Anda di halaman 1dari 33

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan sektor industri yang semakin

kompleks, terdapat banyak sumber yang berpotensi menimbulkan bahaya.

Sehingga perlu dilakukan suatu upaya pengendalian terhadap sumber bahaya

tersebut, salah satunya adalah pengendalian terhadap instalasi listrik. Apabila

tidak dilakukan pengendalian atau melakukan pengendalian yang salah

terhadap instalasi listrik dapat menimbulkan kebakaran. Selain itu, instalasi

listrik juga merupakan suatu sistem yang sangat kompleks terhadap

kehidupan di era modern ini. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan upaya

penanggulangan kebakaran untuk mencegah terjadinya kebakaran dan sebagai

sarana proteksi.

Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi

terhadap sumber bahaya yang ada di tempat kerja, salah satunya adalah

instalasi listrik. Selain mengidentifikasi, diharapkan juga mampu menemukan

solusi atau pengendalian dari sumber bahaya, salah satu pengendalian di

tempat kerja adalah sarana penanggulangan kebakaran di tempat kerja.

Oleh dikarenakan hal diatas, guna mendapat calon AK3 Umum yang

berpengalaman perlu dilakukan Praktik Kerja Lapangan. Besar harapan

setelah dilakukan kegiatan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan

tentang implementasi K3 di tempat kerja.


2

1.2 Ruang Lingkup

Nama Perusahaan : Universitas Airlangga

Tempat : Lantai 1-3 Gedung Rektorat (Manajemen), Kampus C

Universitas Airlangga

Alamat : Jl. Mulyorejo, Surabaya

Waktu : Sabtu, 17 Januari 2015

Pukul : 13.00 – 15.00 WIB

Objek Observasi : Pengamatan norma K3 listrik dan penanggulangan

kebakaran

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dilaksanakan Pratik Kerja Lapangan ini adalah untuk

mempelajari penerapan materi pembelajaran Kesehatan dan Keselamatan

Kerja (K3) yang telah diterima di kampus maupun pelatihan AK3 Umum di

tempat kerja.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan untuk melihat

kesesuaian peraturan perundang undangan K3 Listrik dan penanggulangan

kebakaran dengan penerapannya di tempat kerja.

1.4 Dasar Hukum

1.4.1 K3 Listrik

a. UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1Q

b. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

c. Kepmenakertrans No. 75/Men/2002 mengenai PUIL 2000 di tempat kerja


3

d. Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial daN

Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep-311/Bw/2002 tentang Sertifikasi

Kompetensi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik

e. Peraturan Pemerintah No.3 Tahun 2005 Tentang Penyediaan dan

Pemanfaatan Tenaga Listrik

f. Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 Tentang Ketenaga Listrikan

1.4.2 Penanggulangan Kebakaran

a. UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1b dan 1d

b. Permenakertrans No.2/Men/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran

Otomatis

c. Permenakertrans No.4/Men/1980 tentang Syarat- syarat Pemasangan dan

Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.

d. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.11/M/B/1997 tentang Pengwasan

Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

e. Kepmenaker No.186/Men/1999 tentang Penanggulangan Kebakaran di

Tempat Kerja.

f. SNI 03-1745-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Pipa Tengah

dan Selang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan

Rumah Dan Gedung


4

BAB II

HASIL PENGAMATAN

2.1 Profil Perusahaan

Universitas Airlangga, adalah perguruan tinggi negeri yang terdapat

di kota Surabaya, Jawa Timur. Berdiri pada 10 November 1954, bertepatan

dengan hari pahlawan yang ke-9. Universitas Airlangga merupakan salah satu

perguruan tinggi terbaik di Indonesia karena sudah bisa dikatakan lengkap

baik itu dari segi sarana dan prasarana maupun dari segi mahasiswa serta

dosen yang ada di perguruan tinggi ini.

Universitas Airlangga memiliki 13 fakultas plus program

pascasarjana yang menempati tiga kampus yang tersebar di Surabaya:

a. Kampus A di Jalan Prof. Dr. Moestopo 47. Di kampus ini terdapat Fakultas

Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)

b. Kampus B di Jalan Dharmawangsa Dalam 4-6. Di kampus ini terdapat

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum (FH), Fakultas

Psikologi (FPsi), Fakultas Farmasi (FF), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), dan Program Pascasarjana.

c. Kampus C di Mulyorejo , Surabaya Timur. Di kampus ini terdapat Fakultas

Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM),

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Keperawatan (FKp), dan

Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK).


5

2.2 Kondisi Area Kerja

Gedung Manajemen (Rektorat) Universitas Airlangga merupakan

suatu tempat sebagai pusat administrasi semua kegiatan baik akademik

maupun non akademik yang melibatkan kegiatan dari keluarga besar

Universitas Airlangga.

