Anda di halaman 1dari 14

A SOCIAL CAMPAIGN TO INCREASE CHILDREN’S PHYSICAL ACTIVITIES

PROPOSAL KAMPANYE:
“YUK BERGERAK MINIMAL 30 MENIT SETIAP HARI”

BAB I
ANALISIS SITUASI

1.1 LATAR BELAKANG


Saat ini, adanya gaya hidup tidak aktif atau tidak banyak bergerak membuat anak-
anak lebih nyaman beraktivitas di depan komputer ketimbang di luar ruangan. Hal ini
disebabkan karena ketidakaktifan fisik. Aktivitas fisik merupakan suatu permasalahan pokok
yang telah banyak dibahas di berbagai negara, termasuk di negara Indonesia. Fenomena ini
terkait dengan tingkat kesehatan dan kelangsungan kehidupan manusia. Secara umum,
aktivitas fisik didefinisikan sebagai segala gerak tubuh yang dilakukan oleh otot rangka yang
membutuhkan pengeluaran energi. Salah satu contoh aktivitas fisik yang mengeluarkan
banyak energi adalah berolahraga.
Pembiasaan olahraga rutin merupakan salah satu instrumen penting dalam
pembentukan karakter anak-anak. Terlebih lagi, olahraga dapat memperkuat sistem
kekebalan anak, sehingga penyakit-penyakit yang rentan terhadap anak dapat diatasi (Lungit
Wicaksono, 2017). Di banyak negara maju, olahraga dikembangkan di sekolah dalam
implementasi kurikuler dan ekstrakurikuler dan disosialisasikan kepada masyarakat terbuka
melalui instruktur yang terdidik. Pada tingkat masyarakat, orang tua ikut berpartisipasi
dengan cara mendorong anak-anak mereka untuk berpartisipasi atau ikut turut serta
berolahraga sedini mungkin. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, ditunjukkan bahwa apabila
anak-anak pra remaja mengikuti olahraga secara proporsional menurut umur mereka, maka
akan memberikan manfaat pada pembentukan karakter, tidak hanya fisik namun juga karakter
non-fisik yang membantu dalam kehidupan mereka kelak, termasuk kesuksesan belajar.
Pada tingkatan yang lebih sederhana, berkegiatan fisik apapun, seperti membersihkan
rumah, menari, berjalan ke toko, bisa menjadi permulaan yang baik untuk rutin membiasakan
berolahraga. Karena sering kali, anak-anak tidak menyukai olahraga yang berat karena
mereka belum terbiasa memaksimalkan waktu mereka dengan melakukan kegiatan fisik.
Pengaruh modernisasi dan juga kebutuhan pendidikan yang meningkat terlihat
mendominasi pemikiran masyarakat. Saat ini, para orang tua lebih mempersiapkan anak-
anaknya untuk menghadapi pelajaran yang sifatnya nonfisik atau lebih tertarik untuk
melakukan permainan yang tidak melelahkan secara fisik karena tidak adanya waktu atau
karena aktivitas sehari-hari yang padat.
Apalagi dengan adanya sistem pembelajaran online yang dikeluarkan oleh pemerintah
di masa pandemi ini. Sebagian besar anak-anak kehilangan sebagian besar aktivitasnya, yaitu
pergi kesekolah dan bersosialisasi dengan teman-teman. Karena penerapan pembelajaran
online ini, anak-anak mempunyai kegiatan yang terbatas dan akhirnya menghabiskan waktu
di tempat tidur.
Lalu selain itu, adanya permainan komputer atau gadget yang semakin membawa
anak-anak menjauh dari kegiatan fisik. Bila pun ada olahraga, hal itu hanyalah merupakan
bagian kecil perubahan aktivitas sehari-hari dan tidak dapat dikategorikan sebagai life-style.
Hal ini melanda seluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia. Ketertarikan kepada
permainan berbasis teknologi mengalihkan kegiatan fisik dan juga sekaligus menurunkan
kesehatan fisik dari anggota masyarakat. Hal tersebut bisa dilihat dengan peningkatan kondisi
obesitas atau kegemukan pada anak-anak dan juga perkembangan penyakit diabetes pada
masyarakat.
Kesadaran masyarakat, khususnya para orang tua, sangat diperlukan dalam
mendorong anak-anak untuk ikut berpartisipasi pada kegiatan fisik sedini mungkin. Untuk
itu, perlu dibangun sebuah kesadaran atau awareness tentang manfaat dan pentingnya
kegiatan fisik bagi anak-anak.

