Yang terhormat,
Rektor dan para Wakil Rektor Universitas Indonesia
Ketua dan para anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia
Ketua dan para anggota Senat Akademik Universitas Indonesia
Ketua dan para anggota Dewan Guru Besar Universitas Indonesia
Dekan dan para Wakil Dekan di lingkungan Universitas Indonesia
Dekan dan para Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Ketua dan para anggota Dewan Guru Besar Fakultas Hukum
Universitas Indonesia
Ketua dan para anggota Senat Akademik Fakultas Hukum
Universitas Indonesia
Para Pejabat Negara
Para pengajar, mahasiswa, dan karyawan Universitas Indonesia
Para undangan dan hadirin sekalian yang saya muliakan
1
USWATUN HASANAH
2
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
1
Mohammad Daud Ali, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum di Indonesia (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 1990 ), hlm. 43.
2
Wahbah az-Zuhailiy, Ushul al-Fiqh al-Islamy, Cetakan ke 3 (Damaskus: Dar al-Fikr,
2001), hlm. 1048.
3
Ibid., hlm. 1049-1050. Lihat Mohammad Daud Ali, op.cit., hlm. 63-64
3
USWATUN HASANAH
4
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
5
USWATUN HASANAH
4
Anwar Haryono, Hukum Islam Keluasan dan Keadilannya (Jakarta: Bulan Bintang, 1969),
hlm. 140.
5
Ramly Hutabarat, Kedudukan Hukum Islam dalam Konstitusi-Konstitusi Indonesia dan
Peranannya dalam Pembinaan Hukum Nasional (Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara
FHUI, 2005), hlm. 142.
6
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
6
Moh. Daud Ali, Op.cit., hlm. 240-241. Lihat juga, Notosoesanto, Organisasi dan
Jurisprudensi Peradilan Agama di Indonesia (Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada, 1963), hlm. 10.
7
USWATUN HASANAH
7
Ramly Hutabarat, op.cit., hlm. 153.
8
Mohammad Daud Ali, op.cit., hlm. 5-6
8
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
9
Menurut penjelasan 49 huruf 1 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, yang dimaksud
ekonomi Syariah adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip
syariah, antara lain meliputi: a. bank syariah; b. lembaga keuangan mikro syariah; c.
asuransi syariah; d. reasuransi syariah; e. reksa dana syariah; f. obligasi syariah dan surat
berjangka menengah syariah; g. sekuritas syariah; h. pembiayaan syariah; i. pegadaian
syariah; j. dana pension lembaga keuangan syariah; dan k. bisnis syariah.
10
Dalam pidato pengarahan Menteri Kehakiman Ali Said pada upacara Pempukaan
Simposium Pembaruan Hukum Perdata Nasional di Yogyakarta tanggal 21 Desember 1981,
beliau menyatakan bahwa di samping hukum Adat dan hukum eks-Barat, hukum Islam
yang merupakan salah satu komponen tata hukum Indonesia, menjadi salah satu sumber
bahan bagi pembentukan hukum nasional. Kata-kata Menteri Kehakiman Ali Said ini
kemudian dijelaskan secara rinci oleh penggantinya, yakni Menteri Kehakiman Ismail Salih
pada tahun 1989. Lihat, Ismail Saleh, “Wawasan Pembangunan Hukum Nasional”,
Kompas, 1, 2, 3, Juni 1989. Lihat juga, Mohammad Daud Ali, op.cit., hlm. 268.
11
A. Qodri Azizy, Eklektisisme Hukum Nasional, Kompetisi antara Hukum Islam dan Hukum
Umum, (Yogyakarta: Gama Media, 2002), hlm. 176-177.
9
USWATUN HASANAH
12
Ada sebagian orang menganggap bahwa, hukum Islam adalah hukum yang kurang
berpihak kepada kaum perempuan. Pendapat tersebut tentu tidak benar, karena cukup
banyak ayat al-Qur’an yang mengisyaratkan bahwa hak kaum laki-laki dengan hak kaum
perempuan pada prinsipnya adalah sama, apalagi dalam hlm mencari ilmu pengetahuan.
