443 887 1 SM
443 887 1 SM
ABSTRAK
Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program keperawatan pasien. Perencanaan pulang
dapat dilakukan pada semua pasien, terutama pada pasien nifas. Kesiapan ibu sebelum pulang perlu
diperhatikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti pendarahan saat pulang. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perencanaan pulang terhadap kesiapan pulang pasien pada
pasien nifas di RS Pantiwilasa Citarum Semarang. Desain penelitian ini adalah Quasy Eksperimental
dengan pendekatan One Group Pretest Posttest. Jumlah sampel 56 pasien ibu nifas yang ada di RS
Pantiwilasa Citarum Semarang dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kesiapan pulang pasien sebelum dilakukan perencanaan pulang sebagian besar menyatakan siap
yaitu sebanyak 49 (87,5%). Kesiapan pulang pasien setelah dilakukan perencanaan pulang sebagian
besar menyatakan siap yaitu sebanyak 53 (94,6%) responden. Ada perbedaan yang bermakna antara
sebelum dilakukan perencanaan pulang dan setelah dilakukan perencanaan pulang dengan uji
’’Wilcoxon Match Pairs Test’’ di dapatkan nilai p value 0,046. Rekomendasi hasil penelitian ini
adalah perawat perlu mengevaluasi pelaksanaan discharge planning dalam mempersiapkan pasien
menghadapi pemulangan..
ABSTRACT
Discharge planning is an important part of a patient nursing program. The discharge planning can be
done by all patients especially the childbed patients. The readiness of the mother prior discharge needs
to be taken into account to prevent any unwanted situations such as bleeding on the way home. This
research is aimed at figuring out the influence of discharge planning to patients’ discharge readiness of
childbedpatients at PantiWilasaCitarum Hospital of Semarang. The design of this research is Quasy
Eksperimental with One Group Pretest Posttest.The samples are the56 childbed pasients with
purposive sampling technique atPantiwilasa Citarum Hospital of Semarang. The result of the study
indicates that there are 49 (87,5%) patients ready before applying discharge plan, while 53 (94.6%)
respondents are ready after applying discharge plan. There is a difference between before and after
applying discharge plan with Wilcoxon Match Pairs Test that reveals p value 0,046. This study
recommends the nurses to evaluate the discharge planning application to prepare the patients
preparing their discharge.
Pengaruh perencanaan pulang terhadap kesiapan pasien pulang ... (Ari Serawati P, 2015) 1
PENDAHULUAN
Perencanaan pulang merupakan bagian penting Bougenvile RSUD dr. Soegiri Lamongan”
dari program keperawatan pasien yang dimulai mendapatkan hasil sebelum dilakukan
segera setelah pasien masuk rumah sakit. Hal discharge planning sebagian besar pasien post
ini merupakan suatu proses yang melakukan operasi memiliki tingkat kesiapan 3 sebanyak
kerja sama antara tim kesehatan, keluarga, 70% dan sebagian kecil pasien post operasi
pasien,dan orang yang penting bagi pasien memiliki tingkat kesiapan 4 sebanyak 6%.
(Nursalam,2014). Perencanaan pulang adalah Setelah dilakukan discharge planning hampir
mekanisme untuk memberikan perawatan seluruh pasien post operasi memiliki tingkat
berkelanjutan, informasi tentang kebutuhan kesiapan 4 sebanyak 87% dan sebagian kecil
kesehatan berkelanjutan setelah pulang, pasien post operasi memiliki tingkat kesiapan 3
perjanjian evaluasi, dan instruksi perawatan sebanyak 13%. Dari uji yang dilakukan maka
diri (Swansburg,2000). didapatkan nilai Z =-5.807dan p = 0,000
dimana p < 0,05 artinya ada pengaruh
Pelaksanaan perencanaan pulang mencakup discharge planning terhadap kesiapan pasien
informasi perawatan lanjutan di rumah, post operasi menghadapi pemulangan di ruang
pengaturan fisik di rumah, sarana-sarana Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.
pelayanan kesehatan di sekitar rumah, Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
membantu mempersiapkan kepulangan pasien, Liliana Dewi Purnamasari bahwa sebanyak
mencatat kepulangan pasien (Potter & Perry, (46,6%) pernah dikatakan kategori cukup
2005). Detail-detail pelaksanaan perancanaan dalam melaksanakan perencanaan pulang di
pulang yang tampaknya kecil seperti RSUD Tugurejo Semarang. Pelaksanaan yang
menginformasikan mengenai pengaturan fisik kurang optimal tersebut dikarenakan detail-
di rumah, sumber pelayanan kesehatan di detail kecil perencanaan pulang terkadang
sekitar rumah, membantu klien saat akan diabaikan oleh perawat. Berdasarkan hal
meninggalkan rumah sakit, dan mencatat tersebut, maka resiko jumlah pasien yang
kepulangan pasien juga harus tetap kembali ke rumah sakit dengan keluhan yang
dilaksanakan. Hal tersebut juga akan sama atau kekambuhan akan meningkat.
berpengaruh terhadap jumlah resiko
kekambuhan dan kembalinya pasien ke rumah Perencanaan pulang dapat dilakukan pada
sakit (Pemila, 2011). semua pasien, terutama pada pasien nifas.
Masa nifas (puerperium) menurut Sarwono
Hasil penelitian marthelina siahan (2009) Prawiroharjo adalah dimulai setelah plasenta
menunjukan bahwa sebelum dilakukan lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
discharge planning hampir (85,7%) responden kembali seperti keadaan semula atau sebelum
memiliki tingkat kesiapan 3 dalam menghadapi hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu.
pemulangan yaitu mampu tetapi ragu atau Bahaya terbesar yang biasanya terjadi pada ibu
mampu tetapi tidak ingin melakukan kegiatan nifas adalah hemoragi atau pendarahan. Selain
yang diajarkan setelah berada di rumah. Lebih pendarahan, ada juga bahaya lain yang
dari setengah responden (71.43%) memiliki mengancam ibu yaitu infeksi pada masa nifas.
tingkat kesiapan 4 dalam menghadapi Intervensi terhadap gangguan ini difokuskan
pemulangan setelah dilakukan discharge untuk mencegah infeksi dan meningkatkan
planning (post test) yaitu mampu dan ingin proses penyembuhan dengan perawatan
atau mampu dan yakin melakukan kegiatan asepsis, kebersihan diri, dan lain sebaginya
yang diajarkan setelah berada di rumah. Hasil (Syafrudin, 2009).
analisa data menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan tingkat kesiapan pasien Berdasarkan hasil survei Demografi dan
menghadapi pemulangan secara bermakna Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, angka
setelah dilakukan discharge planning (p kematian ibu masih sangat tinggi di Indonesia.
value< 0.05). Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi setelah persalinan dan 40%
Penelitian Mubtadi (2012) tentang “Pengaruh kematian masa nifas. Penyebab utama
discharge planning terhadap kesiapan pasien kematian ibu disebabkan karena pendarahan
post operasi menghadapi pemulangan di ruang (24%), infeksi (15%), aborsi tidak aman
a. Usia
Berdasarkan tabel 3 berdasarkan
Tabel 1 pendidikan terakhir sebagian besar pasien
Deskripsi Responden Berdasarkan ibu nifas di RS Panti Wilasa Citarum
Umur Pasien Ibu Nifas di RS Panti Semarang pendidikan SMA sebanyak 36
Wilasa Citarum Semarang Tahun (64,3%) responden, pendidikan SMP
2015 sebanyak 8 responden (14,3%) dan
(n=56) pendidikan S1 sebanyak 12 responden
Mea Media Modus St. Min Ma (21,4%) dan tidak ada yang berpendidikan
n n deviasi x SD.
Mubtadi Faisol. (2012). Pengaruh discharge Sastroasmoro, Sudigdo & Ismael, Sofyan.
planning terhadap kesiapan pasien (2008). Dasar-dasar metodologi
post operasi menghadapi pemulangan penelitian klinis Edisi 3 :Jakarta
di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri :Sagung Seto
Lamongan
Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan
Nasir, Muhith, Ideputri. (2011). Buku Ajar riset Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: NuhaMedika Setiawan, Ari & Saryono (2010). Metodologi
penelitian kebidanan DIII, DIV, S1,
Notoatmojo, S. (2002).Pendidikan dan dan S2. Yogyakarta : Nuha Medika
perilaku Kesehatan.Jakarta
:RinekaCipta Setyowati T. (2011). PelaksanaanDischarge
Planning oleh Perawat Pada Pasien di
__________ (2005).Metodologi penelitian Ruang Syarafdan Bedah Syaraf
kesehatan. Jakarta: RinekaCipta Gedung Kemuning Rumah Sakit Umum
Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
__________. (2010). Metodologi penelitian 2011.(Jurnal Nursing Studies, Volume
kesehatan.Jakarta :RinekaCipta 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213
– 218Online di : http://ejournal-
___________, 2011).Kesehatan Masyarakat s1.undip.ac.id/index.php/jnursing.
:IlmudanSeni. Jakarta :RinekaCipta
Sujiyatini,dkk,(2010). Asuhan Ibu Nifas Askeb
__________, (2012).Promosi Kesehatandan III. Yogyakarta: Cyrillus Publisher
Perilaku Kesehatan. Jakarta
:RinekaCipta Sulistyawati, A. (2014). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Nursalam. (2008). Konsep dan perawatan Yogyakarta: ANDI.
metodologi penelitian ilmu
keperawatan professional. Jakarta : __________. (2010). Buku Ajar Asuhan
Salemba Medika Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta
:SalembaMedika
________ (2014).Manajemen Keperawatan.
Jakarta: SalembaMedika Swansburg, R. C. (2000). Pengantar
Kepimpinan & Manajemen
Pemila, U, (2011). Konsep Discharge Keperawatan untuk Perawat Klinis.
Planning. Diakses pada tanggal 10 Mei Jakarta: EGC.
2015 melalui: http://www.fik.ui.ac.id/.
Syafrudin. (2009). Kebidanan Komunitas.
Potter, P. A & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Jakarta : EGC
Fundamental Keperawatan : Konsep
proses dan praktek. Vol 1, edisi 4.
Jakarta : EGC