Anda di halaman 1dari 58

BAB 4

Transmisi & Media Transmisi


Prodi Sistem Informasi
Fakultas Rekayasa Industri
IT Telkom
2012
HOW ?
Destination
(Receiver)

Media (trans mission)

SOURCE
(TRANSMITTER)
Transmisi
• Merupakan suatu proses pengiriman atau
pemindahan informasi antar satu titik ke titik lainnya
dalam suatu sistem atau jaringan telekomunikasi
yang dibatasi oleh suatu jarak end-to-end sangat jauh
• Jaringan telekomunikasi → menghubungi pelanggan
dengan sentral atau sentral dengan sentral.
• Jaringan komputer → menghubungi komputer dengan
komputer, atau komputer dengan perangkat komunikasi
data lain seperti hub, switch, router atau bridge.
I.PERTIMBANGAN MEMILIH MEDIA TRANSMISI

1. Harga dan ketersediaan media transmisi


2. Performance jaringan yang dikehendaki
3. Kemampuan jaringan menghadapi
gangguan
4. Bandwith dan jangkauan jarak yang
hendak dicapai
5. Kecepatan transmisi yang dibutuhkan
Konsep dasar sistem transmisi

• Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari suatu


transmisi data yaitu:
– Kualitas sinyal yang ditransmisikan
– Karakteristik atau jenis media transmisi
• Media transmisi merupakan suatu penghubung fisik
antara TX & RX dalam sistem transmisi.
Jenis Transmisi
• Transmisi Analog
– Sinyal Analog ditransmisikan tanpa mengetahui isinya.
– Bisa berupa data analog atau digital.
– Terjadi atenuasi jika melebihi jarak yang ditentukan.
– Untuk memperkuat sinyal dipergunakan amplifier, tetapi bisa
menguatkan “noise”
• Transmisi Digital
– Sangat memperhatikan isi
– Integritas sinyal sangat dipengaruhi oleh noise, atenuasi dll.
– Menggunakan repeater
– Repeater menerima sinyal
– Meng-”extract” bit pattern
– Mengirim ulang
– Atenuasi bisa ditanggulangi
– Noise tidak diperkuatkan
JENIS KOMUNIKASI

Satu arah

1. SIMPLEX
TX RX

Dua arah, bergantian CONTOHNYA


2. Half Duplex APA YAH…???
TX RX

3. Full Duplex Dua arah, bersamaan

TX RX
Terminologi transmisi
• Hubungan langsung (direct link) → tanpa
perantara
• Point-to-point.
• Multipoint.
• Jenis komunikasi
– Simplex → komunikasi satu arah.
– Half duplex→ komunikasi dua arah, tetapi saling
bergantian.
– Full duplex → komunikasi dua arah pada waktu yang
bersamaan.
Tahapan pentransmisian
• Tahapan transmisi:
– Perubahan bentuk informasi.
– Multiplexing.
– Pentransmisian melalui media.
– Proses depacking / demultiplexing.

• Parameter yang mempengaruhi transmisi:


– Signal power level (tingkat kekuatan sinyal).
– Attenuation distortion (cacat redaman).
– Delay distortion (cacat kelambatan).
– Noise (derau).
– S/N ratio atau SNR.
Signal power level (1/2)
Signal power level (2/2)
• Relative power level.
Jika yang diperbandingkan adalah daya yang besarnya berubah
atau tidak tetap.

