Anda di halaman 1dari 128

MODUL

TEKNOLOGI TRANSFUSI DARAH I


Edisi 1

Oleh:
dr. Christina Roosarjani,M.Si.
Danik Riawati.,S.S., M.Kes.
dr. Arina Hidayati, S.Farm.Apt.
Teknologi Transfusi Darah I Edisi 1
Copyright © PT Cipta Gadhing Artha, 2020

Penulis:
Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati

ISBN: 978 – 623 – 7689 – 65 – 2

Editor:
Syarifah

Penyunting dan Penata Letak:


Istiqomah

Desain Sampul:
Wawan

Penerbit:
PT Cipta Gadhing Artha

Redaksi:
Centennial Tower Level 29, Jl. Gatot Subroto No.27, RT.2/RW.2,
Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950
Web : http://terbit.in
E-mail : pracetak@terbit.in
WhatsApp : +62811354321

Cetakan Pertama, Maret 2020


127 halaman; 14 x 20 cm

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku dalam
bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit
maupun penulis

2 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, sehingga Modul Teknologi Transfusi Darah I
Akademi Teknologi Bank Darah telah dapat diselesaikan .
Proses Penyusunan Modul Teknologi Transfusi
Darah tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak.
Modul ini disusun dalam rangka mempersiapkan
mahasiswa melakukan Ppembelajaran pada mata kuliah
Teknologi Transfusi Darah Program Studi Diploma 3
Teknologi Bank Darah yang menghasilkan tenaga
kesehatan sebagai teknisi pelayanan darah khususnya
dalam bidang Teknologi Transfusi Darah. Modul ini
diharapkan dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa, dosen
dan asisten praktikum dalam menyelenggarakan seluruh
kegiatan pembelajaran Teknologi Transfusi Darah di
Program Studi Diploma 3 Teknologi Bank Darah yang
sesuai dengan peran dan fungsi serta kompetensi yang
ditetapkan.

Teknologi Transfusi Darah I | 3


Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim
penyusun dan berbagai pihak yang telah membantu
tersusunnya Modul Teknologi Transfusi Darah . Saran dan
masukan kami harapkan demi kesempurnaan Modul
Teknologi Transfusi Darah ini.

Surakarta, November 2019

4 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................... 3


DAFTAR ISI .................................................................. 5
A. PENDAHULUAN ...................................................... 6
B. KRITERIA SELEKSI UMUM ..................................... 19
C. KONDISI MEDIS YANG MEMERLUKAN PENOLAKAN
PERMANEN ................................................................. 21
D. PENDAFTARAN DONOR ........................................ 37
E. SELEKSI DONOR .................................................... 39
F. PROSEDUR ............................................................. 44
G. STERELISASI ALAT – ALAT AFTAP ....................... 62
H. PENGAMBILAN SAMPLE DENGAN SPUIT ............ 64
I. PENGAMBILAN SMPEL DENGAN VACUTAINER ... 66
J. PENGAMBILAN DARAH DONOR............................. 71
K. PENANGANAN REAKSI DONOR ............................ 85
L.LABELING ................................................................. 91
M.PENGIRIMAN DARAH DAN SAMPEL ...................... 95
N.PENGGUNAAN MESIN APHERESIS (COM-TEC) ... 98
O.PENGGUNAAN MESIN APHERESIS (HAEMONETIC)
..................................................................................... 98

Teknologi Transfusi Darah I | 5


A. PENDAHULUAN

Pengenalan alat untuk praktikum TTD


No Nama Fungsi Gambar
Alat/Bahan
1 Tensimeter/ Untuk Memeriksa
Sphygnoma Tensi Pendonor
nometer Sebelu Diambil
Darahnya

Tempat
2 Untuk tempat
2 Limbah non sampah barang-
Medis barang non medis
( kertas, plastik )
dan ditandai
dengan tas plastik
lorek atau hitam

6 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


3 Tempat Untuk tempat
Limbah sampah barang-
Medis barang medis ( sisa
reagen, sisa
sampel ) dan
ditamdai dengan
tas plastik kuning

4 Hemolight Untuk Mencampur


Plus Darah dan
Mengukur Volume
Darah

5 Pean,Pinset Pean : Untuk


,Gunting menekan selang
agar darah berhenti
mengalir.
Pinset : alat Yang
diginakan saat
sterelisasi lengan
Donor
Gunting : Untuk
Memutus Selang
kantong darah.

Teknologi Transfusi Darah I | 7


6 Hand Untuk Menyerut
Sealer Selang kantong
darah agar darag
bisa tercampur
dengan
anticoagulant
7 Rak Untuk Tempat
Tabung Sampel

8 Beaker Tempat Cairan


Glass Larutan Cupper
Sulfat

9 Sterelisator Untuk Sterelisasi


kapas dan alat-alat
Medis

8 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


10 Tabung Untuk Membantu
Oksigen Pertolongan
Pertama Apabila
Terjadi Reaksi
Donor

11 Labu Untuk menyimpan


Semprot cairan desinfectan (
bleach 0.5 %,
alkohol, dan
aquadest )

12 Formulir Formulir inform


Donor Concent Donor

13 Mesin Untuk Pengambilan


Apheresis Donor Apheresis
Haemonetic

Teknologi Transfusi Darah I | 9


14 Mesin Untuk Pengambilan
Apheresis Donor Apheresis
Com-Tec

15 Kantong Untuk Pengambilan


Darah Darah
Double
Single

16 Kantong Untuk Pengambilan


Darah Darah
Double Bag

17 Kantong Untuk Pengambilan


Darah Darah
Triple Bag

10 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


18 Kantong Untuk Pengambilan
Darah Darah
Quadrible

19 Washing Kantong Darah


Bag Untuk Pembuatan
WE

20 Kit Kantong Darah


Apheresis Untuk
Trombopheresis

21 Labu Tempat Alkohol


Semprot
Alkohol

Teknologi Transfusi Darah I | 11


22 Tabung Tempat Sample
PLAIN IMLTD

23 Tabung Untuk Sampel


EDTA Konfirmasi
Golongan Darah
dan NAT

24 Betadin Untuk Sterelisasi


Lengan Donor

25 Gelas Ukur Untuk Mengukur


Cairan (Bleach,
Aquadest)

12 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


26 Larutan Untuk
Steranios mengsterilkan alat-
alat medis

27 Timbangan Untuk Menimbang


Badan Berat Badan
Pendonor

28 Slide Test Untuk Pemeriksaan


Golongan Darah

29 Microkapiler Untuk Mengambil


Darah Perifer

Teknologi Transfusi Darah I | 13


30 Launcing Untuk Penusukan
Device dan Darah Perifer
Blood
Lancet

31 Lidi Untuk Mencampur


Pengaduk Darah Dan Antisera

32 Reagen Untuk Pemeriksaan


Anti Sera Golongan Darah

33 Larutan Untuk Pemeriksaan


Cupri Sulfat Hemoglobin

14 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


34 Hemoglobin Untuk Pemeriksaan
ometer Hemoglobin
(Diaspect/
Compolab)

35 Cool Box Untuk Menyimpan


Darah Sementara

36 Stetoskop Untuk Pemeriksaan


Tensi Pendonor

37 Thermomet Untuk Pemeriksaan


er Suhu Suhu Badan
Badan Pendonor

Teknologi Transfusi Darah I | 15


38 Label Untuk Identitas
Darah Darah

39 Snack Untuk Makan


Donor Pendonor

40 Isolasi Untuk Fiksasi


Donor

41 Bed Donor Tempat Tidur


Donor Saat
Pengambilan Donor

16 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


42 Thermoseal Alat Untuk
er Mengeseal Selang
Darah

43 Handschoe Alat Pelindung Diri


n

Teknologi Transfusi Darah I | 17


18 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati
B. KRITERIA SELEKSI UMUM

Pendonor harus dinilai secara rahasia terhadap kriteria


berikut di bawah ini melalui pemeriksaan fisik dan pengkajian
kuesioner kesehatan donor yang telah diisi oleh pendonor.
Kriteria Persyaratan
Usia Usia minimal 17 tahun. Pendonor
pertama kali dengan umur >60 tahun dan
pendonor ulang dengan umur >65 tahun
dapat menjadi pendonor dengan
perhatian khusus berdasarkan
pertimbangan medis kondisi kesehatan.
Berat badan Donor darah lengkap:
- ≥ 55 kilogram untuk penyumbangan
darah 450 mL
- ≥ 45 kilogram untuk penyumbangan
darah 350 mL
Donor apheresis:
- ≥ 55 kilogram
Tekanan darah Sistolik : 90 hingga 160 mm Hg
Diastolik : 60 hingga 100 mm Hg

Teknologi Transfusi Darah I | 19


Kriteria Persyaratan
Dan perbedaan antara sistolik dengan
diastolik lebih dari 20 mmHg
Denyut nadi 50 hingga 100 kali per menit dan teratur
Suhu tubuh 36,5 – 37,5 0C
Hemoglobin 12,5 hingga 17 g/dL
Penampilan Jika didapatkan kondisi tersebut dibawah
donor ini, tidak diizinkan untuk mendonorkan
darah:
- anemia
- jaundice
- sianosis
- dispnoe
- ketidak stabilan mental
- keracunan obat
Risiko terkait Orang dengan gaya hidup yang
gaya hidup menempatkan mereka pada risiko tinggi
untuk mendapatkan penyakit infeksi
berat yang dapat ditularkan melalui
darah.

20 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


C. KONDISI MEDIS YANG MEMERLUKAN
PENOLAKAN PERMANEN

Kondisi Penjelasan
Kanker/penyakit Dibatasi pada:
keganasan - keganasan Haematologikal.
- keganasan yang berhubungan
dengan kondisi viremia.
Semua jenis kanker
membutuhkan 5 tahun tidak
kambuh sejak pengobatan aktif
lengkap dilaksanakan.
Creutzfeldt- Orang yang:
Jakob Disease - Telah diobati dengan ekstrak
yang berasal dari kelenjar
pituitary manusia.
- Menerima cangkok duramater
atau kornea.
- Telah dinyatakan memiliki risiko
Creutzfeldt-JakobDisease atau
Transmissible Spongiform

Teknologi Transfusi Darah I | 21


Kondisi Penjelasan
Encephalopathy lainnya.
Diabetes Jika mendapatkan terapi insulin
Obat-obatan Setiap riwayat penyalah gunaan
narkoba yang disuntikan.
Penyakit Orang dengan riwayat penyakit
jantung dan jantung, terutama:
pembuluh darah - coronary disease
- angina pectoris
- severe cardiac arrhythmia
- history of cerebrovascular
diseases
- arterial thrombosis
- recurrent venous thrombosis
Kondisi - HIV 1/2, HTLV I/II, HBV, HCV
infeksius - karier HIV 1/2, HTLV I/II, HBV,
HCV
- Babesiosis *
- Leishmaniasis (Kala-Azar) *
- Chronic Q Fever *
- Trypanosomiasis cruzi (Chagas
disease) *
- juga lihat penyakit infeksi

22 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


Kondisi Penjelasan
sebagaimana tertera pada
(b.c.e)
- orang dengan perilaku seksual
yang menempatkan mereka
pada risiko tinggi mendapatkan
penyakit infeksi berat yang
dapat ditularkan melalui darah
Xenotransplant Semua penerima
ation
Alergi Orang yang tercatat memiliki riwayat
anafilaksis
Penyakit Auto- Jika lebih dari satu organ yang
imun terpengaruh
Tendensi Semua donor
perdarahanabn
ormal
Penyakit Hati Semua donor
Polycythaemia Semua donor
Vera