Tidak sedikit wanita yang sangat menonjol pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan yang menjadi rujukan sekian banyak tokoh lelaki. Isteri Nabi Muhammad
saw, yakni ‘Aisyah r.a. adalah seorang wanita yang sangat dalam pengetahuannya dan
dikenal sangat kritis. Demikian juga as-Sayyidah Sakinah, puteri al-Husain bin Ali bin Abi
Thlmib. Asy-Syaikhah Zuhrah yang mendapat gelar Fakhr an-Nisa’ (Kebanggaan
Perempuan) adalah salah seorang guru Imam Syafi’i, tokoh mazhab Hukum Islam yang
pandangan-pandangannya menjadi anutan umat Islam di seluruh dunia) termasuk umat
Islam di Indonesia. Hanya orang-orang yang belum memahami hukum Islam dengan baik
dan benarlah yang menganggap bahwa hukum Islam adalah hukum yang bersifat
diskriminatif terhadap perempuan. Dari data yang sudah dikemukakan jelas bahwa jauh
sebelum Ibu Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan, sejarah Islam telah
menunjukkan adanya tokoh-tokoh Islam dalam berbagai bidang, termasuk di bidang ilmu
pengetahuan. Sebagai Negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam, sudah
seharusnya perempuan-perempuan Indonesia memacu diri untuk mengembangkan dirinya
sebagaimana yang sudah dilakukan Siti ‘Aisyah atau tokoh-tokoh perempuan Islam
lainnya. Hal ini perlu saya sampaikan karena kemarin kita baru saja memperingati hari
Kartini dan kebetulan pada hari ini yang menyampaikan pidato pengukuhan perempuan
semuanya.
13
Muhammad Quraish Shihab, Konsep Wanita Menurut Qur’an, Hadis, dan Sumber-
sumber Ajaran Islam, di dalam Lies M. Marcoes-Natsir dan Johan Hendrik Meuleman,
Wanita Islam Indonesia dalam Kajian Tekstual dan Kontekstual (Jakarta: INIS, 1993), hlm. 3-4.
Lihat juga: Mahmud Syaltut, Min Taujihat al-Islam (Kairo: Dar al-Hilal, 1959), hlm. 193.
10
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
11
USWATUN HASANAH
14
Muhammad Umar Chapra “ Tujuan Tata Ekonomi Islam” di dalam Khursid Ahmad (ed.),
Pesan Islam, diterjemahkan oleh Achsin Muhammad , (Bandung : Pustaka, 1983), h. 230.
Dalam sistem ekonomi Indonesia yang berdasarkan pasal 33 UUD 1945, perekonomian
(orde ekonomi) harus disusun (imperatif) sedemikian rupa sehingga terwujudlah dasar –
dasar kebersamaan dan kekeluargaan sebagai asas koperatif di dalam orde ekonomi.
Pengutamaan hajat hidup rakyat dan orientasi pokok kepada rakyat banyak dalam
penggunaan bumi dan air dan kekayaan alam pemberian tuhan lebih mengarah kepada
penyebaran dan bukan konsentrasi penguasaan rezeki dan sumber – sumbernya. Disinilah
letak demokrasi ekonomi, semua untuk semua secara sama, tidak seorangpun berhak lebih
dari sesamanya yang lain atas ciptaannya. Hak milikpun berfungsi sosial. Prinsip – prinsip
ekonomi Indonesia itu adalah sesuai dengan nilai – nilai dasar Islam sebagaimana yang
telah dikemukakan. Menurut Sri – Edi Swasono, ada kemungkinan perumusan ekonomi
Indonesia itu ditarik dari nilai – nilai Islam oleh kearifan dari perumusnya. Lihat Sri – Edi
Swasono, Pandangan Islam Dalam Sistem Ekonomi Indonesia (Jakarta : UI Press, 1987), hlm.16.
15
Ahmad M. Saefudin, Ekonomi dan Masyarakat Dalam Perspektif Islam (Jakarta: Rajawali
Press, 1987), hlm. 48
12
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
16
Satria Effendi M. Zein, “Analisis Yurisprudensi : Tentang Perwakafan”, dalam Mimbar
Hukum, Nomor 4 Tahun II, 1991, H. 38
13
USWATUN HASANAH
17
Rachmat Djatnika, Wakaf Tanah (Surabaya : Al Ikhlas t.t.), hlm. 78
14
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
18
Muhammad bin Ali bin Muhammad asy-Syaukany, Nail al-Authar, Jilid IV (Mesir:
Musthafa al-Babi al-Hlmaby, t.t.), hlm. 127.
19
Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Daulah al-Islamiyyah, Cet. II (Lajnah al-Ta’lif wa al-
Tarjamah wa al-Nasyr, 1958) hlm. 524-540.
15
USWATUN HASANAH
20
Hasan Abdullah al-Amin (Ed.), Idarah wa Tasmir Mumtalakat al-Auqaf (Jeddah: Ma'had
al-Islamy li al-Buhus wa at-Tadrib al-Bank al-Islamy li at-Tanmiyyah,1989), h. 344
21
Ibid.
22
Ibid., hlm. 117 Turkish Auqaf Bank didirikan oleh Direktorat Jenderal 1954. Direktorat
memiliki saham di Bank tersebut sebanyak 75%. Bank ini merupakan salah satu bank besar
di Turki dengan modal 17 Milyar TL (USD 45 juta), bank ini mempunyai 300 cabang di
seluruh Turki. Laba yang dibukukan pada tahun 1983, berjumlah 2 milyar TL (USD 5 juta).
Pendapatan dari bank tersebut dipergunakan untuk manajemen, perbaikan dan berbagai
keperluan wakaf properti.
16
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
17
USWATUN HASANAH
25
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam (Jakarta: UI Press, 1988), hlm. 79
18
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
19
USWATUN HASANAH
28
Abdurrahman, op.cit, h. 22
29
Ibid., h. 21-22
30
Ibid., h. 8
20
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
31
Ibid., h.10
32
Abdurrahman, loc.cit.
21
USWATUN HASANAH
33
Sutarmadi, Muhda Hadisaputra dan Amidhan, Pedoman Praktis Perwakafan
(Jakarta: Badan Kesejahteraan Masjid, 1990), hlm. 6
22
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
34
Hazairin, Demokrasi Pancasila (Jakarta: Bina Aksara, 1983), h. 34
35
Ibid., hlm. 75
36
Ibid., hlm. 98-99
23
USWATUN HASANAH
37
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, “Perkembangan Sertifikasi Tanah Wakaf Per Provinsi
Seluruh Indonesia”, Jakarta: Departemen Agama, November 2008
24
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
25
USWATUN HASANAH
26
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
27
USWATUN HASANAH
28
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
39
Muhammad Ibn Ismail al-Shan’any, Subul al-Salam (Mesir: Muhammad Ali Sabih, t.t),
hlm. 112.
40
Munzir Kahaf, Manajemen Wakaf Wakaf Produktif, diterjemahkan oleh Muhyiddin Mas
Rida, (Jakarta: Khlmifa, 2005) hlm. 59
29
USWATUN HASANAH
41
Ibid., hlm. 60-61.
42
Departemen Agama RI, “Pemanfaatan Tanah Wakaf”, Direktorat Pemberdayaan
Wakaf, 2008.
30
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
31
USWATUN HASANAH
43
Gunawan Sumodiningrat, Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan masyarakat (Jakarta:
Bina Rena Pariwara, 1996), hlm. 17-18. Lihat juga Owin Jamasy, Keadilan, Pemberdayaan, dan
Penanggulangan Kemiskinan (Jakarta: Belantika, 2004), hlm. 31
44
Adi Sasono, “Masalah Kemiskinan dan Fatalisme”, dalam Sri-Edi Swasono, dkk., Sekitar
Kemiskinan dan Keadilan, Dari Cendekiawan Kita Tentang Islam (Jakarta: UI-Press, 1987), hlm.
38-39.
45
Direktorat Diseminasi Statistik, Data Strategis BPS, (Jakarta: Badan Pusat Statistik,
2008), hlm. 42.
32
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
33
USWATUN HASANAH
34
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
49
Ibid., hlm. 36.
50
Ibid., hlm. 37. Lihat juga Awan Setya Dewanto dkk., Kemiskinan dan Kesenjangan di
Indonesia (Yogyakarta: Aditya Media, 1955), hlm. 145-148.
35
USWATUN HASANAH
36
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
37
USWATUN HASANAH
Adapun pada ayat (3) Pasal yang sama disebutkan bahwa benda
bergerak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah
harta benda yang tidak bisa habis karena dikonsumsi, meliputi:
a. uang;
b. logam mulia;
c. surat berharga;
d. kendaraan;
e. hak atas kekayaan intelektual;
f. hak sewa; dan
g. benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syari’ah dan
peraturan perUndang-Undangan yang berlaku.
38
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
39
USWATUN HASANAH
51
M. A. Manna, “Cash-Waqf Certificate Global Apportunities for Developing The Social
Capital Market in 21 -Century Voluntary Sector Banking”, di dalam Harvard Islamic
Finance Information Program-Center for Middle Eastern Studies, Proceedings of The Third
Harvard University Forum on Islamic Finance (Cambridge: Harvard University, 1999), hlm.
249-250
52
Ibid., hlm. 253
40
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
53
Ibid., 248
41
USWATUN HASANAH
Pada saat ini sudah ada lima Bank Syariah yang ditunjuk
oleh Menteri Agama RI sebagai LKS Penerima Wakaf Uang, yakni
PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO) Tbk. Divisi Syariah
dengan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 92 Tahun 2008; PT.
Bank Muamalat Indonesia Tbk. Dengan Keputusan Menteri
Agama RI Nomor 93 Tahun 2008; PT. Bank DKI Jakarta dengan
Keputusan Menteri Agama RI Nomor 94 Tahun 2008; PT. Bank
Syariah Mandiri dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 95
Tahun 2008; dan PT. Bank Mega Syariah Indonesia dengan
Keputusan Menteri Agama RI Nomor 96.
42
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
43
USWATUN HASANAH
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan
ayat (3) tidak menutup kesempatan bagi wakif untuk
membuat AIW di hadapan Notaris.
(5) Persyaratan Notaris sebagai PPAIW ditetapkan oleh Menteri.
44
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
Total Rp 3 Triliun
55
Mustafa Edwin Nasution dan Uswatun Hasanah (Editor), Wakaf Tunai Inovasi Finansial
Islam, Peluang dan Tantangan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Umat (Jakarta: PKTTI-UI,
2005), hlm. 43-44.
45
USWATUN HASANAH
46
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
47
USWATUN HASANAH
56
Lihat juga: Muhammad Syafi’I Antonio “Bank Syariah Sebagai Pengelola Dana Waqaf”,
disampaikan pada Workshop Internasional Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui
Pengelolaan Wakaf Produktif, diselenggarakan oleh DEPAG-IIIT, 7-8 Januari 2002.
48
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
49
USWATUN HASANAH
58
Ibid., hlm. 146
59
As’ad Hamzah Syairah, di dalam Hasan Abdullah Amin, Idarah wa Tatsmir Mumtalakat
al-Auqaf (Jeddah: al-Ma’had al-Islamy li Buhuts wa al-Tadrib al-Bank al-Islamy li
Tanmiyyah, 1989), hlm. 324. Di negara-negara yang wakafnya dikelola oleh Pemerintah,
pada umumnya negara-negara tersebut memiliki Departemen Perwakafan, seperti
misalnya Irak dengan nama Wizarat al-Auqaf wa Syu'un ad-diniyah, Kuwait dan
Persatuan Emirat Arab juga memiliki Kementerian Perwakafan. Kementerian Perwakafan
yang ada di negara-negara Islam atau negara yang penduduknya mayoritas beragama
Islam, menangani wakaf ini dengan usaha-usaha yang mengarah pada penertiban,
pemeliharaan, pengembangan, dan pembelanjaan wakaf sesuai syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh wakif dan sesuai dengan Undang-undang perwakafan di negara yang
bersangkutan. Di tiap-tiap negara atau kerajaan yang memiliki Kementerian Perwakafan,
pada umumnya masing-masing memiliki Badan Khusus yang menangani wakaf di
lapangan.
60
Ibid.
50
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
61
Monzer Kahaf, op.cit., hlm. 312.
51
USWATUN HASANAH
52
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
53
USWATUN HASANAH
54
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
55
USWATUN HASANAH
56
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
57
USWATUN HASANAH
58
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
59
USWATUN HASANAH
60
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
Tak lupa kepada Bude, Pak Lik dan Bu Lik, Mas, Mbak,
dan semua keponakan, serta saudara-saudara yang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas perhatian, doa restu
61
USWATUN HASANAH
62
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
63
USWATUN HASANAH
64
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
65
USWATUN HASANAH
Peraturan:
________________
66
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
67
USWATUN HASANAH
Riwayat Kepangkatan
68
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
Riwayat Pendidikan
1. SD Muhammadiyah Semingin, lulus 1967
2. Madrasah Muallimat Muhammadiyah, Yogyakarta, lulus 1973
3. S1, IAIN Sunan Kalijaga, lulus 1980
4. S2, Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, lulus 1990
5. S3, Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, lulus 1997
Pengalaman Kerja
1. Staf Pengajar pada Program Pascasarjana Fakultas Hukum
Universitas Indonesia dari tahun 1998—sekarang
2. Staf Pengajar Matakuliah: (a) Hukum Islam, dan (b) Zakat dan
Wakaf di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dari tahun
1984—sekarang
3. Staf Pengajar Matakuliah Hukum dan HAM di Fakultas
Hukum Universitas Indonesia
4. Staf Pengajar pada Program Pascasarjana Magister Studi Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2003
5. Mengajar Matakuliah (a) Ushul Fiqh, (b) Manajemen Zakat
dan Wakaf, dan (c) Akuntansi Zakat pada Program Studi
Timur Tengah dan Islam, Pascasarjana Universitas Indonesia,
dari tahun 2002—sekarang
6. Staf Pengajar Matakuliah Zakat, Shadaqah, Waqaf
Management pada Islamic Economics and Finance (IEF), Post
Graduate Program, Trisakti University dari tahun 2006—
sekarang
7. Staf Pengajar pada Program Studi Pengkajian Ketahanan
Nasional Kekhususan Kajian Strategi Kebijakan dan
69
USWATUN HASANAH
70
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
71
USWATUN HASANAH
72
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
73
USWATUN HASANAH
Karya ilmiah
1. “Zakat dan Keadilan Sosial” (Studi Kasus Pengelolaan Zakat
di BAZIS DKI Jakarta), Tesis Program Magister, Tahun 1989
2. “Peranan Wakaf dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial”
(Studi Kasus Pengelolaan Wakaf di Jakarta Selatan), Disertasi
Program Doktor,Tahun 1997
3. “Kaitan Hukum Islam dengan UU No. 35 Tahun 1999”,
makalah disampaikan di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
10 Februari 2000
4. “Syari’ah”. Makalah disampaikan pada acara Kajian Islam
Intensif HMI KOORKOM UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA, Tanggal 12 Februari 2000
5. “Hukum Islam dan Pelaksanaannya di Indonesia”, Jurnal
Humaniora Universitas Tarumanagara, Vol. 2 No. 1 Oktober
2000
6. “Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Wanita Indonesia”.
Makalah disampaikan pada acara Refreshing Anggota
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Jakarta di Ciloto, 30 Januari – 1
Februari 2001
7. “Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Perempuan”, Makalah
disampaikan pada Pelatihan Mubalighat Pengurus Daerah
Wanita PUI Kabupaten Majalengka, di Majalengka, 2 Juli
2001
8. “Perempuan dan Hak Asasi Manusia”, Jurnal Humaniora
Universitas Tarumanagara, Vol. 3 No. 1 Juli 2001
9. “Aktualisasi Budaya Politik Demokratis Di tengah-tengaah
Masyarakat Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”.
Makalah disampaikan dalam acara Sarasehan
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bina Kesatuan
Bangsa, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, di
Jakarta, 25 Oktober 2001
74
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
75
USWATUN HASANAH
76
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
77
USWATUN HASANAH
78
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
79
USWATUN HASANAH
80
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
81
USWATUN HASANAH
82
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
83
USWATUN HASANAH
84
Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
85