HIPOTESIS
penelitian sebelumnya oleh peneliti lain dan pada jenis penelitian yang sama yang
akan dijadikan sebagai sebuah acuan dan pandangan lain dalam penyusunan
penelitian ini. Landasan empiris yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini
Tabel II.1
Penelitian Terdahulu
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini, dalam
penelitian yang dilakukan oleh C.N. Krishna Naik dengan judul “Service Quality
terendah pelanggan adalah kebersihan dan suasana, hal ini berarti bahwa
dilakukan oleh Tanja Lautiainen dengan judul Factor affecting consumer’s buying
sekitar pembeli itu sendiri semantara hasil lainnya adalah keputusan pembelian
dari seorang pembeli juga dipengaruhi oleh faktor psikologi dari pembeli itu
sendiri. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan penelitian ini maka, seorang
dua faktor yaitu : faktor saran orang-orang terdekat dan faktor psikologis dari
2.1.2.1. Pariwisata
domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain
tempat baru dalam rangka menikmati suatu destinasi wisata untuk berlibur
agar sebuah perusahaan maupun destinasi wisata tersebut tetap bertahan dalam
persaingan antar destinasi wisata. Wisatawan saat ini lebih selektif dalam
menentukan pilihan barang atau jasa yang akan dipilihnya karena wisatawan
beranggapan bahwa barang atau jasa yang diperoleh atau dirasakan harus sesuai
dengan keinginan dari wisatawan. Dalam hal ini suatu destinasi wisata haruslah
definisi yang berbeda-beda dan bervariasi. Perusahaan jasa dan pelayanan lebih
memiliki ISO : 9001, di dalam ISO tersebut Museum Geologi Bandung memiliki
tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain
dimana jika produk itu berupa produk fisik yang didalam tahapannya akan
ungkapan ini menurut peneliti adalah Service merupakan suatu sikap atau
Services are part of our life from long time but difference between services and
commodities”.
menyatakan bahwa Service (jasa) adalah suatu kegiatan yang menyediakan segala
sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain pada saat tersebut, dalam hal ini subjek
yang dimaksud adalah wisatawan, hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh
satisfaction which offered for sale that is an essentially intangible things and does
memiliki empat karakteristik yang unik dengan faktor lainnya khususnya dalam
Lovelock dalam buku Tijptono (2011:21) menyatakan bahwa secara garis besar
1. Segmen Pasar
jasa yang ditunjukan oleh konsumen. Dalam hal ini jasa memiliki kriteria
2. Tingkat Keberwujudan
Dalam hal ini, jasa memiliki hubungan dengan keterlibatan suatu
Berdasarkan kriteria ini, jasa terbagi menjadi tiga macam yaitu : Rented-
hal ini terdapat dua tipe pokok penyedia jasa yaitu : Professional Service
menjadi 2 aspek yaitu Commercial Services atau Profit Service dan Non-
Profit Service.
5. Regulasi
Jasa dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu High Contact Service dan
tidak akan ada. Aset perusahaan sangat kecil nilainya tanpa keberadaan
Destinasi wisata merupakan salah satu bagian penting dari pariwisata karena
destinasi wisata berperan sebagai lokasi atau tujuan wisatawan datang berkunjung
ke sebuah negara atau ke sebuah kota dalam rangka berlibur dari segala kepenatan
aktifitas yang telah dilakukan. Oleh karena itu sebuah perusahaan diharuskan
memberikan sebuah Service yang baik dan cepat kepada setiap konsumen yang
datang.
akan sebuah pelayanan serta penyampaiannya harus sesuai atau melebihi dari
harapan wisatawan yang diinginkan hal ini sejalan dengan pernyataan Tjiptono
dan suatu pengendalian atas sebuah keunggulan dalam memenuhi setiap keinginan
pelanggan”.
