Oleh :
HALAMAN PENGESAHAN :
Judul Penelitian :
oleh :
Telah dipresentasikan di depan MGMP IPA Kabupaten Musi Rawas dan pengawas
pada tanggal 22 Januari Tahun 2022
Mengetahui :
ABSTRAK
Henri Fauzan Alfi, S. Pd, Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA Fisika Melalui
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses, Materi Pelajaran Induksi Elektromagnetik
Kelas IX Semester 2 di SMP Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas, Tahun Pelajaran
2021/2022
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : 1) Untuk meningkatkan hasil
keterampilan proses peserta didik pada mata pelajaran IPA Fisika kelas IX di SMP
Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas; 2) Untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar pendekatan keterampilan proses peserta
didik pada mata pelajaran IPA Fisika kelas IX di SMP Negeri B. Srikaton Kabupaten
Musi Rawas; 3) Untuk meningkatkan aktivitas peserta didik dalam belajar IPA Fisika
kelas IX di SMP Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) sebanyak dua
putaran. Setiap putaran melalui tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan refleksi. Subjek
penelitian adalah peserta didik peserta didik kelas IX.5 SMP Negeri B. Srikaton dengan
jumlah peserta didik 32 dan guru yang mengampu mata pelajaran tersebut. Data yang
diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar dan
aktivitas belajar.
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SMP Negeri B.
Srikaton tentang penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pelajaran IPA-fisika
materi listrik dinamis kelas IX Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022. Maka dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1) Prestasi belajar yang juga merupakan perwujudan dari
keterampilan proses peserta didik dalam belajar pada peserta didik kelas IX menunjukkan
menunjukkan dari 32 peserta didik pada siklus I ketuntansan 62,5% meningkat 25 poin
sehingga pada siklus II menjadi 87,5%; 2) Kemampuan guru dalam proses belajar
mengajar dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses dalam setiap siklus
mengalami peningkatan. Pada siklus I dengan rata-rata skor 3 (cukup), selanjutnya ada
upaya guru untuk memperbaiki dan meningkatkan. Hasilnya pada siklus II meningkat
menjadi ratarata 4 (baik); 3) Aktivitas peserta didik dalam proses pelajaran IPA-Fisika
mengalami kenaikan aktivitas belajar peserta didik dimana pada siklus I rata-rata
aktivitas belajar peserta didik 51% (cukup aktif) dengan kualitas aktivitas rata-rata 3
(cukup). Pada siklus II aktivitas belajar meningkat menjadi rata-rata 93% (sangat aktif)
dan kualitas aktivitas belajar rata-rata 4 (baik).
Faktor-faktor yang menunjang pelaksanaan pendekatan keterampilan proses
adalah guru dan peserta didik yang dapat bekerjasama, laboratorium dan alat praktik,
kemauan guru, antusiame peserta didik. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan
pendekatan keterampilan proses adalah kurangnya pengalaman melakukan pendekatan
keterampilan proses, laboratorium dan alat praktik yang kurang menunjang, rendahnya
aktivitas guru dan peserta didik.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadhirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga setelah melalui proses yang cukup panjang Penelitian Tindakan Kelas ini
dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW. yang senantiasa kita jadikan contoh dan suri teladan dalam
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul : Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA Fisika
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam
1. Bapak Muhsin, S. Pd, selaku kepala SMP Negeri B. Srikaton yang telah memberikan
2. Bapak dan Ibu guru, SMP Negeri B. Srikaton yang membantu dalam penulis dalam
meneliti.
3. Para peserta didik SMP Negeri B. Srikaton yang dengan senang hati untuk diteliti
Semoga amal baik itu semua mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT serta
Akhir kata penulis dengan terbuka menerima kritik dan saran untuk perbaikan Penelitian
Tindakan Kelas ini. Kiranya Penelitian Tindakan Kelas ini dapat memberikan tambahan
ilmu kepada kita semua, terutama para guru-guru yang perlu untuk memahami dan mencoba
Penulis,
DAFTAR ISI
Tugumulyo. Sebagai sekolah favorit, sebagian besar siswa yang masuk ke SMP
Tugumulyo. Ketuntasan belajar ideal 75% belum dapat diterapkan di SMP Negeri B.
Srikaton. Pada tahun pelajaran 2021/2022, nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal)
mata pelajaran IPA pada kelas IX adalah 70. Pada semester 2 tahun pelajaran
2021/2022, hasil ulangan harian materi Kemagnetan kelas IX.5 menunjukkan rata-
rata nilai 53 dengan 8 siswa (31%) yang tuntas dan 18 siswa (69%) tidak tuntas. Hal
C. Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan siswa cenderung pasif
dan menunggu temannya untuk mengerjakan tugas. Beberapa siswa bahkan sama
sekali tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak bisa atau tidak membawa buku
mengerjakan tugas. Dalam diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif
dan individualis. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar siswa masih rendah.
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sejalan dengan hal
meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran secara spesifik. Ciri model
pembelajaran yang baik meliputi adanya keterlibatan intelektual – emosional
pembentukan sikap; adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif
E. Media pembelajaran yang tepat dapat melibatkan siswa berperan secara aktif baik
secara fisik, mental maupun emosional. Media pembelajaran dapat menarik minat
dan gairah belajar siswa (Susilana, 2007). Media pembelajaran KIT Listrik dan
materi listrik dan magnet. Media pembelajaran KIT Listrik dan Magnet digunakan
F. Pada praktiknya, pembelajaran IPA pada kelas IX lebih banyak disajikan dengan
siswa tidak dilibatkan secara aktif. Media pembelajaran yang digunakan masih
pembelajaran KIT Listrik dan Magnet. Siswa kurang memiliki ketertarikan pada
pelajaran IPA yang dianggap sulit dan teoritis saja sehingga aktivitas dan hasil
belajarnya rendah. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
faktor siswa dan faktor guru. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya
aktivitas dan hasil belajar siswa dari faktor guru karena guru belum menggunakan
berbagai macam metode dan media. Sedangkan faktor siswa adalah siswa
menganggap pelajaran IPA sulit, membosankan dan tidak menarik, materi induksi
tersebut. Perlu ada tindakan memanfaatkan KIT Listrik dan Magnet untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa SMP Negeri B. Srikaton Tahun
Pelajaran 2021/2022.
B. Identifikasi Masalah
1. Rendahnya aktivitas peserta didik dalam belajar IPA Fisika kelas IX di SMP Negeri B.
Srikaton Kabupaten Musi Rawas
2. Rendahnya kreatifitas peserta didik dalam belajar mengajar
3. Rendahnya ketrampilan peserta didik dalam melakukan praktik IPA Fisika
4. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPA Fisika
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian tindakan kelas adalah :
1. Bagaimana peningkakan hasil keterampilan proses peserta didik pada mata pelajaran
IPA Fisika kelas IX di SMP Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas?.
2. Bagimana peningkatan kemampuan guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
pendekatan keterampilan proses peserta didik pada mata pelajaran IPA Fisika kelas IX
di SMP Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas?.
3. Bagiamana peningkatan aktivitas peserta didik dalam belajar IPA Fisika kelas IX di
SMP Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas?.
