Hukum pengangkutan tidak lain adalah merupakan sebuah perjanjian timbal balik
antara pengangkut dengan pengirim, dimana pengangkut mengikatkan diri untuk
menyelenggarakan pengangkutan barang dan atau orang dari suatu tempat ke
tempat tujuan tertentu dengan selamat , sedangkan pengirim mengikatkan diri
untuk membayar uang angkutan. Jadi pihak-pihak yang terlibat di dalam proses
pengangkutan adalah pengangkut dan pengirim. Sedangkan sifat perjanjian yang
di timbulkan oleh nya adalah timbal balik dimana para pihak mempunyai
kewajiban sendiri di dalam nya. Kewajiban pengangkut adalah :
menyelenggarakan pengangkutan barang dan atau orang dengan selamat
sedangkan kewajiban pengirim yaitu membayar uang angkutan.Tentang
menyelenggarakan pengangkutan , ini artinya bahwa pengangkutan itu dapat
dilakukan sendiri oleh pengangkut atau dilakukan oleh orang lain atas perintah
nya.
jawaban no 3 :
Jawaban no 4 :
Pengangkutan adalah perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan pengirim,
dimana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan
barang dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat,
sedangkan pengirim mengikatkan diri.
Fungsi pengangkutan ialah memindahkan barang atau orang dari suatu tempat ke
tempat lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai. Disini jelas
meningkatnya daya guna dan nilai merupakan tujuan dari pengangkutan, yang
artinya apabila daya guna dan nilai di tempat yang baru itu tidak naik, maka
pengangkutan tidak perlu diadakan, sebab merupakan suatu perbuatan yang
merugikan bagi si pedagang/penjual. Dalam hal pengangkutan barang,
pengangkutan dilakukan karena nilai barang akan lebih tinggi ditempat tujuan
daripada di tempat asalanya.
Jawaban no 5 :
Asas Yang Bersifat Publik Yakni: asas manfaat, usaha bersama, dan
kekeluargaan, adil dan merata, keseimbangan, kepentingan umum, keterpaduan,
kesadaran hukum, percaya diri sendiri serta keselamatan penumpang. Berikut ini
penjelasan dari masing-masing asas tersebut:
Jawaban no 6 :