Teknologi Transfusi Darah I | 23


* Persyaratan penolakan mungkin ditetapkan oleh UTD
jika penyumbangan darah digunakan untuk
fraksionasi.

a. Kondisi medis yang memerlukan penolakan


sementara

Kondisi Masa penolakan


Endoskopi dengan 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT
biopsi untuk Hepatitis C
menggunakan 4 bulan jika pemeriksaan NAT
peralatan fleksibel pada 4 bulan negatif untuk
Hepatitis C
Kecelakaan 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT
inokulasi, untuk Hepatitis C
akupuntur, biopsi, 4 bulan jika pemeriksaan NAT
tindik badan pada 4 bulan negatif untuk
Hepatitis C
Mukosa terpercik 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT
oleh darah untuk Hepatitis C
manusia, jaringan 4 bulan jika pemeriksaan NAT
atau sel yang pada 4 bulan negatif untuk
ditransplantasikan Hepatitis C

24 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


Kondisi Masa penolakan
Transfusi 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT
komponen darah untuk Hepatitis C
4 bulan jika pemeriksaan NAT
pada 4 bulan negatif untuk
Hepatitis C
Epilepsi 3 tahun setelah berhenti
pengobatan tanpa seranagan
Demam >38oC, flu- 2 minggu setelah gejala
like illness menghilang
Penyakit Ginjal Acute glomerulonephritis : 5 tahun
ditolak setelah penyembuhan
lengkap
Pengobatan Membutuhkan penilaian medis
dari:
- Kelainan atau penyakit yang
mendasarinya
- Jenis pengobatan dan dampak
yang potensial pada penerima
Daftar obat-obatan yang umum
dan penerimaan untuk
penyumbangan darah harus dikaji

Teknologi Transfusi Darah I | 25


Kondisi Masa penolakan
ulang secara teratur.
Penolakan donor pada
penyumbangan trombosit jika
mereka mendapatkan pengobatan
yang berdampak pada trombosit.
Osteomielitis 2 tahun setelah donor dimumkan
telah diobati.
Kehamilan 6 bulan setelah melahirkan atau
penghentian kehamilan.
Demam reumatik 2 tahun setelah serangan, tidak
ada bukti adanya penyakit jantung
khronik (penolakan permanent
deferral)
Bedah Tidak ada penyumbangan darah
hingga sembuh total dan sehat.
Cabut gigi 1 minggu jika tidak ada keluhan.
Penyakit tropic Lihat penyakit infeksi

26 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


b. Imunisasi Pencegahan

Jenis vaksinasi Masa penolakan


Attenuated bacteria and 4 minggu
viruses:
BCG, yellow fever, rubella,
measles, poliomyelitis
(oral), mumps, typhoid
fever, cholera
Killed bacteria:Cholera, Diterima jika keadaan
Typhoid kesehatan baik
Inactivated Diterima jika keadaan
viruses:Poliomyelitis kesehatan baik
(injeksi), influenza
Toxoid: Diphtheria, tetanus Diterima jika keadaan
kesehatan baik
Vaksin lain: Diterima jika keadaan
Hepatitis A dan B kesehatan baik dan tidak
ada paparan
Hepatitis B Hepatitis B – 1 minggu
Rabies, tick-borne untuk mencegah hasil
encephalitis pemeriksaan HbsAg
positif palsu

Teknologi Transfusi Darah I | 27


Jenis vaksinasi Masa penolakan
1 tahun post-exposure
(setelah paparan)
Smallpox 8 8 minggu

c. Penyakit Infeksi

Penyakit Masa penolakan


HIV / AIDS a. Permanen:
- Orang dengan gaya hidup risiko
tinggi
- Partner seksual saat ini adalah
orang dengan HIV
b. Sementara:
12 bulan setelah kontak seksual
terakhir dengan partner seksual
terdahulu adalah orang dengan
HIV.
Brucellosis 2 tahun setelah penyembuhan
(telah lengkap*
dikonfirmasi)

28 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


Penyakit Masa penolakan
Chagas Permanen:
Disease - Orang yang mengalami atau
pernah mengalami penyakit
Chagas
Hanya Plasma (kecuali
pemeriksaan untuk T.cruzi
adalah negatif):
- Orang lahir di area endemik
Chagas
- Orang yang ditransfusi di
daerah endemik Chagas
Jaundice dan Riwayat Hepatitis atau jaundice
Hepatitis mungkin dapat diterima jika
pemeriksaan HbsAg and Anti-
HCV negatif.
a. Permanen:
Partner seksual saat ini adalah
orang dengan Hepatitis B
kecuali menunjukkan telah
kebal
b. Sementara:

Teknologi Transfusi Darah I | 29


Penyakit Masa penolakan
- 6 bulan jika ada kontak erat di
rumah dengan penderita
Hepatitis B akut atau kronik
kecuali jika menunjukkan telah
kebal
- 6 bulan setelah kontak seksual
terakhir dengan partner seksual
terdahulu yang menderita
Hepatitis B
Malaria Sementara :3 tahun untuk orang
yang pernah menderita Malaria dan
tetap asimptomatik
Pada daerah endemik Malaria perlu
ditambahkan uji saring terhadap
antibodi Malaria.
Q Fever Sementara:
2 tahun setelah tanggal konfirmasi
telah sembuh*
Sifilis Sementara:
12 bulan setelah tanggal konfirmasi
telah sembuh *

30 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


Penyakit Masa penolakan
Toxoplasmosis Sementara:
6 bulan setelah penyembuhan klinis
Tuberculosis Sementara:
2 tahun setelah tanggal pernyataan
telah sembuh
Variant Penolakan berdasarkan pada
Creutzveldt- penilaian risiko
Jakob disease
West Nile Sementara:
Virus (WNV) - 120 hari setelah diagnosa untuk
orang dengan WNV
- 28 hari setelah meninggalkan
area berisiko WNV untuk
pengunjung ke area tersebut *

* Tidak diterapkan untuk fraksionasi plasma (tidak ada


komponen darah seluler)

Teknologi Transfusi Darah I | 31


d. Standar khusus untuk interval pengambilan,
frekuensi dan volume beberapa jenis
komponen darah

Komponen Kriteria Persyaratan


Penyumbangan Interval waktu - Laki-Laki : 2
darah lengkap sejak bulan
(Whole Blood) penyumbangan - Perempuan : 2
terakhir bulan
- 48 jam jika
penyumbangan
terakhir adalah
prosedur
plasmapheresis
atau
plateletpheresis
(dan dalam
jumlah
maksimal
penyumbangan
darah lengkap
per tahun)
Frekuensi - Laki-Laki 6

32 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


Komponen Kriteria Persyaratan
pengambilan penyumbangan
pertahun
- Perempuan 4
penyumbangan
pertahun
Volume - 450 mL ± 10%
(maximum) diluar
antikoagulan
(standar
penyumbangan
)
- 350 mL ± 10%
diluar
antikoagulan
Apheresis Interval sejak - 1 minggu
plasma penyumbangan (dengan
terakhir maksimum 33
prosedur
apheresis per
tahun)
- 1 bulan dari
penyumbangan

Teknologi Transfusi Darah I | 33


Komponen Kriteria Persyaratan
darah lengkap
atau jika terjadi
kegagalan
pengembalian
sel darah
merah saat
apheresis
Frekuensi 33 pengambilan
pengambilan per donor per
tahun
Volume - Pengambilan
(maksimum) tidak boleh
melebihi 13%
volume darah
total (10,5 mL
per kg berat
badan)
- 750 mL plasma
diluar
antikoagulan
per
pengambilan

34 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


Komponen Kriteria Persyaratan
- 1,5 L plasma
per minggu
- 25 L per tahun
Apheresis Interval waktu - 2 minggu
plasma dengan sejak setelah
trombosit penyumbangan pengambilan
terakhir apheresis
trombosit
terakhir
- 1 bulan dari
penyumbangan
darah lengkap
atau kegagalan
pengembalian
sel darah
merah selama
apheresis
Frekuensi 26 pengambilan
pengambilan per donor per
tahun, dengan
jarak minimal 2
minggu diantara

Teknologi Transfusi Darah I | 35


Komponen Kriteria Persyaratan
pengambilan

Volume - Pengambilan
(maksimum) tidak boleh
melebihi 13%
volume darah
total (8,5 mL
per kg berat
badan)
- 650 mL plasma
dan trombosit
diluar
antikoagulan
per
pengambilan

36 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


D. PENDAFTARAN DONOR

1. DEFINISI
 Pendaftaran donor diperlukan untuk mendapatkan
donor yang sehat dan aman
 Dengan pendaftaran donor kita dapat mengetahui
pendonor sudah melakukan berapa kali melakukan
donor darah
 Mengetahui riwayat pendonor berdasarkan informed
concent yang di tulis

2. BAHAN DAN ALAT


 Mesin antrian donor
 Formulir donor
 Alat tulis
 Timbangan badan
 Seperangkat computer

Teknologi Transfusi Darah I | 37


Langkah Kegiatan

Petugas pendaftaran mempersilahkan donor


1
untuk mengisi formulir pendaftaran donor dengan
lengkap di meja pendaftaran yang telah
disediakan.
Donor darah sukarela mengisi fomulir putih,
2
Sedangkan untuk mobil unit formulir warna hijau
Donor darah yang perlu diambil sampel dulu
3
mengisi formulir warna kuning.
Petugas pendaftaran menerima fomulir yang
4
telah diisi oleh donor dan memastikan semua
data lengkap dan sudah ditandatangani
pendonor.
Petugas pendaftran mempersilahkan donor
5
dengan membawa formulir masuk keruang
registrasi pendonor.
Selanjutnya pendonor dipersilahkan keruang
6
seleksi donor.

38 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


E. SELEKSI DONOR

Merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan


darah
1. TUJUAN:
Identifikasi elemen riwayat medis dan perilaku atau
kejadian yg membuat yang bersangkutan berisiko
menularkan penyakit atau yang bersangkutan memiliki
risiko medis

2. PELAKSANA:
- Dokter yang kompeten
- Bisa didelegasikan pada tenaga yang terlatih atas
pengawasan dokter
- Donor memiliki hak untuk diberitahu secara rahasia
bahwa darahnya tidak bisa digunakan.
- Darah yang tidak dapat digunakan harus dapat
dilacak tanpa melihat identitas donor ( Mis: dengan
melihat nomor kantong )
- Pemeriksaan lanjutan dilakukan dan jika hasilnya
positif donor diberitahu tertulis.

