periksa kembali air limbah effluent hingga memenuhi baku mutu.
g. Bila keadaan terus berlanjut dalam waktu yang lama infokan pada unit
operasional untuk menghentikan kegiatan pompa.
h. Lakukan evaluasi secara optimal, dapat dengan memperpanjang waktu
tinggal pada unit proses pengolahan, dan menambah system pengolahan
secara kimia atau menghubungi pihak pemanfaat Limbah B3 cair.
P
(TAHAP OPERASIONAL)
Pemukiman
Warga Skala 1 : 370
P
0 5 10 20 cm
0 20 40 80 m
LEGENDA
Warga
= Batas Lokasi Kegiatan = RTH
2
= Saluran Air /
Drainase Internal = Bangunan
= Saluran Air /
Drainase Eksternal
=2Bangunan
Lantai
Pemukiman Jalan Paving
= Area Pengembangan = Block
P 3
= TPS Terpilah = IPAL
Pemukiman 1 = Ruang Genset = Sumur Resapan
P
= LRB (Lubang
Resapan Biopori)
= Tong Sampah
Pemukiman
Pencemaran Limbah B3
Infeksi Nosokomial
Pemukiman SUMBER
KONSULTAN:
Salur
a n Ci C
au
C:\Users\User\Downloads\Logo PT Solusi Tekno Lingkungan 2019.png
G
en
Email : surat@envirotech-solutions.com
ul
Website : www.envirotech-solutions.com
in
g
III - 64