Anda di halaman 1dari 12

Nomor : 421.

5/SMKNU/HGL/353/I//2022 Indramayu, 15 Januari 2022


Lampiran : 1 (satu) Bundel
Perihal : Permohonan Bantuan Teaching Factory Tahun 2022

Kepada Yth,
Pimpinan PT. BANSU RUBBER INDONESIA
Di Tempat

Dengan hormat,

Dengan ini kami sampaikan permohonan bantuan Teaching Factory Tahun 2022
kepada pimpinan PT. BANSU RUBBER INDONESIA sebagai Program Pengembangan
SMK NU Haurgeulis Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat.

Sebagai bahan pertimbangan Bapak kami lampirkan proposal bantuan dimaksud.

Demikian, atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.

Komite Sekolah Indramayu, … Januari 2022


Kepala SMK NU Haurgeulis,

ALEH, S.E, ICHWAN NURUDIN, S.H

Mengetahui;
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX
Provinsi Jawa Barat

Dra. Hj. DEWI NURHULAELA, M.Pd.


Pembina Tk. 1
NIP. 19680613 1994032 004

Tim Teaching Factory SMK Nu Haurgeulis


HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Teaching Factory SMK NU Haurgeulis melalui Program Bantuan PT. Bansu
Rubber Indonesia (PT PIRANTI INDONESIA) telah disetujui dan disahkan.

Disahkan di : Indramayu
Pada tanggal : 10 Januari 2022
Mengetahui,
Ketua Komite Kepala SMK NU Haurgeulis,
SMK NU Haurgeulis,

Aleh, S.E Ichwan Nurudin, S.H.


NIP. -

Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, berkat rahmat dan hidayah-Nya
penyusunan Proposal Teaching Factory SMK NU Haurgeulis melalui Program Bantuan PT.
Bansu Rubber Indonesia (PT PIRANTI INDONESIA) dapat diselesaikan sesuai waktunya.
Melalui proposal ini disampaikan latar belakang, tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai berikut rencana program SMK NU Haurgeulis di antaranya adalah :
1. Menerapkan metode pembelajaran teaching factory sebagai penunjang pada Program
Keahlian Teknik Otomotif bisa berjalan sesuai dengan standar pelayanan di Dunia
Industri.
2. Merencanakan keterlibatan peserta didik dalam kaitannya dengan teaching factory,
3. Menyiapkan strategi kegiatan sekolah khususnya para lulusan kompetensi keahlian
Teknik Otomotif secara konsisten sehingga diharapkan menjadi lulusan yang siap
pakai,
4. Membantu peserta didik agar tumbuh jiwa kewirausahaannya.

Pada kesempatan ini kami Tim Manajemen SMK NU Haurgeulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada segenap pihak yang telah turut berpartisipasi dalam menyumbangkan
pemikirannya dalam penyusunan proposal ini.
Dan kami berharap bahwa pelaksanaan teaching factory di SMK NU Haurgeulis ini dapat
seutuhnya merealisasikan dari pelaksanaan program Bantuan PT Bansu Rubber Indonesia
(PT PIRANTI INDONESIA), dan semoga tim pelaksana maupun perencana dapat
sepenuhnya menyelesaikan realisasi program yang telah direncanakan berikut dengan
pelaporannya.
Atas segala kekurangan kami atas nama lembaga SMK NU Haurgeulis, maupun tim dari
pelaksana pelaksanaan teaching factory di sekolah mohon ma’af dan terima kasih atas
segala perhatian, arahan, dan kerjasamanya.

Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis


Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis
DAFTAR ISI
Sampul .................................................................................................................................i
Surat Pengantar...................................................................................................................ii
Halaman Pengesahan..........................................................................................................iii
Kata Pengantar....................................................................................................................iv
Daftar Isi..............................................................................................................................1

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Tujuan dan Teaching
Factory........................................................................................................................2
C. Sasaran Teaching Factory..................................................................................3
D. Manfaat Program................................................................................................3
BAB II. PROFIL SEKOLAH (KOMPETENSI KEAHLIAN, DATA GURU DAN
DATA
PESERTA DIDIK)
A. Identitas Sekolah.................................................................................................4
B. Identitas Kepala Sekolah....................................................................................5
C. Struktur Organisasi.............................................................................................5
D. Kondisi Tanah dan Bangunan............................................................................7
E. Kompetensi Keahlian yang dibuka...................................................................7
F. Kompetensi Keahlian yang akan dikembangkan............................................7
G. Data Guru dan Peserta Didik.............................................................................7

BAB III. POTENSI DAN TEACHING FACTORY YANG AKAN DIKEMBANGKAN


A Potensi Wilayah...................................................................................................10
B Kompetensi Keahlian yang Dikembangkan......................................................10
BAB IV. PROGRAM TEACHING FACTORY
A. Alasan Pengembangan Program........................................................................11
B. Pelaksanaan Program ........................................................................................12
BAB IV. PENUTUP 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................................14

Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya teknologi, maka segala aktivitas masyarakat selalu
bergantung teknologi. Teknologi Otomotif Kendaraan Ringan merupakan kendaraan
wajib yang dimiliki sebagai sarana transportasi, Hal ini didasarkan kepada beberapa
faktor, yaitu :
1. Perkembangan teknologi otomotif yang semakin pesat.
Perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar terhadap tatanan dan
cara hidup manusia. Setiap jenis pekerjaan dituntut untuk dapat dikerjakan dengan
cara yang cepat dan tepat dan solusi terbaik adalah penggunaan
Teknologi Otomotif. Dunia industri sebagai pelaku ekonomi sudah memandang
penting penggunaan teknologi otomotif karena teknologi ini merupakan suatu
kebutuhan bagi mereka untuk mencapai efisiensi dan efektifitas kerja.
2. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif sebagai salah satu Program Teaching Factory
di Sekolah dalam upaya mengembangkan keterampilan peserta didik dapat terlibat
langsung dalam pekerjaan yang dilakukan oleh industri.
Perkembangan teknologi ini juga berimplikasi terhadap penyiapan tenaga kerja
yang siap untuk menggunakan teknologi ini. Pendidikan, utamanya pada
SMK bertujuan untuk menghasilkan tenaga yang terdidik dan terlatih di berbagai
bidang maka pengetahuan komputer mutlak diberikan kepada peserta diklat, agar
mereka dapat bersaing di dunia kerja yang telah memanfaatkan teknologi ini.
3. Oleh sebab itu, pelaksanaan teaching factory di Sekolah adalah salah satu
upaya untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan kerja dimana peserta
didik dilibatkan dalam pekerjaan yang dilakukan oleh Industri.

Dengan penerapan teaching factory para peserta didik dapat belajar langsung pada
kegiatan sesungguhnya melalui bimbingan para guru dan tehnisi ahli dari perusahaan
yang terlibat.

B. TUJUAN TEACHING FACTORY


Setelah mengikuti kegiatan teaching factory para peserta didik diharapkan dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Ilmu yang diperoleh bisa langsung dipraktekkan pada dunia industri sehingga ada
keterkaitan dengan ilmu yang dipelajari di sekolah.
2. Agar peserta didik langsung mengerjakan pekerjaan yang bisa dikerjakan di industri
walaupun masih memerlukan bimbingan dari guru atau tehnisi ahli.
3. Diharapkan peserta didik mengetahui perkembangan yang ada di industri, sehingga
setelah lulus para peserta didik menjadi lulusan yang unggul dan berkompeten.

Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis


4. Agar peserta didik dapat dilatih bekerja sesuai dengan dunia industri sehingga
tercipta kepribadian dan kedisiplinan pada setiap peserta didik.

C. SASARAN PROGRAM
Sasaran yang diharapkan dari program Teaching factory meliputi;
1. Para peserta didik Program Keahlian Teknik K e n d a r a n R i n g a n O t o m o t i f
terutama kelas XI dan XII dengan harapan para peserta didik tersebut dapat
mengembangkan ilmu yang telah diperoleh pada pekerjaan yang sesungguhnya
melalui program teaching factory di sekolah.
2. Para guru Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif agar ilmu yang
didapat selaras dengan perkembangan teknologi baru yang ada di industri,
slanjutnya dapat diterapkan kepada para peserta didik berikutnya,
3. Industri Otomotif yang terlibat pada program teaching factory dapat
mengimplementasikan ilmu kepada sekolah-sekolah, khususnya di SMK NU
Haurgeulis.

D. MANFAAT PROGRAM
Dengan adanya program teaching factory ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan mutu pendidikan dan kompetensi lulusan SMK NU Haurgeulis
khususnya untuk kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis


BAB III
POTENSI DAN TEACHING FACTORY YANG AKAN DIKEMBANGKAN

A. POTENSI WILAYAH

SMK NU Haurgeulis berupaya mencermati keadaan menjadi suatu peluang


untuk ambil bagian dalam produksi perakitan kabel kelistrikan otomotif , yang
keberadaannya akan bisa dimanfaatka teknologi otomotif karena teknologi ini
merupakan suatu kebutuhan bagi industri untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
kerja

B. KOMPETENSI KEAHLIAN YANG DIKEMBANGKAN

Seiring dengan berjalannya waktu dan pertumbuhan dunia usaha maupun dunia
industri dan informasi serta dengan melihat pangsa pasar maupun jangkauan yang luas
pada lowongan pekerjaan, maka SMK NU Haurgeulis saat ini sedang mengembangkan
kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Hingga saat ini SMK NU
Haurgeulis telah memiliki empat kompetensi keahlian yaitu; Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor (Terakreditasi A), Akuntansi dan Keuangan Lembaga (Terakreditasi A), Teknik
Kendaraan Ringan ( Terakreditasi A), dan Multimedia ( Terakreditasi A).
Dari 4 (empat) kompetensi keahlian tersebut, kami mencoba mengembangkan
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif untuk bisa menjadi bagian utama dari program
teaching factory dengan program yang akan kami jalankan yakni Home Industri
perakitan kabel kelistrikan Otomotif bekerjasama dengan PT Banshu Rubber Indonesia
sebagai pihak industri / Pihak DUDI sebagai penyedia bahan produk yang akan di
kerjakan di lingkungan sekolah. .

Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis


BAB IV
PROGRAM TEACHING FACTORY

A. ALASAN PENGEMBANGAN PROGRAM


Pengembangan mutu layanan pendidikan dan kompetensi lulusan di SMK NU
Haurgeulis salah satunya adalah menerapkan Teaching Factory di sekolah yang
mendukung terhadap kegiatan belajar mengajar dan memberikan keterampilan kepada
siswa siswi SMK NU Haurgeulis.
Kegiatan yang diberikan kepada para peserta didik dengan melibatkan guru dan
tehnisi ahli dari industri yakni PT. Rubber Indonesia selaku pihak DUDI.
Tujuan program tersebut guna menerapkan Teaching Factory di SMK yang
mendukung terhadap kegiatan belajar mengajar dan memberikan keterampilan kepada
siswa siswi SMK serta menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan pada diri siswa.
Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan juga menyesuaikan dengan
program Teaching Factory, yakni ada materi yang khusus disajikan oleh guru dan
materi khusus yang disajikan oleh tenaga ahli dari Industri.

B. PELAKSANAAN PROGRAM
Dalam pelaksanaan teaching factory di sekolah, sebagian besar peserta didik yang
terlibat adalah kelas XI dan XII mengingat ilmu pengetahuan dan ketrampilan dasar
yang diperoleh sudah mencukupi sebagai bekal untuk bekerja langsung di industri.
Adapun prosedur pelaksanaannya disesuaikan dengan waktu belajar praktik sehari-
hari di sekolah dan dibagi menjadi 2 kelompok besar.

Senin : Kelas XII TKRO group A, pelaksanaan teaching factory dibimbing satu
orang guru dan satu tehnisi ahli,
Kelas XII TKRO group B, pelaksanaan praktik biasa yang dibimbing oleh
satu orang guru,
Selasa : Kelas XI TKRO group A, pelaksanaan teaching factory dibimbing satu
orang guru dan satu tehnisi ahli,
Kelas XI TKRO group B, pelaksanaan praktik biasa yang dibimbing oleh
satu orang guru,
Rabu : Kelas XII TKRO group A, pelaksanaan teaching factory dibimbing satu orang
guru dan satu tehnisi ahli,
Kelas XII TKRO group B, pelaksanaan praktik biasa yang dibimbing oleh
satu orang guru,

Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis


Kamis : Kelas XI TKRO group A, pelaksanaan teaching factory dibimbing satu
orang guru dan satu tehnisi ahli,
Kelas XI TKRO group B, pelaksanaan praktik biasa yang dibimbing oleh
satu orang guru,
Jum’at : Kegiatan Evaluasi untuk kelas XII Teknik Kendaran Ringan Otomotif

Selanjutnya setiap 2 (dua) minggu sekali diadakan rotasi pembagian kerja secara rutin.

Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis


BAB V
PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami sampaikan dengan harapan dapat segera


direalisasikan sehingga tujuan keberadaan Teaching Factory SMK NU Haurgeulis dapat
terwujud dan pada gilirannya berkonstribusi positif bagi pengembangan sekolah.

Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis


LAMPIRAN – LAMPIRAN

Tim Teaching Factory SMK NU Haurgeulis

Anda mungkin juga menyukai