Instalasi listrik di Gedung Manajemen terbagi menjadi 3 pass.

Disetiap lantai Gedung Manajemen terdapat control panel yang berfungsi

untuk mengontrol instalasi listrik yang berada disetiap lantai.

Sarana penanggulangan kebakaran yang terdapat di Gedung

Manajemen Universitas Airlangga adalah Hydrant, Alat Pemadam Api

Ringan (APAR), sprinkler, smoke Detector, dan alarm bell. Hydrant di

letakkan di setiap lantai gedung manajemen. Di lantai satu terdapat satu

hydrant, sedangkan di lantai dua dan tiga masing-masing terdapat dua

hydrant. APAR yang digunakan di Gedung Manajemen menggunakan APAR

jenis dry powder dengan berat 6 kg dan APAR jenis CO2 dengan berat 50 kg.

Sedangkan sprinkler dan smoke detector dipasang di setiap atap dengan jarak

tertentu. Alarm bell juga terdapat di Gedung Manajemen yang berfungsi

untuk memberi isyarat bahwa terjadi kebakaran.

Selain sarana penanggulangan kebakaran diatas, Gedung Manajemen

Universitas Airlangga juga dilengkapi dengan petunjuk jalur evakuasi, denah

jalur evakuasi, dan tangga darurat. Selain itu, juga terdapat mobil pemadam

kebakaran sebagai sarana pembantu penanggulangan kebakaran.


6

2.3 Temuan dan Fakta

2.3.1 Observasi APAR

Tabel 2.1 Temuan dan Fakta Pengecekan APAR

Tanggal
No Nomer Pengecekan
Type Lokasi Kadalu- Keterangan
. APAR Terakhir
warsa

1. 1.01 AP Dry Lantai 1 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014

2. 1.02 AP Dry Lantai 1 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014

3. 1.03 AP Dry Lantai 1 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014

4. 1.04 AP Dry Lantai 1 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014

5. 1.05 AP Dry Lantai 1 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014

6. 2..01 AP Lantai 2 20 Juli 2017 Sudah

November sesuai

2014
7

7. 2.02 AP Dry Lantai 2 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014

8. 2.03 AP Dry Lantai 2 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014

9. 2.04 AP CO2 Lantai 2 20 Juli 2017 Sudah

(50 kg) November sesuai

2014

10. 2.05 AP Lantai 2 20 Juli 2017 Sudah

November sesuai

2014

11. 2.06 AP Dry Lantai 2 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014

12. 2.07 AP Dry Lantai 2 - Sudah

Powder kadaluwars

(6 kg) a

13. 3.01 AP Dry Lantai 3 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(50 kg) 2014

14. 3.02 AP Dry Lantai 3 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014
8

15. 3.03 AP Dry Lantai 3 20 Mei 2016 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014

16. 3.04 AP Dry Lantai 3 20 Juli 2017 Sudah

Powder November sesuai

(6 kg) 2014

17. 3.05 AP CO2 Lantai 3 20 Juli 2017 Sudah

(50 kg) November sesuai

2014

2.3.2 Observasi Hydrant

Tabel 2.2 Temuan dan Fakta Pengecekan Hydrant

No Pengecekan
Nomer Hydrant Lokasi Keterangan
. Terakhir

1. Hydrant A 1.01 Lantai 1 20 Perlengkapan lengkap,

HD November kondisi bagus.

2014

2. Hydrant B 1.02 Lantai 1 20 Didalam box terdapat

HD November sampah

2014

3. Hydrant B 2.01 Lantai 2 14 Agustus Tidak terdapat nozzle dalam

HD 2014 box hydrant

4. Hydrant A 2.02 Lantai 2 20 Kondisi baik

HD November

2014
9

5. Hydrant B 3.01 Lantai 3 20 Nozzle yang terdapat dalm

HD November box hydrant peyok

2014

6. Hydrant A 3.02 Lantai 3 20 Didalam box hydrant

HD November terdapat paku payung

2014 Hose tidak terpasang pada

kran

2.3.3 Observasi Sprinkler

Tabel 2.3 Temuan dan Fakta Pengecekan Sprinkler

No Lokasi Temuan

1. Lantai 1 Tidak ada sprinkler di area lorong

2. Lantai 2 Tidak terdapat sprinkler pada area selasar

3. Lantai 2 Sprinkler sudah terpasang di area lorong

4. Lantai 3 Tidak terdapat sprinkler pada area selasar

5. Lantai 3 Sprinkler sudah terpasang di area lorong

2.3.4 Observasi Smoke Detector

Tabel 2.4 Temuan dan Fakta Pengecekan Smoke Detector

No. Lokasi Temuan

Pada dapur terdapat heat detector, namun tidak


1. Lantai 1
terdapat pelindung

2. Lantai 2 Smoke detector sudah terpasang

3. Lantai 2 Terdapat indikasi adanya kegiatan merokok

4. Lantai 3 Smoke detector sudah terpasang


10

2.3.5 Observasi Jalur Evakuasi dan Tangga Darurat

Tanda jalur evakuasi terdapat disetiap lantai, baik lantai 1, 2

maupun 3. Selain tanda jalur evakuasi, juga terdapat denah jalur evakuasi di

lantai 2 dan 3. Di lantai 1 tidak terdapat denah jalur evakuasi.

