Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan salah satu


upaya pemerintah dalam mematuhi kebutuhan akan pasokan daya
listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) UPK ombilin yang
tergabung dalam sistem interkoneksi memberikan kontribusi sebesar
29,64 % dari total keseluruhan pembangkit yang ada di sistem
interkoneksi Sumatera Bagian Barat dan Riau. Oleh karena itu, usaha-
usaha untuk meningkatkan keandalan penyaluran energi listrik kepada
konsumen merupakan suatu tujuan utama dalam sistem tenaga listrik.
Hal ini akan dapat dipenuhi apabila suatu sistem beroperasi sedemikian
rupa, sehingga kapasitas energi tersebut tercapai semaksimal mungkin.

Namun satu hal yang perlu diperhatikan adalah meskipun


perencanaan dan prosedur operasi suatu sistem sudah dapat dikatakan
baik, kemungkinan adanya gangguan yang menyebabkan peralatan
bekerja dalam keadaan tidak normal (abnormal) selalu ada, baik yang
sifatnya berasal dari dalam maupun dari luar peralatan itu sendiri. Untuk
mencegah hal tersebut, alat pengaman mempunyai peranan penting
untuk menjaga peralatan tetap bekerja dalam kondisi normalnya.

Mengingat pada motor induksi kemungkinan terjadinya


gangguan selalu ada, seperti gangguan ketidaksetimbangan tegangan,
kualitas isolasinya menurun karena faktor usia, rotor tidak seimbang (
unbalance ) dan banyak gangguan lainnya yang menyebabkan sistem
tidak bekerja secara maksimal sehingga penyaluran energi listrik pun
menjadi tidak maksimal. Oleh sebab itu penulis mencoba membuat
tulisan tentang Preventive Maintenance Pada Motor Listrik di PLTU
Ombilin untuk mempelajari bagaimana cara mengamankan peralatan
agar sistem tetap handal.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan


untuk laporan praktek kerja lapangan ini yaitu :
1. Apa itu Preventive Maintenance Motor Listrik.
2. Apa itu komponen-komponen dan perlengkapan untuk
Preventive Maintenance Motor Listrik.
3. Kendala yang sering terjadi pada Motor Lisrik.

1.3 Tujuan Perawatan Motor Listrik

Dengan adanya kuliah kerja praktek ini sangat memberikan


manfaat yang besar bagi mahasiswa, karena dengan mahasiswa
bisa menambah wawasan yang lansung diperoleh dari lapangan
untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa di bidang teknologi
dan kejuruan. Adapun tujuan yang diharapkan dari kuliah kerja
praktek ini adalah :

1. Mampu mengetahui Prinsip Kerja dari Motor Listrik.


2. Mengetahui bagian-bagian Motor Listrik.
3. Mampu mengetahui gangguan yang sering terjadi pada
Motor Listrik.
4. Mengetahui sistem perawatan pada Motor Listrik.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari kerja praktek ini adalah :

1. Sebagai latihan (training) untuk memasuki dunia kerja yang


sebenarnya.
2. Mengamati secara langsung sistem operasi Pembangkit
Listrik Tenaga Uap.
3. Melatih sikap mandiri, jujur dan bertanggung jawab.

1.5 Batasan Masalah

Agar lebih terarahnya tulisan ini maka penulis membatasi


tulisan ini yang hanya membahas tentang Preventive Maitenance
Motor Induksi :

1. Mengetahui pengertian Motor Listrik.


2. Mengetahui langkah-langkah perawatan Motor Listrik.
3. Mengetahui alat atau komponen pada Motor Listrik.
BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Pembangunan PLTU Ombilin merupakan upaya pemerintah


dalam rangka memenuhi kebutuhan akan pasokan daya listrik yang terus
meningkat. Pembangunan PLTU Ombilin juga merupakan perwujudan
program pemerintah yang tertuang dalam GBHN guna menunjang
diversifikasi dan konversi energi dengan memanfaatkan sumber daya
batu bara.

