PENDAHULUAN
pendorong ekonomi terbesar ke-3 setelah Minyak Bumi dan Pajak. Industri
Pariwisata merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di dunia, salah
pajak dan minyak bumi, serta industri pariwisata saat ini mampu bersaing dengan
perkembangan era globalisasi saat ini. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
dan Wisata buatan, pariwisata juga memiliki peran yang penting untuk membuat
Oleh karena itu, perkembangan sebuah destinasi wisata semakin banyak saat ini,
hal ini dapat menambah jumlah lapangan kerja di bagian pariwisata sehingga
Indonesia yang mayoritas potensinya adalah wisata alam dan wisata budaya,
1
2
sehingga banyak wisatawan asing khususnya yang berasal dari Eropa berminat
Tabel I.1
Data Kunjungan Wisatawan Ke Indonesia
yang menikmati fasilitas dan atraksi wisata yang dimiliki oleh sebuah objek
3
wisata. Wisatawan adalah salah satu faktor berkembang atau tidaknya sebuah
adalah raja maka setiap destinasi wisata diharapkan mampu untuk memberikan
dimanjakan oleh sebuah destinasi wisata. Fase ini merupakan salah satu tahap
utama dalam sebuah pelayanan yang diberikan kepada pengunjung atau pembeli
pengaruh yang besar dalam tingkat pemasukkan sebuah objek wisata maupun
dalam hal perkembangan sebuah objek wisata. Hal ini sejalan dengan pendapat
king, then any organization including tourist destinations, they are racing to
yang maksimal dari objek wisata khususnya dalam hal pelayanan yang diberikan
kepada wisatawan sehingga wisatawan merasa puas dan berpikir untuk kembali
Setiap kota di Provinsi Jawa Barat memiliki ciri khas dan wisata yang
berbeda serta beragam jenisnya, salah satunya adalah kota Bandung. Kota
Bandung merupakan Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki
wisata yang menarik untuk di kunjungi, selain itu Kota Bandung di kenal dengan
Gedung Sate yang menjadi sekarang menjadi tempat pemerintahan Provinsi Jawa
Barat, Gedung Pakuan yang berfungi menjadi tempat tinggal resmi Gubernur
Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds yang berfungsi
sebagai dan tempat Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan Villa Isola
mengunjungi daya tarik wisata lainnya, hal inilah yang menjadi permasalahan
rendahnya tingkat kunjungan ulang wisatawan. Berikut ini adalah data kunjungan
Tabel I.2.
Data Kunjungan Wisatawan Kota Bandung Pada Tahun 2011-2015
Tahun Jumlah
2011 6.388.437
2012 6.524.071
2013 7.073.615
2014 7.038.837
2015 7.603.193
Sumber : Data BPS Kota Bandung 2017
merupakan tahun dimana data ini dimulai, pada tahun 2011 kunjungan ke Kota
5
Gambar I.1.
Grafik Persentase Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung
6
Bandung yang merupakan destinasi wisata yang terletak di tengah Kota Bandung.
bersejarah di Kota Bandung, dengan daya tarik utamanya yaitu koleksi fosil,
koleksi batuan, serta wisata sejarah mengenai bagaimana evolusi flora dan fauna
Nasional.
dalam setiap kunjungannya ke sebuah destinasi wisata, hal ini menjadi dasar
Geologi Bandung :
Gambar I.2.
Grafik Persentase Keputusan Berkunjung Museum Geologi Bandung
7
Berdasarkan Gambar I.2 dapat dilihat bahwa dari 100 responden memilih
untuk berkunjung sebanyak 35% atau sebanyak 35 orang sedangkan 40% atau
sebanyak 40 orang memilih untuk tidak berkunjung ulang sementara sisanya 25%
baik itu perkembangan yang positif maupun perkembangan yang negatif. Tingkat
Tabel I.3
Data Kunjungan Wisatawan Ke Museum Geologi Bandung
Tamu
Tahun Umum Pelajar Asing Total
Khusus
dengan persentase 47,4%. Untuk data kunjungan di Tahun 2012 dengan jumlah
fluktuatif dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan Kunjungan,
Gambar I.3.