Tangga darurat terdapat disetiap lantai, setiap lantai tada 2 tangga

darurat yang terletak di samping kanan dan kiri. Tangga darurat dilengkapi

dengan safety sign berupa rambu tanda darurat.

2.3.6 Observasi Instalasi Listrik

Tabel 2.5 Temuan dan Fakta Pengecekan Instalasi Listrik

N PERATURAN PERUNDANGAN TEMUAN

1 PUIL 2000 Masih ditemukan instalasi

2.3.11 Pencegahan pengaruh timbal-balik listrik yang tidak tertata

2.3.11.1 dengan rapi dibagian control

Instalasi listrik harus ditata sehingga tidak room dan juga dibeberapa

akan terjadi saling mempengaruhi yang area dalam gedung rektorat

merugikan antara instalasi listrik dan bukan

instalasi listrik dalam bangunan.

2 PUIL 2000  Perlengkapan listrik

2.5.3 Pemasangan dan penempatan belum ditata dengan rapi,

perlengkapan listrik namun sudah ada

2.5.3.3 beberapa yang memenuhi

Perlengkapan listrik harus dipasang dengan persyaratan untuk


11

rapi dan dengan cara yang baik dan tepat. penataan kabel, sehingga

2.5.3.4 kabel tidak tertata rapi

Perlengkapan listrik harus dipasang kokoh dan membahayakan area

pada tempatnya sehingga letaknya tidak kerja.

berubah oleh gangguan mekanis.  Ada beberapa armatur

2.5.3.5 lampu yang tidak disertai

Semua peranti listrik yang dihubungkan pada dengan pelindung, ada

instalasi harus dipasang dan ditempatkan juga splitter yang terbuka

secara aman dan, jika perlu, dilindungi agar tanpa pelindung dan

tidak menimbulkan bahaya. hanya diletakan pada

lantai.

 Ada instalasi listrik yang

sudah dipasang dan

diletakan secara aman,

namun ada beberapa

instalasi yang masih

terbuka dan ditempatkan

secara tidak aman.

3 PUIL 2000 Pada bagian control panel

2.5.5 Bagian aktif tidak ada lock out tag

2.5.5.1 Jika tidak ditentukan lain, bagian out,tidak ada tanda yang

aktif perlengkapan listrik yang bekerja pada menunjukkan bahwa

tegangan di atas 50 V harus dilindungi dari ruangan tersebut adalah

sentuhan dengan selungkup yang sesuai. control room, tidak ada


12

APD yang tersedia

diruangan control panel,

panel control juga dibiarkan

terbuka.

4 Puil 2000 Lampiran E  Tidak ada penjagaan oleh

E.10 Keselamatan kerja (ayat e) petugas pada area control

e) Ruang kerja listrik yang dengan teratur panel, tidak kotak obat-

atau terus menerus dilayani atau dijaga oleh obatan, tidak ada tandu,

petugas, seperti pusat pembangkit listrik, tidak ada tanda.

gardu induk, gardu hubung, dan bengkel  Tidak ada tanda yang

listrik, harus dilengkapi perlengkapan menunjukkan papan

kecelakaan seperti obat-obatan (PPPK), larangan disekitar ruang

tanda, kerja listrik.

tandu, dan lain sebagainya.

E.10 Keselamatan kerja (ayat f)

f) Pada ruang kerja listrik berbahaya seperti

pusat pembangkit listrik, gardu induk, gardu

hubung, gardu distribusi, bengkel listrik,

gudang listrik harus dipasangi papan

larangan

masuk bagi setiap orang yang bukan petugas

(yang tidak berkepentingan).

5 PUIL 2000 Tidak ada penerangan yang

9.12.3 Penerangan di tempat cukup pada area kerja


13

perlengkapan listrik listrik, dan dilantai 3 lampu

Agar dapat melayani dan memelihara tidak menyala, namun tidak

perlengkapan listrik dengan baik, di tempat dapat disimpulkan apakah

perlengkapan tersebut harus tersedia kerusakan pada lampu atau

penerangan yang cukup. pada panel listrik.

