Anda di halaman 1dari 2

Minipaper Chapter 2

Mata Kuliah Cognitive Computing

Disusun Oleh :

Ummu Izzatul K 191511065

Kelas 1 – B

Jurusan Teknik Komputer dan Informatika

Program Studi D3 Teknik Informatika

Politeknik Negeri Bandung

2020

Prinsip-Prinsip Desain untuk Sistem Kognitif


Sistem kognitif dirancang untuk menggunakan model domain untuk memprediksi hasil
potensial. Merancang sistem kognitif melibatkan beberapa langkah. Tentunya membutuhkan
pemahaman tentang data yang tersedia, jenis pertanyaan yang perlu diminta, dan pembuatan
corpus yang cukup komprehensif untuk mendukung generasi hipotesis tentang domain
berdasarkan fakta yang diamati. Dengan meningkatkan algoritma pembelajaran mesin, analisis
pertanyaan, dan analitik lanjutan pada data yang relevan, yang mungkin terstruktur atau tidak
terstruktur, sistem kognitif dapat memberikan hasil akhir dengan pendekatan yang kuat untuk
pembelajaran dan pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, sistem kognitif dirancang untuk
belajar dari pengalaman mereka.
Komponen aplikasi sistem kognitif berhasil meraih tujuannya secara fungsi, jika bisa
membuat karyawan biasa menjadi ahli. Maksudnya ahli disini diartikan dapat mengetahui dan
mengekspresikan berbagai kondisi. Kedua, sistem kognitif dapat mempelajari pola, ketersediaan
data, dan mendukung keberlanjutan machine learning. Ketiga, tersedia corpus sebagai rujukan
artinya terdapat sekumpulan data rujukan yang sebagian menjadi sampel data untuk kemudian
dibuat klasifikasi data. Keempat, menggunakan analytics services untuk menghasilkan data
dengan dekriptif, prediktif, dan perspektif yang tepat. Kelima, dapat mengekstraksi fitur melalui
pembelajaran mendalam dan atau menggunakan NLP teknologi dan juga mengatur data agar
relevan untuk menganalisis dan mendukung machine learning relevan melalui preposisi data
yang valid. Keenam, adanya fleksibilitas pengembangan sistem kedepannya. Ketujuh, adanya
pendistribusian otomatis diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik yang mana bila adanya
beban berat tidak cocok untuk ditangani sendiri oleh sistem. Kedelapan, memberikan
kemungkinan berbagi data melalui API untuk mendukung aktivitas lainnya sebagai ekosistem
bisnis yang saling terkait dan juga menjamin dalam masalah keamanan.
Dari hal-hal yang dipaparkan di atas, dalam konteks ini hanya ada dua hipotesa yakni
hipotesa supervised dan hipotesa unsupervised. Hipotesa supervised artinya label data diketahui
sedangkan hipotesa unsupervised artinya label data tidak diketahui. Misalkan dilakukan hipotesa
supervised dengan data yang telah dimiliki di sana telah ditemukan pola dan keterkaitan antar
elemen. Selanjutnya pertanyaan yang ingin dijawab dicoba untuk disimpulkan dengan merujuk
ke pengetahuan sebelumnya dnegan mempertimbangkan fakta yang dipegang saat ini yang akan
menentukan apakah nilai hipotesis dapat diterima atau tidak dengan cara mengamati, apabila
sudah cukup maka hipotesis didapat, apabila belum maka dilakukan siklus untuk memunculkan
hipotesisi berikutnya. Adapun suatu bentuk khusus yakni Reinforcement Learning yang
merupakan tergolong dalam supervised learning namun data tidak berlabel dan mesin mencoba
coba langkah yang akan diambil atau dapat diartikan tidak secara eksplisit datanya diberi label.
Itulah prinsip-prinsip desain untuk sistem kognitif agar dapat memberikan hipotesa yang akurat
untuk pengguna.

Anda mungkin juga menyukai