Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kelima

MAKALAH

PROSEDUR PENDAPATAN DAN PROSEDUR PENERIMAAN

TUGAS

Mata Kuliah Sistem Informasi Keuangan Daerah

Dosen Penanggung Jawab : Said Saleh Salihi, SE, MSA., Ak., CA

Disusun Oleh

RISDAYANTI (19320044)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAU-BAU

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

BAB I PEMBAHASAN ..................................................................................... 1

1.1. Sistem dan Prosedur Pendapatan .................................................. 1


1.2. Sistem dan Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas ....................... 4

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 5

i
BAB I

PEMBAHASAN

1.1. Sistem dan Prosedur Pendapatan

Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan


menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu sedangkan prosedur merupakan
langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga
dapat tercapainya tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien, serta dapat
dengan mudah menyelesaikan suatu masalah secara terperinci menurut jangka
waktu yang telah ditentukan (htt1) sedangkan menurut Azhar Susanto dalam
bukunya Sistem Informasi Manajemen menyatakan bahwa: “Prosedur adalah
Rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
cara bersama-sama”.

Jadi sistem dan prosedur pendapatan dapat diartikan sebagai sebuah


rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dan terdiri dari
elemen-elemen tertentu untuk mendapatkan penerimaan atau pendapatan.

Berikut terdapat 3 elemen sistem dan prosedur pendapatan, diantaranya:

sistem dan prosedur


sistem dan prosedur sistem dan prosedur
pencatatan dan
penetapan penagihan
pelaporan

1
a. Sistem dan Prosedur Penetapan

Penetapan sendiri menurut KBBI yaitu cara atau perbuatan menetapkan


pelaksanaan (janji,lewajiban, dan sebagainya). Penetapan sendiri dalam
sistem dan prosedur penetapan artinya cara untuk menatapkan pelaksaan
guna memperoleh pendapatan itu sendiri. Sebagai contoh, kami akan
memberikan contoh penerapan sistem dan prosedur pendapatan dalam pajak
daerah. Sistem dan Prosedur dalam penetapan pajak daerah memiliki fungsi
sebagai berikut:

1) Penyusunan program dan kegiatan pengelolaan, penetapan dan


pembukuan pajak daerah

2) Pelaksanaan penetapan dan pembukuan pajak daerah

3) Pelaksanaan administrasi penetapan pajak daerah dan pembukuan


pajak daerah dan retribusi pajak
Realiisasi Sistem dan prosedur penetapan Pajak Daerah, yaitu:

 Setelah wajib pajak membayar pajak terutang berdasarkan


SPTPD dicatat dalam kartu data.
 Membuat nota perhitungan pajak atas dasar kartu data dan hasil
pemeriksaan atau keterangan lain, Dengan cara menghitung jumlah
pajak terutang dan jumlah kredit pajak yang diperhitungkan dalam
kartu data.
 Setelah pembuatan nota perhitungan pajak selesai, selanjutnya
menyerahkan kembali kartu data kepada unit kerja pendataan.
 Menerbitkan daftar SKPDKB,SKPDKBT,SKPDLB,dan SKPDN
atas dasar surat ketetapan pajak daerah tersebut.
 Surat ketetapan ditandatangani oleh kepalah unit kerja penetapan.
 Menyerahkan copy daftar surat ketetapan tersebut kepada unit kerja
penagihan,unit kerja perencanaan dan pengendalian operasional.
 Menyerahkan kepada wajib pajak berupa SKPDKB, SKPDKBT,
SKPDN kemudian wajib pajak menandatangani masing-masing
tanda terima dan mengembalikannya.

2
b. Sistem dan Prosedur Penagihan

Kata penagihan menurut KBBI merupakan proses, cara, perbuatan


menagih; permintaan (peringatan dan sebagainya) supaya membayar
utang dan sebagainya. Sistem dan Prosedur dalam penagihan pajak
daerah memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Penyusunan program dan kegiatan pengelolaan, pendaftaran,


pendataan dan penagihan pajak
2) Pelaksanaan administrasi pajak daerah

Realisasi Sistem dan Prosedur Penagihan, diantaranya sebagai


berikut :

 Penagihan dengan surat teguran.