6 PUIL 2000  Terdapat perusahaan

9.12.1.2 Ketentuan pemeliharaan yang dikontrak oleh

9.12.1.2.2 pihak kantor rektorat

Karena instalasi mengalami keausan, untuk melakukan

penuaan atau kerusakan yang akan pemeriksaan dan

mengganggu instalasi maka secara berkala perbaikan untuk

instalasi harus diperiksa dan diperbaiki, dan bagian yang aus,

bagian yang aus, rusak atau mengalami rusak atau

penuaan diganti. mengalami penuaan

diganti yang

dilakukan setiap satu

bulan sekali atau

ketika ada urgent.

7 PUIL 2000  Di ruang kerja listrik

9.5.5 seperti control room

Pamasangan rambu bahaya dan papan tidak dipasang papan

pemberitahuan peringatan dan tanda

9.5.5.2 larangan , ataupun

Dalam berbagai ruang kerja listrik yang poster keselamatan


14

berbahaya seperti bengkel, pabrik dan kerja, serta

sebagainya harus dipasang gambar instalasi perlengkapan P3K.

listrik, papan peringatan dan tanda larangan,  Terdapat APAR di

poster keselamatan kerja, perlengkapan sekitar ruang kerja

pertolongan pertama pada kecelakaan listrik dengan bahan

(PPPK), dry chemical.

perlengkapan pemadam ebakaran dan

sebagainya.

PERATURAN PEMERINTAH  Pemeriksaan berkala

REPUBLIK INDONESIA NO. 3 TAHUN setiap satu bulan

2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS sekali instalasi

PERATURAN PEMERINTAH NO. 10 pemanfaatan tenaga

TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN listrik dilaksanakan

DAN PEMANFAATAN TENAGA oleh suatu lembaga

LISTRIK Pasal 21 ayat 7 inspeksi independen

(7) Pemeriksaan instalasi pemanfaatan tenaga yang telah dikontrak

listrik dilaksanakan oleh suatu lembaga oleh unair.

inspeksi independen yang sifat usahanya

nirlaba dan ditetapkan oleh Menteri.

PUIL 2000  Di dalam control

9.13.2 Bahan mudah terbakar room lantai 2

Dilarang menyimpan atau menempatkan terdapat putung

bahan yang mudah terbakar di daerah yang rokok di lantai, yang

dapat mana berarti control


15

membahayakan instalasi listrik room pernah di

gunakan untuk

tempat menghisap

rokok yang mana

dapat menimbulkan

potensi Kebakaran

karena termasuk

bahan yang mudah

terbakar. Selain itu

pada salah satu

control room

instalasi listrik

terdapat bahan kimia

cair pembersih lantai

dan pembersih kaca

yang disimpan oleh

pegawai outsourcing

cleaning service

yang meletakkannya

bersama perkakas

kebersihan lainnya.

8 PUIL 2000  Terdapat di lantai 1

5.3.1 satu armature lampu

Proteksi terhadap sentuh langsung dan yang cacat atau


16

tak langsung keadaan fisiknya

5.3.1.1 kurang baik.

Armatur penerangan, fiting lampu, lampu,  Terdapat beberapa

dan roset harus dibuat sedemikian rupa instalasi lampu TL

sehingga semua bagian yang bertegangan di lantai 1 dan 2

dan bagian yang terbuat dari logam, pada yang dalam keadaan

waktu lampu yang tidak

pemasangan atau penggantian lampu, atau terpasang, tidak

dalam keadaan lampu terpasang, teramankan teramankan dengan

dengan baik dari kemungkinan sentuhan. baik dari

5.3.1.5 kemungkinan

Armatur penerangan harus terisolasi dari sentuhan.

bagian lampu dan fiting lampu yang

bertegangan.

PUIL 2000  Disekitar Box PHB

6.2.1.1 PHB harus ditata dan dipasang terdapat kabel-kabel

sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan yang berserakan atau

teratur dan harus ditempatkan dalam ruangan tidak rapi.

yang cukup leluasa.  PHB di ruang

6.2.1.2 PHB harus ditata dan dipasang control gedung

sedemikian rupa sehingga pemeliharaan dan rektorat ditempatkan

pelayanan mudah dan aman, dan bagian yang di ruang yang sempit

penting mudah dicapai. karena banyak

8.17.2.2.5 PHB yang digunakan harus dari dicampur dengan


17

jenis tertutup dengan kotak dari bahan yang peralatan-peralatan

tidak mudah terbakar. PHB dipasang pada perkakas. Sehingga,

dinding tembok atau papan menurut narasumber

control room

tersebut memang

dijadikan satu

dengan gudang.

 PHB mudah untuk

dicapai.