1.2 TUJUAN KAMPANYE


Adapun tujuan dari adanya kampanye sosial ini, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Membentuk kesadaran mengenai pentingnya anak-anak berkegiatan fisik.
2. Memberikan pengetahuan kepada para masyarakat, khususnya orang tua.
3. Membatasi penggunaan layar gadget kepada anak-anak.
4. Mendorong anak-anak untuk hidup sehat.
5. Mendorong anak-anak untuk menyukai olahraga.
6. Mengajak anak-anak untuk hidup lebih aktif secara fisik.
7. Mengajak anak-anak untuk bergerak minimal 30 menit setiap harinya.
BAB II
ANALISIS SASARAN AUDIENS KAMPANYE

2.1 SASARAN AUDIENS/TARGET AUDIENCES


Tahapan ini menjadi tahapan yang cukup penting karena penetapan target harus
sesuai sasaran sehingga upaya pemasaran sosial mampu dilaksanakan secara fokus dan
sesuai harapan. Terdapat dua audiens untuk kampanye sosial ini, yaitu:
- Target primer
Anak-anak SMP perempuan maupun laki-laki yang berusia 13-15 tahun yang
bersekolah di SMP N 1 Denpasaar dan belum mengetahui manfaatnya maupun belum
menjalankan kegiatan fisik yang cukup aktif sehari-harinya.
- Target sekunder
Anak anak SMP perempuan maupun laki-laki yang berusia 13-15 tahun yang
bersekolah di SMP N 1 Denpasar dan sudah mengetahui manfaatnya tetapi belum
menjalankan kegiatan fisik yang aktif sehari-harinya.

2.2 KARAKTERISTIK SASARAN AUDIENS


Penetapan karakteristik sasaran audiens ini sejalan dengan teori yang disampaikan
dalam buku Kotler, Lee (2011), bahwa penggolongan target audiens ini sebaiknya dilakukan
sedetail mungkin. Yaitu dimulai dari segi kemampuan untuk berubah, demografi, geografi,
perilaku yang terkait, psikografis, jaringan sosial, aset komunitas dan ukuran pasar.
- Demografi
Usia : anak anak pra remaja usia 13-15 tahun
Jenis kelamin : laki laki dan perempuan
Pendidikan : SMP
- Geografis
Anak-anak SMP yang bersekolah di SMPN 1 Denpasar.
- Psikografis
Kurangnya kesadaran dan manfaat tentang beraktivitas fisik secara rutin setiap
harinya untuk menjaga kesehatan badan.
- Perilaku
Perilaku yang jarang berolahraga bahkan beraktivitas fisik setiap harinya.
- Stage of change
Sasaran yang akan diubah keyakinan dan perilakunya yaitu adanya rasa peduli tetapi
belum melakukan dan preparation in action (kadang melakukan kadang dan tidak
melakukan).

BAB III
SASARAN DAN TUJUAN/ OBJECTIVES AND GOALS

Bab III menjelaskan tentang objectives dan goals yang melanjutkan dari tahapan
rancangan proposal kampanye sosial sebelumnya. Dikatakan perlu ada penetapan tujuan dan
sasaran yang jelas (Kotler, Lee, 2011) untuk menspesifikasikan perilaku yang diinginkan dan
perubahan dalam pengetahuan, perilaku atau kepercayaan. Strategi kampanye pemasaran
sosial bergerak minimal 30 menit sehari dibagi atas tujuan perilaku, pengetahuan dan
kepercayaan (behavior, knowledge, dan belief) sebagai berikut;