Teknologi Transfusi Darah I | 39


3. BAHAN HABIS PAKAI :
a. Validasi Calon Donor
 Formulir kuesioner dan informed consent donor
 Kartu donor ATM
 Kartu donor manual
 Plastik kartu donor
 Ribbon
 Tinta
b. Pemeriksaan Hemoglobin
 Blood lancet
 Capillary tube
 Cuvette
 Larutan CuSO4 Bj 1.053
 Larutan CuSO4 Bj 1.062
 Alkohol 70%
 Kassa steril
 Kapas swab
 Botol limbah jarum / Biohazard.
 Plastik limbah infeksius

40 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


c. Pemeriksaan Golongan Darah A, B, O dan
Rhesus
 Paper slide
 Blood lancet
 Capillary tube
 Alkohol 70%
 Kassa steril
 Kapas Swab
 Batang pengaduk
 Botol limbah jarum / Biohazard
 Plastik limbah infeksius
 Cold Box dan Ice pack (wadah antisera)

4. ALAT:
a. Validasi Calon Donor
 Komputer/laptop
 Mouse
 Printer kartu donor
 Scanner
 Roll kabel
 Stempel tanggal donor kembali
 Stempel UTDP
 Bak tinta

Teknologi Transfusi Darah I | 41


 Streples
 Gunting
b. Pemeriksaan Kesehatan Sederhana
 Stetoskop
 Tensimeter
 Termometer suhu tubuh
 Timbangan berat badan dan tinggi badan
c. Pemeriksaan Golongan Darah A, B, O dan
Rhesus
 Auto click
 Tempat blood lancet/stainless set
 Pinset
 Tempat pinset/termometer jar
 Tempat alcohol swab/stainless set
 Tempat kassa steril/tromol diam stainless
 Wadah limbah infeksius
 Kertas slide
d. Reagensia
 Test sera Anti-A
 Test sera Anti-B
 Test sera Anti-D

42 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


e. Pemeriksaan Hemoglobin
 Auto click
 Beaker glass ukuran 40 ml
 Hb meter
 Pinset
 Tempat alcohol swab/stainless set
 Tempat kassa steril/tromol diam stainless
 Tempat blood lancet/stainless set
 Tempat pinset/termometer jar
 Wadah limbah infeksius

Teknologi Transfusi Darah I | 43


F. PROSEDUR

1. PERSIAPAN

Langkah Kegiatan

1 Gunakan APD saat melakukan persiapan


peralatan dan bahan habis pakai.

2 Siapkan peralatan dan bahan habis pakai sesuai


kegiatan pemeriksaan.

3 Untuk pemeriksaan hemoglobin metode Hb


meter :
 Cek masa berlaku kalibrasi
 Cek power supply alat
 Cek kebersihan Hb meter, bila kotor
lakukandekontaminasi menggunakan
alkohol 70%

4 Lakukan validasi Hb meter sesuai intruksi kerja


alat

5 Lakukan pengecekan reagensia sebagai validasi


sebelum digunakan meliputi :
 Cek masa kadaluarsa

44 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


 Cek warna / kekeruhan reagensia

6 Lakukan dekontaminasi meja kerja


menggunakan alkohol 70 % sebelum dan
sesudah digunakan.

2. Pengisian Formulir Kuesioner dan Informed Consent


Donor

Langkah Kegiatan

1 Tanyakan kepada calon pendonor apakah donor


baru atau donor berulang.

2 Beri informasi mengenai tata cara pengisisan


Formulir Kuesioner dan Informed Consent
Donor.

3 Bagi calon pendonor baru yang belum


memahami dalam mengisi Formulir Kuesioner
dan Informed Consent Donordapat
menghubungi petugas administrasi.

4 Untuk calon pendonor yang berkebutuhan


khusus (tidak bisa baca tulis dll), petugas
administrasi mendampingi calon pendonor
tersebut hingga selesai mengisi Formulir

Teknologi Transfusi Darah I | 45


Kuesioner dan Informed Consent Donor.

5 Persilahkan calon pendonor untuk mengambil


nomor antrian.

3. Validasi Calon Pendonor

Langkah Kegiatan

1 Pastikan calon pendonor mengisi formulir


kuesioner dan informed consent dengan jujur
dan lengkap (ditandatangani oleh calon
pendonor setelah pemeriksaan kesehatan
dihadapan dokter/tenaga medis).

2 Pastikan calon pendonor memenuhi kriteria


seleksi donor sesuai dengan syarat - syarat
donor yang telah ditentukan.

3 Minta kartu identitas calon pendonor yang


memiliki foto (dapat berupa kartu donor,
KTP/Kartu Pelajar, SIM dan Paspor).

4 Cocokkan foto yang terdapat dalam kartu


identitas dengan calon pendonor yang datang.

5 Cocokkan identitas yang terdapat dalam kartu

46 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


identitas dengan yang tertulis dalam formulir
kuesioner dan informed consent. Perbaharui
data bila ada perubahan.

6 Cek status calon donor dalam SIMDONDAR


(Sistem Informasi Manajemen Donor Darah).
Jika status cekal arahkan untuk konsultasi ke
dokter.

7 Lakukan pencatatan dan pelaporan dalam


formulir kuesioner dan informed consentyang
telah disediakan, lengkapi dengan nama
petugas admin dan paraf.

4. Pemeriksaan Kesehatan

Langkah Kegiatan

1 Lakukan konfirmasi ulang data calon pendonor


secara pasif dengan menanyakan nama, alamat
dan tanggal lahir.

2 Persilahkan calon pendonor untuk melakukan


penimbangan berat badan dan tinggi badan .

3 Lakukan tanya jawab (alloanamnesa) tentang


kondisi kesehatan serta memverifikasi semua

Teknologi Transfusi Darah I | 47


kuesioner yang telah diisi oleh calon pendonor.

4 Lakukan pemeriksaan tensi / tekanan darah


donor, dengan cara :
a. Pasang manset di 2/3 lengan atas
b. Letakkan stetoskop di lipat siku
dalam
c. Pompa tensimeter sampai suara
nadi hilang
d. Turunkan tensi
e. Dengarkan bunyi pertama yang
terdengar adalah Sistolik
f. Dengarkan bunyi yang hilang
pertama adalah Diastolik
g. Kendorkan tensimeter
h. Lepaskan stetoskop dan manset
i. Catat nilai sistolik dan diastolic

5 Lakukan pemeriksaan nadi dengan cara:


a. Lakukan palpasi pada arteri radialis pada
pergelangan tangan dan hitung jumlah
denyut nadi pada 15 detik pertama
kemudian dikali empat (4) atau selama 1
menit
b. Lakukan pemeriksaan kualitas nadi, apakah

48 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


teratur atau tidak serta pengisiannya

6 Lakukan pengecekan suhu tubuh calon


pendonor.

7 Lakukan inspeksi lengan calon pendonor pada


kedua fosa cubiti apakah ada kelainan kulit atau
tidak.

8 Persilahkan calon pendonor untuk menanda


tangani informed consent setelah pemeriksaan
kesehatan.

9 Dokter atau tenaga medis yang diberi


kewenangan menanda tangani informed
consent.

10 Berikan penjelasan terkait kriteria penerimaan


dan penolakan donor.

5. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Metoda


Larutan CuSO4
Langkah KEGIATAN
1 Siapkan 2 buah beaker glass ukuran 50 ml, beri
identitas masing-masing dengan tanda Bj 1.053
dan Bj 1.062
2 Ke dalam beaker glass Bj : 1.053 masukkan

Teknologi Transfusi Darah I | 49


larutan CuSO4 Bj 1.053 sebanyak 40 ml ( untuk
20 tetesan ).
3 Ke dalam beaker glass Bj : 1.062 masukkan
larutan CuSo4 Bj 1.062 sebanyak 40 ml ( untuk
20 tetesan )
4 Desinfeksi ujung jari manis donor dengan
alkohol swab, dari ujung jari menuju ke pangkal
jari.
5 Tusuk jari manis dengan posisi
Vertikal,menggunakan blood lancet.
6 Usap darah yang pertama kali keluar dengan
kassa steril.
7 Ambil darah donor dengan menggunakan
capilari tube dari lubang yang ada anticoagulant
heparin ( warna merah ) sampai hampir penuh.
8 Teteskan darah kapiler posisi tegak lurus
dengan jarak tetesan ±2-3 cm dari permukaan
larutan masing-masing 1 tetes ke dalam 2 jenis
larutan tersebut
9 Perhatikan tetesan darah tersebut dalam waktu
15 detik.

50 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


Interpretasi Hasil :
Larutan Larutan Kesimpulan
Bj : 1.053 Bj : 1.062
Sampel 1 Tenggelam Tenggelam Hb >17 gr/dl
Tidak boleh donor
Sampel 2 Terapung Terapung Hb < 12,5 gr/dr
Tidak boleh donor
Sampel 3 Tenggelam Terapung Hb > 12,5 gr/dl
dan <17 gr/dl
Boleh donor

Pelaporan
Langkah Kegiatan
1 Hasil seluruh pemerksaan hemoglobin
dengan larutan cupri sulfat harus dicatat di
masing masing form pemeriksaan
2 Apabila terjadi hasil yang kurang memuaskan
di konfirmasi dengan alat hemoglobinometer
3 Pendonor yang belum memenuhi syarat
kadar hemoglobinnya harus
didokumentasikan

Teknologi Transfusi Darah I | 51


6. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Dengan
Hemoglobinometer ( Diaspect )
a) BAHAN DAN ALAT
 Hemoglobinometer
 Cuvvet
 Lancing Device
 Medisave Lancet
 Alkohol Swab
 Kasa Steril
b) URAIAN PROSEDUR PENGGUNAAN
LANGKAH KEGIATAN
1 Tekan tombol POWER selama 3 detik
2 Note: Logo check mark di pojok kanan
atas merupakan tanda lulus self chek.
3 Disinfeksi ujung jari manis dengan
Alkohol Swab dari ujung jari mengarah ke
pangkal jari.
4 Tusuk jari manis dengan posisi vertical,
gunakan lancing device dengan blood
lancet.
5 Letakkan ujung Cuvet pada darah yang
ada di jari setelah ditusuk.

52 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


6 Usap darah yang pertama kali keluar
dengan kassa steril.
7 Secara halus, Sentuh tempat slot putih
tersebut untuk memulai pengukuran
8 HbHasil pengukuran Hb akan tampak
pada layar.
Cuvet hanya bisa dipakai satu kali,
9 Setelah selesai pengukuran, cuvet
dibuang di tempat sampah medis.

7. Pemeriksaan Golongan Darah A, B, O dan Rhesus


Metoda Paper slide

Langkah Kegiatan

1 Pemeriksaan golongan darah hanya


dilakukan pada pendonor darah kurang
dari 3 kali.

2 Siapkan reagensia dalam cool boxberisi ice


pack yang dilengkapi dengan thermometer
suhu sebagai control suhu cool box.

3 Desinfeksi ujung jari manis donor dengan


kapas alkohol 70% meggunakan pinset.

4 Tusuk jari manis dengan posisi vertikal

Teknologi Transfusi Darah I | 53


disisi jari, gunakan auto click dengan blood
lancet.

5 Usap darah pertama donor dengan kassa


steril menggunakan pinset.

6 Ambil darah donor dengan menggunakan


capillary tube sebanyak ¾ capillary tube.

7 Teteskan 1 tetes darah donor pada


permukaan paper slide di tiga tempat.

8 Teteskan Anti-A, Anti-B dan Anti-D masing-


masing 2 tetes diatas tetesan darah donor.

9 Aduk dengan batang pengaduk masing-


masing campuran darah donor dengan tes
sera (1 batang pengaduk untuk satu
campuran darah donor dengan tes sera).

10 Baca dan catat hasil pemeriksaan.

11 Pembacaan hasil :
 Aglutinasi : ada antigen pada
sel darah merah donor
 Tidak Aglutinasi : tidak ada antigen
pada sel darah merah donor

12 Interpretasi hasil

54 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


Anti – A Anti – B Golongan Darah A
+ - A +
- + B -
- - O
+ + AB

Teknologi Transfusi Darah I | 55


56 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati
8. PENGOPERASIAN HEMOLIGHT
Langkah Kegiatan
1 Hubungkan kabel listrik ke mesin Hemolight
Plus, kemudian Tekan tombol ON di bagian
belakang mesin.
2 Akan muncul tampilan "FRESENIUS KABI"
dan kemudian tampilan "tanggal dan jam".
Kemudian tekan ENTER
3 Klem akan membuka dan pada display akan
muncul " volume (ml) : 350 "
4 Letakkan kantong darah pada tray kemudian
pasang selang melewati klem kemudian tekan
ENTER.
5 Pada display akan muncul : " ? 350 " (bila kita
akan mengambil donasi darah untuk kantong
darah 350 ml) tekan ENTER.
6 Klem akan menutup, kemudian pada display
akan muncul "PUNCTURE/ENTER", lakukan
phlebotomy atau penusukan jarum pada vena
donor.
7 Lanjutkan prosedur dengan menekan tombol
ENTER.