PUIL 2000  Kotak kontak telah

8.17.2.4.2 Kotak kontak/ stop kontak memenuhi standar

dipasang setinggi minimum 1,25 m dari dipasang setinggi

lantai minimum 1, 25 m

dari lantai, namun

ada juga beberapa

kotak kontak yang

dipasang dari lantai

setinggi 10-15 cm

saja.
18

BAB III

ANALISA

Tabel 3.1 Analisa Pengamatan Norma K3 Listrik dan Penanggulangan Kebakaran

N Analisa
Peraturan
o Lokasi Temuan Potensi Saran
Perundang
. Bahaya

Penanggulangan Kebakaran

1. Lantai APAR yang Dry powder Dilakukan Lampiran

2 sudah yang terdapat pengecekan Instruksi

kadaluwarsa pada APAR rutin setiap 3 Menteri Tenaga

menggumpal bulan sekali Kerja

dan tidak bisa No.:INS.11/M/

digunakan saat BW/1997

kondisi darurat Petunjuk IV.

Pemeriksaan

dan Pengujian

(6)

2. Lantai Penempatan Jika terjadi Pindahkan Lampiran

1 APAR yang tidak kebakaran sulit APAR ke posisi Instruksi

tepat (tidak dalam untuk mencari yang mudah Menteri Tenaga

jangkauan) APAR untuk dijangkau Kerja

No.:INS.11/M/
19

BW/1997

Petunjuk IV.

Pemeriksaan

dan Pengujian

(6)

3. Lantai APAR dicat - - Permenakertran

1,2, warna merah, s

dan 3 tidak berlubang, No.:04/MEN/19

berkarat dan 80 Pasal 4 (6),

ditempatkan 5, 6 (1)

menggantung

4. Lantai Jadwal Tidak bisa Pembuatan Permenakertran

1, 2, pengecekan mengetahui jadwal s

dan 3 APAR belum apakah kondisi pengecekan No.04/MEN/19

tersusun dengan APAR tsb baik APAR yang 80 Pasal 11 (1)

baik atau tidak terstruktur

5. Lantai Tidak terdapat Jika terjadi Dilakukan SNI-03 1745-

2 nozzle dalam box kondisi pengecekan 2000 No 3.11

hydrant darurat, secara ruttin kotak hydrant

hydrant tidak untuk

bisa digunakan mengetahui

kondisi hydrant

6. Lantai Jadwal Tidak bisa Pembuatan Instruksi

1, 2, pengecekan mengetahui jadwal Menteri Tenaga

dan 3 hydrant belum apakah kondisi pengecekan Kerja

tersusun dengan hydrant tsb hydrant yang INS.11/M//


20

baik baik atau tidak terstruktur BW/1997

7. Lantai Box hydrant Dalam kondisi Tidak SNI 03-1745-

1, 2 terhalang dan darurat meletakkan 2000 tentang

terdapat barang- hydrant sulit barang didepan Hydrant

barang tidak perlu digunakan hydrant dan A.11.5

di dalam box diberi rambu

hydrant pelarangan.

8. Lantai Terdapat sarana - - Keputusan

1, 2, penanggulangan Menteri

dan 3 kebakaran berupa Kep.186/MEN/

pengendalian 1999 Pasal 2

penyebaran asap, (2c)

panas, dan gas

9. - Penyelenggaraan - - Keputusan

latihan dan gladi Menteri

penanggulangan Kep.186/MEN/

Kebakaran secara 1999 Pasal 2

berkala yang (2e)

dilaksanakan rutin

tiap satu tahum

sekali.

10 - Belum memiliki Dikhawatirkan Hendaknya Keputusan

buku rencana ada materi dibuatkan buku Menteri

penanggulangan yang tidak perencanaan Kep.186/MEN/

keadaan darurat terdapat di penanggulangan 1999 Pasal (2f)

Kebakaran bagi handout keadaan darurat


21

tempat kerja yang namun

memperkerjakan terdapat di

lebih dari 50 buku

orang tenaga kerja

dan atau tempat

kerja yang

berpotensi bahaya

Kebakaran, yang

disediakan adalah

handout pelatihan.

11. - Terdapat 8 - - Lampiran 3

pimpinan petugas Keputusan

peran kebakaran Menteri

dan 1 koordinator Kep.186/MEN/

unit 1999 Pasal

penanggulangan 2(2e), Pasal 8

kebakaran

12. Lantai Pemeliharaan dan - Pemeliharaan Peraturan

1, 2, pengujian dan pengujian Menteri Tenaga

dan 3 instalasi alarm tahunan sudah Kerja

Kebakaran dilakukan, PerMenaker

automatik namun No.02/Men/198

dilakukan setiap pemeliharaan 3 pasal 57 Pasal

satu tahun sekali dan pengujian 1

oleh petugas yang mingguan dan

sudah bulanan belum


22

tersertifikasi, terjadwal

melalui PT.

