Anda di halaman 1dari 23

Proposal Penelitian

ANALISIS PENGGUNAAN CITRAAN DI DALAM SEBUAH PUISI


(PUISI.COM)

DISUSUN OLEH:

-Rahmad Hidayat

SMA NEGERI 1 KABUPATEN KEPAHIANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah satra atau karya

sastra yaitu prosa atau puisi. Dengan membaca karya sastra, kita akan

memperoleh “sesuatu” yang dapat memperkaya wawasan dan meningkatkan

harkat hidup. Dengan kata lain, dalam karya sastra ada sesuatu yang

bermanfaat bagi kehiupan.

Sastra merupakan ciptaan manusia yang memiliki ciri yang khas karena

penyair berhak ingin menjadi apa saja dalam karyanya. Sastra merupakan

kegiatan kreatif yang dihasilkan oleh seorang seniman dalam bentuk karya

yang fundamental, baik itu dalam bentuk prosa, drama dan puisi sehingga

penikmat atau pengapresiasi mampu membedakan jenis dan karekteristrik

karya itu sendiri.

Sebagai salah satu bidang sastra puisi mempunyai peranan yang amat

penting yaitu ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai kehidupan

manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang estetik yang secara

padu dan utuh dipadatkan kata-katanya, dalam bentuk teks yang dinamakan

puisi. Masalah kehidupan yang disuguhkan penyair dalam puisinya tentu saja

akan sekedar refleksi realitas (penafsiran kehidupan, rasa simpati kepada

kemanusiaan, renungan mengenai penderitaan manusia dan alam sekitar)

melainkan juga cenderung mengekspresikan hasil renungan penyair tentang

dunia metafisik, gagasan-gagasan baru ataupun sesuatu yang belum

terbayangkan dan terpikirkan oleh pembaca, sehingga puisi sering dianggap

mengandung suatu misteri.

1
Puisi adalah sebuah struktur. Sebuah struktur menyiratkan adanya unsur-

unsur pembentuk. Puisi adalah sebuah struktur yang kompleks, yang terdiri

atas unsur-unsur yang saling berjalinan dengan erat. Unsur-unsur itu tidak

berdiri sendiri-sendiri. Sebuah unsur hanya mempunyai arti dalam kaitannya

dengan unsur-unsur lainnya di dalam struktur itu dan kaitannya dengan

keseluruhannya. Unsur dalam struktur adalah unsur fungsional, yaitu

mempunyai tugas (fungsi) tertentu dalam menyusun struktur.

Untuk memberikan gambaran yang jelas, menimbulkan suasana, membuat

lebih hidup dan menarik, dalam puisi penyair menggunakan gambaran angan.

Gambaran angan dalam puisi ini disebut citraan (imagery). Citraan atau

pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si

penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran

pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang menyerupai gambaran yang

dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat

oleh mata (indera penglihatan). Citraan tidak membuat kesan baru dalam

pikiran.

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah puisi.com,

Kemudian dari puisi tersebut dianalisis citraan dari si penyair.

Sementara itu, Putu Arya Tirtawirya mengatakan bahwa puisi merupakan

ungkapan secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-

katanya condong pada makna konotatif.

2
B. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini penulis batasi hanya pada penggunaan citraan

puisi (puisi.com). Pertimbangan ini diambil berdasarkan penelitian tentang

puisi yang dikaitkan dengan Teknologi Informasi modern jaman sekarang,

yakni pada puisi.com.

C. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan aspek yang sangat penting dalam

penelitian yang menentukan kualitas sebuah rancangan penelitian. Dengan

demikian permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah yang dimaksud dengan citraan puisi?

2. Bagaimanakah jenis-jenis citraan puisi?

3. Bagaimanakah jenis-jenis citraan yang digunakan dalam puisi.com?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini pada dasarnya merupakan suatu rumusan yang isi

pokoknya adalah tentang target yang akan dicapai dalam suatu penelitian.

Tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Sebagai syarat ujian akhir semester satu mata kuliah bahasa Indonesia.

2. Mendeskripsikan pengertian puisi dan citraan beserta jenis-jenisnya.

3. Mengetahui jenis citraan yang digunakan oleh para penyair yang ada

pada puisi.com

3
E. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian, hasilnya tentu diharapkan dapat memberi manfaat

yang positif bagi pembacanya, demikian halnya dengan penelitian ini, adapun

manfaat yang diharapkan dari analisis ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis, yaitu dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan

tentang sastra, terutama mengenai unsur  citraan dalam puisi.

