Sistem kognitif dirancang untuk menggunakan model domain untuk memprediksi hasil potensial. Merancang sistem kognitif melibatkan beberapa langkah. Tentunya membutuhkan pemahaman tentang data yang tersedia, jenis pertanyaan yang perlu diminta, dan pembuatan corpus yang cukup komprehensif untuk mendukung generasi hipotesis tentang domain berdasarkan fakta yang diamati. Dengan meningkatkan algoritma pembelajaran mesin, analisis pertanyaan, dan analitik lanjutan pada data yang relevan, yang mungkin terstruktur atau tidak terstruktur, sistem kognitif dapat memberikan hasil akhir dengan pendekatan yang kuat untuk pembelajaran dan pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, sistem kognitif dirancang untuk belajar dari pengalaman mereka. Komponen aplikasi sistem kognitif berhasil meraih tujuannya secara fungsi, jika bisa membuat karyawan biasa menjadi ahli. Maksudnya ahli disini diartikan dapat mengetahui dan mengekspresikan berbagai kondisi. Kedua, sistem kognitif dapat mempelajari pola, ketersediaan data, dan mendukung keberlanjutan machine learning. Ketiga, tersedia corpus sebagai rujukan artinya terdapat sekumpulan data rujukan yang sebagian menjadi sampel data untuk kemudian dibuat klasifikasi data. Keempat, menggunakan analytics services untuk menghasilkan data dengan dekriptif, prediktif, dan perspektif yang tepat. Kelima, dapat mengekstraksi fitur melalui pembelajaran mendalam dan atau menggunakan NLP teknologi dan juga mengatur data agar relevan untuk menganalisis dan mendukung machine learning relevan melalui preposisi data yang valid. Keenam, adanya fleksibilitas pengembangan sistem kedepannya. Ketujuh, adanya pendistribusian otomatis diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik yang mana bila adanya beban berat tidak cocok untuk ditangani sendiri oleh sistem. Kedelapan, memberikan kemungkinan berbagi data melalui API untuk mendukung aktivitas lainnya sebagai ekosistem bisnis yang saling terkait dan juga menjamin dalam masalah keamanan. Dari hal-hal yang dipaparkan di atas, dalam konteks ini hanya ada dua hipotesa yakni hipotesa supervised dan hipotesa unsupervised. Hipotesa supervised artinya label data diketahui sedangkan hipotesa unsupervised artinya label data tidak diketahui. Misalkan dilakukan hipotesa supervised dengan data yang telah dimiliki di sana telah ditemukan pola dan keterkaitan antar elemen. Selanjutnya pertanyaan yang ingin dijawab dicoba untuk disimpulkan dengan merujuk ke pengetahuan sebelumnya dnegan mempertimbangkan fakta yang dipegang saat ini yang akan menentukan apakah nilai hipotesis dapat diterima atau tidak dengan cara mengamati, apabila sudah cukup maka hipotesis didapat, apabila belum maka dilakukan siklus untuk memunculkan hipotesisi berikutnya. Adapun suatu bentuk khusus yakni Reinforcement Learning yang merupakan tergolong dalam supervised learning namun data tidak berlabel dan mesin mencoba coba langkah yang akan diambil atau dapat diartikan tidak secara eksplisit datanya diberi label. Itulah prinsip-prinsip desain untuk sistem kognitif agar dapat memberikan hipotesa yang akurat untuk pengguna.