dengan biaya 25

juta

13. Jumlah petugas - - Keputusan

pemadam Menteri

Kebakaran Kep.186/MEN/

berjumlah 15 1999

orang (Lampiran 4)

14. Terdapat unit - - Keputusan

penanggulangan Menteri

Kebakaran yang Kep.186/MEN/

terdiri dari K3 1999 (5)

FKM, Kasudit

K3, Security

15. Tanda jalur Instruksi

evakuasi sudah Menteri Tenaga

terpasang di Kerja

setiap lantai 11/M/BW/1997

Petunjuk Umum

(4)

16. Pintu darurat Instruksi

tidak terhalang Menteri Tenaga

oleh benda Kerja

11/M/BW/1997

Pemeriksaan
23

dan Pengujian

Instalasi Listrik

1  Masih ditemukan Listrik yang tidak Kabel PUIL 2000

instalasi listrik tertata rapi dapat dikelompokan 2.3.11 Pencegahan

yang tidak tertata menimbulkan dengan kabel pengaruh timbal-

dengan rapi bahaya tie, kemudian balik

dibagian control korsleting, dimasukan 2.3.11.1

room dan juga bahaya kedalam Instalasi listrik

dibeberapa area tersandung, pipa/cable harus ditata

dalam gedung bahaya tersengat management sehingga tidak akan

rektorat arus listrik yang terjadi saling

apabila ada kabel memudahkan mempengaruhi yang

yang terkelupas untuk merugikan antara

meringkas kabel instalasi listrik dan

dan melindungi bukan instalasi

kabel dari listrik dalam

kerusakan. bangunan.

 Perlengkapan Instalasi listrik Diberikan PUIL 2000

listrik belum yang tidak tertata penataan sesuai 2.5.3 Pemasangan

ditata dengan rapi dapat dengan dan penempatan

rapi, namun menimbulkan rangkaian yang perlengkapan

sudah ada hubungan arus ada sehingga listrik

beberapa yang pendek apabila kabel tidak 2.5.3.3

memenuhi ada kabel yang berserakan dan Perlengkapan listrik


24

persyaratan untuk terkelupas, terlindung dari harus dipasang

penataan kabel, bahaya kerusakan. Alat dengan rapi dan

sehingga kabel tersandung, pelindung diri dengan cara yang

tidak tertata rapi tesengat arus harusnya baik dan tepat.

dan listrik, kebakaran, diberikan pada 2.5.3.4

membahayakan dan sebagainya. control room Perlengkapan listrik

area kerja. untuk harus dipasang

 Ada beberapa mengurangi kokoh pada

armatur lampu kemungkinan tempatnya sehingga

yang tidak terjadinya letaknya tidak

disertai dengan kontak dengan berubah oleh

pelindung, ada listrik. Dan gangguan mekanis.

juga splitter yang pelindung dari 2.5.3.5

terbuka tanpa peralatan listrik Semua peranti

pelindung dan yang dipasang listrik yang

hanya diletakan dan dihubungkan pada

pada lantai. menempatkan instalasi harus

 Ada instalasi perangkat dipasang dan

listrik yang sudah instalasi listrik ditempatkan secara

dipasang dan agar aman dari aman dan, jika

diletakan secara jangkauan dan perlu, dilindungi

aman, namun ada terhindar dari agar tidak

beberapa instalasi kerusakan. menimbulkan

yang masih bahaya.

terbuka dan

ditempatkan
25

secara tidak

aman.

 Pada bagian Dapat Memberikan PUIL 2000

control panel membahayakan sign atau tanda 2.5.5 Bagian aktif

tidak ada lock out orang yang tidak dilarang masuk 2.5.5.1 Jika tidak

tag out,tidak ada mengerti instalasi selain petugas, ditentukan lain,

tanda yang listrik, dapat kemudian bagian aktif

menunjukkan terjadi menutup dan perlengkapan listrik

bahwa ruangan kecelakaan kerja mengunci panel yang bekerja pada

tersebut adalah akibat tidak ada agar tidak tegangan di atas 50

control room, LOTO, dan disalahgunakan, V harus dilindungi

tidak ada APD memungkinkan memberikan dari sentuhan

yang tersedia orang lain dapat LOTO pada dengan selungkup

diruangan control masuk ke area saat melakukan yang sesuai.

panel, panel tersebut. pekerjaan.

control juga

dibiarkan

terbuka.