2. Manfaat praktis, yaitu bagi pembaca, analisis ini dapat digunakan untuk

mengetahui macam – macam citraan dalam puisi.com, sehingga pembaca

diharapkan dapat memahami apa maksud citraan tersebut.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan penelitian sangat penting. Artinya dengan

adanya sistematika penulisan, peneliti dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai langkah-langkah dalam penulisan laporan penelitian. Dalam usaha

mempermudah melakukan analisis dan agar skripsi ini mudah dipahami, maka

penulis telah menyusun urutan-urutan yang harus penulis bahas. Peneliti

merencanakan bahwa penelitian ini terdiri dari lima bab, yang tiap bab terdiri

dari sub-sub bab. Adapun sitematika penulisan ini adalah sebagai berikut. Bab

pertama, merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan. Selanjutnya, tinjauan pustaka dan

landasan teori yang berisi tentang beberapa teori yang berhubungan dengan

masalah yang akan dikaji, akan dijabarkan pada bab dua. Kemudian, bab tiga

dipaparkan metode penelitian. Bab empat, akan dijabarkan data-data yang

4
terkumpul, dikelompokkan sesuai dengan kepentingannya kemudian dianalisis

untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang muncul sebelumnya. Terakhir,

bab lima disajikan penutup yang berisi simpulan dan saran. Pada bagian akhir

skripsi ini disertakan daftar pustaka dan lampiran.

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang

penelitian sebelumnya yang dilakukan. Tujuan terhadap hasil penelitian

sebelumnya ini hanya akan dipaparkan beberapa penelitian sejenis yang

berkaitan dengan permasalahan Analisis Penggunaan Citraan Di Dalam Puisi.

Penelitian Khoirudin (2010) mengenai “Analisis Kumpulan Puisi Siti

Atmamiah Dalam Buku Angin Pun Berbisik” yang hasilnya berupa diksi,

imaji atau citraan, bahasa figuratif, ritme, rima, tema yang digunakan sebagai

Tinjauan Strukturalnya dan relevansinya.

Perbedaan dengan penelitian ini yaitu analisisnya lebih ke tinjauan

struktural dan relevansi. Sedangkan persamaan dengan penelitian ini yaitu

terletak pada puisi yang digunakannya. Subjek yang digunakan sama-sama

puisi.

Penelitian Widi (2015) mengenai “Analisis Citraan Alam Dalam

Kumpulan Puisi Refrein Di Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron” dengan

hasilnya berupa jenis citraan alam, objek citraan alam, dan bentuk citraan

alam dari struktur puisi dalam kumpulan tersebut. Analisis struktural puisi-

puisi Refrein Di Sudut Dam karya D.Zawawi Imron yang diperlihatkan dari

aspek diksi, majas, citraan, dan gaya bahasa.

5
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu penelitian ini lebih ke analisis

struktural yaitu Citraan Alam Dalam Kumpulan buku Puisi Refrein Di Sudut

Dam karya D. Zawawi Imron. Persamaanya terletak pada puisi yang

digunakan sebagai subjek dalam menganalisis.

H. Landasan Teori

a. Pengertian Puisi

Secara sempit pengertian puisi sudah dipahami bersama sebagai

salah satu genre sastra yang unik bentuknya dan sering diseberangkan

dengan genre prosa, seperti cerpen, novel, dan juga drama. Dalam

pengertian ini puisi merupakan padanan dari kata poetry dalam bahasa

inggris. Beberapa pakar ada juga yang mengartikan puisi secara sangat

luas. Puisi dipandang sebagai ungkapan interaksi dunia dalam

seseorang dengan dunia luar. Semua hal di dunia ini bagi seorang

penyair adalah puisi. Penyair hanya memerlukan sedikit ruang sunyi di

sebuah sudut yang tidak diperhatikan orang lain.

Menurut Pradopo (dalam Khoirudin, 2010:6) pengertian atau

hakikat dari puisi adalah ekspresi pemikiran yang membangkitkan

perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan

yang berirama dan merupakan salah satu karya sastra yang mempunyai

susunan kata-kata yang indah yang merupakan ekspresi perasaan dari

penulisnya. Sayyid (dalam Khoirudin, 2010:6) menafsirkan puisi

sebagai sebuah pendramaan pengamalan yang bersifat penafsiran

dalam bahasa berirama. Puisi adalah karangan yang di dalamnya

6
terdapat irama yang kuat, bahasanya pekat dan padat, serta kesatuan-

kesatuan irama itu terwujud dalam bait-bait. Herman J Waluyo (dalam

Khoirudin, 2010:6) menjelaskan bahwa puisi adalah karya sastra

dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan

bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).

b. Citraan Dalam Puisi

Citraan merupakan kesan mental atau bayangan visual yang

ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan

unsur dasar yang khas dalam puisi, Maulana (dalam Widi, 2015:10).

