Anda di halaman 1dari 11

1 PRAKARYA

TANAMAN OBAT KENCUR

A. Sejarah Tanaman Kencur

Tanaman Kencur ( kaempferia galanga L. ) termasuk kedalam famili jahe-


jahean Zingiberaceae yang merupakan tumbuhan asli India dengan daerah
penyebaran meliputi kawasan Asia Tenggara dan Cina. Kencur termasuk suku
tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon
yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan
terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang
tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai aroma
yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat.
Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan.
Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4
sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan.
Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu pada musim
penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar
matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

Page
2 PRAKARYA

B. TIPS DAN CARA MERAWAT KENCUR

 Pembenihan
Pembibitan tanaman kencur yang diambil dari rimpang yang cukup tua
namun tidak membusuk. Akan tetapi untuk penanaman kencur skala
perkebunan, sebaiknya rimpang yang akan digunakan disimpan terlebih
dahulu di dalam gudang maupun tempat yang agak redup hingga tunasnya
keluar, tujuannya agar kencur bisa tumbuh dengan lebih mudah dan cepat.
Penanaman kencur paling baik bila dilakukan pada permukaan musim
penghujan mengingat air hujan bisa membantu pertumbuhan tunas tanaman
kencur. Kencur sendiri bisa ditanam di media tanah, pot maupun di kebun,
asalkan mendaptkan cukup sinar matahari, tidak begitu basah dan di tempat
yang terbuka.
 Persiapan Lahan
Sebelum tanaman kencur ditanam, Anda diwajibkan untuk mengolah
lahannya terlebih dahulu, agar tanah menjadi lebih subur atau gembur.

Lakukan pencangkunglan hingga sedalam 20-30 sentimeter dan drainase


diupayakan sebaik mungkin sehingga tidak terjadi penggenangan pada lahan
karena limpahan air. Ukuran petaknya sengaja dibuat teratur selebar 2-3
meter dan panjang petaknya disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

Page
3 PRAKARYA

C. CARA MERAWAT TANAMAN KENCUR DALAM PROSES


PEMUPUKAN
Supaya lahan tumbuhan kencur selalu gembur dan subur, Anda perlu memberikan
pupuk kandang sebagai hara organik yang berfungsi untuk memperbaiki struktur
tanahnya, biasanya baik pupuk kandang maupun pupuk organik akan diberikan saat
melakukan pencangkulan maupun pengolahan tanah. Pupuk akan dicampur dengan
tanah agar bisa meresao dan mampu memberikan hara yang dibutuhkan oleh tanah.

D. PENYAKIT YANG TERDAPAT PADA TANAMAN OBAT


KENCUR DAN CARA MENGATASI NYA

1. PENYAKIT LAYU BAKTERI RALSTONIA (PSEUDOMONAS) SOLANACEARUM

Tanaman inangnya selain kencur adalah jahe, temumangga, temu putih, kencur,
kunyit, temulawak, bangle, lempuyang, tomat, terong, nilam, tembakau, kacang
tanah, cabai, kentang, kacang panjang, babadotan, meniran, ceplukan, Commelina
sp., nanangkaan, spigelia anthekmia, Erechtites sp.,dan krokot.

Page
4 PRAKARYA

Gejala serangan penyakit ini terlihat pada tanaman kencur umur 3 bulan, daun
menguning dan menggulung yang dimulai dari daun yang lebih tua kemudian diikuti
daun yang lebih muda, lama-lama ke seluruh helai daun kuning dan mati.

Gejala menguning pada daun biasanya dimulai dari pinggir daun, kemudian
menyebar keseluruh helai daun. Pada tahap lanjut, daun mudah dicabut dari bagian
rimpang. Jika potongan tangkai daun atau rimpang dipijit dengan tangan atau
direndam dalam air jernih di dalam gelas, akan mengeluarkan lender berwarna
putih seperti air susu. Rimpang yang sakit dan busuk berbau sangat tajam.
Pengendalian penyakit ini dapat dengan cara kultur teknis, mekanis, biologis, dan
kimiawi.

Pengendalian penyakit Layu dengan cara kultur teknis, antara lain:


1) Menanam benih kencur yang sehat;
2) Sekitar 1 menit sebelum disemai, benih kencur dicelupkan ke dalam larutan
desinfektan;
3) Menjaga tanaman kencur tidak terluka;
4) Tidak menanam tanaman kencur bekas lahan kencur atau tanaman inang yang
terserang penyakit layu selama 5 tahun;
5) Di daerah epidemik, harus dilakukan pergiliran dengan tanaman lain yang bukan
inang, misalnya Brassicaceae dan bawang-bawangan.

Pengendalian penyakit layu dengan cara mekanis, antara lain:


1) Membuat saluran-saluran drainase yang baik, agar bedengan/guludan tidak
tergenang;
2) Melakukan sanitasi/pembersihan dan pemeliharaan kebun dengan teratur dan
intensif, yaitu mencabut tanaman kencur yang sakit dan gulma dengan baik;
3) Pemakaian abu sekam dan ekstrak bawang merah pada tanah terkontiminasi R,
solanacearum dapat menekan serangan penyakit sampai 33%.

Pengendalian penyakit layu secara biologis dengan menekan serangan penyakit


yang dapat memakai kompos agens antagonis seperti Gliocladium sp.,
Trichoderma sp., Bacillus sp. Atau Psedomonas fluorescens, kompos BIOTRIBA
Pengendalian penyakit layu secara kimiawi, dapat menggunakan bakterisida
(Agrept), pestisida nabati (minyak atsiri cengkeh dan serai wangi sebesar 1%).

2. PENYAKIT AKAR NEMATODA

Page
5 PRAKARYA

Nematoda yang paling merugikan pada tanaman kencur adalah Radopholus


similes, Meloidogyne spp. dan Pratylenchus coffeae.

Tanaman inang penyakit ini antra lain: kentang, kubis, tomat, ubi jalar,
tembakau, teh, tebu, krisan, padi-padian, lempuyang hitam, lengkuas, kencur,
kunyit, temulawak, temuputih, temukunci, temuireng, dan kapulaga.

Gejala serangan penyakit ini terlihat, pada tanaman yang terserang cenderung
lebih cepat tua dibanding dengan tanaman sehat. Jika serangan lebih berat
dapat mengakibatkan akar dan rimpang menjadi busuk. Bila rimpang yang
terserang dipotong melintang, tampak luka berwarna coklat dengan batas yang
jelas antara bagian rimpang sakit dengan yang masih sehat. Pengendalian
penyakit ini antara lain dengan cara kultur teknis, mekanis, biologis, dan kimiawi.

Pengendalian penyakit ini dengan cara kultur teknis, antara lain:


1) Lahan dipilih yang belum pernah ditanami kencur belum pernah ada laporan
terinfeksi berat oleh nematoda;
2) Untuk lahan yang sudah pernah terinfeksi nematoda, diperlukan perlakuan
secara kimia minimal 2 - 3 minggu sebelum tanam benih kencur;
3) Dilakukan sanitasi kebun dengan baik;
4) Pergiliran/rotasi tanaman dan pemilihan waktu tanam yang benar (pada awal
musim hujan); dan
5) Menggunakan benih kencur bebas nematoda.

Pengendalian penyakit ini secara mekanis, dengan perlakuan rimpang kencur


dengan air panas 40oC selama 20 menit, atau suhu 50 oC selama 10 menit.
Perlakuan air panas harus dilakukan secara hari-hati karena viabilitas benih akan
terpengaruh.

Pengendalian penyakit Akar Nematoda secara biologis, antara lain dengan:


1) Pemanfaatan bakteri Pasteuria penetrans dengan dosis 2 kapsul per tanaman
per 6 bulan untuk pengendalian Meloidogyne spp., dan Radopholus similis;
2) Pemanfaatan jamur Arthrobotrys sp., Dactylaria sp., dan Dactdella sp. untuk
pengendalian larva nematoda;
3) Pestisida nabati tepung biji mimba 20 -50 gram per tanaman per 3 bulan (untuk
daerah yang ada tanaman mimba).

Page
6 PRAKARYA

Pengendalian penyakit Akar Nematoda secara kimiawi dengan insektisida yang


terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian.

3. PENYAKIT KUNING FUSARIUM SP.

Gejala penyakit ini, mula-mula bagian daun muda berwarna pucat, kemudian
meyebar ke seluruh bagian daun lainnya. Lalu batang menjadi keriput, tetapi
tidak rontok. Kemudian rimpang yang terserang berwarna kecoklatan tetapi tidak
menyeluruh. Pengendalian penyakit ini dapat dengan cara kultur teknis, mekanis,
biologis, dan kimiawi.

Pengendalian penyakit kuning secara kultur teknis, antara lain:


1) Menggunakan benih yang sehat, cukup umur, dan tidak luka;
2) Menanam kencur di lahan yang mempunyai drainase baik;
3) Mengadakan pergiliran/rotasi dengan tanaman lainnya.

Pengendalian penyakit kuning cara mekanis dengan melakukan eradikasi


tanaman yang terserang dan membakarnya.

Pengendalian secara biologis, sebelum benih kencur ditanam, pada lubang tanam
diberi agens antagonis seperti Trichoderma spp. Atau Gliocladium spp. Atau
kompos yang matang.

4. PENYAKIT PHYTIUM SP.

Tanaman inangnya hanya tanaman kencur dan gejala yang ditunjukkan adanya
daun-daun menguning lalu kering dan seterusnya seluruh bagian tanaman
membusuk, akhirnya tanaman mati. Jika tanaman dicabut, tampak pangkal

Page
7 PRAKARYA

batang palsunya busuk basah dan berwarna coklat kehitamman. Jika tanahnya
dibongkar rimpang sudah busuk dan mongering.
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain:
1) Dibuat drainase yang baik;
2) Rotasi dengan tanaman bukan inang; dan
3) Penyemprotan dengan fungisida yang teratur dan diulangi setelah 3 bulan.

E. MANFAAT TANAMAN KENCUR


1.  Obat untuk masuk angin
Cuci bersih satu rimpang kencur, makan kencur bersama garam dapur lalu
minumlah air hangat. Lakukan dua kali sehari untuk mencegah masuk angin.
2. Menghilangkan darah kotor
Siapkan empat rimpang kencur, dua lembar daun trengguli, dua biji cengkeh
kering dan adas secukupnya. Cuci bersih semua bahan tersebut, lalu rebus
dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian disaring. Minumlah dua kali
sehari secara teratur.
3. Mengobati radang lambung
Dua rimpang kencur dicuci bersih. Kupas kencur lalu dikunyah. Telan airnya dan
buang ampasnya. Lakukan pengobatan ini hingga sembuh.
4. Mengobati keseleo
Satu rimpang kencur lalu di cuci bersih. Rendam segenggam beras kemudian
campurkan rimpang kencur. Tumbuk keduanya hingga halus. Balurkan pada
bagian tubuh yang keseleo.
5. Mengobati mulas pada perut
Cuci satu rimpang kencur hingga bersih. Parut kencur tersebut lalu tambahkan
dua sendok air masak dan sedikit garam. Lalu saring ramuan tersebut dan ambil
airnya. Minum air tersebut 2-3 kali sehari.
6. Sebagai obat batuk
Dua rimpang kencur di cuci bersih. Parut kencur lalu campurkan dengan segelah
air hangat. Aduk rata dan disaring, lalu ambil airnya. Tambah sedikit garam dapur
dan minum air ramuan tersebut sampai habis. Untuk perawatan, lakukan satu
kali sehari.
7.  Mengobati diare
Tumbuk dua rimpang kencur dengan dua siung barang merah sampai halus.
Siapkan daun pisang dan bungkus ramuan yang sudah ditumbuk. Bakar sampai
hangat ramuan tersebut. Oleskan ramuan tersebut pada bagian perut.

Page
8 PRAKARYA

BUDIDAYA TANAMAN

1.) Budidaya tanaman hias.

2.) Budidaya tanaman obat.

A. PENGERTIAN BUDIDAYA

 Budidaya adalah kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya hayati yang


dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat atau hasil panennya.
 Budidaya tanaman adalah suatu proses menghasilkan bahan pangan dan berbagai
produk agroindustri lainnya dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan.
 Budidaya tanaman hias adalah proses budidaya sebagai tanaman yang banyak
digunakan sebagai dekorasi, baik indoor maupun outdoor.
 Budidaya tanaman obat adalah suatu kegiatan budidaya berbagai tanaman yang
memiliki khasiat obat ataupun tanaman yang sering kali digunakan sebagai obat untu
mencegah penyakit.

B. Manfaat Budidaya Tanaman

 Manfaat budidaya tanaman hias :


 Mengurangi debu dalam ruangan.
 Menyegarkan ruangan.
 Tidak membuat menyamuk.
 Mengatasi stress
 Mengatasi migrain.

 Manfaat budidaya tanaman obat :


 Menjaga daya tahan tubuh.
 Meningkatkan stamina dan menyegarkan tubuh.
 Memperlancar peredaran darah.
 Mencegah berbagai macam penyakit kronis.
 Sebagai obat keluarga.

Page
9 PRAKARYA

TANAMAN LIDAH MERTUA

A. SEJARAH TANAMAN LIDAH MERTUA

Tanaman Lidah Mertua memiliki nama latin Sansevieria merupakan tanaman hias yang


cukup populer di Indonesia. Tanaman ini banyak digunakan sebagai penghias di dalam
ruangan karena lidah mertua bisa tumbuh meski dalam kondisi sedikit air dan cahaya
matahari. Anda bisa menanam tanaman ini menggunakan media pot atau menanam
langsung pada lahan tanah.