 Tidak ada Dapat Memberikan Puil 2000

penjagaan oleh mengakibatkan tanda dilarang Lampiran E

petugas pada area orang yang tidak masuk selain E.10 Keselamatan

control panel, berkepentingan petugas. kerja (ayat e)

tidak kotak obat- bisa bebas keluar Menutup dan e) Ruang kerja

obatan, tidak ada masuk di area mengunci panel listrik yang dengan

tandu, tidak ada control panel dan agar tidak teratur atau terus
26

tanda. bisa disalahgunakan menerus dilayani

 Tidak ada tanda menyebabkan dan mengunci atau dijaga oleh

yang potensi resiko pintu area petugas, seperti

menunjukkan kecelakaan kerja control panel. pusat pembangkit

papan larangan karena tidak Menyediakan listrik, gardu induk,

disekitar ruang mengetahui apa kotak p3k dan gardu hubung, dan

kerja listrik. saja yang ada di tandu. bengkel

area control listrik, harus

panel. dilengkapi

perlengkapan

kecelakaan seperti

obat-obatan

(PPPK), tanda,

tandu, dan lain

sebagainya.

E.10 Keselamatan

kerja (ayat f)

f) Pada ruang kerja

listrik berbahaya

seperti pusat

pembangkit listrik,

gardu induk, gardu

hubung, gardu

distribusi, bengkel

listrik, gudang

listrik harus

dipasangi papan
27

larangan

masuk bagi setiap

orang yang bukan

petugas (yang tidak

berkepentingan).

 Tidak ada Penerangan yang Perlunya PUIL 2000

penerangan yang tidak menyala dilakukan 9.12.3 Penerangan

cukup pada area dapat pengecekan di tempat

kerja listrik, dan menimbulkan secara berlaka perlengkapan

dilantai 3 lampu kelelahan mata. pada panel dan listrik

tidak menyala, juga kondisi Agar dapat

namun tidak listrik yang ada melayani dan

dapat disekitar area memelihara

disimpulkan lantai 3. perlengkapan listrik

apakah kerusakan dengan baik, di

pada lampu atau tempat

pada panel listrik. perlengkapan

tersebut harus

tersedia penerangan

yang cukup.

 Terdapat Bahaya tersengat Harus PUIL 2000

perusahaan yang arus listrik dipastikan 9.12.1.2 Ketentuan

dikontrak oleh apabila tenaga perusahaan pemeliharaan

pihak kantor kerja kontrak dari yang dikontrak 9.12.1.2.2

rektorat untuk perusahaan yang mempunyai Karena instalasi

melakukan dikontrak tidak license untuk mengalami keausan,


28

pemeriksaan dan memiliki menangani arus penuaan atau

perbaikan untuk keahlian dibidang listrik yang ada kerusakan yang

bagian yang aus, kelistrikan, direktorat. akan

rusak atau mengganggu

mengalami instalasi maka

penuaan diganti secara berkala

yang dilakukan instalasi harus

setiap satu bulan diperiksa dan

sekali atau ketika diperbaiki, dan

ada urgent. bagian yang aus,

rusak atau

mengalami penuaan

diganti.

 Di ruang kerja Jika terjadi Hendaknya PUIL 2000

listrik seperti kecelakaan kerja, disediakan 9.5.5

control room tidak bisa segera kotak P3K, Pamasangan

tidak dipasang mendapatkan dikarenakan rambu bahaya dan

papan peringatan pertolongan ruangan papan

dan tanda pertama tersebut pemberitahuan

larangan , memiliki 9.5.5.2

ataupun poster potensi bahaya Dalam berbagai

keselamatan yang cukup ruang kerja listrik

kerja, serta tinggi yang berbahaya

perlengkapan seperti bengkel,

P3K. pabrik dan

 Terdapat APAR sebagainya harus


29

di sekitar ruang dipasang gambar

kerja listrik instalasi listrik,

dengan bahan dry papan peringatan

chemical. dan tanda larangan,

poster keselamatan

kerja, perlengkapan

pertolongan

pertama pada

kecelakaan (PPPK),

perlengkapan

pemadam ebakaran

dan sebagainya.

 Di dalam control Bahaya Seharusnya PUIL 2000

room lantai 2 kebakaran, ditata sesuai 9.13.2 Bahan

terdapat putung bahaya tersengat dengan tempat mudah terbakar

rokok di lantai, arus listrik dan yang Dilarang

yang mana berarti bahaya hubungan disesuaikan dan menyimpan atau

control room arus pendek. area listrik menempatkan

pernah di dijauhkan dari bahan yang mudah

gunakan untuk barang barang terbakar di daerah

tempat mudah terbakar yang dapat

menghisap rokok sehingga dapat membahayakan

yang mana dapat mencegah instalasi listrik

menimbulkan kemungkinan

potensi untuk terjadinya

Kebakaran kebakaran.
30

karena termasuk

bahan yang

mudah terbakar.