Teknologi Transfusi Darah I | 57


8 Kemudian klem akan membuka dan akan
muncul pada layar VOL 0 350 ml
9 Setelah darah mengalir ke kantong darah, tray
akan berputar 3 dimensi dan angka "0" akan
berubah sesuai dengan volume darah yang
masuk.
10 Bila volume darah yang diinginkan tercapai
maka akan terdengar bunyi alarm dan lampu
merah menyala. Pada display akan tampil
"END OF OPERATION". Untuk mematikan
alarm tekan tombol PAUSE, klem akan
menutup/menekan selang kantong darah.
11 Untuk menjaga kebersihan alat, secara
berkala bersihkan dengan kain yang halus /
kapas bila ada percikan noda atau darah,
dapat juga menggunakan alkohol 70%.

PERAWATAN ALAT
 Bersihkan tray hemoligt degan alcohol 70% dengan
cara di lap dengan tisu.
 Bersihka alat hemoligt degan alcohol 70% dengan cara
di lap dengan tisu. Pastikan display yang ada dialat
hidup.

58 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


9. PENGOPRASIAN STERELISATOR
Langkah Kegiatan

Pastikan kabel sterilisasi telah tersambung


pada stop kontak (jangan menggunakan stop
1
kontak bersamaan dengan alat elektronik
lain).
Buka pintu sterilisator, kemudian masukan
2 alat / instrument / bahan yang akan di
sterilkan.
Untuk alat-alat yang disterilisasi, sebelumnya
harus dicuci terlebih dahulu dan diletakkan
3 didalam wadah stenlis, begitu juga untuk
kapas dan kasa dipisah satu sama lain agar
diperoleh sterilisasi maksimal.
Tutup sterilisator, kemudian tekan “POWER
4
(On / Off )”, dilanjutkan menu.
Setting suhu dengan cara
5 - Tekan gambar [dikotak temp sampai
keluar garis kuning].
- Putar tombol bundar sesuai dengan
6 temperatur yang diinginkan yaitu 120o C.
- Tekan tombol bundar bagian tengah untuk

Teknologi Transfusi Darah I | 59


menyimpan.
Setting waktu
- Tekan gambar [dikotak timer sampai
keluar garis kuning].
7 - Putar tombol bundar sesuai dengan waktu
yang diinginkan yaitu 15 menit.
- Tekan tombol bundar bagian tengah untuk
menyimpan.
Setting ventilasi
- Tekan gambar [dikotak klappe sampai
keluar garis kuning].
8 - Putar tombol bundar sesuai dengan
klappe yang diinginkan yaitu 40 %.
- Tekan tombol bundar bagian tengah untuk
menyimpan.
9 Proses mulai berjalan.
Setelah suhu yang di inginkan mulai
10 mendekati suhu yang akan dicapai maka
ventilasi (klappe) dirubah menjadi 0%.
Setelah suhu yang di inginkan tercapai, maka
11
waktu akan mulai berjalan.
12 Setelah selesai, alarm akan berbunyi.

60 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


Proses bisa dihentikan, dan alat bisa di
13 matikan setelah suhu sterilitator sesuai suhu
ruangan 20 - 25oC.
14 Alat yang disterilisasi bisa diambil.
15 Matikan alat sterilisator.

CARA PERAWATAN ALAT


 Bersihkan seluruh bagian sterilisator setelah
dipakai.
 Matikan alat setelah dipakai
 Cabut stop contact setelah dipakai.

Teknologi Transfusi Darah I | 61


G. STERELISASI ALAT- ALAT AFTAP

1. BAHAN DAN REAGEN


 Gelas dari bahan akrelik
 Cairan aniozym 5 %
 Cairan steranios 2%

2. URAIAN PROSEDUR
Langkah kegiatan

Pastikan semua alat (Gunting, Pean, Pinset


1
anatomis) sudah bersih dan steril.
2 Siapkan 3 comb yang sudah diberi label
Masing-masing :
- Comb 1 Untuk Pinset anatomis berisi Cairan
Steranios 2%
3 - Comb 2 Untuk Gunting dan Pean berisi
Cairan Aniozym 0,5%
- Comb 3 Untuk Gunting dan Pean berisi
Cairan Steranios 2%
4 Masukkan Pinset di Comb 1 yang berisi

62 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


Cairansterranios 2%
Masukkan Gunting dan Pean di Comb 2 yang
5
berisi Aniozym 0,5%
Kemudian masukkan ke Comb 3 yang berisi
6
Cairan Steranios 2%
Cairan Steranios 2% diganti setiap 2 minggu
7
sekali atau bisa diganti apabila sudah kotor.
8 Cairan Aniozym 0,5% diganti setiap hari.

Teknologi Transfusi Darah I | 63


H. PENGAMBILAN SAMPE DENGAN SPUIT

1 Donor mengisifomulir pendaftaran (warnakuning).


2 Fomulir pendaftaran dijadikan satu dengan surat
permintaan darah dari RumahSakit.
3 Dilakukan pemeriksaan fisik donor oleh petugas yang
berwenang.
4 Dilakukan pemeriksaan Hb, golongan darah dan
Rhesus serta tekanan darah pendonor.
5 Pasang Tensimeter ke lengan antecubital.
6 Tusukan jarum syiringe ke vena secara hati-hati dan
halus sesuai arah vena.
7 Tarik syringe sampai volume darah 6 ml untuk
trombopheresis maupun untuk PRP.
8 Kendorkan tensimeter sampai angka 0.
9 Tarik Jarum Syiringe dan tutup bekas luka dengan
kassa steril.
10 lepaskan tensimeter dari lengan.
11 Masukkan darah dari syiringe ke tabung plain 3 ml dan

64 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


tabung EDTA 3 ml.
12 Tulis nama lengkap donor,tanggal pengambilan sampel
dan tanggal lahir.
13 Sampel darah donor, fomulir pendaftaran dan surat
permintaan dari Rumah Sakit diserahkan ke bagian
IMLTD, selanjutnya dari IMLTD diserahkan kebagian
laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.

Teknologi Transfusi Darah I | 65


I. PENGAMBILAN SAMPEL DENGAN VACUTAINER

a. Persiapan

Langkah Kegiatan

1 Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai SPO


kewaspadaan universal saat melakukan
persiapan peralatan dan bahan habis pakai.

2 Siapkan peralatan dan bahan habis pakai sesuai


kegiatan pengambilan.

3 Lakukan pengecekan peralatan sebagai validasi


sebelum digunakan.

4 Lakukan dekontaminasi meja kerja


menggunakan tissu dan alcohol 70 % sebelum
dan sesudah melakukan pengambilan darah
donor.

66 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


b. Cuci Lengan Donor

Langkah Kegiatan

1 Persilahkan donor mencuci kedua lengannya di


wastafel yang sudah di sediakan.

2 Pastikan donor membasahi kedua lengannya


dengan air bersih mengalir.

3 Pastikan donor menggunakan sabun cuci


lengan untuk membersihkan kedua lengannya.

4 Pastikan kedua lengan donor sudah dibilas


dengan air bersih mengalir atau hair driyer

5 Pastikan kedua lengan donor dikeringkan


dengan menggunakan tissue.

6 Jika tidak tersedia air gunakan tissu basah


antiseptik untuk membersihkan kedua lengan.

c. Pengambilan Sampel

Langkah Kegiatan

1 Persilahkan donor duduk di kursi donor yang


sudah disediakan.

2 Lakukan konfirmasi ulang dengan donor secara


pasif (minimal tanyakan nama, alamat, tanggal

Teknologi Transfusi Darah I | 67


lahir dan golongan darah donor).

3 Lakukan validasi kantong darah berupa :


a. Melihat kekeruhan warna antikoagulan
secara makroskopis
b. Memeriksa kebocoran kantong dan selang
kantong
c. Memeriksa selang kantong apakah ada
yang melilit/terjepit
d. Memeriksa label kantong apakah
menempel sempurna atau tidak

4 Beri stiker karantina pada kantong darah


dengan identitas meliputi:
 Golongan darah dan Rhesus
 Tanggal pengambilan
 Tanggal kadaluwarsa
 Inisial petugas aftap
 Waktu/durasi pengambilan untuk komponen
darah

5 Tempel barcode pada kantong darah utama,


kantong darah satelit, minimal 2-3 buah tabung
sampel, formulir barcode, formulir kuesioner dan
informed consentdan sisa barcode harus

68 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


dimusnahkan di sisi kursi donor (donor diberi
informasi tentang pemusnahan sisa barcode
yang tidak digunakan).

6 Tempatkan tangan donor lurus disamping


dengan posisi menghadap keatas.

7 Pasang tensimeter dengan posisi selang / pipa


tensimeter diatas.

8 Naikkan tensimeter sampai batas antara sistolik


dengan diastolik, raba dan tentukan letak vena
dimana akan dilakukan penusukan, turunkan
tensimeter.

9 Ambil kapas larutan Iodine menggunakan


pinset, kemudian pakai untuk desinfeksi lokasi
yang akan ditusuk dari satu titik ditengah
dengan gerakan melingkar dari arah dalam
keluar 1 kali. Hindari arah berlawanan karena
dapat membawa kotoran kelokasi penusukan
vena. Ambil kapas alkohol 70 %, lakukan
desinfeksi vena dengan cara yang sama
sebanyak 2 kali. Gunakan kapas baru untuk
pengulangan.

10 Pasang Jarum dengan Holder, Pastikan letak


jarum jangan sampai terbalik ( Jarum Lancip

Teknologi Transfusi Darah I | 69


dari stenlies )

11 Tusukan jarum syiringe ke vena secara hati-hati


dan halus sesuai arah vena.

12 Tusukkan tabung PLAIN atau EDTA ke jarum


sebelahnya (Jarum agak tumpul/berlapis karet).

13 Biarkan darah mengalir sesuai dengan volume


yang diinginkan ( darah akan berhenti mengalir
bila sudah sessuai volume tabung )

14 Beri identitas sampel (Nomor kantong/ nama,


golongan darah)

70 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


J. PENGAMBILAN DARAH DONOR

Pengambilan Darah Donor adalah kegiatan yang


dilakukan untuk mendapatkan darah yang aman dan sehat
dengan proses meliputi pencucian lengan donor, desinfeksi
lengan donor, pengambilan darah dan sampel darah donor,
penanganan donor yang gagal serta penanganan reaksi
selama dan pasca penyumbangan darah hingga pencatatan
dan pelaporan

1. Bahan
Bahan Habis Pakai :
a. Cuci Lengan Donor
 Air
 Sabun untuk cuci lengan
 Tissu
 Tissu antiseptik (jika tidak tersedia air)
b. Pengambilan Darah Donor
 Alkohol 70%
 ATK
 Botol limbah jarum atau Biohazard .