Kepiawaian seorang penyair agar gubahannya dapat memukau para

penikmatnya acapkali ditentukan oleh ketepatan gambaran angan atau

citraan (imagery) yang disuguhkan. Citraan itu merupakan unsur

penting dalam struktur sajak yang dapat membantu penghayatan karya

sastra itu (Sugono, 2003:120). Citraan berperan penting untuk

menimbulkan pembayangan imajinatif, membentuk gambaran mental,

dan dapat membangkitkan pengalaman tertentu pada pembaca. Citraan

mempunyai karakter yang diwujudkan dari penggabungan kata-kata

pilihan dan bahasa kias atau konotatif. Bahasa yang dipakai telah

diolah dan dibentuk dengan diksi yang diolah secara tepat dan cermat.

Pembentukan citraan dapat dilakukan penyair secara ekspresif, untuk

mencapai gugahan perasaan lewat dua cara, yaitu lewat deskripsi dan

lewat perlambangan yang mencapai puncaknya pada metafora.

7
Chairul Shaleh (dalam Khoirudin, 2010:16) menjelaskan bahwa

pengimajian mempunyai peran untuk memberi gambaran yang jelas,

menimbulkan suasana khusus, membuat hidup (lebih hidup) gambaran

dalam pengindraan, untuk menarik perhatian, memberi kesan mental

atau bayangan visual penyair menggunakan gambaran angan-angan.

Menurut Sayuti (dalam Widi, 2015:13-14) citraan dapat dibagi sesuai

dengan jenis indra atau perasaan, antara lain:

1) Citraan Penglihatan (Visual Imagery)

Citraan penglihatan adalah citraan yang timbul oleh indra

penglihatan. Dalam karya sastra, citraan penglihatan sangat

produktif dipakai oleh pengarang untuk melukiskan keadaan

tempat, pemandangan, atau bangunan, Al-Ma’ruf (dalam Widi,

2015:14). Citraan penglihatan merupakan citraan yang digunakan

oleh pengarang untuk menghasilkan efek yang lebih puitis dengan

mengajak pembaca untuk berimajinasi seolah-olah melihat apa

yang digambarkan dalam baris tersebut.

2) Citraan Pendengaran (Auditory Imagery)

Citraan pendengaran adalah citraan yang timbul oleh

pendengaran. Citra pendengaran juga sering digunakan oleh

pengarang, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:15). Citra pendengaran

dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara.

3) Citraan Gerakan (Movement Imagery/Kinaesthetic)

8
Citraan gerakan melukiskan sesuatu yang sesungguhnya

tidak bergerak tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak ataupun

gambaran gerak pada umumnya. Citraan gerak juga sangat

produktif dipakai dalam karya sastra karena mampu

membangkitkan imaji pembaca, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:15).

Citraan gerak menggambarkan sesuatu yang sesungguhnya tidak

bergerak, tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak. Citraan gerak

membuat hidup dan gambaran jadi dinamis, Pradopo (dalam Widi,

2015:15).

4) Citraan Perabaan (Tactile/Thermal Imagery)

Menurut Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:15) citraan

perabaan adalah citraan yang timbul melalui perabaan. Lebih lanjut

menurut Nurgiantoro (dalam Widi, 2015:15-16) citraan rabaan

memberikan rangsangan kepada pembaca mengenai hal-hal yang

tidak bisa diraba seolah-olah bisa diraba dengan tangan. Pembaca

dapat seolah-olah merasakan melalui kulit mengenai sifat-sifat dan

bentuk benda yang disentuh.

5) Citraan Penciuman (Smell Imagery)

Citraan penciuman adalah pelukisan imajinasi yang

diperoleh melalui pengalaman indra penciuman. Citraan

penciuman dipakai untuk membangkitkan imaji pembaca dalam

hal memperoleh pemahaman yang utuh atas teks yang dibaca

melalui indra penciuman, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:16).

