Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DI RUMAH SAKIT NY R.A HABIBIE BANDUNG


TAHUN 2021

TESIS

LAURA HARDIANTY PANDIANGAN


NPM 208020115

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS PASUNDAN
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyelenggaraan rumah sakit pada zaman modern tidak sesederhana

seperti dulu lagi. Kebutuhan untuk mengelola rumah sakit dengan prinsip bisnis

tidak lagi dapat dielakkan. Penyelenggaraan rumah sakit masa sekarang

membutuhkan modal yang cukup besar terutama dengan makin banyaknya

teknologi baru yang harus disediakan, tenaga yang cukup banyak sehingga

memerlukan pengorganisasian yang lebih profesional, dan tersedianya tenaga-

tenaga teknis yang mahir untuk menangani alat-alat yang makin canggih.

Ditambah lagi dengan adanya perubahan tuntutan dari masyarakat pemakai jasa

rumah sakit berupa kenyamanan dan kemudahan dalam pelayanan kesehatan (1).

Sistem informasi manajemen sebagai dasar dan alat bantu perputaran

informasi serta pengambilan keputusan menjadi penting keberadaannya

terutama terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan dalam rumah sakit.

Informasi yang terintegrasi dan termodifikasi sesuai kebutuhan rumah sakit

tidak hanya berperan dalam penyederhanaan proses pelayanan serta prosedur

operasional seluruh aktivitas rumah sakit melainkan juga dalam proses

pengambilan keputusan untuk pengembangan dan kemajuan rumah sakit (1).

Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dengan

memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam

menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan pemeliharaan

kesehatan yang baik. Teknologi informasi memiliki peran penting dalam


2

pelayanan kesehatan saat ini. Dimana kualitas pengolahan informasi merupakan

faktor penting bagi keberhasilan institusi pelayanan kesehatan. Sistem informasi

yang baik dapat mendukung alur kerja klinis dengan berbagai cara yang akan

memberikan kontribusi untuk perawatan pasien yang lebih baik (1).

Sistem informasi mempunyai 3 peranan penting dalam mendukung

proses pelayanan kesehatan, yaitu: mendukung proses dan operasi pelayanan

kesehatan, mendukung pengambilan keputusan staf dan manajamen serta

mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif (2). Sistem informasi

rumah sakit (SIMRS) dapat dicirikan dengan fungsinya melalui informasi dan

jenis layanan yang ditawarkan. Untuk mendukung perawatan pasien dan

administrasinya, SIMRS mendukung penyediaan informasi, terutama tentang

pasien, dalam cara yang benar, relevan dan terbarukan, mudah diakses oleh

orang yang tepat pada tempat/lokasi yang berbeda dan dalam format yang dapat

digunakan. Transaksi data pelayanan dikumpulkan, disimpan, diproses, dan

didokumentasikan untuk menghasilkan informasi tentang kualitas perawatan

pasien dan tentang kinerja rumah sakit serta biaya. Ini mengisyaratkan bahwa

sistem informasi rumah sakit harus mampu mengkomunikasikan data

berkualitas tinggi antara berbagai unit di rumah sakit (3).

Selain komunikasi, tujuan penting lain dari SIMRS adalah pertukaran

data elektronik antar penyedia layanan kesehatan (dokter praktik, fasilitas

primer dan rumah sakit) sehingga dapat menjamin ketersediaan informasi pasien

secara komprehensif dan efisiensi pelayanan (4). Dalam upaya untuk memenuhi

kebutuhan akan hal itu, pemerintah maupun pihak swasta berupaya

menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang dinilai cukup lengkap

yaitu rumah sakit.


3

Rumah sakit merupakan hal yang paling utama sebagai sarana pelayanan

kesehatan maupun sebagai bagian dari mata rantai rujukan pelayanan kesehatan

(5).

Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yan menerimanya. Adapun kualitas informasi tergantung

dari 3 hal yang sangat dominan yaitu relevansi, ketepatan waktu, dan keakuratan

informasi. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan seperti berikut. Relevansi berarti

bahwa informasi harus memberikan manfat bagi pemakai, sebab informasi ini

akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu

permasalahan. Ketepatan waktu menyatakan usia dari sebuah data yang sesuai

dengan pengambilan keputusan. Informasi yang diterima harus tepat waktunya,

sebab kalau informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah

tidak berguna lagi dalam pengambilan keputusan. Keakuratan informasi

menunjukan derajat kebenaran dari suatu informasi dan menentukan kehandalan

atau reliabiltas informasi. Informasi akurat merupakan informasi yang bebas

dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima

informasi tersebut (6).

Sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan

teknologis. Menurut Davis dalam karya tulis Wicaksono SIM juga berhubungan

dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Sistem informasi

manajemen adalah sebuah sistem antara manusia & mesin yang terpadu

(terintegrasi) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasional,

manajemen dan pengambilan keputusan untuk menyajikan informasi

manajemen. Sistem informasi manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) merupakan

sistem informasi
4

manajemen yang diterapkan di rumah sakit. Tujuan dan manfaat sistem

informasi manajemen rumah sakit secara umum yaitu dapat memberikan

informasi yang akurat, tepat waktu untuk pengambilan keputusan diseluruh

tingkat administrasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,

pengendalian dan penilaian (evaluasi) di rumah sakit (6).

Penerapan sistem informasi dalam suatu manajemen akan mampu

dengan cepat mengetahui hal apa saja yang dibutuhkan dan yang terjadi pada

rumah sakit dalam waktu singkat. Informasi yang cepat akan membuat pihak

rumah sakit dapat mengambil keputusan yang tepat atas apa yang telah terjadi.

Pada akhirnya keputusan yang tepat, akan

memotong banyak biaya yang tidak diperlukan dan

memperbesar keuntungan. Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem

informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan

pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi biasanya, sistem informasi

manajemen menyediakan informasi untuk operasi organisasi (6).

Sistem informasi manajemen sebagai dasar dan alat bantu perputaran

informasi serta pengambilan keputusan menjadi penting keberadaannya

terutama terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan dalam rumah sakit.

Informasi yang terintegrasi dan termodifikasi sesuai kebutuhan rumah sakit

tidak hanya berperan dalam penyederhanaan proses pelayanan serta prosedur

operasional seluruh aktivitas rumah sakit melainkan juga dalam proses

pengambilan keputusan untuk pengembangan dan kemajuan rumah sakit (6).

Untuk penunjang kinerja pelayanan rumah sakit saat ini, banyak

rumah sakit yang sudah menggunakan komputerisasi. Komputerisasi ini


5

berpusat dalam sistem informasi. Sistem informasi digunakan oleh organisasi

untuk membantu operasi organisasi menjadi lebih efisien sampai dengan

perannya sebagai alat untuk memenangkan kompetisi. Selain untuk membantu

operasi rutin rumah sakit agar menjadi lebih efisien, sistem informasi juga

merupakan faktor pembeda kompetitif yang utama. Sistem informasi

digunakan untuk menyediakan informasi bagi manajemen dalam mengambil

keputusan dan juga untuk menjalankan operasional, dimana sistem tersebut

merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-

prosedur yang terorganisasi. Sistem informasi mempunyai 3 peranan penting

dalam mendukung proses pelayanan kesehatan, yaitu: mendukung proses dan

operasi pelayanan kesehatan, mendukung pengambilan keputusan staf dan

manajamen serta mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif

(7).

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah sistem mesin

pemakai yang terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang

operasi manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan didalam sebuah

organisasi Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan lunak

komputer, dan prosedur-prosedur manual seperti model-model untuk analisis,

perencanaan pengawasan, pengambilan keputusan dan suatu database. Sistem

informasi rumah sakit (SIMRS) dapat dicirikan dengan fungsinya melalui

informasi dan jenis layanan yang ditawarkan. Untuk mendukung perawatan

pasien dan administrasinya, SIMRS mendukung penyediaan informasi,

terutama tentang pasien, dalam cara yang benar, relevan dan terbarukan,

mudah diakses oleh orang yang tepat pada tempat atau lokasi yang berbeda
6

dan dalam format yang dapat digunakan Transaksi data pelayanan dikumpulkan,

disimpan, diproses, dan didokumentasikan untuk menghasilkan informasi

tentang kualitas perawatan pasien dan tentang kinerja rumah sakit serta biaya.

Ini mengisyaratkan bahwa sistem informasi rumah sakit harus mampu

mengkomunikasikan data berkualitas tinggi antara berbagai unit di rumah sakit

(7). Untuk kelancaran tersebut, maka terdapat komponen yang mendasari

implementasi SIMRS yaitu perangkat instrument, perangkat SDM dan sarana

prasarana. Komponen tersebut merupakan faktor utama dalam menjalankan

SIMRS. Perangkat teknologi berperan pada tingkat kesulitan/kemudahan dalam

penerapan serta manfaat bagi individu maupun rumah sakit, sehingga masing-

masing komponen dapat menjadi masalah dan menyebabkan gangguan dalam

implementasi SIMRS.

Setiap kelas rumah sakit mempunyai karakteristik yang berbeda. Pada

rumah sakit kelas A mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan

subspesialis luas oleh pemerintah, rumah sakit ini telah ditetapkan sebagai

tempat pelayanan rujukan. Pada rumah sakit kelas C mampu memberikan

pelayanan kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas.

Direncanakan rumah sakit kelas C didirikan disetiap ibukota propinsi

(provincial hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit

kabupaten. Sedangkan pada rumah sakit kelas C mampu memberikan pelayanan

kedokteran subspesialis terbatas. Terdapat empat macam pelayanan spesialis

disediakan yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan

jantung serta pelayanan jiwa. Akan tetapi


7

rumah sakit tersebut terdapat kesamaan terhadap pendaftaran pasien baru

rawat jalan dengan standar sistem manajemen rumah sakit (SIMRS). Setiap

pasien baru diterima di tempat loket pendaftaran, diwawancarai oleh petugas

guna mendapatkan data identitas yang akan diisikan pada formulir ringkasan

riwayat klinik. Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang akan

digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan

berikutnya ke rumah sakit yang sama. Setelah selesai dalam proses

pendaftaran, pasien baru dipersilahkan menunggu di poliklinik yang dituju

dan petugas rekam medis mempersiapkan berkas rekam medisnya kemudian

dikirim ke poliklinik tujuan pasien. Pada proses pendaftaran tersebut, data

pasien terdaftar dengan menggunakan SIMRS, sehingga data pasien terekam

semua bidang pelayanan seperti laboratorium, fisiotrapi, radiologi dan

sebagainya (7).

Rumah Sakit Umum ginjal ny habibie merupakan rumah,yang

berkomitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan, salah satu upayanya dengan

mengimplementasikan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan

penulis terhadap petugas SIMRS rumah sakit ginjal ny r.a habibie didapatkan

informasi bahwa SIMRS berfungsi sejak Januari 2021, keterlambatan penerapan

sistem ini dikarenakan perangkat instrument dan sarana prasarana baru

terpenuhi. Seharusnya penerapan SIMRS di rumah sakit tersebut harus sejalan.

Akan tetapi pada kenyataannya, SIMRS pada rawat jalan hanya berlaku sebatas

loket pendaftaran saja,blm


8

maximal, pada penunjang SIMRS hanya berfungsi pada laboratorium

sedangkan pada radiologi sistem belum berfungsi, sedangkan pada rawat

inap belum sama sekali menerapkan SIMRS tersebut, mereka masih

menggunakan sistem lama yaitu HMIS (Healht Management Informasi

System). Hal ini yang menghambat proses dan integrasi seluruh alur layanan

kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur

administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Analisis

Kualitas Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit ginjal habibie bandung

1.2. T U JU AN P E N E LI T I AN

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas sistem

informasi manajemen di Rumah Sakit khusus ginjal ny r.a habibie

bandung 2021

Tujuan Khusus

1.Untuk menilai gambaran kualitas sistem informasi manajemen rumah

sakit berdasarkan infrastruktur di Rumah Sakit khusus ginjal ny r.a habibie

bandung 2021

2.Untuk menilai gambaran kualitas sistem informasi manajemen rumah

sakit berdasarkan SDM di Rumah Sakit khusus ginjal ny r.a habibie

bandung
9

3.Untuk menilai gambaran kualitas sistem informasi manajemen rumah

sakit berdasarkan prosedur Rumah Sakit khusus ginjal ny r.a habibie

bandung

Permasalahan

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem

informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses

manajemen rumah sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk

pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia,

penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh

manajemen.

Penggunaan SIMRS di rumah sakit dapat mengatasi hambatan–hambatan

dalam pelayanan kesehatan di rumah Sakit, keberadaan SIMRS sangat

dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan dan memenangkan persaingan bisnis. Sistem informasi

manajemen merupakan prosedur pemprosesan data berdasarkan teknologi

informasi yang terintegrasi dan diintergrasikan dengan prosedur manual dan

prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif

untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen Akan tetapi, ada

beberapa permasalahan dalam penelitian ini yang memengaruhi kualitas

sistem informasi manajemen rumah sakit di Rumah Sakit khusus ginjal ny r.a

habibie bandung yaitu perangkat infrastruktur, perangkat SDM dan prosedur

(tata cara). Pada Rumah Sakit khusus ginjal ny r.a habibie bandung 3 perangkat

tersebut baru terpenuhi, seharusnya penerapan SIMRS di rumah sakit harus

sejalan dengan perkembangan 3 perangkat tersebut. Hal ini yang menyebabkan

SIMRS pada
10
rawat jalan hanya berlaku sebatas loket pendaftaran dan laboratorium, sedangkan pada

rawat inap menggunakan sistem lama yaitu HMIS (Healht Management Informasi

System). Hal ini yang menghambat proses dan integrasi seluruh alur layanan kesehatan

dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh

informasi secara cepat, tepat dan akurat. Seharusnya, sebagai standar rumah sakit kelas c

semua sistem harus menggunakan SIMRS. Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi

yang lebih lanjut dalam penelitian ini maka informan yang akan diwawancarai peneliti

adalah Direktur, kepala instalasi SIMRS, staf SIMRS, operator SIMRS dan penerima

pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hal tersebut rumusan masalah dapat digambarkan sebagai berikut:

“Bagaimana Gambaran Kualitas Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit berdasarkan

input, proses, output di Rumah Sakit khusus ginjal ny r.a habibie bandung ?

1.4 M ANFAAT PENELITIAN


Hasil penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat secara teoritis

maupun secara praktis, yaitu:

1.4.1. Secara Teoritis

1) Bagi informan

Sebagai bahan tolak ukur apa saja yang telah diketahui oleh informan

tentang pelaksanaan Informasi Manajemen Rumah Sakit


11

2) Penelitian selanjutnya

Penelitian selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini dengan meneliti

lebih lanjut untuk pengembangan ilmu khususnya tentang sistem

Informasi Manajemen Rumah Sakit.

1.4.2. Secara Praktis

1) Manajerial

Sebagai masukan bagi manajerial dan pejabat yang berwewenang di

Rumah Sakit khusus ginjal ny r.a habibie bandung

, meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencapai hasil yang optimal dan

sebagai masukkan untuk mengembangkan SIMRS di Rumah Sakit khusus

ginjal ny r.a habibie bandung

2) Organisasi

Sebagai masukan bagi organisasi untuk mengetahui kendala dalam

penerapan SIMRS

3) Operasional

Sebagai masukan bagi operasional terhadap kendala dan inspirasi dalam

penanganan SIMRS agar dapat meningatkan kelancaran sistem dan

kualitas pelayanan rumah sakit

4) Umum

Sebagai masukan dan pengetahuan tentang tata cara kinerja SIMRS

dalam meningkatkan pelayanan rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai