Proposal Lengkap
Proposal Lengkap
Kepada Yth,
Pimpinan PT. BANSU RUBBER INDONESIA
Di Tempat
Dengan hormat,
Dengan ini kami sampaikan permohonan bantuan Teaching Factory Tahun 2022
kepada pimpinan PT. BANSU RUBBER INDONESIA sebagai Program Pengembangan
SMK NU Haurgeulis Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat.
Mengetahui;
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX
Provinsi Jawa Barat
Proposal Teaching Factory SMK NU Haurgeulis melalui Program Bantuan PT. Bansu
Rubber Indonesia (PT PIRANTI INDONESIA) telah disetujui dan disahkan.
Disahkan di : Indramayu
Pada tanggal : 10 Januari 2022
Mengetahui,
Ketua Komite Kepala SMK NU Haurgeulis,
SMK NU Haurgeulis,
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, berkat rahmat dan hidayah-Nya
penyusunan Proposal Teaching Factory SMK NU Haurgeulis melalui Program Bantuan PT.
Bansu Rubber Indonesia (PT PIRANTI INDONESIA) dapat diselesaikan sesuai waktunya.
Melalui proposal ini disampaikan latar belakang, tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai berikut rencana program SMK NU Haurgeulis di antaranya adalah :
1. Menerapkan metode pembelajaran teaching factory sebagai penunjang pada Program
Keahlian Teknik Otomotif bisa berjalan sesuai dengan standar pelayanan di Dunia
Industri.
2. Merencanakan keterlibatan peserta didik dalam kaitannya dengan teaching factory,
3. Menyiapkan strategi kegiatan sekolah khususnya para lulusan kompetensi keahlian
Teknik Otomotif secara konsisten sehingga diharapkan menjadi lulusan yang siap
pakai,
4. Membantu peserta didik agar tumbuh jiwa kewirausahaannya.
Pada kesempatan ini kami Tim Manajemen SMK NU Haurgeulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada segenap pihak yang telah turut berpartisipasi dalam menyumbangkan
pemikirannya dalam penyusunan proposal ini.
Dan kami berharap bahwa pelaksanaan teaching factory di SMK NU Haurgeulis ini dapat
seutuhnya merealisasikan dari pelaksanaan program Bantuan PT Bansu Rubber Indonesia
(PT PIRANTI INDONESIA), dan semoga tim pelaksana maupun perencana dapat
sepenuhnya menyelesaikan realisasi program yang telah direncanakan berikut dengan
pelaporannya.
Atas segala kekurangan kami atas nama lembaga SMK NU Haurgeulis, maupun tim dari
pelaksana pelaksanaan teaching factory di sekolah mohon ma’af dan terima kasih atas
segala perhatian, arahan, dan kerjasamanya.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Tujuan dan Teaching
Factory........................................................................................................................2
C. Sasaran Teaching Factory..................................................................................3
D. Manfaat Program................................................................................................3
BAB II. PROFIL SEKOLAH (KOMPETENSI KEAHLIAN, DATA GURU DAN
DATA
PESERTA DIDIK)
A. Identitas Sekolah.................................................................................................4
B. Identitas Kepala Sekolah....................................................................................5
C. Struktur Organisasi.............................................................................................5
D. Kondisi Tanah dan Bangunan............................................................................7
E. Kompetensi Keahlian yang dibuka...................................................................7
F. Kompetensi Keahlian yang akan dikembangkan............................................7
G. Data Guru dan Peserta Didik.............................................................................7
Dengan penerapan teaching factory para peserta didik dapat belajar langsung pada
kegiatan sesungguhnya melalui bimbingan para guru dan tehnisi ahli dari perusahaan
yang terlibat.
C. SASARAN PROGRAM
Sasaran yang diharapkan dari program Teaching factory meliputi;
1. Para peserta didik Program Keahlian Teknik K e n d a r a n R i n g a n O t o m o t i f
terutama kelas XI dan XII dengan harapan para peserta didik tersebut dapat
mengembangkan ilmu yang telah diperoleh pada pekerjaan yang sesungguhnya
melalui program teaching factory di sekolah.
2. Para guru Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif agar ilmu yang
didapat selaras dengan perkembangan teknologi baru yang ada di industri,
slanjutnya dapat diterapkan kepada para peserta didik berikutnya,
3. Industri Otomotif yang terlibat pada program teaching factory dapat
mengimplementasikan ilmu kepada sekolah-sekolah, khususnya di SMK NU
Haurgeulis.
D. MANFAAT PROGRAM
Dengan adanya program teaching factory ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan mutu pendidikan dan kompetensi lulusan SMK NU Haurgeulis
khususnya untuk kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
A. POTENSI WILAYAH
Seiring dengan berjalannya waktu dan pertumbuhan dunia usaha maupun dunia
industri dan informasi serta dengan melihat pangsa pasar maupun jangkauan yang luas
pada lowongan pekerjaan, maka SMK NU Haurgeulis saat ini sedang mengembangkan
kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Hingga saat ini SMK NU
Haurgeulis telah memiliki empat kompetensi keahlian yaitu; Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor (Terakreditasi A), Akuntansi dan Keuangan Lembaga (Terakreditasi A), Teknik
Kendaraan Ringan ( Terakreditasi A), dan Multimedia ( Terakreditasi A).
Dari 4 (empat) kompetensi keahlian tersebut, kami mencoba mengembangkan
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif untuk bisa menjadi bagian utama dari program
teaching factory dengan program yang akan kami jalankan yakni Home Industri
perakitan kabel kelistrikan Otomotif bekerjasama dengan PT Banshu Rubber Indonesia
sebagai pihak industri / Pihak DUDI sebagai penyedia bahan produk yang akan di
kerjakan di lingkungan sekolah. .
B. PELAKSANAAN PROGRAM
Dalam pelaksanaan teaching factory di sekolah, sebagian besar peserta didik yang
terlibat adalah kelas XI dan XII mengingat ilmu pengetahuan dan ketrampilan dasar
yang diperoleh sudah mencukupi sebagai bekal untuk bekerja langsung di industri.
Adapun prosedur pelaksanaannya disesuaikan dengan waktu belajar praktik sehari-
hari di sekolah dan dibagi menjadi 2 kelompok besar.
Senin : Kelas XII TKRO group A, pelaksanaan teaching factory dibimbing satu
orang guru dan satu tehnisi ahli,
Kelas XII TKRO group B, pelaksanaan praktik biasa yang dibimbing oleh
satu orang guru,
Selasa : Kelas XI TKRO group A, pelaksanaan teaching factory dibimbing satu
orang guru dan satu tehnisi ahli,
Kelas XI TKRO group B, pelaksanaan praktik biasa yang dibimbing oleh
satu orang guru,
Rabu : Kelas XII TKRO group A, pelaksanaan teaching factory dibimbing satu orang
guru dan satu tehnisi ahli,
Kelas XII TKRO group B, pelaksanaan praktik biasa yang dibimbing oleh
satu orang guru,
Selanjutnya setiap 2 (dua) minggu sekali diadakan rotasi pembagian kerja secara rutin.