Grafik Kunjungan wisatawan Museum Geologi Bandung 2011-2015
beberapa hal diantaranya faktor Kualitas Pelayanan dan Brand Image. Dalam
Tabel I.4
Permasalahan Kualitas Pelayanan
No Jenis Permasalahan
Jika kelima dimensi ini terpenuhi dan wisatawan merasa puas dan wisatawan akan
datang berkunjung ke destinasi wisata, apabila semua dimensi ini tidak terpenuhi
maka wisatawan yang datang pasti akan menurun dan tidak akan datang ke sebuah
destinasi wisata.
informasi mengenai koleksi fosil, Papan Petunjuk arah, Loket Tiket museum,
Geologi Bandung saat ini dirasa tidak begitu baik hal ini dikarenakan banyak
yang belum dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu, papan penunjuk arah
yang penempatannya masih belum baik sehingga banyak pengunjung yang merasa
bingung khususnya apabila pengunjung ingin ke kamar mandi. Dalam hal ini
terlalu banyak selain itu juga, kurangnya informasi yang memadai mengenai
kepada pengunjung adalah garis besar informasi dari keseluruhan informasi yang
ada dikarenakan hal ini pula pengunjung tidak mampu mendapatkan informasi
Museum yang memiliki koleksi fosil, Museum yang memiliki keunikan dan
Museum yang bersifat edukasi bagi pelajar dan pengunjung Umum. Namun
pengunjung juga tak hanya menghandalkan harga saja, tetapi pengunjung juga
pengunjung terhadap citra merek dari produk tersebut. Citra Merek dapat di
pertahankan dengan cara keunggulan produk yang di miliki, harga yang bersaing,
semakin baik citra merek produk yang di jual, semakin tinggi pula keputusan
Tabel I.5
Permasalahan Citra Merek Museum Geologi Bandung
NO Jenis Permasalahan
Citra Merek sangat penting untuk produk dan jasa, wisatawan dapat
Citra merek sendiri merupakan salah satu daya tarik bagi pengunjung untuk
datang ke sebuah destinasi wisata, sehingga apabila citra sebuah destinasi wisata
baik maka pengunjung pun akan tertarik untuk datang ke sebuah destinasi wisata.
Namun, apabila citra sebuah destinasi wisata buruk maka pengunjung enggan
citra merek yang dimiliki agar pengunjung tetap datang berkunjung ke destinasi
wisatanya. Namun pada kenyataannya pengunjung tidak mengetahui ciri khas dari
museum geologi sehingga pengunjung merasa bingung dengan ciri khas yang
mengetahui tentang arti Geologi sehingga pengunjung merasa bingung dengan arti
geologi tersebut.
12
atau mengetahui geologi Indonesia seperti apa dan bagaimana proses terbentuknya
dan hal ini menyebabkan edukasi masyarakat mengenai geologi Indonesia masih
kurang. Selain itu juga masyarakat tidak mengetahui ciri khas utama dari Museum
Geologi Bandung padahal ciri khas Museum Geologi Bandung adalah fosil
Stromatolit yang merupakan fosil tertua yang dimiliki oleh Museum Geologi
Kehidupan kemudian ciri khas Museum Geologi Bandung lainnya adalah fosil
Stegodon serta fosil Tyrannosaurus Rex (T-Rex), hal ini membuat pihak Museum
sedikitnya niat wisatawan untuk berkunjung kembali akan berdampak pula pada
tingkat kunjungan wisatawan yang akan mendatang pun akan terus menerus
maksimal.
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam
variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan
Geologi Bandung ?
Geologi ?
Bandung ?
informasi untuk diolah dan dianalisa guna mengetahui pengaruh Quality Service
Museum Geologi Bandung. Selain itu penelitian ini juga merupakan salah satu
penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti. Oleh sebab itu tujuan penelitian
Bandung;
Geologi Bandung;
Geologi;
Bandung;
Geologi Bandung.
acuan untuk penelitian selanjutnya yang membahas masalah yang sama atau ruang
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi obyek wisata