3.1 BEHAVIOUR OBJECTIVE


Pada kampanye sosial ini, tujuannya adalah menginginkan sasaran audiens merubah
perilaku sehari-hari terkait aktivitas fisik menjadi lebih aktif dengan mengurangi penggunaan
layar gadget, seperti smartphone, serta mengingkatkan keinginan untuk berolahraga secara
rutin. Mulai menerapkan kegiatan fisik serta memperbaiki state of mind untuk lebih
memfokuskan diri pada kesehatan demi meningkatnya kualitas hidup dan kesehatan badan.
Dimulai dari bergerak fisik minimal 30 menit setiap hari.
Secara sistematis hal ini kemudian dapat dibagi atas beberapa hal yang secara
spesifik ingin diubah, yaitu sebagai berikut (Kotler, Lee, 2011):
(1) ACCEPT a new behavior: Memulai gaya hidup sehat
(2) REJECT a potentially undesirable behavior: Berhenti menjalani gaya hidup mager atau
malas gerak
(3) MODIFY a current behavior: Melakukan kegiatan fisik yang ringan tetapi teratur setiap
hari, seperti menyapu, membersihkan kamar, menari, selama minimal 30 menit setiap hari
(4) ABANDON an old undesirable behavior: Malas bergerak, bermain gadget selama hampir
12 jam lebih, dan tidak memulai kegiatan fisik apapun dalam sehari
(5) CONTINUE a desired behavior: Menggerakan badan dalam beraktivitas minimal 30
menit setiap hari
(6) SWITCH a behavior: Mengubah cara berpikir dan mulai menjalani pola hidup sehat dan
aktif dimulai dari hal sederhana.

3.2 KNOWLEDGE OBJECTIVE


Bagian ini termasuk penetapan tujuan yang dilihat dari pengetahuan termasuk
informasi maupun fakta akan hal – hal yang ingin diberikan kepada target audiens sebagai
bentuk edukasi. Pada konteks ini, fakta yang ditemukan oleh Sukintaka (1980: 8) yaitu
manfaat olahraga dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja adalah sebagai berikut:
a. Pertumbuhan dan perkembangan fisik; dengan melakukan gerakan fisik dalam berolahraga,
remaja akan memperoleh kesehatan, kekuatan, kelentukan, ketangkasan, dan kedinamisan.
Selain itu, fisik anak-anak juga akan menjadi sehat dalam arti yang luas, tidak hanya bebas
dari penyakit. Apabila gerakan olahraga dilakukan dengan benar, remaja akan memperoleh
dorongan untuk tumbuh, dinamika untuk berdiri, dan bergerak guna berbagai macam tujuan.
b. Perkembangan jiwa; pengaruh langsung berolahraga adalah terhadap jasmani, namun
karena manusia terdiri dari kesatuan jasmani dan rohani, maka perbaikan jasmani menjadi
kondisi perbaikan rohani/jiwa. Apabila memiliki jiwa yang sehat, anak-anak akan dapat
mengatasi ketegangan yang dirasakan, kemudian kegembiraan, keceriaan, kesenangan akan
diperoleh melalui aktivitas ini.
c. Perkembangan kepribadian; aktivitas olahraga akan mempengaruhi kepribadian. Hal ini
terwujud karena anak-anak akan melupakan kepentingan pribadinya karena adanya tugas-
tugas, mengontrol diri, mengkritik diri, disiplin, keteguhan, dan keuletan.
d. Perkembangan sosial; manusia terdiri atas kesatuan jiwa dan raga. Manusia adalah
makhluk sosial yang selalu berkomunikasi dengan orang lain. Ketika berolahraga, remaja
memerlukan orang lain baik sebagai pelatih, wasit, kawan maupun lawan bertanding
sehingga mereka merasa tidak berarti apabila tidak ada orang lain; hal inilah yang mendorong
tumbuhnya nilai-nilai sosial. Selain itu, olahraga juga memberikan kesempatan untuk
pembentukan kelompok sosial tanpa memandang kekayaan, kesuksesan sosial maupun status
dalam masyarakat.

3.3 BELIEF OBJECTIVE


Hal ini adalah tujuan pemasaran sosial yang lebih merujuk kepada perasaan dan
perilaku. Diharapkan kampanye ini dapat membuat audiens percaya bahwa berolahraga
ringan 30 menit setiap hari mempunyai banyak manfaat dan sangat berpengaruh dalam
kesehatan tubuh dan dapat mengarah ke perubahan gaya hidup sehat.
3.4 GOALS
Adapun goals yang diinginkan dari kampanye sosial ini secara jangka waktu, terbagi
atas:
- Tujuan jangka pendek
Meningkatkan awareness atau kesadaran diri dari remaja yang kurang bergerak secara
aktif di SMP N 1 Denpasar dalam melihat dan menilai gaya hidup mereka dan merefleksi
diri: apa yang mereka rasakan atas gaya hidup yang selama ini mereka jalani tersebut.
Sehingga dengan memberikan kesadaran, diharapkan target audiens dapat memahami bahwa
gaya hidup santai ternyata belum tentu memberikan kesehatan untuk tubuh. Rutin beraktivitas
ringan minimal 30 menit setiap hari dapat menjadi titik awal permulaan peningkatan
kesadaran kampanye pemasaran sosial ini.
- Tujuan jangka menengah
Meyakinkan para target audiens bahwa mereka dapat mengisi rutinitas sehari-hari
dengan melakukan aktivitas fisik sehingga memberi tempat kepada kepuasan batin karena
telah melakukan gaya hidup sehat yang berguna untuk tubuh manusia. Pada tujuan jangka
menengah ini, audiens diharapkan mulai rutin beraktivitas ringan lebih dari 30 menit setiap
harinya.
 Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang kampanye ini yakni ialah memberikan informasi bahwa
berbagai aktivitas dapat menghasilkan sesuatu yang positif untuk kesehatan tubuh setelah 30
menit, termasuk berjalan kaki, berkebun, dan berdansa. Aktivitas fisik selama 30 menit (atau
lebih) juga dapat berasal dari olahraga atau rekreasi yang terencana, seperti jogging,
bersepeda dan berenang. Tujuan jangka panjang ini diharapkan audiens dapat berolahraga
lebih berat secara rutin, seperti kegiatan berjalan cepat sejauh 3,2 km. Selain itu,
memengaruhi para target audiens untuk melakukan aksi, memberikan informasi atas rutinitas
hidup aktif. Untuk tujuan jangka panjang, penulis merencanakan kerja sama dengan lembaga
kesehatan daerah seperti puskesmas di tiap tiap daerah. Setelahnya, tentu saja akan dilakukan
penelitian di lapangan dari data secara online (big data), maupun dari banyaknya umpan balik
para pengikut pelaku perubahan gaya hidup aktif ini.
Kampanye sosial ini secara umum bertujuan untuk mengubah perilaku sasaran
dengan adanya tambahan durasi dan frekuensi olahraga ringan. Dengan demikian, sasaran
dapat merasakan manfaat dari olahraga ringan yang baik bagi kesehatan tubuhnya. Sementara
tujuan khusus dari program ini adalah sebagai berikut:
a.Sasaran mengetahui jenis olahraga yang termasuk olahraga ringan.
b.Sasaran audiens dapat mengerti manfaat olahraga ringan minimal selama 30 menit
sehari bagi kesehatan.