D. Pemecahan Masalah
Dalam rangka memecahkan masalah rendahnya aktivitas dan hasil keterampilan
proses peserta didik dalam mata pelajaran IPA Fisika maka kegiatan belajar mengajar
akan menggunakan pendekatan ketrampilan proses.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan hasil keterampilan proses peserta didik pada mata pelajaran IPA
Fisika kelas IX di SMP Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas.
2. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
pendekatan keterampilan proses peserta didik pada mata pelajaran IPA Fisika kelas IX
di SMP Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas.
3. Untuk meningkatkan aktivitas peserta didik dalam belajar IPA Fisika kelas IX di SMP
Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang masalah yang
dihadapi dan diharapkan mempunyai manfaat bagi yang berkepentingan. Penelitian ini
berguna:
Bagi peserta didik:
1. Meningkatkan aktivitas peserta didik dalam belajar IPA Fisika kelas IX di SMP
Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas.
2. Meningkatkan hasil keterampilan proses peserta didik dalam melakukan praktik IPA
Fisika kelas IX di SMP Negeri B. Srikaton Kabupaten Musi Rawas.
3. Peserta didik agar dapat berkembang aspek pengetahuan (kognitif), sikap (affektif),
dan keterampilan (psikomotor) setelah menerima pelajaran.
Bagi Guru:
B. Aktivitas Belajar
Proses pelajaran yang baik hendaknva menempatkan peserta didik sebagai
pencari ilmu sehingga perlu dibiasakan memecahkan dan merumuskan sendiri hasilnya
(Johar, 2002:2). Intervensi dari orang lain diberikan dalam rangka memotivasi mereka.
Perumusan atau konseptualisasi juga dilakukan oleh peserta didik sendiri. Posisi guru
dalam proses pelajaran bukan sebagai informator dan penyuap akan tetapi sebagai
organisator program pelajaran, sebagai fasilitator bagi pelajaran peserta didik dan sebagai
evaluator keberhasilan pelajaran mereka.
Menurut Poerwadarminta (2003:23), aktivitas adalah kegiatan. Jadi aktivitas
belajar adalah kegiatan-kegiatan peserta didik yang menunjang keberhasilan belajar.
Dalam hal kegiatan belajar, Rouseuau (dalam Sardiman 2004:96) memberikan penjelasan
bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan
sendiri, dengan bekerja sendiri baik secara rohani maupun teknis. Tanpa ada aktivitas,
proses belajartidakmungkin terjadi.
Menurut Sardiman (2010:76) Aktivitas adalah aktivitas yang bersifat fisik
maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkaitan. Dalam
proses pelajaran diperlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk
mengubah tingkahlaku (melakukan kegiatan). Tidak ada belajar bila tidak ada aktivitas.
Hal tersebut menyebabkan aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di
dalam interaksi belajar mengajar. Sedang menurut Hamalik (2003:172) Aktivitas belajar
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik pada proses pelajaran,
dimana peserta didik bekerja atau berperan aktif dalam pelajaran, dengan demikian
peserta didik tersebut memperoleh pengetahuan, pengalaman, pemahaman dan
aspekaspek lain tentang apayang ia lakukan.
Belajar bukanlah proses dalam kehampaan. Tidak pula pernah sepi dari berbagai
aktivitas. Tak pernah terlihat orang belajar tanpa melibatkan aktivitas raganya. Apalagi
bila aktivitas belajar itu berhubungan dengan masalah belajar menulis, mencatat,
memandang, membaca, mengingat, berfikir, latihan atau praktek dan sebagainya.
Sekolah merupakan salah satu pusat kegiatan belajar, sehingga sekolah
merupakan sarana untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis aktivitas yang dapat
dilakukan oleh peserta didik di sekolah, tidak hanya mencatat dan mendengar. Dielrich
dalam Sadirman (2005:101) menggolongkan aktivitas belajar peserta didik sebagai
berikut:
a. Visual activities, misalnya: membaca, memperhatikan gambar, dan mengamati
percobaan.
b. Oral activities, misalnya: merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan
pendapat, dan berdiskusi.
c. Listening activities, misalnya: mendengarkan diskusi dan penjelasan guru.
d. Writing activities, misalnya: menulis laporan, menulis pelajaran, dan menyalin.
e. Drawing activities, misalnya: menggambar atau membuat grafik.
f. Motor activities, misalnya: melakukan percobaan, bermain, dan berkebun.
g. Mental activities, misalnya: memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan,
dan mengambil hubungan.
h. Emotional activities, misalnya: menaruh minat, merasa gembira, merasa bosan,
dan berani.
Klasifikasi belajar seperti yang diuraikan, menunjukkan bahwa aktivitas di
sekolah cukup bervariasi. Bila berbagai macam aktivitas tersebut dapat diciptakan di
sekolah maka pelajaran akan menjadi lebih menarik dan peserta didik tidak akan merasa
bosan, sehingga sekolah dapat menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal. Untuk itu
diperlukan pemilihan strategi pelajaran yang menekankan pada keaktifan peserta didik,
sehingga aktivitas belajar peserta didik dapat berkembang, tidak hanya membaca dan
menulis.
Dengan :
I = kuat arus listrik (Ampere) Q =
muatan yang mengalir ( Coulomb) t =
waktu (Secon)
1. Hambatan
Hambatan listrik adalah bilangan yang menyatakan hasil bagi antara beda potensial
ujung-ujung penghantar dan kuar arus yang melalui penghantar tersebut. Secara
matematis ditulis :
V
R atau V I.R ………….(2.2)
I
Dengan :
R = hambatan listrik (ohm)
V = beda potensial atau tegangan (Volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
Hambatan suatu kawat penghantar (konduktor) dipengaruhi oleh jenis kawat
penghantar, panjang kawat penghantar, besar atau luas kawat penghantar, suhu kawat
penghantar
Menurut Halliday dan Resnick sesuatu yang dihubungkan dengan hambatan adalah
resitivitas (resitivity) , yang merupakan karakteristik (sifat) dari suatu bahan dan bukan
merupakan karakteristik (sifat) dari bahan contoh khas (particular specimen) dari suatu
bahan; resitivitas tersebut untuk bahan-bahan isotropik, di definisikan dari :
E ρ ………………………..
(2.3)
j
Dengan :
= hambatan jenis
E = kuat medan
J = rapat arus
Resitivitas tembaga adalah 1,7 x 10-8 . Sejumlah kecil sifat-sifat fisis dapat
diukur pada jangkauan nilai-nilai seperti itu.
Seringkali kita lebih suka berbicara mengenai konduktivitas (conductivity) ()
dari suatu bahan daripada berbicara resitivitasnya. Konduktivitas adalah kebalikan dari
resitivitas, yang dihubungkan oleh :
σ 1/ρ………………………(2.4)
Dengan :
= konduktivitas
E
Gambar 2.1: Sambungan/hubungan resistor secara seri
Rs = R1 + R2 + R3 ………….……………… (2.10)
Dengan :
Rs = hambatan pengganti untuk susunan seri
R = resistor
b. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel ialah susunan beberapa hambatan (resistor) dengan cara
mempertemukan masing-masing ujung pada satu titik cabang. Bentuk rangkaian
tersebut sebagai berikut ini :
I R1
1
A I
2 R2 B
I R3
3
EE
i = i1 + i2 + i3 ……………….. (2.11)
VAB VAB V V
AB AB ................. (R.14)
RAB R1 R2 R2
1 1 1 1
……………. (2.15) Rp R1 R2
R3
Dengan :
Rp = hambatan pengganti untuk susunan parallel
Untuk mengetahui seberapa besar hambatan suatu arus listrik pada konduktor, dapat
diketahui dengan menggunakan alat AVO meter (Ampere-Volt-Ohm meter).
4. Hukum Kirchhoff
Hukum I Kirchhoff menyatakan Jumlah arus yang menuju suatu titik bercabang
sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik.
Hukum tersebut dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
I1 = I0 ……………………………(2.16)
Dengan :
A V S
Pada gambar di atas terdapat S (Saklar) yang bisa mengubah rangkaian menjadi
terbuka (terputus aliran listriknya) dan tertutup (tersambung aliran listriknya).
Ketika saklar dalam keadaan terbuka berarti tidak ada arus listrik yang mengalir. Dalam
keadaan ini tegangan kutub-kutub baterai lebih besar. Tegangan baterai ketika tidak
memberikan arus, nilainya sama dengan tegangan gerak listrik (tgl) baterai. Ketiak
saklar dalam keadaan tertutup berarti ada arus listrik yang mengalir. Dalam keadaan ini
tegangan kutub-kutub baterai lebih kecil, disebut tergangan jepit yang selalu lebih kecil
daripada tgl-nya.
Jadi besarnya tgl= E volt, besarnya tegangan jepit = V volt, maka E selalu lebih
besar dibandingkan dengan V. Sedangkan resistor (hambatan) di luar baterai disebut
hambatan luar (R). Sedangkan hambatan di dalam baterai disebut hambatan dalam (r).
Adanya hambatan dalam ini maka di dalam baterai akan kehilangan tegangan (U).
V = E – U……………………. (2.17)
Dengan :
U = tegangan yang hilang
Menurut hukum Ohm :
I x R = E – I x r atau E = I x R + I x r… (2.20)
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian
dilakukan untuk memecahkan masalah pelajaran di kelas. Dalam penelitian ini
menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru sangat berperan sekali dalam
proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan
kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktik pelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini,
guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat
kecil.
B. Seting dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di pada M Ts Negeri Tenggarong di jalan Danau
Murung , Kelurahan Melayu, Tenggarong, Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini
dilaksanakan mulai bulan Juli 2021 sampai dengan Agustus 2021.
Subjek penelitian adalah peserta didik peserta didik kelas IX.5 SMP Negeri B. Srikaton
dengan jumlah peserta didik 32 dan guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.
Adapun mengenai penerapan penelitian pada peserta didik kelas IX untuk mata pelajaran
IPA Fisika di SEMESTER 2 diperkenalkan dengan materi listrik statis. Standar
Kompetensi (SK) : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar (KD) : 3.1 Mendeskripsikan muatan listrik
untuk memahami gejalagejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini mengacu pada perbaikan pelajaran yang berkesinambungan. Kemmis
dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk
spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan atau
pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai
dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup. Setiap siklus meliputi planning (rencana),
action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Putaran 1
Refleksi
Rencana
awal/rancangan
Tindakan/
Observasi
Putaran 2
Rencana yang
Refleksi direvisi
Tindakan/
Observasi Putaran dst
Rencana yang
direvisi
1. Siklus I
a. Rencana Tindakan
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP) yang akan diajarkan sesuai dengan
model pelajaran yang digunakan. RPP berguna bagi guru sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan pelajaran di kelas
2) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai ketrampilan proses
peserta didik
3) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai kegiatan guru dalam
mengajar yang akan di evaluasi oleh kolaborator (guru yang lain sebagi pengamat)
4) Menyusun pedoman wawancara dan angket untuk peserta didik. Pedoman
wawancara dan angket untuk mempermudah peneliti mengetahui bagaimana
motivasi dan respon peserta didik terhadap kegiatan belajar mengajar
4) Mempersiapkan sarana dan media pelajaran yang akan digunakan dalam setiap
pembeljaran yaitu Lembar Kerja Peserta didik (LKS)
5) Mempersiapkan soal tes untuk peserta didik yaitu tes yang diberikan pada akhir
pelajaran dan tes yang diberikan pada akhir siklus.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dilakukan dengan mengadakan pelajaran dengan Standar Kompetensi (SK) : 3.
Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar (KD) : 3.1 Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami
gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
skenario pelajaran dalam RPP, kegiatan yang dilaksanakan : (1) Peserta didik
dikelompokkan menjadi 8 kelompok dengan anggota masing-masing 5 orang, (2) Tiap
tim kelompok melakukan praktik dan diskusi sehingga terlihat: a) Keterampilan proses
peserta didik dalam melakukan observasi (pengamatan); b) Keterampilan proses
peserta didik dalam mengiterpretasikan (menafsirkan); c) Keterampilan proses peserta
didik dalam memprediksi (meramalkan); d) Keterampilan proses peserta didik dalam
mengendalikan variabel; e) Keterampilan proses peserta didik dalam merencanakan
dan melaksanakan penelitian eksperimen; f) Keterampilan proses peserta didik dalam
melakukan inferensi (menyimpulkan ); g) Keterampilan proses peserta didik dalam
mengaplikasikan (menerapkan); h) Keterampilan proses peserta didik dalam
mengkomunikasikan hasil eksperimen percobaan). (3) Tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi, (4) Guru memberi evaluasi, (5) Penutup. Kolaborator
melaksanakan observasi terhadap pelajaran dan wawancara kepada beberapa peserta
didik setelah pelajaran berakhir.
c. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati : a) pengelolaan pelajaran ; dan b) aktivitas
peserta didik, sesuai dengan pedoman yang telah disiapkan. Peneliti juga
melakukan wawancara dengan para peserta didik mengenai hal-hal yang perlu
ditanyakan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.
d. Refleksi
Data yang diperoleh pada lembar observasi dianalisis yaitu mengenai observasi hasil
ketrampilan proses peserta didik, hasil wawancara dan lembar angket oleh guru
kepada peserta didik, hasil belajar peserta didik.
Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dengan kolaborator (guru
pengamat) . Diskusi bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah
dilakukan dengan cara melakukan penilaian proses yang terjadi, masalah yang
muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Setelah itu
mencari jalan keluar terhadap masing-masing yang mungkin ttimbul agar dapat
dibuat rencana perbaikan pada siklus
II.
2. Siklus II
a. Persiapan Tindakan
Persiapan yang dilakukan pada siklus II ini memperhatikan refleksi pada siklus I.
Persiapan pada siklus II meliputi :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP)
2) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai ketrampilan proses
peserta didik
3) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai kegiatan guru dalam
mengajar yang akan di evaluasi oleh kolaborator (guru yang lain sebagai pengamat)
4) Menyusun pedoman wawancara dan angket untuk peserta didik.
4) Mempersiapkan sarana dan media pelajaran yang akan digunakan dalam setiap
pembeljaran yaitu Lembar Kerja Peserta didik (LKS)
5) Mempersiapkan soal tes untuk peserta didik yaitu tes yang diberikan pada akhir
pelajaran dan tes yang diberikan pada akhir siklus.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dengan:
X = Mean
fX = Jumlah frekuensi skor
N = Banyaknya data
Dengan demikian untuk mengetahui keterampilan proses peserta didik per
indikator maka dengan ketentuan tersebut diatas dimana skor tertinggi adalah 10, maka
kita dapat juga menggunakan pedoman tersebut.
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan pelajaran pendekatan ketrampilan
proses yang telah dilaksanakan, meliputi hasil observasi, kegiatan peserta didik saat
kegiatan belajar mengajar, dan hasil angket peserta didik pada setiap akhir dan hasil
ulangan sebelum dan setiap akhir ulangan.
c. Observasi
Setelah mengobservasi peserta didik selama proses kelas dengan menggunakan
instrumen observasi kolaborator terutama terkait dengan aktivitas peserta didik pelajaran
di yang dipegang dalam perhatian peserta didik terhadap penjelasan guru, kerjasama
dalam kelompok, kemampuan dalam mengungkap pendapat, memberi kesempatan
berpendapat kepada teman dalam kelompok, mendengarkan dengan baik ketika teman
berpendapat, memberi gagasan yang cemerlang, membuat perencanaan dan pembagian
kerja yang matang, keputusan berdasarkan pertimbangan anggota lain,
memanfaatkan potensi anggota kelompok, saling membantu dan menyelesaikan masalah
di dapatkan hasil sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut:
Kategori
1,00 - 1,99 = Tidak Baik 3,00 -3,49 = Cukup baik
2,00-2,99 = Kurang Baik 3,50-4,99 = Baik
Kualitas
Kategori:
a. Banyak peserta didik : 0 sampai > 20% ; 2 bila 20% sampai > 40% ; 3 bila 40% sampai
> 60% skor 4 bila 60% sampai 80% ; skor 5 bila 80% sampai 100% aktif.
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas peserta didik yang paling
dominan adalah mempresentasikan laporan eksperimen dan memajang hasil karya yaitu
100%. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah Berlatih (misalnya
mencobakan sendiri konsep-konsep misal berlatih dengan soal-soal) (53%), Berpikir
kreatif (misalnya mencoba memecahkan masalah-masalah pada latihan soal yang
mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang diberikan) Berpikir kreatif (misalnya
mencoba memecahkan masalah-masalah pada latihan soal yang mempunyai variasi
berbeda dengan contoh yang diberikan) (53%), Pada siklus I, secara garis besar kegiatan
belajar mengajar pendekatan keterampilan proses sudah dilaksanakan dengan baik namun
secara kualitas masih dikatakan cukup. Peran guru masih cukup dominan untuk
memberikan penjelasan dan arahan karena PBM pendekatan ketrampilan proses masih
dirasakan baru oleh peserta didik. d. Refleksi
Dari Hasil belajar dan aktivitas belajar diatas diketahui terdapat beberap
kekurangan yang dilakukan guru dalam melaksanakan pelajaran diantaranya:
1) Guru kurang dapat menjelaskan pendekatan ketrampilan proses
2) Guru kurang dapat membimbing kelompok atau anggota kelompok dapat
menemukan masalah yang di dapat.
3) Guru kurang dapat mengelola kelas dengan baik terutama dalam menata
setting kelas, setting tradisional menyebabkan peserta didik kesulitan dalam
berinterakasi dengan kelompoknya.
4) Guru dalam melakukan penutupan pelajaran masih belum terampil
5) Peserta didik sudah aktif dalam pendekatan keterampilan proses sudah
dilaksanakan dengan baik namun secara kualitas masih dikatakan cukup.
6) Jumlah peserta didik maka dalam siklus ini baru 59,40% yang memperooleh
ketuntasan berdasar KKM sebesar 71.
Berdasarkan kekurangan disatas selanjutnya peneliti melakukan refleksi dengan
mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemukan dikelas dengan
melakukan tindakan:
1) Guru mempersiapakan RPP dan memahami pendekatan ketrampilan proses
2) Guru dapat lebih membimbing kelompok atau anggota kelompok dapat
menemukan masalah yang di dapat.
3) Guru dapat mengelola kelas dengan baik terutama dalam menata setting
kelas, setting melakukan percobaan dan dsikusi dimana peserta didik dapat
berinterakasi dengan kelompoknya.
4) Guru dalam melakukan penutupan pelajaran ditingkatkan terutama bersama
peserta didik membuat kesimpulan
5) Peserta didik sudah aktif dalam pendekatan keterampilan proses sudah
dilaksanakan dengan baik namun secara kualitas kualitas perlu ditingkatkan.
6) Jumlah peserta didik maka dalam siklus ini baru 59,40% yang memperooleh
ketuntasan berdasar KKM sebesar 71 perlu ditingkatkan minimal 80%.
Kategori
1,00 - 1,99 = Tidak Baik 3,00 -3,49 = Cukup baik
2,00-2,99 = Kurang Baik 3,50-4,99 = Baik
Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang ada telah menjadi baik. Hasil
observasi berikutnya adalah aktivitas peserta didik seperti pada tabel berikut.
Skor
Banyak
Kualitas
No. Aktivitas Belajar Peserta didik Peserta
didik %
yang
Aktif
Kategori:
a. Banyak peserta didik : 0 sampai > 20% ; 2 bila 20% sampai > 40% ; 3 bila 40% sampai
> 60% skor 4 bila 60% sampai 80% ; skor 5 bila 80% sampai 100% aktif.
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas peserta didik yang paling
dominan adalah mempresentasikan laporan eksperimen dan memajang hasil karya yaitu
100%. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah mendengarkan dengan aktif
(98%), melakukan pengamatan (97%), membaca dengan aktif (98%), berlatih (misalnya
mencobakan sendiri konsep-konsep misal berlatih dengan soal-soal) (53%), Berpikir
kreatif (misalnya mencoba memecahkan masalah-masalah pada latihan soal yang
mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang diberikan) Berpikir kreatif (misalnya
mencoba memecahkan masalah-masalah pada latihan soal yang mempunyai variasi
berbeda dengan contoh yang diberikan) (53%), Pada siklus II, secara garis besar kegiatan
belajar mengajar pendekatan keterampilan proses sudah dilaksanakan dengan baik namun
secara kualitas masih dikatakan baik. Peran guru tidak dominan untuk memberikan
penjelasan dan arahan di sini peran peserta didik sangat aktif. d. Refleksi basil pada
siklus II dimana kegiatan belajar mengajar berkategori 4 (baik), keaktifan mencapai
93 (sangat aktif) dan hasil belajar sudah mencapai 87,5% yang telah mencapai KKM,
sudah mencapai indikator yang di tetapkan yaitu 80 % ke atas maka peneliti
menghentikan tindakan kelas ini.
B. Pembahasan
3. Aktivitas Belajar
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas peserta didik dalam proses pelajaran IPA-
Fisika mengalami kenaikan aktivitas belajar peserta didik dimana pada siklus I ratarata
aktivitas belajar peserta didik 51% (cukup aktif) dengan kualitas aktivitas rata-rata 3
(cukup). Ini karena peserta didik belum paham benar prosedur pendekatan ketrampillan
proses dan dsikusi kelompoik. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pendekatan
keterampilan proses adalah kurangnya pengalaman dalam melakukan pendekatan
keterampilan proses, laboratorium dan alat praktik yang kurang menunjang, dan
rendahnya aktivitas peserta didik.
Ada upaya dari peserta didik untuk memahami dan berusaha keras menerapkan
ketrampilan proses sehingga pada siklus II aktivitas belajar meningkaty menjadi rata-rata
93% (sangat aktif) dan kualitas aktivitas belajar rata-rata 4 (baik).
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SMP Negeri B.
Srikaton tentang penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pelajaran IPA-fisika
materi listrik dinamis kelas IX SEMESTER 2 Tahun Pelajaran 2021/2022. Maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Prestasi belajar yang juga merupakan perwujudan dari keterampilan proses siswa
dalam belajar pada siswa kelas IX menunjukkan dari 32 peserta didik pada siklus
I ketuntansan 62,5% meningkat 25 poin sehingga pada siklus II menjadi 87,5%.
2. Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan pendekatan
keterampilan proses dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I
dengan rata-rata skor 3 (cukup), selanjutnya ada upaya guru untuk memperbaiki
dan meningkatkan. Hasilnya pada siklus II meningkat menjadi rata-rata 4 (baik).
3. Aktivitas siswa dalam proses pelajaran IPA-Fisika mengalami kenaikan aktivitas
belajar siswa dimana pada siklus I rata-rata aktivitas belajar peserta didik 51%
(cukup aktif) dengan kualitas aktivitas rata-rata 3 (cukup). Pada siklus II aktivitas
belajar meningkat menjadi rata-rata 93%(sangat aktif) dan kualitas aktivitas
belajar rata-rata 4 (baik).
B. Saran
Selain kesimpulan di atas, penulis merasa perlu memberikan saran yang berkaitan
dengan penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pelajaran IPA-fisika materi
Induksi Elektromagnetik kelas IX SEMESTER 2 di SMP Negeri B. Srikaton, Tahun
Pelajaran 2021/2022, sebagai berikut :
1. Perlu ada perbaikan secara klasikal untuk soal nomor 2 (keterampilan siswa dalam
interpretasi) dan soal nomor 8 (keterampilan proses siswa dalam
mengkomunikasikan). Perlu ada perbaikan secara individual bagi siswa yang
tidak tuntas, yaitu siswa nomor 14, 15, 19, 21.
2. Para guru hendaknya mempunyai kemauan yang tinggi untuk melaksanakan
pendekatan keterampilan proses melalui program pelajaran yang terencana,
hindari kebiasaan pelajaran dengan pola duduk, dengar, catat dan hafal.
3. Hendaknya sekolah dapat melengkapi alat-alat praktik penyediaan laboratorium
yang bersih dan aman sehingga pelaksanaan pendekatan keterampilan proses
dapat berjalan lancar. Tanpa adanya alat praktik dan laboratorium yang memadai
pendekatan keterampilan proses tidak akan berjalan dengan lancar
4. Hasil penelitian agar dapat ditindak lanjuti oleh peneliti yang akan datang dengan
topik yang sama untuk dapat dijadikan bahan perbandingan dan pemahaman lebih
mendalam mengenai ketrampilan proses dalam pembelajaran IPA.
DAFTAR PUSTAKA
Druxes Herbert, dkk alih bahasa Soeparmo, 1996, Kompendium Dikdaktik Fisika, CV
Remadja Karya, Bandung.
Foster Bob, 2000, Seribu Pena Fisika SLTP Kelas 3, Penerbit Erlangga, Jakarta
Idel Antony dan Haryono, Rudy, 2000, Pintar Fisika SMP, Gitamedia Press, Surabaya
Iskandar Sri. M dan Eddy M. Hidayat, 1997, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, bagian
Proyek Pegembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jakarta
Sardiman, A. M. 2008. Interaksi dan Motivasi Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Subagio Lambang, 2002, Penyusuan Modul/Lembar Kegiatan Siswa (LKS) atau Petunjuk
Praktikum IPA, Makalah disajikan dalam Diskusi Pengelolaan Laboratorium IPA
SLTP bagi Guru-guru di Kalimantan Timur, Oktober 2002.
Lampiran 1:
Siklus :I
Sekolah : M Ts Negeri Tenggarong
Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Alokasi waktu : 6 X 40’ ( 3x pertemuan )
Standar Kompetensi
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis percobaan Induksi Elektromagnetik dalam suatu rangkaian serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
• Menjelaskan pengertian arus listrik.
• Menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
• Mengukur kuat arus listrik.
• Menjelaskan pengertian beda potensial listrik.
• Membedakan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup.
• Menjelaskan fungsi saklar dan sekring.
• Membedakan rangkaian seri dan rangkaian pararel.
• Menyebutkan bunyi hukum Ohm.
• Menemukan hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.
• Menjelaskan cara mengukur hambatan listrik.
• Membedakan konduktor, isolator, dan semikonduktor.
• Menyebutkan beberapa contoh konduktor, isolator, dan semikonduktor.
• Menentukan hubungan antara hambatan listrik, ukuran, dan jenis benda.
• Menentukan besarnya hambatan dari suatu bahan.
• Menyebutkan bunyi hukum I Kirchhoff.
• Memahami hukum I Kirchhoff pada rangkaian bercabang.
• Menyebutkan jenis-jenis resistor.
• Membedakan rangkaian resistor seri dan rangkaian resistor pararel.
• Memahami rangkaian resistor seri.
• Memahami rangkaian resistor pararel.
• Menentukan hambatan total dalam rangkaian resistor seri dan paralel.
B. Materi Pembelajaran
Induksi Elektromagnetik
C. Metode Pembelajaran1
1 Pendekatan : Ketrampilan Proses.
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Eksperimen
- Observasi
- Ceramah
D. Langkah-langkah Kegiatan
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menjelaskan pengertian arus listrik.
Menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
Mengukur kuat arus listrik.
Menjelaskan pengertian beda potensial listrik.
Membedakan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup.
Menjelaskan fungsi saklar dan sekring.
Membedakan rangkaian seri dan rangkaian pararel.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian arus listrik.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menjelaskan pengertian kuat arus
listrik.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil dua buah baterai,
sebuah lampu pijar 3 V beserta dudukannya, sebuah ammeter, sebuah
saklar, dan kabel secukupnya.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen
mengukur kuat arus listrik
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan
langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau
kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian beda
potensial.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk membedakan rangkaian
terbuka dan rangkaian tertutup.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menjelaskan fungsi saklar dan
sekring dalam rangkaian listrik.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perbedaan
rangkaian seri dan rangkaian pararel.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui peserta didik
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
PERTEMUAN KEDUA a. Kegiatan Pendahuluan
• Motivasi dan Apersepsi:
- Apakah fungsi hambatan listrik pada rangkaian elektronika?
- Mengapa konduktor (logam) mudah menghantarkan arus listrik?
• Prasyarat pengetahuan:
- Faktor apakah yang mempengaruhi besar kecilnya hambatan listrik?
- Apakah yang dimaksud dengan konduktor?
• Pra eksperimen:
- Berhati-hatilah menggunakan alat dan bahan praktikum.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menyebutkan bunyi hukum Ohm.
Menemukan hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.
Menjelaskan cara mengukur hambatan listrik.
Membedakan konduktor, isolator, dan semikonduktor.
Menyebutkan beberapa contoh konduktor, isolator, dan semikonduktor.
Menentukan hubungan antara hambatan listrik, ukuran, dan jenis benda.
Menentukan besarnya hambatan dari suatu bahan.
Menyebutkan bunyi hukum I Kirchhoff.
Memahami hukum I Kirchhoff pada rangkaian bercabang.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hukum Ohm.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil lima buah baterai,
sebuah lampu beserta dudukannya,sebuah ammeter, sebuah voltmeter, dan
kabel secukupnya.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen
menemukan hubungan antara kuat arus dengan beda potensial listrik
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan
langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau
kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik memperhatikan contoh soal penerapan hukum Ohm yang
disampaikan oleh guru.
Guru memberikan beberapa soal penerapan hukum Ohm untuk dikerjakan
oleh peserta didik.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum.
Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar,
guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara mengukur
hambatan listrik.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan kegunaan hambatan
listrik dalam rangkaian elektronika.
Peserta didik memperhatikan perbedaan konduktor, isolator, dan
semikonduktor yang disampaikan oleh guru.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa
contoh konduktor, isolator, dan semikonduktor.
Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk melakukan
eksperimen menentukan hubungan antara hambatan listrik, ukuran, dan
jenis bahan
Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan
menggunakan dua batang kawat nikrom dan kawat konstantan
masingmasing berdiameter 1 mm dan 2 mm sepanjang 3 m, sebuah
voltmeter, sebuah ammeter,sebuah baterai, sebuah meter gulung, sebuah
mikrometer, dan kabel secukupnya.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau
kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui peserta didik
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
memfasilitasi peserta didik Menyebutkan jenis-jenis resistor.
memfasilitasi peserta didik Membedakan rangkaian resistor seri dan
rangkaian resistor pararel.
memfasilitasi peserta didik Memahami rangkaian resistor seri.
memfasilitasi peserta didik Memahami rangkaian resistor pararel.
memfasilitasi peserta didik Menentukan hambatan total dalam rangkaian
resistor seri dan paralel.
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan Hukum I Kirchhoff.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil empat buat
ammeter, beberapa buah hambatan, sebuah baterai, sebuah saklar, dan kabel
secukupnya.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen
memahami hukum I Kirchhoff
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan
langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau
kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik memperhatikan contoh soal penerapan hukum I Kirchhoff
yang disampaikan oleh guru.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan jenis-jenis resistor.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perbedaan
rangkaian resistor seri dan rangkaian resistor pararel.
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut;
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan;
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.
E. Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu
b. Buku referensi yang relevan
c. Alat dan bahan praktikum
A V S
Meng Muhsin, S. Pd
etahu NIP 19691111 199802 1 001
i, Pembina
Kepala MTs Negeri IVA
Tenggarong
Henri Fauzan Alfi, S. Pd, S.
Samarinda, 18 Juli 2021 Pd
NIP 19791010 201408 1 005
Guru Mapel Ilmu Pengetahuan
Alam
Lampiran 2 :
Siklus :I
Mata Pelajaran : IPA- Fisika
Kelas/smt : IX/1
Konsep : Induksi Elektromagnetik
A V S
R
10
A V S
Skor maksimum 10
2 Klasifikasi
Skor maksimum 10
3 Interpretasi
Diketahui :
Pembacaan amperemeter = 250 mA = 0,25 A 2
Pembacaan voltmeter = 2V 2
Nilai hambatan R adalah
R = pembacaan voltmeter V 3
Pembacaan amperemeter A
=2V = 8,0 3
0,25 A
Skor maksimum 10
1 2 2
4. Memprediksi
Skor maksimum 10
5 Perumusan Hipotesis
½l ½l
panjang setiap potongannya menjadi ½ l, sedangkan luas
penampang kawat dan jenis kawat tetap. Untuk luas penampang
tetap dan jenis kawat tetap, hambatan kawat hanya sebanding
dengan panjang kawat. Karena panjang kawat menjadi setengah
kali semula, hambatan kawat pun menjadi setengah kali semula.
Skor maksimum 10
6 Mengendalikan variabel
3
R2
R1
r
E
Jawab : 2 A
Pembahasan : Hambatan R1 dan R2 yang dipasang seri dapat
3
diganti menjadi sebuah hambatan ekivalen (Rek) .
Rek = R1 + R2
= 2 + 3
= 5
1 2 2
r = 1
Kuat arus yang mengalir melalui rangkaian dicari sebagai
berikut : 4
E
I=
Rek r
12V 12V
= 2A
51 6
Skor maksimum 10
7 Merencanakan dan melakukan penelitian
E
Rumusan Masalah : Besar mana hambatan pengganti antara
rangkaian seri dengan paralel ? 2
Hipotesis : di duga hambatan pengganti rangkaian seri lebih
besar daripada hambatan pengganti rangkaian paralel 2
Menguji Masalah : a). Dujij dengan menghitung dengan rumus:
Hambatan pengganti rangkaian seri adalah, Rs = R1 + R2 … 2
Hambatan pengganti rangkaian paralel adalah Rp = 1/R1 + 1/R2
…
b). Diuji dengan mengukur besar hambatan
menggunakan Ohm meter.
2
Skor maksimum 10
8 Penyimpulan
Skor maksimum 10
1 2 2
9 Mengaplikasikan
Skor maksimum 10
Lampiran 3 :
Interpretasi
Prediksi
Pengamatan
Meng. Variabel
Rencana penelitian
Penyimpulan
Mengaplikasikan
Mengkomunikasikan
Nilai
Jumlah Skor
Keterampilan
Proses
No.
Ketuntasan
Belajar
KKM : 75
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 T BT
26 Pujiasih Prisilia 7 8 7 6 7 7 6 8 56 70 0 1
27 10 9 10 9 8 7 7 7 67 84 1 0
28 Puput Elda Sari 8 7 10 10 8 10 10 10 73 91 1 0
Putri Nur Azakia
29 Rabbiatul Adawiyah 8 8 10 6 8 10 10 6 66 83 1 0
30 7 7 7 7 8 7 7 8 58 73 0 1
Rahma Aliffiani
31 Siti Damayanti 9 8 7 7 8 7 8 7 61 76 1 0
32 9 9 8 8 9 9 8 10 70 88 1 0
Taufikur Rohman
Jumlah skor 254 248 264 245 234 270 252 252 2019 20 12
Jumlah skor maksimal (ideal) 320 321 322 323 324 325 326 327 2261
Rata-Rata Skor 7,9 7,8 8,3 7,7 7,3 8,4 7,9 7,9 63,1 62,5 37,5
Siklus I
Nilai Kategori Keterangan
Siswa %
91-100 75- Baik Sekali 1 3,13 Tuntas ada
90 Baik 19 59,4 62,50%
60-74 Cukup Kurang 12 37,5
59 < 0
Jumlah 32 100
Lampiran 4 :
II PELAKSANAAN
A. Pendahuluan
1 Menyampikan TPK dan ketrampilan Proses 3,0 3,0
2 Memotivasi peserta didik 3,0
III B. KEGIATAN INTI
1 Menyajikan materi kepada peserta didik dg ceramah 3,0
2 Mengaitkan dengan pengetahuan sebelumnya 3,0
3 Menjelaskan kepada peserta didik bagaimana
memben 3,0
tuk kelompok belajar eksperimen dan diskusi 4
Membimbing peserta didik dalam melakukan 3,0
eksperi
men secara kelompok bergantian 5
Mendorong dan melatihkan ketrampilan 2,7
proses
a. Pengamatan 3,0
b. Interpretasi 3,0
c. Memprediksi 3,0
d. Mengendalikan variabel 2,5
e. Merencanakan dan melakukan penelitian 2,0
f. Menyimpulkan 2,0
g. Aplikasi 2,5
h. Mengomunikasikan 2,0
6 Mengevaluasi hasil kerja kelompok 3,0
7 Membimbing peserta didik mempresentasikan hasil 3,0
kerja kelompok
IV C. PENUTUP
1 Membimbing peserta didik membuat kesimpulan 2,0
Lampiran 5 :
II PELAKSANAAN
A. Pendahuluan
1 Menyampikan TPK dan ketrampilan Proses 4,0 3,5
2 Memotivasi peserta didik 3,0
III B. KEGIATAN INTI
1 Menyajikan materi kepada peserta didik dg 4,0
ceramah
2 Mengaitkan dengan pengetahuan 4,0
sebelumnya
3 Menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana memben 3,0
tuk kelompok belajar eksperimen dan
diskusi 4 Membimbing peserta didik 4,0
dalam melakukan eksperi
men secara kelompok
bergantian 5 Mendorong dan 3,1
melatihkan ketrampilan
Proses
a. Pengamatan 4,0
b. Interpretasi 3,0
c. Memprediksi 3,0
d. Mengendalikan variabel 2,5
e. Merencanakan dan melakukan penelitian 2,5
f. Menyimpulkan 2,0
g. Aplikasi 2,5
h. Mengomunikasikan 2,0
6 Mengevaluasi hasil kerja kelompok 4,0
7 Membimbing peserta didik mempresentasikan hasil 3,0
kerja kelompok
IV C. PENUTUP
1 Membimbing peserta didik membuat 3,0
kesimpulan
2 Memberi tugas rumah 3,0 3,0
3 Mengumumkan pengakuan dan penghargaan 3,0
Lampiran 6 :
Rekap Instrumen Pengelolaan Pembelajaran Pendekatan
Ketrampilan Proses
Siklus ke :I
Satuan Pendidikan : M Ts Negeri Tenggarong
Mata Pelajaran : IPA-Fisika
Kompetensi Dasar : 3. Memahami Konsep Kelistrikan dan
Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Nama Guru : Henri Fauzan Alfi, S. Pd
Pertemuan : I, II, III
No. Aspek yang diamati P1 P2 X Y Kategori
I PERSIAPAN SECARA 3,0 3,0 3,0 3,0 Cukup
KESELURUHAN
II PELAKSANAAN
A. Pendahuluan
1 Menyampikan TPK dan 3,0 4,0 3,5 3,25 Cukup
ketranpilan Proses
2 Memotivasi peserta didik 3,0 3,0 3
III B. KEGIATAN INTI
1 Menyajikan materi kepada 3,0 4,0 3,5
peserta didik dg
Ceramah
2 Mengaitkan dengan
pengetahuan sebelumnya 3,0 4,0 3,5
3 Menjelaskan kepada peserta
didik bagaimana memben 3,0 3,0 3
tuk kelompok belajar kooperatif
4 Membimbing peserta didik 3,0 4,0 3,5
dalam belajar dan
Bekerja
kelompok secara bergantian
5 Mendorong dan melatihkan 2,91 Cukup
ketrampilan
Proses
a. Pengamatan 3,0 4,0 3,5
c. Interpretasi 3,0 3,0 3
d. Memprediksi 3,0 3,0 3
f. Mengendalikan Variabel 2,5 2,5 2,5
g. Merencanakan dan melakukan
penelitian 2,0 2,5 2,25
h. Menyimpulkan 2,0 2,0 2
i. Aplikasi 2,5 2,5 2,5
j. Mengomunikasikan 2,0 2,0 2
6 Mengevaluasi hasil kerja 3,0 4,0 3,5
kelompok
7 Membimbing peserta
didik
mempresentasikan hasil 3,0 3,0 3
kerja kelompok
III C. PENUTUP
1 Membimbing peserta didik
membuat kesimpulan 2,0 3,0 2,5
2 Memberi tugas rumah 2,0 3,0 2,5 2,67 Kurang
3 Mengumumkan pengakuan dan
penghargaan 3,0 3,0 3
V PENGELOLAAN WAKTU 2,0 3,0 2,5 2,500 Kurang
VI KONDISI KELAS
1 Berpusat pada peserta didik 3,0 4,0 3,5
2 Antusias peserta didik 4,0 3,0 3,5 3,67 Baik
3 Antusias guru 4,0 4,0 4
RATA-RATA 2,8 3,2 3,0 3,0 Cukup
Ket: Tenggarong, 25 Agustus 2021
1 : Tidak baik P1 : Pengamat pertama Skor 1,00 – 1,99 = Tidak baik
2 : Kurang baik P2 : Pengamat kedua Skor 2,00 – 2,99 = Kurang baik
3 : Cukup baik X : rata-rata penilaian P1 dan P2 Skor 3,00 – 3,49 = Cukup baik
4 : Baik Y : Rata-rata tiap kategori KBm Skor 3,50 – 4,00 = Baik
Lampiran 7
Observasi Aktivitas Peserta didik
Siklus :I
Mata Pelajaran : IPA – Fisika
Kelas/Semester : IX/1
Hari/Tanggal : 20 Agustus 2021
Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan Induksi Elektromagnetik dalam
suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari
Banyak
Peserta Kualitas
No. Aktivitas Belajar Peserta didik didik % Skor
Keaktifan
yang
Aktif
Pengetahuan dialami, dipelajari, dan
A.
ditemukan oleh peserta didik
1 Melakukan pengamatan atau penyelidikan 15 47 3 2
Membaca dengan aktif (misal dengan pen di
tangan untuk menggarisbawahi atau membuat
2 10 31 2 2
catatan kecil atau tanda-tanda tertentu pada
teks)
Mendengarkan dengan aktif (menunjukkan
respon, misal tersenyum atau tertawa saat
3 mendengar hal-hal lucu yang disampaikan, 12 38 2 3
terkagum-kagum bila mendengar sesuatu yang
menakjubkan, dsb)
Peserta didik melakukan sesuatu untuk
B. memahami materi pelajaran (membangun
pemahaman)
Berlatih (misalnya mencobakan sendiri
4 konsep-konsep misal berlatih dengan soalsoal) 18 56 3 3
Lampiran 8
Observasi Aktivitas Peserta didik
Siklus :I
Mata Pelajaran : IPA - Fisika Kelas/Semester
: IX/1
Hari/Tanggal : 20 Agustus 2021
Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan Induksi Elektromagnetik dalam suatu
rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Banyak
Peserta Kualitas
No. Aktivitas Belajar Peserta didik didik % Skor
Keaktifan
yang
Aktif
Pengetahuan dialami, dipelajari, dan
A.
ditemukan oleh peserta didik
1 Melakukan pengamatan atau penyelidikan 13 41 3 3
Membaca dengan aktif (misal dengan pen di
tangan untuk menggarisbawahi atau membuat
2 9 28 2 2
catatan kecil atau tanda-tanda tertentu pada
teks)
Mendengarkan dengan aktif (menunjukkan
respon, misal tersenyum atau tertawa saat
3 mendengar hal-hal lucu yang disampaikan, 11 34 2 3
terkagum-kagum bila mendengar sesuatu yang
menakjubkan, dsb)
Peserta didik melakukan sesuatu untuk
B. memahami materi pelajaran (membangun
pemahaman)
Berlatih (misalnya mencobakan sendiri
4 konsep-konsep misal berlatih dengan soalsoal) 16 50 3 2
Rosnawati, S. Pd
Lampiran 9
Rekapitulasi Observasi Aktivitas Peserta didik
Siklus :I
Mata Pelajaran : IPA-Fisika
Kelas/Semester : IX/1
Hari/Tanggal : 11 Agustus 2021
Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan Induksi Elektromagnetik dalam
suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari
Rata-Rata P1 & P2
Banyak
Skor
Kualitas
No. Aktivitas Belajar Peserta didik Peserta
didik %
yang
Aktif
Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan
A.
oleh peserta didik
1 Melakukan pengamatan atau penyelidikan 14 44 3 2,5
Membaca dengan aktif (misal dengan pen di tangan
2 untuk menggarisbawahi atau membuat catatan kecil 10 30 2 2
atau tanda-tanda tertentu pada teks)
Lampiran 10:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Siklus : II
Sekolah : M Ts Negeri Tenggarong
Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Alokasi waktu : 4 X 40’ ( 2x pertemuan )
Standar Kompetensi
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis percobaan Induksi Elektromagnetik dalam suatu rangkaian serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
• Menjelaskan pengertian arus listrik.
• Menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
• Mengukur kuat arus listrik.
• Menjelaskan pengertian beda potensial listrik.
• Membedakan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup.
• Menjelaskan fungsi saklar dan sekring.
• Membedakan rangkaian seri dan rangkaian pararel.
• Menyebutkan bunyi hukum Ohm.
• Menemukan hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.
• Menjelaskan cara mengukur hambatan listrik.
• Membedakan konduktor, isolator, dan semikonduktor.
• Menyebutkan beberapa contoh konduktor, isolator, dan semikonduktor.
• Menentukan hubungan antara hambatan listrik, ukuran, dan jenis benda.
• Menentukan besarnya hambatan dari suatu bahan.
• Menyebutkan bunyi hukum I Kirchhoff.
• Memahami hukum I Kirchhoff pada rangkaian bercabang.
• Menyebutkan jenis-jenis resistor.
• Membedakan rangkaian resistor seri dan rangkaian resistor pararel.
• Memahami rangkaian resistor seri.
• Memahami rangkaian resistor pararel.
• Menentukan hambatan total dalam rangkaian resistor seri dan paralel.
D. Langkah-langkah Kegiatan
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menjelaskan pengertian arus listrik.
Menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
Mengukur kuat arus listrik.
Menjelaskan pengertian beda potensial listrik.
Membedakan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup.
Menjelaskan fungsi saklar dan sekring.
Membedakan rangkaian seri dan rangkaian pararel.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian arus listrik.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menjelaskan pengertian kuat arus
listrik.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil dua buah baterai,
sebuah lampu pijar 3 V beserta dudukannya, sebuah ammeter, sebuah saklar,
dan kabel secukupnya.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengukur
kuat arus listrik
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan
langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau
kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian beda potensial.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk membedakan rangkaian terbuka
dan rangkaian tertutup.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menjelaskan fungsi saklar dan sekring
dalam rangkaian listrik.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perbedaan rangkaian
seri dan rangkaian pararel.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui peserta didik
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menyebutkan bunyi hukum Ohm.
Menemukan hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.
Menjelaskan cara mengukur hambatan listrik.
Membedakan konduktor, isolator, dan semikonduktor.
Menyebutkan beberapa contoh konduktor, isolator, dan semikonduktor.
Menentukan hubungan antara hambatan listrik, ukuran, dan jenis benda.
Menentukan besarnya hambatan dari suatu bahan.
Menyebutkan bunyi hukum I Kirchhoff.
Memahami hukum I Kirchhoff pada rangkaian bercabang.
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
memfasilitasi peserta didik Menyebutkan jenis-jenis resistor.
memfasilitasi peserta didik Membedakan rangkaian resistor seri dan rangkaian
resistor pararel.
memfasilitasi peserta didik Memahami rangkaian resistor seri.
memfasilitasi peserta didik Memahami rangkaian resistor pararel.
memfasilitasi peserta didik Menentukan hambatan total dalam rangkaian
resistor seri dan paralel.
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hukum Ohm.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil lima buah baterai,
sebuah lampu beserta dudukannya,sebuah ammeter, sebuah voltmeter, dan
kabel secukupnya.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen
menemukan hubungan antara kuat arus dengan beda potensial listrik
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan
langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau
kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
Peserta didik memperhatikan contoh soal penerapan hukum Ohm yang
disampaikan oleh guru.
Guru memberikan beberapa soal penerapan hukum Ohm untuk dikerjakan oleh
peserta didik.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika
masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara mengukur hambatan
listrik.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan kegunaan hambatan
listrik dalam rangkaian elektronika.
Peserta didik memperhatikan perbedaan konduktor, isolator, dan
semikonduktor yang disampaikan oleh guru.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa contoh
konduktor, isolator, dan semikonduktor.
Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen
menentukan hubungan antara hambatan listrik, ukuran, dan jenis bahan
Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan
menggunakan dua batang kawat nikrom dan kawat konstantan masingmasing
berdiameter 1 mm dan 2 mm sepanjang 3 m, sebuah voltmeter, sebuah
ammeter,sebuah baterai, sebuah meter gulung, sebuah mikrometer, dan kabel
secukupnya.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau
kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan Hukum I Kirchhoff.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil empat buat ammeter,
beberapa buah hambatan, sebuah baterai, sebuah saklar, dan kabel secukupnya.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen
memahami hukum I Kirchhoff