Saat ini banyak tenaga pelayanan baik itu di dalam sebuah destinasi wisata
sedang membeli saja sedangkan setelah proses membeli terjadi konsumen dengan
mudahmya dilupakan begitu saja. Oleh karena itu, pada perkembangan zaman saat
ini pola pikir tersebut harus dihilangkan, hal ini senada dengan pernyataan
yang konsumen alami”. Berikut ini adalah 3 karakter utama WOW dalam buku
situasi khusus. Arti khusus disini karena lebih spesifik kepada sebuah
3. WOW itu suatu hal yang menular, konsumen yang mengalami momen
peranan seorang tenaga pelayanan dalam menjadikan suatu destinasi wisata agar
lebih mampu berkompetisi dengan destinasi wisata lain dan menciptakan daya
saing yang tinggi sehingga dapat memberikan efek kepuasan bagi wisatawan. Hal
ini menjadi suatu acuan bagi wisatawan untuk menentukan objek wisata mana
1. Reabilitas (Reability)
suatu layanan yang maksimal sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun
dan menyampaikan jasa sesuai dengan waktu yang disepakati sejak awal baik
3. Jaminan (Assurance)
sebuah destinasi wisata dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan
yang berkunjung.
4. Empati (Empathy)
dalam memahami masalah yang dihadapi oleh wisatawan dan akan bertindak
Dimensi ini berkaitan dengan sebuah daya tarik berupa fasilitas fisik,
perlengkapan sebuah destinasi wisata dan sebuah material yang digunakan oleh
sebuah destinasi wisata serta penampilan yang ditampilkan oleh karyawan pada
wisatawan.
2.1.2.2.2. Pengukuran Kualitas Pelayanan
seorang konsumen akan membandingkan kualitas jasa pada suatu atribut yang
dirancang untuk mengukur sebuah persepsi dan harapan dari seorang konsumen
serta Gap diantara keduanya pada lima dimensi utama dari sebuah Kualitas
konsumen.
Berkunjung
pelayanan yang dimiliki oleh sebuah destinasi wisata. Pada umumnya variabel ini
merasa puas akan suatu pelayanan yang diberikan oleh sebuah destinasi pada
destinasi wisata tersebut kepada wisatawan lain serta dapat dipastikan wisatawan
berbeda.
merek mana yang akan dibeli. Konsumen akan membeli merek yang
paling disukai, tetapi dapat dipengaruhi oleh dua faktor yang berada antara
niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu sikap orang lain dan situasi yang
pembelian atau beralih kepada alternatif pilihan yang lain. Preferensi dan
2008:181).
sistem yang terdiri dari masukan, proses dan keluaran. Proses pengambilan
konsumen.
dibeli.
lain.
keputusan mengenai berapa banyak produk yang harus dibeli pada suatu
pembelian.
proses pembelian tidak hanya sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan
tertentu.
tempat membeli.
yang sebenarnya.
awal yang dilalui konsumen adalah kesadaran kebutuhan (need recognition), lalu
dan pada tahap akhir pembeli akan menunjukkan kepuasan (satisfaction) atau
ketidakpuasan (dissatisfaction).
atau jiwa. Suasana hati berbeda denga emosi karena lebih merupakan keadaan
yang sudah ada sebelumnya dan tidak terfokus serta sudah ada ketika konsumen
melihat merek, toko atau iklan. Konsumen yang memiliki suasana hati yang
konsumen yang berada dalam suasana hati yang negatif (Kanuk, 2008:491).
antara lain:
sumber, yaitu :
atau menolak produk. Aturan tingkah laku yang tidak tertulis yang
mana yang benar atau salah pada waktu tertentu. Dampak kumulatif
terdiri dari lima tahap. Konsumen akan melalui lima tahap dalam proses
untuk setiap pembelian yang konsumen buat. Lima tahap proses keputusan
Perilaku Keputusan
Pembelian Pembelian
Gambar II.1
A. Pengenalan Masalah
Pada tahap ini konsumen digerakkan untuk mencari lebih banyak informasi,
konsumen bisa lebih mudah melakukan pencarian informasi aktif, ketika lebih
C. Penilaian Alternatif
D. Keputusan Pembelian
sesuai dengan besar uang yang dibelanjakan, banyak cirri yang tidak pasti,
akan puas. Jika melebihi harapa, maka konsumen sangat puas. Jika kurang
konsumen puas, dia akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk
tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan
Demikian, sebuah merek adalah produk atau jasa penambahan dimensi yang
dengan cara tertentu mendifrensiasikannya dari produk atau jasa lain yang di
Menurut Keller (2008) nilai pada sebuah merek merupakan suatu arahan
membangun merek dengan sebuah konsep yang matang dan digunakan secara
maksimal dalam tindakan suatu tindakan pemasaran. Salah satu cara untuk
membuat merek yang kuat adalah dengan pembentukan citra merek yang baik.
merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang
kinerja produk dari merek (Kotler dan Keller 2009). Dimensinya diantara lain
adalah :
1. Brand Association
2. Favourability of Brand Association
pesan yang bersifat non komersial maupun komersial (Keller dalam Ferrinadewi
2009:166).
diantaranya adalah :
a. Dapat diingat
Merek harus dapat diingat dan dikenali dengan mudah oleh konsumen.
b. Berarti
menggunakan merek.
c. Dapat disukai
Seberapa menarik estetika dari merek dan dapat disukai secara visual,
kategori yang sama atau berbeda dengan melintasi batas geografis dan
segmen pasar.
e. Dapat disesuaikan
f. Dapat dilindungi
Menurut Kotler (2009:259) bahwa merek memiliki peranan dilihat dari sudut
berikut :
3. Merek menawarkan perlindungan hukum atas ciri dari keunikan produk yang
dimiliki.
4. Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas akan
kompetitif.
Suatu merek harus memiliki strategi yang baik dan kuat dalam mengenalkan
dan memasarkan produk sesuai dengan nilai jual merek yang telah ditentukan.
Hal ini akan membangun citra merek (brand image) dan kepercayaan di mata
konsumen.
berikut :
memasarkan produk baru. Hal ini dikarenakan nama atau merek sebelumnya
tidak sesuai dengan konsep produk baru yang akan ditawarkan di pasar.
yang sama. Hal tersebut untuk memberikan fungsi dan manfaat yang sesuai
macam atribut tambahan atau variasi terhadap kategori produk yang sudah
yaitu :
a. Ketahanan (Tenacity)
1. Kualitas Produk
telah ditetapkan oleh sebuah perusahaan terhadap produk dari merek tersebut.
b. Kesesuaian (Congruence)
Sejauh mana brand image secara akurat dan konsisten yang ingin
ditampilkan.
1. Rasa
Rasa dari sebuah produk harus konsisten dan akurat. Hal ini dapat
2. Harga
d. Konotasi (Connotation)
menemukan merek produk yang satu berbeda dari merek produk lainnya.
2. Brand Image bukan hanya merupakan sebuah pemberian nama yang baik
sebuah produk.
3. Brand Image memegang kepercayaan, pemahaman, dan persepsi
harus memahami teori dan variabel yang akan diteliti. Menurut Prof. Dr.
pertautan atau hubungan antar variabel yang diteliti dan ada teori yang
mendasari.
3. Kerangka pemikiran tersebut selanjutnya perlu di nyatakan dalam bentuk
dimensi yang akan digunakan dalam kerangka pemikiran ini adalah tiga variabel.
Variabel (X) adalah Kualitas Pelayanan, Variabel (Y) adalah Brand Image dan
Tangibles. Jika semua dimensi ini terpenuhi pengunjung akan merasa puas
terhadap pelayanan yang sudah diberikan saat datang kesebuah destinasi wisata.
Dimensi selanjutnya adalah Brand Image (Y) terdapat lima dimensi yaitu :
dan Uniqueness of brand image. Brand Image adalah produk atau jasa yang
atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.
Dan dimensi yang terakhir adalah Keputusan Berkunjung (Z) terdapat lima
berikut ini :
association
3. Jaminan (Assurance)
4. Uniqueness of brand
5. Bukti Fisik (Tangibles)
association
Keputusan Berkunjung
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian Informasi
3. Penilaian alternatif
4. Perilaku pembelian
5. Keputusan Berkunjung
Gambar II.2
Kerangka Pemikiran
2.3. Hipotensis
ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Dalam penelitian ini peneliti
Museum Geologi.