Berdasarkan surat keputusan 080.K/023/DIR/1995, PT. PT.


PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumbagsel Unit Pelaksana
Pembangkitan Ombilin. adalah salah satu unit organisasi yang berada di
daerah Talawi - Sawah Lunto yang berjarak kurang lebih 120 Km dari
kota Padang ke arah utara.

PT.PLN (persero) UPK Ombilin sistem interkoneksi kelistrikan


SUMBAGSEL – SUMBAGTENG merupakan sistem kelistrikan antara
Sumatera Bagian Selatan – Lampung dengan Sumatera Bagian Tengah
– Sumatera Bagian Barat – Riau. Konstribusi kelistrikan yang
disalurkan sektor pembangkitan Ombilin ke sistem interkoneksi sebesar
29,64 % dari total keseluruhan pembangkit yang ada di sistem
interkoneksi Sumatera Bagian Barat dan Riau. Kotamadya Sawalunto
Propinsi Sumatera Barat merupakan daerah penghasil pemanfaatan
potensi batubara sebagai sumber energi listrik semakin penting
mengingat keterbatasan sumber energi primer. Pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin – Sijantang dengan
menggunakan bahan bakar batubara merupakan salah satu cara
pemanfaatan potensi batubara di daerah Sawalunto dan sekitarnya.
PLTU Ombilin merupakan PLTU mulut tambang yang tersedia
direncanakan beroperasi tahun 1986 dengan batubara Ombilin dari PT.
AICdan PT. BA UPO. Namun realisasinya PLTU Ombilin baru mulai
beroperasi sejak akhir tahun 1996.PT. PT. PLN (Persero) Unit Induk
Pembangkitan Sumbagsel Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin
dibentuk berdasarkan surat direksi PT. PLN (Persero)
No.080.K/023/DIR/1995, tanggal 18 September 1995 tentang
pembuatan dan penetapan tingkat unit Sektor Pembangkitan Ombilin
pada PT. PLN (Persero) Wilayah III Sektor Pembangkitan Ombilin yang
membawahi daerah kerja Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin
dengan kapasitas terpasang 2 x 100 MW.

Pada saat awal PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan


Sumbagsel Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin, berdiri berdasarkan
surat Direksi No.112.K/023/DIR 1996, tanggal 18 November 1996
tentang Unit Pelaksana PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan
Penyaluran Sumatera Bagian Selatan pada tanggal 01 Januari 1997,
dibentuk unit Organisasi PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan
Penyaluran Sumatera Bagian Selatan Sektor Pembangkitan dan
Pengendalian Pembangkitan Ombilin. PLTU Ombilin terdiri dari 2 unit
yaitu unit 1 dan unit 2, masing-masing unit memiliki kapasitas 100 MW
[1]. PLTU Ombilin baru beroperasi untuk pertama kalinya pada tanggal
26 Agustus 1996 untuk unit 1, sedangkan untuk unit 2 baru beroperasi
pada tanggal 15 November 1996. Gardu induk pada PLTU Ombilin
menggunakan GasIsolated Switchgear yang berkapasitas 3150 A yang
beroperasi lebih awal yakni pada tanggal 1 april 1996. Pembangunan
PLTU Ombilin unit 1 dan unit 2 di daerah Sawahlunto telah melalui
tahapan-tahapan yang standar dan tentunya juga telah
mempertimbangkan beberapa aspek yang menunjang untuk
diputuskannya pembangunan suatu permbangkit yang sesuai dengan
infrastruktur yang ada.