Teknologi Transfusi Darah I | 71


 Kantong darah
 Kassa steril
 Larutan Iodine
 Meditape
 Plastik limbah infeksius
 Plester
 Tabung sampel darah
c. Penanganan Pengambilan Darah Donor Yang
Gagal
 ATK  Kassa steril
 Kantong darah  Plester
 Alkohol 70%  Botol limbah
 Tabung sampel jarum
darah
 Meditape

2. Alat :
a. Cuci Lengan Donor
 Wastafel
 Wadah limbah non infeksius
b. Pengambilan Darah Donor
 Arteri klem/pean
 Guntingstainless

72 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


 Hemoscale
 Kursi donor
 Pinset stainless
 Rak tabung
 Stripper/Hand sealer
 Tempat gunting/termometer jar
 Tempat kapas/stainless set
 Tempat kassa steril/tromol diam stainless
 Tempat limbah infeksius
 Tempat pinset/termometer jar Tensimeter
c. Penanganan Pengambilan Darah Donor Yang
Gagal
 Arteri klem / pean
 Gunting stainless
 Hemoscale
 Kursi Donor
 Pinsetstainless
 Rak tabung
 Stripper/Hand sealer
 Tempat gunting/termometer jar
 Tempat kapas/stainless set
 Tempat kassa steril/tromol diam stainless

Teknologi Transfusi Darah I | 73


 Tempat pinset/termometer jar
 Tensimeter

3. Prosedur
a. Persiapan

Langkah Kegiatan

1 Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai SPO


kewaspadaan universal saat melakukan
persiapan peralatan dan bahan habis pakai.

2 Siapkan peralatan dan bahan habis pakai sesuai


kegiatan pengambilan.

3 Lakukan pengecekan peralatan sebagai validasi


sebelum digunakan.

4 Lakukan dekontaminasi meja kerja


menggunakan tissu dan 70 % sebelum dan
sesudah melakukan pengambilan darah donor.

74 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


b. Cuci Lengan Donor

Langkah Kegiatan

1 Persilahkan donor mencuci kedua lengannya di


wastafel yang sudah di sediakan.

2 Pastikan donor membasahi kedua lengannya


dengan air bersih mengalir.

3 Pastikan donor menggunakan sabun cuci


lengan untuk membersihkan kedua lengannya.

4 Pastikan kedua lengan donor sudah dibilas


dengan air bersih mengalir.

5 Pastikan kedua lengan donor dikeringkan


dengan menggunakan tissue.

6 Jika tidak tersedia air gunakan tissu basah


antiseptik untuk membersihkan kedua lengan.

c. Pengambilan Darah Donor

Langkah Kegiatan

1 Persilahkan donor duduk di kursi donor yang


sudah disediakan.

2 Lakukan konfirmasi ulang dengan donor secara


pasif (minimal tanyakan nama, alamat, tanggal

Teknologi Transfusi Darah I | 75


lahir dan golongan darah donor).

3 Lakukan validasi kantong darah berupa :


 Melihat kekeruhan warna antikoagulan
secara makroskopis
 Memeriksa kebocoran kantong dan selang
kantong
 Memeriksa selang kantong apakah ada yang
melilit/terjepit
 Memeriksa label kantong apakah menempel
sempurna atau tidak

4 Beri stiker karantina pada kantong darah


dengan identitas meliputi:
 Golongan darah dan Rhesus
 Tanggal pengambilan
 Tanggal kadaluarsa
 Inisial petugas aftap
 Waktu/durasi pengambilan untuk komponen
darah

5 Tempel barcode pada kantong darah utama,


kantong darah satelit, minimal 2-3 buah tabung
sampel, formulir barcode, formulir kuesioner
dan informed consentdan sisa barcode harus

76 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


dimusnahkan di sisi kursi donor (donor diberi
informasi tentang pemusnahan sisa barcode
yang tidak digunakan).

6 Tempatkan tangan donor lurus disamping


dengan posisi menghadap keatas.

7 Pasang tensimeter dengan posisi selang / pipa


tensimeter diatas.

8 Naikkan tensimeter sampai batas antara sistolik


dengan diastolik, raba dan tentukan letak vena
dimana akan dilakukan penusukan, turunkan
tensimeter.

9 Ambil kapas larutan Iodine menggunakan


pinset, kemudian pakai untuk desinfeksi lokasi
yang akan ditusuk dari satu titik ditengah
dengan gerakan melingkar dari arah dalam
keluar 1 kali. Hindari arah berlawanan karena
dapat membawa kotoran kelokasi penusukan
vena. Ambil kapas alkohol 70 %, lakukan
desinfeksi vena dengan cara yang sama
sebanyak 2 kali. Gunakan kapas baru untuk
pengulangan.

10 Buatlah simpul longgar pada selang kantong


darah ± 15 cm dari arah jarum.

Teknologi Transfusi Darah I | 77


11 Tempatkan kantong darah diatas Hemoscale
yang sudah di set dengan posisi label
menghadap kebawah.

12 Naikkan tensimeter 40 – 60 mmHg untuk


melakukan penusukan.

13 Lakukan penusukan vena dengan cara :


 Buka tutup jarum, posisi lubang jarum
menghadap ke atas
 Tekan secara pelan lengan donor dibawah
lokasi penusukan dengan tangan kiri
 Tusukan jarum 1 atau 2 cm dari vena,
dorong sampai berada ditengah vena
JANGAN SAMPAI MENEMBUS SISI
VENA YANG LAIN. BISA TERJADI
HEMATOMA PADA LENGAN DONOR
 Aturlah posisi jarum searah dengan vena
setelah darah keluar
 Turunkan tensimeter antara 20 mmHg – 40
mmHg
 Lakukan fiksasi selang dilengan donor
dengan menggunakan meditape di 2 (dua)
tempat agar kedudukan jarum tidak
berubah (bonggol jarum dan selang

78 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


kantong dibawahnya)
 Tutup tempat penusukan lengan donor
dengan kassa steril

14 Apabila volume darah sudah tercapai sesuai


dengan jenis kantong darah yang dipakai,
jepitlah selang dengan klem A ± 5 cm dari arah
jarum.

15 Serut selang kantong dari klem A kearah


kantong darah dengan menggunakan stripper
sepanjang ± 5cm, kemudian jepit selang
kantong darah dengan klem B ± 2cm dari klem
A.

16 Potong selang kantong darah diantara klem A


dengan klem B, pilih selang yang paling bersih
dari darah donor kemudian kencangkan simpul
pada selang.

17 Tempatkan tabung sampel diujung potongan


selang, buka klem A dan isilah tabung sampel
tersebut dengan darah vena donor dengan cara
tabung dimiringkan, sehingga darah mengalir
melalui dinding tabung sampel sesuai volume
tabung langsung dari selang yang masih ada
ditangan donor tersebut. Bila diperlukan

Teknologi Transfusi Darah I | 79


homogenkan tabung sampel dengan cara
diputar membentuk angka 8 sebanyak minimal
3 kali.
18 Tutup klem A.

19 Turunkan tensimeter sampai batas nol, buang


kassa steril ke tempat limbah infeksius.

20 Ambil kapas yang diberi alkohol 70 % letakkan


diatas tusukan vena dengan sedikit ditekan,
kemudian cabutlah jarum dari lengan donor
secara perlahan

21 Minta donor menekan bekas tusukan pada vena


dengan kapas yang diberi alkohol 70 % tadi,
lepas tensi meter dan minta donor untuk
mengangkat tangan keatas.

22 Buang jarum kedalam tempat limbah tajam


infeksius.

23 Serut selang kantong darah dengan


menggunakan stripper ke arah kantong darah
hingga darah masuk kedalam kantong darah,
homogenkan perlahan agar tercampur
sempurna (diayun keatas dan kebawah dengan
sudut 90 derajat sebanyak 10 kali), lepaskan
stripper hingga selang darah dapat terisi

80 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


kembali dengan darah yang telah tercampur
antikoagulan ulangi sebanyak 2 kali, rapikan
selang.

24 Cocokkan nomor sampel dengan nomor


kantong, nomor tabungsampel dengan formulir
barcode dan formulir kuisioner dan informed
consent.

25 Catat waktu pengambilan dengan melihat waktu


pengambilan di hemoscale atau stop watch jika
hemoscale tidak terdapat durasi waktu
pengambilan darah.

26 Simpan darah dalam blood bank pada suhu 4ºC


± 2ºC atau biarkan disuhu kamar 22ºC ± 2ºC
bila darah tersebut diperuntukkan untuk
komponen Trombosit.

27 Periksa luka tusukan pada vena donor, bila


tidak ada perdarahan tutup dengan plester,
amati ± 1 menit

28 Persilahkan donor ke ruang refreshment bila


tidak ada keluhan dari donor dengan lengan
donor tetap posisi ke atas selama ± 2 menit

Teknologi Transfusi Darah I | 81


d. Penanganan Pengambilan Darah Donor Yang
Gagal

Langkah Kegiatan

1 Pastikan telah terjadi kegagalan pengambilan


darah donor.

2 Hentikan proses pengambilan darah donor.

3 Rawat luka bekas pengambilan darah donor yang


gagal.

4 Tanyakan kesediaan donor untuk pengambilan


darah donor di lengan yang lain.

5 Lakukan pengambilan darah donor di lengan


berbeda jika volume darah yang diambil masih
memenuhi perhitungan total volume darah donor.
a. Untuk donor dengan pengambilan darah 350
ml tidak dapat diambil dengan kantong baru
jika volume gagal melebihi 50 ml.
b. Untuk donor dengan pengambilan darah 450
ml dapat diambil dengan kantong baru ukuran
350 ml jika volume gagal tidak melebihi 100 ml

82 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


6 Jika donor bersedia, ganti kantong darah yang
gagal dengan kantong darah yang baru.

7 Pencatatan dan pelaporan pada formulir barcode


donor, pengambilan darah donor yang gagal diberi
keterangan bahwa pengambilan darah “gagal”.

8 Lakukan proses pengambilan darah donor sesuai


Prosedur Pengambilan Darah Donor

9 Lakukan pencatatan dan pelaporan kembali.

Teknologi Transfusi Darah I | 83


K. PENANGANAN REAKSI DONOR

1. BAHAN DAN ALAT


 Gel anti hematoma
 Cologne
 Es
 Kassa steril
 NaCl 0,9%
 Perban tekan
 Plastik limbah infeksius
 Plastik limbah non infeksius

2. PROSEDUR

Langkah Kegiatan

1 Baringkan donor tanpa alas dengan posisi


kedua kaki dinaikkan dengan posisi kedua
kaki lebih tinggi dari kepala.

2 Longgarkan pakaian dan ikat pinggang.

3 Yakinkan bahwa donor mendapatkan udara

84 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


yang cukup, berikan oksigen jika diperlukan.

4 Monitor tekanan darah donor, pulsasi nadi dan


frekuensi pernafasan periodik hingga donor
pulih.

5 Donor dengan hipotensi mungkin memerlukan


infus NaCl 0,9% atas instruksi dan
pengawasan dokter dirujuk ke RS terdekat.

a. Pingsan,Mual dan Muntah

Langkah Kegiatan
1 Buat donor senyaman mungkin.
2 Instruksikan donor yang mual untuk menarik
nafas dalam dan pelan.
3 Miringkan kepala donor ke samping.
4 Sediakan tissu bersih dan wadah jika donor
muntah.
5 Pastikan kepala donor miring ke samping
agar tidak terjadi aspirasi.
6 Berikan air untuk membilas mulut donor
setelah donor berhenti muntah.

