BILANGAN PECAHAN
NamaKelompok4:
1. Ester Pauline Purba (2001010205)
2.Yeni Sri Safariani Purba (2001010168)
3.Susi febrianta Lingga (2001010168)
4.Sartika ayunda sinaga(2001010186)
5.Agnes Silvia Dewi Situmorang(2001010173)
Kelas:
PGA-4
MataKuliah:
PembelajaranMatematikaKelas Tinggi
DosenPengampu:
D.Yuliana Sinaga,M.Pd
UNIVERSITASHKBPNOMMENSEN
FAKULTASILMUPENDIDIKANDANKEGURUAN
PROGRAMSTUDIPENDIDIKANGURUSEKOLAHDASAR
TAHUNAJARAN2020/2021
2|Page
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami panjatkankehadiratTuhan Yang MahaEsa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan MatematikaKelas Tinggi dengan judul
“PECAHAN’’.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
3|Page
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................................2
Daftar isi............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................13
3.2 Saran ........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..13
BAB I
PENDAHULUAN
4|Page
Di samping itu, banyak pula guru Sekolah Dasar mengalami kesulitan untuk mengajarkan pecahan
dan bilanganrasional. Para guru cenderung menggunakan cara yang mekanistik, yaitu memberikan aturan
secara langsung untuk dihafal, diingat dan diterapkan. Pembelajaran secara mekanistik berdampak pada
ketidak bermaknaan proses belajarsiswa, karena pecahan disajikan terpisah dari konteks yang bisa
dipahami siswa pada awal pembelajaran. Dengan demikian, konsep pecahanakan cepat dilupakan oleh
siswa dan siswapun akan sulit menerapkan konsep ersebut.
1.) Apapengertianbilanganpecahan
2.) Apasajajenis-jenisbilanganpecahan
3.)Apaituoperasihitungpecahan
4.) Apasajasifat-sifatoperasibilanganpecahan
1.) Untukmengetahuipengertianbilanganpecahan
2.) Untukmengetahuijenis-jenisbilanganpecahan
3.) Untukmengetahuioperasihitungpecahan
4.) Untukmengetahuisifat-sifatoperasibilanganpecahan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PECAHAN
5|Page
Pecahan adalah bilangan yang digunakan untuk membandingkan sesuatu. Pecahan dapat
dinyatakan dalam bentuk "a/b" dimana a dan b adalah bilangan bulat. Pecahan dalam bentuk "a/b"
memiliki rincian dimana "a" disebut sebagai pembilang dan "b" disebut sebagai penyebut. Bilangan
pecahana dan untuk menyederhanakan bentuk pembilang dan penyebut.
Bilangan pecahan banyak dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti contoh berikut ini, dimana satu buah mangga dari sepuluh mangga dalam
satu keranjang dan satu kue brownis utuh yang dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama.
Contoh pertama menunjukkan konsep pecahan diartikan sebagai satu bagian yang sama. Contoh
kedua menunjukkan konsep pecahan diartikan sebagai satu bagian dari satu unit tertentu. Agar dapat
memahami konsep pecahan dengan baik, maka sebaiknya kita mengingat kembali materi tentang bilangan
asli, bilangan cacah dan pengoperasiannya.
Bilangan Pecahan Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pecahan merupakan
bilangan yang digunakan untuk membandingkan sesuatu, maka tentu pecahan pun memiliki aturan dasar
sehingga bisa disebut sebagai "PECAHAN". Adapun aturan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pecahan Biasa
6|Page
Pecahan Biasa adalah bentuk pecahan paling dasar yaitu "a/b" yang membentuk konsep
penyebut dan pembilang. Dari konsep "a/b" dimana "a" sebagai pembilang dan "b" sebagai
penyebut. Pecahan biasa inilah yang digunakan sebagai perbandingan antara satu untuksemua,
atau sebagaian dari suatu unit.
Contoh:
Pecahan biasa juga merupakan pecahan yang terdiri dari pembilang dan
penyebut, yang dimana nilai pembilang kurang dari nilai penyebut. Cara membacanya
sebagai berikut:
1/2 = "Setengah" atau "satu per dua" atau "seperdua"
1/3 = "Sepertiga" atau "satu per tiga"
2. Pecahan Desimal
Pecahan Desimal adalah sebuah bilangan yang memiliki ciri khas dengan tanda koma (,). Pecahan
desimal ini, dapat diperoleh melalui pembagian dua buah bilangan yang kemudian disebut dengan
sebutan penyebut dan pembilang.
Contohnya adalah:
Bilangan 1/2: dimana angka 1 adalah penyebut dan angka 2 adalah pembilang. Jika kedua
bilangan tersebut, dibagi maka 1/2 dapat menjadi 0,5......(PecahanDesimal)
7|Page
Dari penjabaran pecahan desimal di atas, dapat diketahui bahwa untuk memperoleh pecahan
desimal dapat dilakukan dengan membagi bilangan pecahan biasa. Namun ada satu hal lagi keistimewaan
pecahan desimal, yaitu cara penyebutan atau cara membacanya. Untuk pecahan desimal 0,5 maka
dibaca "nolkoma lima"; untuk pecahan desimal 0,25 dibaca "nolkomadua lima" begitu pula seterusnya.
3. PecahanCampuran
Pecahan Campuran adalah bentuk pecahan yang terdiri dari bilangan bulat, pembilang
dan penyebut. Pecahan campuran, merupakan bentuk pecahan biasa tidak murni yang
disederhanakan hingga tidak dapat dibagi lagi.
Contoh:
Operas ihitung pada pecahan terdiri dari operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
Penjumlahan Pecahan
8|Page
Catatan:
Untuk Hasil akhir seperti contoh nomor 1 jika dapat langsung habis dibagikan, maka langsung
diselesaikan seperti contoh. Sedangkan jikaseperti contoh nomor 2, Jika pembilang lebih besar dari
penyebut, maka dapat diselesaikan dengan mengubah menjadi pecahan campuran.
Pengurangan Pecahan
Catatan:
Sebelum menyelesaikan operasi pengurangan pecahan maka terlebih dahulu harus disamakan
penyebutnya seperti contoh di atas.
PerkalianPecahan
9|Page
Catatan:
Untuk setiap operasi hitung perkalian pecahan tidak perlu menyamakan penyebut, namun
langsung diselesaikan dengan mengalikan antara pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan
penyebut.
PembagianPecahan
10 | P a g e
Catatan:
Setiap melakukan operasi hitung pembagian pecahan maka pecahan yang dijadikan sebagai objek
yang dibagikan, harus di tukar posisi antar pembilang dan penyebutnya agar dapat dimasukkan dalam
operasi perkalian pecahan. Caranya sama seperti yang ditunjukkan pada contoh di atas.
Bilangan pecahan juga memiliki sifat-sifat yang sama dengan bilangan real dalam setiap
operasinya.Bilangan pecahan dalam operasi penjumlahan memiliki sifat komutatif, asosiatif, distributif.
Sifat-sifat ini terdapat juga dalam setiap bilangan pecahan.
Pada operasi pengurangan bilangan pecahan sifat-sifat komutatif, asosiatif, dan distributif tidak
berlaku. Operasi perkalian bilangan pecahan berlaku sifat komutatif, asosiatif dan distrbutif dan
sebaliknya pada operasi pembagian bilangan pecahan tidak berlaku sifat komutatif, asosiatif, dan
distributif.
Pembelajaran Konsep Pecahan Pada Siswa Sekolah Dasar. Anak usia sekolah dasar belum mampu
memahami operasi logis dari konsep matematika tanpa bantuan alat peraga. Jika anda akan menerangkan
konsep pecahan pada siswa sekolah dasar harus selalu diawali dengan menggunakan benda konkret.
Berikut ini adalah beberapa alternatif pemilihan benda-benda konkret yang dapat digunakan dalam
pembelajaran konsep pecahan.
• A. benda konkret sebagai alat peraga penanaman konsep pecahana. Benda konkret sebagai alat
peraga penanaman konsep pecahan
pada anak kelas I SD. Cara menggunakan peraga dengan bangun-bangun geometri dari karton/ kertas
manila :
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan juga penyebut.
Pecahan ada dua macam, yaitu pecahan murni atau sejati dan pecahan campuran sekarang kalian telah
13 | P a g e
memiliki materi atau bahan ajar yang cukup. Mulai dari pecahan itu seperti apa, penambahannya,
pengurangnannya, perkaliannya serta pembagiannya. Dengan mengetahui prinsipnya sekarang kalian
sudah bisa mengembangkannya.
3.2 SARAN
Jadikanlah peserta didik sebagai subjek ajar di dalam melakukan pembelajaran baik di dalam
maupun di luar kelas sehingga mereka terlibat aktif di dalamnya. Dengan demikian mereka akan
mempunyai pengalaman-pengalaman yang didapat, dapat mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah dan pemberian alasan yang dapat mendukung banyak topik lainnya dalam pembelajaran
matematika maupun yang lainnya. Bawalah alat peraga yang akan diperlukan dalam melakukan
pembelajaran baik dengan cara membuat sendiri secara sederhana tetapi sesuai ataupun memanfaatkan
alat peraga yang disediakan oleh sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.apologiku.com/2021/03/materi-dasar-pecahan-pengertian-pecahan.html?m=1