• Absolute power level


Jika yang diperbandinglan adalah daya yang besarnya tetap
dengan suatu level acuan yaitu 1 W atau 1 mW
Logaritma & perhitungan dB
Cacat Redaman
• Disebabkan oleh terjadinya redaman karena rugi-rugi energi
(energy losses) ketika sinyal ditransmisikan dari pengirim ke
penerima melalui media transmisi.
• Nilai redaman sama untuk seluruh lebar frekuensi sinyal tersebut →
ideal
• Kenyataan → nilai redaman tidak merata pada seluruh lebar
frekuensi.
• Redaman yang terjadi mempengaruhi amplitudo & frekuensi dari
sinyal tersebut.
• Cacat redaman diukur dengan suatu frekuensi referensi tertentu.
Noise (derau)
• Sinyal tambahan yang masuk di antara transmitter dan receiver.
• Thermal (suhu):
 Akibat dari “thermal agitation” dari elektron.
 Tersebar secara uniform.
• Intermodulation → Sinyal yang merupakan penjumlahan dan
pengurangan dari frekuensi aslinya yang menggunakan media
bersama.
• Crosstalk → Suatu sinyal dari satu jalur yang diambil oleh jalur lain.
• Impulse → Pulsa yang tidak beraturan atau spike (lonjakan).
Contoh: Interferensi elektromagnetik eksternal.
Delay Distortion
• Terjadi sebagai akibat kecepatan sinyal yang
dikirimkan melalui suatu media berbeda-beda,
sehingga pada saat tiba di penerima dengan waktu yang
berbeda.
• Keterlambatan ini berakibat terjadinya perubahan atau
pergeseran fasa sebagai akibat penundaan waktu
untuk bermacam-macam frekuensi.
Signal to Noise Ratio
• Suatu nilai perbandingan antara sinyal dengan noise pada suatu
lebar pita tertentu.
S/N (dB) = Level daya sinyal (dBm) – Level daya noise (dBm)

• Semakin tinggi nilai S/N, maka semakin baik kualitas


komunikasinya.
• Terdapat beberapa ukuran batas minimal nilai S/N:
- Sinyal suara : 30 dB
- Sinyal video : 45 dB
- Sinyal data : 15 dB
Contoh soal
TUGAS KELOMPOK
• Bahas tentang Media Transmisi Fiber
Optik
• Bahas tentang Sistem komunikasi Radio
• Jumat 2 Maret 2012 dalam bentuk ppt dan
di presentasikan.
• Ppt dikumpulkan hari kamis tanggal 1
maret 2012 pukul 21.00WIB via email
ujangtegoeh@gmail.com
II. JENIS MEDIA TRANSMISI Berdasarkan bentuk:

1. MEDIA TRANSMISI FISIK (Guided transmission)


wireline: open-wire/kawat, kabel tembaga (multipair &
coaxial) & serat optik (SM & MM).

2. MEDIA TRANSMISI NON FISIK (tidak terlihat medianya)


Unguided transmission) → wireless: radio (atmosphere,
ionophere, troposfer),gelombang mikro/LoS & satelit
Jenis media fisik
Open wire
Twisted pair
Coaxial
Serat-optik
1.MEDIA TRANSMISI FISIK (KABEL/JARLOKAT-
JARLOKAF)

JARINGAN DI ATAS TANAH

CARA PEMASANGAN

JARINGAN DI BAWAH TANAH


JARINGAN

DI
ATAS
TANAH
(Open Wire)
• Kabel terbuka tanpa pelindung atau pembungkus
• Tidak bisa digunakan untuk transmisi data
• Mudah terkena gangguan noise & interferensi
• Digunakan untuk komunikasi frekuensi rendah
JARINGAN
DI
BAWAH
TANAH
POSISI
PEMASANGAN

Kabel tanam langsung Kabel Duct (Duct Cable)


POSISI
PEMASANGAN

Overhead Cable Sub Marine Cable


KABEL BAWAH LAUT (SUBMARINE CABLE)
Bentuk
Fisik

Twisted-pair
• Kabel dililit secara berpasangan
• Ada pelindung (shield) berupa foil (anyaman kawat)
• Jarak jangkau optimal untuk transmisi data sejauh maksimal
100m
Koaksial:
• Terdiri atas inner conductor & outer conductor
Bentuk • Outer conductor berfungsi untuk melindungi inner
conductor dari gangguan sinyal elektrik
Fisik • Impedansi: 75 ohm (TV) & 50 ohm (LAN)
Bentuk
Serat optik:
Fisik Terdiri dari silika (serat gelas) yang merupakan core dan
cladding sebagai lapisan gelas yang mengelilingi core yang
berfungsi sebagai reflector.
Mempergunakan gelombang cahaya untuk
menyalurkan sinyal informasi melalui silika.
Bekerja pada gelombang infra-red dengan LED atau
LASER.
LED membangkitkan sinyal s/d 300 Mbps &
dipergunakan untuk koneksi jarak pendek.
LASER membangkitkan sinyal sampai dengan orde
Gbps untuk koneksi jarak jauh
Media transmisi vs Bandwidth
Tipe ethernet (1/2)
Tipe ethernet (2/2)
2. MEDIA TRANSMISI NON FISIK (NIRKABEL/WIRELESS/JARLOKAR)

