MAKALAH
Dosen Pengampu :
PALEMBANG 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya tentunya penulis
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpa curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di ahirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada allah SWT atas limpahan dan nikmat sehat-nya baik
itu berupah sehat fisik maupun akal pikiran, Sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah tugas Keperawatan Medikal Bedah I dengan judul “Asuhan Keperawatan
Anemia”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Sistem Informasi Keperawatan kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN
A. Konsep Dasar
B. Konsep Medis
3.1 Kesimpulan.................................................................................................21
3.2 Saran...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang
dari normal.Tingkat normal dari hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan wanita-
wanita.Untuk laki-laki, anemia secara khas ditetapkan sebagai tingkat hemoglobin yang kurang
dari 13.5 gram/100ml dan pada wanita-wanita sebagai hemoglobin yang kurang dari 12.0
gram/100ml.
Hemoglobin adalah pigmen merah yang memberikan warna merah yang dikenal pada sel-
sel darah merah dan pada darah. Secara fungsi, hemoglobin adalah senyawa kimia kunci yang
bergabung dengan oksigen dari paru-paru dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel
seluruh tubuh.Oksigen adalah penting untuk semua sel-sel dalam tubuh untuk menghasilkan
energi. Pada saat terjadi anemia transportasi oksigen akan terganggu dan jaringan tubuh orang
yang anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna menghasilkan energi.
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan
sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas.
Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari
tempat lain. Anemia pada dasarnya disebabkan oleh :
Selain itu, bermacam-macam penyakit-penyakit sumsum tulang yang luas juga dapat
menyebabkan anemia.Pada pasien dengan gagal ginjal mungkin kekurangan hormon yang
diperlukan untuk menstimulasi produksi sel darah merah oleh sumsum tulang (bone marrow).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian anemia
2. Untuk mengetahui klasifikasi anemia
3. Untuk mengetahui etiologi anemia
4. Untuk mengetahui patofisiologi anemia
5. Untuk mengetahui tanda dan gejala anemia
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik anemia
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan anemia
8. Untuk mengetahui komplikasi anemia
9. Untuk mengetahui pathway anemia
10. Untuk mengetahui pengkajian keperawatan pada klien dengan anemia
11. Untuk mengetahui perumusan diagnosa keperawatan pada klien dengan anemia
12. Untuk mengetahui tindakan keperawatan pada klien dengan anemia
13. Untuk mengetahui implementasi keperawatan pada klien dengan anemia
14. Untuk mengetahui evaluasi keperawatan pada klien dengan anemia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah,
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 2006).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas
hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006).
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan
patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik
dan informasi laboratorium (So, 2005).
1. Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh
defek produksi sel darah merah, meliputi :
A. Anemia aplastik
Anemia aplastik adalah anemia akibat penurunan tingkat sel darah merah yang disebabkan
oleh ketidakmampuan sel induk dalam sumsum tulang belakang untuk memproduksisel-sel baru.
Penyebab :
agen neoplastik/sitoplastik
terapi radiasi, antibiotic tertentu
obat antu konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason
infeksi virus (khususnya hepatitis)
Gejala-gejala :
Gejala-gejala:
Anemia pada penyakit kronis adalah anemia yang terjadi sekuestrasi besi di dalam system
RES karena inflamasi. Sekuestrasi ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme dependen besi atau untuk memperkuat aspek imunitas penjamu.
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia jenis normositik
normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan warna yang normal). Kelainan ini meliputi
artristis rematoid, abses paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai keganasan
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh
sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis, berkurang. yang pada akhirnya pembentukan
hemoglobin (Hb) berkurang.
Penyebab :
Gejala-gejalanya :
E. Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik adalah anemia yang terjadi karena disebabkan oleh defisiensi asam
folat dan vitamin B12.
Penyebab:
b) Malnutrisi, malabsorbsi, infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan, agen kemoterapeutik,
infeksi cacing pita, makan ikan segar yang terinfeksi, pecandu alkohol.
2. Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh destruksi
sel darah merah.
Penyebab :
Menggigil
Demam
Perasaan melayang
Nyeri punggung dan nyeri lambung
Penurunan tekanan darah
Anemia adalah sebagian akibat produksi sel darah merah yang tidak mencukupi dan
sebagian lagi akibat sel darah merah yang prematur, kehilangan darah, kurang nutrisi dan
herediter. Semuanya ini mengakibatkan gangguan atau kerusakan pada sumsum tulang. Sel darah
merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi seperti pada berbagai kelainan hemolitik.
Karena jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit O2 yang dikirimkan ke
jaringan. Kehilangan darah yang mendadak (30% atau lebih), seperti pada perdarahan,
menimbulkan simtomatologi sekunder hipovolemia dan hipoksemia.
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah gelisah, diaforesis (keringat dingin), takikardia,
sesak nafas, kolaps sirkulasi yang progresif cepat atau syok. Takikardia dan bising jantung (suara
yang disebabkan oleh kecepatan aliran darah yang meningkat. Angina (sakit dada), khususnya
pada penderita yang tua dengan stenosis koroner, dapat diakibatkan karena iskemia miokardium.
Pada anemia berat, dapat menimbulkan payah jantung kongestif sebab otot jantung kekurangan
oksigen dengan beban kerja jantung yang meningkat. Dispnea, nafas pendek dan cepat, lelah
waktu melakukan aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman O2. Sakit
kepala, pusing, kelemahan dan tinitus (telinga berdengung) dapat menggambarkan berkurangnya
oksigenisasi pada susunan saraf pusat.
Pada anemia yang berat dapat juga timbul gejala saluran cerna yang umumnya berhubungan
dengan keadaan defisiensi. Gejala-gejala ini adalah anoreksia, nausea, konstipasi atau diare dan
stomatitis. Penghancuran sel darah merah dalam sirkulasi, dikenal dengan nama hemolisis,
terjadi bila gangguan pada sel darah merah itu sendiri yang memperpendek hidupnya atau karena
perubahan lingkungan yang mengakibatkan penghancuran sel darah merah. Keadaan dimana sel
darah merah itu terganggu, adalah :
Eritrosit menurun
Anemia
2.5 Tanda dan Gejala Anemia
1. Pusing
2. Mudah berkunang-kunang
3. Lesu
4. Aktivitas kurang
5. Rasa mengantuk
6. Susah konsentrasi
7. Cepat lelah
8. prestasi kerja fisik/pikiran menurun
9. Konjungtiva pucat
10. Telapak tangan pucat
11. Anoreksia
1. Gagal jantung
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrient dan oksigen
2. parestesia
parestesia adalah sensasi abnormal berupa kesemutan, tertusuk, atau terbakar pada kulit yang
umumnya dirasakan di tangan, kaki, lengan, dan tungkai.
3. Kejang
Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas
neuronal yang abnormal dan sebagai pelepasan listrik serebral yang berlebihan.
2.1. Pengkajian
I. Identitas Klien meliputi : nama, tempat tanggal lahir. Agama, pekerjaan, alamat, suku/bangsa
dan nomor RM.
II. Identitas penangung jawab : nama, alamat, agama, pekerjaan, hubungan dengan klien
1. Kardiologi
Kardiomegali , Hepatomegali.
Edema perifer.
Takikardi, palpitasi.
2. Pernafasan
Takipnea, orthopnea, dispnea.
3. Sirkulasi
TD : peningkatan sistolik dengan diastolic stabil & tekanan nadi melebar, hipotensi postural.
Bunyi jantung murmur sistolik (DB).
Ekstremitas: pucat pada kulit, dasar kuku, dan membrane mukosa.
Sclera biru atau putih seperti mutiara.
Pengisisan darah kapiler melambat.
Kuku mudah patah dan berbentuk seperti sendok (koilonika) (DB).
Rambut kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara premature.
4. Gastrointestinal
Diare, muntah.
glositis (peradanagan lidah).
melena/ hematemesis.
5. Neurologi
Parastesia.
Ataksia.
Koordinasi buruk.
Bingung.
6. Integumen
Mukosa pucat,kering.
Kulit kering.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah,
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah. Anemia terbagi atas
anemia hipoproliferatif meliputi anemia aplastik, defisensi besi, megaloblastik, penyakit kronik,
dan penyakit ginjal dan anemia hemolitik.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Anemia dengan tepat sehingga dapat mencegah terjadinya
kegawatdaruratan dan komplikasi yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, D. C., & Hckley, J.C. (2004) Keperawatan medikal-bedah : buku saku untuk brunner
dan suddarth. alih bahasa : yasmin asih. Editor : Monica Ester. Jakarta : EGC.
Harrison (2007) prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Editor edisi bahasa Indonesia : Asdie, A.
H. Jakarta : EGC.
Hayes, P. C., & mackay, T.W. (2009). Buku saku diagnosis dan terapi. Alih bahasa : devy. H.
Jakarta : EGC
Hidayat, A, A, A. ( 2008 ) Pengantar konsep dasar keperawatan, edisi kedua. Jakarta : salemba
medika.
Pedersen, G. W. (2006) Buku Ajar praktis bedah Mulut. Alih bahasa : drg. Purwanto & drg
Basoeseno. Jakarta : EGC.
Wiwik. H., & Haribowo, A. S (2003) Buku ajar asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan sitem hematologi. Jakarta : Salemba Medika.