Anda di halaman 1dari 33

Asuhan Keperawatan pada Tn.

N dengan Prioritas Masalah


Kebutuhan Dasar : Gangguan Keseimbangan
Cairan Gagal Ginjal Kronik di
RSUD. Dr. Pirngadi Medan

Karya tulis ilmiah


Disusun dalam rangka menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan

Oleh
Ulfa Nurpratika Sari
142500047

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Tn. N dengan
Prioritas Gangguan Keseimbangan Cairan dengan Diagnosa Gagal Ginjal Kronik
di RSUD dr. Pirngadi Medan”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program pendidikan Ahlimadya Keperawatan di Program Studi
DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara
Medan.Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan arahan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Keperawatan Univeritas Sumatera Utara.
3. Cholina T. Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep. Sp.KMB. Selaku Pembantu Dekan II
Fakultas Keparawatan Universitas Sumatera utara.
4. Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep. Sp.Mat. Selaku Pembantu Dekan III
Fakultas Keparawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Mahnum Lailan Nasution, S.Kep. Ns, M.Kep. Selaku Ketua Program Studi
DIII Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
6. Wardiyah Daulay, S.Kep, Ns, M.Kep. Selaku Sekretaris Program Studi DIII
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
7. Cholina T. Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep. Sp.KMB Selaku Dosen Pembimbing
saya yang telah membimbing dan meluangkan waktu dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Nunung Febriany Sitepu S.Kep, Ns, MNS selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan waktunya serta kritik dan saran supaya Karya Tulis Ilmiah ini
jauh lebih baik lagi.

ii
Universitas Sumatera Utara
9. Terkhusus untuk Ketiga orang tua saya yang saya sayangi, Bapak (Saripin
W), mamak (Suarifa Sinaga) dan ibu (Murni Ayati), yang selalu memberi
doa, nasehat, motivasi moril dan materil kepada penulis, dan kepada kedua
abang saya Idham dan Wendy sebagai penyemangat penulis, tiada kata yang
mampu terucap, terima kasih atas semua dukungan kalian sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Terima kasih kepada Sahabat terbaik saya Minah Sari Hasibuan dan Nopenti
Astria Sembiring yang telah memberi motivasi dalam penyelesaian Karya
Tulis Ilmiah kepada penulis.
11. Terima kasih kepada sahabat skills lab A4 dan sahabat fakultas ilmu
keperawatan program studi DIII keperawatan Universitas Sumatera Utara
yang menjadi pendukung baik suka maupun duka dan telah banyak
memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dan
semoga dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini bisa bermanfaat bagi semua yang
membacanya.

Medan, Agustus 2017

Ulfa Nurpratika Sari

iii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1


A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ...................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan .................................................................... 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS ............................................................ 4


A. Konsep Dasar Keseimbangan Cairan ....................................... 4
1. Defenisi Cairan dan Elektrolit ........................................... 4
2. Etiologi .............................................................................. 5
3. Patofisiologi....................................................................... 5
4. Klasifikasi .......................................................................... 5
5. Stadium Gagal Ginjal Kronik ............................................ 6
6. Penatalaksanaan Medis...................................................... 8
7. Pedoman Penyuluhan Pasien-Keluarga ............................. 8
B. Asuhan Keperawatan ................................................................ 8
1. Pengkajian ......................................................................... 8
2. Analisa Data ...................................................................... 18
3. Masalah Keperawatan ....................................................... 19
4. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)..................................... 19
5. Perencanaan Keperawatan dan Rasional ........................... 20
6. Pelaksanaan Keperawatan ................................................. 22

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 24


A. Kesimpulan Saran ..................................................................... 24
B. Saran ......................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 26


LAMPIRAN .................................................................................................... 27

iv
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Chronic kidney desease (CKD) atau yang dikenal gagal ginjal kronik (GGK)
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat perkotaan, yang
membutuhkan asuhan keperawatan dan pelayanan dengan konsep keperawatan
komunitas. Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang,
perkembangan teknologi dan industry telah banyak membawa perubahan pada
perilaku dan gaya hidup masyarakat, serta situasi lingkungan misalnya perubahan
pola konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya polusi
lingkungan (Depkes RI, 2006).
Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali
dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan
cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi
urin. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin
buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana
fungsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis gagal ginjal yaitu
gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik.
Menurut The kidney Disease OutcomeS Initiative (K/DOQI) of the National
Kidney Foundation (NKF) pada tahun 2009, mendefenisikan gagal ginjal kronik
sebagai suatu kerusakan ginjal dimana nilai dari GFR nya kurangdari 60
mL/min/1.73 m2 selama tiga bulan atau lebih. Dimana yang mendasari etiologi
yaitu kerusakan massa ginjal dengan sklerosa yang irreversible dan hilangnya
nephrons kea rah suatu kemunduran nilai dari GFR.
Penyebab awal GGK apat berupa dehidrasi (kurang minum) yang membuat
tubuh rawan kena infeksi salurah kemih, dan kemudian dapat berkembang
menjadi infeksi ginjal. Selain itu, di pekotaan sendiri sangat banyak pekerjaan dan
aktivitas yang menuntut seseorang untuk memenuhi kebutuhan makanan dan
minuman secara mudah. Selain dengan menjamurnya minuman ringan yang
menarik perhatian dan tidak melihat kandungan yang terdapat didalamnya seperti,