9
Melalui indra penciuman, aroma wangi dan aroma yang lain dapat

dicium melalui hidung.

6) Citraan Pencecapan (Taste Imagery)

Citraan pencecapan adalah pelukisan imajinasi yang

ditimbulkan oleh pengalaman indra pencecapan dalam hal ini

lidah. Jenis citraan pencecapan dalam karya sastra dipergunakan

untuk menghidupkan imajinasi pembaca dalam hal yang berkaitan

dengan rasa lidah, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:16). Rasa yang

dicecap diantaranya adalah makanan, minuman, dan lainnya.

Berikut ini beberapa contoh penggunaan citraan tersebut :

10
a. Citraan Penglihatan

Hatiku hanya berpaut padamu

Aku bahagia bisa mengenalmu

Bahagia disaat, melihat senyumu

Disitulah aku tau tentang cinta

Melalui kata-kata dalam kutipan di atas pembaca diajak untuk

membayangkan kebahagiaan si penyair ketika bisa mengenal, melihat

senyuman orang yang disukai/dicintai. Penyair menciptakan citraan

11
penglihatan kepada pembaca dengan menggunakan pilihan kata yang

dapat menggambarkan apa yang dilihatnya.

b. Citraan Pencecapan

Senyum manis bagaikan madu

Penyair dalam kutipan di atas menggunakan citraan pencecapan

untuk menarik minat pembaca. Pembaca diajak untuk menggambarkan

tentang apa yang dirasakannya. Tentang senyum manis yang bagaikan rasa

manisnya madu.

12
a. Citraan Penglihatan

Sesak diriku melihat kau dengannya

Di depan mataku sungguh menyiksa

Tetesan air mata ini hanya jadi cerita

Pada baris tersebut, kata-kata yang dipilih penyair menimbulkan

citraan diangan pembaca. Penyair mengajak pembaca untuk melihat sesak

diri si penyair karena melihat kau dengannya, di depan mata si penyair

sungguh menyiksa, tetesan air mata yang hanya jadi cerita.

b. Citraan Gerakan

Tak mampu lagi diriku bergerak di sudut sempit ini

Kata-kata dalam kutipan di atas penyair mengajak pembaca untuk

melihat keadaan si penyair yang tubuhnya tak mampu bergerak di sudut

sempit ini.

c. Citraan Perabaan

Dan sadari kini nafasmu tak lagi sama dengan denyut nadiku

Melalui kutipan di atas pembaca diajak seolah-olah meraba denyut

nadi yang terletak di tangan.

13
a. Citraan Penciuman

Sejuk udara di alam bebas memaksaku menggigil

Penyair dalam kutipan tersebut menggambarkan keadaan udara

sejuk di alam bebas. Pembaca diajak untuk menghirup sejuk udara di alam

bebas yang membuat badan menggigil.

b. Citraan Pendengaran

Gemercik hujan berganti dengan sinar bintang

Kita bicara bersama dalam kedinginan

14
Penyair dalam kutipan tersebut mengajak pembaca untuk ikut

mendengarkan gemercik hujan yang kemudian berganti dengan sinar

bintang, dan mendengarkan percakapan penyair dalam kedinginan.

c. Citraan Perabaan

Akupun merasa begitu berarti disaat ku mampu mendekap erat

tubuhmu dengan cintaku

Hati terasa bahagia disaat bibirku mengecup keningmu

Penyair melalui kata-katanya mengajak pembaca untuk membayangkan

keadaan fisik yang terjadi di dalam puisi tersebut yaitu, mendekap erat

tubuhmu dengan cintaku, dan hati terasa bahagia disaat bibirku mengecup

keningmu.

d. Citraan Penglihatan

Daun dan rumput telah basah oleh hujan mala mini

Namun sorot matamu bagaikan api unggun

Menghangatkan jiwaku menghilangkan dukaku

Sampai awan hitam telah menghilang

Antara cinta dan bahagia

Kau hadir merubah segalanya

Di sudut malam hampir pagi

Melalui kata-kata dalam kutipan di atas pembaca diajak untuk

membayangkan keadaan yang terjadi di dalam puisi tersebut. Pembaca

diajak untuk melihat daun dan rumput yang telah basah oleh hujan malam

15
ini, sorot matamu bagaikan api unggun, sampai awan hitam telah

menghilang, di sudut malam hampir pagi.

I. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian kualitatif, kerangka berpikir hanya memberikan arahan

awal tentang langkah-langkah metodologis yang akan diambil (Winarni,

2009:124). Tujuannya untuk menggambarkan kerangka berpikir yang

digunakan peneliti untuk mengkaji dan memahami permasalahan yang diteliti.

Untuk mengetahui jenis-jenis citraan yang ada pada puisi.com maka harus

mengetahui isi dan makna dari keseluruhan kata yang ada dalam puisi

tersebut.

16
Analisis citraan pada puisi.com

Mendeskripsikan Mendeskripsikan
pengertian puisi pengertian citraan
dan jenis-jenisnya

Identifikasi jenis citraan


yang digunakan pada
puisi.com

Kesimpulan

J. Metode Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif

kualitatif, yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa kalimat,

kata-kata atau uraian yang dikaji. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,

2014:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

17
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

2. Objek dan Subjek Penelitian

Sebagai penelitian kualitatif, penelitian ini mengkaji data kualitatif

yaitu data yang berupa uraian atau pernyataan-peryantaan. Objek dalam

penelitian ini berupa kumpulan beberapa puisi yang terdapat dalam

puisi.com. Subjek dalam penelitian ini adalah penggunaan jenis citraan

yang ada di puisi.com

3. Data dan Sumber Data

Sumber data dalam suatu penelitian sangatlah mutlak

keberadaannya. Di dalam sumber data tersebut, data-data dianalisis untuk

menjawab permasalahan. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini

mempunyai sumber yang jelas dan pasti. Data penelitian ini berupa

kumpulan beberapa puisi yang ada pada puisi.com. Kemudian, sumber

data dalam penelitian ini adalah puisi.com bulan November dan Desember

2016.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengambil data yang sudah ada yang berupa dokumen. Dokumen dapat

berupa kumpulan beberapa puisi yang ada pada puisi.com. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode cari, simak, dan catat. Penulis

mencari dan mengumpulkan beberapa puisi yang ada pada puisi.com,

18
kemudian dari beberapa puisi tersebut akan diambil sebagai bahan untuk

dianalisis.

5. Teknik Analisis Data

Menganalisis data adalah menguraikan atau memilah unsur-unsur

kata sehingga status sebuah data jelas kelihatan. Selain penelitian ini

teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif. Data

dideskripsikan sehingga status dan makna jelas kelihatan ringkas, padat,

efektif, menarik dan memikat. Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-memilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain, Bogdan (dalam Moleong, 2014:248).

6. Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain, (Moleong, 2014:330). Dalam penelitian ini penulis

menggunakan teknik trianggulasi teori yaitu dengan melakukan

perbandingan, pengecekan kebenaran, dan kesesuaian data penelitian

melalui satu atau lebih “Teori” yang berbeda.

7. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan secara bertahap. Dimulai dari

perencanaan mencari puisi yang sudah dikenal dan paham mengenai puisi

19
tersebut. Peneliti mengumpulkan data berupa puisi yang ada di puisi.com.

Data tersebut diperoleh dari halaman website situs puisi.com. Kemudian

peneliti akan memulai melakukan analisis terhadap data-data yang telah

dikumpulkan tersebut, selanjutnya data ini akan dikembangkan dan

mencari buku panduan yang sesuai dengan topik yang sedang dianalisis.

Pengumpulan dan analisis data dilaksanakan pada tanggal 22 Desember

2016.

8. Teknik Penyajian Hasil Analisis

Hasil analisis data dalam penelitian Analisis Penggunaan Citraan

Di Dalam Sebuah Puisi (Puisi.com) ini disajikan dengan metode sajian

informal. Metode penyajian informal adalah menyajikan hasil analisis

dengan uraian atau kata-kata biasa.

20
Dari gambar diatas dijelaskan bahwa isi dari puisi tersebut
berupa uraian-uraian kata dan terdiri dari beberapa bait yang diteliti.

21
DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT REMAJA


ROSDAKARYA.
Winarni, Retno. 2009. Bahasa Indonesia (Dalam Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian Di Perguruan Tinggi). Salatiga:Widya Sari Press Salatiga.
Sugono, Dendy. 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta:Pusat
Bahasa.
Pamungkas, Mardyan Khoirudin. 2010. Analisis Kumpulan Puisi Siti Atmamiah
Dalam Buku Angin Pun Berbisik Tinjauan Struktural dan Relevansinya.
Skripsi. Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Hartanto, Widi. 2015. Analisis Citraan Alam Dalam Kumpulan Puisi Refrein Di
Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.

22

Anda mungkin juga menyukai