Selain itu pada

salah satu control

room instalasi

listrik terdapat

bahan kimia cair

pembersih lantai

dan pembersih

kaca yang

disimpan oleh

pegawai

outsourcing

cleaning service

yang

meletakkannya

bersama perkakas

kebersihan

lainnya.
31

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan penulis di
gedung manajemen Universitas Airlangga maka dapat ditarik kesimpulan
yaitu :
1. Beberapa aspek dari segi norma K3 kelistrikan dan penanggulangan
kebakaran belum seutuhnya sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku, antara lain dari Peraturan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) 2000. Selain itu, terdapat beberapa temuan dari hasil observasi
yang juga belum seutuhnya sesuai dengan dasar hukum K3
penanggulangan kebakaran yang berlaku.
2. Manajemen dari kantor pusat rektorat Universitas Airlangga tentang
telah menyadari pentingnya menciptakan kondisi lingkungan kerja yang
aman, nyaman, dan sehat bagi tenaga kerja dengan melaksanakan
program K3, salah satunya adalah penerapan sistem norma k3 kelistrikan
dan penanggulangan kebakaran di tempar kerja.
4.2 Saran
4.2.1 Penanggulangan Kebakaran
a. Pembuatan jadwal pengecekan sarana penanggulangan kebakaran rutin,
baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.
b. Pembentukan sistem tanggap darurat yang dibentuk dari per unit kerja.
Unit tanggap darurat dibentuk dengan berjumlah 25 orang per unit yang
disosialisasikan atau disebarkan dokumennya dan ditempelkan di dinding
area kerja disertai dengan foto anggota tim tanggap darurat.
c. Dilakukan sertifikasi untuk pelatihan penanggulangan kebakaran.
d. Harus ada perijinannya dari Depnaker untuk bukti bahwa instalasi
penanggulangan kebakaran tersebut dapat dipergunakan.
32

j. Dilakukan pengecekan secara rutin, baik pengecekan APAR, hydrant,


instalasi alarm, smoke detector, dan sprinkler.
k. Penempatan APAR hendaknya disesuaikan dengan peraturan yang
berlaku
l. Hindari penempatan barang di depan sarana penanggulangan kebakaran,
seperti hydrant
m. Perlu adanya larangan membuang sampah sembarangan, seperti putung
rokok
n. Pemberian punishment pada pekerja yang melanggar aturan, seperti
merokok di luar area smooking area
o. Hendaknya dibuatkan buku rencana penanggulangan keadaan darurat
untuk tempat kerja dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 50 orang
p. Perlu adanya suatu sistem tanggap darurat untuk upaya pencegahan
terhadap kondisi bahaya. Setelah sistem dan struktur organisasi tanggap
darurat terbentuk, perlu dilakukan pemasangan struktur organisasi
tersebut di semua area
q. Dilakukan sertifikasi untuk petugas penanggulangan kebakaran
r. Perlu dilakukan proses perijinan untuk semua instalasi penanggulangan
kebakaran
4.2.2 Instalasi Listrik
a. Perlu diadakannya pemeliharaan dan pengecekan terhadap kabel-kabel
listrik
b. Saklar lampu control room di lantai 2 hendaknya diletakkan di dekat
pintu
c. Diadakannya inspeksi rutin terhadap instalasi listrik yang ada di gedung
manajemen, serta dilakukan perbaikan untuk hal-hal yang belum sesuai
dengan peraturan yang ada
d. Pemberian rambu tanda bahaya untuk area dengan potensi bahaya
tegangan tinggi atau pada instalasi listrik
e. Gunakan peralatan listrik yang berkualitas baik dan memenuhi standart
f. Gunakan peralatan dan area listrik sesuai dengan fungsi dan kapasitas
peralatan tersebut
33

g. Pemasangan perlindungan instalasi listrik terhadap sentuhan langsung


maupun tidak langsung
h. Pemeriksaan terhadap instalasi pembumian dan ketebalan kabel harus
dilakukan semuanya
i. Pemasangan rambu-rambu instalasi listrik di control panel dan
pemasangan segel untuk semua control panel
j. Instalasi penyalur petir perlu dilakukan pemeriksaan serta perijinan
pemasangannya
k. Pemeriksaan terhadap instalasi pembumian dan ketebalan kabel harus
dilakukan secara berkala.
l. Dipasangnya rambu serta diberikan kunci atau segel di instalasi listrik.
m. Di panel control room harus ada wiring diagram.
n. Genset harus dilakukan pemeriksaan secara berkala, karena apabila
terdapat listrik mati entah dikarenakan pemutusan listrik dari PLN atau
dari peristiwa kebakaran, genset harus menyuplaikan listrik secara
langsung dalam hitungan beberapa detik ke tempat-tempat yang lebih
urgent seperti hydrant, sprinkler, dan lift.

Anda mungkin juga menyukai