Adapun tahapan pembangunan PLTU Ombilin antara lain


dimulai dengan tahap pasca konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi,
tahap pasca operasi. Pada bulan Juli 1993 kunstruksi utama dimulai dan
secara bertahap pembangunan PLTU Ombilin unit 1 dan unit 2 mulai
dikerjakan, 3 (tiga) tahun kemudian yaitu pada bulan Juli 1996, unit 1
beroperasi disusul pada tahun yang sama yaitu pada bulan November
1996 PLTU unit 2 kemudian beroperasi, sedangkan PLTU itu sendiri
dimungkinkan dapat beroperasi selama ± 30 tahun. Tenaga listrik yang
dihasilkan PLTU Ombilin melalui generator dengan tegangan 11,5 kV
dinaikan menjadi 150 kV melalui trafo utama. Kemudian disalurkan
melalui jaringan tegangan tinggi 150 kV yang terhubung ke sistem
interkoneksi Sumbagsel, Sumbagteng yang dikendalikan oleh Pusat
Penyaluran dan Pengaturan Beban Sumatera (P3BS).

Tahapan-tahapan pembangunan PLTU, kantor dan sarana


penunjang lainnya dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tahapan pembangunan PLTU

No. Tanggal/Bulan/Tahun Proses

1 Juli 1993 Awal pembangunan

2 Februari 1996 Awal dimulai Comissioning

3 26 Agustus 1996 Pengoperasian PLTU unit 1

4 05 November 1996 Pengoperasian PLTU unit 2

5 15 Desember 1997 Serah terima proyek selesai.

6 2001 PLTG bergabung berkapasitas


3 x 21,35 MW yang berlokasi
di Kecamatan Pauh Limo
Padang.
(Sumber : PT. PLN (Persero)
2.2 Visi, Misi serta Motto Perusahaan

2.2.1 Visi

“ Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh


kembang, unggul dan terpecaya dengan bertumpu pada potensi insani “.

2.2.2 Misi

Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,


berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota, perusahan dan
pemegang saham.

Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan


kualitas kehidupan masyarakat.

Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan


Ekonomi. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.2.3 Motto

“ LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK “

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi di PT PLN (Persero) UPK Ombilin


merupakan suatu susunan yang didalamnya terdapat bagian-bagian yang
saling mendukung untuk tercapainya tujuan perusahaan. Dimana PT
PLN (Persero) UPK Ombilin dipimpin oleh seorang manager yang
dibantu oleh beberapa manager bagian dan pejabat pelaksana, Untuk
lebih detail Struktur Organisasi UPK Ombilin dapat kita lihat pada
gambar 2.1 dibawah ini:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UPK
Ombilin Sumber : PT. PLN (Persero)

Dari gambar 2.1 Masing-masing bagian struktur organisasi


tersebut mempunyai tugas khusus antara lain:

Manager Bagian Engineering

Melakukan perencanaan dan evaluasi pengoperasian unit. Untuk


menjalankan tugas tersebut dibantu oleh:

1. Plt. Supervisor Pengelola Sistem

2. Supervisor Pemeliharaan Prediktif Manager Bagian Operasi

Melakukan pengoperasian unit untuk pembangkitan tenaga


listrik. Untuk menajalankan tugas tersebut dibantu oleh:

1. Supervisor Operasi Shift A

2. Supervisor Operasi Shift B


3. Plt. Supervisor Operasi Shift C

4. Supervisor Operasi Shift D

5. Plt. Supervisor Analisis Kimia

6. Supervisor perencanaan dan pengendalian operasi Manager Bagian


Pemeliharaan

Melaksanakan pemeliharaan pembangkitan tenaga termal.


Untuk melaksanakan tugasnya dibantu oleh:

1. Plt. Supervisor Pemeliharaan Turbin

2. Plt. Supervisor Pemeliharaan Boiler

3. Supervisor Pemeliharaan Listrik

4. Plt. Supervisor Pemeliharaan Kontrol dan Instrumen

5. Supervisor Logistik

6. Supervisor Perencanaa dan Pengendalian Pemeliharaan

Manager Bagian Coal dan Ash Handling

1. Supervisor Operasi Coal & Ash Handling

2. Supervisor Pemeliharaan Coal dan Ash Handling

3. Supervisor Pengelolaan Bahan Bakar Manager Bagian Keuangan


SDM dan ADM

Menyelenggarakan tata usahakesekretariankepegawaian


akuntasi keuangan. Untuk menajalankan tugas dibantu oleh:

1. Supervisor SDM dan Umum


2. Supervisor Keuangan Pejabat Pelaksana Pengadaan

3. Analyst / Assistant Analyst Pelaksana Pengadaan

4. Officer / Assistant Officer / Junior Officer Administrasi Pengadaan

Pejabat Pelaksana Lingkungan

1. Assistant Engineer Lingkungan

2. Junior Engineer Lingkungan

Pejabat Pelaksana K3 dan Keamanan

1. Assistant Engineer K3 dan Keamanan

2. Junior Engineer K3 dan Keamanan


BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Landasan Teori


3.1.1 Pengertian Preventive Maintenance

Pemeliharaan preventive sangat penting untuk mendukung


fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “ critical unit “.
Teknik perawatan ini dilakukan secara inspeksi terhadap aset peralatan
untuk memprediksikan terhadap kerusakan/kegagalan yang akan terjadi.
Berikut adalah penjelasan mengenai Preventive Maintenance.

Preventive maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan


secara terjadwal, umumnya secara periodik, dimana sejumlah tugas
pemeliharaan seperti inspeksi perbaikan, penggantian, pembersihan,
pelumasan dan penyesuaian dilaksanakan.

Preventive maintenance adalah suatu kegiatan perawatan dan


pencegahan timbulnya kerusakan mesin. Mesin akan mengalami nilai
depresi (penurunan) apabila dipakai terus menerus. Oleh karena itu,
dibutuhkannya inspeksi dan servis rutin maupun periodik.

Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan


perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang
tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat
menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu
produksi. Jadi, semua fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan
(preventive maintenance) akan terjamin kontinuitas kerjanya dan selalu
diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk
setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat.

3.1.2 Pengertian Motor Listrik

Motor Listrik adalah mesin konversi energi elektro mekanis


atau mesin listrik dinamis yang berfungsi untuk mengkonversi energi
listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Komponen utama
pada motor adalah terdiri dari stator dan rotor. Pada umumnya stator
merupakan kumparan medan yang menghasilkan medan putar pada
motor induksi sedangkan rotor merupakan tempat timbulnya ggl
induksi.

Motor listrik tiga fasa atau motor induksi tiga fasa ada 2 jenis
berdasarkan rotornya yaitu :

3.1.3 Motor Listrik 3 Fasa Sangkar Tupai

Penampang motor sangkar tupai memiliki konstruksi yang


sederhana. Inti stator pada motor sangkar tupai tiga phasa terbuat dari
lapisan – lapisan plat baja beralur yang didukung dalam rangka stator
yang tebuat dari besi tuang atau plat baja yang dipabrikasi. Lilitan –
lilitan kumparan stator diletakan dalam alur stator yang terpisah 120
derajat listrik. Lilitan phasa ini dapat tersambung dalam hubungan delta
ataupun bintang. Rotor jenis sangkar ditunjukkan pada gambar dibawah
ini :

Gambar Rotor sangkar

3.1.4 Motor Listrik 3 fasa Rotor Belitan

Motor rotor belitan ( motor cincin slip ) berbeda dengan motor


sangkar tupai dalam hal konstruksi rotornya. Seperti namanya, rotor
dililit dengan lilitan terisolasi serupa dengan lilitan stator. Lilitan phasa
motor dihubungkan secara Y dan masing – masing phasa ujung terbuka
yang dikeluarkan ke cincin slip yang terpasang pada poros stator. Rotor
jenis belitan ditunjukkan pada gambar dibawah :

Gambar rotor belitan

3.1.5 Konstruksi Motor listrik

konstruksi motor listrik 3 fase tidak berbeda jauh dengan


konstruksi motor listrik 1 fase, yang pada dasarnya terdiri dari tiga
bagian utama yaitu:

a. Stator

Stator Secara prinsip, stator motor induksi sama dengan motor


sinkron atau generator, yang di dalamnya tersusun sejumlah kawat yang
dimasukkan ke dalam alur/celah yang disebut belitan. Pada stator motor
induksi terdapat belitan menurut jenis motornya, misalnya motor satu
fasa maka statornya terdapat belitan satu fasa yang disuplai oleh sumber
listrik satu fasa, sedangkan untuk jenis motor tiga fasa maka statornya
terdapat belitan tiga fasa yang disuplai oleh sumber listrik tiga fasa.
Jumlah kutub akan menentukan besarnya kecepatan motor. Lebih
banyak jumlah kutubnya, maka kecepatanya akan menurun dan
sebaliknya jika jumlah kutubnya semakin sedikit, maka kecepatanya
akan meningkat. Untuk lebih jelasnya bentuk fisik dari stator motor
induksi dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini :
Gamabar 1. Stator Motor

b. Rotor

Adalah bagian motor yang bergerak / berputar,pada pembahasan


ini rotornya adalah rotor sangkar.Rotor dari motor induksi berjenis
sangkar banyak digunakan, karena rotor jenis ini paling sederhana dan
kuat. Rotor terdiri dari inti yang berbentuk silinder yang sejajar dengan
lot dan diisi dengan tembaga atau alumunium yang berbentuk batangan.
Satu batang diletakan di setiap slot, apabila digunakan slot setengah
tertutup maka batangan tersebut dimasukan dari ujung. Batangan rotor
dilapisi dengan kuningan atau dilapisi secara listrik atau dilas dan kedua
ujung cincin dibaut dengan kuat.konstruksi yang demikian disebut
dengan konstruksi sangkar tupai,untuk lebih jelasnya bentuk fisik dari
rotor sangkar dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini:

Gambar Rotor Motor


c. Celah

Merupakan celah udara tempat berpindahnya energi dari


stator rotor.

3.1.6 Prinsip Kerja Motor Listrik

Bila sumber tiga fasa dihububgkan pada kumparan stator, akan


timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :

Ns = 120 f/P

Dimana :

Ns = lKecepatan putar

F = Frekuensi sumber

P = Kutub motor

Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor


pada rotor. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul
GGL induksi. Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang
tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus di dalam
medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila dikopel
mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk
memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar
stator. GGL induksi timbul karna terpotongnya batang konduktor (rotor)
oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul,
diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator
(ns) dengan kecepatan berputar rotor(nr).
3.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Motor Lisrtrik 3 Fasa

1. Kelebihan

a. Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan


rotor sangkar.

b. Harga relatif murah untuk industri dan kehandalannya tinggi.

c. Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal dan tidak ada sikat
sehingga rugi gesekan kecil.

d. Biaya pemeliharaan rendah dan mudah dalam perawatan.

e.Dapat diproduksi sesuai dengan kebutuhan.

2. Kekurangan

a. Kecepatan tidak mudah dikontrol

b. Power faktor rendah pada beban ringan

c. Arus start biasanya 5 – 7 kali dari arus nominal.

3.2 Pelaksanaan Kerja Praktek

3.2.1 Alat Dan Bahan

1. Megger

2. Vibrasi Meter

3. Grease Gun
4. Oil Can

5. Tang Ampere

3.2.2 Diagram alir pelaksanaan Kerja Praktek

3.2.3 Penjelasan Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek

Tanggal pelaksanaan : 10 September 2020 s/d 19 Agustus 2020

Tempat pelaksanaan : PT PLN ( Persero ) Sektor Pembangkit


Ombilin

Alamat : Jl. Prof. M. Yamin SH Talawi Sawahlunto

Anda mungkin juga menyukai