BAB IV
ANALISIS SASARAN AUDIENS DAN KOMPETISI

4.1 TERKAIT TUJUAN DAN SASARAN AUDIENS


 Perilaku saat ini
Faktor kebiasaan memegang peranan penting dalam mempengaruhi perilaku
anak-anak usia pra remaja. Berdasarkan hasil survey jurnal sebelumnya, diketahui bahwa
rata-rata anak-anak pra remaja beraktivitas ringan setiap hari namun waktunya kurang, yakni
< 30 menit. Hal tersebut merupakan bentuk ketidakaktifan fisik yang dapat memicu berbagai
macam penyakit. Keadaan sosial dan perilaku sasaran audiens dalam kampanye sosial ini
adalah sebagai berikut.
1)Memiliki pengetahuan yang cukup luas
2)Senang bekerja dalam kelompok dan bersama-sama
3)Mudah mengikuti trend yang ada di media massa
4)Memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar
5)Suka mencoba dan tertantang dengan sesuatu yang baru
 Pengetahuan saat ini
Pengetahuan sasaran audiens sebelum dilakukan kampanye yaitu menunjukkan bahwa
audiens mengetahui manfaat pola hidup sehat serta manfaat berolahraga yang rutin sehari-
hari. Tetapi, belum mengetahui dengan jelas olahraga seperti apa yang cukup dilakukan untuk
sehari-hari.
 Kepercayaan saat ini
Masyarakat di Indonesia percaya bahwa olahraga, tidak tentu durasi dan rentang
waktunya, sudah cukup. Sasaran percaya bahwa pola hidup sehat cukup diimbangi dengan
pola makan yang teratur dan olahraga seminggu sekali, bukan minimal 30 menit setiap hari.
 Manfaat yang diterima
Manfaat yang terima dari adanya kampanye ini, yaitu:
1) Menjelaskan dan memberikan pengetahuan akan durasi yang tepat untuk melakukan
olahraga ringan yaitu minimal 30 menit sehari
2) Dapat meningkatkan durasi olahraga ringan minimal 30 menit setiap hari.
3) Kegiatan reminding bagi audiens akan pentingnya olahraga.
 Biaya/pengorbanan yang dirasakan
Ketika para audiens mulai melakukan olahraga ringan minimal 30 menit sehari, maka
audiens akan perlu menyisihkan waktunya untuk berkegiatan fisik, bukan menghabiskan
waktu untuk melakukan hal yang ia senangi. Apalagi jika audiens adalah tipe anak-anak yang
tidak suka olahraga, maka akan sulit untuk memulai gerakan pola hidup aktif ini. Sehingga
audiens harus mengorbankan waktu dan usaha demi mulai olahraga ringan.
 Penghalang
Melakukan olahraga ringan selama minimal 30 menit tidak mudah bagi yang belum
terbiasa karena dirasa sangat berat. Penghalang terbesar dan tersulit dari gerakan ini adalah
tidak adanya motivasi dari diri sendiri dalam melakukan hal tersebut.

4.2 KOMPETISI
Kompetisi dalam hal ini merujuk kepada alasan yang sesungguhnya maupun yang
akan terjadi sehingga target audiens tidak ingin mengubah perilaku yang diinginkan dari
kampanye ini. Dalam hal ini adalah mereka yang merasa tidak mampu berolahraga rutin
ataupun tidak bergerak secara aktif sehari-harinya.
 Perilaku alternatif (berpotensi menjadi pesaing)
Perilaku alternatif yang berpotensi menjadi pesaing perilaku bergerak secara aktif
selama minimal 30 menit setiap hari adalah perilaku yang bergerak secara aktif hanya saat
dirasakan perlu saja.
 Manfaat perilaku alternatif ini
Manfaat yang di dapatkan dari perilaku alternatif ini adalah target audiens dapat
menghemat waktu atau mengikuti rasa nyaman dengan bergerak fisik secara aktif hanya saat
dirasakan perlu.
BAB V
STRATEGI PEMASARAN

Kotler, Lee (2011), mengemukakan ada 4P bauran pemasaran untuk melakukan


strategi pemasaran, kampanye ini akan digunakan 4P yang terdiri atas: Product, Place, Price,
Promotion. Tujuan pada tahap ini adalah untuk menganalisa apa yang dapat ditawarkan untuk
merubah perilaku berdasarkan bauran pemasaran untuk berpikir diluar standar dan secara
heuristik menyediakan perencanaan program yang matang.

5.1 PRODUK
Produk dari kampanye sosial ini adalah gaya hidup sehat, terutama aktif bergerak,
yang dapat menjadi solusi akan gaya hidup malas berolahraga serta memberikan kesehatan
badan bagi penganutnya. Ketika sasaran audiens mulai melakukan gerakan fisik minimal 30
menit setiap hari, perlahan secara tidak sadar mereka akan mulai bergerak aktif lebih lama
dan mulai rutin berolahraga secara lebih berat. Dengan menawarkan gaya hidup bergerak
aktif, pengikut dari kampanye bergerak minimal 30 menit setiap hari ini, dapat dibagi
menjadi atas tiga produk:
 Core product: Gaya hidup aktif bergerak dan kesehatan tubuh.
 Actual product: Dalam hal ini termasuk perilaku yang diinginkan, yaitu, mulai
bergerak minimal 30 menit setiap hari.
 Augmented product: Terdiri dari tangible object dan tangible service. Tangible
object dari kampanye ini adalah tersedianya stiker dan baju kaos secara gratis saat
kampanye puncak. Tangible service dari kampanye ini adalah adanya pemateri
yang akan menjelaskan tentang manfaat olahraga ringan minimal 30 menit setiap
hari dan adanya tokoh terkenal yang akan mengajak sasaran untuk menari supaya
tujuan tercapai dengan cara yang disukai anak-anak pra remaja.

5.2 BIAYA
Digunakan untuk menganalisa cost dan benefit dari perubahan perilaku yang diusung
pada proposal ini. Dari analisa biaya, perlu ada alokasi untuk mengubah gaya hidup menjadi
lebih aktif secara fisik. Lalu, pada kampanye pemasaran sosial ini, cost of change atau biaya
perubahan dilihat sebagai perspektif biaya apabila target audiens bersedia melakukan
perubahan atas perilakunya.
 Monetary cost
Untuk membiasakan berolahraga ringan minimal 30 menit setiap hari hampir tidak
ada mengeluarkan biaya sepeserpun karena ini merupakan perubahan sikap.
 Non-monetary cost
- Olahraga ringan itu memakan waktu.
- Malas untuk memulai.
- Merasa cukup sehat sehingga tidak perlu rutin bergerak aktif.
- Kurang peduli akan kesehatan tubuh.

5.3 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Waktu dan tempat kampanye sosial ini akan dilaksanakan menurut kegiatan yang
diadakan, yaitu:
- Promosi melalui sosialisasi
Waktu: 25 November – 3 Desember 2022
Tempat: di Gedung SMP N 1 Denpasar
- Promosi melalui seminar
Waktu: 4 Desember 2022
Tempat: di Gedung Aula SMP N 1 Denpasar
- Promosi melalui sosial media
Waktu: 10 November – 7 Desember 2022
Tempat: Instagram
- Kampanye puncak
Waktu: 8 Desember 2022
Tempat: Lapangan Puputan Kota Denpasar

5.4 KEY MESSAGE


Pesan ini yang ingin disampaikan oleh penulis kepada target audiens melalui
kampanye sosial ini adalah, “30 Minutes to Make Differences”. Pesan ini dipilih karena
mewakili tujuan kampanye ini diadakan dan mengingatkan sasaran audiens untuk selalu
membiasakan bergerak fisik minimal 30 menit untuk meningkatkan gaya hidup aktif yang
sehat.

5.5 GRAPHIC AND COPY OF PROGRAM


Kegiatan dalam kampanye sosial ini adalah upaya kampanye sosial kesehatan yang
mengajak sasaran untuk olahraga rutin setiap hari minimal 30 menit sehari untuk merasakan
manfaat optimum bagi kesehatan. Program dimulai dengan melakukan sosialisasi, seminar
dan dilanjutkan dengan promosi untuk mempromosikan acara kampanye puncak.
Sebagai puncak dari kegiatan kampanye sosial bergerak minimal 30 menit sehari,
penulis akan mengadakan sebuah kegiatan dengan rangkaian acara sebagai berikut:
a. Stand up comedy
Alasan pemilihan stand up comedy karena hal ini disukai dan digandrungi kalangan muda.
Sehingga diharapkan penyampaian pesan olahraga ringan lewat stand up comedy mudah
diterima dengan konsep yang menghibur.
b. Talkshow
Alasan pemilihan talkshow agar pemberian informasi bisa diberikan secara detail mengenai
olahraga ringan serta menciptakan komunikasi dua arah dengan audiens.
c.Games dan Pembagian Hadiah
Agar rangkaian acara tidak terasa membosankan maka diadakanlah kegiatan games dan
pembagian hadiah. Hadiah yang akan berikan berupa benda yang dapat mendukung audiens
dalam melakukan olahraga sehingga mereka lebih termotivasi dan bersemangat dalam
melakukan olahraga.
d. Dance with Enzy
Untuk mengajak sasaran audiens melakukan olahraga dan menunjukkan bahwa olahraga itu
adalah hal yang menyenangkan, maka menari dipilih untuk mengisi kegiatan acara.
Alasannya, karena menari adalah kegiatan yang tidak sulit dan menyenangkan, serta dapat
mengurang energy. Artis atau tokoh terkenal yang diidolakan remeja akan dilibatkan karena
remaja cenderung mau mengikuti hal yang dilakukan oleh idolanya.

Media kampanye yang dilakukan, adalah sebagai berikut:


a. Poster
Ukuran: A3
Tujuan: untuk mengajak anak-anak yang berada di sekolah agar melakukan gerakan ringan
sehari-hari minimal 30 menit. Gerakan ringan, contohnya seperti, menyapu, berjalan, dll.
Tempat: poster ditempelkan di papan mading gedung SMP N 1 Denpasar lantai 1-2
Jumlah: 2 lembar
b. X banner
Ukuran: 60x160 cm
Tujuan: untuk mengajak anak-anak yang berada di sekolah agar melakukan gerakan ringan
sehari-hari minimal 30 menit. Gerakan ringan, contohnya seperti, menyapu, berjalan, dll.
Tempat: X banner ditempatkan ketika kampanye puncak dan pada acara sosialisasi dan
workshop.
c. Sticker
Ukuran: 6x10 cm
Tujuan: stiker akan dibagikan pada saat acara kampanye dengan desain berisi tagline dan
gambar maskot yang mengajak anak-anak yang berada di sekolah agar melakukan gerakan
ringan sehari-hari minimal 30 menit.
Tempat: stiker di bagikan kepada anak- anak yang mengikuti kampanye.

5.6 MEDIA
Saluran komunikasi atau media yang akan digunakan dalam kampanye sosial ini
adalah video, sticker, poster, media sosial yaitu Instagram dan Youtube. Media tersebut
dipilih karena kebanyakan anak-anak pra remaja di Indonesia aktif bermain Instagram dan
Youtube sehari-harinya. Selain itu, terdapat beberapa pertimbangan dalam pemilihan media
yang digunakan, yaitu:
a. Video
Merupakan media audio visual sehingga dapat mempermudah audiens dalam menangkap
pesan yang ingin disampaikan. Video dapat dikreasikan sedemikian rupa sehingga lebih
menarik perhatian responden dan lebih mudah diterima. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan video media promosi kesehatan diantaranya kualitas gambar dan suara, durasi
waktu dan alur cerita.
b. Sticker
Sticker merupakan barang yang dekat dengan kaum anak-anak. Bahkan, untuk beberapa
kesempatan anak-anak rela mengeluarkan biaya untuk mendapatkan sticker yang mereka
inginkan. Oleh karena itu, sticker yang mengandung pesan baik dengan design yang menarik
secara voluntary akan digunkan oleh mahasiswa sebagai upaya reminding bagi dirinya sendiri
dan orang disekitarnya.
c. Instagram dan Youtube
Instagram dan youtube merupakan media sosial yang cukup banyak digunakan oleh
masyarakat termasuk kalangan anak-anak. Banyak akun dalam Instagram mengangkat tema
tertentu dan berhasil mendapat perhatian yang dibuktikan dengan banyaknya followers dari
sebuah akun. Tingginya minat terhadap kedua sosial media tersebut merupakan
pertimbangan utama yang akhirnya diputuskan penggunaan instagram dan youtube sebagai
media promosi kesehatan.
BAB VI
EVALUASI, PENGAWASAN DAN ANGGARAN/ EVALUATION, MONITORING
AND BUDGETING
Tahap terakhir ini membahas mengenai kegiatan monev (monitor dan evaluasi) atas
kampanye pemasaran sosial sebelum anggaran dan implementasi dibuat (Kotler, Lee, 2011).
Tahap monev yang baik adalah yang merujuk kepada tujuan yang telah dibuat sebelumnya.
Evaluasi dan monitoring penting untuk mengetahui keberhasilan suatu program dan sebagai
bahan masukan untuk melaksanakan program

6.1 GOAL YANG AKAN DIUKUR


Goal yang akan diukur dengan adanya kampanye ini adalah peningkatan awareness
dan perilaku untuk bergerak fisik minimal 30 menit setiap hari. Hasil program dapat
diketahui dengan menghitung besarnya ketercapaian indikator keberhasilan. Sedangkan
dampak program dapat diukur dengan melihat berapa banyak anak-anak sasaran yang ikut
dalam penyebar luasan informasi terkait olahraga yang bersumber dari tim. Semakin banyak
anak-anak yang ikut berpartisipasi menunjukkan penerimaan program oleh anak-anak
sasaran. Dan dengan penyebarluasan informasi akan semakin banyak anak-anak yang
mengetahui bahwa durasi olahraga yang dianjurkan adalah 30 menit per hari. Untuk dampak
olahraga sendiri yaitu kesehatan yang optimal bersifat jangka panjang sehingga tidak dapat
segera diketahui.

6.2 METODE ANGGARAN


Dalam tahap ini, anggaran kampanye pemasaran sosial merefleksikan biaya
pengembangan dan implementasi, serta diasosiasi dengan bauran pemasaran (4P) pada
tahapan sebelumnya serta pengeluaran yang harus diantisipasi pada monitoring dan
evaluation (Kotler, Lee, 2011). Biaya terbesar dari aktivitas kampanye sosial ini adalah
adanya puncak kampanye yang dilaksanakan pada hari terakhir kampanye berlangsung.
Dibutuhkan dana untuk menginisiasi acara seperti acara seminar, acara workshop cara
berolahraga ringan setiap hari serta acara dance. Disini, perlu ada penekanan bahwa dengan
merubah gaya hidup dan berolahraga ringan adalah hal yang menyenangkan dan tidak berarti
harus melakukan sesuatu yang melelahkan dan sangat menguras energi. Maka dari itu,
dibutuhkan dana yang diperuntukkan bagi kerja sama dengan lembaga kesehatan dan
influencer yang diundang sebagai sosok inspiratif.
Selain itu, dana tambahan juga diperlukan seperti papan baliho, pembuatan video.
Kemudian, biaya operasional kegiatan ini seperti komisi. Pendanaan tambahan juga
dibutuhkan, dalam hal ini untuk mengatasi pengeluaran yang berlebih. Karena itu, sumber
dana seperti dari pemerintah (melalui dana hibah), kerja sama dengan lembaga kesehatan,
perusahaan dan dukungan yayasan yang sesuai sangat diperlukan.

6.3 SUMBER DANA


Sumber dana untuk penyelenggaran kampanye ini adalah dengan cara,
A. Dana pemerintah (hibah)
B. Sponsorship
Kampanye ini akan diselenggarakan dengan menggunakan dana dari sponsorship yang
berkaitan dengan topik kampanye yang diambil, yaitu, lembaga-lembaga kesehatan dan
perusahaan yang bergerak dibidang kesehatan dan gaya hidup aktif yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Wicaksono, L. (2017). Pelaksanaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Anak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan Anak, 3(2).

Kotler, P., et al. (2011). Social Marketing for Public Health, Global Trends and Success
Stories. United States: Jones and Bartlett Publishers, LLC.

Sukintaka. (1980). Nilai-nilai Pendidikan Permainan Anak-anak Daeiah Jawa. Yogyakarta:


FKIK [KIP YOGYAKARTA.

Anda mungkin juga menyukai