Sansevieria mempunyai ciri fisik berupa daun yang memanjang dengan warna hijau
serta bintik-bintik putihh di atasnya. Asal muasal nama lidah mertua karena bentuk daun
tanaman ini memiliki ujung runcing dan tajam. Tanaman yang cukup populer di
Indonesia ini juga sering disebut dengan pedang-pedangan, hal itu karena bentuknya
yang runcing dan panjang mirip dengan pedang. Daun lidah mertua memang bisa
tumbuh mencapai panjang 75 cm sehingga terlihat seperti pedang. Sansevieria
mempunyai corak daun yang beragam, tapi yang banyak dibudidayakan di Indonesia
adalah warna hijau dengan corak putih dan warna kuning dengan corak hijau kebiruan.

B. CARA MERAWAT TANAMAN LIDAH MERTUA

Berikut cara merawat/ memelihara tanaman lidah mertua ;

1. Lidah mertua atau sansivera akan dapat bertahan hidup jika ditempatkan
diluar ruangan maupun didalam ruangan tanpa cahaya matahari langsung.

Usahakan dalam dua hari sekali menempatkan pot sansivera di area yang
dapat terkena cahaya matahari,khususnya cahaya matahari pagi.

2. Menyiram sansivera tidak perlu setiap hari. Dua kali dalam satu minggu
penyiraman saja sudah cukup untuk membuat pertumbuhan lidah mertua ini
subur dan sehat.

Ini karena memang sifat tanaman sudah demikian adanya. Malah jika
dxipaksxakan disiram secara teratur, sarsivera mudah membusuk.

3. Pupuk yang paling bagus diberikan pada lidah mertua adalah pupuk yang
dapat terurai dalam jangka waktu yang lama.

Page
10 PRAKARYA

C. PENYAKIT YANG TERDAPAT PADA TANAMAN LIDAH MERTUA

Penyakit yang menyerang sansevieria umumnya merupakan gangguan yang


diakibatkan oleh adanya patogen atau jasad renik yang tidak terlihat oleh mata
biasa. Busuk lunak (becterial stem rot) Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia
Carotovora yang menyerang daun atau akar tanaman, terutama menginfeksi melalui
luka yang menganga. Daun atau akar yang terserang tampak berwarna kecoklat-
coklatan dan terasa lunak bila dipegang, berlendir, serta berbau tidak enak, dan lama
kelamaan akan berubah seperti bubur. Penyakit ini muncul apabila kondisi tanaman
lembab akibat hujan yang terus menerus dan kurang cahaya. Patogen ini cepat
menyebar melalui perantara air, serangga, tangan, alat pertanian, ataupun pakaian
pekerja.

D. CARA MENGATASI PENYAKIT PADA TANAMAN LIDAH MERTUA

Cara mengatasi serangan patogen ini adalah dengan memangkas bagian yang
terkena erangan dan mengolesinya dengan Na-hipoklorit (Clorox), serta membakar
bagian yang terkena serangan. Sementara, untuk mencegah serangan bagian lainnya
digunakan bakterisida Agrept sesuai dosis anjuran. Busuk akar Busuk akar
disebabkan oleh jamur Aspergillus niger. Jamur ini muncul apabila kondisi media
tumbuh terlalu basah. Apabila jamur ini telah menyerang, satu-satunya cara agar
serangan tidak meluas adalah sebagai berikut :

1. Angkat tanaman dan potong akar yang busuk. Akan terlihat kumpulan spora jamur
yang berwarna coklat kehitam-hitaman.

2. Cuci perakaran sampai bersih dan rendam sebentar dalam larutan fungisida.

3. Tanaman dalam media baru.

4. Bakar media yang lama, karena telah tercemar spora jamur. Bercak daun Gejala
serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur Fusarium Moniliforme ini khas sekali,
yaitu munculnya warna ungu kemerah-merahan pada daun yang terserang.
Selanjutnya, bercak kemerah-merahan akan melebar dan membentuk luka.
Pemupukan nitrogen yang terlalu tinggi akan memacu serangan fusarium ini. Untuk
mencegah meluasnya serangan, lakukan langkahlangkah berikut Mula-mula,
keluarkan tanaman dari pot dan buang bagian yang sakit, Selanjutnya, tanam dalam
media baru dan semprot dengan fungisida (misalnya : Benlate, Dithane, atau
Antracol dengan dosis sesuai label).

Page
11 PRAKARYA

E. MANFAAT TANAMAN LIDAH MERTUA

1. Mengurangi sick building syndrome


2. Membantu menyerap radiasi
3. Untuk bahan kriya anyaman
4. Untuk aroma terapi
5. Penghias taman dan pagar
6. Kaya akan produksi oksigen
7. Penyerap polusi
8. Antikanker pada sel kanker
9. Perawatan sakit telinga
10. Obat sakit gigi

Page

Anda mungkin juga menyukai