Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGENALAN ALAT, SITOLOGI SEL,HISTOLOGI SEL,


ORGANOLOGI SEL

Disusun oleh :

Nama : Agatha Novalentina Putri Widodo

NIM : D.131.19.0058

Fakultas Teknologi Hasil Pertanian

Universitas Semarang

2019/2020
BIOLOGI SEL

PENGENALAN ALAT

I. PENGENALAN ALAT

II. Waktu dan Tempat :

 Sabtu, 30 November 2019 di Laboratorium Biologi

III. Tujuan Praktikum :

 Untuk mengetahui berbagai alat yang digunakan dalam praktikum


biologi sel
 Untuk mengetahui berbagai alat yang digunakan dalam praktikum
biologi sel.
IV. Hasil Pengamatan :

No Nama Alat Fungsi Cara Penggunaan


1 Mikroskop Untuk melihat Objek diletakkan di
objek yang meja mikroskop
sangat kecil kemudian objek
yang tak bisa dilihat dari tabung
dilihat secara mikroskop
kasat mata.

2 Lensa Okuler Untuk


membentuk
bayangan maya,
tegak, dan
diperbesar dari
lensa objektif
3 Lensa Objektif Lensa objektif
ini di atur oleh
revolver untuk
menentukan
pembesaran dan
pengecilan lensa
objektif.

4 Tabung Mikroskop Untuk mengatur


fokus serta
menghubungkan
antara lensa
objektif dan
lensa okuler.
5 Makrometer (Pemutar Kasar) Untuk menarik Pemutar kasar
dan menurunkan diputar hingga
tabung mendapat gambar
mikroskop
objek yang jelas
secara tepat dan
dari mikroskop
cepat.

6 Mikrometer (Pemutar Halus) Untuk Pemutar halus


menaikkan dan diputar hingga
menurunkan mendapat gambar
tabung
objek yang jelas
mikroskop
dari mikroskop
secara tepat dan
lambat,
7 Revolver Untuk mengatur Memutarnya ke
perbesaran, kanan atau ke kiri.
pengecilan lensa
objektif

8 Reflektor Untuk
memantulkan
cahaya dari
cermin ke meja
objek melalui
lubang yang
terdapat pada
meja objek
kemudian
diteruskan ke
mata pengamat.
9 Cermin Untuk menerima Dipantulkan
dan dengan cahaya
mengarahkan matahari yang ada
cahaya yang
diterima dengan
cara
memantulkan
cahaya yang
masuk tersebut

10 Meja Mikroskop Sebagai tempat Penjepit meja


meletakkan mikroskop di
objek yang akan geser, kemudian
diteliti/diamati.
kaca preparat
dipasang

11 Penjepit Kaca Mikroskop Untuk menjepit Pemutar halus


kaca yang diputar hingga kaca
melapisi objek penjepit mengenai
tujuanya agar
kaca objek dan
objek tidak
mendapat objek
mudah geser.
yang jelas

12 Lengan Mikroskop Sebagai Lengan mikroskop


pegangan pada dipegang
mikroskop. menggunakan
tangan
V. Kesimpulan

Dari hasil praktikum pengenalan alat ini dapat disimpulkan bahwa


mikroskop memiliki bagian-bagian yang banyak dan memiliki fungsi dan
cara penggunannya masing masing.
DAFTAR PUSTAKA

https://bukubiruku.com/bagian-bagian-mikroskop/

berkahkhair.com

muchammadnurhidayat.blogspot.co.id

id.aliexpress.com

Biologipedia.com

sainsfun12.blogspot.co.id/

mikroskopie.de

tandapagar.com

tokopedia.com/

belajar.kemdikbud.go.id
SITOLOGI SEL

I. SITOLOGI SEL

II. Waktu dan Tempat :

 Sabtu, 7 Desember 2019 di Laboratorium Biologi

III. Tujuan praktikum

 Untuk mengetahui bentuk sel, inti sel dan komponen-komponen lain


dalam sel tumbuhan serta aliran sitoplasma
 Untuk mengetahui bentuk benda-benda ergestik dalam sel tumbuhan

IV. Dasar Teori

Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel, penemu


pertama adalah Robert Hooke, ia menentukan sel gabus yang tidak
mempunyai membran atau tidak mempunyai protoplasma (sel mati).
Sel terdiri dari sel tumbuhan dan sel hewan. Sel tumbuhan dan sel
hewan berbeda, salah satu perbedaan khas yang dimiliki sel tumbuhan
dibandingkan sel hewan adalah adanya dinding sel pada sel tumbuhan
yang mengandung bahan selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk
melindungi isi sel dan member bentuk pada sel tumbuhan (Gabriel,
1998). Sel tumbuhan memiliki organel khas yaitu vakuola, plastida,
dan dinding sel. Vakuola terdapat di dalam sitoplasma, berisi cairan
(getah) sel, memiliki membran tunggal yang disebut tonoplas yang
bersifat semipermeable (Syamsuri, 1997).
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk
hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme,
reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang
kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila
sel tersebut masih menunjukkan ciri – ciri kehidupan antara lain
melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan
perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup
lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel
yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas
komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma
yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(Winarto,1981). Sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati
sendiri berasal dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena
berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan
(Johnson, 1965).
V. Alat dan Bahan

Alat

1. Mikroskop
2. Pinset
3. Silet
4. Object glass
5. Deck glass
6. Gelas beker 50ml
7. Pipet tetes
Bahan
1. Bawang Merah (Allium cepa)
2. Hydrilla Verticillata
3. Bayam (Amaranthus sp)
4. Kentang (Solanum tuberosum)

VI. Langkah Kerja

A. Benda hidup dalam sel tumbuhan


1. Bawang Merah (Allium cepa)
1.) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.) Diambil bawang merah dengan membaginya menjadi bagian
kemudian diambil kulit ari bagian dalam dengan menggunakan
pinset.
3.) Diletakkan sampel diatas object glass yang telah dibersihkan
kemudian diteteskan aquades 1 tetes
4.) Ditutup dengan deck glass dan diteteskan minyak imersi
secukupnya.
5.) Sampel diamati bentuk sel dan inti selnya.

2. Hydrilla Verticilata
1.) Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
2.) Diambil daun hydrilla dan dipotong sekecil mungkin pada bagian
tengah daun.
3.) Diletakkan sampel ditas object glass yang telah dibersihkan
kemudian diteteskan aquades 1 tetes
4.) Ditutup dengan dck glass dan diteteskan minyak imersi
secukupnya.
5.) Sampel diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran
100x10 dan diamati aliran sitoplasma dan kloroplas.
6.) Hasil pengamatan kemudian digambar ditabe hasil pengamatan

B. Benda ergastik dalam sel tumbuhan


1. Bayam (Amaranthus sp)
a. Potong Lintang (P.L)
1.) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunkan.
2.) Dipotong tipis batang bayam secara melintang
3.) Diletakkan sampel diatas object glass yang telah dibersihkan
4.) Diteteskan aquades 1 tetes dan ditutup dengan deck glass
kemudian diteteskan minyak imersi secukupnya
5.) Sampel diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran
40x0 dan diamati Kristal Ca. Oksalat.
6.) Hasil pengamatan kemudian digambar di table hasil
pengamatan

b. Potong Bujur (P.B)


1.) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.) Dipotong tipis batang bayam secara membujur.
3.) Diletakkan sampel diatas object glass yang telah dibersihkan.
4.) Diteteskan aquades 1 tetes dan ditutup dengan deck glass
kemudian diteteskan minyak imersi secukupnya.
5.) Sampel diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran
40x10 dan diamati Krista Ca. Oksalat.
6.) Hasil pengamatan kemudian digambar ditabe hasil
pengamatan.
2. Kentang (Solanum tuberosum)
1.) Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2.) Dipotong tipis daging umbi kentang
3.) Diletakkan sampel diatas object glass yang telah dibersihkan.
4.) Diteteskan aquades 1 tetes dan ditutup dengan deck glass
kemudian diteteskan minyak imersi secukupnya.
5.) Sampel diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran
40x10 dan diamati Amium.
6.) Hasil pengamatan kemudian digambar di tabel hasil
pengamatan.

Tabel pengamatan

SAMPEL ACARA PENGAMATAN POTONGAN OBJEK


Bawang Merah Benda hidup Inti sel P.B Kulit ari
Hydrilla Benda hidup Aliran sitoplasma, P.L Daun
Kloroplas
Bayam Ergastik KristalCa. Oksalat P.L &P.B Batang
Kentang Ergastik Amilum P.B Daging
Umbi

VII. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil Pengamatan

NO FOTO GAMBAR REFERENSI KETERANGAN


1 Bawang Merah Mengamati
(Allium Cepa) jaringan
Parenkim dan
epidermis
(Perbesaran10
x100). Sel dan
jaringan

Perbesaran 10x100 tampak jelas


dan lapisan
sklereid pada
irisan
melintang.
Pada bawang
merah juga
terdapat lumen
sel.
2 Hydrilla verticillata Mengamati

aliran

sitoplasma

Perbesaran

10x100 pada
Hydrilla

verticillata.

Perbesaran 10x100
3 Bayam (P.L) Perbesaran
(amaranthus sp) 10x100 pada
batang bayam
melintang
dapat terlihat b
eberapa
bagian jaringa
n penyusunnya
yaitu
epidermis, kort
Perbesaran 10x100
eks,floem,
cambium,
xylem, dan
empelur
4 Bayam (P.B) Perbesaran
(Amaranthus sp) Perbesaran
40x10 pada
batang bayam
membujur
dapat melihat
Kristal dinding
Perbesaran 40x10 sel sitoplasma

5 Kentang Mengamati
(Solanum tuberosum) jaringan
parenkim
(perbesaran
4x0,20)
Jaringan
tampak jelas
dan hilum.
Perbesaran 10x100 Pada irisan
membujur.

B. Pembahasan
VIII. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
HISTOLOGI SEL

I. HISTOLOGI SEL

II. Waktu dan Tempat :

 Sabtu, 7 Desember 2019 di Laboratorium Biologi

III. Tujuan Praktikum :

 Untuk mengetahui berbagai jaringan dalam tumbuhan.

IV. Dasar Teori

Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi

yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk

suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari

dalam cabang biologi yang dinamakan histologi. Secara garis besar

jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi jaringan meristematik dan

jaringan dewasa. Jaringan meristem terbagi menjadi dua, yaitu meristem

primer dan sekunder. Jaringan meristem biasanya tersusun oleh sel-sel

yang masih embrional atau sel yang masih aktif membelah. Pada ujung

akar dan ujung batang yang telah dewasa terdapat jaringan yang tetap
bersifat meristematik yang disebut titik tumbuh apikal. Titik tumbuh

apical ini yang membuat tumbuhan mampu semakin memanjang.

Meristem sekunder merupakan jaringan yang sel-selnya tidak

mengalami deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian

dapat melakukan aktivitas meristematis, misalnya kambium dan felogen

kambium gabus".Pada pertumbuhan sekunder,kambium dapat membentuk

floem sekunder, xilem sekunder dan kadang-kadang membentuk jari-jari

empelur parenkim sekunder".

V. Alat dan Bahan

Alat

1. Mikroskop
2. Preparat Awetan
3. Pinset
4. Silet
5. Object glass
6. Deck glass
7. Gelas beker 50ml
8. Pipet tetes
Bahan

1. Pisang (Musa paradisiaca)


2. Mitosis Allium Cepa

VI. Langkah Kerja.

1. Pisang (Musa paradisiaca) sebagai preparat segar


1.) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.) Diambil kulit pisang
3.) Dipotong tipis kulit pisang secara membujur di bagian kulit yang
berwarna putih
4.) Diletakkan sampel diatas object glass yang telah dibersihkan.
5.) Diteteskan aquades tetes dan ditutup dengan deck glass.
6.) Sampel diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10
dan diamati jaringan yang terdapat pada kulit pisang.
7.) Hasil pengamatan kemudian digambar di tabel hasil pengamatan.
2. Mitosis Allium cepa sebagai preparat awetan
1.) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.) Dibersihkan preparat awetan (Mitosis Allium cepa) menggunakan
tissue yang sudah dibasahi dengan alcohol/
3.) Sampel diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10
dan diamati jaringan yang terdapat pada sampel dan pembelahan
selnya.
4.) Hasil pengamatan kemudian digambar di tabel hasil pengamatan
Tabel Pengamatan

SAMPEL ACARA PENGAMATAN POTONGAN OBJEK


Pisang Histologi Jaringan epitel, P.B Kulit
jaringan
parenkim
Mitosis Histologi Jaringan P.B Akar
Allium cepa parenkim,
jaringan
sklerenkim,
jaringan
pembuluh
jaringan epitel
dan
pembelahan sel
VII. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil Pengamatan

NO FOTO GAMBAR REFERENSI KETERANGAN


1 Pisang Mengamati
(Musa paradisiaca) jaringan parenkim
(perbesaran
4x0,10).
Jaringannya terlihat
jelas dan terdapat
butiran
Perbesaran 40x100 pati/aleuron.

2 Mitosis Allium cepa

Perbesaran 40x100
B. Pembahasan

VIII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ORGANOLOGI SEL

I. ORGANOLOGI SEL

II. Waktu dan Tempat :

 Sabtu, 7 Desember 2019 di Laboratorium Biologi

III. Tujuan praktikum :

 Untuk mengetahui struktur sel dan jaringan para organ tumbuhan


(batang, daun dan akar)

IV. Dasar Teori

Organologi adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan


struktur dan fungsi organ dari tumbuhan itu sendiri. Sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi yang sama membentuk suatu jaringan. Beberapa macam
jaringan akan membentuk suatu organ. Kumpulan bermacam-macam organ
membentuk suatu sistem organ. Akhirnya, beberapa macam sistem organ saling
melengkapi dan bekerja sama untuk membentuk suatu individu makhluk hidup.

Akar sebagai organ pada tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang
berbeda. Fungsi utama organ akar pada tumbuhan yaitu sebagai alat absorbs air,
nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh
tumbuhan pada tempat tumbuhnya. Tumbuhan tingkat tinggi yaitu dikotil dan
monokotil akarnya sudah merupakan akar sejati.
Selain itu tumbuhan juga mempunyai batang. Batang merupakan bagian
tumbuhan yang menyokong dan memproduksi tunas, daun, bunga, dan buah.
Batang menahan daun pada posisinya sehingga dapat menerima sinar matahari
yang diperlukan untuk memproduksi zat makanan. Batang tumbuhan juga
sebagai alat transportasi yang membawa air dan mineral dari akar ke daun untuk
digunakan dalam memproduksikan makanan atau karbohidrat.

V. Alat dan Bahan

1. Mikroskop

2. Preparat awetan Arachis hypogaea folium P.L

3. Preparat awetan Arachis hypogaea coulis P.L

4. Preparat awetan Arachis hypogaea radix P.L

VI. Langkah Kerja

1. Arachis hypogaea folium P.L

1.) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2.) Dibersihkan preparat awetan Arachis hypogaea folium menggunakan


tissue yang sudah dibasahi dengan alcohol.

3.) Sampel diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 4x10


dan diamati struktur sel dan jaringan yang ada pada sampel.

4.) Hasil pengamatan kemudian digambar di tabel hasil pengamatan.


2. Arachis hypogaea coulis P.L

1.) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2.) Dibersihkan preparat awetan Arachis hypogaea coulis menggunakan


tissue yang sudah dibasahi dengan alcohol.

3.) Sampel diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 4x10


dan diamati struktur sel dan jaringan yang ada pada sampel.

4.) Hasil pengamatan kemudian digambar di tabel hasil pengamatan.

3. Arachis hypogaea radix

1.) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2.) Dibersihkan preparat awetan Arachis hypogaea radix menggunakan


tissue yang sudah dibasahi dengan alcohol.

3.) Sampel diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 4x10


dan diamati struktur sel dan jaringan yang ada pada sampel.

4.) Hasil pengamatan kemudian digambar di tabel hasil pengamatan.


Tabel Pengamatan

SAMPEL ACARA PENGAMATAN POTONGAN OBJEK


Arachis Organologi Epidermis, P.L Daun (Folium)
hypogaea mesodermis,
folium stomata, tulang
daun, pembuluh
Arachis Organologi Epidermis, P.L Batang (Coulis)
hypogaea xylem
coulis floem,korteks
Arachis Organologi Empulur, P.L Akar (Radix)
hypogaea serabut, akar,
radix epidermis,
xylem, floem
VII. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil Pengamatan

NO FOTO GAMBAR KETERANGAN


REFERENSI
1
Arachis hypogaea folium P.L

Perbesaran 4X10
2
Arachis hypogaea coulis

Perbesaran 4X10
3
Arachis hypogaea radix
Perbesaran 4X10
4 Batang tebu
5

7
8

10
11

12
VIII. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai