Anda di halaman 1dari 6

REAKSI IDENTIFIKASI ALDEHIDA DAN KETON

Mengamati reaksi aldehida dan keton dengan pereaksi


Tollens dan pereaksi Fehling

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

Anggota:

− Ahmad Khairul Shiddiq (2)


− Husnul Khotimah Saida (16)
− Christania Miracle Maramis (13) [Tidak Hadir]
A. LANDASAN TEORI

1. Gugus Fungsi

Dalam kimia organik, gugus fungsi adalah substituen atau bagian spesifik dalam
molekul yang bertanggung jawab terhadap karakteristik reaksi kimia dari molekul-
molekul tersebut. Gugus fungsi yang sama akan mengalami reaksi kimia yang sama
atau serupa tanpa menghiraukan ukuran molekulnya.

A. Aldehida

Aldehida adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional CHO dan yang
fungsinya adalah gugus karbonil -CO dan yang rumusnya adalah RCHO dan yang
diperoleh dari oksidasi alkohol primer.

Asetaldehida, atau menurut nama sistematisnya etanal, adalah sebuah senyawa


organik dari kelompok aldehida, dengan rumus kimia CH₃CHO atau MeCHO.
Senyawa ini merupakan cairan mudah terbakar dengan bau buah-buahan.
Asetaldehida terdapat dalam buah-buahan dan kopi yang sudah matang, dan roti
segar.

Gambar 1.1 : Asetaldehida

B. Keton

Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus fungsi
karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia
yang mengandung gugus karbonil.

Aseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-propanon, propan-2-on,


dimetilformaldehida, dan β-ketopropana, adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak
berwarna dan mudah terbakar. Ia merupakan keton yang paling sederhana.
Gambar 1.2: Aseton

2. Pereaksi Kimia

Pereaksi kimia, reaktan, atau reagen (Bahasa Inggris: reactant atau reagent) adalah
bahan yang menyebabkan atau dikonsumsi dalam suatu reaksi kimia.

A. Pereaksi Tollens

Pereaksi Tollens (Ag(NH3)2OH) merupakan pereaksi yang digunakan untuk


membedakan aldehida dan keton berdasarkan pembentukan cermin perak

B. Pereaksi Fehling

Pereaksi Fehling merupakan Pereaksi yang digunakan dalam uji senyawa karbohidrat.
Pereaksi ini memiliki kandungan senyawa kimia yang dapat tereduksi bila di
reaksikan dengan senyawa karbohidrat tersebut. Pereaksi Fehling dibagi atas dua
macam yaitu Pereaksi Fehling A (Tembaga(II) sulfat atau CuSO4) dan Pereaksi
Fehling B (KOH dan Natrium kalium tartarat).

Gambar 1.3.1: Fehling A Gambar 1.3.2: Fehling B

3. Reaksi Oksidasi Aldehida dan Keton

Oksidasi adalah reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan
elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat mengikat
oksigen.

Reaksi oksidasi terhadap aldehida menggunakan reagen oksidator yang bervariasi


akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk
aldehida adalah kalium dikromat. Aldehida juga dapat teroksidasi menjadi asam
karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
Senyawa golongan keton sukar dioksidasi menggunakan oksidator apa pun, termasuk
kalium dikromat dan oksigen molekuler. Aldehida mudah dioksidasi sedangkan keton
tidak bisa dioksidasi. Perbedaan kedua golongan senyawa ini secara sederhana dapat
diketahui melalui suatu uji.

Untuk menentukan suatu zat apakah aldehida atau keton, dapat dilakukan langkah
pengujian dengan oksidator ringan. Jika dapat dioksidasi, maka senyawa tersebut
adalah aldehida, sedangkan jika tidak maka senyawa tersebut pasti golongan keton.
Pengujian sederhana ini dapat menggunakan pereaksi Tollens melalui reaksi cermin
perak. Reaksi cermin perak adalah sebagai berikut:

B. ALAT DAN BAHAN

1. Oksidasi Aldehida

Alat: Bahan
− 1 Gelas kimia − Air 100 ml
− 2 Tabung reaksi − Larutan AgNo3 0,1 M 2 ml
− 4 Pipet tetes − NH3 1 M
− Kaki tiga − Larutan asetaldehida 5%
− Lampu spirtus/pembakar Bunsen
− Kasa

2. Oksidasi Keton

Alat: Bahan
− 1 Gelas kimia − Air 100 ml
− 2 Tabung reaksi − Larutan AgNo3 0,1 M 2 ml
− 4 Pipet tetes − NH3 1 M
− Kaki tiga − Larutan aseton 5%
− Lampu spirtus/pembakar Bunsen
− Kasa

C. Cara Kerja

1. Oksidasi Aldehida

1. Didihkan air kira-kira 100 ml dalam gelas kimia (inilah penangas air)
2. Isilah tabung reaksi dengan larutan AgNo3 0,1 M kira-kira 2ml. Tetesi larutan itu dengan
larutan NH3 1 M setetes demi setetes sampai endapan yang mula-mula terbentuk larut
kembali (inilah pereaksi Tollens). Kemudian tambahkan kira-kira 2 ml larutan
asetaldehida 5%. Masukkan tabung itu kedalam penangas air sampai terjadi perubahan
pada dinding tabung sebelah dalam.
3. Isilah tabung reaksi yang lain dengan larutan asetaldehida 5% kira-kira 3mL.Tambahan
kira-kira 5 tetes pereaksi Fehling,kemudian masukkan tabung ke dalam penangas air
sampai terjadi perubahan.
2. Oksidasi Keton

1. Didihkan air kira-kira 100 ml dalam gelas kimia (inilah penangas air)
2. Isilah tabung reaksi dengan larutan AgNo3 0,1 M kira-kira 2ml. Tetesi larutan itu dengan
larutan NH3 1 M setetes demi setetes sampai endapan yang mula-mula terbentuk larut
kembali (inilah pereaksi Tollens). Kemudian tambahkan kira-kira 2 ml larutan
asetaldehida 5%. Masukkan tabung itu kedalam penangas air sampai terjadi perubahan
pada dinding tabung sebelah dalam.
3. Isilah tabung reaksi yang lain dengan larutan asetaldehida 5% kira-kira 3mL.Tambahan
kira-kira 5 tetes pereaksi Fehling,kemudian masukkan tabung ke dalam penangas air
sampai terjadi perubahan.

D. Hasil Pengamatan

No Senyawa Perubahan Setelah Ditambahkan


Fehling Tollens
1. Asetaldehida Terbentuk endapan merah Terbentuk endapan cermin
bata perak

2. Aseton Tidak terbentuk endapan Tidak terbentuk endapan


merah bata cermin perak

E. JAWABAN PERTANYAAN

1. Apakah hasil reaksi antara:

a.Asetaldehida dengan pereaksi Tollens:

Hasil dari reaksi antara asetaldehida dengan pereaksi tollens adalah terbentuknya
endapan cermin perak

b.Asetaldehida dengan pereaksi Fehling:

Hasil dari reaksi antara asetaldehida dengan pereaksi Tollens adalah terbentuknya
endapan merah bata

2. Tulislah persamaan reaksi antara:

a.Asetaldehida dengan pereaksi Tollens

HCHO + Ag2O → HCOOH + 2Ag

b.Asetaldehida dengan pereaksi Fehling

HCHO + 2CuO → HCOOH + Cu2O


3. Apakah hasil reaksi antara:

a.Aseton dengan pereaksi Tollens:

Tidak terbentuk endapan cermin perak karena Aseton tidak dapat mengoksidasi
pereaksi Tollens

b.Aseton dengan pereaksi Fehling:

Tidak terbentuk endapan merah bata karena Aseton tidak dapat mengoksidasi
pereaksi Fehling
4. Tulislah persamaan reaksi antara:

c.Aseton dengan pereaksi Tollens

Tidak dapat bereaksi

d.Aseton dengan pereaksi Fehling

Tidak dapat bereaksi

Kesimpulan:
Asetaldehida dapat mengoksidasi pereaksi Fehling dan Tollens sedangkan Aseton tidak dapat
mengoksidasi pereaksi Fehling dan Tollens

Anda mungkin juga menyukai