Sentral Telepon
Telex
Data
HP

Perangkat
Transmisi

Gelombang Radio

Perangkat
Transmisi
Sentral Telepon
Telex
Data
HP
Media non fisik – Gelombang Mikro (1/2)

• Sinyal ditransmisikan memanfaatkan gelombang radio /


RF yang dipancarkan melalui udara (propagasi).
• Bekerja pada frekuensi antara 300 MHz – 30 GHz /
VHF – SHF.
• Kemampuan pemancaran sinyal dari satu pemancar ke
pemancar lain + 60 – 100 km.
• Kecepatan membawa informasi digital antara 8 Mbps –
144 Mbps.
• Antena berbentuk parabola.
Kelebihan :
1. Pemasangan lebih cepat dibandingkan dengan kabel biasa Lebih
mudah dalam pembangunan & pemeliharaannya
2. Dapat menjangkau jarak yang lebih jauh
3. Dapat menjangkau medan yang berat
4. Trouble Shooting lebih cepat
5. Efesien dalam hal daya pancar

Kekurangan :
1. Membutuhkan izin penggunaan frekuensi.
2. Investasi yang diperlukan untuk membangun perangkat sangat
besar.
MEDIA TRANSMISI RADIO

Transmisi Teresterial (terra =bumi)


Gelombang radio yang perambatannya
seakan-akan sejajar dengan permukaan
bumi

Transmisi Radio Satelit


Gelombang radio yang perambatannya
tidak sejajar dan tidak dekat permukaan
bumi, menggunakan satelit
Frekuensi : Banyaknya getaran yang melewati titik tertentu dalam suatu interval
waktu yg ditentukan (biasanya pe second). Satuan frekuensi disebut cycle (siklus)
per second (c/s) atau disebut Hertz.

Jenis Frekuensi
Radio MF- Middle Frequensy (300-3.000 KHz)

HF- HIGH Frequensy (3 – 30 MHz)

VHF- VERY HIGH Frequensy (30 – 300


MHz)

UHF- ULTRA HIGH Frequensy (300 –


3.000 Mhz)

SHF- SUPER HIGH Frequensy (3 – 30


Ghz)

EHF- EXTREMELY HIGH Frequensy


IV. DISTORSI PADA TRANSMISI WIRELESS
Akibat adanya penghalang berupa gedung, gunung, pohon dan benda-
benda lainnya

POLARISASI

Refleksi
REFRAKSI

Awan-awan
Metoda propagasi gelombang (1/2)

• Ground wave → untuk frekuensi rendah


s/d 2 MHz
– Gelombang langsung
– Pantulan tanah
– Permukaan tanah
• Sky wave
– Direct wave → ionosfer,
– Scattering wave → troposfer
• Satellite transmission.
Metoda propagasi gelombang (2/2)
Line of Sight / Space wave
• Tx & Rx tidak ada halangan/rintangan
• Frekuensi 3 GHz s/d 30 GHz → pemancar gelombang mikro
• Jarak jangkau terbatas oleh lengkung bumi (40 – 50 km)
Propagasi Gelombang Tanah (1/2)

• Gelombang Langsung
• Gelombang Pantulan Tanah
Propagasi Gelombang Tanah (2/2)