1
Universitas Sumatera Utara
fruktosa, serta bahan pengawet lainnya, yang akan berdampak buruk terhadap
kesehatan.
Gagal ginjal kronis (CRF: Cronic Renal Failure) merupakan proses kontinyu
yang dimulai ketika terjadi kehilangan sebagia nefron dan berakhir ketika nefron
yang tersisa tidak lagi dapat bertahan hidup. Selama periode ini dapat dikenali tiga
stadium yang saling bergabung yaitu infusiensi renal, gagal ginjal dan uremia
(Kumar, 2013).
Gagal ginjal kronik menempati urutan pertama masalah urologi yang diikuti
infeksi saluran kemih (ISK) dan Benigh Prostatic Hyperplasia (BPH). Insiden
penyakit GGK meningkat setiap tahunnya. Black& Hawks (2009)mengungkapkan
bahwa di Amerika Serikat, insiden penyakit ini terjadi 268 kasus baru per satu juta
populasi setiap tahun. Di Indonesia sendiri prevalensi penderita gagal ginjal
diperkirakan mencapai 70 ribu lebih (Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia (YGDI),
2008). Penelitian World HealthOrganization (WHO) tahun 1999 meperkirakan di
Indonesia akan mengalami pengingkatan penderita gagal ginjal antara tahun 1995-
2025 sebesar 414 persen.
Di Indonesia angka kejadian gagal ginjal kronis berdasarkan data dari
Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi gagal ginjal kronis 0,2% dari penduduk
Indonesia. Hanya 60% dari pasien gagal ginjal kronis tersebut yang menjalani
terpi dialisis.di provinsi Sumatera Utara penyakit GGK meliputi 0,3% dari angka
keseluruhan penduduknya.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan penulis pada Tn. N dengan Gagal
Ginjal Kronik didapatkan hasil data pasien mengatakan Tn. N nyeri dibagian
abdomen kiri-bawah, pada saat dipalpasi terasa nyeri, jumlah urine 1000ml per 10
jam. Mengacu pada hal diatas penulis tertarik untuk mengangkat masalah
“Asuhan keperawatan pada Tn. N dengan prioritas gangguan keseimbangan cairan
dengan diagnose Gagal Ginjal Kroik di RSUD. Dr. Pirngadi kota Medan.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada
Tn. N dengan Gagal Ginjal Kronikdi RSUD. Dr.Pirngadi Medan.

2
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn. N dengan prioritas
keseimbangan cairan.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. N dengan
prioritas keseimbangan cairan.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Tn. N
dengan prioritas keseimbangan cairan.
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Tn. N dengan prioritas
keseimbangan cairan.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Tn. N dengan prioritas
keseimbangan cairan.
f. Penulis mampu menganalisa kondisi keseimbangan cairan Tn. N.

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman
khususnya dibidang keperawatan dengan prioritas keseimbangan cairan pada
pasien dengan Gagal Ginjal Kronik (GGK).
2. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang
asuhan keperawatan dengan prioritas keseimbangan cairan pada pasien
dengan Gagal Ginjal Kronik (GGK) dapat digunakan acuan bagi praktek
mahasiswa
3. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang di perlukan dalam pelaksanaan
praktek pelayanan keperawatan khususnyakeseimbangan cairan pada pasien
dengan Gagal Ginjal Kronik (GGK)
4. Bagi Profesi Keperawatan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
informasi dibidang keperawatan tentang asuhan keperawatan keseimbangan
cairan pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK).

3
Universitas Sumatera Utara
BAB II
PENGELOLAANKASUS

A. Konsep Dasar Keseimbangan Cairan


1. Defenisi Cairan dan Elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang teteap dalam berespons
terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial
bagi kesehatan dengan kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan
diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal
(fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang
relatif konstan tapi dinamis. Kemampuang tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis” (Tamsuri, Anas, 2006).
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan
salah satu bagian dari fisiologis homeostasis. Keseimbangan cairan dan elektrolit
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh
adalah larutan tubuh yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel yang bermuatan
listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan (Tamsuri, Anas, 2009).
Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan
cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan
cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan
elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
saling bergantung satu dengan yang lainnya jika salah satu terganggu maka akan
berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar
yaitu : cairan intraselular dan cairan ekstraselular.
Cairan intraselular adalah cairan yang berada dibagian sel di seluruh tubuh,
sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri
dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan
cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem
vaskuler, cairan interstitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan

4
Universitas Sumatera Utara
cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan
intraokuler, dan sekresi saluran cerna (Tamsuri, Anas 2009).
2. Etiologi
Dari data yang sampai saatini dapat dikumpulkan oleh Indonesian renal
registry (IRR) pada tahun 2007-200 didapatkan urutan etiologi terbanyak sebagai
berikut glomerulonefritis (25%), diabetes (23%), hipertensi (20%) dan ginjal
polikistik (10%) (Roesli, 2008)
3. Patofisiologi
Pada waktu terjadinya kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk
glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron
utuh). Nefron-nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang
meningkat disertai reabsorpsi walaupun dalam keadaan penurunan GFR/daya
saring. Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai 3/4 dari
nefron-nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar dari
pada yang bisa direabsorpsi berakibat dieresis osmotic disertai poliuri dan haus.
Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul
disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien
menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira
fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian
nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah itu (Swann
Morton, 2013).
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya
diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan
mempengaruhi setiap system tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah
maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialisis
(Swann Morton, 2013).
4. Klasifikasi
Gagal ginjal kronik dibagi 3 stadium:
a. Stadium 1 : penurunan cadangan ginjal, pada stadium kadar kreatinin
serum normal dan penderita asimptomatik.
b. Stadium 2 : insufisiensi ginjal, dimana lebih dari 75% jaringan telah
rusak, Blood Urea Nitrogen (BUN) meningkat, dan kreatinin serum
meningkat.

5
Universitas Sumatera Utara
c. Stadium 3 : gagal ginjal stadium akhir atau uremia
K/DOQI merekomendasikan pembagian CKD berdasarkan stadium dari
tingkat penurunan LFG :
1) Stadium 1: kelainan ginjal yang ditandai dengan albuminaria
persisten dan LFG yang asih normal (< 90mL/menit/1,73m2)
2) Stadium 2: kelainan ginjal dengan albuminaria persisten dan LFG
antara 60-89 mL/ menit / 1,73m2
3) Stadium 3: kelainan ginjal dengan LFG antara 30-59
Ml/menit/1,73m2
4) Stadium 4: kelainan ginjal dengan LFG antara 15-
29mL/menit/1,73m2
5) Stadium 5: kelainan ginjal dengan LFG < 15Ml/menit/1,73m2 atau
gagal ginjal terminal.
Untuk menilai GFR (Glomelular Filtration Rate)/CCT (Clearance
Creatinin Test) dapat digunakan dengan rumus :
(𝟏𝟒𝟎 – 𝐮𝐦𝐮𝐫) 𝐱 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐝𝐚𝐧 (𝐤𝐠)
𝐂𝐥𝐞𝐚𝐫𝐚𝐧𝐜𝐞 𝐜𝐫𝐞𝐚𝐭𝐢𝐧𝐢𝐧 (𝐦𝐥/𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭) =
𝟕𝟐 𝐱 𝐜𝐫𝐞𝐚𝐭𝐢𝐧𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐮𝐦
Keterangan:
*pada wanita hasil tersebut dikalikan dengan 0,85
5. Stadium Gagal Ginjal Kronik
a. Stadium I
b. Penurunan cadangan ginjal, ditandai dengan kehilangan fungsi nefron 40-
75%. Pasien biasanya tidak mempunyai gejala, karena sisa nefron yang
ada dapat membawa fungsi-fungsi normal ginjal.
c. Stadium II = Insufisiensi ginjal
Kehilangan fungsi gunjal 75-90%. Pada tingkat ini terjadi kreatinin
serum dan nitrogen urea darah, ginjal kehilangan kemampuannya untuk
mengembangkan urin pekat dan azotemia.
d. Stadium III = Gagal Ginjal Stadium Akhir Atau Uremia
Tingkat renal dari GGK yaitu sisa nefron yang berfungsi < 10%. Pada
keadaan ini kreatinin serum da kadar BUN akan meningkat dengan menyolok
sekali sebagai respon terhadap GFR yang mengalami penurunan sehingga terjadi

6
Universitas Sumatera Utara
ketidakseimbangan kadar ureum nitrogen darah dan elektrolit, pasien
diindikasikan untuk dialysis.
Pemeriksaan Diagnostik 1) Pemeriksaan penunjang. Penurunan tekanan darah
(TD), khususnya bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan frekwensi jantung
(FJ); turgor kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata cekung; vena leher kempes;
peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak-anak:
penurunan air mata, depresi fontanel anterior. Pada pasien syok akan tampak
pucat dan diaforetik dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang dan oliguria.
Tabel. 1. Penurunan Berat Badan Sebagai Indikator dari Kekurangan CES
pada Orang Dewasa dan Anak-Anak
No Penurunan Berat Badan Akut Keparahan Defisit
1 2-5% Ringan
2 5-10% Sedang
3 10-15% Berat
4 15-20% Fatal

Tabel 2. Pengkajian Perubahan pada Hipovolemia


Hipovolemia Ringan Hipovolemia Sedang Hipovolemia Berat
Anoreksia Hipertensi Hipertensi berbaring
Keletihan Takikardia Nadi cepat dan lemah
Kelemahan Penurunan CVP Dingin,kulit kusam
Penurunan keluaran urine Oliguria, kacau mental,
komplikasi

1) Riwayat kesehatan.
2) Evalusi status volume cairan.
3) Kadar Nitrogen Urea dalam darah (BUN) > 25mg/ 100 ml.
4) Peningkatan kadar Hematokrit > 50%.
5) Berat jenis urine > 1,025.

7
Universitas Sumatera Utara
6. Penatalaksanaan Medis
a. Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asam-
basa dan elektrolit.
b. Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik.
c. Rehidrasi oral pada diare pediatrik. Tindakan berupa hidrasi harus secara
berhati-hati dengan cairan intravena sesuai pesanan / order dari
medis.Catatan: Rehidrasi pada kecepatan yang berlebihan dapat
menyebabkan GJK (gagal ginjal jantung kongestif)
d. Tindakan terhadap penyebab dasar.
7. Pedoman Penyuluhan Pasien-Keluarga
Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal
berikut:
a. Tanda dan gejala hipovolemia.
b. Pentingnya mempertahankan masukan adekuat, khususnya pada anak
kecil dan lansia, yang lebih mungkin untuk terjadi dehidrasi.
c. Obat-obatan : nama, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek
samping.

B. Asuhan Keperawatan
2. Pengkajian
Data Subjektif
Kaji batasan karakteristik.
a. Asupan cairan (jumlah dan jenis)
b. Kulit (kering dan turgor)
c. Penurunan berat badan (jumlah dan lamanya)
d. Haluaran urine (berkurang dan meningkat)
Kaji faktor-faktor yang berhubungan
a. Diabetes mellitus (diagnosa dan riwayat keluarga/diabetes insipidus)
b. Penyakit jantung
c. Penyakit ginjal
d. Gangguan atau bedah gastrointestinal
e. Penggunaan alcohol

8
Universitas Sumatera Utara
f. Pengobatan : laksatif/enema, diuretic dan efek samping yang mengiritasi
saluran pencernaan (antibiotika dan kemoterapi).
g. Alergi (makanan dan susu)
h. Panas tinggi/kelembaban
i. Olahraga yang terlalu banyak mengeluarkan keringat
j. Depresi
k. Nyeri
Data Objektif
Kaji batasan karakteristik
a. Kulit : mukosa bibir kering, lidah berkerut atau kering, turgor kulit
kurang elastis, warna kulit pucat atau memerah, kelembaban kering atau
diforesis, fontanel bayi cekung dan bola mata cekung.
b. Haluaran urine : jumlah bervariasi sangat banyak atau sedikit, warna
kuning tua atau kuning jernih dan berat jenis naik atau turun.
Kaji faktor-faktor yang berhubungan
a. Kehilangan GI abnormal: muntah, penghisapan NG, diare, drainase
intestinal.
b. Kehilangan kulit abnormal: diaforesis berlebihan sekunder terhadap
demam atau latihan, luka bakar, fibrosis sistik.
c. Kehilangan ginjal abnormal: terapi diuretik, diabetes insipidus, diuresis
osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis osmotik (DM
takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras.
d. Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke interstisial :
peritonitis, obtruksi usus, luka bakar, acites.
e. Hemorragik
f. Perubahan masukan: koma, kekurangan cairan.

9
Universitas Sumatera Utara
1. Pengkajian

PROGRAM DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

I. Biodata
Identitas Pasien
Nama : Tn. N
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 40 Tahun
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Bunga Kantil XI No.14
Tanggal masuk RS : 5 Mei 2017
No. registrasi : 00.23.62.18
Ruangan/kamar : Asoka 1
Golongan darah :B
Tanggal pengkajian : 08 Mei 2017
Tanggal operasi : Tidak ada operasi
Diagnosa medis : Gagal Ginjal Kronis

II. KELUHAN UTAMA :


Tn. N mengatakan sesak saat bernafas, dan bengkak dibagian kaki dan
tangan.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


a. PROVOCATIVE / PALLIATIVE
1. Apa penyebabnya :
Sebelum mengalami penyakit ginjal keluarga klien mengatakan klien
mengkonsumsi obat herbal ± selama 2 tahun

10
Universitas Sumatera Utara
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :
Hal yang memperbaiki keadaan adalah berobat kerumah sakit
b. QUANTITY / QUALITY
1. Bagaimana dirasakan :
Nyeri dibagian pinggang kanan dan kiri dengan 2-4 skala nyeri
2. Bagaimana dilihat :
Tn. N tampak menahan rasa sakit
c. Region
1. Dimana lokasinya :
Lokasi nyeri terdapat pada bagian pinggang kanan dan kiri
2. Apakah menyebar :
Nyeri tidak menyebar
d. Severity
Penyakit yang diderita klien menggangu sebagian aktivitasnya karena itu
hampir semua aktivitas dilakukan diatas tempat tidur dan dibantu oleh
keluarga klien
e. Time
Nyeri tidak berlangsung lama, nyeri timbul sekitar 3-5 menit

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


A. Penyakit yang pernah dialami :
Klien pernah mengalami penyakit hipertensi
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan :
Klien minum obat-obatan herbal
C. Pernah dirawat / dioperasi :
Pernah dirawat di RSUD dr. Pirngadi kota medan ± 1 tahun yang lalu
D. Lama dirawat :
Selama 6 hari
E. Alergi :
Klien tidak ada riwayat alergi
F. Imunisasi :
Klien tidak mendapatkan imunisasi yang lengkap

11
Universitas Sumatera Utara
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua :
Ayah klien mengalami penyakit hipertensi
B. Saudara kandung :
Saudara kandung klien mengalami penyakit hipertensi dan ca nasalfaring
C. Penyakit keturunan yang ada :
Hipertensi

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL


A. Persepsi pasien tentang penyakitnya :
Klien mengatakan bahwa penyakitnya sulit untuk sembuh namun akan
nada pengobatan yang dapat mengurangi penyakitnya.
B. Konsep diri :
a) Gambaran diri :
Tn.N merasa sulit beraktivitas dikarenakan sebagian tubuhnya sudah
edema dan sulit untuk digerakkan
b) Ideal diri :
Tn.N ingin beraktivitas seperti sedia kala
c) Harga diri :
Tn.N merasa sangat diperhatikan oleh istri dan anak-anaknya
d) Peran diri :
Tn. N berperan sebagai suami
e) Identitas :
Selama sakit semua aktivitasnya dibantu oleh keluarganya
C. Keadaan emosi
Klien memiliki keadaan emosi yang stabil
D. Hubungan social
a) Orang yang berarti
Istri dan anak-anak
b) Hubungan dengan keluarga
Harmonis
c) Hubungan dengan orang lain
Baik

12
Universitas Sumatera Utara
E. Spiritual
a) Nilai dan keyakinan
Tn. N masih meyakini adanya Allah SWT yang Maha Penguasa
b) Kegiatan ibadah
c) Selama Tn.N di rawat dirumah sakit klien masih mengerjakan ibadah
dengan baik dan benar

VII. STATUS MENTAL


A. Tingkat kesadaran :
 Bingung/orientasi
 Sedari
 Supor
B. Penampilan :
 Rapi
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
C. Pembicaraan :
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Inkoheren
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
D. Alam perasaan :
 Lesu
 Ketakutan
 Putus asa
 Gembira berlebihan

13
Universitas Sumatera Utara
E. Afek :
 Datar
 Tumpul
 Labil
 Tidak sesuai

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan umum
Tn. N mengatakan ia sulit bergerak dikarenakan bagian tangan dan
kakinya yang edema dan badannya terasa lemah.
B. Tanda-tanda vital
 Suhu tubuh : 37,5oC
 Tekanan darah : 150/110 mmHg
 Nadi : 70x/i
 Pernapasan : 20x/i
 Skala nyeri : 5-6
 TB : 165 cm
 BB : 77 kg
C. Pemeriksaan Head to Toe
Kepala dan rambut
 Bentuk : bentuk kepala bulat,posisi simetris,
warna dan bentuk rambut hitam
lurus
 Ubun-ubun : tepat ditengah dan tertutup
 kulit kepala : kulit kepala bersih tidak ada
keluhan dan tidak ada benjolan
Wajah
 Warna kulit : wajah klien terlihat pucat
 Struktur wajah : normal dan simetris
Mata
 Kelengkapan dan kesimetrisan : posisi simetris dan lengkap
 Palpebra : tidak ada prosis

14
Universitas Sumatera Utara
 Konjungtiva dan sclera : konjungtiva tidak anemis dab
sclera tidak leterus
 Pupil : Isokor
 Cornea dan iris :
 Visus : tidak dikaji
 Tekanan bola mata : tidak dikaji
Pemeriksaan integument
 Kebersihan : normal
 Kehangatan : normal
 Warna : pucat
 Turgor : lambat
 Kelembaban : kering
 Kelainan pada kulit : normal
Ekstemitas Atas
Pada tangan bagian kiri terpasang infus NaCL 0,9% dan terdapat
Edema derajat 2
Ektremitas Bawah
Edema derajat 2
Abdomen
Pembesaran hepar negatif

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


a. Pola makan dan minum
 Frekuensi makan/hari : 3 kali /hari
 Nafsu/selera makan : nafsu makan kurang baik
 Nyeri ulu hati : normal
 Alergi : tidak ada alergi
 Mual muntah : ada masalah mual dan muntah
 Waktu pemberian makan : pagi, siang,sore
 Jumlah dan jenis makan : 200 gram, rendah protein dan
rendah garam

15
Universitas Sumatera Utara
 Waktu pemberian cairan/minum : pagi, siang, sore
 Masalah makan dan minum :-
b. Perawatan diri/personal hygiene
 Kebersihan tubuh : Tn. N tidak dapat membersihkan
tubuhnya sendiri biasanya saat
membersihkan tubuhnya ia dibantu
dengan istrinya
 Kebersihan gigi dan mulut : Tn. N dibantu oleh istrinya
 Kebersihan kuku kaki dn tangan : Tn. N dibantu oleh istrinya
c. Pola kegiatan/aktivitas
 Uraian aktivitas pasien untuk mandi makan,eliminasi,ganti pakaian
dilakukan secara mandiri, sebahagian atau total :
Aktivitas mandi Tn.N biasanya dibantu oleh istrinya dikarenakan
Tn.N sulit untuk berjalan sebab kaki klien sudah edema, aktivitas
makan Tn.N dapat dilakukan sendiri dengan cukup baik , aktivitas
eliminasi Tn.N biasanya dilakukan diatas bed Rs dibantu dengan alat
bantu bab dan bak , aktivitas ganti pakaian Tn.N biasanya dibantu
oleh istri klien.
 Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat diRS :
Kegiatan ibadah Tn.N dilakukan diatas tempat tidur dan klien masih
melakukan aktivitas ibadahnya dengan baik dan rutin.
d. Pola Eliminasi
1. BAB
 Pola BAB : BAB Tn.N tidak rutin
 Karekter feses : keras
 Riwayat perdarahan : tidak ada riwayat perdarahan
 BAB terakhir : sore hari pukul 16.30
 Diare : tidak ada diare
 Penggunaan laksatif : tida ada
2. BAK
 Pola BAK : urine yang keluar 200ml / 24jam
 Karakter urine : kuning, bercak merah berpasir

16
Universitas Sumatera Utara
 Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : sulit bak
 Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : positif penyakit ginjal
kronik
 Penggunaan diuretic: tidak ada
 Upaya mengatasi masalah: dilakukan dialysis dan mengurangi
asupan cairan
Pengukuran Balance Cairan
Tanggal/ Balance
Input Output
Waktu Cairan
08/05/2017 Minum : 150 ml Urine : 30 ml (+) 131 ml
Pukul 08.00- Makan : 50 ml IWL : 39 ml
14.00 wib 200 ml 69 ml
09/05/2017 Minum : 100 ml Urine : 20 ml (+) 96 ml
Pukul 14.00- Makan : 50 ml IWL : 39 ml
20.00 wib Inj iv : 5 ml 59 ml
155 ml

e. Mekanisme Koping
Adaptif
 Bicara dengan orang lain
 Mampu menyelesaikan masalah
 Tekhnik relaksasi
 Aktivitas konstruksi
 Olahraga
Maladaptif
 Minum alcohol
 Reaksi lambat/berlebihan
 Bekerja berlebihan
 Menghindari
 Mencederai diri

17
Universitas Sumatera Utara
2. Analisa Data
Masalah
No Data Penyebab
Keperawatan
1. Ds : Glomerulopi, obstruksi Kelebihan
Klien mengatakan sesak dan infeksi volume cairan
saat bernafas ↓
Kehilangan fungsi
Do : ginjal
 Klien tampak gelisah ↓
 Tampak edema dibagian Disfungsi glomerulus
ekstremitas atas dan ↓
bawah derajat 2 positif Gfr menurun
 Tekanan darah 150/110 ↓
mmHg Sekresi renin

 Perubahan turgor kulit ↓


Koretks adrenal

Sekresi aldotern

Retensi air dan natrium

Peningkatan ECF

Peningkatan tekanan
hidrostatik

Edema

Ansietas

Kelebihan volume
cairan

18
Universitas Sumatera Utara
Masalah
No Data Penyebab
Keperawatan
2. Ds : Disfungsi miocard Penurunan curah
 Klien mengatakan sulit ↓ jantung
bernafas Kontraktilitis
 Klien mengatakan ↓
ketika melakukan Gagal pompa ventrikel
aktivitas sehari-hari ↓
bertambah sesak Curah jantung (cop)

Do :
Tekanan darah 150/110
mmHg
Hr : 70x /m
Rr : 20x /m
T : 37,5oC
Skala nyeri : 8-9
Bb : 77kg

3. Masalah Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan
b. Penurunan curah jantung

4. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)


a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
ditandai dengan edema pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas,
miokardial ditandai dengan pasien mengatakan sulit bernafas, pasien
mengatakan melakukan aktifitas sehari-hari bertambah sesak, TD
150/110 mmHg RR 20x/i

19
Universitas Sumatera Utara
5. Perencanaan Keperawatan dan Rasional
Hari/ No.
Perencanaan Keperawatan
Tanggal Dx
08 Mei 1 Tujuan Kriteria Hasil :
2017 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24jam
diharapkan dapat mempertahankan berat badan ideal tanpa
kelebihan volume cairan. K/H edema ekstremitas berkurang,
output dan input seimbang
Rencana Tindakan Rasional
 Pantau keadaan umum klien  Pengkajian merupakan
 Kaji status cairan data dan dasar
 Batasi pemasukan cairan berkelanjutan untuk
 monitor output input cairan memantau perubahan

 Jelaskan pada klien dan intervensi.

keluarga tentangrasional  Untuk mengetahui


pembatasan cairan jumlah cairan yang

 Pantau TTV keluar dari klien.

 Kolaborasi dengan dokter  Pembatasan cairan

dalam pemberian terapi akan menentukan


berat tubuh ideal.
 Untuk mengetahui
keadaan umum klien
 Pemahaman
meningkatkan
kerjasama perawat
dengan keluarga
 Dengan berkolaborasi
diharapkan dapat
memenuhi
keseimbangan cairan

20
Universitas Sumatera Utara
Hari/ No.
Perencanaan Keperawatan
Tanggal Dx
09 Mei 2 Tujuan dan kriteria hasil:
2017 Klien dapat mempertahankan curah jantung yang adekuat. k/h
Tekanan darah dan HR dalam batas normal
Rencana Tindakan Rasional
 Kaji dan catat tekanan darah,  Pengkajian merupakan
sianosis dan denyut jantung data dan dasar
 Kaji factor pemberat berkelanjutan untuk
penurunan curah jantung perubahan intervensi
 Beri posisi nyaman pada  Dapat membuat klien
klien merasa tenang
 Pantau tekanan darah  Memberikan data
 Kolaborasi dengan dokter tentang perubahan
dalam pemberian terapi tekanan darah
 Catat untuk menjaga  Kolaborasi diharapkan
keseimbangan intake dan dapat membuat stabil
output tekanan darah

21
Universitas Sumatera Utara
6. Pelaksanaan Keperawatan
No. Implementasi
Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Dx Keperawatan
08 Mei 2017 1 - Mengkaji status S :
cairan - klien mengatakan
- Membatasi pinggangnya masih
pemasukan cairan sakit dan BAK masih
- Menjelaskan pada sedikit
klien dan keluarga O :
tentangrasional - keadaan umum
pembatasan cairan masihtampak lemah
- Memantau TTV - output BAK 200ml
- Lakukan kolaborasi /hari
dengan dokter dalam - wajah klien tampak
pemberian terapi menahan sakit
- edema derajat +3
A : kelebihan volume cairan
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- mengkaji status klien
- membatasi
pemasukan cairan
- memantau TTV

22
Universitas Sumatera Utara
No. Implementasi
Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Dx keperawatan
09 Mei 2017 - Mengkaji faktor S:
2 pemberat penurunan - Klien mengatakan
curah jantung sering pusing dan
- Memberi posisi sering lelah
nyaman pada klien - Klien mengatakan
- Memantau tekanan tengkuk belakangnya
darah terasa sakit
- Kolaborasi dengan O:
dokter dalam - Klien tampak lemah
pemberian terapi - Tekanan darah
190/80 mmHg
- Wajah klien tampak
pucat
A : penurunan curah jantung
masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan
- Mengkaji faktor
pemberat penurunan
tekanan darah
- Memantau TTV klien

23
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk
menyaring dan membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan
menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan
kalium) dalam darah.
2. Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal.
3. Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal ginjal akut (acute
renal failure = ARF) dan gagal ginjal kronik (chronic renal failure = CRF).
Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam
waktu beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil
pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin darah) dan kadar urea
nitrogen dalam darah yang meningkat. Sedangkan pada gagal ginjal kronis,
penurunan fungsi ginjal terjadi secara perlahan-lahan. Proses penurunan
fungsi ginjal dapat berlangsung terus selama berbulan-bulan atau bertahun-
tahun sampai ginjal tidak dapat berfungsi sama sekali(end stage renal
disease).

B. Saran
1. Bagi keluarga pasien
Diharapkan dapat membantu Tn. N dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas
sehari-harinya, terutama dalam pemenuhan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
2. Bagi pelayanan kesehatan
Diharapkan perawat lebih optimal dalam memberikan pelayanan terhadap
gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit sehingga dapat mencegah masalah
gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit yang lebih buruk.

24
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan bagi staff pengajar dapa meningkatkan pengayaan, penerapan dan
pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu
pengetahuan dan memberik keterampilan yang lebih kepada mahasiswa dan
menambah referensi tentang pemahaman cairan dan elektrolit.
4. Bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami kesenjanga antara teori dan aplikasi asuhan
keperawatan pada pasien dengan masalah gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit.

25
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA

Anas, T. (2009). Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Keseimbangan


Cairan & Elektrolit: Jakarta. ECG.

Depkes RI. (2006). Profile Kesehatan Indonesia 2004 : Menuju Indonesia Sehat
2010. Jakarta : Depkes RI.

Morton. S, England. B. S. (2013). Keperawatan Medikal Bedan (Keperawatan


Dewasa). Edisi 1. Nuha Medika : Yogyakarta.

Roesly, R. (2008). Hipertensi, Diabetes dan Gagal Ginjal di Indonesia. Dalam


Lubis. H. R., et al (eds). 2008. Hipertensi dan Ginjal. Medan : USU Press.

World Health Organitation (WHO). (2008). Environmental Health.


http://www.who.int. Diakses pada tanggal 25 Mei 2017.

Yayasan Ginjal. Diatrash Indonesia. (2008). Cuci Darah Demi Kualitas Hidup.
http://www.ygdi.org.2008. Diakses pada tanggal 5 Juni 2017

26
Universitas Sumatera Utara
CATATAN PERKEMBANGAN
No. Hari/
Pukul Tindakan Keperawatan
Dx Tanggal
1 08 Mei 2017 Tindakan mandiri :
08.00 1. Membina hubungan saling percaya dengan
Tn.N dan keluarga
08.15 2. Melakukan pengkajian identitas hingga
pemeriksaan head to toe pada Tn.N
08.30 3. Mengobservasi tanda-tanda vital
08.45 4. Memberikan penjelasan pada keluarga
tentang peningkatan tekanan darah yang
terjadi
09.15 5. Menganjurkan klien untuk banyak
beristirahat dan meminum obat
12.00 6. Memantau asupan diet
12.30 7. Menganjurkan keluarga klien untuk
membatasi asupan cairan
13.00 8. Memberikan penkes pada keluarga tentang
pembatasan asupan cairan
14.00 9. Memantau output urine
2 11 Mei 2017 Tindakan mandiri :
08.30 1. Memantau TTV pada klien
08.50 2. Menganjurkan klien banyak beristirahat
09.45 3. Memberi obat penurun hipertensi
11.00 4. Memantau output input klien
11.15 5. Memberikan penkes tentang tekanan darah
tinggi yang dialami klien
13.00 6. Memantau output/input cairan pada klien
13.15 7. Memantau keadaan turgor kulit klien
13.30 8. Memberikan penkes tentang keadaan
ekstremitas klien yang edema

27
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai