Konstitusi KBM Unila Dan Penjelas.
Konstitusi KBM Unila Dan Penjelas.
Ketetapan .......................................................................................... 1
SK Rektor …………………………………………………………. 2
Konstitusi .......................................................................................... 3
Penjalas .............................................................................................. 13
KONSTITUSI BAB I
KELUARGA BESAR MAHASISWA NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG DAN ALAT KELENGKAPAN
Sebagai warga civitas akademika yang merupakan bagian integral dari masyarakat bangsa Pasal 3
dan negara, mahasiswa Universitas Lampung perlu menyiapkan dan membina diri agar Kedudukan
menjadi kader-kader bangsa yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang
dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan KBM Unila adalah alat kelengkapan non-struktural Universitas Lampung.
kesenian serta penyadaran bela negara dalam mengupayakan penggunaan untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional dengan Pasal 4
berpedoman pada kaedah, moral, hukum, dan etika ilmu pengetahuan, kepentingan Alat Kelengkapan
masyarakat serta memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.
1. Alat kelengkapan KBM Unila adalah Lembaga Kemahasiswaan yang ada di
Dalam setiap aktivitas mahasiswa harus berdasarkan pada prinsip dari, oleh dan untuk Universitas Lampung.
mahasiswa dengan memberikan peran dan keleluasan lebih besar pada mahasiswa sebagai 2. Lembaga Kemahasiswaan yang dimaksud dalam konstitusi ini adalah Majelis
pelaku perubahan dan pengusung tonggak estafet kepemimpinan. Oleh karena itu, perlu Permusyawaratan Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas, Badan
adanya partisipasi mahasiswa untuk mengawasi dan mengontrol kinerja Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas, Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas, Dewan
Kemahasiswaan melalui sistem keterwakilan ataupun individu. Perwakilan Mahasiswa Fakultas, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, Unit Kegiatan
Mahasiswa Fakultas, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan.
Menyadari bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dengan hidayah dan taufik serta rahmat
Tuhan Yang Maha Esa, serta usaha-usaha yang teratur, terencana, dan penuh BAB II
kebijaksanaan. Maka perlu adanya pemahaman yang menyeluruh, keikhlasan, tindakan, MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
perjuangan yang sungguh-sungguh, kemurnian gerakan, pengorbanan, persatuan dan
kesatuan gerakan dalam lingkup persaudaraan yang saling mempercayai. Pasal 5
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa adalah lembaga permusyawaratan tertinggi
mahasiswa yang selanjutnya disebut MPM.
3
Pasal 6 7. Memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa
Keanggotaan Universitas melalui Sidang Istimewa, apabila telah terbukti melanggar Konstitusi KBM
Unila, Ketetapan MPM KBM Unila, Undang-Undang KBM Unila, dan peraturan
MPM terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas dan anggota Dewan perundang-undangan lainnya.
Mahasiswa Perwakilan Fakultas. 8. Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan raya.
Pasal 7
Tugas dan Kewajiban BAB III
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS
1. Menetapkan Konstitusi KBM Unila.
2. Mensosialisasikan Konstitusi KBM Unila. Pasal 9
3. Menjunjung tinggi dan melaksanakan Konstitusi KBM Unila, Ketetapan MPM KBM
Unila, Undang-Undang KBM Unila, dan peraturan perundang-undangan lainnya. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas adalah lembaga legislatif mahasiswa tingkat
4. Memberikan penjelasan atas Konstitusi KBM Unila. universitas yang selanjutnya disebut DPM U.
5. Menetapkan dan melantik anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas, anggota
MPM, Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas hasil Pasal 10
pemilihan raya, anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas. Keanggotaan
6. Menfasilitasi penyusunan garis-garis besar program KBM Unila.
7. Menetapkan rekomendasi-rekomendasi hasil sidang MPM. 1. Anggota DPM U adalah perwakilan dari mahasiswa yang mencalonkan diri secara
8. Menetapkan ketetapan-ketetapan lainnya. independen.
9. Meminta pertanggungjawaban Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif 2. Anggota DPM U dipilih oleh mahasiswa melalui pemilihan raya di masing-masing
Mahasiswa Universitas. fakultas.
10. Meminta sosialisasi kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas. 3. Syarat-syarat untuk menjadi anggota DPM U, jumlah anggota DPM U dan tata cara
11. Menyelenggarakan persidangan minimal 1 (satu) kali dalam setahun. pelaksanaan pemilihan anggota DPM U diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang
KBM Unila.
Pasal 8 4. Struktur kepengurusan DPM U diatur lebih lanjut dalam Tata Tertib DPM U.
Hak dan Wewenang 5. Anggota DPM U dapat diberhentikan dari jabatannya yang syarat-syarat dan tata
caranya diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang KBM Unila.
1. Melakukan perubahan Konstitusi KBM Unila.
2. Memberikan penilaian akhir atas kelayakan peraturan perundang-undangan KBM Pasal 11
Unila. Tugas dan Kewajiban
3. Menyelesaikan perselisihan antar Lembaga Kemahasiswaan tentang permasalahan
peraturan perundang-undangan di KBM Unila. 1. Menjunjung tinggi dan melaksanakan Konstitusi KBM Unila, Ketetapan MPM KBM
4. Mengkritisi dan menerima atau menolak pertanggungjawaban Presiden dan Wakil Unila, Undang-Undang KBM Unila, dan peraturan perundang-undangan lainnya.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas. 2. Menampung, menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa Universitas
5. Mendengar dan mengkritisi sosialisasi hasil kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa Lampung.
Universitas. 3. Menetapkan kandidat Presiden dan Wakil Presiden terpilih dan menyampaikannya
6. Menyelenggarakan Sidang Istimewa atas rekomendasi Dewan Perwakilan Mahasiswa kepada MPM KBM Unila untuk ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden
Universitas. BEM U.
4
4. Mengawasi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas dalam menjalankan BAB IV
Konstitusi KBM Unila, Ketetapan MPM KBM Unila, Undang-Undang KBM Unila DEWAN MAHASISWA PERWAKILAN FAKULTAS
dan peraturan perundang-undangan lainnya, serta program kerja Badan Eksekutif Pasal 13
Mahasiswa Universitas.
5. Membuat Undang-Undang KBM Unila. Dewan Mahasiswa Perwakilan Fakultas adalah mahasiswa perwakilan fakultas yang
6. Membahas Rancangan Undang-Undang KBM Unila bersama Presiden Badan selanjutnya disebut DMPF.
Eksekutif Mahasiswa Universitas untuk mendapat persetujuan bersama.
7. Dalam hal Rancangan Undang-Undang KBM Unila yang telah disetujui bersama Pasal 14
tersebut tidak disahkan oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas dalam Keanggotaan
waktu 10 (sepuluh) hari semenjak Rancangan Undang-Undang KBM Unila disetujui,
Rancangan Undang-Undang KBM Unila tersebut sah menjadi Undang-Undang KBM 1. Anggota DMPF merupakan 3 (tiga) orang perwakilan dari masing-masing fakultas
Unila dan wajib diundangkan. yang mencalonkan diri secara independen.
8. Menjalin koordinasi dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas. 2. Anggota DMPF dipilih melalui pemilihan raya di masing-masing fakultas.
9. Mensosialisasikan hasil kerja kepada MPM. 3. Syarat-syarat untuk menjadi anggota DMPF dan tata cara pelaksanaan pemilihannya
diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang KBM Unila.
Pasal 12 4. Anggota DMPF dapat diberhentikan dari jabatannya yang syarat-syarat dan tata
Hak dan Wewenang caranya diatur dalam Undang-Undang KBM Unila.
Pasal 25 Pasal 29
Tugas dan Kewajiban Tugas dan Kewajiban
1. Menjunjung tinggi dan melaksanakan Konstitusi KBM Unila, Ketetapan MPM KBM 1. Menjunjung tinggi dan melaksanakan Konstitusi KBM Unila, Ketetapan MPM KBM
Unila, Undang-Undang KBM Unila, dan peraturan perundang-undangan lainnya. Unila, Undang-Undang KBM Unila, Ketetapan DPM F KBM Unila, dan peraturan
2. Melakukan koordinasi dengan DPM U. perundang-undangan lainnya.
2. Menampung, menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa Fakultas.
Pasal 26 3. Menetapkan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dan menyampaikannya
Hak dan Wewenang kepada Presiden BEM U untuk ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur
BEM F
1. Menyelenggarakan musyawarah besar atau kegiatan sejenis untuk membuat Anggaran 4. Mengawasi Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dalam menjalankan
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau aturan sejenis, melakukan penggantian Konstitusi KBM Unila, ketetapan MPM KBM Unila, Undang-Undang KBM Unila,
pimpinan, dan membuat rekomendasi. Ketetapan DPM F KBM Unila, Peraturan Mahasiswa Fakultas, dan program kerja
2. Merancang program kerja yang menjadi tanggung jawab kerja secara otonom. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, serta peraturan perundang-undangan lainnya.
3. Menerima anggota dengan ketentuan tersendiri secara otonom. 5. Membuat Peraturan Mahasiswa Fakultas.
7
6. Membahas Rancangan Peraturan Mahasiswa Fakultas bersama Gubernur Badan 11. Memberhentikan Gubernur dan atau Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa
Eksekutif Mahasiswa Fakultas untuk mendapat persetujuan bersama. Fakultas melalui sidang istimewa, apabila terbukti melanggar Konstitusi KBM Unila,
7. Dalam hal Rancangan Peraturan Mahasiswa Fakultas yang telah disetujui bersama Ketetapan MPM KBM Unila, Undang-Undang KBM Unila, Ketetapan DPM F KBM
tersebut tidak disahkan oleh Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dalam Unila,Peraturan Mahasiswa Fakultas dan peraturan perundang-undangan lainnya.
waktu 10 (sepuluh) hari semenjak Rancangan Peraturan Mahasiswa Fakultas disetujui, 12. Memberikan surat peringatan kepada Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas dan
Rancangan Peraturan Mahasiswa Fakultas tersebut sah menjadi Peraturan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Jurusan apabila terbukti melanggar Konstitusi KBM Unila,
Fakultas dan wajib diundangkan. Ketetapan MPM KBM Unila, Undang-Undang KBM Unila, Ketetapan DPM F KBM
8. Meminta laporan pertanggungjawaban Gubernur dan Wakil Gubernur Badan Eksekutif Unila, Peraturan Mahasiswa Fakultas, dan peraturan perundang-undangan lainnya.
Mahasiswa Fakultas. 13. Menyetujui atau tidak menyetujui Rancangan Peraturan Mahasiswa Fakultas.
9. Mensosialisasikan hasil kerja kepada mahasiswa fakultas yang bersangkutan. 14. Mengkritisi dan menerima atau menolak pertanggungjawaban Gubernur dan Wakil
10. Menetapkan rekomendasi-rekomendasi hasil sidang DPM F. Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas.
11. Menetapkan ketetapan-ketetapan lainnya. 15. Menyampaikan calon Gubernur/Wakil Gubernur terpilih ke Presiden Mahasiswa untuk
ditetapkan dalam surat keputusan
Pasal 30
Hak dan Wewenang BAB VIII
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS
1. Meminta penjelasan kepada Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas mengenai
kegiatan-kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas. Pasal 31
2. Meminta dan memberikan persetujuan rancangan program kerja Badan Eksekutif 1. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas adalah lembaga eksekutif di tingkat fakultas
Mahasiswa Fakultas. yang selanjutnya disebut BEM F.
3. Meminta penjelasan kepada Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas tentang program kerja. 2. Kekuasaan eksekutif tertinggi mahasiswa Fakultas dipegang oleh seorang Gubernur.
4. Meminta penjelasan kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan tentang program kerja. 3. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Gubernur BEM F dibantu oleh seorang
5. Mempunyai hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat, dalam Wakil Gubernur.
menjalankan peran dan fungsinya yang selanjutnya diatur dalam Undang-Undang
KBM Unila. Pasal 32
6. Memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Gubernur dan Wakil Gubernur
7. Memberikan penjelasan terhadap Peraturan Mahasiswa Fakultas.
8. Mempunyai wewenang untuk mengeluarkan peringatan berupa memorandum 1 (satu) 1. Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F dipilih dalam 1 (satu) paket secara langsung
apabila Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas terbukti tidak melaksanakan tugas atau oleh setiap mahasiswa fakultas melalui pemilihan raya.
menyimpang dari Konstitusi KBM Unila, Ketetapan MPM KBM Unila, Undang- 2. Syarat-syarat untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F dan tata cara
Undang KBM Unila, Ketetapan DPM F KBM Unila, Peraturan Mahasiswa Fakultas, pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F diatur lebih lanjut dalam
dan peraturan perundang-undangan lainnya. Undang-Undang KBM Unila.
9. Jika memorandum 1 (satu) tidak diindahkan dengan batas waktu 2 (dua) minggu, maka 3. Bila Gubernur BEM F mangkat, berhenti, atau tidak dapat menjalankan kewajiban
DPM F berhak dan berwenang mengeluarkan memorandum 2 (dua) dengan batas dalam masa jabatannya, maka ia digantikan oleh Wakil Gubernur BEM F.
waktu 2 (dua) minggu. 4. Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Gubernur BEM F, selambat-lambatnya dalam
10. Jika memorandum 2 (dua) tidak diindahkan dengan batas waktu 10 (sepuluh) hari, waktu 30 (tiga puluh) hari, DPM F menyelenggarakan sidang istimewa untuk memilih
maka DPM F berwenang untuk meyelenggarakan sidang istimewa. Wakil Gubernur BEM F dari 2 (dua) calon yang diusulkan Gubernur BEM F.
8
Pasal 33 Undang-Undang Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung, Ketetapan
Tugas dan Kewajiban Gubernur Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Keluarga Besar Mahasiswa Universitas
Lampung, Peraturan Mahasiswa Fakultas, dan peraturan perundang-undangan
1. Menjunjung tinggi dan melaksanakan Konstitusi KBM Unila, Ketetapan MPM KBM lainnya.”
Unila, Undang-Undang KBM Unila, Ketetapan DPM F KBM Unila, Peraturan
Mahasiswa Fakultas, dan peraturan perundang-undangan lainnya. Janji Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F :
2. Mengajukan program kerja kepada DPM F selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari “Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban sebagai
setelah dilantik. Gubernur (Wakil Gubernur) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dengan sebaik-
3. Menjalankan program kerja yang telah disetujui oleh DPM F. baiknya berdasarkan ketentuan yang ada dalam Konstitusi Keluarga Besar
4. Menampung, menyampaikan, memperjuangkan aspirasi mahasiswa Fakultas. Mahasiswa Universitas Lampung dan menjalankan Ketetapan Majelis
5. Melakukan konsultasi dan memberikan penjelasan kepada DPM F. Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung,
6. Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada DPM F. Undang-Undang Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung, Ketetapan
Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Keluarga Besar mahasiswa Universitas
Pasal 34 Lampung, Peraturan Mahasiswa Fakultas, dan peraturan perundang-undangan
Hak dan Wewenang Gubernur lainnya”.
Pasal 35 Pasal 37
Sumpah dan Janji Gubernur dan Wakil Gubernur
Keanggotaan
Sebelum memangku jabatannya, Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F bersumpah
menurut agama dan berjanji dengan sungguh-sungguh dihadapan Dewan Perwakilan
Anggota dan struktur kepengurusan UKM F diatur dalam Anggaran Dasar dan
Mahasiswa Fakultas, sebagai berikut :
Anggaran Rumah Tangga atau aturan sejenis.
Sumpah Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F :
Pasal 38
“Demi Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban sebagai
Gubernur (Wakil Gubernur) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dengan sebaik – Tugas dan Kewajiban
baiknya berdasarkan ketentuan yang ada dalam Konstitusi Keluarga Besar
Mahasiswa Universitas Lampung dan menjalankan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung,
9
1. Menjunjung tinggi dan melaksanakan Konstitusi KBM Unila, ketetapan MPM KBM Pasal 42
Unila, Undang-Undang KBM Unila, Ketetapan DPM F KBM Unila, Peraturan Tugas dan kewajiban
Mahasiswa Fakultas, dan peraturan perundang-undangan lainnya.
2. Memberikan program kerja kepada DPM F. 1. Menjunjung tinggi dan melaksanakan Konstitusi KBM Unila, Ketetapan MPM KBM
3. Memenuhi panggilan DPM F untuk membahas rancangan program kerja. Unila, Undang-Undang KBM Unila, Ketetapan DPM F KBM Unila, Peraturan
4. UKM F bertanggung jawab kepada Musyawarah Besar atau kegiatan sejenis. Mahasiswa Fakultas, Keputusan Musyawarah Besar HMJ/HIMA dan peraturan
5. Memberikan Laporan Pertanggungjawaban kepengurusan kepada DPM F secara perundang-undangan lainnya.
tertulis. 2. HMJ/HIMA bertanggung jawab kepada mahasiswa jurusan melalui musyawarah besar
atau kegiatan sejenis dan memberikan laporan pertanggungjawaban hasil musyawarah
Pasal 39 besar kepada DPM F.
Hak dan Wewenang 3. Menyerahkan program kerja kepada DPM F.
1. Menyelenggarakan musyawarah besar atau kegiatan sejenis untuk membuat Anggaran Pasal 43
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau aturan sejenis, melakukan pergantian Hak dan Wewenang
pimpinan, dan membuat rekomendasi-rekomendasi.
2. Merancang Program kerja yang menjadi tanggungjawab kerja secara otonom. 1. Menyelenggarakan musyawarah besar atau kegiatan sejenis untuk membuat Anggaran
3. Menerima anggota dengan ketentuan tersendiri secara otonom. Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau aturan sejenis, melaksanakan pergantian
4. Melakukan pengantian kepengurusan secara otonom. pimpinan, dan membuat rekomendasi-rekomendasi.
5. Mengirim delegasi dan melaksanakan kegiatan yang bersifat daerah dan nasional 2. Merancang program kerja yang menjadi tanggung jawab kerja.
berkoordinasi dengan DPM F. 3. Melakukan pengantian kepengurusan.
4. Mengirim delegasi dan melaksanakan kegiatan yang bersifat daerah dan nasional
BAB X berkoordinasi dengan DPM F.
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN
BAB XI
Pasal 40 KEPENGURUSAN
Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah lembaga kemahasiswaan di tingkat jurusan yang Pasal 44
bergerak di bidang keilmuan yang selanjutnya disebut HMJ/HIMA. Periode
Pasal 41 1. Pemimpin lembaga yang diatur dalam Konstitusi ini tidak dapat dipilih kembali untuk
menduduki jabatan yang sama pada periode berikutnya.
Keanggotaan 2. Pemimpin lembaga yang diatur dalam Konstitusi ini tidak diperkenankan melakukan
penyelesaian studi sebelum selesai masa kepengurusan.
1. Anggota HMJ/HIMA adalah mahasiswa jurusan sejak terdaftar sebagai mahasiswa 3. Periode kepengurusan seluruh lembaga kemahasiswaan adalah 1 (satu) tahun setelah
jurusan tersebut. dilantik.
2. Anggota dan struktur kepengurusan HMJ/HIMA diatur dalam Anggaran Dasar dan Pasal 45
Anggaran Rumah Tangga atau aturan sejenis. Rangkap Jabatan
10
1. Seluruh pemimpin lembaga yang diatur dalam Konstitusi ini tidak diperkenankan BAB XIV
melakukan rangkap jabatan pada lembaga lain di lingkungan KBM Unila. Mahasiswa
2. Seluruh anggota DPM U hanya boleh merangkap jabatan sebagai anggota MPM di Pasal 48
lingkungan KBM Unila.
3. Seluruh anggota DPM F tidak boleh menjadi pengurus di lembaga lain dalam Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa yang terdaftar secara akademik di
lingkungan KBM Unila. Universitas Lampung.
4. Seluruh anggota DMPF tidak boleh menjadi pengurus di lembaga lain dalam
lingkungan KBM Unila. Pasal 49
5. Seluruh pimpinan dan anggota pengurus lembaga Kemahasiswaaan Unila tidak boleh Kewajiban Mahasiswa
menjadi pengurus atau anggota partai politik
1. Menjaga nama baik Unila.
BAB XII 2. Melaksanakan peraturan akademik, statuta, dan kode etik mahasiswa.
PEMILIHAN RAYA 3. Menjunjung tinggi dan melaksanakan Konstitusi KBM Unila, Ketetapan MPM KBM
Pasal 46 Unila, Undang-Undang KBM Unila, Ketetapan DPM F KBM Unila, Peraturan
Mahasiswa Fakultas, Keputusan Musyawarah Besar HMJ/HIMA dan peraturan
1. Pemilihan raya dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil perundang-undangan lainnya.
setiap 1 (satu) tahun sekali.
Pasal 51
2. Pemilihan raya diselenggarakan oleh panitia khusus di tingkat universitas yang
dibentuk oleh DPM U yang berkerja secara independen. Hak Mahasiswa
3. Pemilihan raya diselenggarakan oleh panitia khusus di tingkat fakultas yang dibentuk
oleh DPM F yang bekerja secara independen. 1. Berserikat dan memiliki kebebasan untuk mengeluarkan pendapat sesuai dengan
4. Pemilihan raya diselenggarakan untuk memilih anggota DPM U, anggota DMPF, aturan yang berlaku di Universitas Lampung.
Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM F, Gubernur dan Wakil Gubernur 2. Aktif dalam KBM Unila sesuai dengan aturan yang berlaku di KBM Unila.
BEM F. 3. Mendapatkan advokasi.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemilihan raya diatur berdasarkan Undang-Undang BAB XV
KBM Unila. ATURAN PERUBAHAN
11
Pasal 52
1. Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum
diadakan yang baru menurut konstitusi ini.
2. Segala lembaga kemahasiswaan yang ada tetap menjalankan tugas dan kewajibannya,
hak dan kewenangannya sebelum dilakukannya penyesuaian lembaga kemahasiswaan
sebagaimana diatur dalam konstitusi ini.
3. Segala lembaga kemahasiswaan telah menyesuaikan diri dengan konstitusi ini
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah disahkan.
BAB XVII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 53
12
perguruan tinggi, bab III tentang kedudukan, fungsi, dan tanggung jawab, pasal 4
Penjelasan Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa yang berbunyi “ kedudukan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi
Universitas Lampung merupakan kelengkapan non structural pada organisasi perguruan tinggi yang
bersangkutan “.
Pembukaan Pasal 4
Ayat (1)
Mahasiswa Universitas Lampung dalam tekadnya memberikan dharma bakti/amal KBM Unila terdiri dari Lembaga Kemahasiswaan yang ada di Universitas
sholehnya melaksanakan cita-cita bangsa dan membina diri menjadi kader-kader Lampung yang terbentuk secara resmi sesuai dengan aturan yang ada di Universitas
bangsa yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang diwujudkan Lampung.
dalam keikutsertaannya dalam Lembaga Kemahasiswaan yang ada di Keluarga
Besar Mahasiswa Universitas Lampung (KBM Unila). Ayat (2)
Cukup jelas.
Untuk menciptakan keteraturan dalam KBM Unila maka diperlukannya sebuah
aturan yang merupakan “Payung Hukum” dari segala peraturan yang ada di KBM Pasal 5
Unila yang diberi nama Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Cukup jelas.
Lampung.
Pasal 6
Serta, mahasiswa Universitas Lampung dalam beraktivitas mendasarkan prinsip Cukup jelas.
dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan tetap berpedoman bahwa Pimpinan
Perguruan Tinggi merupakan penanggung jawab segala kegiatan di Perguruan Pasal 7
Tinggi. Dan menyadari sepenuhnya bahwa semua tujuan tersebut dapat tercapai Ayat (1)
hanya dengan taufik,izin serta rahmat dari Tuhan Yang Maha esa, juga disertai Cukup jelas.
dengan kerjasama yang terencana, terarah, professional dan kesatuan gerak seluruh
Civitas Akademika. Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 1
Cukup jelas. Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas. Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 3
Sesuai dengan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Ayat (5)
nomor : 155/U/1998 tentang pedoman umum organisasi kemahsiswaan di Cukup jelas.
13
Ayat (6) Ayat (5)
Cukup jelas. Cukup jelas.
Ayat (6)
Ayat (7) Cukup jelas.
Cukup jelas.
Ayat (8) Ayat (7)
Ketetapan-ketetapan yang dimaksud adalah ketetapan-ketetapan yang akan Cukup jelas.
dikeluarkan oleh MPM selain ketetapan konstitusi KBM Unila.
Ayat (8)
Ayat (9) Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 9
Ayat (10) Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 10
Ayat (11) Ayat (1)
Cukup jelas. Cukup jelas.
15
Pasal 13 Ayat (2)
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1) Ayat (3)
Cukup jelas. Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas. Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas. Ayat (3)
Pasal 16 Cukup jelas.
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 17
Ayat (1)
Cukup jelas.
16
Ayat (5) Pasal 21
Cukup jelas. Sumpah yang dilakukan oleh presiden(wakil presiden) dimaksudkan/ ditujukan
kepada Tuhan Yang Maha esa sesuai dengan agamanya masing-masing.
Ayat (6) Janji yang dilakukan presiden(wakil presiden) ditujukan kepada mahasiswa
Konsultasi dan penjelasan yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan Universitas Lampung yang telah mempercayakan beliau menjadi wakil dari
oleh BEM U baik yang termatriks maupun yang tidak termatrik dan kebijakan- mahasiswa
kebijakan yang keluarkan oleh BEM U. Pasal 22
Ayat (1)
Ayat (7) Cukup jelas.
Cukup jelas.
Ayat (2)
Ayat (8) Cukup jelas.
Pelaksanaan fungsi desentralisasi.
Ayat (3)
Pasal 20 Cukup jelas.
Ayat (1)
Cukup jelas. Pasal 23
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas. Pasal 24
Cukup jelas.
Ayat (3)
BEM U dalam mengesahkan Undang-Undang KBM Unila dengan tetap
berkoordinasi dengan pimpinan univrsitas.
Pasal 25
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Dalam berkoordinasi UKM U menyerahkan program kerja dan LPJ kepengurusan
kepada DPM U, dan tetap berkoordinasi dengan LK yang lain di Unila.
Ayat (5)
Pengawasan dapat dilakukan oleh DPM U dengan menggunakan hak interpelasi,
hak angket ataupun meminta penjelasan. Pasal 26
Ayat (1)
Cukup jelas.
17
Ayat (2) Ayat (2)
Cukup jelas. Aspirasi mahasiswa yang diperjuangkan oleh DPM F adalah aspirasi mengenai
produk hukum dan aspirasi lainya diperjuangkan oleh BEM F.
Ayat (3)
Cukup jelas. Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas. Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas. Ayat (5)
DPM F membuat Peraturan Mahasiswa Fakultas dengan tetap berkoordinasi dengan
pimpinan fakultas.
Ayat (11)
Pasal 29 Ketetapan-ketetapan yang dimaksud adalah ketetapan-ketetapan yang nantinya
Ayat (1)
dikeluarkan oleh DPM F dalam menjalankan tugas, kewajiban, hak dan
Cukup jelas.
wewenangnya.
18
Pasal 30 Ayat (8)
Ayat (1) Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan kegiatan-kegiatan BEM F adalah kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh BEM F baik termatriks maupun yang tidak termartriks. Ayat (9)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas. Ayat (10)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Hak interpelasi adalah hak anggota DPM F untuk meminta keterangan atau Ayat (11)
pertanggungjawaban kepada gubernur BEM F mengenai kebijakan-kebijakan yang Cukup jelas.
dikeluarkan.
Hak angket adalah hak DPM F untuk melakukan penyelidikan tentang Ayat (12)
ketidakberesan di dalam BEM F atau tentang tindakan-tindakan para anggota DPM Cukup jelas.
F.
Ayat (13)
Ayat (4) DPM F menyetujui dan tidak menyetujui Peraturan Mahasiswa Fakultas dengan
Fungsi legislasi adalah fungsi DPM F dalam membuat Peraturan Mahasiswa tetap berkoordinasi dengan pimpinan fakultas.
Fakultas.
Fungsi anggaran adalah fungsi DPM F dalam menganggarkan keuangan LK di Ayat (14)
Fakultas. Cukup jelas.
Fungsi pengawasan adalah fungsi DPM F mengawasi gubernur BEM F dan UMK F
dalam menjalankan konstitusi KBM Unila, Ketetapan MPM, Undang-Undang Pasal 31
KBM Unila, program kerja, dan peraturan perundang-undangan lainnya. Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas. Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Ayat (7) Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan diindahkan adalah mendapat surat balasan dari BEM F dan
atau melalui forum untuk menjelaskan.
19
Pasal 32 Ayat (6)
Ayat (1) Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 34
Ayat (2) Ayat (1)
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 37
Ayat (5) Cukup jelas.
Konsultasi dan penjelasan yang dimaksud adalah mengenai kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh BEM F baik yang termatrik maupun yang tidak termatrik dan Pasal 38
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh BEM F. Ayat (1)
Cukup jelas.
20
Ayat (2) Ayat (2)
Cukup jelas. Cukup jelas.
22
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 52
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 53
Cukup jelas.
23