• Gelombang Permukaan Tanah


Propagasi sky wave (1/3)
• Ionosphere:
– Dipantulkan oleh lapisan ionosphere.
– Terletak 50 – 500 km di atas permukaan bumi & terbentuk
karena adanya radiasi sinar matahari.
– Frekuensi rendah 20 MHz s/d 85 MHz → pemancar AM/SW &
radio amatir
– Tingkat penerimaan tidak tetap.
– Jarak jangkauan jauh.
Propagasi sky wave (2/3)
• Lapisan D.
– Ketinggian 50-90 km
– Lapisan paling bawah dari ionosfer
– Menyerap gelombang frekuensi rendah & melewatkan gelombang frekuensi
tinggi
– Ionisasi maks pada siang dan menghilang pada malam hari
• Lapisan E
– Ketinggian 90-145 km,
– Memantulkan gelombang dengan frekuensi sekitar 20 MHz.
– Tergantung pada frekuensi & kekuatan lapisan E, suatu sinyal dapat dibiaskan
ataupun dapat diteruskan ke lapisan F
– Pada malam hari lsinyal dapat melewati lap ini, karena pada malam hari lapisan
ini menyusut.
Propagasi sky wave (3/3)
• Lapisan F.
– Ketinggian 160-400 km
– Dibagi menjadi lapisan F1 & F2 untuk siang hari
– Pada malam hari kedua lapisan akan bersatu
– Memantulkan gelombang dengan fekuensi tinggi (HF)
– Gelombang dengan frekuensi lebih tinggi (VHF, UHF...) akan
dilewatkan.
– Dimanfaatkan untuk pemancaran gelombang AM jarak jauh
Rugi-rugi propagasi

• Adanya Fading.
– Groundwave & skywave sampai di antena penerima tetapi
berlawanan fase sehingga saling melemahkan.
– Dua skywave yang dipantulkan dari daerah ionosfer diterima
di antena penerima dengan fase yang tidak sama.
– Direct-wave & ground-wave sampai pada penerima dengan
fase berbeda.
• Interferensi dengan gelombang lain.
• Hilangnya daya saat transmisi.
Komunikasi Satelit (1/2)

• Komunikasi Satelit → penyaluran informasi


menggunakan satelit.
• Satelit → suatu stasiun relay / repeater gelombang
mikro yang diletakkan di ruang angkasa.
• Berfungsi untuk:
– Menerima sinyal yang dikirim dari stasiun bumi,
– Memperkuat & mengubah sinyal yang diterima,
– Memancarkan / meneruskan kembali ke stasiun bumi
Komunikasi Satelit (2/2)
Kelebihan & Kekurangan Komunikasi Satelit
• Kelebihan:
– Cakupannya luas
– Bandwidth yang cukup lebar
– Independen dari infrastruktur teresterial
– Biaya relatif rendah per site
– Karakteristik layanan yang beragam
– Layanan total hanya dari satu provider
– Layanan mobile/wirelss yang independen terhadap lokasi
• Kekurangan:
– Delay propagasi besar
– Rentan terhadap pengaruh atmosfir
– Biaya yg besar utk up-ront
– Biaya yang sama untuk komunikasi jarak pendek atau jauh
– Ekonomis jika jumlah user banyak & kapsitas digunakan optimal
Jenis & layanan Satelit
• Layanan:
– Fixed satellite service
– Broadcasting satellite service
– Mobile satellite service
– Navigational satellite service
– Meteorological satellite service
• Jenis:
– Satelit komunikasi
– Satelit astronomi
– Satelit pengamat bumi
– Satelit navigasi
– Satelit mata-mata
– Satelit cuaca
– Satelit broadcasting
– Satelit militer
Frekuensi kerja (1/2)

• Band frequency:
– 3700 – 4200 MHz → commercial downlink frequency
– 5925 – 6425 MHz → commercial uplink frequency
– 7250 – 7750 MHz → military downlink frequency
– 7900 – 8400 MHz → military uplink frequency
Frekuensi kerja (2/2)
Orbit satelit
• GEO (Geostationary Earth Orbit)
– Ketinggian + 35.378 km.
– Mencakup 1/3 permukaan bumi.
– Periode rotasi 24 jam (sama dengan rotasi bumi)
• MEO (Medium Earth Orbit):
– Ketinggian + 5.000 km – 12.000 km
– Periode rotasi 5 - 12 jam
• LEO (Low Earth Orbit):
– Ketinggian + 300 km – 2000 km
– Periode rotasi 1.5 jam
– Digunakan untuk pemetaan, riset, geologi, SAR &
telekomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai