Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan :Hipertensi


2. Sub Pokok Bahasan: Menjelaskan tentang pengertian hipertensi, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, pengobatan, akibat lanjut jika hipertensi tidak diobati
3. Sasaran :Keluarga
4. Hari/Tanggal :
5. Waktu : 15 Menit
6. Tempat : Rumah Tn. E
Penyuluh : Evi Triana

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 15 menit, diharapkan keluarga
memahami dan dapat menerapkan pola hidup sehat bagi anggota keluarganya yang
menderita hipertensi

II. Tujuan Khusus


Setelah dilakukan pembelajaran tentang hipertensi pada keluarga diharapkan
keluarga mampu :
A. Menyebutkan pengertian hipertensi

B. Menyebutkan faktor penyebab hipertensi

C. Menyebutkan minimal 3 dari 5 tanda dan gejala hipertensi

D. Menyebutkan cara pencegahan hipertensi

E. Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya hipertensi

F. Menyebutkan 3 dari 7 cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi

III. MateriPenyuluhan
A. Pengertian hipertensi

B. Penyebab hipertensi

C. Tanda dan gejala hipertensi

D. Pencegahan hipertensi

E. Bahaya hipertensi
F. Cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi

IV. Metode
A. Tanya jawab

B. Pemeriksaan Tekanan darah

C. Konseling

V. Media
A. Leaflet

VI. KegiatanPenyuluhan

Kegiatan penyuluhan
Kegiatan Audience Waktu

Pembukaan :

1. Mengucapkan - Menjawabsalam 5 menit


salam pembukaan - Menyimak
2. Menyampaikantujuan - Mendengarkan
3. Membuat kontrakwaktu - Menyepakati kontrak

Kegiatan inti :

A. Menjelaskan materi - Menyimak & 5 menit


meperhatikan
 pengertian hipertensi - Menjawab pertanyaan
- Mengajukan
 penyebab hipertensi pertanyaan
 tanda dan gejala
dari hipertensi

 pencegahan dan
pengobatan hipertensi

 akibat tidak
diobatinya hipertensi
B.Memberikan
pertanyaan
C.Menjawab
pertanyaan
Penutup : - Memperhatikan

1. Menyimpulkan hasil - Mendengarkan 5 menit


penyuluhan
2. Memberikan motivasi - Menjawab salam
3. Mengakhiri dengan Salam

VII.Media Alat Sumber

1. Media : Leaflet

2. Sumber :
a. Citra Agus Skep, NS. Tuntutan praktis Asuhan keperawatan keluarga. 2004. Jakarta ;
EGC
b. Friendman M Marilyn, Kep Keluarga Teori dan Praktek.1998.Jakarta: EGC
c. Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi Konsep Klinis proses Penyakit Buku 2
Edisi 6,2002. Jakarta ;EGC
d. Soegondo S. Petunjuk Praktek Pengelolaan DM Tipe 2. 2002. Jakarta:PB Perkemi
e. Soeparman, Waspadji Sarewono, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II,1990,
Jakarta : Balai Penerbit FKUI
f. Willem’s L. Jenice, Diagnosis Fisik, 2005, EGC,Jakarta
g. Suddart&Brunner.KeperawatanMedikalBedahVol.2,2001,EGC,Jakarta
h. Sustrani. dkk.2006.Hipertensi.jakarta:gramedia
i. http://lifestyle.okezone.com/makanan-terbaik-untuk penderitahipertensi/diakses
tanggal 13 Oktober2011

VIII. Evaluasi

1. Audience mampu :

a. mengetahui tanda dan gejala hipertensi

b. mengetahui cara pencegahan hipertensi

c. mengetahui pengobatan herbal hipertensi


MATERI HIPERTENSI

A Konsep Dasar

1. Pengertian
Adalah gangguan pada system pembuluh darah yang ditandai dengan meningkatnya tekanan
darah sistolik ≥140 dan tekanan darah diastolic ≥90 mmHg.

2. Klasifikasi Tekanan Darah PadaDewasa

Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik

Normal ≤ 120 mmhg Dibawah 80 mmhg


Pre hipertensi 120-139 mmhg 80-89 mmhg
Stadium1
140-159 mmhg 90-99 mmhg
(hipertensi ringan)
Stadium2
≥160 mmhg ≥100 mmhg
(hipertensi sedang)

Sumber : sustrani, lany, syamsir alam, iwan hadibroto. 2006. Hipertensi. jakarta:

gramedia

3. Etiologi
a. Gaya hidup tak sehat
1) Konsumsi garam berlebih
2) Merokok
3) Minum-minum beralkohol
4) Kurang olahraga
b. Kegemukan
c. Stress / banyak pikiran

4. Manifestasi klinis
Hipertensi memiliki tanda dan gejala seperti :

a. Sakit kepala atau pusing


b. Mudah marah
c. Telinga berdengung
d. Mata terasa berat atau pandangan kabur
e. Mudah lelah
f. Susah tidur
g. Terasa sakit ditengkuk
h. Tekanan darah lebih dari normal
i. Leher terasa pegal
j. Terkadang disertai mual dan muntah
(DEPKES RI, 2006)
5. Akibat lanjut dari hipertensi
a. Penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah
b. Penyakit jantung
c. Serangan otak/stroke
d. Pengelihatan menurun
e. Gangguan gerak dan keseimbangan
f. Kerusakan ginjal
g. kematian
6. Pencegahan

a. Jaga berat badan


b. Kurangi makan makanan berlemak dan garam
c. Berhenti merokok dan alkohol
d. Kurangi atau tidak minum kopi
e. Cukup istirahat dan tidur
f. Hindari stress
g. Olahraga secara teratur
h. Banyak makan sayur dan buah

7. Makanan yang harus dihindari penderita hipertensi

a. Otak, ginjal, paru, jantung, daging kambing

b. Makanan yang di olah menggunakan garam natrium, seperti crackers, patries, kue,
krupuk, kripik dan makanan kering yang asin

c. Makanan dan minuman dalam kaleng : sarden, sosis, kornet, sayuran dan buah-
buahan dalam kaleng

d. Makanan yang diawetkan: dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, udang kering,
telur asin, telur pindang, selai kacang, acar, manisan buah

e. Mentega dan keju

f. Bumbu-bumbu: kecap asin, terasi, petis garam, saus tomat, saus sambel, tauco dan
bumbu penyedap lainnya.

g. Makanan yang mengandung alcohol misalnya durian, tape

(DEPKES RI, 2013)

8. Pengobatan

a. Medis

Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;

1). Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}.


Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan
tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam
cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.
2). Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat
yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses
memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh
darah.

3). Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting


enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam
pengontrolan darah tinggiatau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh
darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

b. Dengan Senam hipertensi

Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat. Untuk
itu, perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap
dan tidak boleh memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan dapat
dilakukan perlahan sesuai kemampuan.Menurut Niniek Soetini SSt Ft,
Fisioterapis Siloam Hospitals Surabaya, contoh latihan yang bisa diterapkan
setiap hari adalah sebagai berikut: Pemanasan:

1) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi
lain.

2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi
kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan
tarikan bahu dan punggung.
Inti:

GERAKAN - GERAKAN TANGAN

1) Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, ke belakang

2) Gerakan tangan membuka dan menyilang

3) Mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan kesamping

4) Gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah,


danmenyilang

5) Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan

6) Tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan menepuk paha, bahu,
dan lain sebagainya

GERAKAN - GERAKAN KAKI

1) Berjalan di tempat

2) Berbaris

3) melangkah satu atau dualangkah

4) Melompat satu kaki atau dua kaki ke samping, ke depan, dan kebelakang

5) Mengangkat lutut

6) Tendangan, ke belakang, ke depan, dan kesamping

7) Geraka cha chacha

8) Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki, dan lain sebagainya

Pendinginan:

1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan tahan
dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisilainnya.

2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan gerakan
setengah putaran. Tahan 8-10 kali hitungan lalu arahkan tangan ke sisi
lainnya dan tahan dengan hitungansama.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC,
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC,

Goonasekera CDA, Dillon MJ, 2003. The child with hypertension. In: Webb NJA,
Postlethwaite RJ, editors. Clinical Paediatric Nephrology. 3rdedition. Oxford: Oxford
University Press

Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey: Upper SaddleRiver

Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition.
New Jersey: Upper SaddleRiver

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.


Jakarta: Prima Medika

Smet, Bart.1994. Psikologi Kesehatan. Pt Grasindo:Jakarta

Soeparman dkk,2007 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta Smeljer,s.c

Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, Imam, S Dkk.2005. Asuhan

Keperawatan Keluarga.Buntara Media:malang

Anda mungkin juga menyukai