Teknologi Transfusi Darah I | 85


b. Hematoma selama atau sesudah donasi

Langkah Kegiatan
1 Cabut jarum dari lengan donor.
2 Lepaskan tensimeter dari lengan donor.
3 Letakkan 3-4 kassa steril di atas luka tusukan.
4 Tekan keras dengan jari hingga 7-10 menit.
5 Letakkan es/kompres dingin di area yang
hematoma selama 5 menit, jika disetujui oleh
donor.
6 Jika arteri yang tertusuk :
a) segera cabut jarum
b) tekan keras selama 10 menit
c) Letakkan perban tekan
d) Cek nadi radius
e) Jika nadi tidak teraba atau lemah segera
lapor dokter

86 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


c. Kejang

Langkah Kegiatan

1 Letakkan benda yang lunak/ kassa steril gulung


ke rongga mulut supaya lidah tidak tergigit.

2 Donor dimiringkan supaya tidak terjadi aspirasi.

3 Jauhkan dari tempat yang membahayakan


donor.

4 Berikan oksigen 2-3L/menit.

5 Segera lapor dokter, atas instruksi dan


pengawasan dokter dirujuk ke RS terdekat.

d. Kesulitan Jantung Serius

Langkah Kegiatan

1 Segera hubungi bantuan medis atau bagian


gawat darurat.

2 Berikan CPR hingga bantuan datang jika donor


mengalami ”jantung berhenti”.

Teknologi Transfusi Darah I | 87


88 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati
Teknologi Transfusi Darah I | 89
90 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati
L. LABELING

1. TUJUAN
Memberi identitas darah dan sampel darah yang sesuai
agar tidak salah dalam pendistribusian darah.

2. DEFINISI
a. Stiker adalah Identitas yang digunakan untuk
darah dan sampel.
b. Label adalah Identitas yang digunakan untuk
pasien.
c. Barcode adalah Identitas selang kantong darah.

3. INFORMASI UMUM
Setiap Stiker dan label mempunyai warna menurut
golongan darahnya, WarnaStiker dan label sama
dengan warna kartu golongan darah.
- Golongan darah A warna Kuning
- Golongan darah B warna Merah Muda
- Golongan darah O warna Biru
- Golongan darah AB warna Putih

Teknologi Transfusi Darah I | 91


Untuk stiker pada tabung sampel:
- Triple bag warna biru
- Double dan single bag tanpa stiker
- Untuk donor yang langsung dipakai pasien warna
hijau

4. BAHAN DAN ALAT


- Stiker sesuai dengan golongan darah
- Stiker warna biru dan hijau

5. PROSEDUR KERJA
a. PENGISIAN LABEL GOLONGAN DARAH /
STIKER
1 Siapkan formulir seleksi donor yang sudah diisi
lengkap.
2 Siapkan label/stiker yang golongan darahnya sesuai
dengan golongan darah yang tertulis di formulir
seleksi donor.
3 Label / Stiker yang memuat:
4  Nomor Kantong
 Tempat pengambilan di PMI donor sukarela
(DS) atau mobil unit (MU)
 Golongan darah

92 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


 Tanggal Penyadapan
 Jam mulai penyadapan
 Jam selesai penyadapan
 Tanggal Kadaluwarsa
 Nama Pengambil Darah / Aftaper
 Tanggal Pengeluaran
 Jenis Darah
 Nama Pasien
 Rumah Sakit
 Bangsal
 Hasil Pemeriksaan
 Volume Darah
5 Siapkan Kantong darah yang akan digunakan untuk
mengambil Donor
6 Ambil stiker barcode yang tertempel di kantong
darah, Di depan no Barcode ditulis DS, Di belakang
no barcode ditulis tanggal,bulan dan tahun
pengambilan.
7 Masing-masing barcode ditempelkan pada :
  Darah / Stiker
Label Golongan
 Tabung plain Sampel darah Donor
- Stiker Biru untuk tabung Triple bag

Teknologi Transfusi Darah I | 93


- Stiker Hijau untuk
- donor langsung pasien
- Tanpa stiker untuk tabung Double bag
- Tabung EDTA untuk konfirmasi golongan
dengan sticker biru
 Tabung EDTA Sampel Untuk Pemeriksaan
NAT ( Untuk DS )
 Formulir Donor
 Formulir Pengiriman Darah ke distribusi
 Formulir Pengiriman Darah ke Komponen
 Formulir Pengiriman Sampel IMLTD
 Formulir Pengiriman Sampel konfirmasi
golongan darah
8 Setelah label atau stiker diisi secara lengkap sesuai
dengan no kantong dan golongan darah, kemudian
tempelkan pada induk kantong darah dan tabung
sampel.
9 Untuk darah donor yang langsung dipakai pasien,
penempelan label dilakukan dibagian komponen.

94 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


M. PENGIRIMAN DARAH DAN SAMPEL

1. TUJUAN
Mengirim darah dari bagian penyadapan donor ke
bagian distribusi dengan cara yang benar, kualitas
darah yang memadai dan tepat waktu.

2. DEFINISI
Pengiriman darah dan sampel donor dilakukan petugas
penyadapan donor dengan memberikan darah dan
sampel kepada petugas distribusi, IMLTD dan
komponen unit tranfusi darahPMI Surakarta untuk dibuat
komponen atau disimpan beserta formulir pengiriman
darah dan sampelnya memakai coolbox yang ditentukan
temperaturnya.

3. INFORMASI UMUM
Pengiriman darah dan sampel harus dilakukan
secepatnya baik darah akan diolah menjadi trombosit
(tidak lebih dari 6 jam) maupun dibuat komponen
lainnya sesuai suhu yang ditentukan. ( kurang dari 10 oc
untuk double bags, ±18 oc - 24 oc untuk triple bag)

Teknologi Transfusi Darah I | 95


4. BAHAN DAN ALAT
 Coll box
 Thermometer
 Ice Pack
 Alat Transportasi Darah
Alat Pencatatan
- Formulir Pengiriman Darah dan sampel
Donor Sukarela .

5. PROSEDUR KERJA
Petugas penyadapan donor baik donor sukarela
1 maupun mobil unit mempersiapkan formulir pengiriman
darah dan formulir pengiriman sampel yang berisi :
 Tanggal pengiriman
 No kantong
 Jam penusukan
 Jam selesai penusukan
 Jenis kantong darah yang digunakan
 Golongan darah dan rhesus
2  Petugas aftap
 No spekmomanometer yang digunakan
 No hemolight yang digunakan
 Jam penerimaan darah dan sampel

96 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


 Petugas distribusi, komponen dan IMLTD
Petugas penyadapan donor mengisi formulir
pengiriman darah dan pengiriman sampel dengan
3 lengkap.
Petugas penyadapan donor menyiapkan coolbox dan
Ice Pack yang sudah terkontrol suhunya.
Petugas penyadapan donor menyerahkan darah dan
4 sampel beserta formulir pengiriman darah dan sampel
ke petugas distribusi, komponen dan IMLTD.
Petugas distribusi, komponen dan IMLTD menerima
5
dan mengecek darah dan sampel apakah sudah sesuai
dengan formulir pengiriman darah dan sampel.
Volume Sampel 3ml untuk pemeriksaan IMLTD dan
6 3ml untuk pemeriksaan NAT, 3ml untuk konfirmasi
golongan darah.
Apabila darah dan sampel sudah sesuai dengan
7 formulirnya, petugas distribusi, komponen dan IMLTD
harus menandatangani formulir pengiriman darah dan
formulir pengiriman sampel.
Petugas distribusi dan komponen menyimpan darah di
blood bankrefrigerator yang sudah terkontrol suhunya
6.2.1 8
(2°C - 6°C), atau segera diproses menjadi komponen
sesuai yang dibutuhkan.

Teknologi Transfusi Darah I | 97


N. PENGGUNAAN MESIN APHERESIS ( COM-TEC )

1. TUJUAN
Melakukan pengambilan darah donor apheresis
menggunakan mesin apheresiscomtec sesuai dengan
petunjuk alat.

2. DEFINISI
 Mesin apheresis adalah suatu alat untuk
mendapatkan komponen darah tertentu dari
seorang donor dan mengembalikan sisanya
kembali ketubuh donor tanpa mengganggu
kesehatannya.
 Penggunaan Mesin Apheresis adalah suatu
kegiatan pengoperasi anmesin apheresis dari
mulai persiapan alat sampai dengan selesai
penggunaannya.
 Thrombopheresis kit dan Plasmapheresis kit
adalah bahan habis pakai disposable yang
digunakan untuk prosedur thrombopheresi
smenggunakan mesin apheresis.

98 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


3. INFORMASI UMUM
Mesin Apheresis selain digunakan untuk donor
apheresis juga bisa digunakan untuk Apheresis
Therapeutic .

4. ALAT DAN BAHAN


a. Mesin Apheresis
b. Thrombopheresis kit
c. Plasmapheresis kit
d. Larutan Na sitrat
e. Cairandesinfektan (Alkohol swab, PovidoneIodin
10%)
f. Tablet Kalsium bila diperlukan ( Protecal ,
redoxon )
g. Saline / NaCl 0,9%
h. Cairan Pengganti (Tergantung Permintaan
Dokter)
i. Handscoon, Kantong Sampah Medis

Teknologi Transfusi Darah I | 99


5. URAIAN PROSEDUR
a. PROSEDUR TROMBOPHERESIS COMTEC
1) Nyalakan Mesin dengan menekan angka 1
akan muncul tulisan
2) Tekan Continue
 Muncul Help 1/5
- Open pump linds: Buka 4 tutup Pump
- Hang up blood lines : Ambil selang yang
ada jarumnya
- Close white needle : Klem/tutup needle
yang warna putih ( dekat jarum)
- Close red inlet clampjust beyond Y
piece to the pre sampling bag: Klem
warna merah di bawah selang Y
pertama dan tutup klem pada sample.
- Hang up bag and Container :Pasang
bag di IV Rack dari kiri kekanan dengan
urutan : Concentrate bag/2 bag (ada
klem warna putih), Nacl, ACD, SN Bag
(sendirian), Plasma Bag(ada klem
warna kuning), Deversion
Bag(bersambung dengan plasma bag).

100 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


- Close champ between concentrate bag
:Tutup klem ( warna putih) yang berada
di concentrate bag, Pastikan Pump pada
posisi jam 12.00, Jika belum tekan turn
pump.
3) Tekan More Help
 Muncul Help 2/5
- Close Concentrate sample bag clamp:
Tutup klem (warna putih) yang berada
di Concentrate sampel bag.
- Insert 4 pump segments Hit (Turn
Pump) : Pasang 4 Pump dengan
urutan---
Warna putih masukkan ke pump yang
ada tanda warna putih
( Tekan Tombol Turn Pump )
Warna Kuning masukkanke pump
yang ada tanda warna kuning( Tekan
Tombol Turn Pump )
Warna merah masukkan ke pump
yang ada tanda warna merah ( Tekan
Tombol Turn Pump )

Teknologi Transfusi Darah I | 101


Warna kuning (ada air protec)
masukkan ke pump yang ada tanda
warna Hijau dan kuning( Tekan tombol
Turn Pump )
- Cloose pump lines : tutupkembali 4
pump
- Insert drip chamber in air detector
:Pasang drip chamberke air detector
(selang biru di posisikanan
depan).Jangan pegang bagian tengah
dari drip Chamber.
- Insert plasma line in valve 4 :
Pasangselang plasma di valve 4
- Insert plasma line in
Haemolysisdetector :Pasang selang
plasma di haemolysis detector (di
tulisan Hb/Hk).
- Insert Diversion line in valve 5 :pasang
selang diversion di valve 5.
4) Tekan More Help
 Muncul Help 3/4
- Insert Return line in valve 1 : Masukkan
selang return ke valve 1

102 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


- Insert inlet line of cell pump in cell
detector : Masukkan selang pumpke cell
detector
- Insert ACD- drip Chamber in ACD
detector :Masukkan chamber ACD (ada
klem warna hijau) ke ACD Detector.
- Insert ACD-Pump Segment :Masukkan
ACD Pump, Pasang selang ACD pada
ACD Pump, Tekan tombol Turn.
- Insert Red Saline line in valve 2
:Masukkan selang (yang ada klem warna
merah) kevalve 2.
5) Tekan More Help
 Muncul Help 4/5
- Insert line (blue) in valve 3 : Masukkan
selang yang ada tanda biru ke valve 3
- Insert line ( Red) in valve 6 : Masukkan
selang merah ( bentuk Y ) kevalve 6.
- Connect Pressure lines: Masukkan
pressure merah kewarna merah,
Pressure biru kewarna biru (Pastikan
tidak kendor/ tidak bisa diputar lagi ).