 Penagihan dengan surat paksa.
 Penagihan dengan surat perintah melaksanakan penyitaan.
 Pengumuman lelang dan pelaksanaan lelang.
 Pencabutan penyitaan dan pengumuman lelang.
 Kegiatan penagihan dengan surat perintah penagihan seketika
dan sekaligus (SPPSS).

c. Sistem dan Prosedur Pencatatan dan Pelaporan

Sistem pencatatan dan pelaporan dalam pajak daerah yang terdiri dari
beberapa rangkaian proses, diantaranya:

1) Akses aplikasi OnlinePajak


2) Masuk ke fitur e-filing
3) Unggah file CSV dan PDF pendukung atau hitung langsung atau
gunakan fitur hitung otomatis
4) Klik lapor
5) Unduh Bukti Penerimaan Elektronik (BPE)

1.2. Sistem dan Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 59 tahun 2007 pasal 26,


pendapatan asli daerah dibagi menurut jenis-jenis pendapatan yang terdiri atas :
a. Pajak daerah,
b. Retribusi Daerah,
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

3
Jenis pajak daerah retribusi daerah tersebut tentu saja sesuai dengan undang-
undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah.Jenis hasil pengelolaan
kekayaan daerah sebagaimana dimaksud di atas dirinci menurut objek pendapatan
yang mencakup bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
daerah/BUMD, bagian laba ats penyertaan modal pada perusahaan milik
pemerintah/BUMN, dan bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
swasta atau kelompok usaha masyarakat.
Jenis lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebagaimana dimaksud
tersebut adalah untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk
dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan dirinci menurut objek pendapatan yang antara lain adalah hasil
penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan secara tunai atau angsuran, jasa
giro, pendapatan bunga, dan penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah.
Sedangkan prosedur dari akuntansi pendapatan daerah adalah mulai dari
Satuan Kerja atau penyetor setelah melakukan pembayaran ke rekening Kas
Negara dan mendapat bukti setoran yaitu Surat Tanda Setoran (STS)
menyampaikan Surat Tanda Setoran (STS) tersebut ke Unit Pembendaharaan.
Unit pembendaharaan selanjutnya mengesahkan Surat Tanda Setoran (STS)
dengan member tanda ke STS tersebut. Unit Pembendaharaan selanjutnya
merekam Surat Tanda Setoran (STS) tersebut ke dalam table Surat Tanda Setoran
(STS) dalam database, selanjutnya dibuat rekap Surat Tanda Setoran (STS). Satu
tembusan Surat Tanda Setoran (STS) diserahkan ke Unit Pembukuan dan satu
tembusan disimpan sebagai arsip.
Unit pembukuan mengarsipkan Surat Tanda Setoran (STS) yang diterima
dari Unit pembendaharaan.Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting
data Surat Tanda Setoran (STS) divalidasi.Proses postingini dilakukan secara
computer dan tidak memerlukan perekaman ulang data Surat Tanda Setoran
(STS). Dengan proses posting ini maka data Surat Tanda Setoran (STS) yang
terdapat dalam table Surat Tanda Setoran (STS) divalidasi akan dicopy ke dalam
table buku besar sesuai table posting rule yang tersedia dalam database. Setelah
dilakukan posting, selanjutnya Daftar Transaksi dan posting (DTP).Selanjutnya
Daftar Transaksi dan posting (DTP) diteliti kebenarannya dan dibandingkan
dengan Surat Tanda Setoran (STS).
Jika tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan
dengan proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses
pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam lembar
pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan diulang. Jika
sudah benar maka Laporan keuangan dicetak selanjunya didistribusikan ke Satuan
Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip.

4
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/325/jbptunikompp-gdl-


yanuriseti-16216-3-babii.pdf

Direktur Jenderal Anggaran Direktur Jenderal Perbendaharaan. (n.d.). Pedoman


Proses Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaksanaan APBN.
SISTEM PERPAJAKAN DAERAH. (n.d.).

https://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/09/11/prosedur-sistem-
akuntansi-keuangan-daerah/ Copyright © 2021 Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah (BPKAD). Dengan bangga ditenagai oleh
WordPress & Corporate Business WordPress Theme oleh Dinozoom.com

Anda mungkin juga menyukai