Anda di halaman 1dari 12

JIWA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


RASIONAL
& MORALITASNYA
Murtaja Azizah Khalish
‫النفس النا طقة‬
Rasional jiwa

Beragumentasi/reasoning

fungsi jiwa adalah penalaran untuk mencapai kesimpulan yang benar


Rational Faculty
‫النفس النا طقة‬
Kemampuan kita untuk mengetahui kebenaran,
Menyimpulkan kebenaran dan menerapkan
‫النظر ية‬ Teoritik

RATIONAL fungsi: mendapatkan kebenaran

FACULTY ‫الفعليه‬ Praktik

Terbagi menjadi dua:

fungsi: menggunakan kebenaran


CARA MENGGUNAKAN
KEBENARAN?

cara menggunakan kebenaran:


mengendalikan diri dengan nafs.

‫الحيوا نية‬ jiwa hewan

‫النفس‬ Akl dikendalikan oleh akal


(bagi yang waras)

‫االنبتية‬ jiwa tumbuhan

fungsi nafs: antara lain untuk


membuat gagasan, berpikir dan
merenung, yang pada akhirnya
menghasilkan keputusan apa yang
harus diperbuat
MEMILIKI PENGETAHUAN BENAR
AGAR BISA MENGENDALIKAN DIRI

SILAKAN COBA ATASI RASA IRI!

kita tidak bisa mengatasi rasa iri hati tanpa mengetahui


ilmu tentang iri. ketika kita tahu, oh ternyata iri dengki
tidak ada guna. justru yang kita iriin yang dapat benefit
pahala dari kita. .

Jika ada ilmunya maka pengendalian dirinya akan bagus


juga
LALU BAGAIMANA JIKA
TAHU SALAH TAPI TETAP
MELAKUKAN?
Rational faculty tidak seimbang karena:
1. Kurang tuntunan/bimbingan (secara teoritik tahu)
akibatnya tidak mampu
2. Pengetahuan tidak mendalam (seakan-akan
pintar)
MENYEIMBANGKAN
JIWA RASIONALITAS
jika diseimbangkan —> orang akan bijak (al-hikmah). Melakukan
hal-hal yang diperlukan dan tepat. Akan meninggalkan tindakan
Yang tidak bermanfaat.
jika terlalu besar—> akhlak akan buruk, licik (as-shufha)
Hal yang tidak perlu dirasionalisasi/hal
Merugikan
jika terlalu kecil—> akhlak akan bodoh (jahl) jafi tidak tahu
Kebenaran
HIKMAH
———
1. cerdas (al-dzaka’)
2. ketajaman akal (at-ta’aqul)
3. kecerdasan cepat (sur’ah al fahm)

WISDOM 4. bersih dan memahami (safa’ al-dhin)


5. mudah dalam belajar(suhulah al-ta’alum)

ABILITY
6. memanggil informasi yang tepat (al-dhikr)
TERIMA KASIH!
Oh, manusia berisik
Bermulut satu dan bicaranya lantang
Lidah tertutup gigi, tapi bagai terpampang

Oh, manusia berisik


Berakal budi, tapi terkadang lupa
Kalau hidup di dunia hanya bertamu saja
Bicaralah secukupnya
Tak semua harus terucap, hmm

Oh, manusia berisik


Punya hati, tapi tak hati-hati
Beralaskan logika
Sering merasa benar
Bicaralah secukupnya
Tak semua harus terucap, hmm

Aku manusia berisik


Kunyanyikan lagu ini bukan karena aku
Merasa paling benar, tapi karena kurasa
Kadang ku juga lupa 'tuk bicara secukupnya

Anda mungkin juga menyukai