Teknologi Transfusi Darah I | 103


- Insert Separation Chamber: Masukkan
separation chamber ke chamber holder
sampai bunyi klik (harus pas),buka
selangnya dan masukkan, Kemudian
ditutup kembali gantung chamber holder
sampai tidak berputar, pegang terbalik.
- Tekan open door :buka pintu centrifuge,
buka kunci(centrifuge linein
guidetarikkeatas), masukkan dengan
posisi terbalik, kunci kembali (tarik
kebawah),masukkan selang ke samping
( hook/ lineguide), Masukkan centrifuge
adaptor dengan posisi celah didepan,
Putar berlawanan arah jarum jam
sampai bunyi klikl-klik-klik. Tutup
kembali centrifuge sampai muncul open
door.
- Lock housing to rotor : kunci (sudah
dilakukan diatas)
- Insert Centrifuge lines in tubing guide
(hook at rotor ): sudah dilakukan diatas
- Insert Centrifuge adaptor (avoid tube
twisting) :sudah dilakukan diatas

104 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


6) Tekan More Help,
 Muncul Help 5/5
- Cloose Centrifuge door : tutupcentrifuge
- Insert Air protect in holder :Masukkan
selang Air Protec (selang yang 3 dulu
baru selang air protect ).
Tekan Continue
- Klem ACD, TusukACD, Klem di buka isi
chamber sampai ¼ bagian.
- Tusuk Saline, Isi Chamber sampai ½
bagian. Pengaturan penetesan sampai
100% (dibuka sampai full).
7) Tekan Prime, tunggu beberapa saat setelah itu
bisa diisi data donor : Tekan menu,isi data
donor
 Jenis Kelamin
 Tinggi Badan
 Berat Badan
 Hct
 Pre Count Platelet
 Single / Double dose ( Pilih yang Single )

Teknologi Transfusi Darah I | 105


8) Tekan Continue, Muncul Prosedur menu
- Blood Flow : 70 ml/min
( bisa dirubah,biasanya untuk awal 60 )
- Return Flow : 70 ml/min
( Menyesuaikan Blood Flow sendiri )
- ACD Blood : 1.75 ml/min
( Bisa dirubah, bila donor kebas/ bibirnya
kesemutan dinaikkan angkanya ).
- ACD Value : 0.75 ml/min
( Menyesuaikan sendiri )
- Yield : 300 ml/min
Menyesuaikan Sendiri )
- PC Volume : 300 ml/min
( Menyesuaikan Sendiri )
- PC Conc : 1000 ml/min
( Menyesuaikan Sendiri )
- Blood Volume : 2177 mi/min
( Menyesuaikan Sendiri )
- PL.S harvest : off
( Jangan Dirubah )
Setelah prime selesai tekan Continue(
Penetesan / Pengaturan Saline /NaCl 0,9
dibuka 50 % )

106 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


9) Pasang Cuff( Tensimeter ), Disinfeksi Donor.
10) Tekan Continue, Tusuk donor buka klem putih
yang dekat donor,buka klem putih yang menuju
ke sampel Pouch ( alirkan darah kesampel
pouch kira-kira 2 cc)
11) Tutup klem pada sampel pouch, kemudian
buka klem merah pada selang yang berbentuk
Y, Tekan Start( Proses akan berlangsung ).
12) Setelah Proses selesai, akan dilanjutkan proses
reinfution, yang perlu disiapkan:
- Siapkan klem pada 2 selang yang ada
aliran darahnya yang letaknya dibelakang
air protect.
- Penetesan / Pengaturan Saline (NaCl 0,9
%) sampai 100% ( Dibuka Penuh )
- Tutup Klem Warna merah yang tidak
menuju ke donor/ klem warna merah
yang no 2 dari jarum.
- Tutup Klem warna kuning yang ada di
plasma bag.
13) Proses reinfution dianggap selesai bila darah
yang berada di SN Bag habis.
14) Tekan Stop bila proses reinfution selesai.

Teknologi Transfusi Darah I | 107


15) Klem ( Warna Putih ) selang pada needle,
Cabut Jarum dari lengan donor.
16) Klem pada selang trombosit dengan ring clem.
17) Tekan Option, Pilih Exit reinfution program, Pilih
Yes.
18) Untuk mengeluarkan udara dari bag trombosit
dengan Cara :
- Tekan Continue, Muncul
Preparatedireate.
- Buka selang yang berada di haemolysis
detector
- Buka Pump Cel ( Pump warna putih yang
letaknya dibawah haemolysisdetector )
- Buka Ring klem yang ada diselang
trombosit
- Lipat bag trombosit dari arah bawah
keatas, arah kan udara keselang
- Tekan Start, Bila udara sudah habis tekan
stop.

108 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


b. PROSEDUR TPE (THERAPEUTIC PLASMA
EXCHANGE)/ PLASMAPHERESIS
1) Hidupkan mesin COM.TEC dengan menekan
tombol Turn ON
2) Tekan tombol “ CONTINUE”
3) Pilih Program “Therapy” Kemudian tekan“ OK”
4) Pilih program “TPE” Kemudian tekan “ OK “
5) Pasang kit sesuai urutan yang terdapat pada
layar
a. - Kit : PL 1
b. - Chamber Holder : PL 1
6) Cairan ACD-A, Saline (2) dan cairan pengganti(
Albumin 5%, Voluven, NaCl 0,9%)
7) Jangan lupa menutup red clamp SN ( Klem
warna merah yang keatas)
8) Jangan lupa masukkan selang RPL (
Replacement ) fluid pada RPL Detector
9) Buka hanya salah satu klem RPL fluid saja.
10) Pastikan 4 langkah benar pada saat pasang
Sparation Chamber dilaksanakan
11) Pasang semua cairan dg urutan :NaCl ( 2 ),
ACD, Replecement/ cairan pengganti ( NaCl

Teknologi Transfusi Darah I | 109


0,9% / Albumin 5% / Voluven tergantung
permintaan dokter apa yang mau dimasukkan).
12) Cairan yang akan dimasukkan dibuka klemnya,
yg satu ditutup.
13) Sebelum praiming buka klem merah dan biru
yang menuju kepasien, NaCl 0,9% dibuka dua-
duanya 100%.
14) Setelah cek ulang, tekan tombol“CONTINUE”
15) Chek level pada semua drip Chamber
16) Tutup Klem merah dan biru
17) Set roller clamp saline pada 50%
18) Tekan tombol “ CONTINUE”
19) Konect selang kepasien
20) Priming dulu sampai tidak ada udara ( double
lumen di bilas dengan heparin)
21) Sambil nunggu praiming masukkan data pasien
22) Diset Blood Flow ( kecepatan aliran darah )
23) Diatur jumlah plasma 1 atau 1.5 TPV dengan
menaikkan atau menurunkan volume plasma.
24) Atur perbandingan ACD & darah sesuai cairan
pengganti yang akan dimasukkan
25) Tekan tombol“OK”
26) Buka klem Merah

110 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


27) Buka klem Biru
28) Atur tetesan Saline
29) Tekan tombol “CONTINUE”
30) Tekan tombol “ Start” untuk memulai
pemisahan sel
31) Bila mau menaikkan atau menurunkan blood
flow tekan tombol “ menu” prosedur value,
pilihapa yang akan dirubah
32) Bila akan mengganti cairan yang dimasukkan
diganti pula programnya dengan tekan tombol “
Menu” prosedur value
a. NaCl : Ringer
b. Albumin : Albumin
c. Voluven : Albumin

Cara Perawatan Mesin Apheresis COM.TEC


 Bersihkan dinding mesin dengan lap atau kain halus.
 Bersihkan dalam mesin dengan lap atau kain halus.
 Pastikan UPS selalu ada cadangan energi.
 Lakukan kalibrasi setiap tahun oleh vendor.

Teknologi Transfusi Darah I | 111


O. PENGGUNAAN MESIN APHERESIS (HAEMONETIC)

1. TUJUAN
Melakukan pengambilan darah donor apheresis
menggunakan mesin apheresis sesuai dengan petunjuk
alat.

2. DEFINISI
 Mesin apheresis adalah suatu alat untuk
mendapatkan komponen darah tertentu dari
seorang donor dan mengembalikan sisanya
kembali ketubuh donor tanpa menggangguk
esehatannya.
 Penggunaan Mesin Apheresis adalah suatu
kegiatan pengoperasian mesin apheresis dari
mulai persiapan alat sampai dengan selesai
penggunaannya.
 Thrombopheresis kit dan Plasmapheresis kit
adalah bahan habis pakai disposable yang
digunakan untuk prosedur thrombopheresis
menggunakan mesin apheresis.

112 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


3. INFORMASI UMUM
Mesin Apheresis selain digunakan untuk donor
apheresis juga bisa digunakan untuk Apheresis
Therapeutic .

4. ALAT DAN BAHAN


a. Mesin Apheresis
b. Thrombopheresis kit
c. Plasmapheresis kit
d. Larutan Na sitrat
e. Cairandesinfektan (Alkohol swab, PovidoneIodin
10%)
f. Meditipe, hansaplast, kapasdankasasteril
g. Tablet Kalsium bila diperlukan ( Protecal , redoxon )
h. Cairan Pengganti (Tergantung Permintaan Dokter)
i. Handscoon, Kantong Sampah Medis

5. URAIAN PROSEDUR
1) Masukkan LDP Protocol
2) Buka tutup Mesin MCS+ dan angkat pole kanan dan
kiri mesin
3) Hidupkan mesin
4) Mesin akan SELF TEST sampai dengan 100%
5) Buka dan tutup tombol Centrifuge

Teknologi Transfusi Darah I | 113


6) Pilih Protocol

Name Description Plasma Compensation


LDP Platelets No No
LDPS Platelest with No Yes
Saline
Compensation
LDPLP Platelets and Yes No
Plasma
LDPLPS Platelets and Yes Yes
Plasma with Saline
Compensation

7) Cek Disposable.
8) Cek tanggal kadaluarsa disposable.
9) Buka disposable. Operator memakai sarung tangan
yang kering dan bersih ( sarung tangan tanpa
bedak ).
10) Cek seluruh element perangkat, seperti selang
yang terpelintir, gepeng atau lengket.
11) Buka penutup Centrifuge.
12) Cek Bowl, kemudian pasang Bowl pada
Centrifuge.

114 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


13) Tutup centrifuge kemudian kunci centrifuge.
14) Buka penutup line sensor, pasang tubing
kemudian tutup line sensor
15) Pasang tubing hijau dan kuning pada valve hijau
dan kuning. Pastikan sampai ke dasar.
16) Rentangkan Weigher ( timbangan ) sampai
membentuk sudut siku – siku.
17) Pasang kantong plasma ke weigher, pastikan
kantong tergantung bebas.
18) Gantung Air Bag ( Kantung udara ) pada tiang
yang tersedia ( gantungan paling bawah pada sisi
kanan mesin dengan posisi terbalik.
19) Pasang tubing clear ke valve clear. Pastikan
sampai dasar.
20) Gantung semua kantong Platelet dengan urutan :
Intermediate Bag ( Kantong penampung
sementara ), 2 kantong produk platelet dan
kantong paling belakang kantong air remove,
letakkan semua kantong pada gantungan tiang
paling atas sebelah kanan mesin.

Teknologi Transfusi Darah I | 115


Pastikan kedua sample pouch klem dan kantong
air remove klem. Klem salah satu kantong produk
platelet ( jika untuk double dus kantong produk
platelet tidak di klem ). Pastikan filter tergantung.
21) Pasang valve tubing dan manifold pada tempatnya
sampai bunyi klik.
22) Masukkan tubing merah pada BLAD.
23) Setelah dimasukka ke BLAD, masukkan tubing
merah ke valve merah.
24) Pasang blood filter ( penyaring darah ) pada sisi
depan mesin dengan posisi garis putih pada blood
filter menghadap ke sisi blood filter holder.
25) Kemudian tubing dari blood filter masukkan pada
DLAD 1 dan DLAD 2, selanjutnya kaitkan penganit
pada sudut atas mesin.
26) Pasang tubing ungu dan orange ke valve yang
sama.
27) Pasang selang anti koagulan dan manifold pada
AC pumps ( pump anti koagulan ).
28) Pasang selang anti koagulan pada AC AD.
29) Pasang SPM dan DPM ( dalam ¼ putaran ).
30) Pastiakn semua prosedur tidak ada yang
terlewatkan.

116 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


31) Tekan Draw utuk Autoloading.
32) Klem blood sample pouch dan nedle line.
33) Klem tubing di bawah chamber ACD-A, kemudian
tusukkan ACD-A gantungkan di pole kiri mesin.
34) Masukkan ACD-A ke chamber hanya 1/8 bagian.
Setelah itu masukkan chamber kedalam drip
monitor dan lepas klem.
35) Tekan Prime untuk prime ACD-A secara otomatis.
36) Setelah selesai priming akan muncul
Haemocalculator. Isi parameter donor (Jenis
kelamin, Berat badan, Tinggi badan, hasil laborat,
hematokrit dan trombosit, jumlah cycle atau jumla
platelet yield yang diinginkan pada
haemocalculator.
37) Tekan save, kemudian help.
38) Tekan modify, kemudain masukkan data ( cuff
prasure 80 – 100 mmHg, Kecepatan draw 50 – 80
ml/min dan terurn50 – 90.
39) Pasang manset pada lengan donor.
40) Lakukan desinfeksi lokasi yang akan ditusuk, titik
tengan dengan gerakan melingkat dari arah dalam
keluar.
41) Tekan Cuff untuk menaikkan tekanan di manset.

Teknologi Transfusi Darah I | 117


42) Lakukan penusukan vena dengan cara :
43) Pasang klem pada selang donor line double lumen
dengan sambungan Y, lalu buka klempada sample
pouch.
44) Pegang sayap pada jarum ( wing Needles ) buka
tutup jarum posisi lubang jarum diatas.
45) Tekan secara pelan lengan donor dibawah lokasi
penusukan dengan tangan kiri.
46) Tusukkan jarum 1 – 2 inci dibawah lipatan lengan.
47) Lakukan fiksasi Wing Needle dan selang sehingga
kedudukan selang tidak berubah.
48) Alirkan 10- 20 ml kedalam blood sample pouch
lalu klem.
49) Turunkan cuff preasure hingga 45 – 55 mmHg.
50) Tekan save lalu help.
51) Tekan draw untuk mrmulai prosedur apheresis,
buat donor senyaman mungkin.
52) Lakukan pencatanan pada lembar kerja dan buku
laporan kerja.
a. Nama donor, golongan darah, tekanan darah
donor, tanggal lahir, No lot, kadaluarsa, tipe
anti koagulan, ratio antikoagulan

118 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


b. Mengisi haemocalculator : sex, height, weight,
total blood sample, hematokrit, platelet pre-
count, target volume plasama, target platelet
yield, proses volume, target cycle, target
durasi.
c. Isi nama pasien, rumah sakit, golongan darah,
platelet yield yang diminta, dr penanggung
jawab, ATD/PTTD, operator dan asisten
operator.
d. Catat setiap cycle :
a) Jam mulai draw.
b) Kecepatan draw dan return.
c) Volume trombosit yang didapat.
d) Volume darah yang telah diproses.
e) Perubahan kecepatan draw dan return
beserta alasannya.
e. Catat segala reaksi donor, misalnya
kecepatan berikut lokasinya, sakit dilengan,
berdebar – debar, sakit uluh hati, dan lain –
lain.
53) Pada akhir proses catat volume darah yang
diproses, volume ACD yang terpakai, lama
prosedur, jumlah cycle, plasma volume, platelet

Teknologi Transfusi Darah I | 119


volume, estimate platelet yield, target platelet
yield.
54) Jika dilayar monitor terbaca prosedur complete.
Klem needle line.
55) Buka kunci jarum kemudian tarik jarum dari
pangkal untuk mencabut jarum dari lengan donor.
Tarik sampai bunyi klik, berarti jarum sudah
terkunci di tempatnya.
56) Sealer dan lepaskan produk trombosit dari
rangkaian disposable
57) Lepaskan semua disposable :
a. Klem DPM dan SPM kemudian lepas dengan
cara diputar.
b. Lepas semua tubing dari valve dan pump
tubing.
c. Keluarkan Bowl dari centrifuge dengan cara
ditarik ke arah operator.
58) Setelah itu mesin secara otomatis akan SELF
TEST 100%. Setelah itu matikan mesin.
59) Buka klem kantong air remove untuk
mengeluarkan udara dari kantong produk.

120 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


60) Buka klem keaah kantong sampel trombosit,
alirkan trombosit untuk sample beserta sisa udara
bila masih ada, seal kantong sampel.
61) Tuliskan pada label kantong trombosit pekat :
Jenis komponen, golongan darah, volume
kandungan, jumlah sel (yield), tanggal dan jam
pengambilan, tanggal kadaluarsa, suhu simpan,
cara simpan, paraf petugas apheresis, dan stiker
negative.
62) Istirahatkan trombosit 1 jam dengan posisi, sisi
yang ada stikernya menghadap ke meja atau
papan. Setelah itu baru diletakkan diatas agitator
atau diberikan langsung ke pasien.

CARA PERAWATAN MESIN APHERESIS HAEMONETIC


 Bersihkan dinding mesin dengan lap atau kain halus.
 Bersihkan dalam mesin dengan lap atau kain halus.
 Pastikan UPS selalu ada cadangan energi.
 Lakukan kalibrasi setiap tahun oleh vendor.

Teknologi Transfusi Darah I | 121


P. RESIKO APHERESIS DAN PENANGGULANGANNYA

1. Hematom
2. Tertusuk arteri
3. Emboli udara
4. Keracunan sitras
5. Sepsis
6. Menggigil
7. Mual, muntah
8. Gangguan irama jantung
9. Vasovagal collapse

1. HEMATOMA
a. Keluarnya darah dari vena ke jaringan
sekitarnya, karena:
 Penusukan vena yang kurang baik
 Tekanan manset terlalu tinggi
 Kurangnya penekanan pada luka tusuk
b. Gejala& tanda
 Rasa pegal / rasa nyeri pada lengan di
sekitar tempat tusukan atau tidak ada
gejala

122 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


 Kulit sekitar tempat tusukan tampak biru
kehijauan
c. Tindakan
 Hentikan proses
 Tekan daerah luka tusuk
 Oleskan salep anti peradangan
 Tutup kapas steril, plester, perban
kencang
 Beri nasihat: perban tetap 2 - 4 jam,
plester tetap 24 jam, tidak mengangkat
barang berat
 Permohonan maaf
d. Pencegahan
 Hati-hati dalam menusuk vena, mencabut
jarum dari dalam vena dan merawat bekas
tusukan vena
2. TEMBUSNYA ARTERI
a. Tanda
 Warna darah merah cerah
 Aliran darah cepat
b. Tindakan
 Hentikan proses secepatnya
 Tekan kuat daerah tusukan( 15 menit )

Teknologi Transfusi Darah I | 123


 Lengan angkat ke atas
 Perban kencang 4 – 6 jam
 Bila perdarahan berlanjut, rujuk RS
3. EMBOLI UDARA
 Masuknya udara ke dalam sirkulasi darah di
paru-paru
 Tiba-tiba sesak nafas, gelisah
 Hentikan prosedur, miring ke kiri, kepala lebih
rendah
 Pencegahan
 Keluarkan udara dari slang kit aferesis
sebelum melakukan penusukan vena (
terutama RETURN line )
4. KERACUNAN CITRAS
a. Hypocalcaemi
 Kesemutan di sekitar mulut, bibir terasa tebal
/ kurang rasa, rasa tertekan pada diafragma;
kesulitan bernafas pada reaksi berat
b. Sebab
 Pengembalian darah (RETURN) terlalu cepat
 Donor / pasien rendah Calcium
 Donor / pasien ada gangguan fungsi hati

124 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


c. Tindakan
 Kurangi RETURN flow rate
 Bila tidak menolong: Calcium tablet
effervescent
 Reaksi berat :
- Calcium gluconas 10 % iv perlahan
- Sarankan tidak menjadi donor aferesis
5. INFILTRAT
 Lengan di pangkal tusukan vena bengkak,
akibat infiltrasi vena  darah tidak dapat
mengalir
 Hentikan prosedur
 Kembalikan darah melalui vena lain
6. SEPSIS
a. Masuknya bakteri ke dalam darah
b. Gejala & tanda
 Demam, menggigil (dalam 2 jam)
 Kemudian hipertensi, mual, muntah, diare,
oliguria, shock; Mungkin sesak nafas, batuk
 Pendarahan karena endotoksin yang
menyebabkan

Teknologi Transfusi Darah I | 125


 Gejala bervariasi tergantung spesies bakteri,
jumlah bakteri, perkembang-biakan bakteri
dan kondisi donor / pasien
c. Tindakan: rujuk ke rumah sakit
7. GANGGUAN IRAMA JANTUNG
 Jantung berdebar / merasa kurang enak di
dada, denyut jantung / nadi tidak teratur
 Tindakan:
 Hentikan prosedur,observasi ketat, berikan
minuman
 Rujuk ke Rumah Sakit bila keadaan berlanjut
 Nasihat :
 Agar tidak menyumbangkan darah dengan cara
aferesis
8. REAKSI VASOVAGAL
a. Gejala :
 Berkeringat dingin
 Pusing , mual
b. Tanda :
 Gelisah
 Nafas lebih cepat
 Pucat, berkeringat
 Detak jantung lebih cepat

126 | Christina Roosarjani, Danik Riawati, Arina Hidayati


c. Tindakan :
 Hentikan proses, tenangkan
 Posisikan kaki lebih tinggi dari pada kepala
 Kendurkan pakaian ketat
 Jaga agar tidak kepanasan
 Tawarkan minuman segar
 Beri waktu istirahat yang cukup
 Meninggalkan ruang aferesis setelah benar -
benar pulih

Teknologi Transfusi Darah I | 127

Anda mungkin juga menyukai